• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUMPULAN DATAPENGUMPULAN DATA

A. WAWANCARA (( INTERVIEW INTERVIEW ))

Bab 14 

Bab 14 

kalau percakapan itu menyangkut moral dan nilai-nilai. Keempat faktor sebagai beri- kalau percakapan itu menyangkut moral dan nilai-nilai. Keempat faktor sebagai beri- kut:

kut:

a. Pewawancara a. Pewawancara

Beberapa karakteristik yang perlu dimiliki pewawancara:

Beberapa karakteristik yang perlu dimiliki pewawancara:

1)

1) Kemampuan Kemampuan dan dan keterampilan keterampilan mewawancarai mewawancarai sumber sumber informasi. informasi.

2)

2) Kemampuan Kemampuan memahami memahami dan me dan menerima nerima serta serta merekam merekam hasil w hasil wawancara awancara yang yang telah dilakukan.

telah dilakukan.

3)

3) Karakteristik Karakteristik sosial sosial pewawancara. pewawancara.

4)

4) Rasa Rasa percaya diri percaya diri dan motivas dan motivasi yang i yang tinggi. tinggi.

5)

5) Rasa Rasa aman aman yang yang dimiliki. dimiliki.

Kondisi di atas akan dapat memacu pewawancara untuk mengendalikan diri Kondisi di atas akan dapat memacu pewawancara untuk mengendalikan diri serta mampu untuk menyampaikan pertanyaan dengan baik dan

serta mampu untuk menyampaikan pertanyaan dengan baik dan memahami jawaban memahami jawaban yang diberikan oleh sumber informasi.

yang diberikan oleh sumber informasi.

b.

b. Sumber Sumber Informasi Informasi

Beberapa hal yang perlu dan diperlukan dari sumber informasi yaitu:

Beberapa hal yang perlu dan diperlukan dari sumber informasi yaitu:

1)

1) Kemampuan Kemampuan memahami/menangkap memahami/menangkap pertanyaan pertanyaan dan m dan mengolah engolah jawaban jawaban dari dari pertanyaan yang diajukan pewawancara.

pertanyaan yang diajukan pewawancara.

2)

2) Karakteristik Karakteristik sosial sosial (sikap, (sikap, penampilan, penampilan, relasi/hubungan) relasi/hubungan) sumber sumber informasi. informasi.

3)

3) Kemampuan Kemampuan untuk untuk menyatakan menyatakan pendapat. pendapat.

4)

4) Rasa Rasa aman aman dan dan percaya percaya diri. diri.

Dengan keadaan dan patokan di atas, setiap

Dengan keadaan dan patokan di atas, setiap sumber informasi akan dapat mem- sumber informasi akan dapat mem-  berikan jawaban yang te

 berikan jawaban yang tepat dan bermanfaat. pat dan bermanfaat.

c.

c. Materi Materi Pertanyaan Pertanyaan

Keterlaksanaan wawancara dengan baik adalah harapan dari setiap pewawan- Keterlaksanaan wawancara dengan baik adalah harapan dari setiap pewawan- cara. Karena itu, pewawancara perlu menghayati berbagai faktor yang terdapat di cara. Karena itu, pewawancara perlu menghayati berbagai faktor yang terdapat di dalam materi pertanyaan sehingga memungkinkan wawancara berjalan dengan baik.

dalam materi pertanyaan sehingga memungkinkan wawancara berjalan dengan baik.

Di antara faktor-faktor yang penting dipahami dalam

Di antara faktor-faktor yang penting dipahami dalam isi/materi pertanyaan, yaitu: isi/materi pertanyaan, yaitu:

1)

1) Tingkat Tingkat kesukaran kesukaran materi materi yang yang ditanyakan. ditanyakan.

Materi

Materi pertanyaan pertanyaan hendaklah hendaklah dalam dalam ruang ruang lingkup lingkup kemampuan kemampuan sumber sumber infor- infor- masi. Jangan terlalu sukar dan jangan pula terlalu mudah.

masi. Jangan terlalu sukar dan jangan pula terlalu mudah.

2)

2) Kesensitifan Kesensitifan materi materi pertanyaan. pertanyaan.

