• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab iv hasil penelitian dan pembahasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "bab iv hasil penelitian dan pembahasan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

A. Deskripsi Prasiklus

Prasiklus adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan sebelum tindakan perbaikan. Kegiatan prasiklus untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa dalam dalam gerakan dan bacaan Sholat adapun tahapanya adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan

Sebelum dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran, terlebih dahulu diadakan pendataan atau pencatatan hal-hal yang akan dijadikan dasar dari tindakan, dalam hal ini digunakan perbaikan melalui daur siklus. Pada setiap siklusnya dilakukan satu tindakan sebagai upaya nyata dalam kegiatan pembelajaran melalui 4 tahapan tindakan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Kegiatan pembelajaran pada siklus pertama didasari dari pra siklus dan siklus ke dua di dasari oleh siklus pertama dan seterusnya. Pada akhir kegiatan pembelajaran dalam setiap siklus dilakukan evaluasi dengan teman sejawat untuk mengetahui aktifitas pembelajaran. Sebelum perbaikan hasil belajar siswa dilakukan, maka di laksanakan pratindakan terlebih dahulu untuk melihat hasil belajar siswa yang, dengan tahapan sebagai berikut :

55

(2)

2. Pelaksanaan

Sebelum perbaikan hasil belajar siswa di lakukan, maka di laksanakan pratindakan terlebih dahulu yang terdiri dari

1. Kegiatan pendahuluan berupa apersepsi,

2. Kemudian kegiatan inti berupa menjelaskan materi pelajaran, guru dengan seksama memberikan penjelasan uraian-uraian materi sesuai urutan materi, melakukan tanya jawab, Siswa melafalkan bacaan-bacaan salat secara klasikal dan berkelompok, Siswa melakukan praktik salat fardu secara klasikal, kelompok dan individu

3. Kemudian menutup pelajaran, dan dilakukan tes

Pelaksanaan tes dilakukan pada tanggal 20 Februari 2013 dengan hasil tes sebagai berikut :

Tabel 1

Hasil Tes Formatif Prasiklus Kelas II SD Negeri 19 Tanjung Raja

No Nama Siswa/i Aspek Penilaian Nilai KKM Ketuntas

Gerakan (50)

Bacaan (50)

1 Andika saputra 50 5 55 70 Belum Tuntas

2 Agung 50 - 50 70 Belum Tuntas

3 Aldi 50 5 55 70 Belum Tuntas

4 Alhadit Akbar - 50 50 70 Belum Tuntas

5 Andra ramadhani 50 - 50 70 Belum Tuntas

6 Ansisyah 50 70 70 70 Tuntas

7 Aulia putri 30 30 60 70 Belum Tuntas

8 Desta Pratama S 30 25 55 70 Belum Tuntas

9 Didi Apriadi 30 20 50 70 Belum Tuntas

(3)

10 Dwi Putri Padhila 30 30 60 70 Belum Tuntas 11 Febri saputra 30 20 50 70 Belum Tuntas

12 Hajri Raka 30 20 50 70 Belum Tuntas

13 Imam dekaliadi 20 30 50 70 Belum Tuntas

14 M. Ridho 40 10 50 70 Belum Tuntas

15 M. Teguh Ismail 40 20 60 70 Belum Tuntas

16 Pirmansyah 40 20 60 70 Belum Tuntas

17 Rahma Oktarisa 40 25 65 70 Belum Tuntas

18 Reno Saputra 40 10 50 70 Belum Tuntas

19 Ridho Alumawi 40 20 60 70 Belum Tuntas 20 Syhadad Wbi S. 30 30 60 70 Belum Tuntas

21 Tiara Agustin 50 20 70 70 Tuntas

22 Tengku 50 20 70 70 Tuntas

23 Andika pratama 30 20 50 70 Belum Tuntas

24 Tyas Bagus R. 30 20 50 70 Belum Tuntas

Skor Total 1340

Nilai tertinggi 70

Nilai Terendah 50

Ket .

