• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hadis-Hadis Tentang Memandikan Jenazah Neila Hifzhi Siregar,S.H.I, M.H. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Hadis-Hadis Tentang Memandikan Jenazah Neila Hifzhi Siregar,S.H.I, M.H. Abstrak"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Hadits ...Neila Hifzhi 78

Analisis Hadis-Hadis Tentang Memandikan Jenazah Neila Hifzhi Siregar,S.H.I, M.H.

Abstrak

Memandikan jenazah disegerakan agar cepat dimakamkan, karena jenazah sangat ingin cepat diselesaikan fardu kifayahnya. Waktu memandikan jenazah sekitar 15 menit. Buat kain basahannya sampai menutup auratnya. Boleh dipangku secukupnya atau dibuat di atas tempat pemandian jenazah yang disediakan masyarakat. Yang memandikannya adalah antara suami dan isteri dan dibantu dengan ikatan muharromnya. Sebaiknya dibasuh dengan 3 kali yaitu air bersih secukupnya, air sabun dan diiringi dengan air bersih kemudian diakhiri dengan air bercampur dengan kapur barus sedikit saja sekedar melawan bau amis jenazah, jangan tambah lagi dengan air bersih seolah-olah air bersih yang terakhirnya. Jika masih belum bersih dengan 3 kali maka boleh 5 atau lebih, dengan cara basuhan 1,2 dan 3. Kemudian dilap tubuhnya dengan kain lap, mulut, mata dan hidung dilap dengan kain kecil yang digulung.

Key word: Hadits-hadits Mandikan jenazah

Abstract

Bathe the jenazah as soon as possible to be quickly buried, because jenazah really wants to be quickly resolved fardu kifayahnya. Timing bathe jenazah when you live around 15 minutes. Make the wet cloth and cover the genitals.

You can have enough caps or make it above the jenazah baths provided by the community. The one who bathes him is between husband and wife and is helped by the bonds of Muhammad. It should be washed 3 times, which is enough clean water, soapy water and accompanied by clean water. Then washed away with water mixed with camphor just a little to fight the fishy smell of jenazah, do not add more with clean water as if the last clean water. If it is still not clean with 3 times then it can be 5 or more, by washing it 1,2 and 3. Then wipe the body with a cloth, mouth, eyes and nose wiped with a small cloth rolled.

Keywords: Hadiths, bethe the jenazah

Pendahuluan

Masalah memandikan jenazah merupakan fardu kifayah bagi yang hidup. Atau dengan kata lain lapangan pahala yang besar terakhir kepada saudara kita tersebut.Setiap muslim wajib mau dan tahu tentang masalah fardu kifayah, jangan terus seseorang tidak berdosa karena orang lain sudah mengamalkan fardu kifayah tersebut, tidak pernah berpikir sebagai pelaku awal daripada fardu kifayah tersebut. Tulisan ini

(2)

Analisis Hadits ...Neila Hifzhi 79

membahas masalah kapan jenazah dimandikan, siapa yang memandikannnya, sarana memandikannya, cara memandikannya.

Pembahasan

Kapan jenazah dimandikan

Memandikan jenazah harus disegerakan. Jangan ada istilah dalam pikiran kita harus ditunggu anak dan familinya yang jauh. Dalilnya sebagai berikut:

ِﺐﱠﯿَﺴُﻤْﻟا ِﻦْﺑ ِﺪﯿِﻌَﺳ ْﻦَﻋ ﱢيِﺮْھﱡﺰﻟا ْﻦِﻣ ُهﺎَﻨْﻈِﻔَﺣ َلﺎَﻗ ُنﺎَﯿْﻔُﺳ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ِ ﱠﷲ ِﺪْﺒَﻋ ُﻦْﺑ ﱡﻲِﻠَﻋ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ْﻦَﻌُﮭْﻨَﻋ ُ ﱠﷲ َﻲِﺿ َر َةَﺮْﯾَﺮُھ ﻲِﺑَأ ْﻦَﻋ

ُﱠﷲ ﻰﱠﻠ َﺻ ﱢﻲِﺒﱠﻨﻟا َﻚِﻟَذ ى َﻮ ِﺳ ُﻚَﯾ ْنِإَو ﺎَﮭَﻧﻮُﻣﱢﺪَﻘُﺗ ٌﺮْﯿَﺨَﻓ ًﺔَﺤِﻟﺎَﺻ ُﻚَﺗ ْنِﺈَﻓ ِةَزﺎَﻨِﺠْﻟﺎِﺑ اﻮُﻋِﺮْﺳَأ َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ

ْﻦَﻋ ُﮫَﻧﻮُﻌ َﻀَﺗ ﱞﺮَﺸَﻓ

ْﻢُﻜِﺑﺎَﻗِر

1

(BUKHARI - 1231) : Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata, kami menghafalnya dari Az Zuhriy dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Bercepat-cepatlah membawa jenazah, karena bila jenazah itu dari orang shalih berarti kalian telah mempercepat kebaikan untuknya dan jika tidak, berarti kalian telah menyingkirkan kejelekan dari pundak kalian".

Penguat

ُﻎُﻠْﺒَﯾَةَﺮْﯾَﺮُھ ﻲِﺑَأ ْﻦَﻋ ِﺐﱢﯿَﺴُﻤْﻟا ِﻦْﺑ ِﺪﯿِﻌَﺳ ْﻦَﻋ ﱢيِﺮْھﱡﺰﻟا ْﻦَﻋ ُنﺎَﯿْﻔُﺳ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ٌدﱠﺪَﺴُﻣ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ﱠﻲِﺒﱠﻨﻟا ِﮫِﺑ

ُﮫَﻧﻮُﻌ َﻀَﺗ ﱞﺮَﺸَﻓ َﻚِﻟَذ ى َﻮِﺳ ُﻚَﺗ ْنِإَو ِﮫْﯿَﻟِإ ﺎَﮭَﻧﻮُﻣﱢﺪَﻘُﺗ ٌﺮْﯿَﺨَﻓ ًﺔَﺤِﻟﺎَﺻ ُﻚَﺗ ْنِﺈَﻓ ِةَزﺎَﻨَﺠْﻟﺎِﺑ اﻮُﻋِﺮْﺳَأ ْﻢُﻜِﺑﺎَﻗِر ْﻦَﻋ

2

(ABUDAUD - 2767) : Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa'id b al Musayyab dari Abu Hurairah yang sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau berkata: "Percepatlah menguburkan jenazah, apabilla jenazah tersebut adalah jenazah yang baik maka kalian telah menyegerakannya kepada kebaikan (kenikmatan), dan apabila jenazah tersebut tidak seperti itu (jenazah yang buruk) maka kalian (segera) meletakkan keburukan tersebut dari pundak kalian."

Ironisnya dalam suatu masyarakat tertentu jenazah dimandikan setelah selesai acara adat setempat, hal ini tentu salah.

ْﻦَﻋ ِﺐﱢﯿَﺴُﻤْﻟا َﻦْﺑ َﺪﯿِﻌَﺳ َﻊِﻤَﺳ ﱢيِﺮْھﱡﺰﻟا ْﻦَﻋ َﺔَﻨْﯿَﯿُﻋ ُﻦْﺑ ُنﺎَﯿْﻔُﺳ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ٍﻊﯿِﻨَﻣ ُﻦْﺑ ُﺪَﻤْﺣَأ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠ َﺻ ﱠﻲِﺒﱠﻨﻟا ِﮫِﺑ ُﻎُﻠْﺒَﯾَةَﺮْﯾَﺮُھ ﻲِﺑَأ

ِﮫْﯿَﻠَﻋ ِر ْﻦَﻋ ُهﻮُﻌَﻀَﺗ اًّﺮَﺷ ْﻦُﻜَﯾ ْنِإَو ِﮫْﯿَﻟِإ ﺎَھﻮُﻣﱢﺪَﻘُﺗ اًﺮْﯿَﺧ ْﻦُﻜَﯾ ْنِﺈَﻓ ِةَزﺎَﻨَﺠْﻟﺎِﺑ اﻮُﻋِﺮْﺳَأ َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو ﻲِﺑَأ ْﻦَﻋ بﺎَﺒْﻟا ﻲِﻓ َﻮْﻤُﻜِﺑﺎَﻗ

ٌﺢﯿ ِﺤَﺻ ٌﻦَﺴَﺣ ٌﺚﯾِﺪ َﺣ َةَﺮْﯾَﺮُھ ﻲِﺑَأ ُﺚﯾِﺪَﺣ ﻰَﺴﯿِﻋ ﻮُﺑَأ َلﺎَﻗ َةَﺮْﻜَﺑ

3

(TIRMIDZI - 936) : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani', telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az-Zuhri telah mendengar Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah sampai kabar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Percepatlah kalian dalam membawa jenazah. Jika jenazah itu baik maka kalian telah mendekatkan kebaikan. Jika jenazah itu jelek, maka kalian telah

1Al-Bukhari, Sahih al-Bukhari , (Beirut: Dar al-Fikr,t.t). hlm. 206.

2Abu Daud, Sunan Abu Daud, (Indonesia: An-Nasyir Al-Maktabah Dahlan 275 H). hlm.379.

3At-Tirmizi, Sunan at-Tirmizi, (Semarang: Maktabah wa Matba’ah, 279 H). hlm.343.

(3)

Analisis Hadits ...Neila Hifzhi 80

melepaskan dari pundak kalian." Hadits semakna diriwayatkan dari Abu Bakrah. Abu Isa berkata; "Hadits Abu Hurairah merupakan hadits hasan shahih."

Analisis

1. Membawa jenazah dengan cepat, maksudnya mulai dari proses pemandian, mengkapani, menyolatkannya dan membawanya ke kuburannya

2. Karena jenazah yang baik akan cepat dia menemukan kebaikan yang dia amalkan selama di dunia

3. Sebaliknya jika jenazah jelek cepatkan lepaskan beban kalian dari pundak 4. Jenazah yang baik akan menemukan kuburannya sebagai taman sorga dalilnya

sebagai berikut:(171) َﻦﯿِﻨِﻣ ْﺆُﻤْﻟا َﺮ ْﺟَأ ُﻊﯿِﻀُﯾ َﻻ َ ﱠﷲ ﱠنَأَو ٍﻞ ْﻀَﻓَو ِ ﱠﷲ َﻦِﻣ ٍﺔَﻤْﻌِﻨِﺑ َنوُﺮِﺸْﺒَﺘْﺴَﯾ

171. mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.[248] Yaitu hidup dalam alam yang lain yang bukan alam kita ini, di mana mereka mendapat kenikmatan-kenikmatan di sisi Allah, dan hanya Allah sajalah yang mengetahui bagaimana keadaan hidup itu.

