• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis prediksi kebangkrutan dengan metode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "analisis prediksi kebangkrutan dengan metode"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Memberikan informasi bagi pihak internal dan eksternal perbankan mengenai analisis yang sangat dominan dalam memprediksikan kebangkrutan bank. Dapat dijadikan referensi selanjutnya dan memberikan informasi serta pengetahuan kepada pihak akademisi dan peneliti mengenai Analisis Prediksi Kebangkrutan dengan metode Springate perbandingan pada PT.

LANDASAN TEORI

Rasio Keuangan

Perbandingan dapat dilakukan antara satu pos dengan pos lainnya dalam satu laporan keuangan atau antar pos yang ada di antara laporan keuangan. Fred Weston menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek, artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama kewajiban yang sudah jatuh tempo. Rasio Likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha).

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban (utang) pada saat ditagih. Meskipun Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio) dan Rasio Likuiditas adalah sama-sama merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya, namun kedua-duanya memiliki perbedaan dalam jangka waktu pemenuhan kewajibannya. Dimana Rasio Solvabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya sedangkan rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek atau kewajiban lancarnya.18.

Oleh karena itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aset yang dimilikinya, termasuk untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada.

Kebangkrutan

Rasio ini merupakan rasio yang lazim dan yang khusus dipergunakan di pasar modal yang menggambarkan situasi/keadaan prestasi perusahaan di pasar modal. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dan nilai buku saham. Price Earning Ratio (PER) yang tinggi menunjukkan ekspektasi investor tentang prestasi perusahaan di masa yang akan datang.21.

Dengan melakukan analisis maka sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk melakukan antisipasi yang dapat menghindari atau mengurangi resiko kebangkrutan tersebut.22. Analis harus dapat membaca tanda-tanda kemungkinan perusahaan mengalami kegagalan dalam bisnisnya yang dapat berakibat pada kesulitan keuangan dan kemungkinan kebangkrutan. Tanda-tanda yang dapat dilihat terhadap sebuah perusahaan yang mengalami kesulitan dalam bisnisnya dan mungkin kesulitan keuangan yaitu Penjualan atau pendapatan yang mengalami penurunan secara signifikan, Penurunan laba dan atau arus kas dari operasi, Harga pasar saham menurun secara signifikan, Penurunan total aktiva, Kemungkinan gagal yang besar dalam industry, Young company perusahaan berusia muda pada umumnya mengalami kesulitan di tahun-tahun awal operasinya, sehingga kalau tidak didukung sumber permodalan yang kuat akan dapat mengalami kesulitan keuangan yang serius dan berakhir dengan kebangkrutan dan Pemotongan yang signifikan dalam deviden.23.

Kesulitan keuangan bisa digambarkan di antara dua titik ekstrem yaitu kesulitan likuiditas jangka pendek (yang paling ringan) sampai insolvable (yang paling parah). Indikator kebangkrutan bisa dilihat dari analisis aliran kas, analisis strategi perusahaan, sampai laporan keuangan perusahaan.24.

Metode Analisis Kebangkrutan

Earning Before Interest and Taxes / Total Asset = Market Value Of Equity / Book Value Of Total Dept = Asset / Total Asset25. Skor diklasifikasikan sebagai grey area, sedangkan perusahaan dengan skor > 2,90 diklasifikasikan sebagai perusahaan yang tidak berpotensi mengalami kebangkrutan. Setelah melalui uji yang sama dengan yang dilakukan Altman, Springate memilih menggunakan 4 rasio yang dipercaya bisa membedakan antara perusahaan yang mengalami kebangkrutan.

Earning Before Interest and Tax / Total Asset = Earning Before Tax / Current Liabilities = Sales / Total Asset26. Capital to Total Asset yang semakin tinggi menunjukkan semakin besar modal kerja yang diperoleh perusahaan disbanding total aktivanya. Rasio Laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aset ( ) Rasio ini adalah digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mengahasilkan laba.

Sebaliknya, Jika hasil perhitungan S-Score melebihi atau sama dengan 0,862 (S ≥ 0,862) maka perusahaan diklasifikasikan perusahaan yang sehat secara keuangan. Zmijewski menggunakan probit analisis perusahaan yang diterapkan oleh 40 perusahaan yang telah bangkrut dan 800 perusahaan masih bertahan saat ini.

Penelitian Terdahulu

Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa Model Grover merupakan model prediksi yang paling sesuai diterapkan pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) karena model ini memiliki tingkat keakuratan yang paling tinggi dibandingkan dengan model prediksi lainnya yaitu sebesar 100%. Christoforus Adhitya Soandakh (2014) telah melakukan penelitian yang berjudul Analisis Potensi Kebangkrutan Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score, Springate dan Zmijewski Pada Industri Perdagangan Ritel yang terdaftar di BEI Periode 2009- 2013. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa Dari Perhitungan standar deviasi rata-rata, analisis Springatelah yang memiliki tingkat keakuratan lebih tinggi.