1. Dapat Melakukan gerakan sholat bobot nilai 50 2. Dapat mengucapkan bacaan sholat bobot nilai 50

Tabel nilai di atas kemudian di olah dengan menggunakan rumus persentase guna mengetahui nilai rata-rata dan ketuntasan belajarnya yaitu sebagai berikut :

a. Nilai rata-rata kelas

Untuk mengetahui nilai rata-rata perlu melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. dengan cara ini kemudian dapat diperoleh rata-rata kelas tes formatif:

Nilai rata-rata kelas : Jumlah Total Nilai Siswa Jumlah Siswa di Kelas

(4)

Dengan demikian dapat dicari nilai rata-rata sebagai berikut : Nilai Rata-Rata kelas : 1340

24 : 55.8 b. Ketuntasan belajar

Ada dua kategori Ketuntatasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP), seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor yang sudah ditetapkan dalam Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan kelas tersebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan nilai pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus sebagai berikut :

P = Siswa Yang Tuntas Belajar X 100 Jumlah Siswa

P =3 X 100 24

P = 12.5%

Selanjutnya dari hitungan di atas secara keseluruhan dapat dikemukakan sebagai berikut :

(5)

Tabel 2

Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pratindakan

No Aspek yang diamati Keterangan

1 Total Skor 1340

2 Nilai rata-rata 55.8%

3 Ketuntasan Klasikal 12.5%

Berdasarkan tabel di atas dapat dikemukakan bahwa dari 24 orang siswa kelas II SD Negeri 19 Tanjung Raja diperoleh skor total sebesar 1340 dengan nilai rata-rata sebesar 55.8. Kemudian siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar baru 3 orang atau 12.5% dan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 21 orang atau 87.5%.

3. Observasi

Dilihat dari observasi apa yang kekurangan pada prasiklus ini adalah guru belum terlihat antusias dalam pembelajaran terutama pada penggunaan metode ceramah hal ini dikarenakan seringnya menggunakan metode ini secara berulang-ulang, kemudian guru terlihat tidak begitu menguasai materi pada beberapa sisi kemudian instrumen guru dalam mengajar masih ada yang belum sempurna dan perhatian guru terhadap masing-masing siswa belum maksimal dan cendrung membiarkan anak belajar apa adanya. Oleh arena itu perlu adanya perubahan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya

4. Refleksi

Hasil refleksi awal ditemukan penyebab terjadinya rendahnya hasil belajar siswa yaitu masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.

(6)

Akibatnya siswa memperoleh pemahaman rendah karena pembelajran berlangsung satu arah dan kurang memberikan ruang bagi siswa untuk terlibat langsung, oleh karena itu memerlukan semacam upaya dari guru untuk mencari alternatif cara atau strategi dalam meningkatkan pemahaman.

Hal ini karena guru tidak fokus pada aspek keterlibatan siswa secara langsung sehingga guru lebih fokus pada penjelasan materinya saja.

B. Deskripsi Siklus I a. Perencanaan

Berdasarkan refleksi prasiklus yaitu belum adanya keterlibatan siswa secara meneyleuh dalam pembelajaran sekaligus belum efektifnya penggunaan metode dalam pembelajaran maka perlu dilakukan siklus I sebagai langkah awal dalam tindakan pembelajaran. Kegiatan tindakan siklus siklus satu dimulai dengan tahap perencanaan yang merupakan tahap awal berupa kegiatan untuk menentukan langkah-langkah yang akan di lakukan oleh peneliti untuk memecahkan masalah yang akan di hadapi. Pada tahap ini peneliti melakukan koordinasi dengan observer mengenai waktu pelaksanaan peneliti, dengan memperhatikan hasil refleksi prasuklus yaiitu mengadakan perbaikan pembelajaran gerakan dan bacaan sholat. Hal-hal yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah: menyiapkan silabus dan RPP dan lembar observasi untuk guru dan siswa

(7)

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di lakukan di kelas II SD Negeri 19 Tanjung Raja. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Role Playing yaitu :

1) Kegiatan pendahuluan (3 menit), siswa diajak berdo’a, diteruskan guru menyampaikan kegiatan belajar mengajar yang akan dilewati bersama selama 2 jam pelajaran

2) Kegiatan inti (60 menit).

a) Menyajikan bahan pelajaran tentang mengenal Rukun Islam materi sholat lima waktu

b) Siswa memperhatikan secara seksama

c) Siswa mencatat Rukun Islam materi sholat lima waktu

d) Guru mengajak siswa menyebut Rukun Islam materi sholat lima waktu dan mengulangnya sebanyak 3 kali.

e) Tahapan selanjutnya guru memberi kesempatan siswa secara berkelompok (kelompok putera dan kelompok puteri) bergiliran menyebutkan Rukun Islam materi sholat lima waktu, yang di pimpin oleh satu orang siswa

f) Siswa di beri kesempatan untuk menghafal Rukun Islam materi sholat lima waktu

g) Kemudian siswa (perorangan) secara bergilir menyebutkan Rukun Islam materi sholat lima waktu depan kelas dan siswa

