• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA: Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI

N/A
N/A
MEDIA SMAN 1 JALAKSANA

Academic year: 2023

Membagikan " MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA: Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Kelas XI M 1

MODUL

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Tema :

Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI

Penyusun :

1. Arif Rismayadi, S.Pd 2. Eti Kusmiati, S.Pd 3. Iding Jaenal Abidin, S.Pd.

4. Reza Mahfiar, S.Pd 5. Ryan Noor Hidayat, S.Pd

RANCANG BANGUN

Aplikasi Pencarian Data Siswa dan Guru SMAN 1 Jalaksana

Menggunakan Microsoft Office Access

(2)

RANCANG BANGUN

Aplikasi Pencarian Data Siswa dan Guru SMAN 1 Jalaksana Menggunakan Microsoft Office Access

A. Pendahuluan

Di era globalisasi ini, kemudahan menjadi salah satu hal pokok yang wajib ada di dalam teknologi. Salah satunya pada bidang komputerasasi pelaporan, dan penganalisaan data dalam suatu lembaga menjadi point penting dalam pencarian data. Dengan adanya teknologi software pengola, akan menjadi mudah dalam mengolah data – data tersebut.

Karena berbagai hal tersebut, perlu dilakukan pengendalian atau pengelolaan komputerassi secara tersistem dengan merancang sistem informasi ini untuk pencarian Data Siswa yang ada di sekolah serta pencarian Data Guru pada hari dan pada jam pelajaran dengan menggunakan microsoft Access.

pengelolaan aplikasi ini secara tersistem menggunakan aplikasi yang pada akhirnya akan mempermudah pencarian suata data.

B. Tujuan

Perancangan aplikasi ini berharap agar proses pencarian data yang terkomputerisasi dapat terintegrasi dengan sistematis dan menghasilkan laporan yang akuntabel.

Adapun tujuan dari projek ini yaitu :

1. Membangun sistem informasi, untuk membantu visitas akademik sekolah dalam pencarian data siswa dan data guru dan juga mempercepat hasil laporan.

2. Peserta didik mampu berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya.

(3)

C. Pengembangan Sistem

Pengembangan aplikasi ini menggunakan metodologi pemodelan objek (object modeling), merupakan suatu tehnik yang mencoba untuk menyatukan data dan proses ke dalam konsep tunggal yang disebut objek (Whitten, 2004). Sebagai rute pengembangan aplikasi akan digunakan RAD (Rapid Application Development), yaitu sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkaian prototipe yang bekerja pada sebuah sistem dan pada akhirnya berkembang ke dalam sistem final.

D. Deskripsi Singkat Projek

Dalam pengembangan dan perancangan projek ini mempunyai diskripsi singkat yaitu : 1. Siswa mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan objek yang diteliti.

2. Siswa melakukan observasi di lingkungan sekitar 3. Siswa membuat rancangan pengembangan sistem 4. Siswa membuat sistem aplikasi

Pertanyaan Pemantik :

1. Apakah yang kalian ketahui tentang berekayasa ? 2. Apakah yang kalian ketahui tentang teknologi ?

3. Apakah yang kalian ketahui tentang aplikasi microsoft office access ? 4. Bisakah kalian menyebutkan contoh-contoh microsoft office ?

5. Bisakah kalian menyebutkan perbedaan Microsoft Office access dan excel ?

E. Tool Pengembangan Sistem

1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem indormasi. UML, dikembangangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Kim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson (Whitten, 2004).

(4)

2. Diagram Model Use Case

Diagram model use case menggambarkan interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna. Sebuah use case mempresentasikan satu tujuan tunggal dari sistem dan menggambarkan satu rangkaian kegiatan dan interaksi pengguna untuk mencapai tujuan (Whitten, 2004). Hal-hal yang berkaitan dengan diagram use case, yaitu :

a. Use Case, adalah urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait (skenario), baik terotomatisaso maupun secara manual, untuk tujuan melengkapi satu tugas bisnis tunggal.

b. Actor (Pelaku), adalah segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi. Aktor tidak harus manusia, dapat berupa perusahaan, alat eksternal yng lain seperti sensor panas, mainframe di sistem lama dimana diperoleh data atau perangkat lunak memperoleh data seperti keypad di mesin ATM.

c. Relationship (Hubungan), terbagi menjadi 5 yaitu :

1) Use Case Association Relationship, adalah relasi antara actor dengan use case dimana terjadi interaksi diantara mereka. Asosiasi digambarkan dengan garis yang menghubungkan antara actor dengan use case.

2) Use Case Extends Relationship, adalah sebuah use case terdiri dari langkah-langkah yang diambil dari sebuah use case yang lebih kompleks untuk mempermudah case aslinya sehingga memperluas

(5)

fungsionalitasnya.