Peneliti

Peneliti hendaklah hendaklah menyadari menyadari sejak sejak dini, dini, hal-hal hal-hal yang yang menyangkut menyangkut moral, moral, aga- aga- ma, ras, atau kedirian tiap sumber informasi yang selalu mengundang subjek- ma, ras, atau kedirian tiap sumber informasi yang selalu mengundang subjek-

 .     c .     c     o     o     m     m      /      /      i      i    n    n      d      d    o    o    n    n    e    e    s    s      i      i    a    a    p    p    u    u    s    s      t      t    a    a      k      k    a    a

tivitas, keengganan, atau kepenolakan untuk memberi jawaban. Dalam kaitan tivitas, keengganan, atau kepenolakan untuk memberi jawaban. Dalam kaitan itulah jati diri, kemampuan, dan keterampilan peneliti diuji dan sangat diperlu- itulah jati diri, kemampuan, dan keterampilan peneliti diuji dan sangat diperlu- kan. Usa

kan. Usahakan materi yang sensitif dijadikan normatif dan tidak menyinggung hakan materi yang sensitif dijadikan normatif dan tidak menyinggung kedirian seseorang maupun orang lain.

kedirian seseorang maupun orang lain.

d.

d. Situasi Situasi Wawancara Wawancara

 Dalam situasi wawancara, sekurang-kurangnya ada empat kondisi yang perlu  Dalam situasi wawancara, sekurang-kurangnya ada empat kondisi yang perlu mendapat perhatian.

mendapat perhatian.

1)

1) Waktu Waktu pelaksanaan. pelaksanaan.

2)

2) Tempat Tempat pelaksanaan. pelaksanaan.

3)

3) Keadaan Keadaan lingkungan lingkungan pada pada waktu waktu wawancara. wawancara.

4)

4) Sikap Sikap masyarakat. masyarakat.

Keempat komponensial tersebut (pewawancara, sumber informasi, materi, dan Keempat komponensial tersebut (pewawancara, sumber informasi, materi, dan situasi wawancara) saling berpengaruh dan berinteraksi, sehingga menunjang dan situasi wawancara) saling berpengaruh dan berinteraksi, sehingga menunjang dan mungkin juga

mungkin juga menghambat pencapaian menghambat pencapaian tujuan wawancara. tujuan wawancara. Apabila semua Apabila semua kom kom po- po- nen

nensial berfungsi dengan baik sesuai sial berfungsi dengan baik sesuai dengan fungsinya masing-masing, maka tujuan dengan fungsinya masing-masing, maka tujuan  wawancara

 wawancara akan akan tercapai tercapai dengan dengan baik. baik. Sebaliknya Sebaliknya apabila apabila banyak banyak komponensial komponensial yang tidak berfungsi, maka wawancara yang di

yang tidak berfungsi, maka wawancara yang dilakukan akan mengalami kelambanan lakukan akan mengalami kelambanan dan mungkin juga tidak berhasil. Namun perlu pula digarisbawahi bahwa secara ter- dan mungkin juga tidak berhasil. Namun perlu pula digarisbawahi bahwa secara ter- perinci keberhasilan dalam pengumpulan data dari sumber informasi sangat diten- perinci keberhasilan dalam pengumpulan data dari sumber informasi sangat diten- tukan oleh kemampuan pewawancara untuk memancing, menggali, dan mengikut- tukan oleh kemampuan pewawancara untuk memancing, menggali, dan mengikut- sertakan sumber informasi sehingga ia tertarik dan terlibat secara aktif serta mampu sertakan sumber informasi sehingga ia tertarik dan terlibat secara aktif serta mampu me

menyampaikan informasi yang sebenarnya. nyampaikan informasi yang sebenarnya.

Dalam kaitan itu, pewawancara hendaklah mampu menjawab pertanyaan beri- Dalam kaitan itu, pewawancara hendaklah mampu menjawab pertanyaan beri- kut:

kut:

a)

a) Dapatkah Dapatkah pewawancara pewawancara menciptakan menciptakan hubungan hubungan yang yang akurat akurat dan dan menyenang- menyenang- kan dengan sumber informasi?

kan dengan sumber informasi?

