• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Pengambilan Darah yang Baik

N/A
N/A
Nur Pahizah

Academic year: 2024

Membagikan " Cara Pengambilan Darah yang Baik"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN PENGAMBILAN DARAH VENA PENGAMBILAN DARAH VENA Oleh Riyan Idayati, 1006770955 Oleh Riyan Idayati, 1006770955 I.

I. Definisi TindakanDefinisi Tindakan

Pengambilan darah vena adalah cara pengambilan darah dengan menusuk area pembuluh Pengambilan darah vena adalah cara pengambilan darah dengan menusuk area pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit. Darah dapat diambil dari vena dalam fossa cubiti, darah vena dengan menggunakan spuit. Darah dapat diambil dari vena dalam fossa cubiti, vena saphena magna/ vena superficial lain yang cukup besar untuk endapatkan sampel darah vena saphena magna/ vena superficial lain yang cukup besar untuk endapatkan sampel darah II.

II. Tujuan TindakanTujuan Tindakan 1.

1. Mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk melakukanMendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk melakukan pemeriksaan

pemeriksaan 2.

2. Untuk mendapatkan specimen darah vena tanpa antikoagulan yang memenuhiUntuk mendapatkan specimen darah vena tanpa antikoagulan yang memenuhi persyaratan untuk pemeriksaan kimia

persyaratan untuk pemeriksaan kimia klinik dan imunoserologi.klinik dan imunoserologi.

3.

3. Untk menganalisa kandungan komponen darah, seprti sel darah merah, sel darah putih,Untk menganalisa kandungan komponen darah, seprti sel darah merah, sel darah putih, leukosit dan trombosit.

leukosit dan trombosit.

III.

III. Kompetensi dasar lain yang Kompetensi dasar lain yang harus dimilikiharus dimiliki

Tempat-tempat yang memungkinkan untuk pengambilan darah Tempat-tempat yang memungkinkan untuk pengambilan darah vena:vena:

-- Lengan : vena basilica, vena sefalika, vena median cubiti, vena medial-antebrakial, venaLengan : vena basilica, vena sefalika, vena median cubiti, vena medial-antebrakial, vena radialis.

radialis.

-- Tungkai Tungkai vena vena saphenous.saphenous.

IV.

IV. IndikasiIndikasi

-- Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan laboratorium

(2)

V.

V. KontraindikasiKontraindikasi

-- Juka terdapat tanda-tanda infeksi, infiltrasi atau Juka terdapat tanda-tanda infeksi, infiltrasi atau thrombosis pada tempat penusukan.thrombosis pada tempat penusukan.

-- Klien dengan mastektomi yang mengalami gangguan pada Klien dengan mastektomi yang mengalami gangguan pada tangannya.tangannya.

-- Fistula arteriovenusFistula arteriovenus

-- Lengan yang mengalami gangguan atau Lengan yang mengalami gangguan atau kelumpuhankelumpuhan -- Lengan dengan gangguan sirkulasi ataupun neurologis.Lengan dengan gangguan sirkulasi ataupun neurologis.

VI.

VI. KomplikasiKomplikasi

-- Pembendungan yang terlalu lama akan mempengaruhi hasil pemeriksaan karena akanPembendungan yang terlalu lama akan mempengaruhi hasil pemeriksaan karena akan terjadi hemokonsentrasi. Pengisapan darah ang terlalu dalam akan menyebabkan darah terjadi hemokonsentrasi. Pengisapan darah ang terlalu dalam akan menyebabkan darah membeku dalam spuit, segera pisahkan darah ke dalam tabung sesuai jenis pemeriksaan.

membeku dalam spuit, segera pisahkan darah ke dalam tabung sesuai jenis pemeriksaan.

-- Terbentuk hematoma pada tempat penusukan.Terbentuk hematoma pada tempat penusukan.

-- Terjadi perdarahan pada tempat penusukanTerjadi perdarahan pada tempat penusukan VII.

VII. Alat dan bahanAlat dan bahan -- Kapas alcoholKapas alcohol -- Spuit ( 2-5ml)Spuit ( 2-5ml) -- Bak spuitBak spuit -- Bengkok Bengkok 

-- Kapas steril + betadineKapas steril + betadine -- Sarung tanganSarung tangan

-- Plester da tourniquetPlester da tourniquet -- Perlak pengalasPerlak pengalas VIII.

VIII. Anatomi daerah yang menjadi targetAnatomi daerah yang menjadi target

Pada pengambilan darah vena ( enipucture), contoh darah umumnya diambil dari vena Pada pengambilan darah vena ( enipucture), contoh darah umumnya diambil dari vena median cubital pada anterior lengan ( sisi dalam lipatan siku). Vena ini dekat dengan median cubital pada anterior lengan ( sisi dalam lipatan siku). Vena ini dekat dengan permukaan kulit, cukup besar dan tidak ada pasokan saraf besar. Apabila tidk  permukaan kulit, cukup besar dan tidak ada pasokan saraf besar. Apabila tidk  memungkinkan, vena chepalika atau vena basilica bisa menjadi pilihan berikutnya.

memungkinkan, vena chepalika atau vena basilica bisa menjadi pilihan berikutnya.

Venipucture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya berdekatan Venipucture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf median.

dengan arteri brachialis dan syaraf median.

