• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran

N/A
N/A
minta rejekisurbakti

Academic year: 2023

Membagikan " Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

(SITUASI, TANTANGAN, AKSI,REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK)

DISUSUN OLEH

DEWI AYU ASTI, S.Pd

PPG DALAM JABATAN KATEGORI 1 GELOMBANG 2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

(2)

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi UPT SMA NEGERI 10 LUWU UTARA

Jl. Jend Sudirman Lr. 1c Desa Mulyorejo, Kec.

Sukamaju Selatan, Kab. Luwu Utara. 92963 Lingkup Pendidikan PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan kemampuan menulis dan hasil belajar peserta didik menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan Metode Mind Mapping pada materi Recount Text Pada Kelas X di UPT SMA Negeri 10 Luwu Utara.

Penulis Dewi Ayu Asti, S.Pd

Tanggal 06 Januari 2023 dan 07 Januari 2023 Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah,

mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Dalam pelajaran Bahasa Inggris, kemampuan mendengar, berbicara, membaca dan menulis memiliki tantangan yang berbeda-beda. Peserta didik yang tidak mempunyai basic knowledge akan semakin merasa bahwa pelajaran ini sulit dipahami dan akhirnya ketertarikan belajar menjadi kian menurun. Apalagi sebagian besar peserta didik tidak mempelajari Bahasa Inggris di bangku Sekolah Dasar. Dalam praktik baik ini, penulis memilih kemampuan menulis pada materi recount text. Penulis memilih materi recount text karena materi tersebut adalah materi yang harus diajarkan di kelas X dan dirasa sangat tepat untuk melatih peserta didik mengungkapkan ide dan menyampaikan apa yang mereka rasakan terkait pengalaman berkesan yang sudah pernah mereka lakukan (Personal Recount) / kejadian bersejarah (Historical Recount).

Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar peserta didik di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran dan merangsang keterampilan peserta didik dalam merangkai kata. Pembelajaran menulis disekolah sebagai wadah untuk mengembangkan potensi peserta didik dalam hal tulis menulis pada diri peserta didik.

Akan tetapi, dalam penerapannya banyak peserta didik mengalami kesulitan untuk membiasakan menulis, dalam proses pembelajaran di kelas ada beberapa masalah yang dihadapi oleh guru maupun peserta didik. Salah satu masalah yang dihadapi peserta didik dan guru dalam pembelajaran Bahasa Inggris yaitu peserta didik tidak percaya diri untuk menulis menggunakan Bahasa Inggris karena rendahnya kemampuan peserta didik untuk menuangkan gagasan/ide secara tertulis dengan baik dan tepat.

(3)

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh guru ditemui bahwa rendahnya kemampuan menulis peserta didik disebabkan oleh terbatasnya kosakata yang dimiliki peserta didik, kurang memahami struktur menyusun kalimat, kurang memahami bagaimana menuangkan gagasan/ ide dalam menulis sebuah paragraf yang baik dan tepat, kurang terlatih menggunakan bahasa inggris secara tertulis

Hal ini diperburuk dengan cara guru dalam mengajar yang belum menggunakan model pembelajaran inovatif, metode dan media pembelajaran berbasis teknologi, sehingga pembelajaran kurang berpusat kepada peserta didik, peserta didik lebih banyak mendengar penjelasan dari guru dan buku paket menjadi media belajar yang utama.

Maka dari penyebab masalah tersebut, penulis mencoba menemukan alternatif solusi yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan metode Mind Mapping pada materi Recount Text, menggunakan media Powerpoint sebagai media pemaparan materi pembelajaran, di sertai video pembelajaran terkait materi recount, dan menggunakan Google Form sebagai media evaluasi.

Praktik baik ini penting untuk dibagikan kepada teman-teman guru lainnya karena model pembelajaran yang digunakan berdasarkan pada masalah siswa dalam menggunakan Bahasa Inggris dalam kehidupan sehari- hari untuk berkomunikasi secara tulis.

Kesulitan dalam menulis tidak hanya berasal dari peserta didik namun juga dipengaruhi oleh guru, itulah yang memotivasi penulis untuk lebih berusaha merancang kegiatan yang menyenangkan untuk meningkatkan kemampuan menulis peserta didik pada materi recount text dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan metode Mind Mapping.

