i
TEKNIK PEMESINAN FRAIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK SWASTA PUTRA ANDA BINJAI
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Oleh:
Ahda Sabila 5191121004
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha untuk menyiapkan peserta didik dengan kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi perana peserta didik untuk masa yang akan datang. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, namun bisa juga secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif terhadap cara berfikir atau tindakan seseorang dapat dianggap pendidikan. Pendidikan merupakan sesuatu yang penting karena pendidikan akar dari peradaban sebuah bangsa dan negara, serta kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi manusia sepanjang hayat.
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia), Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Menurut H. Horne, Pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang
secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.
Dalam proses belajar mengajar peranan guru sebagai pengelola kelas merupakan faktor yang sangat penting. Aktivitas dan kreativitas guru dalam penyampaian materi pelajaran merupakan salah satu aspek yang menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan belajar mengajar. Variasi pengajaran yang dapat dilakukan guru selain dalam hal penggunaan media pengajaran juga dalam penggunaan metode pengajaran. Hal ini dapat membawa siswa kedalam situasi belajar yang bervariasi sehingga siswa terhindar situasi pengajaran yang membosankan.
Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat. SMK sebagai sekolah kejuruan terdapat banyak Program Keahlian.
Orientasi pendidikan kejuruan juga membawa kosekuensi bahwa program- program pendidikan yang diselenggarakan harus mempunyai tingkat kelulusan yang mampu mengikuti perkembangan dunia kerja.
Permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan termasuk pada SMK tentunya membutuhkan jalan keluar. Siswa SMK dituntut untuk menguasai keterampilan tertentu agar siap untuk bekerja. Sejak awal, siswa SMK memang didesain atau dikondisikan untuk siap kerja di dunia industri sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan di industri. Kualitas tersebut di atas akan dapat dicapai jika dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti halnya kurikulum, tenaga pendidik
(guru), proses pembelajaran, sarana dan prasarana pembelajaran, alat bantu dan bahan ajar, manajemen sekolah, lingkungan sekolah, dan lapangan latihan kerja siswa.
Guru sebagai seorang tenaga pendidik menjadi komponen penting dalam sistem pendidikan. Peran pendidik sangat menentukan keberhasilan suatu pembelajaran, termasuk keterampilan dalam menguasai kelas. Proses pembelajaran hendaknya melibatkan elemen lainnya seperti: pendidik dengan peserta didik.
Penerapan model pembelajaran yang tepat sasaran mampu menjadikan pembelajaran di kelas menjadi efektif. Model pembelajaran yang di implementasikan saat proses pembelajaran berlangsung diperlukan pendidik dan peserta didik melangsungkan pembelajaran lebih sistematis dan terarah Model pembelajaran yang trend sering efektif dipakai ialah model project based learning (PjBL) (Budi Syahril Dkk, 2022 : 138).
Beberapa SMK untuk mencapai hal tersebut masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Salah satu sekolah yang menghadapi permasalahan tersebut adalah SMK Swasta Putra Anda Binjai. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada pembelajaran mata diklat Teknik permesinan bubut beberapa permasalahan. Permasalahan dalam pembelajaran antara lain terkait dengan kurangnya variasi metode pembelajaran diterapkan guru. Peran guru selama proses pembelajaran adalah sebagai penyampai materi tunggal, sehingga guru memiliki peran yang lebih dominan.
Peran guru yang sangat dominan dalam proses pembelajaran menyebabkan siswa menjadi pendengar pasif satu arah. Hanya sesekali timbul interaksi karena
ada siswa yang bertanya. Permasalahan lain yang terjadi adalah kurangnya keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung. Minimnya aktivitas siswa dapat dilihat dari sedikitnya jumlah siswa yang menjawab pertanyaan dari guru, mengemukakan pendapat atau ide, menanggapi pendapat siswa lain, serta mempresentasikan gagasan di depan kelas.
Selama observasi dilaksanakan juga terlihat bahwa siswa seringkali menunjukkan perilaku bosan ketika mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat diketahui dari adanya siswa yang mengantuk atau berbicara dengan temannya selama pembelajaran berlangsung. Penggunaan materi teknik pemesinan frais yang secara teknis adalah praktik, maka tidak ada kemungkinan akan menggunakan metode ceramah sebagaimana yang biasanya dilaksankaan guru. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, diskusi juga masih kurang. Ketika mengerjakan tugas, sebagian besar siswa hanya mencontoh jawaban siswa lain.
