BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2021.
Lokasi pengambilan sampel makrozoobentos dan bahan organik pada sedimen perairan Pesisir Kota Dumai. Parameter fisika kimia air diukur pada saat pengambilan sampel, analisis sampel bahan organik dilakukan di Laboratorium Kimia Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, Universitas Riau dan analisis sampel sedimen dilakukan di Laboratorium Biologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang akan digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan alat serta bahan yang akan digunakan untuk menganalisis sampel di laboratorium dapat dilihat pada Tabel 3.2.
3.2.1 Alat Penelitian
Tabel 3.1 Alat dan Bahan Pengambilan Sampel
No Alat di Lapangan Fungsi Alat
1 Current meter Mengukur kecepatan arus 2 TDS (Total Dissolved Solid)
meter
Mengukur TDS perairan
3 Echosaunder Mengukur kedalaman perairan
4 Refraktometer Mengukur salinitas air
5 Botol sampel Menyimpan sampel air
6 formalin 10%. Bahan pengawet
7 Grab Sampler Mengambil sampel sedimen
8 Plastik sampel sedimen Penyimpanan sampel sedimen agar tidak terkontaminasi/tercampur
dengan sampel lain
9 GPS Mengetahui lokasi penelitian
10 Kamera Digital Mendokumentasi kegiatan penelitian
11 Spidol Menulis label
12 Kertas Label Memberi label pada plastik
13 Cool box Penyimpanan sampel untuk dibawa
ke laboratorium
Tabel 3.2. Peralatan Analisis Sampel di Laboratorium No Alat di Laboratorium Fungsi Alat
1 Ayakan Memisahkan sedimen berdasarkan ukuran
3 Oven Mengeringkan sampel
4 Beaker glass Mengaduk sampel
5 Kertas saring whatman Mengukur TSS (Total Suspended Solid)
3.2.2 Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian lapangan serta analisis sampel di Laboratorium Kimia Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Bahan dan Fungsi
No Nama Bahan Fungsi Bahan
1 Sedimen Sampel yang akan diuji bahan organik 2 Aquades Mengkalibrasi alat sebelum digunakan
3 KMnO4 Pengikat Bahan organik
3.3 Metode Penelitian
Penelitan ini menggunakan metode survey dan metode analisis laboratorium.
Penetapan lokasi penelitian menggunakan metode purposive sampling. Pengukuran paremeter lingkungan perairan yang dilakukan adalah salinitas, kekeruhan, kecepatan arus dan kedalaman. Pengambilan sampel yang dilakukan adalah sampel sedimen dan makrozoobentos. Sampel yang dianalisis di laboratorium adalah sampel sedimen untuk mengetahui kandungan bahan organik dan sampel makrozoobentos untuk di identifikasi.
3.4 Prosedur Penelitian
3.4.1 Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel
Lokasi pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan menetapkan 9 stasiun pengamatan berdasarkan karakteristik aktifitas diberbagai lokasi yang terdiri atas: aktivitas industri, aktivitas pemukiman nelayan, kawasan mangrove, dan aktivitas domestik perkotaan. Statsiun kontrol ditempatkan pada lokasi yang diperkirakan tidak dipengaruhi aktivitas industri, aktivitas pemukiman nelayan, kawasan mangrove, dan aktivitas domestik perkotaan.
Gambar 3.1 Lokasi Penelitian di Perairan Pesisir Kota Dumai Keterangan:
Stasiun 1 : Aktivitas Industri Stasiun 2 : Aktivitas Industri Stasiun 3 : Aktivitas Industri
Stasiun 4 : Aktivitas Domestik & Aktivitas Perkotaan Stasiun 5 : Aktivitas Domestik & Aktivitas Perkotaan Stasiun 6 : Aktivitas Permukiman Nelayan
Stasiun 7 : Aktivitas Permukiman Nelayan Stasiun 8 : Aktivitas Mangrove
Stasiun 9 : Aktivitas Mangrove
Stasiun Kontrol : Melihat perbandingan dari stasiun 1-9
3.4.2 Pengamatan dan Pengambilan Sampel
Pengamatan dan pengambilan sampel pada setiap stasiun penelitian dilakukan dalam 2 tahap:
3.4.2.1 Pengukuran dan pengambilan sampel Kualitas Perairan
Parameter kualitas air yang diukur pada penelitian ini meliputi parameter kimia dan fisika. Parameter fisika yang diukur yang pertama adalah TDS dengan cara mencelupkan ujung TDS meter ke dalam air sedalam 5 cm dalam posisi on dan tahan kurang lebih selama 2-3 menit hingga angka penanda di monitor digitas stabil. Kedua meukur kedalaman dengan cara mengirimkan getaran gelombang dari permukaan ke dasar perairan dan dicatat waktunya sampai Echosaunder kembali dari dasar perairan.
