• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di atas kapal MT. Sinar Johor yang mana merupakan kapal Chemical Tanker dengan GT. 2028 ton. Kapal ini memiliki call sign yaitu PMMS dengan imo number 9036870. Jumlah awak kapal ada 18 orang termasuk Nakhoda. MT. Sinar Johor di bangun pada tahun 1991 yang mana memiliki dimensi panjang 84 meter dan lebar 14 meter kapal tanker ini memiliki 4 cargo tank di bagian tengah dan 12 cargo tank dibagian kanan dan kiri. Namun cargo tank di bagian kanan dan kiri sudah tidak difungsikan lagi dikarenakan tidak layak untuk digunakan. MT. Sinar Johor Memuat muatan Caustic Soda dan KALCOL (2470 dan 2465). MT. Sinar Johor beroperasi di perairan Indonesia namun jika memuat KALCOL 2470 dan 2465 kapal ini memuat di Butterworth, Malaysia. Kapal ini di di bawah kendali PT. Samudera Indonesia

Gambar 4.1 Foto MT. Sinar Johor saat berlabuh

23

(2)

B. Hasil Penelitian 1. Penyajian Data

Adapun temuan tentang penerapan bahasa inggris maritim yang dilakukan diatas kapal berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan Penulis saat penelitian, sehingga berkaitan dengan rumusan masalah yang dibahas.

Untuk penerapan bahasa inggris maritim diatas kapal Nakhoda MT. Sinar Johor saat diwawancarai penulis berkata “Untuk penerapan bahasa inggris maritim diatas kapal ini saya lihat sudah lumayan bagus.”

sedangkan Chief officer juga mengungkapkan “Untuk penerapan bahasa inggris maritim di kapal ini sudah bagus sih terutama perwira anjungannya lancar dalam berbahasa inggris.” Dari mualim II atau second officer juga mengatakan “Untuk penerapan bahasa inggris maritim diatas kapal ini sudah bagus, seperti pada saat ber- manouver, saat proses anchore, saat proses sandar maupun lepas sandar.” Mualim III juga mengungkapkan pendapatnya tentang bahasa inggris maritim

“Kalau saya lihat udah bagus untuk kapal dengan awak kapalnya orang Indonesia semua tapi pada saat seperti sandar atau pas mau lepas kan masih nerapin bahasa inggris maritim, soalnya jarang kapal Indonesia yang menerapkan bahasa inggris maritim seperti ini”.

a. Kejadian Pertama :

Pada saat kapal passing dengan MT. Feng hui 32 di java sea kapal kita mencoba memanggil MT. Feng hui 32 di radio ch.16 “Motor Tanker Feng hui 32, Motor Tanker Fenghui 32, Sinar Johor Calling”

(3)

“This is Motor Tanker Feng Hui 32” “we will pass green to green, how do you read me?” .Ketika mencoba berkomunikasi kita kesulitan memahami aksen berbahasa inggris mereka. namun mualim 3 sebagai perwira jaga mencoba berkomunikasi lagi, “can you repeat sir?” ketika MT. Feng hui 32 mengulang apa yang ingin dibicarakan, penulis dan perwira jaga serta juru mudi cukup mendengar ketika ada kata “port to port” dengan terdengar kalimat tersebut kami merespon dengan “OK, Port to Port” kami juga melakukan look out dan melihat bahwa MT.

Feng hui 32 mengalami rintangan yaitu terdapat kapal nelayan di samping kiri kapal MT. Feng hui 32.

b. Kejadian Kedua :

Pada saat kapal selesai bunker di East Operational Port Limit (EOPL) Nakhoda meminta izin untuk melakukan crossing di Singapore Strait setelah di izinkan, Nakhoda yang mengambil alih komando harus crossing dengan kapal MV. New Orleans, Nakhoda memanggil MV. New Orleans, “Motor vessel new orleans, motor vessel new orleans, Motor Tanker Sinar Johor calling”, MV new orleans pun menjawab “yes, Come in This is Motor vessel new orleans” dengan sangat jelas. Dan Nakhoda pun merespon “I will pass your astern” MV. New Orleans merespon “okay, go ahead captain pass my astern”

(4)

1. Analisis Data

Untuk penerapan bahasa inggris maritim diatas kapal MT. Sinar Johor sesuai hasil wawancara memanglah cukup bagus namun penerapannya hanya pada saat saat tertentu, seperti pada saat ber- manouver, proses anchore, sandar maupun lepas sandar, dan tidak diterapkan untuk aktivitas sehari – hari.

