• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku MANAJEMEN KEUANGAN DAN SARANA PRASARANA PAUD - Repository UHAMKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Buku MANAJEMEN KEUANGAN DAN SARANA PRASARANA PAUD - Repository UHAMKA"

Copied!
218
0
0

Teks penuh

Buku ini dibuat untuk memberikan pemahaman mendalam tentang konsep dasar pengelolaan keuangan. Kami berharap buku ini bermanfaat dalam menyumbangkan ilmu pengetahuan bagi dunia pendidikan khususnya mengenai pengelolaan keuangan sarana dan prasarana pada lembaga PED.

  • Pendahuluan
  • Pengertian Manajemen Keuangan Pada Lembaga
  • Urgensi Keuangan pada Lembaga Pendidikan
  • Tujuan Manajemen Keuangan Pendidikan
  • Rangkuman

Pengelolaan keuangan yang efektif pada lembaga pendidikan anak usia dini penting untuk menjamin keberlanjutan keuangan, pengelolaan yang baik dan mencapai tujuan pendidikan anak usia dini. Tujuan utama pengelolaan keuangan pada lembaga adalah untuk menjamin keberlanjutan keuangan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

  • Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan
  • Prinsip Manajemen Keuangan
  • Rangkuman
  • Konsep Anggaran Dalam Pendidikan
  • Fungsi Anggaran Pendidikan
  • Jenis biaya Pendidikan
  • Prosedur Anggaran dan Biaya Pendidikan

Pengawasan dan Akuntabilitas, yaitu proses pengawasan yang dilakukan untuk memastikan anggaran dan biaya pelatihan digunakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan dalam batas yang diperbolehkan. Pengawasan dan Akuntabilitas: Proses pengawasan dilakukan untuk memastikan bahwa anggaran dan biaya pelatihan digunakan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dan dalam batas yang diperbolehkan.

Sumber Keuangan Lembaga Pendidikan

Ini adalah dana yang harus dibayar oleh orang tua siswa setiap bulannya selama mereka menjadi pelajar. Standar pembiayaan pendidikan meliputi biaya pendidikan per satuan, biaya penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan, serta biaya pribadi peserta didik.

Definisi Pengelolaan Keuangan Lembaga

Perencanaan keuangan: mencakup semua sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan secara sistematis dan menghindari dampak negatif yang berbahaya. Dalam konteks pendidikan, pengelolaan keuangan lembaga pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Definisi Pengelolaan Keuangan Lembaga

Penggunaan sumber daya harus direncanakan secara hati-hati, baik dari segi pendapatan maupun pengeluaran, dan penggunaannya harus dibenarkan melalui pelaporan yang jelas untuk memastikan bahwa penggunaan sumber daya tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Penggunaan sumber daya harus direncanakan secara hati-hati, baik dari segi pendapatan maupun pengeluaran, dan penggunaannya harus dibenarkan melalui pelaporan yang jelas untuk memastikan bahwa penggunaan sumber daya tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.

Prinsip-prinsip pengelolaan keuangan

Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pemeriksaan dan memberikan persetujuan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan sesuai dengan kewenangan yang ditetapkan. Pengelolaan keuangan (money management) pada umumnya berupa kegiatan pengelolaan dana dalam kehidupan sehari-hari, yang dilakukan atau dilakukan oleh seseorang atau kelompok dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan finansial.

Prosels Pelngellolaan Keluangan Lelmbaga PAUD

Hal ini mencakup penyusunan laporan keuangan yang akurat dan jelas, pengawasan ketat terhadap penggunaan dana, serta memastikan proses pengelolaan keuangan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Selain itu, komite sekolah dan pihak terkait lainnya juga mempunyai peran penting dalam mengawasi dan mengaudit pengelolaan keuangan sekolah. Dengan demikian, proses pengelolaan keuangan sekolah yang baik akan berdampak positif terhadap peningkatan mutu pendidikan dan berkontribusi terhadap penciptaan.