[249] Maksudnya ialah teman-temannya yang masih hidup dan tetap berjihad di jalan Allah s.w.t.

5. Ayat di atas ditafsirkan oleh Rosul sebagai berikut:

ﻲِﺑَأ ُﻦْﺑ ُنﺎَﻤْﺜُﻋ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ﻲِﺑَأ ْﻦَﻋ َﺔﱠﯿَﻣُأ ِﻦْﺑ َﻞﯿِﻌَﻤْﺳِإ ْﻦَﻋ َﻖَﺤْﺳِإ ِﻦْﺑ ِﺪﱠﻤَﺤُﻣ ْﻦَﻋ َﺲﯾِرْدِإ ُﻦْﺑ ِ ﱠﷲ ُﺪْﺒَﻋ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ َﺔَﺒْﯿَﺷ

ﱠﻤَﻟ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِ ﱠﷲ ُلﻮُﺳَر َلﺎَﻘَﻟﺎَﻗ ٍسﺎﱠﺒَﻋ ِﻦْﺑا ْﻦَﻋ ٍﺮْﯿَﺒُﺟ ِﻦْﺑ ِﺪﯿِﻌَﺳ ْﻦَﻋ ِﺮْﯿَﺑﱡﺰﻟا َﺐﯿِﺻُأ ﺎ

ٍﺪُﺣُﺄِﺑ ْﻢُﻜُﻧاَﻮ ْﺧِإ

َﻗ ﻰَﻟِإ يِوْﺄَﺗَو ﺎَھِرﺎَﻤِﺛ ْﻦِﻣ ُﻞُﻛْﺄَﺗ ِﺔﱠﻨَﺠْﻟا َرﺎَﮭْﻧَأ ُدِﺮَﺗ ٍﺮ ْﻀُﺧ ٍﺮْﯿَط ِف ْﻮَﺟ ﻲِﻓ ْﻢُﮭَﺣاَو ْرَأ ُ ﱠﷲ َﻞَﻌَﺟ ٍﺐَھَذ ْﻦِﻣ َﻞﯾِدﺎَﻨ

َو ْﻢِﮭِﺑَﺮْﺸَﻣَو ْﻢِﮭِﻠَﻛْﺄَﻣ َﺐﯿِط اوُﺪَﺟَو ﺎﱠﻤَﻠَﻓ ِش ْﺮَﻌْﻟا ﱢﻞِظ ﻲِﻓ ٍﺔَﻘﱠﻠَﻌُﻣ ﻲِﻓ ٌءﺎَﯿ ْﺣَأ ﺎﱠﻧَأ ﺎﱠﻨَﻋ ﺎَﻨَﻧاَﻮ ْﺧِإ ُﻎﱢﻠَﺒُﯾ ْﻦَﻣ اﻮُﻟﺎَﻗ ْﻢِﮭِﻠﯿِﻘَﻣ

ُأ ﺎَﻧَأ ُﮫَﻧﺎ َﺤْﺒُﺳ ُ ﱠﷲ َلﺎَﻘَﻓ ِب ْﺮ َﺤْﻟا َﺪْﻨِﻋ اﻮُﻠُﻜْﻨَﯾ َﻻَو ِدﺎَﮭِﺠْﻟا ﻲِﻓ اوُﺪَھ ْﺰَﯾ ﱠﻼَﺌِﻟ ُقَز ْﺮُﻧ ِﺔﱠﻨَﺠْﻟا ُﱠﷲ َلَﺰْﻧَﺄَﻓ َلﺎَﻗ ْﻢُﻜْﻨَﻋ ْﻢُﮭُﻐﱢﻠَﺑ

{

َﻻ َو ِﱠﷲ ِﻞﯿِﺒَﺳ ﻲِﻓ اﻮُﻠِﺘُﻗ َﻦﯾِﺬﱠﻟا ﱠﻦَﺒَﺴ ْﺤَﺗ ِﺔَﯾ ْﻵا ِﺮِﺧآ ﻰَﻟِإ }

4

(ABUDAUD - 2158) : Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris, dari Muhammad bin Ishaq, dari Isma'il bin Umayyah, dari Abu Az Zubair dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Abbas, ia berkata; Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Tatkala saudara-saudara kalian tertimpa musibah di Uhud, Allah menjadikan nyawa mereka berada di dalam perut burung hijau, yang akan mendatangi sungai-sungai di Surga, dan makan sebagian dari buah-buahannya, serta kembali ke pelita-pelita emas yang tergantung dalam naungan 'arsy.

Kemudian tatkala mereka mendapati makanan mereka, minuman, serta perkataan mereka yang baik maka mereka mengatakan; siapakah yang akan menyampaikan dari kami kepada saudara-saudara kami bahwa kami hidup di Surga, dan kami diberi rizqi. Agar mereka tidak bersikap zuhud dalam berjihad, serta tidak takut ketika berperang." Kemudian Allah berfirman: "Aku yang akan menyampaikan kepada mereka untuk kalian." Ibnu Abbas berkata; kemudian

4Abu Daud, Op.Cit. hlm. 406.

(4)

Analisis Hadits ...Neila Hifzhi 81

Allah menurunkan ayat: "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati……….." hingga akhir ayat.

Penguat

ﺎ َﺤْﺳِإ ِﻦْﺑا ِﻦَﻋ ﻲِﺑَأ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ُبﻮُﻘْﻌَﯾ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ﱢﻲﱢﻜَﻤْﻟا ِﺮْﯿَﺑﱡﺰﻟا ﻲِﺑَأ ْﻦَﻋ ٍﺪﯿِﻌَﺳ ِﻦْﺑ وِﺮْﻤَﻋ ِﻦْﺑ َﺔﱠﯿَﻣُأ ُﻦْﺑ ُﻞﯿِﻋﺎَﻤْﺳِإ ﻲِﻨَﺛﱠﺪَﺣ َق

َﻞَﻌَﺟ ٍﺪُﺣُﺄِﺑ ْﻢُﻜُﻧاَﻮ ْﺧِإ َﺐﯿِﺻُأ ﺎﱠﻤَﻟ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِ ﱠﷲ ُلﻮُﺳَر َلﺎَﻘَﻟﺎَﻗ ٍسﺎﱠﺒَﻋ ِﻦْﺑا ِﻦَﻋ َو ْرَأ ﱠﻞ َﺟَو ﱠﺰَﻋ ُ ﱠﷲ

ْﻢُﮭَﺣا

ِظ ﻲِﻓ ٍﺐَھَذ ْﻦِﻣ َﻞﯾِدﺎَﻨَﻗ ﻰَﻟِإ يِوْﺄَﺗَو ﺎَھِرﺎَﻤِﺛ ْﻦِﻣ ُﻞُﻛْﺄَﺗ ِﺔﱠﻨَﺠْﻟا َرﺎَﮭْﻧَأ ُدِﺮَﺗ ٍﺮ ْﻀُﺧ ٍﺮْﯿَط ِفاَﻮ ْﺟَأ ﻲِﻓ ﺎﱠﻤَﻠَﻓ ِشْﺮَﻌْﻟا ﱢﻞ

ﺎَﻨَﻧا َﻮ ْﺧِإ َﺖْﯿَﻟ ﺎَﯾ اﻮُﻟﺎَﻗ ْﻢِﮭِﺒَﻠَﻘْﻨُﻣ َﻦْﺴُﺣَو ْﻢِﮭِﻠَﻛْﺄَﻣَو ْﻢِﮭِﺑَﺮْﺸَﻣ َﺐﯿِط اوُﺪَﺟَو ﻲِﻓ اوُﺪَھ ْﺰَﯾ ﱠﻼَﺌِﻟ ﺎَﻨَﻟ ُ ﱠﷲ َﻊَﻨَﺻ ﺎَﻤِﺑ َنﻮُﻤَﻠْﻌَﯾ

ﱠﺰَﻋ ُ ﱠﷲ َل َﺰْﻧَﺄَﻓ ْﻢُﻜْﻨَﻋ ْﻢُﮭُﻐﱢﻠَﺑُأ ﺎَﻧَأ ﱠﻞ َﺟ َو ﱠﺰَﻋ ُ ﱠﷲ َلﺎَﻘَﻓ ِب ْﺮَﺤْﻟا ْﻦَﻋ اﻮُﻠُﻜْﻨَﯾ َﻻَو ِدﺎَﮭِﺠْﻟا ﻰَﻠَﻋ ِتﺎَﯾ ْﻵا ِء َﻻُﺆَھ ﱠﻞ َﺟَو

ِﮫِﻟﻮُﺳَر ا ﱠﻦَﺒَﺴ ْﺤَﺗ َﻻَو {

ٌءﺎَﯿ ْﺣَأ ْﻞَﺑ ﺎًﺗا َﻮْﻣَأ ِ ﱠﷲ ِﻞﯿِﺒَﺳ ﻲِﻓ اﻮُﻠِﺘُﻗ َﻦﯾِﺬﱠﻟ ِ ﱠﷲ ُﺪْﺒَﻋ ﺎَﻨَﺛﱠﺪ َﺣ َﺔَﺒْﯿَﺷ ﻲِﺑَأ ُﻦْﺑ ُنﺎَﻤْﺜُﻋ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ }

َﺒُﺟ ِﻦْﺑ ِﺪﯿِﻌَﺳ ْﻦَﻋ ِﺮْﯿَﺑﱡﺰﻟا ﻲِﺑَأ ْﻦَﻋ َﺔﱠﯿَﻣُأ ِﻦْﺑ َﻞﯿِﻋﺎَﻤْﺳِإ ْﻦَﻋ َقﺎَﺤْﺳِإ ِﻦْﺑ ِﺪﱠﻤَﺤُﻣ ْﻦَﻋ َﺲﯾِرْدِإ ُﻦْﺑ ٍسﺎﱠﺒَﻋ ِﻦْﺑا ِﻦَﻋ ٍﺮْﯿ

ُهَﻮ ْﺤَﻧ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ﱢﻲِﺒﱠﻨﻟا ْﻦَﻋ

5

(AHMAD - 2267) : Telah menceritakan kepada kami Ya'qub telah menceritakan kepada kami bapakku dari Ibnu Ishaq, telah menceritakan kepadaku Isma'il bin Umayyah bin 'Amru bin Sa'id dari Abi Az Zubair Al Makki dari Ibnu Abbas, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika sahabat-sahabat kalian meninggal pada perang Uhud, Allah azza wa jalla menjadikan ruh-ruh mereka di dalam rongga burung-burung hijau, yang berterbangan di sepanjang sungai-sungai surga, makan dari buah- buahannya dan kembali ke lampu-lampu dari emas di bawah bayangan 'Arsy.

