Laju pertumbuhan Bank Sumut semakin menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan terlihat dari kinerja dan prestasi yang dicapai dari tahun ke tahun, tercatat total aset Bank Sumut mencapai 10,75 Miliar pada tahun 2009 dan menjadi 12,76 Miliar pada tahun 2010. Didukung oleh semangat menjadi bank yang Profesional dan tangguh menghadapi persaingan dengan mendorong program menjadi yang terbaik selaras dengan roadmap BPD Regional Champion tahun 2014, tentunya dengan hasil permodalan yang tidak lebih mengandalkan penyertaan modal dari pemerintah daerah. harus memperkuat. , namun juga memberikan akses permodalan lain seperti penerbitan obligasi, dimana modal dasar Bank Sumut ditingkatkan lagi dari Rp. Bank SUMUT pada awalnya merupakan bank non devisa yang berkantor pusat pertama kali di Jl.
62 (sewa toko milik sultan negara) Namun pada tahun 1962, Bank Indonesia meningkatkan statusnya menjadi bank devisa komersial yang diresmikan oleh Pj Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 7 September 2012 (pengantar) di Utara Gedung kantor pusat Bank Sumatera. Bank SUMUT mencerminkan visi dan misi yang ditetapkan serta mewujudkan makna optimis, dinamis, profesional, bersemangat tinggi dan memiliki kemampuan mengantisipasi perubahan. Gambaran bentuk kerjasama yang erat antara Bank SUMUT dengan masyarakat Sumatera Utara sebagaimana visi Bank SUMUT adalah “menjadi bank yang terpercaya.
Warna oranye sebagai simbol keinginan untuk maju dan penuh semangat diwujudkan dengan warna biru yang sportif dan profesional sebagaimana Misi Bank SUMUT yaitu: “Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara profesional berdasarkan prinsip kepatuhan (Prinsip Kepatuhan)”. Tugas dan wewenang masing-masing bagian dalam struktur organisasi Cabang Koordinator Utama Bank SUMUT Medan dan tugas yang diberikan adalah sebagai berikut.
Analisis dan Evaluasi
- Prosedur Pemberian Kredit
- Analisis Kredit
- Pencairan Kredit
- Penyaluran Dana Kredit
- Analisa kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian pada Bank SUMUT Cabang Kordinator Medan pada penilaian prinsip 5C
Tata cara pemberian kredit dapat dilihat secara tertulis dan diserahkan langsung oleh pemohon kepada Bank SUMUT dengan melampirkan dokumen persyaratan. Prosedur pengajuan kredit pada Bank SUMUT Cabang Koordinasi Medan dapat dilihat pada gambar flowchart sebagai berikut. Melakukan analisa lebih lanjut untuk mengevaluasi kelayakan penerapan dari berbagai aspek sesuai dengan Kebijakan Perkreditan yang ditetapkan oleh Bank SUMUT.
Gunakan jumlah kredit dan jangka waktu agar Bank SUMUT melakukan penyesuaian terhadap struktur dana yang digunakan. Berdasarkan Keputusan Pengambilan Keputusan Perkreditan Cabang Koordinasi Bank SUMUT Medan, terdapat kriteria dalam pengambilan keputusan pemberian kredit yang dilihat dari karakter, hasil Pengendalian BI, pengendalian rekening, bisnis, hubungan keuangan, status pembiayaan dan justifikasi agunan dalam tabel berikut. Membuat jadwal angsuran berdasarkan hasil permohonan Bank SUMUT yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Cabang dan disetujui oleh calon debitur.
Prosedur penyaluran dana kredit yang dilaksanakan oleh Bank SUMUT Cabang Koordinasi Medan sudah baik. Penerapan prinsip kehati-hatian dalam sistem perkreditan di Bank SUMUT Cabang Koordinasi Medan meliputi penilaian terhadap kelayakan pembiayaan yaitu menurut karakter (character), kapasitas (ability), permodalan (capital), penjaminan (insurance), keekonomian. kondisi (peluang) usaha debitur) atau biasa disebut dengan unsur 5C. Bank SUMUT terus melakukan pemantauan guna mengurangi risiko tersebut, apabila terjadi kredit macet dan permasalahan pembayaran angsuran sudah mulai terjadi maka Bank SUMUT akan segera mengunjungi kediaman debitur untuk berkonsultasi dan mengurangi kerugian yang mungkin timbul.