Sebagian besar darah yang dipakai adalah darah

Sebagian besar darah yang dipakai adalah darah dari vena cubiti pada orang dewasa. Olehdari vena cubiti pada orang dewasa. Oleh karena itu hal yang harus diperhatikan sebelum melkukan pegambilan darah vena adalah karena itu hal yang harus diperhatikan sebelum melkukan pegambilan darah vena adalah mengkaji area/pembuluh darah vena tempat darah akan diambil. Perawat memastikan vena mengkaji area/pembuluh darah vena tempat darah akan diambil. Perawat memastikan vena yang diambil darahnya memiliki ukuran yang cukup besar dan untuk meyakinkan dapat yang diambil darahnya memiliki ukuran yang cukup besar dan untuk meyakinkan dapat dilakukan palpasi, tempat pengambilan tidak dalam keadaan trauma atau luka. Sebelum dilakukan palpasi, tempat pengambilan tidak dalam keadaan trauma atau luka. Sebelum diambil dilakukan pembendungan pada bagian proksimal pada vena agar mudah dalam diambil dilakukan pembendungan pada bagian proksimal pada vena agar mudah dalam penusukan jarum, area pengambilan darah harus disterilisasi dengan alcohol sebelum ditusuk  penusukan jarum, area pengambilan darah harus disterilisasi dengan alcohol sebelum ditusuk   jarum.

 jarum.

Jika vena cephalika dan basilica tidak bisa digunakan, maka pengambilan darah dapat Jika vena cephalika dan basilica tidak bisa digunakan, maka pengambilan darah dapat dilakukan di vena di daerah pergelangan tangan. Lakukan pengambilan dengan sangat hati- dilakukan di vena di daerah pergelangan tangan. Lakukan pengambilan dengan sangat hati- hati dengan menggunakan jarum yang ukurannya lebih

hati dengan menggunakan jarum yang ukurannya lebih kecil. Lokasi yang tidak kecil. Lokasi yang tidak boleh diamblboleh diambl darah adalah :

darah adalah :

-- Lengan pada sisi mastectomyLengan pada sisi mastectomy -- Daerah edemaDaerah edema

-- HematomaHematoma

-- Daerah dimana darah sedang Daerah dimana darah sedang ditransfusikanditransfusikan -- Daerah bekas lukaDaerah bekas luka

-- Daerah dengan canula, fistula atau cangkokan vascularDaerah dengan canula, fistula atau cangkokan vascular -- Daeah intra-vena lines.Daeah intra-vena lines.

(3)

IX.

IX. Daerah yang harus Daerah yang harus diperhatikan perawadiperhatikan perawat dalam t dalam melakukan tindakanmelakukan tindakan a.

a. Pemasangan tali tourniquet ( tali Pemasangan tali tourniquet ( tali pembendung)pembendung)

-- Pemasangan dalam waktu lama dn terlalu keras dapat menyebabkan hemokonsentrasi ((Pemasangan dalam waktu lama dn terlalu keras dapat menyebabkan hemokonsentrasi ((

peningkatan nilai hematokrit/PCV dan elemen sel), peningkatan kadar substrat ( protein peningkatan nilai hematokrit/PCV dan elemen sel), peningkatan kadar substrat ( protein total, AST, besi, kolesterol, lipid total)

total, AST, besi, kolesterol, lipid total)

-- Melepas tourniquet sesudah jarum dilepas Melepas tourniquet sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematomadapat menyebabkan hematoma b.

b. Jarum dilepaskan sebelum tabung Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh vakum terisi penuh sehingga mengakibatkan masuknyasehingga mengakibatkan masuknya udara ke dalam tabung dan merusak sel

udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah.darah merah.

c.

c. PenusukanPenusukan

-- Penusukan yang tidak sekali kena mengakibatkan masuknya cairan jaringan sehinggaPenusukan yang tidak sekali kena mengakibatkan masuknya cairan jaringan sehingga dapat mengakibatkan pembekuan. Di samping itu penusukan yang berkali-kali juga dapat mengakibatkan pembekuan. Di samping itu penusukan yang berkali-kali juga berpotensi menyebabkan hematoma.

berpotensi menyebabkan hematoma.

-- Tusukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan darah bocorTusukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan darah bocor dengan akibat hematoma.

dengan akibat hematoma.

d.

d. Kulit yag ditusuk masih basah oleh alcohol menyebabkan hemolisis sampel akibatKulit yag ditusuk masih basah oleh alcohol menyebabkan hemolisis sampel akibat kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada

kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada pasien ketikapasien ketika dilakukan penusukan.

dilakukan penusukan.

X.

X. ProsedurProsedur a.

a. Persiapan alat dan bahan yang diperlukan, cuci tangan.Persiapan alat dan bahan yang diperlukan, cuci tangan.

b.

b. Identifikasi klien dan jelaskan tujuan dan Identifikasi klien dan jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan.prosedur yang akan dilaksanakan.

c.

c. Atur klien dalam posisi Atur klien dalam posisi yang nyamanyang nyaman d.

d. Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja ( Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja ( pada area penusukan lengan)pada area penusukan lengan) e.

e. Pilih dan kaji kondisi vena.Pilih dan kaji kondisi vena.

f.

f. Letakkan alas di bawah aea penusukan, pakai Letakkan alas di bawah aea penusukan, pakai sarung tangan.sarung tangan.

g.

