• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU DASAR-DASAR ILMU HUKUM

N/A
N/A
Aris Tide

Academic year: 2023

Membagikan "BUKU DASAR-DASAR ILMU HUKUM"

Copied!
538
0
0

Teks penuh

Bahkan mungkin buku ini masih sangat sederhana dalam menjelaskan prinsip-prinsip dasar ilmu fiqih. Buku ini hanya mampu menyajikan 9 (sembilan) bab dengan mencoba menyederhanakan prinsip-prinsip dasar ilmu hukum yang berkaitan dengan kaidah, teori, asas dan filsafat hukum.

Daftar Isi

Hoc ius non est propinquius generi humano, sed omnibus animalibus, quae sunt in caelo et in terra. Sacramentum tria in se habet, veritatem, iustitiam et iudicium: veritas debet esse apud iudices.

Antinomi Hukum 181 A. Konseptualisasi Antinomi Dari Immanuel Kant 185

MENGENAL HUKUM

Pengertian Hukum

Kedua, hukum dalam arti disiplin, yaitu doktrin-doktrin hukum mengenai fenomena-fenomena sosial atau doktrin-doktrin tentang realitas atau gejala-gejala hukum yang ada dan hidup dalam masyarakat. Kesembilan, benar dalam arti jalinan nilai, yaitu menciptakan keseimbangan atau keselarasan antar pasangan nilai yang ada dalam masyarakat.

Kaidah Hukum

Adanya aturan hukum bertujuan untuk mempositifkan aturan-aturan sosial lainnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pertanyaan selanjutnya adalah mana yang harus didahulukan jika tugas ketiga aturan hukum tersebut saling bertentangan.

Peraturan Hukum Konkrit

  • Struktur Dasar Peraturan Hukum
  • Isi Peraturan Hukum
  • Konsekuensi Peraturan Hukum
  • Pembatasan Peraturan Hukum
  • Pengecualian Peraturan Hukum

Dalam hukum perdata, isi ketentuan hukum berupa perintah dan bersifat memaksa sebagaimana diatur dalam § 16 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang berbunyi: 1. Dalam hukum pidana, sebagai contoh hukum. ketentuan pada ayat berbentuk perintah dan bersifat memaksa, demikian ketentuan dalam pasal 224 undang-undang KUHP (KUHP) yang berbunyi.

PENGANTAR TEORI HUKUM

Pengertian Teori Hukum

Mertokusumo dengan tegas menegaskan bahwa teori hukum dan ilmu hukum adalah dua hal yang berbeda. Dalam beberapa literatur, terdapat berbagai istilah lain yang digunakan selain istilah “teori hukum”, seperti “yurisprudensi” dan “filsafat hukum”52. Menurut Ian McLeod, negara-negara yang menganut sistem Anglo-Amerika tidak menggunakan istilah “teori hukum” melainkan istilah.

54 Achmad Ali, 2009, Mengungkap Teori Hukum dan Kehati-hatian Peradilan: termasuk Tafsir Hukum (Legisprudensi) Vol.

Ciri Teori Hukum

Seperti yang telah disebutkan di atas, Anda harus memahami ilmu fiqih atau ilmu hukum terlebih dahulu sebelum mempelajari teori hukum, karena pada hakikatnya teori hukum menggali lebih dalam apa yang terkandung dalam ilmu hukum. Oleh karena itu ciri kesebelas teori hukum adalah membicarakan hukum dari sudut pandang hukum non-teknis dengan menggunakan bahasa yang juga tidak hukum secara teknis. Sehubungan dengan ciri-ciri sebelumnya, maka ciri teori hukum yang ketigabelas adalah membicarakan tentang pertimbangan-pertimbangan atau penalaran para ahli hukum.

Artinya menggali dasar dalil-dalil yang dikemukakan para ahli hukum, termasuk menganalisis instrumen hukum yang digunakan dalam dalil-dalil tersebut.

Objek Teori Hukum

Penelitian hukum dengan demikian merupakan penelitian yang membantu mengembangkan ilmu hukum untuk mengungkap kebenaran hukum. Kedua, penelitian hukum deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu kebenaran hukum sebagaimana adanya. Pertama, penelitian hukum eksperimental yaitu penelitian yang mencari kebenaran hukum berdasarkan kasus-kasus fiktif.

