• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sifat dan Peran Guru dalam Pendidikan

N/A
N/A
Johannes Simorangkir

Academic year: 2023

Membagikan "Sifat dan Peran Guru dalam Pendidikan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

https://text-id.123dok.com/document/6zk6jn0my-pengaruh-keteladanan-guru-terhadap-perilaku- disiplin-siswa-indikator-keteladanan-guru.html

http://repository.iainpare.ac.id/1218/1/14.1100.085.pdf diakses pada tanggal 28 mei 2022.

1. Bersikap adil terhadap sesama siswa. Seorang guru harus memperlakukan siswa dengan cara yang sama antara yang satu dengan yang lainnya.

2. Berlaku sabar, Sikap sabar perlu dimiliki oleh guru, karena pekerjaan guru dalam mendidik siswa tidak dapat ditunjukkan dan tidak dapat dilihat hasilnya secara seketika didalam memberikan keteladanan.

3. Bersifat kasih dan penyayang, sebagai seorang pendidik dan pembimbing sifat terpenting yang harus dimiliki oleh guru adalah lemah lembut dan kasih sayang. Apabila siswa merasa diperlakukan dengan kasih sayang oleh gurunya, ia akan merasa percaya diri dan tenteram berdampingan dengannya.

4. Berwibawa, seorang guru hendaklah mempunyai kewibawaan, maksudnya adalah apa yang dikatakan oleh guru baik itu perintah, larangan ataupun nasihat yang diberikan kepada siswa diikuti dan dipatuhi, sehingga semua siswa hormat dan segan kepada guru.

Patuhnya seorang siswa bukan karena takut namun kerana segan.

5. Menjauhkan diri dari perbuatan yang tercela. Suatu hal yang sangat penting yang harus dijaga oleh seorang guru adalah tingkah laku dan perbuatannya.

6. Memiliki pengetahuan dan keterampilan, untuk mengajar, seorang guru harus membekali diri dengan berbagai ilmu pengetahuan disertai pula seperangkat latihan keterampilan keguruan.

7. Mendidik dan membimbing, seorang guru menjadi pendidik sekaligus pembimbing.

8. Bekerja sama dengan demokratis maksudanya ialah mendidik murid, tidak hanya dilakukan oleh seorang guru saja, namun harus ada kerja sama yang baik sesama guru.

Menurut al-Ghazali yang dikutip oleh Zainuddin dkk, bahwa kriteria-kriteria keteladanan guru antara lain:

1. Sabar

2. Bersifat kasih dan tidak pilih kasih

(2)

3. Sikap dan pembicaraannya tidak main-main

4. Menyantuni serta tidak membentak orang yang bodoh

5. Membimbing dan mendidik siswa yang bodoh dengan sebaikbaiknya 6. Bersikap tawadu‟ dan tidak takabur

7. Menampilkan hujjah yang benar24 Muhammat Rahman dan Sofan Amri mengemukakan bahwa karakteristik keteladanan yaitu sebagai berikut: 1. Karakteristik akidah, akhlak dan perilaku yaitu guru harus mempunyai akidah yang bersih. Guru harus selalu jujur, adil, berkata yang baik, dan memberi nasehat serta pengarahan kepada siswa.

2. Karakteristik professional. Seorang guru harus memiliki bekal dan persiapan agar dapat menjalankan profesi dan risalahnya.25

Muhammad Yaumi mengatakan bahwa, kriteria keteladanan guru yaitu:

1. Kerendahan hati 2. Ketakwaan 3. Keikhlasan 4. Keluasan ilmu

5. Sopan santun dan tanggung jawab.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kriteria-kriteria keteladanan guru meliputi: (a) bersikap adil, (b) berlaku sabar, (c) bersifat kasih dan penyayang, (d) berwibawa, (e) menjauhkan diri dari perbuatan yang tercela, (F) memiliki pengetahuan dan keterampilan, (g) mendidik dan membimbing, (h) bekerja sama dengan demokratis.