Ini juga didukung dengan metode analisis Springate yang lebih memfokuskan pada nilai hutang lancar suatu perusahaan. Rizky Teguh Wibisono (2014) telah melakukan penelitian yang berjudul Analisis Tingkat Kebangkrutan Model Altman, Foster, dan Springate pada Perusahaan Property and Real Estate Go Public di Bursa Efek Indonesia. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa Perbedaan antara hasil analisis model Altman, model Foster dan model Springate dalam memprediksi tingkat kebangkrutan.

Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa Metode Springate yang dikenal untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan di masa-masa mendatang dengan melihat dari sisi laporan keuangan, dapat digunakan sebagai salah suatu sarana bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam menganalisis dan mengevaluasi kondisi dan kinerja satu atau beberapa perusahaan. Analisis Tingkat Kebangkrut an Model Altman, Foster, dan Springate pada Perusahaan Property and Real Estate Go Public di Bursa Efek Indonesia. Earning Before Interest and Tax / Total Asset = Earning Before Tax / Current Liabilities = Sales / Total Asset29.

Rasio Modal Kerja Terhadap Total Aset ( ), Rasio ini adalah menunjukkan rasio antara modal kerja (yaitu aktiva lancar dikurangi hutang lancar) terhadap total aktiva. Rasio Penjualan terhadap total aset ( ), rasio ini merupakan rasio yang membandingkan antara penjualan bersih dengan total aktiva. 30 Ditiro Alam Ben, dkk, “Analisis Metode Springate (S-Score) Sebagai Alat Untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan”, (JAB)|Vol.

Ruang Lingkup Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi.32 Data Sekunder yang digunakan yaitu berupa laporan keuangan tahunan PT. BRI Syariah yang diambil dari website resminya yaitu www.brisyariah.co.id dan laporan keuangan tahunan PT.

Teknik Pengumpulan Data

BRI Syariah dan PT Bank Panin Dubai Syariah yang dapat diambil melalui website resminya yaitu www.brisyariah.co.id dan www.paninbanksyariah.co.id.

Teknik Analisis Data

Rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total asset = Rasio laba sebelum pajak terhadap hutang lancar.

PEMBAHASAN

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat

PENUTUP

Saran

Aan S, Fadillah Mursid, “Analsis Perbandingan Kinerja Bank Panin Dubai Syariah Sebelum dan Setelah Go Public”, (Surakarta: . IAIN, 2018). Abrori, Hilman, “Analisis Perbandingan Risiko Kebangkrutan Pada Bank Syariah Devisa dan Non Devisa dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score”, (Semarang: Uin Walisongo, 2015). Ben, Ditiro Alam, dkk, “Analisis Metode Springate (S-Score) Sebagai Alat Untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.

Febrianto, Wahyu, “Analisis Prediksi Financial Distress Menggunakan Metode Z-Score Altman dan Springate Pada Bank Umum BUMN yang terdaftar di BEI Tahun Artikel Skripsi, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Simki-Economic Vol. Sondakh, Christoforus Adhitya, dkk, “Analisis Potensi Kebangkrutan Dengan Menggunakan Metode Atlman Z-Score, Springate dan Zmijewski Pada Industri perdagangan”, Jurnal EMBA, Vol.2 No.4 Desember 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk dapat mengetahui Sistem Permohonan Pembukaan Rekening Tabungan yang diusulkan pada Bank Jabar Banten Syariah Sub Branch Garut

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bank-bank umum syariah yang tetap mengalami efisiensi 100 persen adalah Bank Mega Syariah, Bank Panin Syariah dan Maybank

Hasil pengelolaan Altman z- score pada komponen laporan keuangan PT Bank BRI Syariah tahun 2014-2016 dengan hasil yang menunjukkan bebas dari tanda-tanda potensi

Bank BCA Syariah berada pada peringkat pertama Bank Mandiri Syariah berada pada peringkat kedua Bank BRI Syariah berada pada peringkat ketiga, Bank BNI Syariah berada pada peringkat

Layanan Tresuri Bank Panin Dubai Syariah hanya disediakan untuk Bank Umum baik konvensional maupun syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank Pembangunan Daerah. Layanan

score pada komponen laporan keuangan PT Bank BRI Syariah tahun 2014-2016 dengan hasil yang menunjukkan bebas dari tanda-tanda potensi kebangkrutan, analisis ini

Sedangkan 7 BUS lainnya masih mencapai kondisi inefisien dengan nilai efisiensi terburuk 19.40% yang dicapai oleh Bank Jabar Banten Syariah Secara keseluruhan dari tahun 2014 sampai

Hasil dan Pembahasan Selama tahun 2017 sampai dengan tahun 2019, penyajian laporan posisi keuangan Bank Jabar Banten Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Net Indonesia Syariah, Bank Aceh