T.AKTOR.TAKTORYAI{G MEMPENGARI'HI MINAT
SISWAKELAS VIII
UNTfiIK MENGTINftn{GI FERFUSTAKAAN DI
SMPI{EGERI3l PAI}AI\IG
JT]RNAL
REI\IIMARDIAN t2ffw2t2
i; -.
Pembiubing I
h*r ^dv €rt1,
Dr.
YeniErita, M.Pd
Pembimbing
II
.----[ v- 1r
Rika
Despica, S.Pd,M.Si
PROGRAM STUD[:SplVomU!ry': GEOGRAFI
SEKOI,ATI TI}IGGI KE{Gt}RtItX P*X
TT,MU PEFTDIDilKANI1
;. GTKrP) PGXr SUMBAR
2016FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT SISWA KELAS VIII UNTUK MENGUNJUNGI PERPUSTAKAAN
DI SMP NEGERI 31 PADANG Oleh:
Reni Mardian* Yeni Erita** Rika Despica**
Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat*
Dosen Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**
ABSTRACT
This study aimed to describe the factors that affect the interests of seventh grade students to visit the library in SMP Negeri 31 Padang. The research was conducted in May, 2016.
This type of research used in this study was descriptive correlational. The study population was VIII.1 grade to grade VIII.8 that each class was 23 people. The sampling technique with proportional random sampling with a total sample of 64 people. Data analysis technique used is descriptive analysis using SPSS version 16.0.
The results showed that significantly influence the book collection interests eighth grade students to visit the library of SMP Negeri 31 Padang, evidenced by the results of research stating that tcount (1,706) > t table value (1,658), so Ho rejected Ha accepted. Services librarians significant effect on students' interest in class VIII to visit the library in SMP Negeri 31 Padang, evidenced by the results of research which states that the value of tcount (3,813)> ttable value (1,658), so Ho rejected Ha accepted.
Collection of books and librarian services simultaneously affect the interest of eighth grade students to visit the library of SMP Negeri 31 Padang, evidenced by the results of research which states that the value of Fcount(5,944) > Ftable(2,687), so Ho Ha rejected and accepted.
PENDAHULUAN
Perpustakaan merupakan unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka. Baik berupa buku maupun non buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi (Suhendar, Syaiful 2005:3).
Menurut UU No. 43 tahun 2007 perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.
Kalau selama ini perpustakaan bisa jadi hanya merupakan sekumpulan buku, majalah, dan surat kabar yang dikelola secara khusus untuk tujuan pemanfaataan bersama orang
banyak, sekarang hal itu tidak bisa dipertahankan lagi. Perpustakan bisa tetap disebut begitu, bisa jadi hanya berupa media center, yang hanya memerlukan sebidang tempat yang tidak begitu luas, misalnya dengan kapasitas hanya beberapa unit komputer lengkap dengan internetnya dan sebuah printer.
Perpustakaan harus memiliki tenaga yang dapat memberikan layanan yang baik dalam memenuhi kebutuhan pemakai jasa perpustakaan. Tenaga perpustakaan disebut juga dengan pustakawan yang artinya penyelenggara kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugasnya masing-masing berdasarkan ilmu yang dimilkinya melalui pendidikan (Rice, 2015:2).
Menurut Veronika (2009:3) perpustakaan sekolah ikut membantu dalam proses pembelajaran dalam sekolah, salah satunya dalam proses pembelajaran IPS
Terpadu. Semua perpustakaan sekolah menyediakan informasi dan ide yang akan membantu kepala sekolah, guru, siswa dan staf tata usaha untuk menemukan informasi atau pengetahuan lebih. Perpustakaan sekolah bukan saja tanggung jawab kepala sekolah, guru dan pegawai pustaka melainkan semua pihak-pihak yang terkait dalam lingkungan sekolah. Salah satunya yaitu meningkatkan minat siswa untuk mengunjungi pepustakaan.
Permasalahan perpustakaan sekolah adalah kurangnya minat siswa berkunjung ke perpustakaan dan membaca bahan yang ada diperpustakaan serta memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber ilmu, terutama bahan pembelajaran IPS Terpadu. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum memahami fungsi dan tujuan perpustakaan dalam pendidikan, yaitu sebagai penunjang proses pendidikan.