Definisi Strategi Keuangan

Strategi keuangan adalah suatu rencana dan pendekatan yang digunakan untuk mengatur dan mengelola aspek keuangan dengan tujuan mencapai kesuksesan keuangan jangka panjang. Strategi keuangan pendidikan mengacu pada rencana dan tindakan yang diambil untuk mengelola aspek keuangan yang berkaitan dengan pendidikan, baik pendidikan pribadi maupun pendidikan anak. Strategi keuangan untuk pendidikan melibatkan beberapa langkah, seperti menetapkan tujuan pendidikan yang jelas, merencanakan waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut, memperkirakan biaya pendidikan, membangun cadangan keuangan khusus untuk pendidikan, memilih instrumen keuangan yang sesuai, memanfaatkan insentif pendidikan yang tersedia dan secara teratur menilai kebutuhan pendidikan. dan memantau kemajuan strategi keuangan pendidikan.

Strategi keuangan melibatkan beberapa elemen

Dengan strategi keuangan yang baik, lembaga dapat mengalokasikan dana secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan utamanya (Hidayat, 2022). Strategi keuangan juga melibatkan disiplin diri dan komitmen untuk mengikuti rencana yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan keuangan yang diinginkan. Pemantauan dan evaluasi adalah dua fase penting dari strategi keuangan yang membantu memastikan bahwa rencana keuangan berjalan sesuai dengan harapan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Prinsip Pencapaian Tujuan

Meinuiruitui Dr. H. Ruisydi Ananda) Dalam melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan agar tujuan manajemen pendidikan dapat tercapai. Asas pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan adalah: asas pencapaian tujuan, asas efisiensi, asas pengelolaan, asas tanggung jawab, asas akuntabilitas, dan asas integritas. Sementara itu, Huint Pieircei dalam Barnawi dan Arifin menjelaskan prinsip dasar pengelolaan sarana dan prasarana sekolah sebagai berikut.

Prinsip Efisiensi

Upaya yang terintegrasi dan terpelihara dengan baik untuk memelihara fasilitas dan infrastruktur kelembagaan dapat membantu meningkatkan umur dan kinerja sumber daya yang ada. Perkembangan teknologi dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan sarana dan prasarana kelembagaan. Mengkaji dan meningkatkan keberlanjutan, prinsip efisiensi mencakup penilaian terhadap teknik-teknik yang berkaitan dengan peningkatan sarana dan prasarana kelembagaan.

Prinsip Administratif

Kolaborasi yang kuat antara lembaga PAUiD dan orang tua dapat meningkatkan efektivitas pendidikan anak dan memberikan dukungan yang konsisten dalam proses pembelajaran. Prinsip ini menekankan pentingnya personel yang berkualitas dan terlatih di lembaga PAUiD. Prinsip ini melibatkan siklus evaluasi empiris dan tindakan perbaikan yang dilakukan oleh lembaga PAUiD.

Prinsip Kejelasan Tanggung jawab

Manajemen intuitif mempunyai gambaran yang jelas dan intuitif mengenai tugas setiap pegawai yang terlibat dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan. Dengan adanya uraian tugas yang jelas, maka setiap orang akan mempunyai pemahaman yang benar mengenai peran dan tanggung jawabnya dalam pengelolaan sarana dan prasarana. Prinsip integritas dan tanggung jawab dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dimaksudkan agar masyarakat atau staf yang terlibat mendapatkan pemahaman yang jelas tentang peran dan tanggung jawabnya.

Prinsip Konhesif manajemen sarana prasarana

Hal ini memungkinkan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan meningkatkan koordinasi pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan secara optimal. Komunikasi yang baik membantu menyeimbangkan saling pengertian, menghindari kebingungan dan meningkatkan kerjasama dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan. Evaluasi dapat membantu meningkatkan sinergi, menciptakan efisiensi dan meningkatkan kinerja yang konsisten dalam pengelolaan sarana dan prasarana.

Rangkuman

Prinsip ini menjadikan penting untuk mengarahkan pengelolaan sarana dan prasarana lembaga PAUiD untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Prinsip ini menekankan pentingnya sinergi dan kerjasama antara seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan sarana dan prasarana lembaga PAUiD. Peningkatan sarana dan prasarana sebagai salah satu jaminan keberhasilan pendidikan seringkali menjadi kendala dalam terselenggaranya pendidikan di sekolah.

