Keadaaan Kesetimbangan
ASAM BASA GARAM
Keadaaan Kesetimbangan.
• Jika H2 dan CO2 (tidak harus sama jumlahnya)
dicampur dalam box. Setelah beberapa waktu, H2 berkurang, awalnya cepat, kemudian melambat dan menjadi konstan. CO2 berubah hampir sama, walaupun awalnya tidak sama dengan H2.
Konsentrasi awal H2O dan CO adalah nol. Setelah beberapa waktu, H2O dan CO dihasilkan. Pada
waktu tertentu konsentrasi [H2], [CO2], [H2O] dan [CO] menjadi konstan. INI YANG DIKENAL
DENGAN Keadaan Kesetimbangan
• H2(g) + CO2(g) H2O (g) + CO (g)
Keadaaan Kesetimbangan.
• Ketika suatu sistem pada kesetimbangan diganggu, reaksi kimia terjadi LAGI sampai kesetimbangan baru terjadi lagi.
• H2 (g) + I2(g) 2HI(g)
Keadaaan Kesetimbangan.
H
2 (g)+ I
2(g)2HI
(g)
• Pada 490oC, K adalah 45,9. Konsentrasi HI, H2 dan I2 tidak berubah sampai kondisi diubah. Beberapa macam perubahan yang mungkin :
(1) H2, I2 atau HI dapat dimasukkan ke dalam sistem.
(2) H2, I2 atau HI dapat dipisahkan (diambil) (3) volume box dapat diubah
(4) temperatur sistem dapat diubah (5) PENAMBAHAN katalis
Bagaimana keadaan kesetimbangan dipengaruhi dengan masing-masing perubahaN ini ?
[H2] [I2] [HI]
(1) Penambahan H2 Bertamb ah
Berkurang Bertamba h
(2) Pengurangan H2 Berkura ng
Bertambah Berkurang
(3) Pengurangan Volume
Bertamb ah
Bertambah Bertamba h
(4) Menaikkan Temperatur
Bertamb ah
Bertambah Berkurang
(5) Penambahan katalis
Tidak Ada
Pengaru h
Tidak Ada Pengaruh
Tidak Ada Pengaruh
• DAPAT DIJELASKAN DENGAN KAIDAH:
1. Konstanta Kesetimbangan
2. Prinsip Le Chatelier’s
jika sistem kesetimbangan yang ke dalamnya dikenai suatu stress (ketegangan) akan cenderung untuk
berubah untuk melepaskan stress (salah satunya [C]) tersebut. Misalnya H2 ditambahkan ke dalam box,
sistem berkesetimbangan dapat mengabsorbsi stress tersebut jika beberapa molekul H2 bergabung dengan I2 membentuk HI. Hal ini berati bahwa konsentrasi HI akan bertambah dan konsentrasi I2 akan berkurang.
3. Kinetik. Teori Tumbukan
TEORI ASAM BASA
1. Teori Arrhenius (S.Arrhenius, 1884)
Menurut teori ini, Asam adalah larutan air menghasilkan ion hidrogen, dan basa dalam larutan air menghasilkan ion
hidroksida yang menetralkan asam.
2. Teori Bronsted lowry.
Asam Brønsted merupakan proton donor.
Basa Brønsted merupakan akseptor proton.
3. Teori Lewis (Gillbert Newton Lewis, 1923)
Asam : Setiap spesi yang mengandung atom yang
dapat menerima pasangan elektron.
Basa : Setiap spesi yang mengandung
atom yang
dapat menderma pasangan elektronn.
Asam : penerima (akseptor)pasangan elektron.
Basa : penderma (donor) pasangan
elektron.
Asam arhenius merupakan zat yg menghasilkan H+ (H3O+) dlm air
Basa arhenius merupakan zat yg menghasilkan OH- dlm air
4.3
Asam Brønsted merupakan proton donor.