g. Pasang tourniquet 7-10 cm diatas vena yang akan diambil. Anjurkan klien membuka danPasang tourniquet 7-10 cm diatas vena yang akan diambil. Anjurkan klien membuka dan menutup tangannya atau tepuk-tepuk vena tersebut.

menutup tangannya atau tepuk-tepuk vena tersebut.

h.

h. Lokasi penusukan di desinfeksi dengan kapas alcohol 70% dengan cara berputar dariLokasi penusukan di desinfeksi dengan kapas alcohol 70% dengan cara berputar dari dalam keluar.

dalam keluar.

i.

i. Spuit disiapkan dengan memeriksa jarum dan Spuit disiapkan dengan memeriksa jarum dan penutupnypenutupnya.a.

 j.

 j. Buka jarum pegang dengan tangan dominan, tusukkan jarum dengan sudut 15-45 C danBuka jarum pegang dengan tangan dominan, tusukkan jarum dengan sudut 15-45 C dan bevel ke atas. Pertahankan teknik steril.

bevel ke atas. Pertahankan teknik steril.

(4)

k.

k. Bilajarum sudah masuk ke vena, tarik jarum sampai darah mengisi spuit sesuaiBilajarum sudah masuk ke vena, tarik jarum sampai darah mengisi spuit sesuai kebutuhan. Bila menggunakan vacutainer, pegang plastic adapter tekan tabung vakum kebutuhan. Bila menggunakan vacutainer, pegang plastic adapter tekan tabung vakum dan biarkan darah masuk sampai sesuai kebutuhan.

dan biarkan darah masuk sampai sesuai kebutuhan.

l.

l. Tourniquet dilepas, kemudian cabut jarum dai vena secara perlahan dan gunakan kasaTourniquet dilepas, kemudian cabut jarum dai vena secara perlahan dan gunakan kasa atau kaps alcohol untuk menekan

atau kaps alcohol untuk menekan tempat penusukan.tempat penusukan.

m.

m. Setelah itu, bila darah telah berhenti keluar berikan Setelah itu, bila darah telah berhenti keluar berikan plester.plester.

n.

n. Tempatkan darah pada tabung yang sesuai jika dibutuhkan dan beri label pada Tempatkan darah pada tabung yang sesuai jika dibutuhkan dan beri label pada tabung.tabung.

XI.

XI. Aspek keamanan dan keselamatan yang harus diperhatikanAspek keamanan dan keselamatan yang harus diperhatikan

-- Pasien diusahakan dalam keadaan tengan Pasien diusahakan dalam keadaan tengan dan tidak takut/gelisah dengan posisi berbaring.dan tidak takut/gelisah dengan posisi berbaring.

-- Melakukan sarung tangan sekali pakai Melakukan sarung tangan sekali pakai saat melakukan tindakan.saat melakukan tindakan.

-- Perhatikan lokasiengan tepat pada saat pengambilan darah vena.Perhatikan lokasiengan tepat pada saat pengambilan darah vena.

XII.

XII. Hal yang harus didokumentasikanHal yang harus didokumentasikan -- Nama klienNama klien

-- Jenis pemeriksaan yang dilakukanJenis pemeriksaan yang dilakukan

-- Keadaan kulit ( kemerahan, perdarahan berlebih)Keadaan kulit ( kemerahan, perdarahan berlebih) -- Tanggal dan waktu sampel diambil.Tanggal dan waktu sampel diambil.

-- Hasil yang didapatkan ( Hasil yang didapatkan ( volume)volume) -- Suhu tubuh klienSuhu tubuh klien

-- Daerah vena yang ditusuk Daerah vena yang ditusuk 

-- Jumlah waktu yang diperlukan untuk mengontrol perdarahanJumlah waktu yang diperlukan untuk mengontrol perdarahan -- Tanda tangan dan nama jelas perawat yang Tanda tangan dan nama jelas perawat yang melakukan tindakan.melakukan tindakan.

Referensi : Referensi :

DeLaune, S. C; Ladner, P. K. (2002).

DeLaune, S. C; Ladner, P. K. (2002). Fundamentals of nursing: Standars & practices.2nd editionFundamentals of nursing: Standars & practices.2nd edition..

United Tated of America: Thomson Learning United Tated of America: Thomson Learning Potter, P. A;& Perry, A. G. (2005).

Potter, P. A;& Perry, A. G. (2005).Fundamental keperawatan: Konsep, proses, dan Praktik . Edisi 4.Fundamental keperawatan: Konsep, proses, dan Praktik . Edisi 4.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Kurniati, A., dan Handiyani, H. (2005).

Kurniati, A., dan Handiyani, H. (2005). Buku panduan keterampilan dasar  Buku panduan keterampilan dasar profesi keperawatanprofesi keperawatan..

Jakarta :

Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

(5)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN

Analisis Gas Darah (AGD) Analisis Gas Darah (AGD) Oleh Riyan Idayati, 1006770955 Oleh Riyan Idayati, 1006770955 I.

I. PengertianPengertian

Pemeriksaan AGD adalah pemeriksaan analisa gas darah melalui darah Pemeriksaan AGD adalah pemeriksaan analisa gas darah melalui darah arteri.pengukuran gas darah arteri memberikan informasi dalam mengkaji dan arteri.pengukuran gas darah arteri memberikan informasi dalam mengkaji dan memantau respirasi klien dan metabolism asam-basa, serta homeostatis elektrolit.

memantau respirasi klien dan metabolism asam-basa, serta homeostatis elektrolit.

