• Tidak ada hasil yang ditemukan

7. LAP EVALUASI HSIL PENGAWASAN

N/A
N/A
Ngan Channel

Academic year: 2024

Membagikan "7. LAP EVALUASI HSIL PENGAWASAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pada program pengawasan telah dibahas tentang tugas pokok dan fungsi pengawas yang tertuang dalam peraturan pemertntah. Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 118/1996 tanggal 30 Oktober1996 tentang Jabatan Pungsional Pengawas Sekolah dan Angka kreditnya. Tugas dan fungsi pengawas juga terdapat dalam Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala BAKN Nomor 0322/O/1996 tentang petunjuk pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya, sertaKeputusan Menteri Ri Nomor 020/U/1998 tanggal 6 Februari 1998 tentang petunjuk tekhnis Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya.

Peran strategis guru tersebut menuntut pembinaan dan pengembangan yang terus-menerus melalui supervisi atau pengawasan baik akademik maupun manajerial. Supervisi pengajaran perlu diarahkan pada upaya-upaya yang sifatnya memberikan kesempatan kepada para guru untuk berkembang secara profesional, sehingga mereka lebih mampu melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memperbaiki dan meningkatkan proses dan kualitas hasil belajar. Supervisi pengajaran merupakan kegiatan-kegiatan yang menciptkan kondisi yang layak bagi pertumbuhan profesional guru secara intensif.Kegiatan pengawasan memungkinkan pendidik memperoleh arah dalam mencapai tujuan dan

(2)

terlaksana. Pengawasan manejerial bagi kepala sekolah meliput;

pembinaan, pemantauan 8 standar nasional pendidikan (SNP – standar kelulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana prasara, standar pembiayaan, dan standar pengelolaan), penilaian, dan pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah. Sedangkan pengawasan akademik bagi guru meliputi; pembinaan, pemantauan, penilaian dan pembimbingan pelatihan profesioanl guru.

B. Fokus Masalah

Sesuai latar belakang di atas, fokus permasalahan pada evaluasi hasil pengawasan ini adalah :

1.Apakah tenaga pendidik telah memiliki kemampuan dalam menyususn perangkat pembelajaran/persiapan pembelajaran yang meliputi:

a. Program Tahunan dan Program Semester,

b. Analisis konteks (SI/SK-KD, SKL, Standar Proses, Standar Penilaian),

c. Dokumen Analisis KKM d. Buku Nilai siswa,

e. Analisis UH lengkap dengan prograM remedial dan pengayaan, serta instrumen penilaian ( kisi-kisi, soal, kunci, dan pedoman sekor ).

2.Apakah tenaga pendidik telah memiliki kemampuan dalam menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai Standar isi dan Standar Proses?

3. Apakah proses pembelajaran yang dilakukan guru sudah menggunakan pendekatan yang benar sesuai RPPdan silabusyang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan bermutu (Paikem Gembrut)?

(3)

4. Apakah tenaga pendidik, kependidikan dan satuan pendidikan telah memiliki kemampuan dalam mengkaji dan mengembangkan serta menyusun Kurikulum 2013?

C.Tujuan

Evaluasi hasil pengawas sekolah dapat menentukan umpan balik bagi pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengendalian program selanjutnya.

Dengan demikian tujuan evaluasi hasil pengawasan adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan sebagai berikut:

a. Kemampuan guru dalam menyususn administasi perangkatpersiapan pembelajaran yang meliputi: Prota, Promes, Analisis konteks (SI, SKL, Standar Proses, Standar Penilaian ), buku Nilai siswa, Analisis UH lengkap dengan progran remedial dan pengayaan, serta instrumen penilaian ( kisi-kisi, soasl, kunci, dan pedoman sekor ).

b. Kemampuan guru dalam menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai Staansar isi dan Standar Proses.

c. Kemampuan guru melaksanakan proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan yang sesuai denga RPP dan silabusyang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan bermutu (Paikem Gembrut).

d. Kemapuan guru, kepala sekolah dalam mengkaji dan

(4)

pembimbingan pelatihan profesioanl guru dan/atau kepala sekolah di 2 sekolah SMP Negeri 7 Tanah Sepenggal dan SMP Negeri 4 Tanah Sepenggal.

1. Pembinaan meliputi; a) aspek akademik adalah kompetensi guru dalam merencankan, melaksanakan, dan mengevaluasi atau menilai hasil pembelajaran; b) Kompetensi guru dalam mengembangkan kurikulum, perangkat pembelajaran, serta strategi penyususnan silabus dan RPP; c) kompetensi guru dalam melakukan strategi pembelajaran sesuai dengan RPP dan silabus yaitu pembelajaran yang aktif, invoatif, kreatif dan efektif.

Pembinaan menyangkut teknik edukatif dan administratif.