Basa Brønsted merupakan akseptor proton.
asam
basa asam basa
4.3
Asam Brønsted terdiri dari minimal satu proton terhidrasi!
DERAJAT IONISASI DAN TETAPAN IONISASI
• Asam lemah atau basa lemah dalam larutan tidak terurai sempurna menjadi ion. Jumlah persen molekul atau fraksi molekul yang
terurai menjadi ion disebut derajat ionisasi atau dinyatakan dengan .
• Misalnya suatu larutan asam mengandung 1 mol HA dalam Volume Liter.
• Ka disebut tetapan dissosiasi atau tetapan ionisasi dari asam atau tetapan asam…..
• [H+] [A-]
• Sehingga Ka = K = --- [HA]
• Dengan demikian maka
• Ungkapan ini mula-mula diturunkan oleh Ostwald. Oleh karena V = volume yang mengandung 1 mol zat terlarut, 1/V = c , maka Ungkapan ini disebut Hukum Pengenceran Ostwald.
• Dalam banyak hal derajat dissosiasi sangat kecil sehingga dapat dianggap bahwa:
[HA]awal = [HA]kesetimbangan oleh karena itu, 1-  1, sehingga hukum pengenceran Ostwald menjadi,
Ka = 2c shg
HA H+ + A-
Keadaan awal 1 0 0 mol dalam V L reaksi   
Pada kesetimbangan (1-)   mol dalam V L
•  dan Ka dapat diperoleh dari data pengukuran daya hantar yaitu,
Contoh
• Daya hantar molar suatu asam lemah HA 0,001 M pada temperatur 25C adalah 5,17 x 10-4 S M2 mol –1 . Pada temperatur ini o (H+) = 3,50 x 10-2 Sm2 mol-1. Hitung derajat dissosiasi HA dan tetapan ionisasi HA.
• Hitung persen ionisasi,
a) HF 0,60 M Ka = 7,1 x 10-4 b) HCN 0,60 M Ka = 4,9 x 10-10
Contoh
• Hitung derajat dissosiasi larutan suatu basa B 0,01 M. Diketahui Kb = 6,46x10-4.
• Dari eksperimen daya hantar, diperoleh
derajat ionisasi suatu asam lemah HA 0,005 M pada temperatur 25C adalah 0,057. Hitung Ka
KEKUATAN ASAM DALAM LARUTAN
• Kekuatan suatu asam bergantung juga pada pelarutnya. Makin kuat sifat kebasaan pelarut, makin mudah asam melepaskan proton.
Asam asetat adalah asam lemah dalam larutan air, tetapi dalam
amonia cair yang basanya lebih kuat dari air, merupakan asam kuat,
CH3COOH + NH3
CH3COO- + NH4+
• Kekuatan suatu basa (hidroksida) ditentukan oleh kemampuan basa ini untuk menghasilkan ion hidroksida. Kekuatan asam dapat dilihat dari derajat ionisasinya atau tetapan dissosiasinya, Ka. demikian
pula kekuatan suatu basa dapat dilihat dari derajat ionisasinya atau tetapan dissosiasinya, Kb
• Faktor yang menentukan kekuatan relatif asam dan basa : a. kepolaran
b. ukuran atom c. muatan
d. bilangan oksidasi
HASILKALI ION UNTUK AIR (Kw)
• Pada pengukuran daya hantar air murni, jarum alat daya hantar tidak menunjukkan angka nol.
Hal ini menunjukkan bahwa air mengalami ionisasi-sendiri.
2 H2O (l) H3O+ (aq) + OH-(aq)
Dengan menuliskan ion hidrogen dengan H+, penguraian dapat ditulis,
H2O H+ + OH-
• Oleh karena sangat sedikit molekul air yang mengion, konsentrasi air tidak berubah. Oleh karena itu,
• Kc [H2O] = [H+] [OH-]
• Kw = [H+] [OH-]
Kw disebut tetapan hasil kali ion atau tetapan air, yaitu hasil kali konsentrasi molar pada
temperatur tertentu.