Ketika mendapatkan lezatnya makanan dan minuman serta tempat tinggalnya yang baik, mereka berkata: 'Duhai sekiranya saudara-saudara kami mengetahui apa yang diperbuat Allah bagi kami, tentulah mereka tidak akan zuhud (menolak) terhadap jihad dan tidak menjadi pengecut dalam peperangan.' Maka Allah azza wa jalla berfirman; 'Aku akan menyampaikan perkataan kalian pada mereka.' Lalu Allah azza wa jalla menurunkan ayat-ayat tersebut kepada Rasul- Nya: " (Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki.) "

Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari Muhammad bin Ishaq dari Isma'il bin Umayyah dari Abu Az Zubair dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu.

Memandikan jenazah seharusnya antara suami dan isteri jika tidak sanggup maka dibantu muharrom lainnya. Mandikan jenazahsebaiknya dengan waktu yang tidak terlalu lama dibandingkan dengan mandi wajib atau sunnahdengan sendirian semasa hidupnya. Maka jumlah yang memandikannya cukup dengan ukuran bisa cepat selesai dengan waktu 10-15 menit.

5Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, (Beirut : Dar al-Katib, al-Ilmiyah, 275 H ). hlm.38.

(5)

Analisis Hadits ...Neila Hifzhi 82

Siapa yang utama memandikan jenazah

Yang berhak utama yang memandikannya adalah antara suami dan isteri dalilnya:

َﺔَﻤَﻠَﺳ ُﻦْﺑ ُﺪﱠﻤَﺤُﻣ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ِكَرﺎَﺒُﻤْﻟا ُﻦْﺑ ُﻢَﻜَﺤْﻟا ﺎَﻧَﺮَﺒ ْﺧَأ ِﻦْﺑ ِ ﱠﷲ ِﺪْﯿَﺒُﻋ ْﻦَﻋ ٍبﺎَﮭِﺷ ِﻦْﺑا ْﻦَﻋ َﺔَﺒْﺘُﻋ ِﻦْﺑ َبﻮُﻘْﻌَﯾ ْﻦَﻋ َﻖَﺤْﺳِإ ِﻦْﺑا ْﻦَﻋ

ٍم ْﻮَﯾ َتاَذ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ﱡﻲِﺒﱠﻨﻟا ﱠﻲَﻟِإ َﻊَﺟَر ْﺖَﻟﺎَﻗ َﺔَﺸِﺋﺎَﻋ ْﻦَﻋ َﺔَﺒْﺘُﻋ ِﻦْﺑ ِ ﱠﷲ ِﺪْﺒَﻋ َﺟ َﻮَﻓ ِﻊﯿِﻘَﺒْﻟا ْﻦِﻣ ٍةَزﺎَﻨَﺟ ْﻦِﻣ

ﺎَﻧَأ َو ﻲِﻧَﺪ

ْﺒَﻗ ﱢﺖُﻣ ْﻮَﻟ ِكﱠﺮ َﺿ ﺎَﻣَو َلﺎَﻗ ُهﺎَﺳْأَر اَو ُﺔَﺸِﺋﺎَﻋ ﺎَﯾ ﺎَﻧَأ ْﻞَﺑ َلﺎَﻗ ُهﺎَﺳْأَر اَو ُلﻮُﻗَأ ﺎَﻧَأَو ﺎًﻋاَﺪُﺻ ُﺪِﺟَأ ُﺖْﯿﱠﻠ َﺻ َو ِﻚُﺘْﻨﱠﻔَﻛَو ِﻚُﺘْﻠﱠﺴَﻐَﻓ ﻲِﻠ

َﺖْﻠَﻌَﻓ ْﻮَﻟ ِ ﱠﷲ َو َﻚِﺑ ﻲﱢﻧَﺄَﻜَﻟ ُﺖْﻠُﻘَﻓ ِﻚُﺘْﻨَﻓَدَو ِﻚْﯿَﻠَﻋ ِ ﱠﷲ ُلﻮُﺳ َر َﻢﱠﺴَﺒَﺘَﻓ ْﺖَﻟﺎَﻗ َﻚِﺋﺎَﺴِﻧ ِﺾْﻌَﺒِﺑ ِﮫﯿِﻓ َﺖْﺳﱠﺮَﻌَﻓ ﻲِﺘْﯿَﺑ ﻰَﻟِإ َﺖْﻌَﺟَﺮَﻟ َﻚِﻟَذ

ِﮫﯿِﻓ َتﺎَﻣ يِﺬﱠﻟا ِﮫِﻌَﺟَو ﻲِﻓ َئِﺪُﺑ ﱠﻢُﺛ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ

6

(DARIMI – 80): Telah mengabarkan kepada kami Al Hakam bin Mubarak telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah dari Ibnu Ishaq dari Ya’qub bin

‘Utbah dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utbah dari Aisyah Radliyallahu’anha ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, suatu hari pulang kepadaku dari (memakamkan) jenazah di Baqi’. Lalu ia mendapati saya sedang sakit kepala dan mengaduh; ‘Aduh kepalaku’, Beliau berkata: ‘Aduh kepalaku wahai Aisyah’. Beliau berkata lagi: ‘Apa yang membuat kamu susah jika kamu wafat sebelum saya? ‘Sungguh niscaya saya akan memandikanmu dan mengkafani kamu serta akan memakamkanmu. Lalu saya (Aisyah Radliyallahu’anha) berkata; sepertinya itu yang baginda harapkan, demi Allah Subhanahu wa Ta’ala jika kamu melakukan hal itu niscaya ia akan pulang ke rumahku. Lalu engkau menggauli sebagian isteri engkau di sana. Aisyah Radliyallahu’anha berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tersenyum kemudian beliau mulai terserang sakit yang menyebabkan beliau meninggal dunia.

Analisis

1. Hadis di atas jelas bahwa suami isteri siapa duluan wafat maka yang memandikan, mengkapani, mensolatkan dan menguburkan, siapa yang hidup di antara keduanya jika mampu, dan memiliki ilmu tentang hukum berkaitan dengan jenazah

2. Jangan dikatakan mengamalkan hadis itu tidak bagus suami memandikan isteri dan sebaliknya atau dikatakan yang kelewat batas atau terlalu porno

3. Memang suami isteri yang boleh memegang dan melihat auratnya seperti sebelumnya

4. Suami atau isteri tidak mungkin dia menceritakan aib suami atau isteri jika ada, tetapi orang lain masih ada kemungkinan terjadi fitnah

5. Makanya logis atau diterima akal yang sehat mengamalkan hadis itu

6. Jika tidak mampu sendirian maka boleh dibantu muharromnya (yang haram dinikahinya) semasa hidpnya dalilnya QS an-Nisa, 4:23..

7. Timbul permasalahan di lapangan memandikan jenazah, mana lebih utama muharrom ketimbang laki-laki lain, jika yang wafat tersebut laki-laki?

Jawabannya tentu muharromnya, demi terjaganya berita aib yang membuat berdosa pelakunya, serta menghina janazah adan pamilinya

6 Ad- Darimi, Sunan Ad- Darimi,(Semarang: Maktabah wa Matba’ah, 279 H). hlm.96.

(6)

Analisis Hadits ...Neila Hifzhi 83

Menyiapkan Air Mandi

Air mandi jenazah adalah air bersih yang boleh dipakai untuk mandi atau berwudu. Ukurannya sekitar air mandi yang masih hidup yaitu sekitar 5 mud dalilnya sebagai berikut:

َلﺎَﻗ ٍﻢْﯿَﻌُﻧ ﻮُﺑَأ ﺎَﻨَﺛﱠﺪ َﺣ َﺳ َو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ﱡﻲِﺒﱠﻨﻟا َنﺎَﻜُﻟﻮُﻘَﯾ ﺎًﺴَﻧَأ ُﺖْﻌِﻤَﺳ َلﺎَﻗ ٍﺮْﺒَﺟ ُﻦْﺑا ﻲِﻨَﺛﱠﺪَﺣ َلﺎَﻗ ٌﺮَﻌْﺴِﻣ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ

ْوَأ ُﻞ ِﺴْﻐَﯾ َﻢﱠﻠ

ﱢﺪُﻤْﻟﺎِﺑ ُﺄﱠﺿَﻮَﺘَﯾَو ٍداَﺪْﻣَأ ِﺔَﺴْﻤَﺧ ﻰَﻟِإ ِعﺎﱠﺼﻟﺎِﺑ ُﻞِﺴَﺘْﻐَﯾ َنﺎَﻛ

7

(BUKHARI - 194): Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim berkata, telah menceritakan kepada kami Mis'ar berkata, telah menceritakan kepadaku Ibnu Jabar berkata, "Aku mendengar Anas berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membasuh, atau mandi dengan satu sha' hingga lima mud, dan berwudlu dengan satu mud."

Penguat

ﱠﻠَﺻ ﱡﻲِﺒﱠﻨﻟا َنﺎَﻜَﻟﺎَﻗ ٍﺲَﻧَأ ْﻦَﻋ ٍﺮْﺒَﺟ ِﻦْﺑا ْﻦَﻋ ٍﺮَﻌْﺴِﻣ ْﻦَﻋ ٌﻊﯿِﻛَو ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ٍﺪﯿِﻌَﺳ ُﻦْﺑ ُﺔَﺒْﯿَﺘُﻗ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ﱢﺪُﻤْﻟﺎِﺑ ُﺄﱠﺿَﻮَﺘَﯾ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰ

َﺪْﻣَأ ِﺔَﺴْﻤَﺧ ﻰَﻟِإ ِعﺎﱠﺼﻟﺎِﺑ ُﻞِﺴَﺘْﻐَﯾَو

8 ٍدا

(MUSLIM - 490) : Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Waki' dari Mis'ar dari Ibnu Jabr dari Anas dia berkata,

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berwudhu dengan satu mud dan mandi dengan satu sha' (empat mud) hingga lima mud."