2. Penilaian meliputi; penilaian kinerja guru mencakup menilai guru dalam merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran - membuat silabus dan RPP serta pendukung lainya, dan menilai guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

3. Pemantauan meliputi; pemantauan dalam proses pembelajaran . sehingga akan diketahui kemampuan mengajar guru.

(5)

BAB II

KERANGKA BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Kerangka Berpikir

Alur kerangka perpikir pengawasan dan pemecahan masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan evaluasi hasil pengawasan sekolah sebagai berikut .

a. Kegiatan pengawasan sekolah diawali dengan penyusunan program kerja yang dilandasi oleh hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Dengan berpedoman pada program kerja yang disusun, dilaksanakan kegiatan inti pengawasan meliputi penilaian, pembinaan, dan pemantauan pada setiap komponen sistem pendidikan di sekolah binaannya.

b. Pada tahap berikutnya dilakukan pengolahan dan analisis data hasil penilaian, pembinaan, dan pemantauan dilanjutkan dengan evaluasi hasil pengawasan dari setiap sekolah dan dari semua sekolah binaan.

c. Berdasarkan hasil analisis data, disusun laporan hasil pengawasan yang menggambarkan sejauh mana keberhasilan tugas pengawas dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolah binaannya.

d. Tahap akhir dari kegiatan pengawasan sekolah adalah menetapkan tindak lanjut untuk program pengawasan tahun berikutnya. Tindak lanjut pengawasan diperoleh berdasarkan hasil evaluasi komprehensif terhadap seluruh kegiatan pengawasan dalam satu periode. Alur kerangka pikir digambarkan pada skema di bawah ini.

(6)

Gambar 1. SkemaEvaluasi Hasil Pengawasan

B. Pemecahan Masalah

Optimalisasi pencapaian satuan pendidikan dapat terwujud jika seluruh proses yang mencakup perencanaan ,pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporannya dapat terlaksana secara intens,komprehensif dan terjadwal. Sekolah dan Dinas pendidikan seyogyanya memiliki kemampuan dalam membuat kebijakan dan program yang terarah dan tepat sasaran dengan memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity) yang dimiliki serta menanggulangi kelemahan dan ancaman yang mungkin dapat menjadi faktor penghambat.Karena setiap satuan pendidikan haruslah memiliki team-work yang kompak,cerdas dan dinamis serta adanya partisipasi yang tinggi dari seluruh warga sekolah.

Setiap warga sekolah wajib membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan,baik akademik maupun managerial yang dapat mereka peroleh melalui pendidikan dan latihan, FGD maupun pengkajian dari pustaka dan dokumentasi. Namun kenyataannya tidak semua warga sekolah memiliki kemampuan dan kesempatan untuk kegiatan yang dimaksud.Begitu pula dalam hal upaya pengembangan potensi diri melalui

program pengawasan

pembinaan

pemantauan

penilaian

analisis hasil pengawasan evaluasi

pelaporan

tindak lanjut

(7)

studi pustaka pun ternyata belum dapat diharap banyak dan masih membutuhkan motivasi eksternal.Dari realita di atas,maka peran pengawas satuan pendidikan dalam menilai dan membina warga sekolah memiliki arti yang sangat penting.Pemberia pembinaan,bimbingan dan motivasi yang dilakukan secara intensif berkesinambungan merupakan solusi logis pencapaian program dan acuan dalam upaya mewujudkan pendidikan yang bermutu.

(8)

BAB III

PENDEKATAN DAN METODE

A. Pendekatan

1. Kooperatif; kegiatan yang dilakukan dalam suatu kelompok untuk kepentingan bersama (mutual benefit).

2. Kolaboratif; kerja sama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian tugas dimana tiap anggota melaksanakan fungsinya yang saling mengisi dan melengkapi.

B. Metode

Dalam melaksanakan program kepengawasan yang telah dibuat, pengawas sekolah menggunakan berbagai metode yaitu :

1. Observasi; pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Keunggulan metode ini adalah banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah, banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi.

Kelemahan metode ini adalah observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat, Metode tersebut oleh pengawas digunakan untuk melakukan supervisi kunjungan kelas untuk mengamati penampilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran

2. Studi dokumen; suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis, dibandingkan dan dipadukan – sintesis membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh.

Metode tersebut digunakan untuk meneliti RPP untuk dianalisis dibandingkan dengan aturan standar proses.

(9)

3. Wawancara; metode ini digunakan untuk menggali data dari beberapa stakeholder sekolah terhadap:pemenuhan delapan standar nasional pendidikan, dan penerimaan peserta didik. Dan data tersebut untuk cross check dengan data yang diperoleh dari pengisian kuesioner tertutup .