KW
• Kw dan Suhu
Dissosiasi air adalah proses endoterm. Oleh karena itu derajat ionisasi air akan bertambah besar jika suhu dinaikkan.
Suhu Kw
0 0,114 x 10-14
10 0,292 x 10-14
20 0,681 x 10-14
25 1,01 x 10-14
30 1,47 x 10-14
40 2,92 x 10-14
50 5,47 x 10-14
60 9,61 x 10-14
SKALA pH, pOH, pK
• Untuk mempermudah, konsentrasi ion H+ dinyatakan dengan pH. Konsep pH ini
diperkenalkan oleh ahli kimia Denmark,
Sorensen pada tahun 1909. Huruf p ini berasal dari istilah Potenz(Jerman),puissance (Prancis), power (Inggris).
• Denifisi pH
Definisi modern dari pH didasarkan atas pengukuran Daya Gerak Listrik (DGL) suatu sel Galvani/Volta, yang terdiri dari sebuah elektroda indikator (elektroda kaca) dengan elektroda pembanding.
• Misalnya X dan S adalah dua larutan berturut-turut yang tidak diketahui pH-nya dan larutan pH-nya
diketahui. Jika Es adalah DGL sel, dengan larutan
standard yang keaktifan ion H+.aH- (S) dan aH- (X) adalah keaktifan ion H+ dari larutan yang tidak diketahui pH- nya, maka
Pada temperatur 298,15 K (25C).
• Ex - Es = 0,059 log (aH+(S)) - log (aH+(X))
= 0,059 (pHx – pHs)
Contoh Soal
• Pada temperatur 40C, Kw = 3,8 x 10-14. Hitung pH air.
• Suatu elektroda hidrogen standard dengan p(H2) = 1 atm dihubungkan dengan elektroda kalomel standard yang setengah reaksinya, HgCl2 (s) + 2 e 2 Hg (l) + 2 Cl- ; E = 0,242 V Jika DGL sel 0,800 V, hitung pH larutan.
• Hitung pH larutan HCl 10-8 M
ASAM KUAT DAN BASA KUAT
• Asam kuat dan basa kuat terurai sempurna dalam larutan air.
Konsentrasi H+ dan OH- sama dengan konsentrasi zat terlarut.
Apakah pH dari HCl 10-9 M sama dengan 9. Tentu saja tidak
mungkin, bahwa suatu asam yang diencerkan terus menerus akan menjadi basa.
• Dalam HCl 10-9 M, selain [H+] yang berasal dari asam ini, perlu
diperhitungkan [H+] yang berasal dari H2O. Dalam larutan HCl dalam air terdapat tiga spesi yaitu : H+, OH- dan Cl-.
• Ada tiga persamaan yang berlaku untuk larutan HCl,
1. Kesetimbangan air [H+] [OH-] = Kw 2. Perimbangan materi [Cl-] = Ca (Ca = konsentrasi asam )
3. Prinsip penetralan muatan [H+]
= [OH-] + [Cl-]
[H+] = [OH-] + Ca
• Misalnya untuk HCl 10-5 M.
x = 10-5 + 10-9 = 10-5 M [H+] = Ca
• Akan tetapi jika konsentrasi HCl lebih kecil, misalnya 10-9 M maka Kw/[H+] tidak dapat diabaikan sehingga takbisa dihitung
maka,
• [H+]2 – Ca[H+] – Kw = 0
• Hitung pH larutan HCl 10-7 M. Maka dengan [H+]2 – Ca[H+] – Kw = 0
H+ = 1,62 x 10-7 M
pH = - log (1,62 x 10-7)