Mengacu pada kriteria kompetensi perwira deck pada kolom 1 yaitu penggunaan IMO-SMCP dan menggunakan bahasa Inggris secara tulisan dan lisan sudah digunakan dalam penulisan logbook jaga di anjungan dan pada saat kapal akan sandar di pelabuhan. Selanjutnya mengacu pada kolom 2 tentang Pengetahuan bahasa Inggris yang cukup yang memungkinkan perwira deck menggunakan peta, dan publikasi- publikasi tentang navigasi lain-lain, mengerti informasi mengenai meteorology dan pesan-pesan yang berkaitan dengan keselamatan dan pengoperasian kapal, berkomunikasi dengan kapal-kapal lain, stasiun pantai, dan pusat pengendali lalu lintas kapal atau Vessel Traffic Control (VTS), dan melakukan pekerjaannya sebagai perwira dek untuk menggunakan dan mengerti IMO-SMCP ini sudah digunakan dan dilakukan oleh perwira deck MT. Sinar Johor. Selanjutmya mengacu pada kolom 3 yaitu pengujian dan penilaian dari bukti-bukti yang diperoleh dari instruksi-instruksi praktis juga dapat dilakukan oleh perwira deck MT.

Sinar Johor dengan menjalankan instruksi yang ditulis Nakhoda di Master Night Order. Kemudian yang terakhir mengacu pada kolom 4 mengenai kriteria untuk mengevaluasi kompetensi Bahasa Inggris, publikasi

(5)

navigasi, dan pesan-pesan yang relevan dengan keselamatan kapal, dapat secara benar di terjemahkan atau ditulis juga sudah dilakukan oleh perwira deck MT. Sinar Johor misalnya pada saat penulisan Master Night Order oleh Nakhoda.

Berdasarkan kriteria kompetensi perwira deck tersebut, perwira deck MT. Sinar Johor telah dapat melakukan keempat kompetensi tersebut yang dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa inggris maritim di MT.

Sinar Johor telah diterapkan.

a. Kejadian Pertama

Untuk kejadian pertama disini penulis bisa mendengar betapa sulitnya berkomunikasi dengan Bahasa inggris. Namun disisi lain dengan mendengar satu atau dua kata yang cukup membuat kita paham dan mampu bernavigasi dengan aman.

b. Kejadian kedua

Pada kejadian kedua disini penulis bisa mendengar dan bisa memahami dengan mudah ketika kapal yang diajak untuk berkomunikasi sangat lancar dalam berbahasa inggris serta mengucapkan segala sesuatu sesuai kebutuhan tidak bertele-tele dan menggunakan response yang benar sesuai Standart Marine Communication and Phrases (SMCP)

C. Pembahasan

Sesuai dengan Safety Of Life At Sea (SOLAS) chapter v regulation 14(4). Seharusnya kapal-kapal menggunakan bahasa inggris maritim pada saat bekerja diatas kapal.

(6)

Dari analisa data tersebut, maka Penulis perlu membahas lebih lanjut mengenai Bahasa inggris maritim sesuai Standart Marine Communication and Phrases (SMCP). Dikarenakan betapa pentingnya Bahasa inggris maritim pada saat bernavigasi demi keselamatan pelayaran.

1. Kejadian Pertama

Dengan mengacu pada Standart Marine Communication and Phrases (SMCP), pada kejadian pertama ini sesuai Standart Marine Communication and Phrases (SMCP). Bagian “GENERAL (part 9 page 14)” tentang repetition yang berbunyi “if any part of the message are considered sufficiently important to need safeguarding”. Maka harus meminta untuk mengulang apa yang tidak jelas ketika berkomunikasi.

Demi memahami apa yang tidak jelas untuk keselamatan pelayaran.

2. Kejadian kedua

Dengan mengacu pada Standart Marine Communication and Phrases (SMCP). Pada kejadian kedua ini sesuai Standart Marine Communication and Phrases (SMCP). Bagian “GENERAL (part 4 page 13)” tentang responses yang berbunyi “when an INTRUCTION (e.g by a VTS-Station, Naval vessel or other fully authorized personnel) or an ADVICE is given, respond if in the affirmative”. Disini pada saat nakhoda berkomunikasi dengan MV. New Orleans menerapkan Bahasa inggris maritim yang baik dan mempermudah bernavigasi.

