• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Memperkuat Komunikasi Visual Anda

N/A
N/A
ismail abdullah

Academic year: 2024

Membagikan " Cara Memperkuat Komunikasi Visual Anda"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

3.1. Bidang Kerja

Bidang kerja yang saya tangani pada saat melakukan Kerja Praktek adalah Tata letak (Layout). Layout didalam bahasa memiliki arti tata letak.

Sedangkan menurut istilah, layout merupakan usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan elemenelemen atau unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel dll) menjadikan komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik. Di sini diperlukan pertimbangan ketika sedang mendesain suatu infomasi yang seefektif mungkin. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.

Layout yang baik mudah untuk mengikuti dan memberikan fokus jelas kepada khalayak untuk membantu agar mudah menemukan cara mereka melalui publikasi, presentasi, atau halaman web. Mengatur dan menekankan informasi Anda untuk membuat pesan Anda sebagai jelas mungkin. Memutuskan apa yang ingin pembaca untuk melihat atau membaca posisi pertama dan itu yang sesuai, kemudian memutuskan apa yang ingin pembaca untuk membaca atau melihat berikutnya. Kualitas tata

(2)

letak Anda menentukan seberapa cepat pembaca Anda akan diarahkan melalui publikasi cepat dan bagaimana mereka akan dapat membacanya.

3.2. Tugas Umum

Layouter di penerbit buku juga menjadi mitra penting bagi seorang penulis. Masih ada korelasi antara penulis dan Layouter dalam proses menerbitkan sebuah buku. Layouter akan melanjutkan kerja editor atau proofreader setelah melakukan penyuntingan. Dalam hal ini ia juga akan bekerjasama secara langsung dengan penulis. Seperti nama pekerjaannya, Layouter dapat diartikan sebagai seseorang yang mengatur Layout atau tata letak.

Bekerja sebagai Layouter di penerbit buku membutuhkan kreativitas tinggi. Layouter seringkali bekerja dengan tenaga dan waktu yang ekstra untuk mendesain. Ia dituntut mengerjakan cara membuat buku dengan berpikir, banyak mencoba, serta menggeser kursor ke sana-ke mari untuk membuat tampilan buku yang tepat saat disajikan. Ia juga perlu mengetahui konsep dan isi dari desain yang dikerjakannya. Selain itu, tambahan untuk mencari gambar atau ilustrasi yang sesuai dengan isi buku menjadi satu cara membuat buku yang mereka lakukan.

Ketika bekerja di suatu penerbit buku, Layouter bertanggung jawab atas penyusunan dan desain tata letak buku. Pekerjaan seorang Layouter meliputi penyusunan elemen desain yang terdiri atas gambar dan teks agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan. Layouter juga

(3)

harus bekerja memanajemen bentuk dan bidang sehingga membentuk susunan artistik untuk menarik pembaca.

Lebih spesifiknya, terdapat berbagai macam unsur yang harus dikuasai oleh Layouter. Unsur-unsur tersebut meliputi penggunaan software, unsur-unsur Layouting, pola Layout, dan berbagai unsur lainnya yang perlu diperhatikan. Tugasnya juga didasarkan pada jobdesk dari penerbit yang mempekerjakannya.

3.3. Tugas Khusus

Dalam penguasaan software, Layouter perlu menguasai berbagai program image editor. Biasanya program-program komputer yang harus dikuasainya adalah Adobe Photoshop dan Corel Photo Paint. Selain itu, ada pula program vector graphic, seperti Corel Draw, Adobe Illustrator, dan Freehand. Belum cukup dengan program-program tersebut, seorang Layouter juga perlu menguasai program dengan basis desktop publishing.

Program-programnya meliputi QuarkXpress, Adobe Pagemaker, dan Adobe Indesign. Kemungkinan juga terdapat program-program lainnya yang dapat menunjang kerja Layouter dalam menciptakan desain suatu buku.

Dari beberapa contoh software di atas saya lebih sering menggunakan Potoshop dan Indesign untuk meLayout sebuah buku. Selain itu unsur Layouting merupakan nyawa dari sebuah desain itu sendiri. Unsur Layouting, yang perlu diaplikasikan dalam desain sebuah buku antara lain mencakup unsur tipografi, warna, garis, foto, ilustrasi, dan ruang. Seorang

(4)

Layouter perlu mengomposisikan unsur-unsur tersebut secara tepat agar desainnya terlihat bagus dan menarik pembaca.