= 6,79
ASAM LEMAH MONOPROTIK
HA H+
+ A-
(1-)C  C
 C
Ka =
C 2 + Ka  - Ka = 0
• Ada tiga macam persamaan,
1. Kesetimbangan air dan asam.
[H+] [OH-] = Kw
2. Perimbangan materi,
Ca = [HA] + [A-]
3. Perimbangan muatan,
[H+] = [A=] + [OH-]
[OH-] = Kw/[H+]
[H+]3 + Ka[H+]2 – (Kw + Ca Ka) [H+] – Kw Ka = 0 [H+]2 + Ka [H+] - Ka Ca = 0
LARUTAN BUFFER
• Larutan Buffer yang juga dikenal sebagai penyangga, pada umumnya terdiri dari campuran asam lemah dan garamnya misalnya, CH3COOH-CH3COONa atau basa lemah dan garamnya misalnya, NH3-NH4Cl.
• Fakta bahwa penambahan ion senama dalam larutan asam lemah atau basa lemah menghasilkan pergeseran kesetimbangan ke arah molekul asam atau basa yang tidak terurai. Oleh karena itu larutan buffer dapat
didefinisikan sebagai campuran asam lemah dengan basa konjugasinya atau basa lemah dengan
konjugasinya.
• sifat larutan buffer :
1. Mempunyai pH tertentu (persamaan Henderson-Hasselbalch)
2. pH-nya relatif tidak berubah jika ditambah sedikit asam atau basa.
3. pH-nya tidak berubah jika diencerkan.
Kapasitas Buffer
• Kapasitas buffer yang juga disebut indeks
buffer atau intesitas buffer yaitu suatu ukuran kemampuan buffer untuk mempertahankan pHnya yang konstan jika ditambahkan asam kuat atau basa kuat.
• Kapasitas buffer,  didefinisikan dengan persamaan :
pH Larutan Dalam Air.
• Dalam menghitung pH larutan perlu diperhatikan macam larutan yang dihadapi.
1. Air Murni : pada suhu kamar [H+] = 1x10-7 M maka PH = 7 2. Asam kuat [H+] maka kemolaran dari asam [H+] = Ca
3. Basa kuat :
[OH-] = Cb (Konsentrasi basa) pH = 14-pOH
4. Asam Lemah
[H+] + Ka[H+] – KaCa = 0
Jika [H+] lebih kecil dari 0,05 Ca gunakan rumus pendekatan :
sehingga pH = ½ pKa -1/2 Log Ca
5. Basa Lemah
Sehingga pOH = 1/2pKb – ½ log Cb 6. Garam yang terjadi dari asam lemah dan basa kuat
pH= ½ pKw + ½ pKa + ½ log Cg
7. Garam yang terjadi dari asam lemah dan basa lemah.
pH = ½ pKw + ½ pKa – ½ pKb
pH tidak bergantung terhadap konsentrasi garamnya.
Jika Ka=Kb, maka pH larutan = 7 8. Buffer
a. Campuran asam lemah dan garamnya
b. Campuran basa lemah dan garamnya.
contoh
• Bandingkan perubahan pH jika ke dalam masing- masing 1 L
a. air murni ditambah 1 mL HCl 1 M
b. larutan buffer yang mengandung Na-asetat 0,5 M dan HOAc 0,5 M ditambah 1 mL HCl 1 M Ka: asam Acetat=1,8x10-5
• Hitung pH dan kapasitas buffer suatu larutan yang diperoleh dengan mencampurkan 112 mL larutan H3PO4 0,1325 M dan 136 mL larutan
Na2HPO4 0,1450 M.
• Hitung pH suatu larutan buffer yang dibuat dengan cara mencampurkan 100 mL NaOH 0,200 M dan 150 mL CH3COOH 0,400 M Ka=
1,8x10-5
• HITUNG pH dari CH3COONa 0,1 M DENGAN Ka
= 1,8x10-5
• Hitung PH DARI NH4Cl 0,1 M
• Hitung pH dari CH3COONH4 Ka = 1,8x10-5 dan Kb = 1,8x10-5