Apabila

Apabila pewawancara pewawancara mampu mampu menciptakan menciptakan situasi situasi dan dan hubungan hubungan yang yang akrab, akrab, maka sumber informasi akan percaya dan akan siap

maka sumber informasi akan percaya dan akan siap merespons dengan baik. merespons dengan baik.

 b)

 b) Mampukah Mampukah pewawancara pewawancara menyampaikan menyampaikan pertanyaan pertanyaan dengan dengan baik, baik, tepat, tepat, dan dan se

sesuai dengan kemampuan serta tingkat suai dengan kemampuan serta tingkat pemahaman sumber informasi? pemahaman sumber informasi?

Andai

Andai kata kata pewawancara pewawancara mampu mampu bertanya bertanya dengan dengan baik, baik, maka maka ia ia akan akan mendapat mendapat nilai tambah dibandingkan pewawancara lain yang kurang mampu. Lebih-lebih nilai tambah dibandingkan pewawancara lain yang kurang mampu. Lebih-lebih lagi kalau pewawancaranya kaku dan kurang menarik.

lagi kalau pewawancaranya kaku dan kurang menarik.

c)

c) Dapatkah Dapatkah pewawancara pewawancara menggali menggali semua semua data yan data yang g diinginkan diinginkan dan dan menata menata atau atau merekamnya dengan baik dalam

merekamnya dengan baik dalam konteks yang sebenarnya? konteks yang sebenarnya?

 .     c .     c     o     o     m     m      /      /      i      i    n    n      d      d    o    o    n    n    e    e    s    s      i      i    a    a    p    p    u    u    s    s      t      t    a    a      k      k    a    a

Andai

Andai kata kata ada ada pertanyaan pertanyaan yang yang tertinggal tertinggal apakah apakah informasi informasi itu itu mudah mudah dapat dapat kembali?

kembali?

Seandainya pewancara tidak dapat menguasai kondisi tersebut, maka situasi Seandainya pewancara tidak dapat menguasai kondisi tersebut, maka situasi  wawancara menjadi tidak

 wawancara menjadi tidak tertarik dan tertarik dan tidak hidup tidak hidup sehingga informasi yang sehingga informasi yang didapat didapat tidak lengkap dan kurang berarti untuk penelitian yang sedang dilakukan. Banyak tidak lengkap dan kurang berarti untuk penelitian yang sedang dilakukan. Banyak informasi yang seharusnya dapat dilacak dan diambil, namun karena kekurangmam- informasi yang seharusnya dapat dilacak dan diambil, namun karena kekurangmam- puan pewawancara melacak dengan baik atau karena kekurangpercayaan sumber puan pewawancara melacak dengan baik atau karena kekurangpercayaan sumber informasi sebagai sumber informasi, maka informasi tersebut tidak dapat direkam informasi sebagai sumber informasi, maka informasi tersebut tidak dapat direkam atau tidak tercatat dengan baik.

atau tidak tercatat dengan baik.

 Di samping itu, beberapa faktor lain yang menyebabkan kesalahan data/infor-  Di samping itu, beberapa faktor lain yang menyebabkan kesalahan data/infor- masi adalah informan/sampel yang diambil kurang tepat atau

masi adalah informan/sampel yang diambil kurang tepat atau mungkin juga disebab- mungkin juga disebab- kan daftar pertanyaan yang kurang mewakili objek penelitian. Kesalahan itu terjadi kan daftar pertanyaan yang kurang mewakili objek penelitian. Kesalahan itu terjadi pada sumber informasi yang kurang tepat, antara lai

pada sumber informasi yang kurang tepat, antara lain disebabkan oleh: (a) kesalah- n disebabkan oleh: (a) kesalah- an sengaja karena sumber informasi tidak mengetahui jawabannya atau pertanyaan an sengaja karena sumber informasi tidak mengetahui jawabannya atau pertanyaan yang diajukan terlalu sensitif atau karena ia tidak mau memberi jawaban karena ja- yang diajukan terlalu sensitif atau karena ia tidak mau memberi jawaban karena ja-  waban itu

 waban itu tak di tak diinginkan di inginkan di dalam masyarakat; dalam masyarakat; (b) kesalahan (b) kesalahan yang tidak yang tidak disengaja, disengaja, umpamanya menyangkut ketelitian dalam menjawab pertanyaan; dan (c) kesalahan umpamanya menyangkut ketelitian dalam menjawab pertanyaan; dan (c) kesalahan kebetulan, seperti sumber informasi lelah dalam menginterpretasikan pertanyaan, kebetulan, seperti sumber informasi lelah dalam menginterpretasikan pertanyaan, kegagalan dalam mengingat jawaban.

kegagalan dalam mengingat jawaban.

