AKSI NYATA MODUL 3.3
PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID
oleh:
EKO WAHYUDIYANTO
PENDIDIKAN CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 7
KABUPATEN BLITAR
BBGP PROVINSI JAWA TIMUR
2023
Aksi Nyata Modul 3.3
Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid
Tujuan Pembelajaran Khusus:
CGP dapat menjalankan tahapan B (Buat Pertanyaan) & A (Ambil Pelajaran) berdasarkan model prakarsa perubahan B-A-G-J-A yang telah dibuat sebelumnya pada tahapan Demonstrasi Kontekstual dalam sebuah aksi nyata.
CGP membuat dokumentasi pelaksanaan tahapan yang telah dijalankan tersebut.
Pertanyaan Pemantik:
Bagaimana saya dapat menerapkan rancangan program yang telah saya buat ke dalam bentuk aksi nyata? Langkah-langkah apa yang bisa saya lakukan?
Selamat Ibu/Bapak sekalian!
Ibu/Bapak telah sampai pada tahapan pembelajaran yang terakhir dari modul ini, yang sekaligus merupakan tahapan terakhir dari keseluruhan rangkaian modul Program Guru Penggerak. Kami yakin, cara pandang baru, pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap yang telah Ibu/Bapak kembangkan dalam proses belajar selama ini, telah memberi bekal yang cukup untuk memulai aksi perubahan dalam praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan sehari-hari oleh Ibu/Bapak. Kami hanya ingin mengingatkan kembali bahwa, perubahan tidak harus dimulai dari hal yang besar. Kita dapat memulainya melalui langkah-langkah kecil yang dapat kita lakukan dalam lingkungan yang secara langsung dapat kita pengaruhi terlebih dahulu. Lewat perubahan-perubahan kecil yang Ibu/Bapak buat, kami yakin dampak positif akan dapat dirasakan oleh komunitas belajar di sekolah Ibu/Bapak, yang kemudian mampu menginspirasi lingkungan yang lebih luas.
Di dalam tahapan terakhir ini, Ibu/Bapak akan mulai mewujudkan perubahan kecil tersebut dengan mencoba menerapkan tahapan B dan A dari model prakarsa perubahan BAGJA yang telah Ibu/Bapak buat sebelumnya. Mengapa di tahapan aksi nyata ini Ibu/Bapak hanya akan melakukan tahapan B dan A? Hal ini karena tahapan selanjutnya dari proses BAGJA ini (tahapan GJA) akan diimplementasikan selanjutnya bersamaan dengan saat Ibu/Bapak melakukan kegiatan lokakarya.
Berikut ini adalah panduan bagi Ibu/Bapak dalam mewujudkan aksi nyata tersebut.
Ibu/Bapak akan mendapatkan waktu selama kurang lebih 1 minggu untuk mengimplementasikan tahapan B (buat pertanyaan) dan A (ambil pelajaran).
Implementasikanlah/lakukanlah tindakan-tindakan dan rencana-rencana yang telah dibuat sebelumnya (kolom C, D, dan E di dalam contoh format BAGJA).
Berdasarkan implementasi atau tindakan yang telah dilakukan tersebut, lihatlah kembali pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat di Tahapan A (Ambil Pelajaran). Analisalah untuk melihat apakah pertanyaan-pertanyaan tersebut masih relevan. Lakukan perbaikan atau penyesuaian jika diperlukan.
Setelah dilakukan penyesuaian atau perbaikan (jika memang diperlukan), lanjutkanlah implementasi ke tahapan berikutnya (Tahapan A - Ambil Pelajaran).
Selama menjalankan Aksi Nyata, buatlah sebuah catatan refleksi di setiap akhir tahapan (Tahapan B dan Tahapan A). Gunakan format 4P (peristiwa, perasaan, pembelajaran, dan penerapan ke depan) saat membuat catatan refleksi tersebut, seperti di bawah ini.
Dokumentasikanlah proses yang terjadi dalam bentuk video. Kemudian unggahlah video tersebut ke kanal YouTube dan PMM Anda (pada menu Bukti Karya).
Kirimkan tautan video yang telah diunggah di YouTube Anda, dan screenshoot (tangkapan layar) bukti Anda telah menambahkan video tersebut ke PMM Anda (pada menu Bukti Karya) sesuai petunjuk di bawah.
Aksi nyata Ibu/Bapak ini akan dinilai dengan menggunakan rubrik penilaian berikut ini Rubrik Aksi Nyata.
Setelah mendapatkan instruksi dari lms di atas, maka saya membuat refleksi atas pembuatan program yang berdampak positif pada murid, berikut refleksi menggunakan 4F yang dikenal juga dengan 4P.
A. Facts (Peristiwa) 1. Latar Belakang
Sekolah harus mampu merancang program yang untuk menumbuhkan kepemimpinan murid dan memberikan pengalaman belajar menyenangkan kepada murid. Dari refleksi terhadap program yang sudah dilaksanakan, sekolah merancang program SABTU CERIA.