(3)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keteladanan Guru Guru dalam dunia pendidikan sebagai teladan , tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan siswa serta orang disekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru, yakni : 1) Sikap dasar 2) Bicara dan gaya bicara kebiasaan bekerja 3) Sikap melalui pengalaman dan kesalahan 4) Pakaian 5) Hubungan kemanusiaan 6) Proses berpikir 7) Perilaku neurotis 8) Selera 9) Keputusan 10) Kesehatan,dan 34Akmal Hawi, Op.Cit, hlm. 15. 24 11) Gaya hidup secara umum

(4)

Hurlock (1978: 93) menjelaskan bahwa disiplin dapat dibentuk dalam keperibadian anak melalui beberapa cara. Pertama, metode disiplin otoriter. Disiplin ini menekankan pada ketaatan dan kepatuhan secara total terhadap aturan yang berlaku, siswa tidak diberi-kan kebebasan dalam bertindak sesuai dengan ke-hendaknya. Siswa harus menuruti dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh guru

Abu, dkk (1989: 197) mengidentifikasi beberapa indikator ketertiban sebagai bagian dari sikap disiplin siswa di sekolah, antara lain: masuk dan pulang sesuai jam pelajaran; mengenakan pakaian seragam sesuai ketentuan dari pihak sekolah; membayar uang sekolah; bertegur sapa;

sederhana dalam berhias; menepati janji; tepat waktu; mematuhi ketentuan-ketentuan yang ada di sekolah; dan sopan santun dalam pergaulan.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah kepatuhan individu untuk melaksanakan aturan-aturan yang berlaku dalam kelompok sosial, mengendalikan dan mengarahkan diri dalam bertingkah laku dengan penuh kesadaran. Disiplin siswa di sekolah, dapat diartikan dengan ketaat-an dan kepatuhan siswa melaksanakan aturan-aturan yang berlaku dalam lingkungan sekolah secara konsisten dan bersungguh-sungguh guna kelancaran proses belajar mengajar

(5)

file:///C:/Users/acer/Downloads/adminpe,+35-44.pdf

https://www.google.co.id/books/edition/MANAJEMEN_KELAS/QmtgEAAAQBAJ?

hl=id&gbpv=1&dq=keteladanan+guru+terhadap+kedisiplinan+siswa&pg=PA67&printsec=front cover

https://www.google.co.id/books/edition/Seri_Pembaharuan_Pendidikan_Membangun_Ke/jBTeD wAAQBAJ?

hl=id&gbpv=1&dq=keteladanan+guru+terhadap+kedisiplinan+siswa&pg=PA8&printsec=frontc over

https://www.google.co.id/books/edition/Guru_Sang_Penyemangat/gd5jEAAAQBAJ?

hl=id&gbpv=1&dq=keteladanan+guru+terhadap+kedisiplinan+siswa&pg=PA48&printsec=front cover

https://www.google.co.id/books/edition/KONTRIBUSI_KEMANDIRIAN_DAN_KEDISIPLIN AN/7u1NEAAAQBAJ?

hl=id&gbpv=1&dq=Faktor+yang+mempengaruhi+kedisiplinan+siswa&pg=PA5&printsec=front cover

https://www.google.co.id/books/edition/Kiat_Sukses_Meningkatkan_Disiplin_Siswa/hBoDEAA AQBAJ?

hl=id&gbpv=1&dq=Faktor+yang+mempengaruhi+kedisiplinan+siswa&printsec=frontcover file:///C:/Users/acer/Downloads/602-Article%20Text-1258-1-10-20210710.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/115755-ID-pengaruh-kedisiplinan-terhadap- prestasi.pdf

Murjono. 1996. Intelegensi dalam kaitannya dengan prestasi belajar. Jakarta : Anima.

https://jurnal.fkip-uwgm.ac.id/index.php/sjp/article/view/659/359

(6)

https://media.neliti.com/media/publications/115755-ID-pengaruh-kedisiplinan-terhadap- prestasi.pdf

http://eprints.ums.ac.id/17229/7/BAB_II.pdf

https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/4038/1/SKRIPSI.pdf http://repository.radenfatah.ac.id/5597/1/BAB%20I.pdf

Sutisna, D., Indraswati, D.,

& Sobri, M. (2019).