(8)

yang tidak ke depan diberi kesempatan untuk menyimak sembari mengulang-ulang dalam hati.

h) Guru mengamati hasil hafalan siswa serta memberi skor atau nilai pada setiap siswa dan memasukkan dalam daftar nilai yang telah disiapkan

3) Kegiatan penutup (7 menit) guru menyimpulkan pelajaran dan pelajaran diakhiri dengan do’a akhir belajar

Perbaikan pembelajaran yang di ahiri dengan tes ini di hadiri oleh seluruh siswa. Hasil tes tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3

Hasil Tes Materi Gerakan dan Bacaan Sholat (Pada Siklus 1)

No Nama Siswa/i Aspek Penilaian Nilai KKM Ketuntas

Gerakan (50)

Bacaan (50)

1 Andika saputra 50 10 60 70 Belum Tuntas

2 Agung 50 20 70 70 Tuntas

3 Aldi 50 20 70 70 Tuntas

4 Alhadit Akbar 20 50 70 70 Tuntas

5 Andra ramadhani 50 25 75 70 Tuntas

6 Ansisyah 50 30 80 70 Tuntas

7 Aulia putri 50 30 70 70 Tuntas

8 Desta Pratama S 30 30 60 70 Belum Tuntas

9 Didi Apriadi 30 30 60 70 Belum Tuntas

10 Dwi Putri Padhila 50 30 80 70 Tuntas 11 Febri saputra 40 20 60 70 Belum Tuntas

12 Hajri Raka 40 30 70 70 Tuntas

13 Imam dekaliadi 40 30 70 70 Tuntas

14 M. Ridho 40 20 60 70 Belum Tuntas

15 M. Teguh Ismail 40 20 60 70 Belum Tuntas

16 Pirmansyah 40 20 60 70 Belum Tuntas

17 Rahma Oktarisa 40 30 70 70 Tuntas

(9)

18 Reno Saputra 40 20 60 70 Belum Tuntas

19 Ridho Alumawi 50 30 80 70 Tuntas

20 Syhadad Wbi S. 30 30 60 70 Belum Tuntas

21 Tiara Agustin 50 30 80 70 Tuntas

22 Tengku 50 25 75 70 Tuntas

23 Andika pratama 30 30 60 70 Belum Tuntas 24 Tyas Bagus R. 30 30 60 70 Belum Tuntas

Skor Total 1615

Nilai tertinggi 80

Nilai Terendah 60

Ket .

1. Dapat Melakukan gerakan sholat bobot nilai 50 2. Dapat mengucapkan bacaan sholat bobot nilai 50

Tabel nilai di atas kemudian diolah dengan menggunakan rumus persentase guna mengetahui nilai rata-rata dan ketuntasan belajarnya yaitu sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata

Untuk mengetahui nilai rata-rata perlu melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. kemudian dapat diperoleh rata-rata tes formatif :

Nilai Rata Rata kelas :

Dengan demikian dapat dicari nilai rata-rata sebagai berikut : Nilai Rata-Rata = 1615

24

= 67.2 2. Ketuntasan belajar

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus sebagai berikut :

Jumlah Total Nilai Siswa Jumlah Siswa di Kelas

(10)

P = Siswa Yang Tuntas Belajar X 100 Jumlah Siswa

P = 13 X 100 24

P = 54.1%

Selanjutnya dari hitungan di atas secara keseleuruhan dapat dikemukakan sebagai berikut :

Tabel 6

Rekapitulasi Hasil Tes Siklus 1

No Aspek yang diamati Keterangan

1 Total Skor 1615

2 Nilai rata-rata 67.2

3 Ketuntasan Klasikal 54.1%

Berdasarkan tabel di atas dapat dikemukakan bahwa dari 24 orang siswa kelas II SD Negeri 19 Tanjung Raja diperoleh skor total sebesar 1615 (padahal di pratindakan hanya 1340) kemudian diperoleh nilai rata-rata sebesar 67.2, Selanjutnya siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar baru 13 orang atau 54.1% dan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 11 orang atau 45.9%. Dengan demikian untuk skor total, nilai rata-rata dan ketuntasan belajar sudah terjadi peningkatan dibandingkan pratindakan walaupun pada siklus 1 ini belum terjadi ketuntasan klasikal.

c. Pengamatan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan kolaborasi selama pembelajaran berlangsung masih ada siswa yang belum aktif terlibat dalam