Sabtu Ceria adalah kegiatan atau program ekstrakurikuler, yang mengembangkan minat dan bakat murid sesuai dengan pilihannya. Pemilihan program Sabtu Ceria telah berdasarkan pada profil pelajar Pancasil yaitu dimensi gotong-royong. Gotong-royong akan membentuk kepemimpinan murid, yang akan menfasilitasi murid untuk terlibat dan berinteraksi langsung dan bekerjasama dengan masyarakat karena pelaksanaan kegiatan diadakan di luar sekolah yaitu di sanggar, serta penanggungjawab kegiatan melibatkan tokoh masyarakat. Dalam pelaksanaan kegiatan, murid juga bekerjasama dengan temannya dalam satu kelompok murid. Proses gotong-royong yang baik, akan menumbuh kembangkan kepemimpinan murid dan mendorong murid untuk mengembangkan berbagai sikap positif dalam berinteraksi dengan masyarakat. Program ini juga dirancang untuk meningkatkan kreatifitas murid. Sikap kreatif akan mendorong murid untuk bersuara sesuai keinginannya, yang juga berarti akan membuka ruang berkreasi, dan berani dalam mengambil risiko, sehingga murid tidak takut untuk mengungkapkan ide-ide dan pemikiran-pemikiran mereka. Program ini juga bertujuan mengembangkan Student Agency (Voice, Choice, Ownership), serta adanya pemanfaatan aset yang ada di sekolah.
Tujuan lain dari program ini juga sebagai penguatan karakter murid dalam pengambilan keputusan. Di sisi lain program ini juga sebagai kolaborasi yang kuat antara sekolah dengan komite/wali murid dan lingkungan sekolah dalam hal pola asuh anak di sekolah dan di luar sekolah.
2. Deskripsi Kegiatan Program
Program ini merupakan kegiatan ekstkurikuler, untuk meningkatan nilai gotong royong dan kreatif murid. Kegiatan ini diawali dengan melakukan tes diagnostik awal untuk mengetahui keinginan murid dalam memilih ekstrakurikuler. Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu setiap minggunya dengan mendatangkan pembimbing ekstrakurikuler dari warga sekitar sekolah. Dengan mendatangkan pembimbing dari lingkungan sekolah juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berinterkasi sosial murid dengan masyarakat secara positif, berdasarkan pada nilai- nilai kebajikan. Dalam pelaksanaannya
murid diberi kebebasan dalam memilih ektrakurikuler musik ataupun tari. Tempat kegiatan bergantian dilaksanakan anatara di sekolah dan di sanggar.
3. Aksi Nyata
Dalam aksi nyata yang saya lakukan adalah berkoordinasi dengan warga sekolah dan dengan pihak terkait yaitu komite dan Pembina ekstrakurikuler. Untuk menentukan pilihan murid, wali kelas menuntun murid untuk melasankan tes diagnostik untuk mengetahui keinginan (voice) murid. Pemilihan kegiatan juga ditentukan berdasar pilihan (choice) dari murid. Setelah itu, murid merasa memiliki (ownership) kegiatan untuk bersama melaksanakan kegiatan Sabtu Ceria.
4. Hasil Aksi Nyata
Pelaksanaaan program Aksi Nyata
B. Feelings (Perasaan)
Pada program yang telah dibuat dengan kerangka BAGJA dan pengelolaan aset serta pemberdayaan murid berdasar Student Agency akhirnya saya merasakan senang, bahagia dan bersyukur telah melaksanakan tugas saya sebagai pendidik, dengan memberikan kepercayaan kepada murid dalam menentukan pembelajaran yang dialaminya.
Pelaksanaan program ini juga mendapatkan dukungan dari warga sekolah. Kegiatan ini juga menggambarkan peran murid dalam pembelajaran dalam wujud student agency murid. Murid mulai berani berkomunikasi dan tampil di depan umum. Murid juga tealah berkolaborasi dengan warga di sekitar sekolah.
C. Findings (Pembelajaran)
Pembelajaran yang saya dapat dari pelaksanaan Aksi Nyata ini yaitu saya dapat menyusun dan mengelola program yang berdampak positif pada murid dengan prakarsa perubahan dengan tahapan BAGJA. Pembelajaran yang berarti bagi saya untuk bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh warga sekolah dan warga masyarakat. Terlebih adanya pembelajaran yang bisa memberikan kepercayaan kepada murid dalam mengelola dan melaksanakan sebuah kegiatan. Juga komunikasi antara sekolah dengan warga sekitar menjadi lebih baik karena menjadi lebih sering berinteraksi.
D. Future (Penerapan masa mendatang)
Tujuan utama dari adanya program ekstrakurikuler ini, adalah memberikan pengalaman kepada murid untuk bisa belajar sesuai dengan keinginannya dan bertanggungjawab.
Program ini juga sesuai dengan dimensi-dimensi yang ada pada Profil Pelajar Pancasila..
Monitoring dan evaluasi senantiasa juga mengiringi dengan adanya lembaran pemantauan kegiatan. Harapan kedepannya adalah semakin banyak pilihan program yang dapat dilaksanakan untuk mengembangkan student agency pada murid, agar murid menjadi pelajar yang bertanggungjawab.