(7)

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN 1. Kesimpulan Pertama

Berdasarkan apa yang telah dialami oleh penulis, maka dapat diambil kesimpulan bahwa, bahasa inggris maritim diterapkan diatas kapal namun tidak dalam kegiatan sehari – hari, bahasa inggris maritim hanya digunakan pada saat saat tertentu saja seperti : proses berlabuh, sandar, dan lepas sandar.

2. Kesimpulan Kedua

Penerapan bahasa inggris maritim diatas kapal MT. Sinar Johor cukup bagus namun untuk penggunaan dalam radio komunikasi di anjungan dengan kapal lain tetap bergantung dengan lawan bicara dikarenakan tidak semua kapal mempunyai awak kapal yang mampu menerapkan bahasa inggris maritim dengan baik. Jika tidak dapat menerapkan dengan baik tentunya dapat menimbulkan bahaya tubrukan jika terjadi miss communication.

Pentingnya penerapan Bahasa inggris maritim pada saat berkomunikasi di radio dengan kapal lain agar dapat berlayar dengan aman dikarenakan Bahasa inggris maritime adalah Bahasa yang wajib di ketahui oleh seluruh pelaut di seluruh penjuru dunia sesuai dengan Safety Of Life At Sea (SOLAS) chapter V regulation 14 (4) mengatur tentang kapal yang berlayar harus menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kerja.

29

(8)

30

B. SARAN

Dari pembahasan sehubungan dengan masalah penelitian tentang penerapan bahasa inggris maritim dalam radio komunikasi untuk mencegah terjadinya tubrukan sesuai Standart Marine Communication Phrases (SMCP). Maka penulis mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan guna sebagai peningkatan tingkat keselamatan dalam dunia pelayaran, yaitu:

1. Saat berada di tempat diklat pendidikan perlu adanya pembelajaran yang di tekankan pada pelajaran bahasa inggris maritim

2. Perlunya meningkatkan motivasi untuk belajar bahasa inggris, dengan motivasi yang begitu kuat sehingga memacu untuk mempelajari bahasa inggris dengan giat sehingga memahami bahasa inggris pun dapat lebih cepat

3. Perlunya berlatih sesering mungkin untuk berbicara bahasa inggris

4. Mempelajari buku Standart Marine Communication and Phrases (SMCP) untuk mendalami ilmu bahasa inggris maritim

5. Mempunyai rasa tanggung jawab akan tugas yang diemban saat bernavigasi, salah satunya pada saat berkomunikasi di radio

6. Tidak menganggap remeh bahasa inggris maritim meskipun kapal berlayar di perairan lokal.

Referensi

Dokumen terkait

Berikut ini adalah Peta Navigasi (bentuk detail dari struktur navigasi) dan storyboard (rancangan umum dari setiap gambar, layar dan teks), mengenai Aplikasi Multimedia Peta

Hasil nilai 0,44 kolom rata-rata raport baris sheza diperoleh dari prioritas subkriteria pada kriteria rata-rata raport pada tabel IV.7dan sedangkan angka kolom lainnya

Jarak tampak harus diperhatikan pada saat berlayar di alur padat dan alur pelayaran sempit, karena jarak tampak sangat mempengaruhi perwira jaga untuk

Dari angket hasil penelitian pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru bahasa Inggris diperoleh gambaran bahwa pada dasarnya semua guru bahasa Inggris sudah

Para Minions menyeberang dari satu negara ke negara lain untuk sampai ke Inggris menemui majikan baru mereka, Scarlett, sebagaimana yang. diberitahukan

Tanggal / Jam Posisi Kedalaman di Echosounder Kedalaman di Peta Akurasi 18/10/2019 04.25 LT Alur sungai barito banjarmasin 4.5 Meter 5 meter Terdapat selisih antara peta

Analisis Data Dari contoh kejadian yang sudah didata dan diuraikan oleh penulis, kecelakaan kerja dapat menimpa kru yang bekerja di deck maupun di kamar mesin, walaupun perusahaan dan

Seperti telah dikatakan dalam bagian terdahulu, waktu pelayaran yang singkat dan banyaknya pekerjaan yang menyita perhatian dan kendala lainnya, maka pimpinan dan para perwira senior