Penilaian terhadap prinsip kehati-hatian melalui analisis berdasarkan unsur 5C yang selalu diterapkan Bank SUMUT sejak awal penerapannya. Bank SUMUT melakukan penilaian karakter berdasarkan BI check, trade check, community check dan subjek hukum. Cabang Koordinasi Bank SUMUT Medan dalam penyaluran dana pinjaman dapat dilihat pada gambar berikut.
Untuk itu penilaian prinsip Bank SUMUT. memperhatikan beberapa aspek perusahaan yang akan diberikan pinjaman. Keempat, aspek pemasaran yaitu bank SUMUT memperhatikan wilayah dan strategi pasar, cara memasarkan produknya, siapa nasabahnya, kualitas pelayanan yang diberikan dan kualitas barang yang dijual. Di sisi lain, Bank SUMUT juga memperhatikan keadaan perusahaan-perusahaan di pasar industri, seperti daya saing perusahaan-perusahaan di industri tersebut, peraturan pemerintah dan risiko yang dihadapi.
Hasil Penelitian dan Observasi
Hasil penelitian ini mendapat wawancara yang diperoleh dari 5 (lima) narasumber yaitu Analis Manajemen Risiko, Manajer Kredit, Survei Internal Bank SUMUT, Wakil Pemimpin Cabang dan Kredit Operasional dan hasil observasi tersebut dilakukan dan dikaji oleh peneliti di Bank SUMUT. Cabang Koordinasi Medan. Ketika calon peminjam mengajukan pinjaman di bank, bank memastikan bahwa persyaratannya dipenuhi dan diperiksa oleh analis manajemen risiko. Setelah berkas atau dokumen diperiksa, diserahkan untuk ditindaklanjuti oleh kepala atau wakil kepala cabang.
Kepala cabang atau wakil kepala akan menentukan cocok atau tidaknya permintaan pinjaman dan akan mempertimbangkan besaran nominal pinjaman berdasarkan laporan kredit yang dimiliki calon peminjam atau perusahaan yang mengajukan permintaan pinjaman. Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dan observasi yang menjelaskan bahwa Bank SUMUT telah melaksanakannya. Faktor internal yang sering terjadi pada Bank SUMUT adalah seringnya terjadi kesalahan pada saat survey, seperti bagian survei pernah salah menghitung nilai agunan karena kurang akurat.
Apabila nilai agunan tidak mempunyai nilai yang kokoh maka akan menimbulkan kerugian bagi bank jika memungkinkan debitur tidak mampu lagi membayar utangnya. Kredit yang telah melewati masa penilaian dengan prinsip 5C, yang kemudian disetujui oleh perwakilan manajer cabang, maka perlu dilakukan pengawasan dan pengawasan terhadap pembayaran kredit tersebut untuk menghindari gagal bayar. Berdasarkan hasil observasi pihak bank dijelaskan melalui hasil wawancara bahwa pihak bank melakukan pemantauan terhadap debitur untuk meminimalisir risiko, dan pihak akan mengunjungi kediaman calon debitur apabila terjadi kredit macet dan mengadakan musyawarah.
Berdasarkan pengamatan, debitur telah menunggak pembayaran selama beberapa bulan dan belum dikunjungi oleh pihak bank. Pencairan kredit pada Bank SUMUT Cabang Koordinasi Medan telah tepat berdasarkan proses pencairan kredit dan penyaluran dana dengan persetujuan kepala cabang atau wakil kepala cabang. Bagian penelitian bertujuan untuk mengumpulkan informasi kelayakan permohonan kredit dan memastikan keaslian informasi yang diperlukan bank untuk mengumpulkan informasi dalam proses penilaian pemberian kredit dengan prinsip 5C, sehingga bank dapat memperoleh informasi mengenai kondisi sebenarnya. . atau tidaknya calon peminjam yang dibutuhkan pihak tersebut untuk pengambilan keputusan.
Pengamat, sebelum debitur menandatangani perjanjian dengan bank, bank akan memastikan bahwa debitur telah menandatangani Surat Pernyataan Permohonan Pinjaman (SKPP), mengisi formulir dan meninjau kelengkapan berkas, nota analisa kredit, menandatangani pinjaman. Surat Pemberitahuan Persetujuan (SP3K).