Di samping itu masih mungkin terjadi beberapa kesalahan, ditinjau dari segi Di samping itu masih mungkin terjadi beberapa kesalahan, ditinjau dari segi pewawancara, yaitu:

pewawancara, yaitu:

a)

a) Kesalahan Kesalahan dalam dalam bertanya, bertanya, antara antara lain lain mengubah mengubah kata kata dalam dalam pertanyaan. pertanyaan.

 b)

 b) Kesalahan dalam mempros Kesalahan dalam memproses pertanyaan. es pertanyaan.

Dalam

Dalam hal hal ini ini kesalahan kesalahan terjadi terjadi karena karena menggunakan menggunakan cara cara yang yang tidak tidak tepat tepat atau atau karena tidak dalamnya

karena tidak dalamnya penggalian informasi oleh pewawancara. penggalian informasi oleh pewawancara.

c)

c) Kesalahan Kesalahan dalam dalam mencatat mencatat hasil hasil wawancara. wawancara.

d)

d) Peniruan Peniruan yang m yang mencolok encolok atau deng atau dengan sadar an sadar mencatat infor mencatat informasi yan masi yang se g sebenar- benar- nya tanpa menanyakan pertanyaan atau mencatat hasil, walaupun responden nya tanpa menanyakan pertanyaan atau mencatat hasil, walaupun responden gagal untuk menjawab pertanyaan itu.

gagal untuk menjawab pertanyaan itu.

e)

e) Kesalahan Kesalahan dalam dalam memelihara memelihara motivasi motivasi sumber sumber informasi. informasi.

Hasil

Hasil wawancara wawancara yang yang baik baik ditentukan ditentukan juga juga oleh oleh kemampuan kemampuan pewawancara pewawancara menjaga dan memelihara motivasi yang relevan dalam diri sumber informasi.

menjaga dan memelihara motivasi yang relevan dalam diri sumber informasi.

 Apabila pewawancara tidak dapat

 Apabila pewawancara tidak dapat menciptakan motivasi yang t menciptakan motivasi yang tepat, maka hasil epat, maka hasil  wawancara akan berubah sehing

 wawancara akan berubah sehingga menimbulkan kecondongan (bias), baik da- ga menimbulkan kecondongan (bias), baik da- lam bentuk pengaruh maupun dalam

lam bentuk pengaruh maupun dalam wadah pengembangan. wadah pengembangan.

 .     c .     c     o     o     m     m      /      /      i      i    n    n      d      d    o    o    n    n    e    e    s    s      i      i    a    a    p    p    u    u    s    s      t      t    a    a      k      k    a    a

f)

f) Kesalahan Kesalahan dalam dalam bersikap bersikap dan dan bertingkah bertingkah laku. laku.

Sikap

Sikap dan dan tingkah tingkah laku laku yang yang sering sering memojokkan memojokkan sumber sumber informasi informasi sebagai sebagai pe- pe- sakitan, bukan sebagai pemberi informasi yang harus dihargai dan dihormati, sakitan, bukan sebagai pemberi informasi yang harus dihargai dan dihormati, sering merusak citra wawancara. Kondisi itu menyebabkan harkat dan martabat sering merusak citra wawancara. Kondisi itu menyebabkan harkat dan martabat sumber informasi sebagai manusia dirusak oleh pewawancara sendiri. Keadaan sumber informasi sebagai manusia dirusak oleh pewawancara sendiri. Keadaan yang demikian menyebabkan pula rasa acuh tidak acuh dari sumber informasi yang demikian menyebabkan pula rasa acuh tidak acuh dari sumber informasi dalam memberikan jawaban.

dalam memberikan jawaban.

Seandainya pewawancara bersikap positif dan menghargai martabat sumber in- Seandainya pewawancara bersikap positif dan menghargai martabat sumber in- formasi sebagai manusia sumber informasi, wawancara akan berjalan dengan baik formasi sebagai manusia sumber informasi, wawancara akan berjalan dengan baik sesuai dengan harapan pewawancara.

sesuai dengan harapan pewawancara.

2.