Kedua, penelitian studi kasus hukum merupakan penelitian yang mencari kebenaran hukum berdasarkan suatu kasus.

Tugas Teori Hukum

Kembali ke jenis-jenis penelitian hukum setelah Sugeng Istant, versi PETA didasarkan pada studi kasus. Dalam penelitian hukum menurut versi ini ada penelitian yang menyasar satu orang dan penelitian yang menyasar sejumlah orang tertentu. Dalam The Behavior of Law yang dikutip oleh Achmad Ali, Donald Black mengemukakan teori perilaku hukum yang berupaya menjelaskan faktor-faktor sosial yang mempengaruhi penegakan hukum dan bagaimana hukum berperilaku.

Perkembangan selanjutnya, sintesis interdisipliner melahirkan konsep-konsep keilmuan baru seperti sosiologi hukum, analisis ekonomi terhadap berjalannya hukum, kriminologi, antropologi hukum dan sebagainya.

SUMBER HUKUM

Sumber Hukum Normal

  • Undang-Undang
  • Kebiasaan
  • Traktak
  • Yurisprudensi
  • Perjanjian
  • Doktrin

Sumber hukum adat yang diakui langsung oleh undang-undang meliputi undang-undang, adat istiadat, dan perjanjian, sedangkan sumber hukum adat adalah. Sedangkan dalam arti formal, undang-undang adalah produk hukum yang dibuat oleh DPR dengan persetujuan Presiden. Hukum dalam arti formal biasanya terdiri dari pembukaan atau resital, keputusan atau perintah, dan deklarasi.

Maksudnya, kaedah perundangan dalam sesuatu undang-undang mestilah mengikut cita-cita perundangan sesebuah negara.

Sumber Hukum Abnormal

  • Proklamasi
  • Revolusi
  • Coup de tat

Hal ini dikatakan karena Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 menandai berakhirnya tatanan hukum pemerintahan kolonial dan lahirnya tatanan hukum baru bagi Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat. Dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia, selain Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, sumber ketertiban hukum lainnya adalah Dekrit Presiden 5 Juli 1959, UUD 1945, dan Perintah 11 Maret 1966. Serupa dengan itu. Sebelum proklamasi, revolusi disebut sebagai sumber hukum karena pada saat itu mulai muncul tatanan hukum baru yang menggantikan tatanan hukum lama yang dianggap tidak adil atau tidak sesuai dengan perlindungan hak asasi manusia, dan sebagainya.

Perubahan tatanan hukum dengan cara yang tidak biasa inilah yang memasukkan coup d'état atau kudeta sebagai sumber hukum yang tidak normal.

Sumber Hukum Internasional

Sedangkan putusan pengadilan dan doktrin atau ajaran para ahli hukum tergolong dalam sumber hukum sekunder. Sumber hukum formal hukum internasional meliputi konvensi internasional dan kebiasaan internasional, sedangkan sumber hukum substantif meliputi asas-asas hukum umum dan ajaran para ahli hukum140. Dalam hierarki sumber hukum internasional, konvensi internasional menempati tingkat tertinggi, kemudian adat istiadat internasional.

Sementara itu Cherif Bassiouni menyatakan bahwa sumber hukum pidana internasional adalah konvensi internasional, adat istiadat internasional dan asas-asas hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa beradab di dunia144.

ASAS HUKUM

Definisi Asas Hukum

Lebih lanjut Bellefroid menjelaskan bahwa asas hukum adalah norma-norma fundamental yang disusun dari hukum positif dan dianggap oleh ilmu hukum berasal dari aturan-aturan yang lebih umum149. Oleh karena itu, asas hukum tidak dapat dilepaskan dari konteks sosial dimana asas tersebut lahir.Jika mengacu pada pengertian asas hukum sebagaimana dikemukakan para ahli di atas, terdapat beberapa catatan penting.

Mengenai hal yang terakhir ini, sebenarnya banyak asas hukum yang dituangkan dalam peraturan hukum yang konkrit.