Berdasarkan observasi awal permasalahan ini terlihat di SMP Negeri 31 Padang, dimana siswa kelas VIII tidak secara kontiniu dan terus menerus mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan. Siswa hanya mengunjungi perpustakaan ketika ada tugas yang harus dikerjakan dan bahannya tersedia di perpustakaan terutama tugas yang diberikan oleh guru IPS Terpadu. Berdasarkan pengalaman penulis, kunjungan siswa ke perpustakaan sangat jarang adapun yang berkunjung itupun hanya segelintir untuk meminjam buku paket yang harus dimiliki setiap siswa di awal semester baru. Bahkan ada juga siswa yang meminjam buku namun dihilangkan begitu saja dan tidak ada penindak lanjutan dari pihak perpustakaan.
Bahkan ada siswa yang mengunjungi perpustakaan untuk menyelesaikan urusan bebas pustaka. Hal ini tentu jauh dari harapan sebagaimana tujuan dari sebuah perpustakaan.
Kurangnya minat siswa berkunjung ke perpustakaan terlihat dari tujuan siswa, dimana siswa jarang memanfaatkan buku pelajaran inti, apalagi untuk buku selingan yang digunakan unutk mengisi waktu luang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Siswa Kelas VIII Untuk Mengunjungi
Perpustakaan di SMP Negeri 31 Padang. Sejauh mana minat siswa untuk mengunjungi perpustakaan tersebut akan diungkapkan dalam penelitian ini dengan judul: “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Siswa Kelas VIII Untuk Mengunjungi Perpustakaan di SMP Negeri 31 Padang”.
METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang masalah, fokus penelitian dan tujuan penelitian deskriptif korelasi dengan tujuan menggambarkan dan mencari hubungan atau kontribusi antar variabel.
Teknik penelitian ini dilakukan melalui wawancara, pencatatan, pengamatan dan penyebaran angket di lapangan sehingga dapat dicapai tujuan penelitian.
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 31 Padang. Pemilihan sampel ini menggunakan metode propotional random sampling, dimana untuk setiap kelas di ambil secara acak dengan proporsi 25%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data atau informasi, membahas dan menganalisa tentang kondisi perpustakaan, koleksi buku, dan pelayanan di perpustakaan SMP Negeri 31 Padang.
Pertama, Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial koleksi buku berpengaruh signifikan terhadap minat siswa kelas VIII untuk mengunjungi perpustakaan di SMP Negeri 31 Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung(1,706) >nilai ttabel
(1,658), sehingga Ho ditolak Ha diterima.
Peningkatan koleksi buku sebesar satu satuan akan meningkatkan minat siswa kelas VIII untuk mengunjungi perpustakaan di SMP Negeri 31 Padang sebesar 1,706 satuan. Hal ini dikarenakan regresi koleksi buku terhadap minat siswa kelas VIII untuk mengunjungi perpustakaan di SMP Negeri 31 Padang memiliki nilai koefisien (X1) sebesar 1,706 satuan.
Koleksi buku adalah semua informasi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam dalam
berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan yang dihimpun, diolah, dan dilayani.
Trimo Soejarno (2001 dalam Veronica, 2009 : 13). Menurut M, Yusuf Pawit (2009 : 30),
”Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi”. Sedangkan menurut Ade Kohar (2003: 6), “Koleksi perpustakaan adalah yang mencakup berbagai format bahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan alternatif para pemakai perpustakaan terhadap media rekam informasi.
Katalog merupakan daftar dari koleksi perpustakaan atau beberapa perpustakaan yang disusun secara sistematis, sehingga memungkinkan pengguna perpustakaan dapat mengetahui dengan mudah koleksi apa yang dimiliki oleh perpustakaan dan dimana koleksi tersebut dapat ditemukan.
Kedua, Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial pelayanan pustakawan berpengaruh signifikan terhadap minat siswa kelas VIII untuk mengunjungi perpustakaan di SMP Negeri 31 Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung(3,813) > nilai ttabel (1,658), sehingga Ho ditolak Ha diterima.