2. Jenis Jenis Wawancara Wawancara

 Walaupun

 Walaupun wawancara wawancara merupakan merupakan percakapan percakapan tatap tatap muka muka atau atau wawanmuka, wawanmuka, namun kalau ditinjau dari bentuk pertanyaan yang diajukan maka wawancara dapat namun kalau ditinjau dari bentuk pertanyaan yang diajukan maka wawancara dapat dikategorikan atas tiga bentuk, yaitu:

dikategorikan atas tiga bentuk, yaitu:

a.

a. Wawancara Wawancara terencana-terstruktu terencana-terstruktur. r.

 b.

 b. Wawancara teren Wawancara terencana-tidak terstruktur. cana-tidak terstruktur.

c.

c. Wawancara Wawancara bebas. bebas.

 Wawancara terencana-ters

 Wawancara terencana-terstruktur adalah suatu bentuk wawancara di mana pe- truktur adalah suatu bentuk wawancara di mana pe-  wawancara dalam hal

 wawancara dalam hal ini peneliti menyusun ini peneliti menyusun secara terperinci dan secara terperinci dan sistematis rencana sistematis rencana atau pedoman pertanyaan menurut pola tertentu dengan menggunakan format yang atau pedoman pertanyaan menurut pola tertentu dengan menggunakan format yang  baku.

 baku. Dalam Dalam hal hal ini pew ini pewawancara awancara hanya hanya membacakan membacakan pertanyaan pertanyaan yang yang telah telah disusun disusun dan kemudian mencatat jawaban sumber informasi secara tepat.

dan kemudian mencatat jawaban sumber informasi secara tepat.

Contoh:

Contoh:

Penjelasan pewawancara terhadap sumber informasi.

Penjelasan pewawancara terhadap sumber informasi.

Kita sama-sama tertarik terhadap kenakalan remaja yang selalu bertambah dan kalau di- Kita sama-sama tertarik terhadap kenakalan remaja yang selalu bertambah dan kalau di- biarkan akan merusak citra remaja untuk masa datang. Betapa banyak para remaja yang biarkan akan merusak citra remaja untuk masa datang. Betapa banyak para remaja yang kon

konik dengan orangtua atau tetangganya, hanya karena keisengan yang merusak diri de- ik dengan orangtua atau tetangganya, hanya karena keisengan yang merusak diri de- ngan mengisap ganja, meminum minuman keras, atau jenis

ngan mengisap ganja, meminum minuman keras, atau jenis kejahatan lainnya. kejahatan lainnya.

Kita ingin mengetahui faktor-faktor apakah yang menyebabkan

Kita ingin mengetahui faktor-faktor apakah yang menyebabkan para remaja terlibat narko- para remaja terlibat narko- tika dan obat psikotropika lainnya. Apakah hal itu bersumber dari diri mereka atau disebab- tika dan obat psikotropika lainnya. Apakah hal itu bersumber dari diri mereka atau disebab- kan faktor lain di luar dirinya.

kan faktor lain di luar dirinya.

 .     c .     c     o     o     m     m      /      /      i      i    n    n      d      d    o    o    n    n    e    e    s    s      i      i    a    a    p    p    u    u    s    s      t      t    a    a      k      k    a    a

Berikut ini sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan itu. Kami harapkan Saudara dapat menjawab pertanyaan yang akan kami ajukan berikut ini menurut keadaan yang sebenar- nya. Andai kata selalu terjadi katakanlah “selalu”, kami akan mengecek pada alternatif “se- lalu”, sesuai dengan kolom pertanyaan. Andai kata “jarang”, katakanlah “jarang” dan akan diberi tanda cek pada “jarang”. Demikian juga untuk “seringkali”.

No. Pertanyaan Selalu Sering Kali Jarang

1 Mengisap ganja dalam Sabtu Minggu 2 Dan seterusnya

 Wawancara terencana-tidak terstruktur adalah apabila peneliti/pewawancara menyusun rencana (  schedule ) wawancara yang mantap, tetapi tidak menggunakan format dan urutan yang baku. Untuk memahami lebih lanjut perhatikan contoh  berikut:

Contoh:

Petunjuk Kepada Pewawancara

Tugas pewawancara adalah menemukan sebanyak mungkin jenis-jenis kenakalan remaja, faktor-faktor penyebab maupun kegiatan terselubung lainnya, yang mendorong bertambah meningkatnya kenakalan remaja. Makin konkret dan mendetail jawaban setiap pertanyaan makin baik. Usahakan “mengejar” dan mendalami setiap pertanyaan dengan menggunakan pertanyaan yang bersifat membantu. Jangan lupa menciptakan situasi yang menyenangkan dengan sumber informasi.