Keteladanan Guru sebagai Sarana

Penerapan Pendidikan Karakter Siswa. JPDI

(Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia), 4(2), 29.

https://doi.org/10.26737/jpd i.v4i2.1236.

Sutisna, D., Indraswati, D., & Sobri, M. (2019). Keteladanan Guru sebagai Sarana Penerapan Pendidikan Karakter Siswa. JPDI (Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia), 4(2), 29.

https://doi.org/10.26737/jpdi.v4i2.1236.

(7)

Akmaluddin, H. (2019). Kedisiplinan belajar siswa di sekolah dasar (sd) negeri cot keu eung kabupaten aceh besar (studi kasus ). Jurnal Education, 5(2), 1–12. Retrieved from file:///C:/Users/7/Downloads/467-554-1-SM.pdf.

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

https://www.researchgate.net/publication/351134069_Keteladanan_Guru_dalam_Menanamkan_

Kedisiplinan_Siswa_Sekolah_Dasar_melalui_Pembelajaran_Daring_Exemplary_Teachers_in_In stilling_Discipline_for_Elementary_School_Students_through_Online_Learning

https://www.google.com/search?q=jurnal+macam-

macam+kedisiplinan+siswa+sd&rlz=1C1GCEA_enID992ID992&sxsrf=ALiCzsadmlsLEJ3a7oU D24Y0QqHQYYDR1Q%3A1653012251964&ei=G_eGYu-

_OvW1mgea2K7IDw&oq=jurnal+macam-

macam+kedisiplinan+siswa+&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMYADIFCCEQoAEyBQghEKABMg UIIRCgATIICCEQHhAWEB06BwgAEEcQsAM6BwgjELACECc6BggAEB4QFjoHCCEQChC gAUoECEEYAEoECEYYAFD1CFjzdmD9hgFoAnABeAGAAcwSiAG-

RJIBDTAuNi4zLjUtMS45LTOYAQCgAQHIAQjAAQE&sclient=gws-wiz C:/Users/acer/Downloads/9773-21568-1-SM.pdf

file:///C:/Users/acer/Downloads/24-45-1-SM.pdf http://eprints.ums.ac.id/50991/4/BAB%20II.pdf

http://docplayer.info/40050185-Bab-iv-analisis-pengaruh-keteladanan-guru-terhadap- kedisiplinan-siswa-di-mts-salafiyah-wonoyoso-pekalongan.html

(8)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Kedisiplinan Siswa

1. Pengertian Kedisiplinan

(9)

Kedisiplinan merupakan sesuatu yang tidak asing lagi dalam dunia pendidikan.

Kedisiplinan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata dasar disiplin yang berarti tata tertib di sekolah, kemiliteran, dan lain sebagainya (ketaatan/kepatuhan terhadap tata tertib di sekolah. Disiplin adalah sebagai kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, atau ketertiban.Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui proses binaaan melalui keluarga, pendidikan, dan pengalaman. Disiplin adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat yang berupa ketaatan terhadap peraturan ditetapkan etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan tertentu. Disiplin merupakan suatu sikap/perilaku yang pasti diharapkan oleh setiap pendidik agar kegiatan pembelajaran yang dilakukan baik di dalam kelas maupun di luar kelas dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Jika kita berbicara tentang disiplin maka pastilah kita memandang pada suatu peraturan yang telah di tetapkan dalam sekolah maupun di dalam sebuah organisasi.

Menurut Suharsimi Arikunto (1980: 114), Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya tanpa adanya paksaan dari pihak luar.Menurut Thomas Gordon (1996: 3), Disiplin adalah perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan yang dilakukan secara terus menerus.