Dari beberapa pendekatan dan metode diatas pada intinya digunakan untuk saling melengkapi dalam upaya mendapatkan data yang valid dan akuntabel untuk dijadikan dasar pembuatan pelaporan.

(10)

BAB IV

HASIL PENGAWASAN PADA SEKOLAH BINAAN

Dalam bab ini menyajikan hasil evaluasi pelaksanaan pengawasan meliputi pembinaan guru, pemantauan SNP, penilaian kinerja guru dan kepala sekolah, dan pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan/atau kepala sekolah. Semua hasil pelaksanaan pengawasan disajikan dalam metrik.

A. Matrik Hasil Evaluasi Pembinaan Guru dan Kepala Sekolah No Materi/

Aspek

Kegiatan Sasaran Target Metode Ham Batan

keterca paian

Kesimpulan Tindak lanjut

1 penyusu

snan RPP

pembinaan 4 guru dan 2 kepala sekolah

100% guru dapat membuat RPP dengan benar

diskusi terfokus

jadwal pertemuan yang sulit disesuaikan, keterbatasan waktu

75% guru dapat membuat RPP

masih ada 25% guru belum membuat RPP

rekomendasi ke disdik

B. Matriks Hasil Pemantauan Pelaksanaan Pemantauan SNP

(11)

No SNP Aspek/m ateri

Kegiatan Sasaran Target Metode Hambata n

Ketercap aian

Kesimpul an

Tindak lanjut 1 Standar

proses

proses pembelaj aran

memantau pelaksanaa n proses pembelajar an dari kegiatan pendahulua n, inti dan kegiatan penutup.

Guru dan kepala sekolah

100 guru dapat melaksan akan pembelaja ran dengan baik

Obeservasi, dokumentasi dan

wawancara

masih sering mengimpl ementasik an

pembelaja ran konvensio nal.

rata guru mencapai sekitar 87.45%

proses pembelaja ran dan 81.2%

kepala sekolah dalam menerapka

Diharapka n perlu ditingkatka n

Perlu dilakukan diklat

(12)

No Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaia n

Tindak lanjut 1 Pelaksana

an kinerja guru

Penilaian kinerja guru

Guru 75% guru diharapkan mencapai nilai

minimal 100 dan maksimal

120

Studi dokumen, wawancara,

dan pengamatan

Masih ada guru mengajar

dengan konvesional

25% guru mencapai nilai 96 katergori sangat baik,

50% guru mencapai nilai 84-89 atau kategori

baik, dan 25% guru mencapai nilai cukup

Rekomendas i ke Disdik

dan pembinaan

2 Pelaksana an kinerja

kepala sekolah

Penilaian kinerja kepala sekolah

Kepala sekolah

75%

diharapakan mencapai nilai minimal

100 dan

Studi dokumen, wawancara, dan observasi

Masih ada kepala sekolah

yang sering tidak berada di

tempat

50% kepala sekolah mencapai nilai baik dan

50%

mencapai

Rekomendas i ke Disdik

dan pemninaan

(13)

maksimal 120

nilai cukup

(14)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Supervisi Akademik memerlukan waktu dan proses yang panjang, untuk itu seorang pengawas dituntut memiliki kompetensi dalam mengelola supervisi akademik dan kegiatan pembelajaran.Untuk memenuhi kompetensi tersebut diatas, pengawas perlu senantiasa meningkatkan kompetensinya, khususnya kompetensi bidang manajerial. Hal tersebut dapat dilakukan melalui penguatanpengawas ataupun diklat calon pengawas. Dengan mengikuti langkah-langkah kegiatan yang telah disusun akan dapat membantu bagaimana menguasai Supervisi Akademik dengan baik.

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah melakukan penilaian, pembinaan dan pemantauan yang dilaksanakan secara intens dan berkesinambungan melalui pendekatan dan berbagai metode yang sesuai dapat meningkatkan hasil kepengawasan baik akademik maupun manajerial.

B. Rekomendasi/Tindak Lanjut 1. Rekomendasi

Pengawas perlu memfasilitasi pendidik dalam pengembangan rencana pembelajaran agar memenuhi standar proses dan penilaian perlu terus dilakukan agar perbaikan mutu dalam penguasaan materi, keterampilan menyajikan materi, mengembangkan strategi pembelajaran, dan penilaian dapat memenuhi standar.

2. Tindak Lanjut

Bagi Pemangku kepentingan di tingkat Kabupaten bahwa :

a. Untuk meningkatkan kinerja guru, pemangku kepentingan tingkat Kabupaten perlu membuat kebijakan tentang pemenuhan standar sarana dan prasarana.Seperti yang segera dipenuhi RKB,Ruang multi media,Laptop, LCD.

b. Sosialisasi Permendiknas no.22 th.2016 tentang standar proses terus dilakukan selama penyusunan RPP belum mengacu ke sana .

c. Adanya pelatihan pemanfaatan komputer mikro sebagai alat bantu/media pembelajaran .Misal dengan aplikasi software: power point,Ms word dan Exel atau yang lain selama membantu guru dalam PBM.