1) Jenis-jenis kenakalan remaja apa sajakah yang dilakukan bersama dengan te- man-temanmu?

Pertanyaan penjaring/pembantu (  probing )

 Apakah Anda mempunyai masalah dalam keluargamu?

 Apakah orangtuamu setuju, kamu meninggalkan rumah?

2) Bagaimana caramu mengikutsertakan temanmu dalam mendapatkan ganja?

3) Dan seterusnya.

 Adapun wawancara bebas berlangsung secara alami, tidak diikat atau diatur oleh suatu pedoman atau oleh suatu format yang baku, seperti contoh berikut.

Lanjutan ...

    c .     o     m      /      i    n      d    o    n    e    s      i    a    p    u    s      t    a      k    a

Contoh:

Petunjuk untuk Pewawancara

Temukanlah sebanyak mungkin jenis-jenis kenakalan remaja. Kenakalan remaja itu bersum- ber dari berbagai sebab, baik secara langsung menyangkut diri remaja atau faktor-faktor di sekitarnya.

Usahakan mendalami setiap aspek secara runtut dan terarah. Jangan lupa menciptakan hubungan yang menyenangkan dengan sumber informasi.

3. Aturan Umum Wawancara

 Pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara akan berlangsung dengan baik dan benar, apabila ada situasi yang menyenangkan dan saling percaya antara pewawancara dan sumber informasi. Pewawancara hendaklah berupaya se- maksimal mungkin untuk menciptakan situasi yang menyenangkan ( rapport ) sehing- ga sumber informasi percaya dan yakin terhadap pewawancara.

 Bebarapa aturan umum yang perlu diperhatikan pewawancara sebagai berikut:

1) Penampilan dan sikap.

Pakaian yang digunakan pewawancara janganlah mencolok atau terlalu berlebih- an dibandingkan dengan keadaan sumber informasi, tetapi jangan pula terlalu  buruk dan lusuh. Kesederhanaan, kebersihan, dan kerapian dalam penampilan akan memancing dan mendorong kerja sama yang baik dari sumber informasi.

Di samping itu, sikap pewawancara terhadap situasi dan sumber informasi akan sangat menentukan dalam menggali informasi yang sebenarnya. Sikap yang menyenangkan, rendah hati, hormat terhadap sumber informasi, lebih terbuka, ramah tamah, penuh perhatian, netral, mampu berbahasa yang baik dan be- nar, serta mau dan dapat mendengarkan pernyataan sumber informasi dengan  baik akan memungkinkan pewawancara mendapatkan informasi yang tepat dan

cukup. Sikap yang sombong, bersifat memata-matai, akan mengakibatkan ko- munikasi tidak lancar dan informasi yang didapat menjadi terbatas.

2) Pewawancara hendaklah terbiasa dengan model pertanyaan yang akan disam- paikan.

Untuk ini diperlukan latihan penyampaian informasi lebih dini sesuai dengan model yang akan disampaikan di lapangan. Pewawancara, secara bertahap dan teratur dibiasakan dengan model-model tersebut. Namun perlu pula diingat  bahwa pewawancara jangan sekali-kali menghafal pertanyaan-pertanyaan yang

akan diajukan.

    c .     o     m      /      i    n      d    o    n    e    s      i    a    p    u    s      t    a      k    a

3) Ikuti kata-kata dalam pertanyaan dengan tepat.

Hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan perubahan pada isi pertanyaan.

 Apabila Anda menggunakan bahasa sendiri, hayati dalam konteksnya sehingga tidak keluar dari fokus pertanyaan. Di samping itu dimaksudkan pula untuk memberikan keterangan lebih lanjut atau untuk menjelaskan tentang sesuatu.

4) Catat jawaban pertanyaan secara tepat dan benar.

Apabila pertanyaan yang diajukan berbentuk terbuka, maka pewawancara hen- daklah mencatat data sesuai dengan jawaban yang diberikan sumber informasi secara tepat dan dalam konteks yang sebenarnya. Pewawancara janganlah se- kali-kali membuat kesimpulan dan ringkasan tentang apa yang dikemukakan sumber informasi, atau membetulkan gramatika yang salah, dan sebagainya. Hal itu akan menyebabkan kesalahan dari konteks yang sebenarnya.