Apabila dikaitkan dengan tujuan dasar mata pelajaran teknik pemesinan frais serta cakupan materi yang diajarkan kepada siswa, maka selama pembelajaran ini siswa dituntut untuk mampu berfikir kreatif dan bersikap aktif terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Adanya permasalahan- permaslahaan yang terjadi selama proses pembelajaran, maka tujuan dasar dari pembelajaran tersebut akan sulit untuk tercapai. Hal yang menyebabkan rendahnya aktivitas siswa antara lain pada model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat sehingga siswa cenderung pasif dan proses pembelajaran menjadi menjenuhkan.
Dalam pembelajaran teknik pemesinan frais, siswa diharapkan dapat memiliki keaktifan dan hasil belajar yang baik. Fungsi guru dalam proses belajar
mengajar seharusnya sebagai fasilitator dan dinamisator. Sasaran dari pembelajaran adalah siswa melaksanakan aktivitas yang baik dalam proses belajar sehingga mampu mencapai hasil belajar yang baik. Untuk mengatasi permasalahan mengenai rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa, diperlukan suatu model pembelajaran yang lebih tepat dan menarik.
Keberhasilan pendidikan terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa. Siswa yang belajar akan mengalami perubahan baik pengetahuan, pemahaman, penalaran, keterampilan, nilai dan sikap. Adanya sikap- sikap yang adiharapkan muncul dalam proses pembelajaran adalah sikap keterampilan. Keterampilan (skill) dalam arti sempit yaitu kemudahan, kecepatan, dan ketepatan dalam tingkah laku motorik yang disebut juga normal skill.
Sedangkan dalam arti luas, keterampilan meliputi aspek normal skill, intelektual skill, dan social skill. Keterampilan adalah pola kegiatan yang bertujuan, yang memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi yang dipelajari (Ahmad Khoiruddin, 2021 : 39).
Model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar adalah pembelajaran berbasis proyek (project based learning). Pembelajaran berbasis proyek atau project based learning (PBL) adalah suatu pembelajaran yang didesain untuk persoalan yang kompleks yang mana siswa melakukan investigasi untuk memahaminya, menekankan pembelajaran dengan aktivitas yang lama, tugas yang diberikan pada siswa bersifat multidisiplin, dan berorientasi pada produk. Pembelajaran berbasis proyek secara umum memiliki pedoman langkah: planning (perencanaan), creating
(mencipta atau implementasi), dan processing (pengolahan). Pembelajaran berbasis proyek mendukung pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran teknik pemesinan frais, mengingat pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang komprehensif mengikutsertakan siswa melakukan investigasi secara kolaboratif. Pembelajaran berbasis proyek membantu siswa dalam belajar pengetahuan dan ketrampilan yang kokoh yang dibangun melalui tugas-tugas dan pekerjaan secara otentik.
Pendekatan pembelajaran berbasis proyek didukung teori belajar konstruktivistik. Konstruktivisme adalah teori belajar yang mendapat dukungan luas yang bersandar pada ide bahwa siswa membangun pengetahuannya sendiri di dalam konteks pengalamannya sendiri. Adanya peluang untuk menyampaikan ide, mendengarkan ide-ide orang lain, dan merefleksikan ide sendiri pada ide-ide orang lain, adalah suatu bentuk pengalaman pemberdayaan individu. Proses interaktif dengan kawan sejawat itu membantu proses konstruksi pengetahuan (meaning- making process). Menurut pandangan ini, transaksi sosial memainkan peranan sangat penting dalam pembentukan kognisi. Melalui pembelajaran berbasis proyek, siswa melakukan investigasi bersama dengan kelompoknya. Hal ini akan mampu meningkatkan dan menambah nilai sosial antar siswa. Melalui pengalaman langsung, yaitu melakukan penelitian dan melihat kondisi lingkungan yang nyata diharapkan akan mampu menambah wawasan siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan sekilas yang dilakukan penulis selama Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II) di SMKS Putra Anda Binjai, penulis menemukan beberapa masalah yang diangggap siswa kurangnya peduli dalam
proses pembelajaran. Dalam pembelajaran siswa kurang termotivasi, kurang aktif, dan kurang bersemangat. Hal ini menyebabkan siswa kurang memahami materi pembelajaran, karena model pembelajaran yang digunakan masih menjelaskan materi dan peserta didik dituntut untuk mendengarkan dan menonton materi yang disampaikan pendidik.