Peningkatan pelayanan pustakawan sebesar satu satuan akan meningkatkan minat siswa kelas VIII untuk mengunjungi perpustakaan di SMP Negeri 31 Padang sebesar 3,813 satuan. Hal ini dikarenakan regresi pelayanan pustakawan terhadap minat siswa kelas VIII untuk mengunjungi perpustakaan di SMP Negeri 31 Padang memiliki nilai koefisien (X2) sebesar 3,813 satuan.
Pustakawan adalah seseorang yang menyelenggarakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu yang dimiliki melalui pendidikan (kode etika pustakawan 2001:1). Berdasarkan definisi tersebut maka seseorang yang ingin menjadi pustakawan atau penyelenggara sebuah perputakaan merupakan orang yang mempunyai pendidikan tertentu.
Artinya tanpa bekal ilmu mengelola informasi janganlah bertekad mendirikan sebuah perpustakaan kecuali pengelola yang
bersangkutan telah belajar mendirikan (otodidak) mengenai penyelenggaraan suatu perpustakaan (pusat informasi) sampai atau tidaknya sebuah informasi kepada pemakai akan tergantung kepada peran pustakawan. Menurut Ibrahim Bafadal (2008:5) menyebutkan “bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja dari satu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku ( non book material ) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya”.
Pustakawan Indonesia yang ideal telah memenuhi persyaratan itu dari segia aspek professional maupun aspek kepribadian dan prilaku.Aspek professional artinya bahwa pustakawan Indonesia memiliki pendidikan formal ilmu penegtahuan.Selain itu juga dituntut gemar membaca, terampil, kreatif, cerdas, tanggap, berwawasan luas, berorientasi kedepan, maupun menyerap ilmu lain, objektif dan lain- lain.Sedangkan aspek kepribadian dan perilaku meliputi bertaqwa kepada Tuhan YME, bermoral Pancasila, mempunyai tanggung jawab sosial dan kesetiakawanan dan lain-lain (Bafadal, 2008:7).
Kurangnya pengetahuan pustakawan dapat menyebabkan kurangnya pelayanan sehingga mengakibatkan siswa tidak mau untuk berkunjung keperpustakaan.Banyak perpustakaan yang mempunyai banyak buku tetapi banyak administrasinya yang kurang baik, misalnya buku tidak diklasifikasikan. Hal ini akan mempersulit pembaca untuk mencari sumber buku yang diinginkan.Peranan perpustakaan sekolah berbeda dengan pustakawan sekolah, pustakawan sekolah hendaknya memiliki wawasan pendidikan yaitu dalam pengelohan perpustakaan sekolah lebih diarahkan kepada fungsi kependidikan.
Pustakawan sekolah tidak hanya mengerjakan tugas standar seperti klasifikasi, membuat catalog atau kartuindek, labeling, tetapi juga dapat memahami keinginan pengunjung atau mengerti psikologi siswa (Veronica 2009:15).
Ketiga, Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui koleksi buku dan pelayanan pustakawan secara simultan berpengaruh terhadap minat siswa kelas VIII untuk mengunjungi perpustakaan di SMP Negeri 31
Padang.Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai Fhitung
(5,944) > dari Ftabel(2,687),sehingga H0 ditolak dan Haditerima.Hasil analisa koefisien determinasi menunjukkan nilai Rsquaresebesar 0,173. Hal ini berarti 54,9% minat siswa kelas VIII untuk mengunjungi perpustakaan di SMP Negeri 31 Padang dipengaruhi variabel koleksi buku dan pelayanan pustakawan, sedangkan sisanya 45,1% oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini.
Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Anak didik berminat terhadap sesuatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya. Anak didik mudah menghafal pelajaran yang menarik minatnya.Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan kegairahan belajar anak didik dalam rentangan waktu tertentu.Oleh karena itu guru perlu membangkitkan minat belajar anak didik agar pelajaran yang diberikan mudah bagi anak didik dalam memahami pelajaran (Suwanto, 2002 dalam Veronica, 2009:20).Dapat disimpulkan bahwa penguatan guru, disiplin belajar, dan fasilitas belajar merupakan variabel yang dapat mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh oleh siswa.