3) Use Case Uses Relationship, use case yang dapat mengurangi redundasi antara dua atau lebih use case dengan mengkombinasikan langkah- langkah serupa yang ditemukan dalam case-case tersebut.

4) Use Case Depends On Relationship, adalah relasi use case yang menentukan use case lain mana yang harus dilakukan sebelum use case yang bersangkutan.

5) Use Case inhertiance Relationship, adalah relasi use case dimana perliaku serupa dari dua actor yang memulai use case yang sama diekstrapolasi dan ditugaskan kepada satu abstract actor untuk mengurangi redudansi.

Gambar 1. Diagram Model Use Case Diagram

3. Diagram aktivitas

Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis atau use case. Activity diagram secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis atau usecase (Whitten, 2004).

(6)

Gambar 2. Diagram Model Activity Diagram F. Model Basis Data

Database mempunyai dua varian model, yaitu model Post-relational database dan model Object database (Yuhefizar, 2008).

1. Post-relational database models

Sebuah produk yang menawarkan model data yang lebih umum dari model relasional dan dikenal sebagai post-relational. Model data dalam produk tersebut mencakup hubungan namun tidak dibatasi oleh Prinsip Informasi yang mana mewakili semua informasi dengan nilai-nilai data dalam kaitannya dengan hal itu. Sebagian dari perluasan ini ke model relasional benar-benar mengintegrasikan konsep-konsep dari teknologi yang tanggal pre-date the relational model. Sebagai contoh, mereka mengijinkan representasi dari directed graph dengan trees pada node. Beberapa produk menerapkan model tersebut melakukannya dengan memperluas sistem database relasional dengan fitur non- relasional. Sedangkan yang lainnya, telah tiba di tempat yang sama dengan menambahkan fitur relasional untuk sistem pre-relational. Anehnya, hal ini memungkinkan produk-produk yang secara historis pre-relational, seperti PICK dan gondok, untuk membuat klaim yang masuk akal untuk post-relational dalam arsitektur saat ini.

2. Object database models

(7)

Dalam beberapa tahun terakhir, paradigma yang berorientasi pada obyek telah diterapkan dalam bidang-bidang seperti teknik dan spasial database, telekomunikasi dan ilmu pilmiah lainnya. Para konglomerasi pemrograman berorientasi objek dan teknologi database mengarah pada model pemrograman baru yang dikenal sebagai Object database. Database ini berusaha untuk membawa dunia database dan aplikasi-dunia pemrograman lebih dekat bersama- sama, khususnya dengan memastikan bahwa database menggunakan jenis system yang sama seperti program aplikasi. Hal ini bertujuan untuk menghindari overhead (kadang-kadang disebut sebagai ketidakcocokan impedansi) untuk mengkonversi informasi antara perwakilan di database (misalnya sebagai baris dalam tabel) dan perwakilan di program aplikasi (biasanya sebagai objek). Pada saat yang sama, object database berupaya untuk memperkenalkan ide-ide kunci dari pemrograman objek, seperti encapsulation dan polymorphism, ke dalam dunia database.

Berbagai cara-cara ini telah dicoba untuk menyimpan objek dalam database.

Beberapa produk mengalami masalah dari sisi pemrograman aplikasi, dengan membuat objek dimanipulasi oleh program terus-menerus. Hal ini juga biasanya memerlukan penambahan pertanyaan semacam bahasa, karena bahasa pemrograman konvensional tidak menyediakan fungsionalitas tingkat bahasa untuk menemukan obyek berdasarkan isi informasi mereka.

G. Relevansi Projek Dengan Sekolah

Sistem Pengembangan aplikasi ini dapat digunakan dalam studi pencarian Data Siswa dan Data Guru dalam Jam Pembelajaran di Kelas.

Dimensi terkait : Bergotong royong, Bernalar kritis, kreatif.

(8)

Sarpras/alat-bahan : Komputer/Smartphone dengan jaringan internet, infokus, Lembar catatan studi kasus.

(9)

Implementasi (Implementation) Mulai

Melakukan Observasi

Pengumpulan Data

Melakukan Wawancara

Profil Siswa dan Guru

Melakukan Studi Pustaka

Ruang Lingkup

Identifikasi Sistem Yang Berjalan

Rencana Kebutuhan

(Requirement Planning) Identifikasi Masalah

Solusi Penyelesaian Masalah

Analisis Kebutuhan Sistem

Prosedur Perancangan Yang Diusulkan

Analisis Persyaratan

Use Case Diagram

Scenario diagram Metode Pengembangan Sistem

dengan Rapid Application Development (RAD)

Proses Desain (Design

Workshop) Perancangan Sistem

Activity Diagram

Sequence Diagram

Class Diagram Perancangan Database

Normalisasi

Kesimpulan Dan Saran

Deployment diagram Desain interface

Perancangan Interface

Selesai

H. Kerangka Berfikir

Adapun kerangka berfikir dalam projek ini adalah :

Gambar 3. Kerangka Berfikir

(10)

Tabel 1. Cause and Effect Analysis (Analisa Sebab Akibat)

No. Problems

(Masalah)

Cause and Effects (Sebab dan Akibat)

1.