Kondisi tersebut mengacu pada permasalahan yang sering muncul pada mata pelajaran teknik pemesinan frais yaitu kurang menarik perhatian dari siswa dan siswa kurang mandiri dalam menanggapi suatu permasalahan, hal ini menjadikan siswa masih pasif dalam proses pembelajaran. Siswa saat mengikuti pembelajaran di kelas sudah cenderung ramai, namun kurang memperhatikan instruksi guru dalam proses pembelajaran. Hal tersebut menyebabkan proses pembelajaran kurang kondusif dan efisien.. Selain itu, kecenderungan proses pembelajaran yang bersifat konvensional membuat minat dari sebagian siswa untuk mengikuti pembelajaran sangat kurang sehinggan dapat menurunnya hasil belajar siswa.
SMKS Putra Anda Binjai merupakan sekolah menengah kejuruan yang berada di Binjai yang didalamnya terdapat berbagai program keahlian. Pemilihan sekolah ini terhadap penelitian dikarenakan adanya program keahlian teknik pemesinan yang bisa digunakan sebagai objek penelitian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek. Dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek (project based learning) pada pembelajaran teknik pemesinan frais di kelas XI Jurusan Teknik Pemesinan SMK Swasta Putra Anda Binjai diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang diterapkan guru masih kurang tepat.
2. Kurangnya minat belajar siswa sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.
3. Kurangnya kerjasama yang positif antara sesama siswa dalam usaha menguasai materi yang diajarkan guru.
4. Kurang optimalnya pemanfaatan fasilitas pembelajaran yang telah disediakan oleh pihak sekolah.
1.3 Pembatasan Masalah
Penelitian yang akan dilakukan dibatasi pada pokok masalah mengenai model pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti menawarkan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Swasta Putra Anda Binjai untuk mata pelajaran teknik pemesinan frais.
1.4 Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah: Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknik permesinan frais di kelas XI Program Keahlin Teknik Pemesinan SMKS Putra Anda Binjai setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning)?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknik permesinan frais di kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan SMKS Putra Anda Binjai setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning).
1.6 Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru
a. Penelitian bermanfaat untuk menambah variasi model pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas.
b. Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kinerja guru dalam memberikan pembelajaran teknik pemesinan frais.
2. Bagi Siswa
a. Dengan adanya variasi pembelajaran tersebut siswa dapat meningkatkan hasil belajar.
b. Memberi motivasi dan mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari teknik pemesinan frais.
3. Bagi Sekolah
a. Sebagai bahan pertimbangan sekolah kepada guru mengenai ketepatan model pembelajaran yang akan diterapkan.
b. Membiasakan guru untuk melakukan penelitian guna memperbaiki atau meningkatkan kinerjanya.
DAFTAR PUSTAKA
Khoiruddin, Ahmad. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (Pjbl) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Aksi Dan Reaksi Gaya SMK Negeri 7 Surabaya.
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 11(1), 38-43.
Sularmi, Utomo, D. Hari, & Ruja, Nyoman. (2018). Pengaruh Project-Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis .Jurnal Pendidikan, 3(4), 475-479.
Syahri, Budi, dkk. (2022). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Project Based Learning Di SMK. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, Edisi November, 9(2), 147-146.
Made, Abdul M., dkk. (2022). Implementasi Model Project Based Learning (PjBL) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Teknik Mesin. Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(4), 5162-5169.
Rasyid, Ibnu A. A., dkk. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Xi Pada Mata Pelajaran Teknik Frais Di SMK Negeri 1 Tanjung Raya. Jurnal Vokasi Mekanika, 2(4), 154-158.
Asyhari, Hamdan. (2023). Penerapan Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Kolaborasi Dan Hasil Belajar Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif Siswa Kelas X TKR 4 Di SMK Negeri 7 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 12(1), 19-24.
Amin, Muhammad. (2019). Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 1 Bireun pada Materi Teknik Pengelasan Busur Manual. Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora, 7(4), 503-511.
Rati, Ni W., Kusmaryatni, Nyoman, & Rediani, Nyoman. (20170. Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Kreativitas Dan Hasil Belajar Mahasiswa.
Jurnal Pendidikan Indonesia, 6(1), 60-71.
Anggraini, Putri Dewi. (2021). Analisis Penggunaan Model Pembelajaran Project Based Learning Dalam Peningkatan Keaktifan Siswa. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran, 9(2), 292-299.
Nirmayanti, L. Heny, & Dewi, Ni P. C. Prastya. (2021). Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Sesuai Pembelajaran Abad 21 Bermuatan Tri Kaya Parisudha. Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran, 4(3), 378-385.