Penguat

ْﺑ ِ ﱠﷲ ِﺪْﺒَﻋ ِﻦْﺑ ِ ﱠﷲ ِﺪْﺒَﻋ ْﻦَﻋ ُﺔَﺒْﻌُﺷ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ٍﺮَﻔْﻌَﺟ ُﻦْﺑاَو َﺔَﺒْﻌُﺷ ْﻦَﻋ ٍﺪﯿِﻌَﺳ ُﻦْﺑ ﻰَﯿ ْﺤَﯾ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ٍﻚِﻟﺎَﻣ َﻦْﺑ َﺲَﻧَأ ُﺖْﻌِﻤَﺳ َلﺎَﻗ ٍﺮْﺒَﺟ ِﻦ

َو َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ﱡﻲِﺒﱠﻨﻟا َنﺎَﻜَﻟﺎَﻗ ُﺄ ﱠﺿ َﻮَﺘَﯾ َو ﱠﻲِﻛﺎَﻜَﻣ ِﺲْﻤ َﺨِﺑ ُﻞِﺴَﺘْﻐَﯾ َنﺎَﻛَو ٍﺪِﺣاَو ٍءﺎَﻧِإ ْﻦِﻣ ِن َﻼِﺴَﺘْﻐَﯾ ِﮫِﺋﺎَﺴِﻧ ْﻦِﻣ ُةَأ ْﺮَﻤْﻟا

ٍكﻮﱡﻜَﻤِﺑ

9

(AHMAD - 11662) : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Syu'bah dan Ibnu Ja'far berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdullah bin Abdullah bin Jabr ia berkata; Aku mendengar Anas bin Malik berkata: "Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mandi berdua bersama istrinya dalam satu bejana, yaitu dengan lima mud air, dan berwudhu dengan satu mud."

. Kemudian sediakan sabun wangi sebagai penganti air bidaradalam hadis, air yang bercampur dengan barus secukup melawan bau amisjenazah sebagai air yang terakhir bukan air bersih yang terakhir dalam wadah secukupnya, dalilnya:

ْﺒَﻋ ُﻦْﺑ ُﻞﯿِﻋﺎَﻤْﺳِإ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ْﻧَ ْﻷا َﺔﱠﯿ ِﻄَﻋ ﱢمُأ ْﻦَﻋ َﻦﯾِﺮﯿِﺳ ِﻦْﺑ ِﺪﱠﻤَﺤُﻣ ْﻦَﻋ ﱢﻲِﻧﺎَﯿِﺘ ْﺨﱠﺴﻟا َبﻮﱡﯾَأ ْﻦَﻋ ٌﻚِﻟﺎَﻣ ﻲِﻨَﺛﱠﺪَﺣ َلﺎَﻗ ِ ﱠﷲ ِﺪ

ِﺔﱠﯾِرﺎَﺼ

َﻨْﺑا ْﺖَﯿﱢﻓُﻮُﺗ َﻦﯿ ِﺣ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِ ﱠﷲ ُلﻮُﺳَر ﺎَﻨْﯿَﻠَﻋ َﻞَﺧَد ْﺖَﻟﺎَﻗ ﺎَﮭْﻨَﻋ ُ ﱠﷲ َﻲِﺿَر ْوَأ ﺎًﺴْﻤَﺧ ْوَأ ﺎًﺛ َﻼَﺛ ﺎَﮭَﻨْﻠ ِﺴْﻏا َلﺎَﻘَﻓ ُﮫُﺘ

ٍرﻮُﻓﺎَﻛ ْﻦِﻣ ﺎًﺌْﯿَﺷ ْوَأ اًرﻮُﻓﺎَﻛ ِةَﺮِﺧ ْﻵا ﻲِﻓ َﻦْﻠَﻌ ْﺟاَو ٍرْﺪِﺳَو ٍءﺎَﻤِﺑ َﻚِﻟَذ ﱠﻦُﺘْﯾَأَر ْنِإ َﻚِﻟَذ ْﻦِﻣ َﺮَﺜْﻛَأ ﺎَﻨْﻏ َﺮَﻓ ﺎﱠﻤَﻠَﻓ ﻲِﻨﱠﻧِذﺂَﻓ ﱠﻦُﺘْﻏ َﺮَﻓ اَذِﺈَﻓ

ِﺣ ﺎَﻧﺎَﻄْﻋَﺄَﻓ ُهﺎﱠﻧَذآ ُهَرا َزِإ ﻲِﻨْﻌَﺗ ُهﺎﱠﯾِإ ﺎَﮭَﻧ ْﺮِﻌْﺷَأ َلﺎَﻘَﻓ ُهَﻮْﻘ

10

(BUKHARI - 1175) : Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Abdullah berkata, telah menceritakan kepada saya Malik dari Ayyub As-Sakhtiyaniy dari Muhammad bin Sirin dari Ummu 'Athiyyah seorang wanita Anshar radliallahu 'anha berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemui kami saat kematian puteri kami, lalu bersabda:

"Mandikanlah dengan mengguyurkan air yang dicampur dengan daun bidara tiga kali,

7Al-Bukhari, Op.Cit. hlm.358.

8Muslim, Sahih Muslim,(Bandung: Dahlan, t.t) . hlm.177.

9Ahmad, Op.Cit. hlm.18.

10Al-Bukhari, Op.Cit. hlm.101.

(7)

Analisis Hadits ...Neila Hifzhi 84

lima kali atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu dan jadikanlah yang terakhirnya dengan kafur barus (wewangian) atau yang sejenis. Dan bila kalian telah selesai beritahu aku". Ketika kami telah selesai kami memberi tahu Beliau. Maka kemudian Beliau memberikan kain Beliau kepada kami seraya berkata: "Pakaikanlah ini kepadanya". Maksudnya pakaian Beliau".

Penguat

ِﻄَﻋ ﱢمُأ ْﻦَﻋ َﻦﯾِﺮﯿِﺳ ِﻦْﺑ ِﺪﱠﻤَﺤُﻣ ْﻦَﻋ َبﻮﱡﯾَأ ْﻦَﻋ ٍﻊْﯾَرُز ُﻦْﺑ ُﺪﯾِﺰَﯾ ﺎَﻧَﺮَﺒْﺧَأ ﻰَﯿْﺤَﯾ ُﻦْﺑ ﻰَﯿْﺤَﯾ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ و ﱡﻲِﺒﱠﻨﻟا ﺎَﻨْﯿَﻠَﻋ َﻞَﺧَﺪْﺘَﻟﺎَﻗ َﺔﱠﯿ

َﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠ َﺻ ْﯾَأ َر ْنِإ َﻚِﻟَذ ْﻦِﻣ َﺮَﺜْﻛَأ ْوَأ ﺎًﺴْﻤَﺧ ْوَأ ﺎًﺛ َﻼَﺛ ﺎَﮭَﻨْﻠِﺴْﻏا َلﺎَﻘَﻓ ُﮫَﺘَﻨْﺑا ُﻞ ِﺴْﻐَﻧ ُﻦ ْﺤَﻧَو َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠ

ٍرْﺪِﺳَو ٍءﺎَﻤِﺑ َﻚِﻟَذ ﱠﻦُﺘ

ﱠﻤَﻠَﻓ ﻲِﻨﱠﻧِذﺂَﻓ ﱠﻦُﺘْﻏَﺮَﻓ اَذِﺈَﻓ ٍرﻮُﻓﺎَﻛ ْﻦِﻣ ﺎًﺌْﯿَﺷ ْوَأ اًرﻮُﻓﺎَﻛ ِةَﺮِﺧ ْﻵا ﻲِﻓ َﻦْﻠَﻌ ْﺟاَو ﺎَﮭَﻧ ْﺮِﻌْﺷَأ َلﺎَﻘَﻓ ُهَﻮْﻘَﺣ ﺎَﻨْﯿَﻟِإ ﻰَﻘْﻟَﺄَﻓ ُهﺎﱠﻧَذآ ﺎَﻨْﻏَﺮَﻓ ﺎ

َﺣ ْﻦَﻋ َﻦﯾِﺮﯿِﺳ ِﻦْﺑ ِﺪﱠﻤَﺤُﻣ ْﻦَﻋ َبﻮﱡﯾَأ ْﻦَﻋ ٍﻊْﯾَرُز ُﻦْﺑ ُﺪﯾِﺰَﯾ ﺎَﻧَﺮَﺒْﺧَأ ﻰَﯿْﺤَﯾ ُﻦْﺑ ﻰَﯿْﺤَﯾ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ﻮُھﺎﱠﯾِإ ﱢمُأ ْﻦَﻋ َﻦﯾِﺮﯿِﺳ ِﺖْﻨِﺑ َﺔَﺼْﻔ

َﺸَﻣ ْﺖَﻟﺎَﻗ َﺔﱠﯿِﻄَﻋ ﱠﺰﻟا ِﻊﯿِﺑﱠﺮﻟا ﻮُﺑَأ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ و ح ٍﺲَﻧَأ ِﻦْﺑ ِﻚِﻟﺎَﻣ ْﻦَﻋ ٍﺪﯿِﻌَﺳ ُﻦْﺑ ُﺔَﺒْﯿَﺘُﻗ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ و ٍنوُﺮُﻗ َﺔَﺛ َﻼَﺛ ﺎَھﺎَﻨْﻄ

ُﻦْﺑ ُﺔَﺒْﯿَﺘُﻗ َو ﱡﻲِﻧاَﺮْھ

ُﻛ َﺔﱠﯿَﻠُﻋ ُﻦْﺑا ﺎَﻨَﺛﱠﺪ َﺣ َبﻮﱡﯾَأ ُﻦْﺑ ﻰَﯿ ْﺤَﯾ ﺎَﻨَﺛﱠﺪ َﺣ و ح ٌدﺎﱠﻤَﺣ ﺎَﻨَﺛﱠﺪ َﺣ َﻻﺎَﻗ ٍﺪﯿِﻌَﺳ ْﺖَﯿﱢﻓُﻮُﺗ ْﺖَﻟﺎَﻗ َﺔﱠﯿِﻄَﻋ ﱢمُأ ْﻦَﻋ ٍﺪﱠﻤَﺤُﻣ ْﻦَﻋ َبﻮﱡﯾَأ ْﻦَﻋ ْﻢُﮭﱡﻠ

َﺻ ِ ﱠﷲ ُلﻮُﺳَر ﺎَﻧﺎَﺗَأ ْﺖَﻟﺎَﻗ َﺔﱠﯿَﻠُﻋ ِﻦْﺑا ِﺚﯾِﺪَﺣ ﻲِﻓَو َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ﱢﻲِﺒﱠﻨﻟا ِتﺎَﻨَﺑ ىَﺪ ْﺣِإ ُﻞ ِﺴْﻐَﻧ ُﻦ ْﺤَﻧَو َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠ

ا ْﺖَﯿﱢﻓُﻮُﺗ َﻦﯿ ِﺣ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِ ﱠﷲ ُلﻮُﺳَر ﺎَﻨْﯿَﻠَﻋ َﻞَﺧَد ْﺖَﻟﺎَﻗ ٍﻚِﻟﺎَﻣ ِﺚﯾِﺪَﺣ ﻲِﻓَو ُﮫَﺘَﻨْﺑا ٍﻊْﯾَرُز ِﻦْﺑ َﺪﯾِﺰَﯾ ِﺚﯾِﺪَﺣ ِﻞْﺜِﻤِﺑ ُﮫُﺘَﻨْﺑ