Model pembelajaran problem based learning(PBL), menurut (Utami & Astawan, 2020) Model pembelajaran Problem Based Learning memberikan kesempatan siswa aktif dalam proses pembelajaran atau berpusat pada siswa. Model problem Based Learning dapat membantu guru, untuk mengelola proses pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Penggunaan metode mind mapping menurut (Kustian, 2021) berpendapat bahwa penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Menurut (Bariyah,2022) berpendapat bahwa salah satu upaya untuk mengaktifkan belajar siswa yang menjadikan siswa terampil selama mengikuti proses

(4)

belajar mengajar khususnya dalam menulis teks recount yaitu menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping (peta pikran), dan disimpulkan bahwa metode mind mapping dapat meningkatkan kemampuan menulis teks recount

Berdasarkan penjelasan diatas, diharapkan pengalaman mengajar ini mampu menambah referensi yang sangat membantu guru dan pendidik untuk mengatasi permasalahan seputar pembelajaran di kelas melalui model pembelajaran yang tepat dan inovatif sesuai dengan kebutuhan peserta didik saat ini dengan keadaan masing-masing sekolah tentunya juga agar seluruh pendidik bergerak bersama untuk melakukan model pembelajaran inovatif sesuai implementasi kurikulum 2013.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai peserta PPG yang sedang melaksanakan

praktek pembelajaran mencoba

mengidentifikasi permasalahan yang terjadi selama proses belajar mengajar di kelas dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Setelah menemukan solusi dengan memilih model pembelajaran yang inovatif (PBL) pada materi Recount Text di kelas X, saya bertanggung jawab untuk melaksanakan model pembelajaran inovatif dan metode menulis melalui Mind Mapping di sekolah tempat saya bertugas sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik.

Dan terus berusaha menciptakan lingkungan belajar yang menerapkan model dan metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan serta tujuan pembelajaran bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk

mencapai tujuan tersebut?

Siapa saja yang terlibat,

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, saya menghadapi beberapa tantangan. Adapun tantangan yang saya hadapi dalam kegiatan ini diantaranya yaitu

1. Pemilihan model pembelajaran, media ajar dan metode yang tepat dan inovatif yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi yang akan saya ajarkan.

2. Memahami setiap sintak yang terdapat dalam model pembelajaran Problem Based Learning

Berdasarkan tantangan-tantangan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan peran guru dalam hal kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu : kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Sementara dari sisi peserta didik yaitu motivasi peserta didik.

Seorang guru harus mampu merancang pembelajaran yang inovatif dengan menerapkan media pembelajaran terutama media pembelajaran yang

(5)

inovatif yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman peserta didik serta menerapkan model pembelajaran Inovatif, kreatif dan memotivasi peserta didik untuk belajar pada pelajaran bahasa Inggris.

Adapun yang terlibat dalam Kegiatan praktik pembelajaran yaitu:

1. Kepala UPT SMA Negeri 10 Luwu Utara

2. Peserta didik sebagi sentral dalam proses pembelajaran.

3. Guru sebagai fasilitator.

4. Dosen Pembimbing dan Guru Pamong selaku pembimbing pada proses pelaksanaan pembelajaran praktik pengalaman lapangan

5. Rekan sejawat dan Siswa yang ikut membantu perekaman video terlaksananya kegiatan ini dan memberikan semangat dukungan satu sama lain Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/

bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk

melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan diatas yaitu:

1. Pemilihan model pembelajaran, disini guru memilih model pembelajaran Problem Pased Learning (PBL) berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual.

2. Sebelum proses penerapan model pembelajaran inovatif model PBL guru mempelajari dan memahami bagaimana merancang model pembelajaran inovatif terlebih dahulu. Dan memahami setiap sintaknya supaya dapat diimplementasikan dengan tepat.

3. Pemilihan media pembelajaran dalam proses pembuatan slide presentasi yaitu dengan menggunakan aplikasi Powerpoint, sedangkan untuk video diambil dari you tube. Instrument penilaian dengan menggunakan aplikasi Google Formulir

4. Pemilihan metode pembelajaran dengan menggunakan Mind Mapping.

5. Menyusun 1 set perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, LKPD, Media, Assessmen dan Bahan Ajar tentang teks Recount Text menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan metode Mind Mapping

Strategi yang digunakan adalah:

1. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik siswa dan karakteristik materi yang akan diajarkan

2. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan media pembelajaran adalah guru menggunakan video stimulus, media presentasi power point, media penilaian dengan menggunakan Google Form

(6)

3. Strategi yang dilakukan guru dalam teknik pembelajaran Mind Mapping adalah menyiapkan sebuat teks bacaan dan kertas manila untuk membuat Mind Mapping dan menyusun teks yang diberikan berdasarkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks berdasarkan teks yang disajikan serta menentukan judul teks tersebut dan dituangkan ke dalam Mind Mapping.

4. Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah terkait akan dilaksanakannya kegiatan PPL.

5. Menentuan jadwal praktik pembelajaran dan mengkonfirmasikan kepada peserta didik melalui Wa Group. Praktik pembelajaran dilaksanakan pada hari Jumat , 6 Januari 2023 mulai pukul 08.00 – 09.30 Wita (Pertemuan 1). Dan hari Sabtu, 07 Januari 2023 pukul 08.00-09.30 Wita (pertemuan 2)

6. Menyiapkan seluruh sarana/prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran.

7. Mengecek kembali kesiapan perangkat pembelajaran, media, LKPD serta bahan ajar yang akan digunakan Proses Praktik Pembelajaran yaitu:

Kegiatan Pendahuluan

Pada tahap ini guru membuka kelas dengan memberi salam, berdoa dan memeriksa kesiapan peserta didik mengikuti pembelajaran, Menyanyikan Lagu Wajib Nasional, memberikan Ice Breaking (Count 1-20), memberikan apersepsi dengan memberikan informasi proses pembelajaran yang akan dilaksanakan serta mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya, memberikan motivasi, menyampaikan tujuan yang ingin dicapai, menyampaikan model pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan.

(7)

Kegiatan Inti

Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah.

Guru menyajikan sebuah video pembelajaran teks recount, Peserta didik mengamati video yang disajikan.

Kemudian guru membimbing peserta didik memformulasi masalah yang dihadapi dalam membuat teks recount dalam bentuk pertanyaan.

1. How to compare the recount text?

2. What is the purpose of the text?

3. Can you find out the generic structure of text?

4. What are the language features of recount text?

5. How to write a recount text?

Mengorganisasi peserta didik untuk belajar

Guru membagi peserta didik ke dalam 4 kelompok (pembentukan kelompok dilakukan secara Random Sampling) Guru menjelaskan tentang kegiatan apa yang akan dilakukan dalam kelompok. Di dalam kelompok, guru meminta peserta didik berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah.

(8)

Membimbing penyelidikan kelompok.

Peserta didik berdiskusi bersama untuk mencari solusi permasalahan terkait ide pokok, fungsi sosial, struktur teks, unsur kebahasaan, teks recount yang disajikan. Guru dan peserta didik bertanya jawab mengenai hal yang belum dipahami.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

Setelah menganalisis teks bacaan yang diberikan dan mengaitkan dengan materi yang telah disampaikan, peserta didik berkolaborasi untuk merancang oultine berdasarkan guided questions yang disediakan dengan tepat dan menyusun teks ke dalam Mind Mapping.

Kemudian Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas secara runtun, sistematis, dan santun.

(9)

Menganalisis dan mengevaluasi proses penyelesaian masalah.

Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan sopan. Guru melibatkan peserta didik untuk mengevaluasi jawaban kelompok lain. Kemudian guru memberikan apresiasi. Guru mengevaluasi hasil diskusi kelompok

Peserta didik mengerjakan tes tertulis melalui aplikasi Goggle Form

Kegiatan Penutup

Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap proses dan materi pembelajaran , menyimpulkan materi pembelajaran, menyampaikan kegiatan belajar pertemuan selanjutnya serta menutup pembelajaran dengan rasa syukur dan salam penutup.