(11)

proses pembelajaran, beberapa siswa pasif dan hanya siswa yang menonjol saja yaitu 1 (satu) orang siswa yang melakukan 5 kegiatan (bertanya, menjawab pertanyaan, merespon jawaban siswa, segera menyelesaikan tugas, minta penjelasan diluar kelas) kemudian ada 3 orang siswa yang melakukan 3 kegiatan (bertanya, menjawab pertanyaa, merespon jawaban siswa) hasil tes 1 dan yang lainya belum. Sementara masih banyak siswa yang belum mencapai nilai yang sudah ditentukan dalam KKM yaitu 11 orang (45.9%). Kemudian saat pembelajaran berlangsung penulis kurang memberi penguatan dalam bentuk motivasi sehingga hal ini berdampak pada aktifitas siswa di atas.

d. Refleksi

Pada tahap ini yaitu refleksi siklus I, guru peneliti utama bersama- sama kolabolator atau observer berdiskusi untuk menganalisis data hasil tindakan dan pemantauan selama proses tindakan untuk menemukan kelemahan-kelmahan dalam rangka merencanakan perbaikan kembali untuk diterapkan pada siklus II.

Dan dari pengamatan yang dilakukan pada tahap 1, banyak terdapat kelemahan-kelemahan, diantaranya siswa masih kurang aktif dan serta masih ada siswa yang pasif serta belum mencapai KKM serta hasil belajar yang belum maksimal sementara dari guru ada beberapa skenario yang belum dilakukan yaitu melakukan penguatan terhadap materi dan mengaitkan materi dengan tang akan datang.

(12)

C. Deskripsi Siklus II a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapakan perangkat atau instrument penelitian yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran Siklus 2, menyiapkan silabus dan RPP serta menyiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa.

b. Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran mata pelajaran PAI materi Rukun Islam di kelas II SD Negeri 19 Tanjung Raja, Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Metode Belajar Role Playing kemudian di lakukan tes formatif. Perbaikan pembelajaran yang di ahiri dengan tes ini di hadiri oleh seluruh siswa Hasil tes tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 5

Hasil Tes Formatif Mata Pelajaran PAI Materi Rukun Islam (Pada Siklus 2 )

No Nama Siswa/i Aspek Penilaian Nilai KKM Ketuntas

Gerakan (50)

Bacaan (50)

1 Andika saputra 50 20 70 70 Tuntas

2 Agung 50 30 80 70 Tuntas

3 Aldi 50 30 80 70 Tuntas

4 Alhadit Akbar 30 50 80 70 Tuntas

5 Andra ramadhani 50 30 85 70 Tuntas

6 Ansisyah 50 40 90 70 Tuntas

7 Aulia putri 50 30 80 70 Tuntas

8 Desta Pratama S 40 30 70 70 Tuntas

9 Didi Apriadi 40 30 70 70 Tuntas

10 Dwi Putri Padhila 50 40 90 70 Tuntas

11 Febri saputra 40 40 80 70 Tuntas

(13)

12 Hajri Raka 40 40 80 70 Tuntas

13 Imam dekaliadi 50 30 80 70 Tuntas

14 M. Ridho 40 35 75 70 Tuntas

15 M. Teguh Ismail 40 30 70 70 Tuntas

16 Pirmansyah 40 30 70 70 Tuntas

17 Rahma Oktarisa 40 40 80 70 Tuntas

18 Reno Saputra 40 35 75 70 Tuntas

19 Ridho Alumawi 50 35 85 70 Tuntas

20 Syhadad Wbi S. 40 30 70 70 Tuntas

21 Tiara Agustin 50 35 85 70 Tuntas

22 Tengku 50 35 85 70 Tuntas

23 Andika pratama 40 30 70 70 Tuntas

24 Tyas Bagus R. 40 30 70 70 Tuntas

Skor Total 1860

Nilai tertinggi 90

Nilai Terendah 70

Tabel nilai di atas kemudian diolah dengan menggunakan rumus persentase yaitu sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata

Untuk mengetahui nilai rata-rata perlu melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. dengan cara ini kemudian dapat diperoleh rata-rata tes formatif atau menggunakan rumus sebagai berikut :

Nilai Rata-rata =

Dengan demikian dapat dicari nilai rata-rata sebagai berikut : Nilai Rata-Rata = 1860 (Jumlah Semua Nilai Siswa)

24 (Jumlah Siswa)

= 77.5

Jumlah Total Nilai Siswa Jumlah Siswa di Kelas

(14)

2. Ketuntasan belajar

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus sebagai berikut :