AGD juga digunakan untuk mengkaji oksigenasi. Istilah

AGD juga digunakan untuk mengkaji oksigenasi. Istilah –  – istilah penting yang harusistilah penting yang harus diketahui dalam pemeriksaan gas darah arteri antara lain pH, PCO2, HCO3, PO2 dan diketahui dalam pemeriksaan gas darah arteri antara lain pH, PCO2, HCO3, PO2 dan SaO2.

SaO2.

II.

II. TujuanTujuan a.

a. Mengetahui keseimbangan asam basa dalam tubuhMengetahui keseimbangan asam basa dalam tubuh b.

b. Mengetahui kadar oksigen dalam tubuhMengetahui kadar oksigen dalam tubuh c.

c. Mengetahui kadar karbondioksida dalam tubuhMengetahui kadar karbondioksida dalam tubuh d.

d. Mengetahui efektifitas ventilasi dan Mengetahui efektifitas ventilasi dan respirasi.respirasi.

III.

III. Kompetensi dasar lain yang harus dimiliki untuk melakukan tindakan.Kompetensi dasar lain yang harus dimiliki untuk melakukan tindakan.

Bila menggunakan arteri radialis sebelumnya dilakukn tes allen untuk pemeriksaan Bila menggunakan arteri radialis sebelumnya dilakukn tes allen untuk pemeriksaan system kolateral pembuluh darah/arteri radialis.

system kolateral pembuluh darah/arteri radialis.

Uji Allen : Uji Allen :

-- Pasien diminta untuk mengepalkan tangan dengan Pasien diminta untuk mengepalkan tangan dengan kencangkencang -- Menekan kedua arteri radialis dan ulnaris dengan jariMenekan kedua arteri radialis dan ulnaris dengan jari

-- Pasien diminta membuka dan mengepal beberapa kali hingga jari-jari pucat,Pasien diminta membuka dan mengepal beberapa kali hingga jari-jari pucat, kemudian biarkan telapak tangan terbuka.

kemudian biarkan telapak tangan terbuka.

-- Pemeriksa melepaskan tekanan/sumbatan arteri ulnaris, telapak tangan akan pulihPemeriksa melepaskan tekanan/sumbatan arteri ulnaris, telapak tangan akan pulih warnanya selama 1-3 detik ( paling lama 15 detik) bila darah dari arteri ulnaris warnanya selama 1-3 detik ( paling lama 15 detik) bila darah dari arteri ulnaris mengisi pembuluh kapiler tangan yang menandakan adanya

mengisi pembuluh kapiler tangan yang menandakan adanya sirkulasi kolateralsirkulasi kolateral -- Kaji potensi kedua arteri dengan cara terKaji potensi kedua arteri dengan cara tersebut bergantiansebut bergantian

-- Bila erdapat gangguan kolaterlisasi pada arteri ulnaris ( uji allen negative), arteriBila erdapat gangguan kolaterlisasi pada arteri ulnaris ( uji allen negative), arteri radialis tidak boleh digunakan untuk pengambilan darah

radialis tidak boleh digunakan untuk pengambilan darah arteri.arteri.

Selain itu perawat juga harus paham tentang hal-hal

Selain itu perawat juga harus paham tentang hal-hal sebagai berikut :sebagai berikut :

-- pH secara terbalik menunjukkan konsentrasi ion hydrogen. Ketika konsentrasi ionpH secara terbalik menunjukkan konsentrasi ion hydrogen. Ketika konsentrasi ion hydrogen menurun, pH akan naik, begitu pula sebaliknya. pH normal pada darah hydrogen menurun, pH akan naik, begitu pula sebaliknya. pH normal pada darah arteri rang dewasa adalah 7,35-7,45. Dan

arteri rang dewasa adalah 7,35-7,45. Dan pada vena 7,31-7,41.pada vena 7,31-7,41.

-- PCO3 merupakan ukuran tekanan parsial CO2 dalam darah. PCO2 menunjukkanPCO3 merupakan ukuran tekanan parsial CO2 dalam darah. PCO2 menunjukkan kondisi ventilasi. Semakin epat dan dalam klien bernapas, semakin banyak CO2 yang kondisi ventilasi. Semakin epat dan dalam klien bernapas, semakin banyak CO2 yang dikeuarkan dan PCO2 pun akan turun. PCO2 dan CSF merupakan stimulus utama dikeuarkan dan PCO2 pun akan turun. PCO2 dan CSF merupakan stimulus utama bagi pusat pernapasan di otak. Apabila PCO2 naik, mka pernapasan akan bagi pusat pernapasan di otak. Apabila PCO2 naik, mka pernapasan akan terstimulasi. Jika PCO2 naik terlalu tinggi dan paru-paru tidak dapat terstimulasi. Jika PCO2 naik terlalu tinggi dan paru-paru tidak dapat mengkompensasinya, maka akan terjadi koma. Nilai normal PCO2 dalam arteri mengkompensasinya, maka akan terjadi koma. Nilai normal PCO2 dalam arteri adalah 35-45 mmHg, sedangkan dalam vena adalah 40-50 mmHg.

adalah 35-45 mmHg, sedangkan dalam vena adalah 40-50 mmHg.