ِﻌَﺳ ُﻦْﺑ ُﺔَﺒْﯿَﺘُﻗ ﺎَﻨَﺛﱠﺪ َﺣ و َﺔﱠﯿِﻄَﻋ ﱢمُأ ْﻦَﻋ ٍﺪﱠﻤَﺤُﻣ ْﻦَﻋ َبﻮﱡﯾَأ ْﻦَﻋ َﺮْﯿَﻏ ِهِﻮ ْﺤَﻨِﺑ َﺔﱠﯿِﻄَﻋ ﱢمُأ ْﻦَﻋ َﺔَﺼْﻔَﺣ ْﻦَﻋ َبﻮﱡﯾَأ ْﻦَﻋ ٌدﺎﱠﻤَﺣ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ٍﺪﯿ

ُأ ْﻦَﻋ ُﺔ َﺼْﻔَﺣ ْﺖَﻟﺎَﻘَﻓ ِﻚِﻟَذ ﱠﻦُﺘْﯾَأ َر ْنِإ ِﻚِﻟَذ ْﻦِﻣ َﺮَﺜْﻛَأ ْوَأ ﺎًﻌْﺒَﺳ ْوَأ ﺎًﺴْﻤَﺧ ْوَأ ﺎًﺛ َﻼَﺛ َلﺎَﻗ ُﮫﱠﻧَأ َﻼَﺛ ﺎَﮭَﺳْأ َر ﺎَﻨْﻠَﻌَﺟ َو َﺔﱠﯿِﻄَﻋ ﱢم

َﺔَﺛ

ٍنوُﺮُﻗ

11

(MUSLIM - 1557) : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Zurai' dari Ayyub dari Muhammad bin Sirin dari Ummu 'Athiyyah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk menemui kami yang sedang memandikan putrinya. Kemudian beliau pun bersabda:

"Mandikanlah ia sebanyak tiga atau lima kali, atau pun lebih dari itu. Setelah itu, gunakanlah adukan air dan daun bidara. Sedangkan untuk siraman terakhir, gunakanlah kapur barus, atau sejenis kapur barus. Setelah selesai, beritahukanlah padaku." Setelah selesai memandikan, kami pun memberitahukan kepada beliau, dan beliau langsung memberikan kainnya pada kami dan bersabda: "Kenakanlah pada bagian bawah badannya." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Zurai' dari Ayyub dari Muhammad bin Sirin dari Hafshah binti Sirin dari Ummu 'Athiyyah ia berkata, "Kami memintal rambutnya menjadi tiga." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas -dalam jalur lain- Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani dan Qutaibah bin Sa'id keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah semuanya dari Ayyub dari Muhammad dari Ummu 'Athiyyah ia berkata;

"Salah seorang putri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal." Sementara di dalam hadits Ibnu Ulayyah; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menemui kami yang sedang memandikan mayit putrinya. Sedangkan di dalam haditsnya Malik;

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk menemui kami saat anak putrinya meninggal. Serupa dengan hadits Yazid bin Zurai' dari Ayyub dari Muhamamd dari Ummu 'Atyiyyah. Dan menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub dari Hafshah dari Ummu Athiyyah dengan hadits yang semisal, hanyasaja ia mengatakan 'tiga kali atau lima kali atau tujuh kali atau lebih

11Muslim,Op.Cit. hlm.101.

(8)

Analisis Hadits ...Neila Hifzhi 85

banyak dari itu. Maka Hafshah berkata dari Ummu 'Athiyah, "Dan kami memintal rambutnya menjadi tiga."

Penguat

ْﺘَﻟﺎَﻗ َﺔﱠﯾِرﺎَﺼْﻧَ ْﻷا َﺔﱠﯿِﻄَﻋ ﱠمُأ ﱠنَأ َﻦﯾِﺮﯿِﺳ ِﻦْﺑ ِﺪﱠﻤَﺤُﻣ ْﻦَﻋ َبﻮﱡﯾَأ ْﻦَﻋ ٍﻚِﻟﺎَﻣ ْﻦَﻋ ُﺔَﺒْﯿَﺘُﻗ ﺎَﻧَﺮَﺒ ْﺧَأ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠ َﺻ ِ ﱠﷲ ُلﻮُﺳَر ﺎَﻨْﯿَﻠَﻋ َﻞ َﺧَﺪ

ْﯾَأ َر ْنِإ ِﻚِﻟَذ ْﻦِﻣ َﺮَﺜْﻛَأ ْوَأ ﺎًﺴْﻤَﺧ ْوَأ ﺎًﺛ َﻼَﺛ ﺎَﮭَﻨْﻠِﺴْﻏا َلﺎَﻘَﻓ ُﮫُﺘَﻨْﺑا ْﺖَﯿﱢﻓُﻮُﺗ َﻦﯿِﺣ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠ َﻋ ﻲِﻓ َﻦْﻠَﻌ ْﺟا َو ٍرْﺪِﺳَو ٍءﺎَﻤِﺑ ِﻚِﻟَذ ﱠﻦُﺘ

ﱠﻤَﻠَﻓ ﻲِﻨﱠﻧِذﺂَﻓ ﱠﻦُﺘْﻏَﺮَﻓ اَذِﺈَﻓ ٍرﻮُﻓﺎَﻛ ْﻦِﻣ ﺎًﺌْﯿَﺷ ْوَأ اًرﻮُﻓﺎَﻛ ِةَﺮِﺧ ْﻵا ُهﺎﱠﯾِإ ﺎَﮭَﻧ ْﺮِﻌْﺷَأ َلﺎَﻗَو ُهَﻮْﻘَﺣ ﺎَﻧﺎَﻄْﻋَﺄَﻓ ُهﺎﱠﻧَذآ ﺎَﻨْﻏَﺮَﻓ ﺎ

12

(NASAI - 1858) : Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dari Malik dari Ayub dari Muhammad bin Sirin bahwasanya Ummu 'Athiyyah Al Anshariah dia berkata;

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah masuk menemui kami ketika puterinya meninggal dunia, lalu beliau bersabda: "Mandikanlah ia tiga kali, lima kali atau lebih dari itu -jika hal itu kalian pandang perlu- dengan air dan bidara, dan pada bagian terakhir -di campur- dengan kapur barus atau sedikit kapur barus, jika kalian telah selesai, maka beritahulah aku." Setelah kami selesai kami memberitahukan kepada beliau, kemudian beliau memberikan kainnya kepada kami seraya bersabda:

"Bungkuslah ia dengan kain ini."

Penguat

َﺣ و ا َﺔﱠﯿ ِﻄَﻋ ﱢمُأ ْﻦَﻋ َﻦﯾِﺮﯿِﺳ ِﻦْﺑ ِﺪﱠﻤَﺤُﻣ ْﻦَﻋ ﱢﻲِﻧﺎَﯿِﺘ ْﺨﱠﺴﻟا َﺔَﻤﯿِﻤَﺗ ﻲِﺑَأ ِﻦْﺑ َبﻮﱡﯾَأ ْﻦَﻋ ﻚِﻟﺎَﻣ ْﻦَﻋ ﻲِﻨَﺛﱠﺪ ﺎَﻨْﯿَﻠَﻋ َﻞَﺧَﺪْﺘَﻟﺎَﻗ ِﺔﱠﯾِرﺎَﺼْﻧَ ْﻷ

ِﺴْﻏا َلﺎَﻘَﻓ ُﮫُﺘَﻨْﺑا ْﺖَﯿﱢﻓُﻮُﺗ َﻦﯿِﺣ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِ ﱠﷲ ُلﻮُﺳَر ٍءﺎَﻤِﺑ َﻚِﻟَذ ﱠﻦُﺘْﯾَأَر ْنِإ َﻚِﻟَذ ْﻦِﻣ َﺮَﺜْﻛَأ ْوَأ ﺎًﺴْﻤَﺧ ْوَأ ﺎًﺛ َﻼَﺛ ﺎَﮭَﻨْﻠ

َﺮَﻓ ﺎﱠﻤَﻠَﻓ ْﺖَﻟﺎَﻗ ﻲِﻨﱠﻧِذﺂَﻓ ﱠﻦُﺘْﻏَﺮَﻓ اَذِﺈَﻓ ٍرﻮُﻓﺎَﻛ ْﻦِﻣ ﺎًﺌْﯿَﺷ ْوَأ اًرﻮُﻓﺎَﻛ ِةَﺮِﺧ ْﻵا ﻲِﻓ َﻦْﻠَﻌ ْﺟاَو ٍرْﺪِﺳَو َﻘَﻓ ُهَﻮْﻘِﺣ ﺎَﻧﺎَﻄْﻋَﺄَﻓ ُهﺎﱠﻧَذآ ﺎَﻨْﻏ

َلﺎ

ُه َرا َزِإ ِهِﻮْﻘِﺤِﺑ ﻲِﻨْﻌَﺗ ُهﺎﱠﯾِإ ﺎَﮭَﻧ ْﺮِﻌْﺷَأ

13

(MALIK - 465) : Telah menceritakan kepadaku Malik dari Ayyub bin Abu Tamimah As Sahtiyani dari Muhammad bin Sirin dari Ummu 'Atiyah Al Anshariyah berkata,

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemui kami ketika seorang anak perempuan beliau meninggal. Beliau bersabda: "Mandikanlah dia tiga kali, atau lima kali, atau lebih dari itu, terserah kalian dengan air dan bidara. Dan akhirilah dengan kapur barus atau sejenisnya. Dan jika sudah selesai kabari aku." Ummu 'Atiyah Al Anshariyah berkata, "Tatkala kami telah selesai, kami pun memanggil beliau. Beliau lantas memberikan sarung beliau kepada kami seraya bersabda: "Bungkuslah dengan ini."

Maksudnya adalah sarung.

Analisis

1. Buat kain basahan panjang dan lebarnya dapat menutupi badannya dalilnya sebagai berikut:

ا ﻲِﺑَأ ْﻦَﻋ ٍءﺎَﻄَﻋ ْﻦَﻋ ﻲِﺑَأ ﻲِﻨَﺛﱠﺪَﺣ َلﺎَﻗ ٍمﺎَﺸِھ ُﻦْﺑ ُذﺎَﻌُﻣ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ َلﺎَﻗ َﻢﯿِھاَﺮْﺑِإ ُﻦْﺑ ُﻖَﺤْﺳِإ ﺎَﻧَﺮَﺒ ْﺧَأ ْﻦَﻋﺮِﺑﺎَﺟ ْﻦَﻋ ِﺮْﯿَﺑﱡﺰﻟ

ﱠﻠَﺳ َو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ﱢﻲِﺒﱠﻨﻟا ٍرَﺰْﺌِﻤِﺑ ﱠﻻِإ َمﺎﱠﻤَﺤْﻟا ْﻞُﺧْﺪَﯾ َﻼَﻓ ِﺮِﺧ ْﻵا ِم ْﻮَﯿْﻟاَو ِ ﱠ ﺎِﺑ ُﻦِﻣ ْﺆُﯾ َنﺎَﻛ ْﻦَﻣ َلﺎَﻗ َﻢ

14

(NASAI - 398) : Telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam dia berkata;

Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari 'Atha' dari Abu Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah masuk kamar mandi kecuali memakai kain (menutup auratnya)."