Pembahasan
Sistem pengendalian intern pada penyaluran kredit yang ditetapkan oleh Bank SUMUT Cabang Koordinator Medan
Menurut Rahayu dan Suhayati (2010) “Sistem pengendalian internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain dalam suatu perusahaan yang dirancang untuk memberikan jaminan yang memadai untuk mencapai tujuan”. Sebagaimana dijelaskan pada hasil dokumentasi, hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern yang diterapkan pada Bank SUMUT Cabang Koordinasi Medan adalah prinsip 5C yaitu Karakter, Kapasitas, Agunan, Permodalan, Kondisi Perekonomian. Prinsip 5C dianalisis langsung oleh analis manajemen risiko, manajer kredit dan kepala cabang atau perwakilan cabang Bank SUMUT.
Penilaian Prinsip 5C telah disusun dan dilaksanakan sesuai prosedur yang ada di Bank SUMUT. Hal ini diperkuat dengan hasil observasi lapangan di Cabang Koordinasi Bank SUMUT Medan bahwa prinsip 5C sudah sesuai dengan prosedur Bank SUMUT. Penilaian kriteria prinsip 5C akan mampu memberikan informasi mengenai itikad baik nasabah dan kemampuan membayar kembali pinjaman serta bunganya. Penerapan prinsip 5C bertujuan agar Bank SUMUT dapat mengidentifikasi lebih lanjut identitas profil calon debitur dan karakteristik transaksi debitur.
Penerapan prinsip 5C juga digunakan sebagai analisis terhadap debitur sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian kredit dan untuk menghindarkan bank dari berbagai kemungkinan risiko kerugian yang mungkin terjadi. Seperti yang dijelaskan oleh Bpk. Armin selaku wakil kepala cabang, masih terdapat kendala yang harus diatasi dalam rangka evaluasi prinsip 5C. Seperti kurang teliti atau lalai dalam melakukan survei dan adanya unsur kesengajaan debitur tidak membayar tagihan.
Apabila permohonan kredit sudah sampai pada tahap persetujuan, dana disalurkan kepada debitur dengan penandatanganan dokumen dan administrasi kredit.
Sistem pengendalian intern yang diterapkan oleh Bank SUMUT Cabang Koordinator Medan pada penyaluran kredit
Setelah transfer dana, bank harus tetap memantau dan mengendalikan debitur untuk mencegah gagal bayar atas pinjamannya. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh Bank SUMUT, Cabang Koordinasi Bank SUMUT Medan menerapkan prinsip kehati-hatian dengan mengevaluasi prinsip 5C yaitu karakter, kapasitas, agunan, permodalan, kondisi ekonomi dalam pemberian kredit. Selain itu, tujuan diberlakukannya prinsip kehati-hatian bank adalah untuk menjaga hubungan angka keuangan bank agar selalu berada pada angka yang ideal.
Apabila prinsip kehati-hatian tidak diterapkan maka akan berdampak pada menurunnya laba dan bank akan gagal dalam menyalurkan dana. Berkurangnya pendapatan dan penyaluran atau dana buruk tidak dapat menghasilkan margin sama sekali dan dampaknya adalah berkurangnya pendapatan barang dagangan. Dijelaskan Wakil Kepala Cabang, prinsip 5C diberlakukan sejak debitur atau perusahaan mengajukan pinjaman.
Wakil kepala cabang akan mengevaluasi penerapan sistem pengendalian intern terhadap prinsip 5C pemberian kredit prudent banking di Bank SUMUT dengan memeriksa legalitas biodata dan. Pengecekan status calon debitur yang masuk daftar hitam, menilai karakter calon debitur yaitu melihat kepribadian debitur yang berperilaku jujur dan mengecek riwayat calon debitur, apakah calon debitur pernah mengalami tunggakan pinjaman sebelumnya. bank lain. Bank juga menilai kondisi keuangan dengan memperhatikan aspek pengadaan material, aspek bisnis dan manajemen, aspek produksi, dan aspek pemasaran.
Namun jika prinsip kehati-hatian tidak diterapkan maka akan berdampak pada tidak stabilnya keuntungan bank. Setelah melalui proses penilaian 5C dan mendapat persetujuan pemberian kredit, debitur harus menandatangani surat permohonan kredit (SKPP), melengkapi formulir kelengkapan berkas, nota analisis kredit, menandatangani surat pemberitahuan persetujuan kredit (SP3K) secara berurutan. agar debitur terhindar dari tunggakan pembayaran kredit atau terhindar dari kredit macet.