-- Kebanyakan CO2 dalam darah berbentuk HCO3 ( asam bikarbonat). HCO3Kebanyakan CO2 dalam darah berbentuk HCO3 ( asam bikarbonat). HCO3 adalahukuran dari komponen metabolic dari keseimbangan asam basa dan diatu oleh adalahukuran dari komponen metabolic dari keseimbangan asam basa dan diatu oleh ginjal. Dalam ketoasidosis diabetic, HCO3 menurun karena digunakan untuk  ginjal. Dalam ketoasidosis diabetic, HCO3 menurun karena digunakan untuk  menetralisir asam-asam diabetic dalam plasma. Nilai normal dari HCO3 dalam darah menetralisir asam-asam diabetic dalam plasma. Nilai normal dari HCO3 dalam darah adalah 21-28 mEq/L.

adalah 21-28 mEq/L.

-- Tekanan parsial oksigen, PO2, secara tidak langsung menunjukkan nilai O2 dalamTekanan parsial oksigen, PO2, secara tidak langsung menunjukkan nilai O2 dalam darah. PO2 menunjukkan tekanan oksigen yang larut dalam plasma. PO2 juga darah. PO2 menunjukkan tekanan oksigen yang larut dalam plasma. PO2 juga merupakan salah satu indicator unuk mengetahui keefektifan terapi oksigen yang merupakan salah satu indicator unuk mengetahui keefektifan terapi oksigen yang

(6)

digunakan. Nilai normal dari PO2 adalah 80-100 mmHg pada ar

digunakan. Nilai normal dari PO2 adalah 80-100 mmHg pada ar teri dan 40-50 mmHgteri dan 40-50 mmHg pada vena.

pada vena.

-- Saturasi oksigen ( SaO2) adalah presentasi ikatan hemoglobin ( Hb) dengan oksigen.Saturasi oksigen ( SaO2) adalah presentasi ikatan hemoglobin ( Hb) dengan oksigen.

Pada lansia nilai SaO2 adalah 95%. Sedangkan pada orang dewasa 95%-100%.

Pada lansia nilai SaO2 adalah 95%. Sedangkan pada orang dewasa 95%-100%.

Berikut merupakan hasil normal untuk analisa gas darah arteri dan nilai abnormal Berikut merupakan hasil normal untuk analisa gas darah arteri dan nilai abnormal dalam gangguan keseimbangan asam-basa yang tidak ter

dalam gangguan keseimbangan asam-basa yang tidak ter kompensasi.kompensasi.

Gangguan Gangguan asam basa asam basa

pH PCO2

pH PCO2

(mmHg) (mmHg)

HCO3 (

HCO3 (

mEq/L) mEq/L)

Penyebab Penyebab Nilai

Nilai normal normal 7,35-7,45 7,35-7,45 35-45 35-45 22-2622-26 Asidosis

Asidosis respiratorik  respiratorik 

Turun

Turun naik naik normal normal RespiratoryRespiratory despression(

despression(

pengaruh obat- pengaruh obat- obatan, trauma obatan, trauma paa system saraf  paa system saraf  pusat)

pusat)

Penyakit paru ( Penyakit paru ( pneumonia, pneumonia, penyakit paru penyakit paru obstruktis kronik  obstruktis kronik  ))

Alkalosis Alkalosis respiratorik  respiratorik 

naik

naik turun turun normal normal Hiperventilasi Hiperventilasi ((

emosi, nyeri ) emosi, nyeri ) Asidosis

Asidosis metabolic metabolic

turun

turun normal normal turun turun Diabetes, Diabetes, syok,syok, gagal ginjal, gagal ginjal, intestinal fistula intestinal fistula Alkalosis

Alkalosis metabolic metabolic

naik

naik normal normal naik naik OverdosisOverdosis natrium natrium bikarbonat, bikarbonat, muntah-muntah muntah-muntah yang lama, yang lama, nasogastrik  nasogastrik  drainase drainase

IV.

IV. Indikasi, kontraindikasi dan komplikasiIndikasi, kontraindikasi dan komplikasi a.

a.  Indikasi Indikasi

-- Pasien dengan penyakit obstruksi paru Pasien dengan penyakit obstruksi paru kronik kronik  -- Pasien dengan edema pulmoPasien dengan edema pulmo

-- Pasien akut respiratory distress sindrom (ARDS)Pasien akut respiratory distress sindrom (ARDS) -- Infark miokardInfark miokard

-- PneumoniaPneumonia -- Klien syok Klien syok 

-- Post pembedahan coronary arteri bypassPost pembedahan coronary arteri bypass -- Resusitasi cardiac arrestResusitasi cardiac arrest

-- Klien dengan perubahan status respiratoryKlien dengan perubahan status respiratory -- Anestesi yang terlalu lamaAnestesi yang terlalu lama

b.

b. KontraindikasiKontraindikasi -- Denyut arteri tidak terasaDenyut arteri tidak terasa -- Modifikasi allen test negativeModifikasi allen test negative -- Cidera saraf Cidera saraf 

-- Arteriospasme atau spasme pembulu arteriArteriospasme atau spasme pembulu arteri

(7)

-- Emboli udara atau bekuan darahEmboli udara atau bekuan darah

-- Anaphilaksis yang timbul dari anastesi localAnaphilaksis yang timbul dari anastesi local -- KontaminasiKontaminasi

c.

c. KomplikasiKomplikasi -- HematomaHematoma

-- PerdarahanPerdarahan V.