Karakter, Fungsi Dan Ciri-Ciri Asas Hukum

Asas hukum yang tidak dituangkan dalam peraturan hukum konkrit seperti nemo ius ignorare consetur: diasumsikan semua orang mengetahui hukum. Ciri-ciri asas hukum yang ketiga adalah ada asas hukum yang bersifat umum dan ada pula yang bersifat khusus. Asas hukum tertentu, misalnya res inter alibs acta: suatu perjanjian hanya mengikat para pihak yang membuatnya.

Meskipun asas hukum bersifat dinamis, Mertokusumo mengutip pendapat Scholten menyatakan bahwa ada asas hukum yang bersifat universal.

Beberapa Asas Hukum

  • Accessorium non ducit, sed sequitur, suum principale
  • Actio libera in causa, qui peccat ebrius, luat sobrius
  • Actori in cumbit probatio
  • Actori incumbit onus probandi, actore non probante, reus absolvitur
  • Actor sequitur forum rei
  • Actus dei nemini facit injuriam
  • Actus non facit reum nisi mens sit rea
  • Ad officium justiciariorum spectat unicuique coram eis placitanti justitiam exhibere
  • Aedificia solo cedunt
  • Aequitas sequitur legem
  • Aequum et bonum est lex legume
  • Affectio tua nomen imponit operi tuo
  • Affectus punitur licet non sequator effectus
  • Animus ad se omne jus ducit
  • Apices juris non sunt jura
  • Audi et alteram partem
  • Aut dedere aut judicare
  • Aut dedere aut punere
  • Bonafides
  • C’est le crime qui fait la honter, et non pas vechafaus
  • Carcer ad homines custodiendos, non ad puniendos, dari debet
  • Civitas maxima
  • Coactus, attanmen voluit
  • Cogitationis peonam nemo patitur
  • Commodum ex injuria sua non habere debet
  • Conatus quid sit non definitur in jure
  • Confessio facta in judicio omni probatione major est
  • Contra legem facit qui id facit quod lex prohibit; in fraudem vero qui, salvis verbis legis, sententiam ejus
  • Crimen laesae magestatis omnia alia criminal excedit quoad poenam
  • Crimen trahit personam
  • Cujus est instituere, ejus est abrogare
  • Cujus juris est principale, ejusdem juris erit accessorium
  • Culpae poena par esto
  • Delegata potestas non potest delegare
  • Destinata tantum pro factis non hebentur
  • Errare humanum est, turpe in errope perseverare
  • Ex aequo et bono
  • Exceptio non adimpleti contarctus
  • Exceptio frimat vim legis in casibus non exceptis
  • Exceptio plurium litis consortium
  • Fiat justitia et pereat mundus
  • Furiosi nulla voluntas est
  • Ignorantia leges excusat neminem
  • Ignoscitur ei qui sanguinem suum qualiter redemptum voluit
  • Imperitia culpae annumeratur,
  • In casu extremae necessitates omnia sunt communia
  • Id damnum dat qui iubet dare; eius vero nulla culpa est, cui parrere necesse sit
  • Impunitas continuum affectum tribuuit delinquendi
  • Incriminalibus, probationes bedent esse luce clariores
  • In dubio pro reo
  • In judicio non creditor nisi juratis
  • Interest reipublicae quod homines conserventur
  • Ius curia novit
  • Judex Ne Procedat Ex Officio
  • Juris ignorantia nocet, facti non nocet
  • Jus istud non humani generis propium est, sed

Itikad baik dalam hukum pidana terlihat dari alasan-alasan berupa perintah dinas yang tidak sah. Dalam hukum pidana, pemaksaan merupakan salah satu alasan pengampunan yang menghilangkan kesalahan pelaku. Hal ini merupakan asas acara perdata, artinya pengakuan yang dibuat sebelum persidangan merupakan alat bukti.

Dalil ini terkenal dalam hukum acara perdata, artinya jika tidak ada penggugat maka tidak ada hakim.