P = Siswa Yang Tuntas Belajar X 100 Jumlah Siswa

P = 24 X 100 24

P = 100%

Selanjutnya dari hitungan di atas secara keseleuruhan dapat dikemukakan sebagai berikut :

Tabel 8

Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II

No Aspek yang diamati Keterangan

1 Total Skor 1860

2 Nilai rata-rata 77.5%

3 Ketuntasan Klasikal 100%

Berdasarkan Tabel di atas dapat dikemukakan bahwa dari 24 orang siswa kelas II SD Negeri 19 Tanjung Raja diperoleh skor total sebesar 1860 (pada pra-siklus 1340 dan Siklus 1 sebesar 1615) kemudian diperoleh nilai rata-rata sebesar 77.5. selanjutnya siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar sudah mencapai 100% (24 orang siswa). Dengan demikian untuk skor total nilai rata-rata dan ketuntasan belajar sudah terjadi peningkatan dibanding pratindakan dan siklus 1 dan pada siklus ke 2 sehingga tindakan cukup sampai pada siklus II.

(15)

c. Pengamatan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan kolaborasi selama pembelajaran berlangsung masih ada siswa yang belum aktif terlibat dalam proses pembelajaran yaitu sebanyak 2 orang, beberapa siswa masih pasif dan tetapi siswa yang aktif sudah heterogen artinya tidak hanya di dominasi oleh siswa yang tergolong menonjol (pintar) saja. Aktivitas siswa sudah meningkat sudah sebagaian besar berpartisipasi dalam bentuk bertanya, menjawab pertanyaan, merespon jawaban siswa, segera menyelesaikan tugas, minta penjelasan diluar kelas. dan siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar lebih dari 85 % dan nilai rata rata dari hasil tes formatif 2, sudah banyak siswa yang mencapai nilai yang sudah di tentukan dalam KKM (70) yaitu 24 orang (100%)

d. Refleksi

Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah tertib, mengalami peningkatan pada tatap muka. Begitu juga dengan penerapan metode belajar Role Playing. Meningkatnya hasil belajar siswa baik nilai rata-rata maupun ketuntaan klasikan dimana pelaksanaan evaluasi terhadap kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran meningkat signifikan.

Meningkatnya aktifitas siswa dalam pembelajaran didukung oleh meningkatnya aktifitas guru dalam meningkatkan dan mempertahankan suasana pembelajaran yang mengarah pada metode belajar Role Playing.

Berdasarkan hasil diskusi dengan observer telah diambil sebuah

(16)

kesepakatan bahwa siklus 2 ini dianggap sebagai siklus terahir karena telah memenuhi target

D. Analisis Antar Siklus

Seperti telah di kemukakan di atas bahwa hasil belajar siswa dari hasil tes di kelas II SD Negeri 19 Tanjung Raja pada mata pelajaran PAI materi Rukun Islam dari siklus ke siklus terdapat peningkatan yang signifikan.

Peningkatan itu jelas terlihat melalui tabel sebagai berikut ini : Tabel 6

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Dua Siklus

N O

Nama Siswa Prasiklus Siklus I Siklus II

BT T BT T BT T

1 Andika saputra 55 60 70

2 Agung 50 70 80

3 Aldi 55 70 80

4 Alhadit Akbar 50 70 80

5 Andra ramadhani 50 75 85

6 Ansisyah 70 80 90

7 Aulia putri 60 70 80

8 Desta Pratama S 55 60 70

9 Didi Apriadi 50 60 70

10 Dwi Putri Padhila 60 80 90

11 Febri saputra 50 60 80

12 Hajri Raka 50 70 80

13 Imam dekaliadi 50 70 80

14 M. Ridho 50 60 75

15 M. Teguh Ismail 60 60 70

16 Pirmansyah 60 60 70

17 Rahma Oktarisa 65 70 80

18 Reno Saputra 50 60 75

19 Ridho Alumawi 60 80 85

20 Syhadad Wbi S. 60 60 70

21 Tiara Agustin 70 80 85

(17)

1340

1615

1860

0 500 1000 1500 2000

Total Nilai

Prasiklus Siklus I Siklus II

22 Tengku 70 75 85

23 Andika pratama 50 60 70

24 Tyas Bagus R. 50 60 70

Total 21 3 13 11 0 24

Ket. BT : Belum Tuntas , T : Tuntas

Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa hasil belajar siswa, baik dilihat dari skor total siklus ke siklus menunjukan peningkatan yang signifikan. Dimana jika dilihat dari capaian skor total, pada pratindakan skor total hanya mencapai 1340, kemudian siklus 1 naik menjadi 1615 kemudian di siklus 2 naik lagi menjadi 1860.