12An-Nasai, Sunan An-Nasai, (Semarang: Maktabah wa Matba’ah, 279 H) . hlm.331.

13Malik, al-Muwaththo’ , (Beirut: Dar al-Fikr,t.t). hlm.311.

14An-Nasai, Op.Cit. hlm.216.

(9)

Analisis Hadits ...Neila Hifzhi 86

Analisis

a. Laki-laki yang hidup tidak boleh masuk kamar mandi atau tempat mandi umum seperti di sungai tanpa membawa sarana mandi yaitu kain basahan atau kain sarung yang dapat menutupi auratnya yakni antara pusat dan lutut minimalnya

b. Khusus wanita tidak diizinkan ke tempat mandi umum yang terbuka

c. Karena aurat mereka seluruh tubuh kecuali muka dan dua telapak tangan dalilnya sebagai berikut:

ﺚﯾﺪﺤﻟا ﺐﯾﺮﻏ ﻦﻣو )) :

ُﺔﯾرﺎﺠﻟا ﺖﺿﺎﺣ : ((

غﻮﻠﺒﺑ وأ ، ﺾﯿﺤﻟﺎﺑ ءاﻮﺳ ءﺎﺴﻨﻟا ﻎﻠﺒﻣ ﺖﻐﻠﺑ ىأ

ةدﺎﺘﻌﻤﻟا ﻦﺴﻟا ٌةﻼﺻ ﺎﮭﻟ ْﻞﺒﻘﺗ ﻢﻟ)) .

: ((

إ ﺎﮭﺗﻼﺻ ﺢﺼﺗ ﻻ ىأ ﻻإ ﺎھﺪﺴﺟ ﺮﺋﺎﺳو ﺎﮭﺳأر ءﺎﻄﻐﺑ ﻻ

ﻦﯿﻔﻜﻟاو ﮫﺟﻮﻟا

15

Berdasarkan hadis Ghorib (hadis yang perowinya hanya satu orang setipa thobaqot) bahwa wanita yang haid atau umurnya sudah masuk kebiasaan wanita haid. Solatnya tidak diterima atau solatnya tidak shoh, kecuali dia menutupi kepalanya dan seluruh badannya kecuali muka dan dua telapap tangannya dan belakangnya.

d. Tentu aurat yang wafat sama dengan aurat yang masih hidup, bahkan lebih diutamakan karena dia sendiri tidak mampu berbuat lagi untuk menutupi auratnya

e. Menunjukkan kepada umat, jangan mengadakan jamuan yang dicampur dengan yang haram

f. Namun kualitas sanadnya ada yang mendoifkannya

g. Dalam ilmu hadis bukan semua hadis yang lemah sanadnya maka doif juga matannya

h. Jika diteliti dengan baik, matannya bukan salah karena matannya mendukung ayat QS, al-baqoroh 2:219 sebagai berikut:

ْﻔَﻧ ْﻦِﻣ ُﺮَﺒْﻛَأ ﺎَﻤُﮭُﻤْﺛِإَو ِسﺎﱠﻨﻠِﻟ ُﻊِﻓﺎَﻨَﻣَو ٌﺮﯿِﺒَﻛ ٌﻢْﺛِإ ﺎَﻤِﮭﯿِﻓ ْﻞُﻗ ِﺮِﺴْﯿَﻤْﻟاَو ِﺮْﻤ َﺨْﻟا ِﻦَﻋ َﻚَﻧﻮُﻟَﺄْﺴَﯾ َﻚَﻧﻮُﻟَﺄْﺴَﯾ َو ﺎَﻤِﮭِﻌ

َﻛ َﻮْﻔَﻌْﻟا ِﻞُﻗ َنﻮُﻘِﻔْﻨُﯾ اَذﺎَﻣ َنوُﺮﱠﻜَﻔَﺘَﺗ ْﻢُﻜﱠﻠَﻌَﻟ ِتﺎَﯾَ ْﻵا ُﻢُﻜَﻟ ُ ﱠﷲ ُﻦﱢﯿَﺒُﯾ َﻚِﻟَﺬ

) 219 (

219. mereka bertanya kepadamu tentang khamar[136] dan judi. Katakanlah:

"Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.[136] Segala minuman yang memabukkan.

i. Demikian juga menyuguhkan rokok dalam jamuan yang halal

2. Sediakan kain melap mata, hidung dan telinga dengan kain yang digulung 3. Niatkan dengan memandikan janazah lillah( ةزﺎﻨﺠﻟا ﻞﺴﻐﻟ ﺖﯾﻮﻧ) dalam hati

masing-masing yang ikut memandikannya

4. Silakan berikan kritikan lafaz niat berikut untuk diajarkan namun pelaksanaannya dalam hati yaitu:

ا15

ﻲطﻮﯿﺴﻟ . ﻲطﻮﯿﺴﻠﻟ ﺮﯿﺒﻜﻟا ﻊﻣﺎﺠﻟا وأ ﻊﻣاﻮﺠﻟا ﻊﻤﺟ .

رﺪﺼﻤﻟا : ص ﺚﯾﺪﺤﻟا ﻞھأ ﻰﻘﺘﻠﻣ ﻊﻗﻮﻣ .

2124 .

(10)

Analisis Hadits ...Neila Hifzhi 87

Bahasa Indonesia Bahasa Arab

a. Aku niat mandi dari junub lillah(Jika karena Junub

a ﺐﻨﺠﻟا ﻦﻣ ﻞﺴﻐﻟا ضﺮﻓ ﺖﯾﻮﻧ . b. Aku niat mandi dari haid

lillah(Jika karena haid

b . ﺾﯿﺤﻟا ﻦﻣ ﻞﺴﻐﻟا ضﺮﻓ ﺖﯾﻮﻧ c. Aku niat mandi dari nifas lillah سﺎﻔﻨﻟا ﻦﻣ ﻞﺴﻐﻟا ضﺮﻓ ﺖﯾﻮﻧ .c d. Aku niat mandi dari keluar mani

lillah

d ﻲﻨﻤﻟا ﻦﻣ ﻞﺴﻐﻟا ضﺮﻓ ﺖﯾﻮﻧ . e. Aku niat mandi dari istihadoh

lillah(Jika karena darah istihadoh atau darah penyakit yang keluar diluar darah biasanya)

e . ضﺮﻓ ﺖﯾﻮﻧ ﺔﺿﺎﺤﺘﺳﻻا ﻦﻣ ﻞﺴﻐﻟا

f. Aku niat mandi sesudah memandikan janazah lillah

f . ةزﺎﻨﺠﻟا ﻞﺴﻏ ﻦﻣ ﻞﺴﻐﻟا ضﺮﻓ ﺖﯾﻮﻧ

g. Aku niat puasa Romadon lillah نﺎﺼﻣر مﻮﺻ ﺖﯾﻮﻧ .g

h. Aku niat puasa Romadon untuk

mengqodonya lillah

h . ءﺎﻀﻗ نﺎﺼﻣر مﻮﺻ ﺖﯾﻮﻧ

i. Aku niat puasa hari senin lillah ﻦﯿﻨﺛﻻا مﻮﯾ مﻮﺻ ﺖﯾﻮﻧ .i j. Aku niat puasa hari kamis lillah ﺲﯿﻤﺨﻟا مﻮﯾ مﻮﺻ ﺖﯾﻮﻧ .j

k. Aku niat puasa hari jum’at lillah ﺔﻌﻤﺠﻟا مﻮﯾ مﻮﺻ ﺖﯾﻮﻧ .k

l. Aku niat puasa arofat lillah تﺎﻓﺮﻋ مﻮﺻ ﺖﯾﻮﻧ .l

m. Aku niat niat solat fardu zhuhur

lillah

m . ﺖﯾﻮﻧ ﺮﮭﻈﻟا ضﺮﻓ

n. Aku niat solat fardu asar lillah ﺮﺼﻌﻟا ضﺮﻓ ﺖﯾﻮﻧ .n

o. Aku niat solat fardu magrib lillah بﺮﻐﻤﻟا ضﺮﻓ ﺖﯾﻮﻧ .o

p. Aku niat solat fardu ‘isya’ lillah ءﺎﺸﻌﻟا ضﺮﻓ ﺖﯾﻮﻧ .p

q. Aku niat solat fardu fajar atau

subuh lillah

q ﺮﺠﻔﻟا ضﺮﻓ ﺖﯾﻮﻧ .

r. Aku niat solat sunnah zhuhur

lillah

r . ﺮﮭﻈﻟا ﺔﻨﺳ ﺖﯾﻮﻧ

s. Aku niat solat sunnah ‘asar lillah ﺮﺼﻌﻟا ﺔﻨﺳ ﺖﯾﻮﻧ .s

t. Aku niat solat sunnah magrib

lillah

t . بﺮﻐﻤﻟا ﺔﻨﺳ ﺖﯾﻮﻧ

u. Aku niat solat sunnah ‘isya’

lillah

u . ءﺎﺸﻌﻟا ﺔﻨﺳ ﺖﯾﻮﻧ

v. Aku niat solat sunnah fajar atau

subuh lillah

v . ﺮﺠﻔﻟا ﺔﻨﺳ ﺖﯾﻮﻧ

(11)

Analisis Hadits ...Neila Hifzhi 88 w. Aku niat solat satu janazah lillah

Baik laki-laki atau wanita, dewasa atau anak-anak

w . ةزﺎﻨﺠﻟا ةﻼﺻ ﺖﯾﻮﻧ

x. Aku niat solat dua janazah lillah ﻦﯿﺗزﺎﻨﺠﻟا ةﻼﺻ ﺖﯾﻮﻧ .x

y. Aku niat solat banyak janazah

lillah

y . ةﻼﺻ ﺖﯾﻮﻧ ﺰﺋﺎﻨﺠﻟا

z. Aku niat wudhu’ lillah ءﻮﺿﻮﻟا ﺖﯾﻮﻧ .z

5. Orang yang memandikan secepatnya mandi agar bisa ikut mensolatkan janazah

Cara Memandikan Janazah

1. Bersihkan duluan dua jalannya serta mengurutnya sampai bersih jika ada najis agar keluar

2. Wudui dulu janazahnya seperti mengwudui masih hidup, sebagai persamaan mandi wajib selama hidup dalilnya sebagai berikut:

