• Tidak ada hasil yang ditemukan

SYARAT HIBAH MENTIRUT HUKUM ISLAM

A. Tinjauan umum tentang Hibah dan harta dalam Hukum Islam

1. Tinjauan umum tentang Hibah

FERP USTAKAAN USU

Dari pengertian tersebut dapat diambil pengertian umum bahwa

hibah merupakan pemberian harta kepada orang

lain

tanpa imbalan dimana harta diberikan sewaktu

pemilik

harta masih hidup.

Hibah

juga

dalam pengertian umum adalah Sadaqah dan

hadiall dilihat

dari aspek

vertical

(hubungan manusia dengan

Tuhan) mempunyai dimensi taqorrub artinya ia

dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan seorang, semakin banyak Berderma dan Sadaqah akan semakin memperkuat dan memperkokoh keimanan dan ketaqwaan3a.

Dilihal dari sudut lain hibah juga mempunyai aspek

horizontal (hubungan sesama manusia serta lingkungannya) yaitu dapat berfungsi sebagai upaya mengwangi kesenjangan antara si kaya dan si

miskin

seila dapat menghilangkan rasa kecemburuan sosia!. Sadaqahbiasa

kila

sebut di Indonesia adalah sedekah.

Penghibahan

digolongkan dalam pe{anjian

cuma-curna

dalam

perkataan dengan cuma-cuma ditunjukkan adanya prestis dari satu

pihak

saja, sedangkan

pihak

lai:rnnya

tidak

usah memberikan

kontra prestisnya". Makanya hibah

disebut

juga

perbuatan hukum sepihak.

Hibah

juga

merupakan perbuatan

hukum

sepihak, dalam

hal itu pihak

yang satu memberikan atau menjaqiikan memberikan benda kepadanya kepada pihak

lain

dan tidak mendapatkan tukaran atau penggantian atau imbalan36.

Dasar

hibah

menurut

Islam

adalah

firman Allah

Subhanahu

wa ta'ala

yang

menganjurkan kepada umat Islam agar berbuat baik kepada

sesamanya, saling

Chrzaimah T. Yanggo dan A Hafi dz Aashory, Prol,lematika Hukum LslamIII, hal 81.

". Subelrri, Aneks Perjanjian, PT Adltya Baki. Bandufle; 1995. ha| 94.

'"Andi Tahdr Ham id, Beberapa Hal Baru TenlanB P erudilan Agama Dan Bidangnya, hal 7t .

27

mengasihi dan sebagainya. Isiam menganjurkan agar umatnya suka memberi karena memberi lebih baik dari pada menerima. Namun pemberian itu harus ikhias, tidak ada pamrih apa-apa kecuali mencari

ridha Allah

Subhanahu

wa ta'ala

dan mempereral

tali

persaudaaan.

Firman

Allah

Subhanahu wa

ta'al4

artinya :

"...Dan memberikan harta yang

dicintai

kepada kerabatny4 anak-anak orang

miskirl musyafir (

yang memerlukan pertolongan), dan

orang

orang yang meminta...".

(Q.S.

Al -

Baqarah 177: ).

Rasulallah juga bersabda, artinya :

"Dari Abi Hurrairah dari Nabi

Mu,\ammad

Shallallahu 'alaihi wa

sallam bersabda

: saling memberi hadiahlah kamu sekalian niscaya kamu

akan mencintai". (HR.

Al -

Bukhari).37

Di

dalam

Al-Qur'an

maupun Hadist, memang

tidak ditemui

ayat dan hadist Nabi yang secara langsung memerintahkan untuk berhibarh. Narnun dari ayal-aya;t

dori

Hadist

di

atas dapat dipahami, bahwa

Allah

dan Rasul-Nya menganjurkan umat Islam

untuk

suka

menolong

sesam4

memberi hadiah,

melakukan

infaq,

sedekah, ibraa, hadiah, 'Umra, Ruqbah dan pemberian pemberian lain termasuk hibah.

Sedekah sedikit berbeda dengan hibah, sedekah biasanya si

pernberi

mengharapkan

ridho Allah

subhanahu

wata'ala walau

terkadang banyak

juga niat

3' Abdul Aziz Bin Fathi As-Sayyid Nada, EwiHopedi Adab Islan Menurut Al-Quran Dn

Sar,rnalr, pustaka imam Asy-Syafi'I, ldkarta, 2007, hal60

hibah adalah mencari pahala. Contoh sedekah ialah

Seperti

memberikan beras, atau benda

lain

yang bermanfaat kepada orang

lain

yang membuhrhkan.