Ruang Lingkup Sarana Lembaga

Menurut (Werang, ruang lingkup pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan meliputi perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan, pemeliharaan, pembongkaran dan pengawasan. Oleh karena itu, sekolah harus dapat menyediakan dan menutup sarana dan prasarana sedemikian rupa sehingga memungkinkan istirahat. sarana dan prasarana tersebut untuk meningkatkan keberhasilan siswa secara optimal. Sedangkan fasilitas adalah sarana yang langsung digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, seperti buku, perpustakaan, laboratorium, dan sejenisnya.

Ruang lingkup Prasarana Lembaga

Dilihat dari fungsi dan fungsinya dalam proses pengajaran, sarana pengajaran dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu: (1) alat pembelajaran; (2) alat peraga; (3) media pembelajaran. Salah satunya adalah sarana prasarana pendidikan yang digunakan langsung dalam proses pengajaran, seperti ruang kelas, perpustakaan, ruang pelatihan keterampilan, laboratorium, dan lain sebagainya. Kedua, sarana prasarana pendidikan tidak secara langsung digunakan dalam proses pengajaran, namun tetap sangat penting untuk menunjang proses pengajaran.

Komponen Manajemen Sarana dan Prasarana

Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan lahan untuk pembangunan prasarana sekolah/madrasah dan sarana bermain/olahraga telah sesuai dengan rencana tata ruang yang ditetapkan oleh pemerintah daerah, dan telah mengikuti prosedur dan peraturan yang sesuai untuk mendapatkan izin penggunaan lahan. Tanah yang bersangkutan telah berstatus hak atas tanah, dan/atau telah memperoleh izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan memenuhi ketentuan denah bangunan, maka bangunan ini telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di kawasan, sehingga pembangunan prasarana sekolah/madrasah dan sarana bermain/olah raga sah dan aman sesuai dengan lingkungan sekitar. melanjutkan. .

Analisis Sarana Yang Habis Pakai

Bergerak atau Tidak Bergerak

Sedangkan sarana pendidikan yang tahan lama adalah bahan atau peralatan yang dapat digunakan berulang kali atau dalam jangka waktu yang lama. Sarana pengajaran keliling merupakan bahan atau peralatan yang dapat dipindahkan atau ditempatkan sesuai dengan kebutuhan dan kegunaannya. Sedangkan sarana pendidikan tetap adalah sarana yang pada umumnya tetap berada pada suatu tempat atau ruangan dan tidak mudah dipindahkan atau bahkan sulit dipindahkan.

  • Proses penyusunan rencana kebutuhan lembaga PAUD 131
  • Pendistribusian Sarana dan prasarana di lembaga PAUD
  • Perawatan Sarana dan Prasarana
  • Pemanfaatan Sarana Prasarana PAUD
    • Rangkuman

Perolehan sarana dan prasarana meliputi pembelian atau penyewaan gedung, perlengkapan pengajaran (meja, kursi, papan tulis, perlengkapan audio visual), perlengkapan administrasi (komputer, printer, perlengkapan kantor) dan fasilitas pendukung lainnya (toilet, kamar kecil, perpustakaan). . Hal ini penting untuk menjamin penggunaan sarana dan prasarana yang efisien dan aman. Lembaga PAUD bertanggung jawab menjaga kebersihan, ketertiban, dan keamanan sarana dan prasarana yang dimilikinya.

Analisis Kebutuhan

Setelah mendapat hibah, sarana dan prasarana yang diperlukan dikirimkan ke sekolah yang mengajukan permohonan hibah. Pihak yayasan dan kepala sekolah kemudian melakukan pertemuan dengan para guru dan pegawai TUI dilanjutkan pembahasan rencana perbaikan sarana dan prasarana. Tujuan kepemimpinan sekolah adalah mempunyai kendali langsung terhadap peningkatan sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses pembelajaran sehari-hari.

Seleksi Skala Prioritas

Dalam hal ini sekolah akan mengadakan rapat perencanaan dan pengumpulan data intuitif untuk menentukan sarana dan prasarana yang akan disediakan. Pendataan ini akan menghasilkan daftar yang memuat jenis sarana dan prasarana yang akan disediakan. Penyediaan sarana dan prasarana merupakan bagian dari keberlanjutan program perencanaan yang dirumuskan khusus oleh sekolah.