V. Alat dan bahanAlat dan bahan -- Disposable spuit 25 ccDisposable spuit 25 cc -- Perlak/alasPerlak/alas

-- HeparinHeparin -- Kapas alcoholKapas alcohol -- Bak spuitBak spuit -- Bengkok Bengkok 

-- Penutup udara dari karetPenutup udara dari karet

-- Wadah berisi es ( Wadah berisi es ( baskom atau kantong plastic )baskom atau kantong plastic )

-- Label untuk menuliskan status klien yang meliputi : nama, tanggal dan waktu, apakahLabel untuk menuliskan status klien yang meliputi : nama, tanggal dan waktu, apakah menerima O2, bila ya berapa liter dan dengan rute apa.

menerima O2, bila ya berapa liter dan dengan rute apa.

-- Sarung tanganSarung tangan VI.

VI. Anatomi daerah yang akan menjadi targetAnatomi daerah yang akan menjadi target

Lokasi pengambilan darah antara lain di arteri radialis, arteri brachialis, arteri Lokasi pengambilan darah antara lain di arteri radialis, arteri brachialis, arteri femoralis, arteri tibialis, dan arteri diorsalis pedis. Umumnya pengambilan darah femoralis, arteri tibialis, dan arteri diorsalis pedis. Umumnya pengambilan darah arteri radialis. Ateri radialis merupakan kelanjutan dari arteri brachialis, tetapi lebih arteri radialis. Ateri radialis merupakan kelanjutan dari arteri brachialis, tetapi lebih kecil dari ulnaris. Pada fossa cubitis, arteri branchialis bercabang membentuk arteri kecil dari ulnaris. Pada fossa cubitis, arteri branchialis bercabang membentuk arteri radialis dan arteri ulnaris. Arteri ini berada di atas tendon biseps dan letaknya radialis dan arteri ulnaris. Arteri ini berada di atas tendon biseps dan letaknya berawal dari atas m.supinator kemudian turun di sisi radialis lengan bawah, di bawah berawal dari atas m.supinator kemudian turun di sisi radialis lengan bawah, di bawah tepi m.branchioradialis kemudian di antara tendon branchioradialis dan m.flexor tepi m.branchioradialis kemudian di antara tendon branchioradialis dan m.flexor carpi radialis di bagian bawah lengan bawah.

carpi radialis di bagian bawah lengan bawah.

Arteri radialis berjalan berturut-turut di atas m.supinator, m.pronator teres, Arteri radialis berjalan berturut-turut di atas m.supinator, m.pronator teres, kaputradius m.flexor digitorum superfisialis, m.flexor polisis longus, dan kaputradius m.flexor digitorum superfisialis, m.flexor polisis longus, dan m.pronator

m.pronator kuadratus. Di kuadratus. Di pergelangan tangan pergelangan tangan arteri ini arteri ini terletak di terletak di sebelah distalsebelah distal radius lateralterhadap tendon flexor carpi radialis. Disinilah denyut nadi radialis radius lateralterhadap tendon flexor carpi radialis. Disinilah denyut nadi radialis terasa paling jelas.Arteri radial itu terdiri dari tiga bagian, satu di lengan, yang kedua terasa paling jelas.Arteri radial itu terdiri dari tiga bagian, satu di lengan, yang kedua di bagian belakang pergelangan tangan, dan yang ketiga di

di bagian belakang pergelangan tangan, dan yang ketiga di tangan.tangan.

(8)

Arteri radialis berjalan ke belakang di bawah tendon m.abduktor polisis Arteri radialis berjalan ke belakang di bawah tendon m.abduktor polisis longusdanm.abduk

longusdanm.abduktor polisis brevis memasuki snuffbox tor polisis brevis memasuki snuffbox anatomis. Akhirnya arteri inianatomis. Akhirnya arteri ini melewatiatas os.skafoid dan os.trapezium dalam snuffbox dan keluar diantara dua melewatiatas os.skafoid dan os.trapezium dalam snuffbox dan keluar diantara dua kaputm.abduktor polisis membentuk arcus palmaris profunda bersama dengan arteri kaputm.abduktor polisis membentuk arcus palmaris profunda bersama dengan arteri ulnaris(ramus palmaris profunda). Dari sini keluar cabang prinseps polisis menuju ulnaris(ramus palmaris profunda). Dari sini keluar cabang prinseps polisis menuju ibu jari danradialis indisis menuju telunjuk. Arcus palmaris profunda punya tiga ibu jari danradialis indisis menuju telunjuk. Arcus palmaris profunda punya tiga cabang aametacarpal palmaris yang akhirnya bergabung dengan a digitalis palmaris cabang aametacarpal palmaris yang akhirnya bergabung dengan a digitalis palmaris comunis (dariarcus superfisialis) yang memasok darah ke

comunis (dariarcus superfisialis) yang memasok darah ke jari-jari tangan.jari-jari tangan.

VII.

VII. Aspek keamanan dan keselamatan yang harus diperhatikanAspek keamanan dan keselamatan yang harus diperhatikan

-- Pasien diusahakan dalam keadaan tenang dan tidak takut/gelisah dengan posisiPasien diusahakan dalam keadaan tenang dan tidak takut/gelisah dengan posisi berbaring. Apabila pasien dalam keadaan takut/gelisah dapat menyebabkan berbaring. Apabila pasien dalam keadaan takut/gelisah dapat menyebabkan hiperventilasi.

hiperventilasi.