2. Tujuan Kedisiplinan Sebuah aktivitas yang selalu dilakukan pastilah mempunyai suatu tujuan.

Sama halnya dengan sikap disiplin yang dilakukan oleh seseorang.

Orang melakukan sikap disiplin karena ia mempunyai suatu tujuan yang hendak dicapai setelah ia melakukan sikap tersebut. bertujuan agar siswa belajar hidup dengan pembiasaan yang baik, positif, dan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya.

Menurut Bistak Sirait ( 2008: 11) menyatakan bahwa tujuan utama dari sebuah sikap kedisiplinan adalah untuk mengarahkan anak supaya ia mampu untuk mengontrol dirinya sendiri. selain itu juga supaya anak dapat melakukan aktivitas dengan terarah, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dari pendapat tersebut di atas maka dapat dilihat bahwa tujuan kewibawaan adalah untuk mengarahkan

(10)

anak supaya ia mampu untuk mengontrol dirinya sendiri, dapat melakukan aktivitas dengan terarah belajar hidup dengan pembiasaan yang baik, positif, dan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya.

Sehingga jika pada suatu saat tidak ada pengawasan dari orang luar, maka ia akan dengan sadar akan selalu berbuat sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku baik tertulis (seperti: Undang-undang, tata tertib sekolah dan lain-lain) maupun yang tidak tertulis ( seperti norma adat, norma kesusilaan, norma kesopanan dan lain-lain) yang ada di dalam masyarakat.

Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang artinya di bawah dan “thesa” artinya kebenaran.35 Pengertian hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya.36 Sesuai dengan pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa hipotesis merupakan pernyataan yang masih perlu dibuktikan kebenarannya, dan anggapan yang timbul adalah yang bersifat sementara untuk dibuktikan secara nyata dan benar melalui data lapangan dan fakta-fakta yang diperoleh dari penelitian. Maka yang dijadikan hipotesis sebagai penelitian penulis adalah Ha yaitu Ada Pengaruh Keteladanan Guru terhadap Kedisiplinan Siswa di MTs N 1 Lampung Timur

Maka yang dijadikan hipotesis penelitian penulis adalah sebagai berikut: Ha yaitu, ada Pengaruh Keteladanan Guru PPKn terhadap Penanaman Kedisiplinan Siswa di SMP Negeri 4 Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai. Ho yaitu, tidak ada Pengaruh Keteladanan Guru PPKn terhadap Penanaman Kedisiplinan Siswa di SMP Negeri 4 Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan rumusan masalah peran guru pendidikan agama Islam, bentuk-bentuk kenakalan remaja, dan strategi guru pendidikan agama Islam dalam menanggulangi kenakalan

Dengan rumusan masalah peran guru pendidikan agama Islam, bentuk-bentuk kenakalan remaja, dan strategi guru pendidikan agama Islam dalam menanggulangi kenakalan

Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini dengan judul Peran Guru Bimbingan Konseling dan Guru Pendidikan Agama dalam Pengelolaan Kenakalan Remaja

Proses pengembangan KTSP Di sini peran guru sangat dibutuhkan agar dihasil-han kurikulum pendidikan yang berkLlalltas di setiap satuan pendidikan.. Proses penyusunan

BAB IV: KEBERAGAMAN WARGA SEKOLAH DAN PERAN GURU PAI SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA DALAM MENERAPKAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL A9. Keberagaman Warga (guru, siswa,

Maka dari itu seorang guru Pendidikan Agama Kristen juga memiliki peran yang sama pentingnya dengan guru-guru lain dalam membentuk karakter siswa.. Dalam pendidikan, tujuan

vi PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEJUJURAN DI SD IT DARUSSALAM KECAMATAN SUNGKAI TENGAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA Oleh: NENI OKTAVIANA SARI Guru

Penelitian ini mengidentifikasi peran guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan prestasi belajar