Seileiksi Kuialitas Sarana Prasarana Leimbaga PAUiD

Memastikan peralatan dan bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran berkualitas baik dan aman bagi anak. Memperhatikan aksesibilitas infrastruktur bagi anak-anak dan lansia, termasuk akses terhadap anak-anak dengan tunjangan khusus ibu. Proses penjaminan kualitas infrastruktur lembaga PAUiD merupakan upaya intuitif untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendorong dan mendukung keseimbangan optimal anak.

Sifat Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah juga dilakukan dengan memeriksa tata ruang antara lain meja, kursi, lemari, dan pintu. Kepala sel sekolah mengupayakan pemeliharaan dan pemanfaatan sebaik-baiknya lingkungan sekolah dan sarana prasarana demi kelancaran proses pembelajaran di sekolah. Sifat perbaikan yang terdapat pada pemeliharaan sarana dan prasarana yang terakhir adalah perbaikan pemeliharaan dimana perbaikan tersebut berarti revisi atau pengadaan kembali.

Waktu Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang tertata dengan baik akan mampu menunjang proses pembelajaran dengan baik. Pemeliharaan sarana dan prasarana didasarkan pada sifat pemeriksaan, pencegahan, perbaikan ringan, dan perbaikan kerusakan. Sarana dan prasarana yang ada di sekolah pada awalnya harus dirawat, dipelihara dan diawasi agar siap digunakan.

Syarat Penghapusan

Penghapusan barang adalah suatu kegiatan dimana barang tersebut dibebaskan dari tanggung jawab karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Beberapa alasan yang dapat menjadi pertimbangan dihilangkannya sarana dan prasarana pada suatu lembaga pendidikan, yaitu sebagai berikut.

Tahap Penghapusan

Manajer item menyusun daftar item yang akan dihapus, yang berisi nomor seri, nomor kode item, nama item, nama. Kepala Sekolah mengusulkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi melalui Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk menetapkan status perumahan dinas kelas I. Dinas Pendidikan Provinsi meneruskan usulan ini ke Pusat Pendidikan Nasional. Kementerian Pendidikan Nasional mengeluarkan keputusan penetapan status Golongan I. Apabila rumah dinas sudah berumur 10 tahun, maka Kepala Dinas Pendidikan provinsi harus mengusulkan kepada Sekretaris Jeindeiral untuk meminta pemindahan rumah dinas dari Kelas I ke Kelas Saya dengan lampiran sebagai berikut:

Sarana dan Prasarana di Lembaga PAUD

Pengelolaan sarana dan prasarana di PAUD merupakan suatu bentuk pengelolaan sarana dan prasarana yaitu perencanaan sarana dan prasarana sekolah sesuai prosedur, pelaksanaan sarana sekolah, inventarisasi sarana dan prasarana sekolah, pemanfaatan sarana dan prasarana secara baik, dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah. fasilitas. dan infrastruktur dengan baik. Pengelolaan sarana dan prasarana di Selkollah menjadi landasan peningkatan kualitas pembelajaran daring di era Pandelmi. Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di MI MA'ARIF NU Kelrtayasa.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penelitian telah dilakukan baik di dalam maupun luar negeri dan hasilnya konsep ini efektif untuk meningkatkan kualitas lembaga pendidikan, dalam hal ini sekolah.

Sistem pengendalian internal yang efektif dalam pengelolaan Lembaga Amil Zakat, dapat dikatakan baik, yaitu sebesar 68,7% , sedangkan indikator adanya ukuran

efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang. bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya

1) Pencapaian tujuan, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila dapat mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. 2) Ketepatan waktu, yaitu suatu

dibutuhkan serta menggunakannya secara ekonomis efisien dan efektif oleh pihak- pihak yang mulai berkompeten melalui serangkaian kegiatan mulai dari proses perencanaan, pengarahan,

Kegiatan tersebut dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas guna mencapai suatu tujuan kegiatan belajar mengajar yang efektif juga efisien sesuai RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Meskipun masih ditemukan lembaga pendidikan yang melaksanakan proses pendidikan yang bersifat konvensional dan kurang efektif merespon dinamika zaman dan modernitas.14 Disamping itu

dalam rangka menetapkan keputusan, kegiatan, atau langkah-langkah yang akan dilaksanakan guna mencapai tujuan yang efektif dan efisien.69 Dengan demikian perencanaan yang terdapat