-- Pengambilan astrup dilakukan 20 menit setelah pemberian oksigen pada pasien yangPengambilan astrup dilakukan 20 menit setelah pemberian oksigen pada pasien yang sedang diberiterapi oksigen dan cantumkan kadar

sedang diberiterapi oksigen dan cantumkan kadar oksigen yang diberikan.oksigen yang diberikan.

-- Perlu diperhatikan adanya perdarahan dan hematoma akibat pengambilan darahPerlu diperhatikan adanya perdarahan dan hematoma akibat pengambilan darah terutama pada pasien

terutama pada pasien yang sedang mendapat terapi ayang sedang mendapat terapi antikoagulanntikoagulan..

-- Jika AGD dilakukan bersamaan dengan rencana pemeriksaan spirometri, darah arteriJika AGD dilakukan bersamaan dengan rencana pemeriksaan spirometri, darah arteri diambil sebelum pemeriksaan spirometri dilakukan ( bertujuan untuk menentukan diambil sebelum pemeriksaan spirometri dilakukan ( bertujuan untuk menentukan diagnose gagal nafas)

diagnose gagal nafas)

-- Suhu tubuh pasien saat pengambilan darah harus dicantumkan pada formulirSuhu tubuh pasien saat pengambilan darah harus dicantumkan pada formulir permohonan pemeriksaan.

permohonan pemeriksaan.

VIII.

VIII. ProsedurProsedur a.

a. Beritahu pasien tujuan dari pengambilan darahBeritahu pasien tujuan dari pengambilan darah b.

b. Ukur suhu tubuh pasienUkur suhu tubuh pasien c.

c. Psang alas/perlak pada lokasi yang akan dimbil darahPsang alas/perlak pada lokasi yang akan dimbil darah d.

d. Pasang sarung tanganPasang sarung tangan e.

e. Usahakan agar lengan pada posisi abduksi dengan telapak tangan menghadap keUsahakan agar lengan pada posisi abduksi dengan telapak tangan menghadap ke atas dan pergelangan tangan ekstensi 30 agar jaringan lunak terfiksasi oleh atas dan pergelangan tangan ekstensi 30 agar jaringan lunak terfiksasi oleh ligament dan tulang. Bila perlu bagian bawah pergelangan tangan dapat diganjal ligament dan tulang. Bila perlu bagian bawah pergelangan tangan dapat diganjal dengan bantal kecil.

dengan bantal kecil.

f.

f. Jari pemeriksa diletakkan di atas arteri radialis ( proksimal dari lipatan kulit diJari pemeriksa diletakkan di atas arteri radialis ( proksimal dari lipatan kulit di pergelangan tangan) untuk meraba denyut nadi agar dapat memperkirakan letak  pergelangan tangan) untuk meraba denyut nadi agar dapat memperkirakan letak  dan kedalaman pembuluh darah.

dan kedalaman pembuluh darah.

g.

g. 0,2 ml heparin diaspirasikan ke dalam spuit sehingga dasar spuit basah oleh0,2 ml heparin diaspirasikan ke dalam spuit sehingga dasar spuit basah oleh heparin dan kemudian kelebihan heparin dibuang melalui jarum, dilakukan heparin dan kemudian kelebihan heparin dibuang melalui jarum, dilakukan perlahan sehingga pangkal jarum penuh dengan heparin dan tidak ada gelembung perlahan sehingga pangkal jarum penuh dengan heparin dan tidak ada gelembung udara.

udara.

h.

h. Pastikan denyutan dari arteri terbesar Pastikan denyutan dari arteri terbesar kemudian dengan menggunakan tangan kirikemudian dengan menggunakan tangan kiri antara telunjuk dan jari tengah beri batas yang akan ditusuk dan titik maksimum antara telunjuk dan jari tengah beri batas yang akan ditusuk dan titik maksimum denyutan ditemukan.

denyutan ditemukan.

i.

i. Lakukan tindakan asepsis/antisepsis, bersihkan daerah tersebut dengan kapasLakukan tindakan asepsis/antisepsis, bersihkan daerah tersebut dengan kapas alcohol

alcohol  j.

 j. Setelah dilakukan asepsis, jarum 5-10 mm ditusukkan pada daerah distal dari jariSetelah dilakukan asepsis, jarum 5-10 mm ditusukkan pada daerah distal dari jari pemeriksa yang menekan arteri

pemeriksa yang menekan arteri kea rah kea rah proksimal. Jarum ditusukkan membentuk proksimal. Jarum ditusukkan membentuk  sudut 30 derajat ( 45 pada arteri radialis dan 90 pada arteri femoralis) degan sudut 30 derajat ( 45 pada arteri radialis dan 90 pada arteri femoralis) degan menggunakan lengan dengan posisi lubang jarum / bevel menghadap ke atas menggunakan lengan dengan posisi lubang jarum / bevel menghadap ke atas k.

k. Jarum yang masuk ke dalam arteri akan menyebabkan torak semprit terdorongJarum yang masuk ke dalam arteri akan menyebabkan torak semprit terdorong oleh tekanan darah.

oleh tekanan darah.

l.

l. Pada pasien hipotensi, torak semprit dapat ditarik perlahan, indikasi satu-satunyaPada pasien hipotensi, torak semprit dapat ditarik perlahan, indikasi satu-satunya bahwa darah tersebut darah arteri adalah adanya pemompaan darah ke dalam bahwa darah tersebut darah arteri adalah adanya pemompaan darah ke dalam spuit dengan kekuatan sendiri

spuit dengan kekuatan sendiri

(9)

m.