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini, adalah

1. Buku Bahasa Inggris Kelas X

2. Proyektor untuk menampilkan PPT dan media berupa video pembelajaran

3. Laptop

(10)

4. Aliran Listrik

5. Kamera HP untuk melakukan proses perekaman 6. Tripot

7. Internet

8. Video Materi Pembelajaran Recount text bersumber dari youtube dengan link :

https://youtu.be/0ChvkBvMmD0

9. Wulansari Bety, dkk. 2019. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) disertai Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tawangsari.

https://www.researchgate.net/publication/344698 336_Penerapan_Model_Problem_Based_Learning_PB L_disertai_Mind_Mapping_untuk_Meningkatkan_Has il_Belajar_pada_Siswa_Kelas_X_SMA_Negeri_1_Taw angsari

10. Husnunnisa Aulia I. 2022. Recount Text: Definisi, Struktur, Jenis-Jenis, dan Contohnya. English Academi : Ruang Guru. Recount Text: Definisi, Struktur, Jenis-Jenis, dan Contohnya (english- academy.id)

11. Mulyono Toto. 2019. Menulis Teks Recount Denga Mind Mapping. Jateng: Cakrawala New.co.

https://cakrawalanews.co/menulis-text-recount- dengan-mind-mapping/

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor

keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan yaitu Hal ini dapat dilihat dari Penerapan model Problem Based Learning (PBL) dengan berbantuan penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi berupa video pembelajaran dan metode Mind Mapping sangat tepat dilaksanakan, menurut penulis. Dampak dari praktik tersebut sangat membantu guru dalam hal meningkatkan kemampuan menulis, motivasi, keaktifan belajar peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran Bahasa Inggris khususnya pada materi teks Recount Text yang berdampak pula pada meningkatnya hasil belajar pada uji pengetahuan dan keterampilan yang diberikan.

Secara terperinci dampak tersebut berupa:

1. Tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan 2. Penggunaan model pembelajaran Problem Based

Learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris merangsang sikap dan rasa ingin tahu serta berpikir kritis bagi peserta didik dalam menyelesaikan masalah dibandingkan dengan metode konvensional yang biasa dipakai. Hal ini bisa dilihat dari hasil observasi guru terhadap keaktifan peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.

3. Terciptanya proses pembelajaran yang menyenangkan dan meningkatkan minat belajar, terlihat dari peserta didik yang antusias menjawab pertanyaan, mencari solusi dari bahan ajar, serta

(11)

aktif dalam kegiatan berdiskusi selain itu terlihat pula pada hasil belajar yang meningkat.

4. Penggunaan metode Mind Mapping dalam diskusi kelompok efektif untuk menumbuhkan sikap kerjasama, kolaborasi antar anggota kelompok dan juga mengasah rasa ingin tahu dan kreatif, berpikir kritis bagi peserta didik. Dan membuat Peserta Didik bersemangat dalam pembelajaran

5. Tumbuhnya rasa percaya diri peserta didik, hal ini terlihat dari antusiasnya peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, berani bertanya dan menanggapi jawaban dari temannya

Hasilnya sangat efektif, karena sebelum menggunakan model Problem Based Learning dan Metode Mind Mapping peserta didik mengalami kesulitan dalam menuangkan gagasan/idenya secara tertulis dengan baik dan tepat dan hasil belajar peserta didik banyak yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal 75.

Setelah menggunakan model Problem Based Learning dan Mind Mapping aktivitas guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik. Peserta didik terlihat antusias, senang, dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Peserta didik memperhatikan dengan seksama arahan guru dan juga teman saat presentasi, Peserta didik percaya diri dalam menyampaikan pendapat mereka baik dalam proses pembelajaran berlangsung maupun pada saat presentasi kelompok.

Praktik Pembelajaran ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menulis teks recount dan hasil belajar peserta didik meningkat.

Peningkatan ditunjukkan dengan pencapaian hasil rata- rata sebesar 81.88% dengan persentase ketuntasan peserta didik 81.25%. Mencapai ketuntasan pada Kriteria Ketuntasan Minimal 75. Keberhasilan praktik pembelajaran sudah terpenuhi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Model Problem Based learning dan metode mind mapping dapat meningkatkan kemampuan menulis teks recount dan hasil belajar peserta didik.

