• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis SCP pasar kerupuk

N/A
N/A
Paimon Storm

Academic year: 2024

Membagikan " Analisis SCP pasar kerupuk"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Penelitian ini menggunakan pendekatan SCP (Structure, Conduct, Performance) untuk menganalisis pasar industri kerupuk sagu di Kecamatan Kuantan Tengah. SCP adalah suatu kerangka analisis yang umumnya digunakan untuk memahami hubungan antara struktur pasar, perilaku pelaku industri, dan kinerja ekonomi sektor tersebut:

Struktur Pasar:

 Jenis Pasar: Pasar industri kerupuk sagu di Kecamatan Kuantan Tengah dikarakterisasi sebagai pasar persaingan monopolistik. Ini berarti terdapat banyak pelaku industri yang menawarkan produk yang serupa, namun setiap pelaku memiliki kekuatan pasar tertentu.

 Indeks Konsentrasi Pasar (CR4): Dengan perhitungan CR4 sebesar 51,81%, pasar dapat dikategorikan sebagai moderat terkonsentrasi, karena nilai tersebut berada dalam rentang 40 <

CR4 < 60. Hal ini menunjukkan adanya sejumlah besar pelaku di pasar dengan pangsa pasar yang signifikan.

 Pangsa Pasar: Pangsa pasar tertinggi mencapai 14,92%, sedangkan yang terendah adalah 4,21%. Hal ini menggambarkan sebaran relatif pangsa pasar antara pelaku industri di Kecamatan Kuantan Tengah.

Kinerja Industri:

 Price Cost Margin (PCM): Rata-rata PCM di seluruh industri kerupuk sagu di Kecamatan Kuantan Tengah adalah 31,11%. PCM mencerminkan margin keuntungan yang diperoleh oleh pelaku industri setelah mempertimbangkan biaya produksi. Angka ini memberikan gambaran mengenai tingkat profitabilitas industri secara keseluruhan.

 Pangsa Pasar dan PCM: Ada korelasi antara pangsa pasar dan PCM, dengan pelaku industri yang memiliki pangsa pasar tertinggi juga memiliki PCM yang signifikan (14,92%). Hal ini menunjukkan bahwa pelaku dengan pangsa pasar besar mungkin memiliki kekuatan pasar untuk menetapkan harga tinggi.

Perilaku Industri:

 Strategi Pemasaran: Pelaku industri kerupuk sagu di Kecamatan Kuantan Tengah menggunakan strategi harga, produk, dan promosi. Hal ini menunjukkan adanya upaya untuk bersaing melalui faktor-faktor ini, yang dapat mencakup penetapan harga bersaing, inovasi produk, dan promosi aktif.

 Nilai Mes: Dengan nilai mes sebesar 14,92%, penelitian menunjukkan bahwa pasar memiliki tingkat hambatan masuk yang rendah. Nilai ini menunjukkan bahwa pemain baru dapat dengan relatif mudah masuk ke dalam pasar industri kerupuk sagu di Kecamatan Kuantan Tengah.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menganalisa struktur pasar, perilaku dan kinerja dari industri pakaian jadi di Indonesia dilakukan analisis deskriptif, sedangkan untuk membahas pengaruh struktur

(IH) yang berfungsi untuk mengetahui struktur pasar. Laba dan rentabilitas ekonomi digunakan untuk mengetahui kinerja industri batik. Dalam mencari hubungan antara

Analisis struktur-perilaku-kinerja adalah analisis yang menggambarkan struktur pasar melalui konsentrasi rasio dan hambatan masuk/ keluar perusahaan; perilaku pasar melalui

Kerangka pikir penelitian Pertumbuhan Ekonomi  Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pertanian  Pertumbuhan Ekonomi Sektor Industri  Pertumbuhan Ekonomi Sektor Jasa Variabel Kontrol

Penelitian yang diberi judul &#34;Analisis Struktur, Perilaku dan Kinerja Industri Industri Kelapa Sawit di Malaysia dan Implikasinya bagi Pengembangan Industri Kelapa

Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa industri manufaktur Indonesia mempunyai struktur pasar oligopoli yang tingkatannya bervariasi, dan hasil analisis panel

Perilaku perusahaan ataupun pihak terkait di dalam industri sepeda motor, dapat dilihat dari analisis hubungan antara struktur pasar dengan kinerja. Beberapa elemen dalam

Kesimpulan Analisis Struktur Conduct Performance SCP industri perbankan secara des-kriptif, menunjukan bahwa : a Struktur pasar industri perbankan Indonesia berbentuk persaingan