Kemudian ada juga unsur-unsur lainnya yang perlu menjadi perhatian Layouter. Seorang Layouter perlu mengedepankan prinsip sederhana tapi seimbang. Ia juga perlu memerhatikan unsur keseragaman untuk desain isi sebuah buku. Tidak hanya itu, memberikan nafas berupa desain untuk melengkapi isi buku juga tidak kalah pentingnya. Tren desain dan target pembaca atau segmen pasar juga menjadi perhatiannya.

Sebagai tambahan, seorang Layouter juga sangat perlu dalam memahami teknologi percetakan. Ia perlu memahami separasi warna, kalkir, plate, dan mesin cetak. Ia pun perlu memahami model warna yang digunakan dalam proses pencetakan. Seorang Layouter wajib mengetahui empat model warna dalam proses pencetakan, yaitu bitmap, grayscale, RGB (Red, Green, Blue) dan CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black). Hal ini berkaitan erat dengan hasil desain yang dikerjakannya.

Untuk menjadikan sebuah buku memiliki tampilan menarik, Layouter harus bekerja secara profesional. Ia harus memperlihatkan bahwa buku yang ia desain tidak kaku, monoton, atau membuat mata sakit karena tidak enak dilihat dan dibaca. Bagi seorang penulis menghasilkan karya tulis yang hendak dipublikasikan dengan kualitas yang tinggi akan lebih banyak menuai keuntungan. Sehingga dalam hal ini, dalam proses Layouting terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan guna mendapatkan hasil

(5)

Layouting yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh karya tulis, maka seorang Layouter harus memperhatikan beberapa hal berikut:

a) Tema

Tema merupakan perihal awal yang meski diperhatikan dalam membuat Layouting karena tema juga akan menentukan desain cover dari buku atau majalah yang hendak dicetak. Setidaknya desain cover meski mencerminkan gambaran dari tema karya tulis tersebut. Hal ini juga berpengaruh pada Layout karena perlu dihindarkan untuk me Layouting karya tulis yang melenceng dan tidak sesuai dengan tema.

b) Konsep

Jika tema sudah diterapkan dengan baik dalam Layouting, maka buatlah sebuah konsep yang cocok dalam Layouting karya tulis tersebut misalnya tema nya tentang cinta maka dapat membuat Layouting dengan menambahkan bunga-bunga atau hal lain yang menunjukan tentang tema tersebut.

c) Refrensi

Sebuah refrensi memang sangat diperlukan dalam Layouting namun bukan berarti perihal copy paste diberlakukan melainkan refrensi ditujukan agar lebih mempermudah pola pikir Layouter untuk tetap aktif dan kreatif dalam membuat Layouting.

(6)

d) Draft

Ketika sebuah tema dan konsep sudah berhasil dibuat dengan sempurna maka langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan ialah membuat draft Layout. Dalam membuat draft akan lebih baik jika dibuat dengan melalui media selembar kertas terlebih dahulu karena jika langsung membuatnya dihadapan computer akan membuat mata dan otak cepat lelah kecuali jika memnag sudah cukup yakin memiliki konsep yang matang dalam membuat draft Layout.

e) Style

Style dari Layout juga meski diperhatikan secara khusus terkait style font yang digunakan karena pada masing-masing elemen memerlukan serangkaian font yang berbeda untuk menunjukan suatu kejelasan atau penekanan yang akan mempermudah pembaca untuk memahaminya.

f) Layering

Hal terakhir yang juga perlu diperhatikan ialah layering, meski sudah begitu banyak ragam pilihan seperti background yang berupa gambar, teks dan lainnya. Akan tetapi pilihlah yang memang sesuai dan tepat untuk digunakan dalam Layouting dengan meninjau dari sisi tema serta konsep yang telah dibuat sebelumnya.

Referensi

Dokumen terkait

Daya tarik visual merupakan elemen-elemen vi- sual dalam desain kemasan terdiri dari logo sebagai indetitas merek, bentuk kemasan, huruf, warna, ilustrasi, dan tata letak

Penelitian “Perancangan Komunikasi Visual Animasi “Dream Tree” bertujuan untuk memperkenalkan pada masyarakat betapa pentingnya menjaga lingkungan, dan menanggapi

Dokumen ini membahas cara mengatasi kelemahan diri dan menjadi dampok di lingkungan

Dokumen ini membahas tentang konsep koping stres dan faktor-faktor yang memengaruhi

Dokumen ini membahas tentang pentingnya peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan di

Dokumen ini membahas tentang penggunaan arsitektur microservices dalam meningkatkan skalabilitas aplikasi dan bagaimana mendefinisikan mikroservis serta

Dokumen ini membahas tentang peran media pembelajaran dalam proses komunikasi

Dokumen ini membahas tentang arti dan adab dakwah, serta cara-cara untuk melakukan dakwah secara