َلﺎَﻗ َﺔﱠﯿَﻠُﻋ ِﻦْﺑا ْﻦَﻋ ْﻢُﮭﱡﻠُﻛ ُﺪِﻗﺎﱠﻨﻟا وٌﺮْﻤَﻋَو َﺔَﺒْﯿَﺷ ﻲِﺑَأ ُﻦْﺑ ِﺮْﻜَﺑ ﻮُﺑَأَو َبﻮﱡﯾَأ ُﻦْﺑ ﻰَﯿ ْﺤَﯾ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ﱠﺪ َﺣ ٍﺮْﻜَﺑ ﻮُﺑَأ

ُﻞﯿِﻌَﻤْﺳِإ ﺎَﻨَﺛ

َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِ ﱠﷲ َلﻮُﺳَر ﱠنَأَﺔﱠﯿِﻄَﻋ ﱢمُأ ْﻦَﻋ َﺔَﺼْﻔَﺣ ْﻦَﻋ ٍﺪِﻟﺎَﺧ ْﻦَﻋ َﺔﱠﯿَﻠُﻋ ُﻦْﺑا َنْأَﺪْﺑا ِﮫِﺘَﻨْﺑا ِﻞْﺴَﻏ ﻲِﻓ ﱠﻦُﮭَﻟ

ﺎَﮭْﻨِﻣ ِءﻮُﺿُﻮْﻟا ِﻊِﺿاَﻮَﻣَو ﺎَﮭِﻨِﻣﺎَﯿَﻤِﺑ

16

(MUSLIM - 1561) : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid semuanya dari Ibnu Ulayyah - Abu Bakr berkata- telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ulayyah dari Khalid dari Hafshah dari Ummu 'Athiyyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada mereka (ketika hendak memandikan jenazah putrinya): "Mulailah dari sebelah kanannya dan anggota wudlunya."

Analisis

a. Mulailah dari sebelah kanannya maksudnya sebelah kanan dari depan dan belakang kemudian bagian kiri depan dan belakangnya, baik basuhan pertama, kedua dan ketiga dan selanjutnya jika diperlukan demi kebersihan janazahnya

b. Dan anggota wudunya, mengandung makna yang umum, yaitu saat membasuh bagian kanan depan dan belakang dahulukan bagian anggota wudu’nya seperti membasuh mukanya bagian kanan, tangan kanan dan kaki kanannya, kemudian bagian kirinya yang anggota wudu’nya didahulukan c. Namun menemukan kesulitan saat memandikannya, yaitu membelakangkan

bagian perut dan paha serta betisnya setelah membasuh bagaian wudu’

16Muslim,Op.Cit. hlm.48.

(12)

Analisis Hadits ...Neila Hifzhi 89

d. Pemahaman lain, dahulukan membasuh anggota wudu’ sebelum memandikannya

e. Jika demikian pemahamannya, maka boleh saja wudui langsung seperti mandi wajib, basuh dulu dua jalan, anggota wudu’ dan kemudian berwudu’

f. Silakan mana yang saudara yakini pemhamannya 3. Ambil air kira-kira 600 ml, dalilnya sebagai berikut:

َﻗ َﺔَﻨﯿِﻔَﺳ ْﻦَﻋ َﺔَﻧﺎَﺤْﯾ َر ﻲِﺑَأ ْﻦَﻋ َﻢﯿِھاَﺮْﺑِإ ُﻦْﺑ ُﻞﯿِﻌَﻤْﺳِإ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ َﺔَﺒْﯿَﺷ ﻲِﺑَأ ُﻦْﺑ ِﺮْﻜَﺑ ﻮُﺑَأ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ﻰﱠﻠ َﺻ ِ ﱠﷲ ُلﻮُﺳَر َنﺎَﻜَﻟﺎ

ِﺑ ُﺄﱠﺿَﻮَﺘَﯾ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ِعﺎﱠﺼﻟﺎِﺑ ُﻞِﺴَﺘْﻐَﯾَو ﱢﺪُﻤْﻟﺎ

17

(IBNUMAJAH - 263) : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami isma'il bin Ibrahim dari Abu Raihanah dari Safinah ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu dengan satu mud air dan mandi dengan satu sha' air."

Penguat

ٍﺮْﺒَﺟ ِﻦْﺑ ِ ﱠﷲ ِﺪْﺒَﻋ ْﻦَﻋ ﻰَﺴﯿِﻋ ِﻦْﺑ ِ ﱠﷲ ِﺪْﺒَﻋ ْﻦَﻋ ٌﻚﯾِﺮَﺷ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ُناَذﺎَﺷ ٍﺮِﻣﺎَﻋ ُﻦْﺑ ُدَﻮْﺳَأ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ َلﺎَﻗ ٍﻚِﻟﺎَﻣ ِﻦْﺑ ِﺲَﻧَأ ْﻦَﻋ

ﻰﱠﻠ َﺻ ﱡﻲِﺒﱠﻨﻟا َنﺎَﻛ ِعﺎﱠﺼﻟﺎِﺑ ُﻞِﺴَﺘْﻐَﯾَو ِﻦْﯿَﻠْطَر ُنﻮُﻜَﯾ ٍءﺎَﻧِﺈِﺑ ُﺄﱠﺿَﻮَﺘَﯾ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ

18

(AHMAD - 12378) : Telah menceritakan kepada kami Aswad Bin 'Amir Syadzan telah menceritakan kepada kami Syarik dari Abdullah Bin 'Isa dari Abdullah Bin Jabr dari Anas Bin Malik berkata, Nabi Shallallahu'alaihi wasallam berwudhu dengan bejana berisi dua ritl dan mandi dengan satu sha (air).

4. Tuangkan air ke telapak tangan yang akan mengwuduinya serta baca ِﱠﷲ ِﻢْﺴِﺑ 5. Basuh dua tangannya sampai pergelangannya 3 kali

6. Kemudian kumur-kumuri 3 kali

7. Kemudian masukkan air ke hidungnya 3 kali 8. Basuh mukanya 3 kali

9. Basuh tangan kanan sampai lewat sikunya 3 kali 10. Basuh tangan kiri sampai lewat siku 3 kali

11. Sapu kepalanya mulai dari bagian depan smapai tengkuknya kemudian kembailkan kedepan lagi dan masukkan jari telunjuk ke telinganya serta digosok-gosok bagian dalam, serta jari iu jari menyapu bagian luar telinganya 1 kali saja

12. Basuh kaki kanan sampai lewat mata kaki 3 kali 13. Basuk kaki kiri sampai lewat mata kaki kiri 3 kali

14. Dahulukan basuh bagian kanannya baru bagian kirinya, dalilnya:

17Ibn Majah, Sunan Ibn Majah, (Beirut : Dar al-Katib, al-Ilmiyah, 275 H). hlm. 329.

18Ahmad, Op.Cit. hlm.213.

(13)

Analisis Hadits ...Neila Hifzhi 90

َلﺎَﻗ َﺔﱠﯿَﻠُﻋ ِﻦْﺑا ْﻦَﻋ ْﻢُﮭﱡﻠُﻛ ُﺪِﻗﺎﱠﻨﻟا وٌﺮْﻤَﻋَو َﺔَﺒْﯿَﺷ ﻲِﺑَأ ُﻦْﺑ ِﺮْﻜَﺑ ﻮُﺑَأَو َبﻮﱡﯾَأ ُﻦْﺑ ﻰَﯿ ْﺤَﯾ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ُﻞﯿِﻌَﻤْﺳِإ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ٍﺮْﻜَﺑ ﻮُﺑَأ

َﻋ ٍﺪِﻟﺎ َﺧ ْﻦَﻋ َﺔﱠﯿَﻠُﻋ ُﻦْﺑا ْﺑا ِﮫِﺘَﻨْﺑا ِﻞْﺴَﻏ ﻲِﻓ ﱠﻦُﮭَﻟ َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِ ﱠﷲ َلﻮُﺳَر ﱠنَأَﺔﱠﯿِﻄَﻋ ﱢمُأ ْﻦَﻋ َﺔَﺼْﻔَﺣ ْﻦ

َنْأَﺪ

ﺎَﮭْﻨِﻣ ِءﻮُﺿُﻮْﻟا ِﻊِﺿاَﻮَﻣَو ﺎَﮭِﻨِﻣﺎَﯿَﻤِﺑ

19

(MUSLIM - 1561) : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid semuanya dari Ibnu Ulayyah - Abu Bakr berkata- telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ulayyah dari Khalid dari Hafshah dari Ummu 'Athiyyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada mereka (ketika hendak memandikan jenazah putrinya): "Mulailah dari sebelah kanannya dan (dahulukanlah) anggota wudlunya."

Cara memandikannya

Cara memandikannya seluruh peserta memangku atau meletakkan janazah di atas dipan jika ada. Kemudian lanjutkan untuk memandikannya, dengan cara

Basuhan pertama

a. Basuh dengan air bersih. Caranya basuh bagian kanan depan siram dengan air bersih mulai dari kepala sampai ke kaki bagian kanan secukupnya sambil digosok dengan pelan-pelan

b. Kemudian bagian kanan belakang, caranya miringkan ke kiri maka siram sambil menggosok secukupnya,

c. Selanjutnya bagian depan kirinya disiram sambil digosok dengan pelan

d. Kemudian basuh bagian kiri belakang caranya miringkan ke kanan siram sambil digosok dengan pelan

Basuhan Kedua

1. Basuh dengan air sabun. Caranya basuh bagian kanan depan siram dengan air sabun mulai dari kepala sampai ke kaki bagian kanan secukupnya sambil digosok dengan pelan-pelan kemudian ikuti dengan air bersih scukupnya seperti kita mandi

2. Kemudian siram dengan air sabun bagian kanan belakang, caranya miringkan ke kiri maka siram sambil menggosok secukupnya, kemudian ikuti dengan air bersih scukupnya seperti kita mandi

3. Selanjutnya siram dengan air sabun bagian depan kirinya sambil digosok dengan pelan, kemudian ikuti dengan air bersih secukupnya seperti kita mandi 4. Kemudian siram dengan air sabun bagian kiri belakang caranya miringkan ke

kanan siram sambil digosok dengan pelan, kemudian ikuti dengan air bersih scukupnya seperti kita mandi

Basuhan Ketiga

1. Basuhan ketiga dengan air yang bercampur kapur barus, cukup disiramkan saja tanpa digosok bagian depan kanan dan bagian belakang kanan dan bagian depan

19Muslim,Op.Cit. hlm. 48.