Grafik 1

Peningkatan Skor Total Dalam Dua Siklus

Dilihat dari nilai rata-rata, pada pratindakan nilai tes rata-rata siswa hanya mencapai 55.8. Dari 55.8 di pratindakan kemudian naik menjadi 67.2 di siklus 1, naik lagi menjadi 77.5 di siklus 2.

(18)

55.8

67.2

77.5

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Nilai rata-rata

Prasiklus Siklus I Siklus II Grafik 2

Peningkatan Nilai Rata-Rata dalam Dua Siklus

Dilihat dari ketuntasan belajar dapat dikemukakan bahwa pada pratindakan ketuntasan belajar hanya 12.5%, kemudian di siklus 1 naik drastis menjadi 54.1%%, kemudian di siklus 2 naik dengan signifikan menjadi 100% dengan demikian terjadi peningkatan.

Grafik 3

Peningkatan Ketuntasan Belajar dalam Dua Siklus

Dengan hasil ini maka dapat di simpulkan bahwa Metode Belajar Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa SD Negeri 19 Tanjung Raja

12.5

54.1

100

0 20 40 60 80 100

Ketuntasan

Prasiklus Siklus I Siklus II

(19)

pada mata pelajaran PAI materi Rukun Islam. Seiring dengan pembahasan di atas berdasarkan data hasil analasis tes atau ulangan harian siswa dan banyaknya siklus perbaikan yang dilakukan dalam kegiatan, pembelajaran serta meningkatkan rata-rata nilai ulangan harian siswa dan presentase ketuntasan siswa dalam belajar, menunjukan korelasi dengan presentase keterlibatan aktif siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Nilai rata-rata ulangan harian dan presentase ketuntasan siswa dalam belajar merupakan suatu dampak atau akibat dari meningkatnya presentase keterlibatan anak dalam pembelajaran. Dengan demikian dapat di katakan bahwa keterlibatan anak dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu kunci penting yang harus di pertahankan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Mengapa demikian karena keterlibatan anak dalam mengerjakan sesuatu mencerminkan motivasinya, sedangkan motivasi akan mempengaruhi besar kecilnya usaha untuk mencapai hasil yang di inginkan.

Peningkatan nilai anak juga sangat di pengaruhi oleh frekuensi atau banyaknya tindakan perbaikan yang dilakukan. Semakin banyak tindakan perbaikan yang di lakukan, nilai rata-rata ulangan harian/tes semakin meningkat. Bagi guru, hal ini memberi pengertian bahwa semakin terbiasa atau sering menggunakan Role Playing secara teratur dan sistematis akan semakin bermakna bagi peningkatan hasil belajar siswa.

Referensi

Dokumen terkait

masih tersisa sebesar 17.4% siswa yang memperoleh nilai dengan kategori D, artinya sejumlah siswa tersebut belum tuntas dalam pembelajaran materi simbol dan cara

0 20 40 60 80 100 Siklus I Tuntas Siklus I Tdk Tuntas Siklus II Tuntas Siklus II Tidak Tuntas Jumlah siswa.. 2) Implementasi pembelajaran tindakan pada siklus II dapat

Selain dapat melihat jumlah dan prosentase siswa yang mencapai tuntas sesuai dengan indikator kinerja yang diharapkan yaitu 80% siswa yang memperolah nilai ≥ 70.

Jadi dengan menggunakan model pembelajaran make a match pada siklus II dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan jumlah siswa yang tuntas belajar meningkat sebanyak 14

Dilihat dari hitungan R square = 0,4585, yang berarti motivasi belajar siswa mempengaruhi prestasi belajar PAI sebesar 45,85% , dengan demikian bahwa variabel motivasi

0-69 Tidak Tuntas 17 58,62 % Berdasarkan tabel 4.4 tersebut dapat diketahui jumlah siswa dan persentase nilai keterampilan berbicara siswa pada kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang

Item Instrumen Alternatif Jawaban F P % 11 Selalu 40 80% Sering 9 18% Kadang-kadang 1 2% Jarang - - Tidak Pernah - - Jumlah 50 100% Berdasarkan tabel 4.12 menunjukkan bahwa

Sedangkan persentase siswa yang tuntas belajar adalah 70%, yang diperoleh dari : P = f/N x 100 = 14/20 x 100 = 70% Sedangkan persentasi siswa yang tidak tuntas belajar adalah : P =