Allah

berfirman yang

Artinya :

"Dan kamu

tidak

menafkahkan, melainkan karena mencari keridhaan

Allah dan

sesuntlr

yang kamu

belanjakan,

kelak akan disanpumakan

balasannya sedang kamu sedikitpun

tidak

akan dianiaya". (QS.

AI

Baqarah

: 272).

Bersedekah haruslah dengan

niat

yang ikhlas,

jangan

ada

niat ingin dipuji (riya)

atau dianggap dermawan, dan

jangan

menyebut-nyebut shadaqah

yang

sudah dikeluarkan, apalagi

menyakiti hati si

penerima. Sebab

yang demikian itu

dapat menghapuskan pahala sedekah.

Allah berfirnan dalam surat AI Baqarah ayat 264:

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

menghilangkan

(pahala)

shadaqahmu

dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti

(perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena

riya

kepada manusia ..."

(QS.

AI

Baqarah : 264)

Istilah lain yang hampir sarna dengan hibah adalah lbraa. Afiinya

membebaskan hananya kepada c,rang lain yang berhutang.

Sedangkan hadiah

artinya

imbalan yang diberikan seseorang karena dia telah mendapatkan hibahs8 atau

hadiah itu lebih dimotivasi oleh

rasa

terima kasih

dan kekaguman seseomtrg3e, Hadiah

yaitu

pemberian seseorang kepada orang

lain

tanpa

adanya pengganti dengan maksud memuliakan atau memberikan

penghargaan.

r8 Saryid sabbiq, Op.Cit hal 417

"

Helmi Karim, Fiqh Muamalat, PT. Raja Grafindo per6ada Jakarta cetakan kedua April

1997, hal 80

29

Rasulullah

shallallahu'alaihi wa

sallam menganjurkan kepada umatnya agar saiing memberikan hadiah. Karena yang

demikian itu

dapat menumbuhkan kecintaan dan saling menghormati antara sesama.

Berbeda

pula

dengan

pemberian 'umrq dan ruqbah. lJmta arttnya

umur sedangkan

ruqbah bercrn mengintai. Menurut sayyid sabiq 'umra

adalah semacm

hiba[

yaitu seseorang menghibahkan sesuatu kepada orang

lain

selama dia hidup dan

jika

yang

diberi

hadiah

itu mati

maka barang atau harta

itu

kembali kepada permberi bihah/penghibahao.

Ada

yang membedakan antara sedekah dengan hadiah dan mengatakan

jika dia

memberikan sesuatu sebagai

hak milik

kepada orang

yang

memerlukan sesuatu sebagai

hak milik

kepada orEmg yang memerlukan

demi

pahala

akhirat

dinarnakan sedekah, dan

jika dipindat*annya ke

tempat

yang

menerima

hibah

sebagai tanda hormat kepadanya adalah hadiah dan setiap hadiah dan sedekah adalah hibah dalam arti bahasa dan tidak semua hibah adalah sedekah dan hadiah41.

Namun jika

seseorang

memberikan hartanya kepada orang lain

unnrk dimanfaatkan tetapi bukan sebagai hak

milik

maka disebut pinjaman,

jika

pemberian

iiu

disertai imbalan maka disebut

jual

beli.

Dalam prakteknya ternyata

Nabi

Muhammad shallallahu'alahi

wa

sallam dafl sahabatnya dalam memberi dan menerima hadiah

tidak

saja dianlara sesama muslim

@ Sayyid sabiq jilid III op.cit hal 990

n' Abdut Aziz Muhammed Azzam, Fikh Muamalah Sistem Transaksi Dalom Fikh Islam, jakarata , Amzah, cetakan pertama 20l0 hat 43E

tetapi

juga dari

atau kepada orang

lain

yang berbeda agama, bahkan dengan orang bukan muslima2 sekalipun.

Hibah yang berfungsi sebagai fungsi sosial yang dapat diberikan kepada siapa saja

tanpa

mernandang

ras,

agurm4

kulit dan lain-lain. Hibah ini

dapat dijadikan

sebagai solusi dalam

permasalahan

warisan.

Kenyataannya

fungsi hibah

yang sebenamya

merupakan

suatLl

pemupukan tali silatuahmi akan tetapi

banyak

menimbulkan

permasalahan+ermasalahan

dalam harta yang dihibahkan,

sehingga fungsi dari hibah yang sebenarnya tidak berjalan dengan s€suai.