  • Legatus regis vice fungitur a quo destinatur, et honorandus est sicut ille cujus vicem gerit
  • Lex dura, sed tamen scripta
  • Lex favor reo
  • Lex posterior derogat legi priori
  • Lex ratio summa insita in natura, quae juber ea, quae facienda sunt, prohibitque contraria
  • Lex specialis derogat legi generali
  • Lex superior derogat legi inferior
  • Manifesta non egent prosatione
  • Melius est accipere quamfacere injuriam
  • Moneat lex prius quam feriat
  • Mortuus exitus non est exitus
  • Ne bis in idem
  • Negativa non sunt probanda
  • Nemo judex idoneus in propria causa
  • Nemo prudens punit, quia pecatum, sed ne peccetur
  • Nemo punitur pro alieno delicto
  • Nit agit exemplum litem quo lite resolvit
  • Non scripta sed nata lex
  • Non tam ira, quam causa irae excusat

Di Inggris, pelaku kejahatan masih diadili berdasarkan undang-undang lama, meskipun terdapat perubahan dalam aturan hukum pada saat dilakukannya pelanggaran dan pada saat persidangan. Dengan kata lain, ia diadili menurut hukum yang berlaku pada saat ia melakukan kejahatan tersebut. Asas prioritas ini selalu berlaku apabila terjadi pertentangan antara satu undang-undang dengan undang-undang lainnya.

Jika ini berlaku, maka yang digunakan ialah hukum yang lahir kemudian dan bukannya hukum yang lahir dahulu.

  • Nullum delictum, noela poena sine praevia lege poenali
  • Omnes actiones in mundo infra certa tempora habent limitationem
  • Omnia praesumuntur legitime facto donec probetur in contrarium
  • Omnia praesumuntur rite esse acta
  • Pacta sunt servanda
  • Par in parem non habet imperium
  • Peccatum peccato addit qui culpae quam facit patrocinium defensionis adjungit
  • Persona standi in judicio
  • Presumption of innocent
  • Poenae ut poenae, poenae ut medicine
  • Quaedam, rationalis ordinatio ad bonum commune, ab eo qui cura communitatis habet promulgata
  • Qui non habet in aere, luat in corpore, ne quis peccetur impune
  • Qui per alium facit per seipsum facere videtur
  • Qui potest et debet vetara, tacens jubet
  • Qui non potest solvere in aere, luat in corpore
  • Qui semel actionem renunciaverit, amplius repetere non potest
  • Quod fieri per leges lecebat, quia id nec divina prohibit et nondum prohibuerat lex humana
  • Quod licet jovi non licet bovi
  • Reformatio in melius
  • Regula est, juris quidem ignorantiam cuique nocere, facti vero ignorantiam non nocere
  • Res ipsa loquitur
  • Res judicata proveritate habetur
  • Sacramentum habet in se tres comites, veritatem justitiam et judicium: veritas habenda est in jurato;

Itu juga bukan dalil atau asas, melainkan suatu doktrin dalam hukum pidana yang disebut concursus, atau konkuren atau konkuren. Kesesuaian dalam hukum pidana terdiri atas peraturan yang bersamaan, perbuatan yang bersamaan, ketentuan yang bersamaan, dan perbuatan yang berkelanjutan. Dalam hukum acara perdata, kapasitas hukum merupakan hal yang asas bagi penggugat.

Postulat ini menjadi landasan atau asas doktrin crime by omission atau kejahatan kelalaian dalam hukum pidana.

Putusan pengadilan dalam perkara pidana menerapkan asas res judicata incriminalibus: putusan akhir suatu perkara pidana mempunyai kekuatan hukum yang tetap, sehingga hak untuk memperbaharui atau melanjutkan penuntutan sama sekali dikecualikan, tanpa memandang apakah putusan itu baik atau salah. . Konsekuensi lebih lanjut dari asas ini adalah putusan pengadilan dalam perkara pidana harus dilaksanakan atau dilaksanakan karena mempunyai kekuatan hukum. Setiap putusan pengadilan harus dilaksanakan berdasarkan asas parum est latam esse sententiam, nisi mandetur eksekusii.

Baik dalam perkara pidana maupun perdata, segala putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap harus dilaksanakan untuk menyelesaikan suatu perkara, karena undang-undang melarang proses hukum yang tiada habisnya (infinitum in jure reprobatur).