(12)

Penilaian Pengetahuan

Dari hasil nilai pengetahuan siswa sebanyak 13 peserta didik yang

memperoleh nilai diatas 75, dan terdapat 3 peserta didik yang memperoleh nilai di bawah 75. Hasil nilai peserta didik secara keseluruhan diatas KKM yaitu 75 dengan rata-rata 81.88%. Dengan persentase kelulusan yaitu 100%, Untuk ketuntasan secara klasikal, peserta didik dinyatakan tuntas secara keseluruhan karena sudah memenuhi kriteria ketuntasan yaitu 81.25%

(13)

Penilaian Sikap

Kesimpulan

Berdasarkan data penilaian sikap di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik mendapat kategori sikap sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik sudah menunjukan sikap yang sangat baik selama proses pembelajaran

Penilaian Keterampilan

(14)
(15)

Hasil Mind Mapping

Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan:

1. Dosen Pembimbing dan Guru Pamong memberikan respon yang positif terkait pelaksanaan Praktik Pembelajaran ini.

2. Kepala Sekolah memberikan respon yang positif terhadap pelaksanaan PPL ini, memberikan dukungan penuh dengan menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung lancarnya pelaksanaan kegiatan

3. Rekan sejawat merasa terinspirasi dan tertarik untuk menerapkan model pembelajaran PBL dikelas yang mereka ampuh, kegiatan pembelajaran telah dilaksanakan sesuai sintaks model pembelajaran PBL, guru dapat mengelola kelas dengan baik, peserta didik berpikir kritis dan lebih aktif serta percaya diri dalam mengikuti pembelajaran. Serta meminta bantuan untuk melakukan bimbingan pembuatan video pembelajaran.

(16)
(17)
(18)

4. Peserta didik secara keseluruhan memberikan respon sangat antusias, senang, aktif, menyukai pembelajaran yang telah dilaksanakan dan mudah paham akan materi yang diajarkan, dan peserta didik tertarik dalam menyimak materi

(19)

Faktor yang mendukung keberhasilan

1. Faktor dukungan dari keluarga, Dosen Pembimbing dan Guru Pamong, Lingkungan Sekolah (Kepala Sekolah, Rekan Sejawat, Peserta didik), Kameraman.

2. Faktor keberhasilan kegiatan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam menguasai model pembelajaran, media pembelajaran, metode, dan langkah-langkah rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.

3. Faktor kondisi peserta didik yang kooperatif dan berkolaborasi dengan guru dan teman secara baik saat pembelajaran

4. Faktor TPACK yang mendukung kegiatan pembelajaran meliputi: Adanya video tentang recount text yang dapat menarik perhatian siswa sekaligus menumbuhkan keingintahuan siswa terhadap materi yang akan diajarkan., Adanya media PPT yang dapat membantu guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Adanya media Google Form sebagai media penilaian pengetahuan siswa.

5. Faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran meliputi: Alat dan bahan, LKPD, Media PPT terkait materi recount text

6. Faktor dari internal meliputi : Komitmen yang kuat, Pantang menyerah, Optimis, Berdoa, Berani mencoba sesuatu yang baru.

Faktor yang menjadi penyebab ketidakberhasilan dalam pelaksanaan strategi ini secara umum tidak ada

Pembelajaran dari keseluruhan proses kegiatan ini adalah:

1. Model Problem Based Learning (PBL), berbantuan media berbasis teknologi berupa slide PPT, video pembelajaran, dan dengan menggunakan Mind mapping sangat cocok diterapkan pada materi recount text dalam menulis yaitu menyusun teks terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaannya dengan tepat sesuai dengan kontek penggunaanya. Hal ini berdampak pada meningkatnya motivasi, kemampuan menulis, keaktifakan peserta didik sehingga hasil belajaranya pun meningkat.

2. Dengan menerapkan model pembelajaran, metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik

(20)

dan kebutuhan peserta didik, maka KBM akan berjalan dengan sukses dan lancar

3. Dengan praktik pembelajaran yang sudah saya laksanakan, saya dapat merancang materi dan media pembelajaran yang menarik dan inovatif berbasis TPACK.

4. Sebagai seorang guru tentunya terus berupaya dan meningkatkan kemampuan diri dalam menciptakan suasana dan lingkungan pembelajaran yang menarik, kreatif, dan inovatif bagi peserta didik sehingga capaian pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.

5. Guru bukan hanya sekedar penyampai informasi/

pengetahuan saja. Guru juga harus bisa menjadi sosok yang terus menerus belajar dan bisa menjadi inspirasi bagi peserta didik dalam kehidupan sehari- hari

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai guru saya mempunyai tanggung jawab untuk melasanakan proses pembelajaran yang efektif, dengan menggunakan metode, media dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga

Siapa saja yang terlibat, 1.Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan karakteristik siswa 2.Penggunaan metode pembelajaran yang variatif, sehingga siswa