Hibah dalam Hukum Islam

dapat

dilakukan

secara

tertulis maupun

lisan, bahkan

telah

ditetapkan dengan tegas bahwa dalam

Hukum lslam,

pemberian harta berupa

harta tidak bergerak dapat dilakukan

dengan

lisan

tanpa mernpergunakan suatu dokumen

tertulis. Akan

tetapi

jika

selanjutny4 bukti-buk1i yang cukup tentang

te{adinya peralihan hak milik, maka pemberian itu

dapatlah

dinyatakan

dalam hrlisana3.

Jika

pemberian tersebut dilalnrkan dalam bentuk

ternrlis

tersebut terdapat 2 (dua) macam,

yaitu

:

a.

Bentuk

tertulis

yang tidak

perlu

didaftarkarL

jika

isinya hanya menyatakan telah terjadinya pemberlan.

b, Bentuk tertulis yang perlu didaftarkan, jika surat itu merupakan alat

dari penyerahan pemberian

itu

sendiri, artinya apabila p€myataan penyerahan benda

yang

bersangkutan

kemudian disusul oleh

dokumen

resmi

tentang pemberian, maka yang harus

didaftarka#.

a' Lihat sayyid sabiq op.cit hal 9E5

t'Mu

el-Adab Al-Mufrud, Beirut: Dar At-Kunb Al-llniyah, t990, hal.l80 4 Eman

Suparman, Op.Cit. 1995, hal. 74-?5.

31

Mazhab

Syaf i

memberikan beberapa pengertian tentang pengerti.an khusus dan pengertian umum hibah sebagai

berikut

:as

l)

Memberikan hak

memiliki

suatu benda dengan tanpa ada syarat harus mendapat imbalan ganti, pemberian dilakukan pada saat pemberi masih hidup. Benda yang

dimiliki

yang akan diberikan

itu

adalah sah

milik

pemberi.

2) Memberikan hak memiliki suatu zat materi dengan tanpa

mengharapkan imbalan/ganti. Pemberian semata

- mata hanya diperuntukkan kepada

orang

yang diberi

(mauhublah).

Artiny4 pemberi hibah

hanya

ingin

menyenangkan orang yang diberinya tanpa mengaharapkan adany a pahala dari

Allah

Subhanahu

wa ta'ala. Hibah

dalam

arti umum

dapat

dianikan

sebagai sedekah. pemberian sifatnya sunah yang dilakukan dengan ijab dan kabul rvaktu orang yang memberi

masih hidup.

Pemberian

tidak

dimaksudkan

untuk

mendapatkan

pahala

dari

Allah

atau karena menututp kebutuhan orang yang diberikannya

Kompilasi Hukum Islam tidak terlalu banyak memberikan

pengaturan mengenai

hibah, yakni

dalam Pasal

210

sampai dengan

pasal Zl4

dar- sebelumnya dalam Pasal 171 butir g.

Menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI)

dalam

pasal 1?l:g

mendefinisikan hibah sebagai berikut :

"

Hibah

adalah

pemberian

suatu benda secara

sukarela dan tanpa

imbalan

dari

seseorang kepada orang lain yang masih hidup untuk dimiliH,'.a6

a' M.Idris Bamulyo. 2004. Perbandingon Hukum Kewsrissn lslan dengmKewtrisan Kitab Undang undang Hukum perdata, Sinar Grafik4 Jakarta, hal. l16

Kata '?ang

masih

hidup",

mengandung

arti

bahwa perbuatan pemindahan hak

milik itu

berlaku semasa hidup. Dan

bila

beralih sesudah matinya yang berhak, maka disebut wasiat, tanpa imbalan, berarri

itu

semata-mata kehendak sepihak tanpa mengharapkan upu-apan'.

Definisi definisi di

atas sedikit berbeda akan tetapi pada

intinya

sam4

yaitu hibah

merupakan pemberian sesuahr kepada

orang lain

atas dasar sukarela tanpa imbalas atau balasan.

Namun

Hasballah

Thaib

dalam

hal ini

mengatakan bahwa ada

3

tingkatan dalam hal membalas hibah seseorang:

1. pembedan seseorang kepada yang lebih rendah dari

dirinya

seperti pemberian seoraflg majikafl kepada pembantuflyadengan maksud ingin menghormatri dan mengasihinya, pemberian yang demikian tidak menghendaki balasan

2.

pemberian orang

kecil

kepada orang besar untuk mendapatkan kebutuhan dan manfaat