Ketiga mengukur arah dan kecepatan arus dengan menggunakan alat Current meter yang berupa alat yang berbentuk propeller dihubungkan dengan kotak pencatat (monitor yang akan mencatat jumlah putaran selama propeller tersebut berada dalam air) kemudian dimasukan ke dalam laut yang akan diukur kecepatan alirannya.
Parameter kimia yang diukur yaitu salinitas dengan cara meneteskan air laut ke bagian alat reftraktometer dan untuk mendapatkan hasil salinitas, kemudian dlihat ke dalam ujung refraktometer akan ada satu angka skala atau lebih. Sampel air diambil sebanyak 1 liter dimasukkan ke dalam botol sampel dan disimpan ke dalam coolbox sampel air digunakan untuk menganalisis TSS di laboratorium
3.4.2.2 Pengambilan dan Penangganan Sampel Sedimen
Pengambilan sampel dilakukan di sedimen perairan dengan menggunakan grab Sampler ukuran 25 cm x 25 cm dengan 3x pengulangan untuk setiap titik sampling, yang berjarak 300 m dari bibir pantai. Sampel sedimen dimasukkan ke dalam plastik dan diberi label kemudian dibawa ke laboratorium untuk dilakukan proses analisis.
Adapun sampel yang diambil adalah seberat 50 gr untuk analisis kandungan bahan organik.
3.4.2.3 Pengambilan dan Penanganan Sampel Makrozoobentos
Adapun pengambilan sampel makrozoobentos itu menggunakan greb sempler 25 cm x 25 cm dengan melakukan 3x kali pengulangan untuk setiap titik samplingnya.
Setelah itu sampel yang didapatkan disaring dengan menggunakan saringan berukuran 1 mm. Sampel makrozoobenthos yang didapatkan dimasukkan pada kantong plastik yang telah diberi label dan awetkan dengan menggunakan formalin 10%. Sampel yang telah diberi larutan formalin dimasukkan ke dalam ice box.
3.4.3 Analisis sampel laboratorium 3.4.3.1 Analisis sampel kualitas perairan
Metode yang digunakan dalam analisis sampel dengan persamaan mengikuti prosedur Standar Nasional Indonesia (ISN) No. 06-6989.3- 2004 tentang cara uji padatan tersuspensi (BSN, 2004). Kertas saring yang digunakan adalah kertas saring whatman nomor 42 berdiameter 125 mm yang sebelumnya sudah disterilisasi dengan menggunakan oven pada suhu 104°C. Air laut yang disaring untuk memperoleh residu yang terperangkap dalam kertas saring yaitu sebanyak 500 ml. Suhu yang digunakan untuk menghilangkan kadar air selama penyaringan yaitu 104°C selama 1 jam. Setelah itu dilakukan perhitungan total padatan tersuspensi total secara gravimetri, sebagai berikut :
𝑻𝑺𝑺 ( 𝒎𝒈 𝒕 ) =
(𝑨 − 𝑩) × 𝟏𝟎𝟎𝟎 𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒖𝒋𝒊 𝒎𝒍 Keterangan:
TSS = Total Suspended Solid (mg/L)
A = berat kertas saring + residu kering (mg) B = berat kertas saring awal (mg)
V = volume contoh (L)
3.4.4 Analisis bahan organik pada sampel sedimen
Analisis bahan organik sedimen menggunakan metode pengabuan. Menurut Arisa et al. (2014), presentase kandungan bahan organik dalam sedimen dihitung menggunakan persamaan berikut:
%𝑩𝑶 = 𝑾𝒐 − 𝑾𝒕
𝑾𝒐 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
Keterangan:
%BO = Persentase bahan organik sedimen
Wo = Berat sedimen awal (berat sedimen kering)
Wt = Berat akhir sedimen (berat sedimen setelah pengabuan) 3.4.5 Analisis makrozoobentos
Analisis makrozoobentos menggunakan buku identifikasi makrozoobentos The Shore Ecology Of The Tropical Pacific. Kelimpahan makrozoobentos dihitung berdasarkan jumlah individu persatuan luas (ind/m2) menggunakan rumus Shannon- Wiener (Odum, 1993)
Keterangan :
𝐊 = 𝒂 𝒙 𝟏𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝒃
K = Indeks kelimpahan jenis (ind/m2) A = Jumlah makrozoobentos tersaring B = Luas bukaan grab sampler
Penentuan kelimpahan relatif dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
𝐊𝐑 = 𝒏𝒊
𝑵 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
KR = Kelimpahan Relatif
ni = Jumlah individu jenis tertentu yang ditemukan N = Jumlah total jenis-jenis yang ditemukan
3.4.6 Analisis data
Data yang diperoleh dari kelimpahan makrozoobentos dan kandungan bahan organik sedimen dibahas secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk table dan grafik.
Untuk melihat hubungan kelimpahan makrozoobentos dan kandungan bahan organik sedimen antar stasiun penelitian dianalisis menggunakan uji regresi dan uji determinasi menggunakan bantuan microsoft excel.
Adapun diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.2.