(14)

Analisis Hadits ...Neila Hifzhi 91

kiri dan bagian belakang kiri, Gunanya agar bau janazah yang tidak enak berubah jadi bau kapur barus

2. Dalam hadis di atas air terakhirnya adalah sedikit ( ٌء ْﻲَﺷ ) air bercampur barus atau yang lainnya yakni terdapat pada lafaz ٍرﻮُﻓﺎَﻛ ْﻦِﻣ ٌء ْﻲَﺷ ِةَﺮِﺧ ْﻵا ﻲِﻓ ُنﻮُﻜَﯾَو

3. Menunjukkan bahwa setelah disiramkan air campur barus tidak ada lagi basuhan setelahnya seperti yang diamalkan sebahagian umat masih disiram dengan air bersih

4. Hal ini terjadi karena siraman air campur barus banyak seperti air bersih atau air sabun

5. Akibatnya lagi tempat pemandian jenazah sangat menyengat baunya mau 5 hari baunya belum hilang dengan total

Catatan

1. Usahakan 3 kali basuhan saja, namun jika belum besih silakan 5 kali atau lebih 2. Maksud air bidara adalah daun yang wangi

3. Daun bidara tentu diremas dan dicampur dengan air, baru dapat mengeluarkan bau wangi

4. Di Indonesia belum banyak ditemukan daun bidara, maka digantikan dengan sabun wangi

5. Sabun wangi dipakai dengan cara menggosoknya ke badan kemudian disiram dengan air bersih secukupnya sehingga rasa licinnya hilang menjadi rasa kesat 6. Dengan demikian maka boleh memakai sabun wangi ke janazah dengan cara

cukup menggosoknya ke badan janazah kemudian diiringi dengan air bersih samapi kesat. Selanjutnya hal yang dilakukan stelah memandikan 3 kali

a. Selesai dimandikan kemudian dilap dengan kain kering atau handuk

b. Kemudian buat suginya untuk melap mulut, hidung, mata dan telinganya secukupnya

6. Selanjutnya angkat ke tempat mengkapani yang sudah tersedia.

7. Usahakan 3 kali saja. Jika 3 kali belum bersih maka boleh ditambah menjadi 5 kali. Caranya basuhan(pertama air bersih, kedua air sabun,ketiga air bersih, - keempat air sabun, kelima air campur barus

8. Jika masih perlu 7 kali maka cara memandikannya,( pertama air bersih, kedua air sabun, ketiga air bersih, keempat sabun,kelima air bersih, keenam sabun, - ketujuh air campur barus)

9. Jika masih diperlukan 9 kali, maka cara memandikannya ( pertama air bersih, - kedua air sabun, ketiga air bersih, keempat air sabun, kelima air bersih,keenam air sabun, ketujuh air bersih, kedelapan air sabun, kesembilan air campur barus) Jika disepakati dan jangan dianggap aneh, bahwa air sabun itu sebaiknya tidak dilarutkan sabunnya, tetapi cukup dioleskan ketubuhnya seperti kita mandi waktu hidup

(15)

Analisis Hadits ...Neila Hifzhi 92

Jumlah yang memandikannya jika disepakati berapa layaknya cepat selesai memandikannya seperti lamanya kita mandi lebih kurang 10 menit. Demikian juga lama mengkapaninya lebih kurang 10 menit, berapa layaknya supaya siap lebih kurang 10 menit

10. Demikian peraktek memandikan 3,5,7 dan 9 kali dalilnya hadis di bawah ini..

ﺎَﻗ ِ ﱠﷲ ِﺪْﺒَﻋ ُﻦْﺑ ُﻞﯿِﻋﺎَﻤْﺳِإ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ َﺔﱠﯿ ِﻄَﻋ ﱢمُأ ْﻦَﻋ َﻦﯾِﺮﯿِﺳ ِﻦْﺑ ِﺪﱠﻤَﺤُﻣ ْﻦَﻋ ﱢﻲِﻧﺎَﯿِﺘ ْﺨﱠﺴﻟا َبﻮﱡﯾَأ ْﻦَﻋ ٌﻚِﻟﺎَﻣ ﻲِﻨَﺛﱠﺪَﺣ َل

ُﻮُﺗ َﻦﯿ ِﺣ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِ ﱠﷲ ُلﻮُﺳَر ﺎَﻨْﯿَﻠَﻋ َﻞَﺧَﺪْﺘَﻟﺎَﻗ ﺎَﮭْﻨَﻋ ُ ﱠﷲ َﻲِﺿَر ِﺔﱠﯾِرﺎَﺼْﻧَ ْﻷا ا َلﺎَﻘَﻓ ُﮫُﺘَﻨْﺑا ْﺖَﯿﱢﻓ

ﺎَﮭَﻨْﻠ ِﺴْﻏ

ا ًرﻮُﻓﺎَﻛ ِةَﺮ ِﺧ ْﻵا ﻲِﻓ َﻦْﻠَﻌ ْﺟا َو ٍرْﺪِﺳَو ٍءﺎَﻤِﺑ َﻚِﻟَذ ﱠﻦُﺘْﯾَأَر ْنِإ َﻚِﻟَذ ْﻦِﻣ َﺮَﺜْﻛَأ ْوَأ ﺎًﺴْﻤَﺧ ْوَأ ﺎًﺛ َﻼَﺛ اَذِﺈَﻓ ٍرﻮُﻓﺎَﻛ ْﻦِﻣ ﺎًﺌْﯿَﺷ ْوَأ

َلﺎَﻘَﻓ ُهَﻮْﻘِﺣ ﺎَﻧﺎَﻄْﻋَﺄَﻓ ُهﺎﱠﻧَذآ ﺎَﻨْﻏَﺮَﻓ ﺎﱠﻤَﻠَﻓ ﻲِﻨﱠﻧِذﺂَﻓ ﱠﻦُﺘْﻏ َﺮَﻓ ُهَرا َزِإ ﻲِﻨْﻌَﺗ ُهﺎﱠﯾِإ ﺎَﮭَﻧ ْﺮِﻌْﺷَأ

20

(BUKHARI – 1175) : Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin ‘Abdullah berkata, telah menceritakan kepada saya Malik dari Ayyub As-Sakhtiyaniy dari Muhammad bin Sirin dari Ummu ‘Athiyyah seorang wanita Anshar radliallahu

‘anha berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menemui kami saat kematian puterinya, lalu bersabda: “Mandikanlah dengan mengguyurkan air, air yang dicampur dengan daun bidara, air yang bercampur dengan kapur barus, tiga kali, atau lima kali atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu dan jadikanlah yang terakhirnya dengan kafur barus (wewangian) atau yang sejenis.

Dan bila kalian telah selesai beritahu aku”. Ketika kami telah selesai kami beri tahu Beliau. Maka kemudian Beliau memberikan kain Beliau kepada kami seraya berkata: “Pakaikanlah ini kepadanya”. Maksudnya pakaian Beliau”.

Kesimpulan

1. Memandikan jenazah secepatnya untuk cepat dimakamkan, karena jenazah sangat ingin cepat diselesaikan fardu kifayahnya

2. Mandikan jenazah dengan segera dan cepat selesai seperti mandi saat hidup kisaran 15 menit

3. Buat kain basahannya sampai menutup auratnya

4. Boleh dipangku secukupnya atau dibuat di atas tempat pemandian jenazah yang disediakan masyarakat

5. Yang memandikannya adalah anatara suami dan isteri dan diabantu dengan ikatan muharromnya

6. Sebaiknya dibasuh dengan 3 kali yaitu air bersih secukupnya, air sabun dan diiringi dengan air bersih

7. Kemudian diakhiri dengan air bercampur dengan kapur barus sedikit saja sekedar melawan bau amis jenazah, jangan tambah lagi dengan air bersih seolah-olah air bersih yang terakhirnya

8. Jika masih belum bersih dengan 3 kali maka boleh 5 atau lebih, dengan cara basuhan 1,2 dan 3

20Al-Bukhari, Op.Cit. hlm.101.

(16)

Analisis Hadits ...Neila Hifzhi 93

9. Kemudian dilap tubuhnya dengan kain lap, mulut, mata dan hidung dilap dengan kain kecil yang digulung

Daftar Bacaan

Abu Daud, Sunan Abu Daud, (Indonesia: An-Nasyir Al-Maktabah Dahlan 275 H).

Ad- Darimi, Sunan Ad- Darimi,(Semarang: Maktabah wa Matba’ah, 279 H)

Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, (Beirut : Dar al-Katib, al-Ilmiyah, 275 H )

Al-Bukhari, Sahih al-Bukhari , (Beirut: Dar al-Fikr,t.t)

An-Nasai, Sunan An-Nasai, (Semarang: Maktabah wa Matba’ah, 279 H)

At-Tirmizi, Sunan at-Tirmizi, (Semarang: Maktabah wa Matba’ah, 279 H)

Ibn Majah, Sunan Ibn Majah, (Beirut : Dar al-Katib, al-Ilmiyah, 275 H)

Malik, al-Muwaththo’ , (Beirut: Dar al-Fikr,t.t)

Muslim, Sahih Muslim,(Bandung: Dahlan, t.t)

ا ﻲطﻮﯿﺴﻟ .

ﻲطﻮﯿﺴﻠﻟ ﺮﯿﺒﻜﻟا ﻊﻣﺎﺠﻟا وأ ﻊﻣاﻮﺠﻟا ﻊﻤﺟ .

رﺪﺼﻤﻟا : ﻞھأ ﻰﻘﺘﻠﻣ ﻊﻗﻮﻣ

Referensi

Dokumen terkait

Alur Penelitian Hubungan Usia, Jenis Keiamin, Tingkat Pendidikan dan Riwayat Diabetes Melitus dengan Kejadian Infeksi Saiuran Kemih pada Pasien Rawat Inap di Bagian Penyakit

Adalah Mahasiswi program Pendidikan Agama Islam (PA1), Strata 1, Jurusan Tarbiyah, telah mengadakan penelitian di MAN 2 Boyolali guna menyelasaikan skripsi

Potensi yang ada meliputi mendaki gunung Bulu Saraung dengan ketinggian mencapai ± 1.300 m di atas permukaan laut, panorama yang indah di puncak Bulusaraung , air

Masyarakat malah bingung karena pada bagian Ketentuan Hukum Nomor 3 fatwa ini yang menyatakan bahwa kiblat umat Islam Indonesia adalah menghadap ke arah barat, tidak sesuai dengan

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,