Bagi Kepala sekolah perlu untuk meningkatkan intensitas pemeriksaan perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru dan meningkatkan intensitas supervisi akademik /kunjungan kelas untuk

(15)

mengetahui penampilan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru sebagai bentuk implementasi penyusunan RPP.

(16)

LAMPIRAN

A. Hasil Evaluasi Pembinaan Guru dan Kepala Sekolah

(17)

B. Hasil

Pemantauan Pelaksanaan Pemantauan SNP No SNP Aspek/m

ateri

Kegiatan Sasaran Target Metode Hambata n

Ketercap aian

Kesimpul an

Tindak lanjut 1 Standar

proses

proses pembelaj aran

memantau pelaksanaa n proses pembelajar an dari kegiatan pendahulua n, inti dan kegiatan penutup.

Guru dan kepala sekolah

100 guru dapat melaksan akan pembelaja ran dengan baik

Obeservasi, dokumentasi dan

wawancara

masih sering mengimpl ementasik an

pembelaja ran konvensio nal.

rata guru mencapai sekitar 87.45%

proses pembelaja ran dan 81.2%

kepala

Diharapka n perlu ditingkatka n

Perlu dilakukan diklat No Materi/

Aspek

Kegiatan Sasaran Target Metode Ham Batan

keterca paian

Kesimpulan Tindak lanjut

1 penyusu

snan RPP

pembinaan 4 guru dan 2 kepala sekolah

100% guru dapat membuat RPP dengan benar

diskusi terfokus

jadwal pertemuan yang sulit disesuaikan, keterbatasan waktu

75% guru dapat membuat RPP

masih ada 25% guru belum membuat RPP

rekomendasi ke disdik

(18)

C. Hasil Penilaian Kinerja guru dan Kepala Sekolah

No Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaia n

Tindak lanjut 1 Pelaksana

an kinerja guru

Penilaian kinerja guru

Guru 75% guru diharapkan mencapai nilai

minimal 100 dan maksimal

120

Studi dokumen, wawancara,

dan pengamatan

Masih ada guru mengajar

dengan konvesional

25% guru mencapai nilai 96 katergori sangat baik,

50% guru mencapai nilai 84-89 atau kategori

baik, dan 25% guru mencapai nilai cukup

Rekomendas i ke Disdik

dan pembinaan

2 Pelaksana an kinerja

kepala

Penilaian kinerja kepala

Kepala sekolah

75%

diharapakan mencapai

Studi dokumen, wawancara,

Masih ada kepala sekolah

yang sering

50% kepala sekolah mencapai

Rekomendas i ke Disdik

dan

(19)

sekolah sekolah nilai minimal 100 dan maksimal

120

dan observasi tidak berada di tempat

nilai baik dan 50%

mencapai nilai cukup

pemninaan

Referensi

Dokumen terkait

Laporan hasil pengawasan sekolah, baik laporan pembinaan guru dan atau kepala sekolah, pemantauan pelaksanaan 8 SNP, penilaian kinerja guru dan atau kepala

melakukan analisis Hasil Pemantauan, Pembinaan dan Penilaian Kinerja Kepala sekolah dan guru yang ditugasi sebagai pembimbing dalam PIGP. merumuskan tindak lanjut

5.2.1.1 Kepala sekolah menetapkan tugas mengajar guru. 5.2.1.2 Kepala sekolah menugaskan guru untuk membuat perangkat, pelaksanaan, dan tindak lanjut hasil penilaian. 5.2.2

5.2.1.1 Kepala sekolah menetapkan tugas mengajar guru. 5.2.1.2 Kepala sekolah menugaskan guru untuk membuat perangkat, pelaksanaan, dan tindak lanjut hasil penilaian. 5.2.2 SOP

Memiliki Laporan evaluasi pelaksanaan penilaian kinerja guru dan/ataukepala sekolah (Data hasil penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah, hasil analisis, kesimpulan, dan

5.2.1.1 Kepala sekolah menetapkan tugas mengajar guru. 5.2.1.2 Kepala sekolah menugaskan guru untuk membuat perangkat, pelaksanaan, dan tindak lanjut hasil penilaian. 5.2.2 SOP

Merupakan serangkaian proses penilaian untuk menentukan derajat mutu kinerja terhadap target kegiatan kepala sekolah dalam.

1.4 Formulir D : Refleksi Tindak Lanjut Obsevasi Kinerja Guru Catatan Kepala Sekolah Pertanyaan Respon * Catatan Nama Guru Nama Kepala Sekolah Hari/ Tanggal Periode Waktu Tempat