Penggunaan sistem yang konvensional.

Cause: Sistem informasi yang berjalan saat ini masih bersifat manual

Effect: Penyimpanan data yang dilakukan masih mengandalkan berkas-berkas/ dokumen.

2.

Proses pengolahan data aplikasi kesebuah laporan akhir masih sangat rumit

Cause: Sistem yang berjalan masihlamban, masih menggunakan dokumen

Effect: Proses menjadi lebih lama dan tidak efisien waktu.

Tabel 2. System Improvement objective (tujuan – tujuan perbaikan sistem)

System Objective (Tujuan sistem)

System Constraint (Batasan sistem) 1 Menghubungkan secara

include antara bagian satu kebagian lainnya.

1.1 Keterbatasan infrastruktur baik dari segi PC yang ada sekarang maupun jaringan yang tersedia.

1.2 Besarnya biaya awal pengimplementasian sistem dan biaya operasionalnya

(11)

System Objective (Tujuan sistem)

System Constraint (Batasan sistem) 2. Memudahkan proses

penginputan dan

mengotomasikan proses pengolahan data

2.1 Belum adanya sistem informasi yang menghubungkan antara bagian satu dengan yang lainnya.

3. Mencegah kehilangan, duplikasi atau kesalahan data baik pada saat penginputan hingga pengolahan data.

3.1 Jumlah data yang semakin bertambah yang disebabkan banyaknya data perkembangan pekerjaan yang dikerjakan pada waktu yang bersamaan.

4. Mempercepat dan mempermudah proses pengolahan data sampai menghasilkan data statistik

4.1 Jumlah data yang banyak dan masih ada yang tidak lengkap

I. Rubrik Penilaian

No Aspek

penilaian

Belum berkembang

955-64)

Mulai berkembang

(65-74)

Mahir (75-84)

Sangat mahir (85-95) 1 Bergotong

royong Siswa masih bekerja

sendiri-sendiri tanpa

membantu temannya

Siswa saling membantu setelah diminta temannya

Siswa membantu temannya tanpa diminta

Siswa membantu temannya tanpa diminta dan peduli dengan masalah yang dihadapi temannya 2 Kreatif Siswa belum

mampu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pembuatan projek

Siswa mulai mampu untuk menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat projek

Siswa sudah mampu membuat projek

Siswa telah mampu membuat

3 Bernalar kritis

Siswa belum mampu

Siswa mulai mampu

Siswa mampu menganalisa

Siswa mampu dan membantu

(12)

No Aspek penilaian

Belum berkembang

955-64)

Mulai berkembang

(65-74)

Mahir (75-84)

Sangat mahir (85-95) menganalisa

kebutuhan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pembuatan projek

menganalisa kebutuhan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat projek

kebutuhan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pembuatan projek

rekannya dalam menganalisa projek

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Guru mulai menyapa peserta didik dengan menayakan keadaan peserta didik dan memastikan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran hari ini.. Peserta didik dan guru

Peran Guru: Moderator/ Fasilitator/ Narasumber/ Supervisi/ Konsultasi Persiapan: - Peserta didik memberikan ide-ide berkaitan dengan proyek - Peserta didik menyusun perencanaan

silakan centang lebih dari satu  Merokok  Berjalan-jalan  Melukai diri sendiri  Berbicara kepada teman  Berbiacra kepada orangtua  Berbicara kepada orang dewasa

modul ajar projek p5 tema kewirausahaan di sma negeri 1 tamban tahun pelajaran

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Projek/ Kelas Tema Topik Sub Tema BentukKegiatan Sasaran NilaiProfil Wakt u Projek 1 Kelas 1 Kearifan Lokal Makananku, Budayaku

Implementasi dari itu bisa dilihat dari adanya beberapa program khusus yang bertujuan untuk membumikan Pancasila dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila P5 yaitu

Eksplorasi Konsep Menyimak pemaparan mengenai pengembangan kegiatan projek di satuan pendidikan, merancang asesmen projek yang efektif menyasar profil pelajar Pancasila, dan

Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang Dengan arahan guru mulai memahami keterhubungan satu ciptaan dengan ciptaan Tuhan yang lainnya Secara