Menurut Nugema (2006:34)
“perpustakaan sekolah adalah sarana penunjang pendidikan di satu pihak sebagai pelestari ilmu pengetahuan, dan di lain pihak sebagai sumber bahan pendidikan yang akan diwariskan kepada generasi yang lebih muda. Secara nyata perpustakaan sekolah merupakan sarana untuk proses belajar dan mengajar bagi guru maupun bagimurid”.
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu jenis perpustakaan pada umumnya.
Perpustakaan sekolah terwujud dengan adanya satuan unit tertentu disebuah lembaga yang bernama sekolah unit ini dimaksudkan baik secara organisasi maupun fasilitas tenaga dan tempat, merupakan bagian yang integral dari lembaga yang bernama sekolah, bukan sesuatu yang berdiri sendiri.Perpustakaan sekolah seperti perpustakaan umumnya juga menyimpan koleksi bahan perpustakaan yang terdiri dari buku, slide, majalah, surat kabar, dan lain-lain. Semua bahan perpustakaan diatur dalam ruangan tertentu dalam lingkup sekolah, disusun secara sistematis
agar para pemakai dapat menggunakan perpustakaan seefisien mungkin dan semaksimal mungkin.
Permendiknas No. 24 Tahun 2007 menyatakan bahwa standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolah raga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain dan berkreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi dan informasi dan komunikasi.
Hakekat perpustakaan sekolah adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi belajar bagi warga sekolah.Perpustakaan dapat diartikan sebagai temapat kumpulan buku atau tempat buku dihimpun dan organisasi media belajar siswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel koleksi buku berpengaruh signifikan terhadap minat siswa kelas VIII untuk mengunjungi perpustakaan di SMP Negeri 31 Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (1,706) > nilai ttabel
(1,658), sehingga Hoditolak Haditerima.
2. Variabel pelayanan pustakawan berpengaruh signifikan terhadap minat siswa kelas VIII untuk mengunjungi perpustakaan di SMP Negeri 31 Padang.
Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (3,813)
> nilai ttabel(1,658), sehingga Hoditolak Ha
diterima.
3. Variabel koleksi buku dan pelayanan pustakawan secara simultan berpengaruh terhadap minat siswa kelas VIII untuk mengunjungi perpustakaan di SMP Negeri 31 Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai Fhitung(5,944) > dari Ftabel(2,687), sehingga H0ditolak dan Haditerima.
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis dapat memberikan saran atau masukan sebagai berikut:
1. Pihak sekolah, disarankan kepada pihak sekolah agar selalu menambah koleksi buku-buku baru di perpustakaan dan memajang buku-buku baru yang ada agar bisa dipinjam oleh siswa, sehingga siswa lebih tertarik untuk mengunjungi perpustakaan.
2. Bagi pustakawan, diharapkan pustakawan melayani siswa yang meminjam buku dengan baik. Apabila ada siswa yang terlambat mengembalikan buku, diharapkan pustakawan menasehati siswa dengan baik.
3. Penelitian Selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas hal yang sama pada tempat lain.
Selanjutnya, bagi peneliti yang ingin meneliti tentang minat siswa mengunjungi perpustakaan disarankan mengaitkannya dengan variabel, yang lain dari koleksi buku dan pelayanan pustakawan.
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim Bafadal. 2003. Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori dan Aplikasinya. Jakarta.: Bumi Aksara M. Yusup, Pawit. 2009. Ilmu Informasi
Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta : Bumi Aksara
Veronika. 2009. Faktor-Faktor Kurang Optimalnya Fungsi Perpustakaan Sekolah di SMA N 1 Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Skripsi UNP Padang
Nugema. 2006. Peranan Perpustakaan Dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran Sejarah di Kelas X SMA N 9 Lengayang Koto Pesisir Selatan.
Skipsi STKIP PGRI Sumbar
Suwarno, Wiji. 2010. Pengetahuan Dasar Keperpustakaan. Bogor: Ghalia Indonesia