5) Bila jawaban belum jelas, gunakan teknik menjaring/  probing , yaitu menggali in- formasi lebih dalam sehingga terdapat jawaban yang lebih spesifik, tepat, dan makna lebih jelas.

4. Penyusunan Pedoman Wawancara

Seperti juga dalam penyusunan kuesioner, maka wawancara sebagai salah satu teknik dalam pengumpulan data akan lebih efektif apabila sebelum melakukan wa-  wancara terlebih dahulu disusun secara sistematis materi yang akan ditanyakan.

Langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut:

a. Melakukan studi literatur untuk memahami dan menjernihkan masalah secara tuntas.

1) Menentukan “domain” yang mewakili masalah yang sebenarnya.

2) Mengidentifikasi sampel secara lebih terperinci, termasuk dalam hal ini ala- mat sumber informasi serta identitas lainnya.

3) Menentukan tipe wawancara yang akan digunakan.

 b. Menentukan bentuk pertanyaan wawancara.

1) Apakah mengunakan bentuk langsung atau tidak langsung.

2) Apakah khusus atau tidak khusus.

Untuk pertanyaan terstruktur dan semi terstruktur lebih baik menggunakan  bentuk khusus; untuk yang lain dapat juga digunakan yang tidak khusus.

3) Apakah yang ditanyakan fakta atau pendapat.

Pilihlah yang tepat sesuai dengan data yang diinginkan.

4) Apakah berupa pertanyaan atau pernyataan.

    c .     o     m      /      i    n      d    o    n    e    s      i    a    p    u    s      t    a      k    a

Yang berupa pernyataan lebih mudah dikontrol, sedangkan untuk yang ter-  buka lebih baik digunakan pertanyaan.

c. Menentukan isi pertanyaan wawancara.

1) Nyatakan pertanyaan dalam urutan yang jelas.

2) Mulai dari pertanyaan fakta dan sederhana.

3) Pertanyaan yang kompleks, tunda sampai kegiatan akhir.

4) Setelah urutan ditentukan gunakan bahan yang tidak meragukan dalam  bentuk yang khusus sehingga dapat dipahami sumber informasi.

5) Pewawancara jangan mencoba berkomunikasi sebagai responden, karena akan mengurangi hormat dari sumber informasi.

6) Hindari pertanyaan yang membimbing, yang menyarankan sumber infor- masi memberikan jawaban sesuai dengan yang diharapkan pewawancara.

5. Prosedur Wawancara

  Wawancara dapat dilakukan di rumah, di kantor, atau di tempat lain, yang memungkinkan wawancara aman, tertib, dan teratur. Wawancara merupakan suatu proses tatap muka antara dua orang. Di samping itu, juga merupakan suatu interaksi sosial dan hubungan fungsional serta tujuan tunggal. Beberapa pedoman yang perlu diperhatikan dalam wawancara.

a. Harus diingat bahwa wawancara itu bukanlah percakapan biasa. Pewawancara hendaklah menciptakan situasi yang menyenangkan dan sadar akan fungsinya.

 b. Memilih waktu yang tepat.

Pewawancara hendaklah membuat persetujuan dengan responden tentang ke- sediaannya atau datang ke rumahnya dalam waktu sumber informasi tidak sibuk dengan tugas-tugas lain.

c. Andai kata pewawancara tidak dapat melaksanakan hari pertama kunjungannya terhadap sumber informasi, bicarakanlah dengan baik, kapan waktu sumber in- formasi yang tersedia lagi.

d. Pada waktu wawancara:

1) Ikuti tata aturan yang telah ditetapkan dalam petunjuk.

Perkenalkanlah tujuan penelitian secara jelas dan tepat. Janganlah mene- rangkan sesuatu yang akan menambah atau menyimpang dari tujuan.

2) Tanyakan pertanyaan dengan hati-hati dan berusahalah agar bersifat infor- mal sehingga hubungan tanya jawab menjadi lebih komunikatif.

3) Janganlah menyarankan jawaban atau membuat persetujuan atau menolak suatu jawaban yang diberikan sumber informasi.

    c .     o     m      /      i    n      d    o    n    e    s      i    a    p    u    s      t    a      k    a