100. Secundum allegat iudicare

101. Societes delinquere non potest

102. Similia similibus curantor

Kamus Hukum Hitam menyatakan postulat de similibus idem est judicium bahwa keputusan yang sama harus diterapkan pada kasus yang sama238. Hal ini untuk menjamin kepastian hukum dan keadilan bahwa setiap orang mempunyai kedudukan yang sama di hadapan hukum. Oleh karena itu, dalam perkara serupa, sekalipun para pihak berbeda dalam satu perkara dan berbeda dalam perkara lain, hendaknya putusannya tetap sama dengan perkara yang telah diputus sebelumnya.

103. Stare dicisis et quieta non movere

104. Tabellionis officium fideliter exercebo

Dalam perkembangan selanjutnya dikenal cyber notary, dimana akta dapat dibuat melalui dunia maya, namun hal tersebut tidak termasuk akta yang harus dibuat menurut undang-undang, dalam artian para pihak harus menghadap secara fisik dihadapan notaris. Misalnya, A di kota -beli ada di kota Z.

Artinya A harus ke notaris di kota

105. Ubi jus incertum, ibi jus nullum

Di Gorgia – salah satu negara bekas Uni Soviet – perbuatan dapat dilakukan melalui telekonferensi, namun prinsip Tabellionis officium fideliter exercebo tetap dipatuhi. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, transaksi tersebut dapat dilakukan melalui telekonferensi namun tetap di hadapan notaris.

106. Ultimum remidium

Doktrin ini menekankan bahwa hukum pidana merupakan senjata pamungkas atau upaya terakhir untuk menyelesaikan suatu permasalahan hukum. Frank von Lizt sebagai salah satu penerus aliran hukum pidana modern menyatakan bahwa hukum pidana merupakan pengganti bidang hukum lainnya. Saat menulis Wetboek van Strafrecht, ahli hukum Belanda Modderman menekankan bahwa negara berkewajiban mengambil tindakan terhadap pelanggaran hukum atau ketidakadilan yang tidak dapat diselesaikan dengan cara hukum lainnya.

Dalam konteks hukum pidana di Indonesia, beberapa tindak pidana khususnya tindak pidana luar biasa menempatkan hukum pidana sebagai primum remidium.

107. Ultra Petita

Putusan dalam perkara pidana hanya dibatasi oleh maksimalnya pidana pidana yang terdapat dalam suatu pasal.

108. Una Via

109. Unus tetstis nullus testis

Tegasnya, untuk membuktikan sesuatu peristiwa undang-undang, sama ada ia berlaku dalam konteks undang-undang jenayah atau sivil, sekurang-kurangnya dua saksi diperlukan. Al-Baqarah yang berbunyi: “..Dan saksikanlah dengan dua orang saksi lelaki di antara kamu, jika tidak ada dua orang saksi, maka (boleh jadi) seorang saksi lelaki dan dua orang perempuan yang kamu redhai, supaya jika ada orang lupa, orang lain pula yang menjadi saksi. orang mengingatkannya.Begitu juga, seperti yang terdapat dalam Alkitab, Ulangan - Kitab Ulangan untuk melakukan;

Plus valet unus oculatus testis quam auriti decem, artinya satu orang saksi mata lebih baik dari 10 orang saksi yang hanya mendengar saja.

110. Verba Volant scripta manet

111. Volenti non fit iniura

112. Voluntas reputabitur pro facto

Dalil lain yang juga mendukung teori ini adalah intensio mea imponit nomen operi meo, artinya niat seseorang tercermin dalam tindakannya. Dalam hal pencemaran nama baik yang berupa pernyataan, berlaku postulat verba sunt indices animi yang artinya kata-kata menunjukkan maksud.

Referensi

Dokumen terkait

The linguistics features of standard dialect are grammatical form, dominated by  52 present tenses and the least is 3 conditional sentences; vocabulary, dominated 

Sugiatno, M.Pd 19 Kapita Selekta Pendidikan Matematika Menengah/KPM627/3sks/6 Drs.. Ade Mirza, M.Pd 20B Kapita Selekta Pendidikan Matematika Mennegah/KPM627/3sks/6