m. Setelah jumlah darah yang diperlukan terpenuhi ( minimal 1 ml), cabut jarumSetelah jumlah darah yang diperlukan terpenuhi ( minimal 1 ml), cabut jarum dengan cepat dan di tempat tusukan jarum dilakukan penekanan dengan jari dengan cepat dan di tempat tusukan jarum dilakukan penekanan dengan jari selama 5 menit untuk mencegah keluarnyaarah dari pembuluh arteri 10-15 menit selama 5 menit untuk mencegah keluarnyaarah dari pembuluh arteri 10-15 menit untk pasien yang mendapat antikoagulan )

untk pasien yang mendapat antikoagulan ) n.

n. Gelembung udara harus dibuang keluar spuit, lepaskan jarum dan tempatkanGelembung udara harus dibuang keluar spuit, lepaskan jarum dan tempatkan penutup udara pada spuit, putar spuit diantara telapak tangan untuk  penutup udara pada spuit, putar spuit diantara telapak tangan untuk  mencampurkan heparin.

mencampurkan heparin.

o.

o. Spuit dibei label dan segera tempatkan dalam es/air es atau termos berisi air es(Spuit dibei label dan segera tempatkan dalam es/air es atau termos berisi air es(

semprit dibungkus plastic agar air tidak masuk ke dalam semprit, keadaan dingin semprit dibungkus plastic agar air tidak masuk ke dalam semprit, keadaan dingin bertjuan memperkecil terjadinya perubahan biokimia ( metabolism sel darah), bertjuan memperkecil terjadinya perubahan biokimia ( metabolism sel darah), untuk selanjutnya spuit dibawa ke

untuk selanjutnya spuit dibawa ke laboratorium.laboratorium.

p.

p. Bereskan alatBereskan alat q.

q. Lepas sarung tangan dan cuci tanganLepas sarung tangan dan cuci tangan Pengambilan darah arteri brachialis Pengambilan darah arteri brachialis a.

a. Arteri brachialis letaknya lebih dalam dari arteri radialis. Pengambilannya harusArteri brachialis letaknya lebih dalam dari arteri radialis. Pengambilannya harus hati-hati dan memperhatikan letak syaraf, agar tidak mencederai nervus medianus hati-hati dan memperhatikan letak syaraf, agar tidak mencederai nervus medianus yang dekat dengan arteri brachialis.

yang dekat dengan arteri brachialis.

b.

b. Lengan pasien dalam keadaan ekstensi maksimal, siku hiperekstensikan setelahLengan pasien dalam keadaan ekstensi maksimal, siku hiperekstensikan setelah meletakkan bantal/handuk dibawah siku

meletakkan bantal/handuk dibawah siku c.

c. Raba denyut arteri brachialis dengan jariRaba denyut arteri brachialis dengan jari d.

d. Lakukan tindakan asepsisLakukan tindakan asepsis e.

e. Tusukkan jarum dengan sudut 45 dan lubang jarum menghadap ke atas, 5Tusukkan jarum dengan sudut 45 dan lubang jarum menghadap ke atas, 5 -10 mm-10 mm dari distal jari pemeriksa yang menekan pembuluh darah

dari distal jari pemeriksa yang menekan pembuluh darah f.

f. Setelah pengambilan, tekan daerah tusukan selama 5 menit atau sampaiSetelah pengambilan, tekan daerah tusukan selama 5 menit atau sampai perdarahan berhenti.

perdarahan berhenti.

IX.

IX. Hal-hal yang harus diperhatikan perawatHal-hal yang harus diperhatikan perawat a.

a. Spuit yang digunakan untuk mengambil darah sebelumnya diberiSpuit yang digunakan untuk mengambil darah sebelumnya diberi heparin.Rasional: untuk mencegah darah

heparin.Rasional: untuk mencegah darah membeku.membeku.

b.

b. Kaji ambang nyeri klien, apabila klien tidak mampu menoleransi nyeri,Kaji ambang nyeri klien, apabila klien tidak mampu menoleransi nyeri, berikananestesi lokal. Rasional: meskipun pengambilan darah arteri berikananestesi lokal. Rasional: meskipun pengambilan darah arteri menyakitkan, sebisamungk

menyakitkan, sebisamungkin kenyamanan klien in kenyamanan klien harus tetap terjamin.harus tetap terjamin.

c.

c. Bila menggunakan arteri radialis, lakukan test allent untuk mengetahuiBila menggunakan arteri radialis, lakukan test allent untuk mengetahui kepatenanarteri. Rasional: apabila tes Allen yang dilakukan negatif akan tetapi kepatenanarteri. Rasional: apabila tes Allen yang dilakukan negatif akan tetapi tetapdipaksakan mengambil darah arteri lewat a. radialis, trombosis dapat terjadi tetapdipaksakan mengambil darah arteri lewat a. radialis, trombosis dapat terjadi dan berisiko mengganggu viabilitas tangan.

dan berisiko mengganggu viabilitas tangan.

d.

d. Untuk memastikan apakah yang keluar darah vena atau darah arteri, lihatUntuk memastikan apakah yang keluar darah vena atau darah arteri, lihat darahyang keluar, apabila keluar sendiri tanpa kita tarik berarti darah arteri.

darahyang keluar, apabila keluar sendiri tanpa kita tarik berarti darah arteri.

Rasional:untuk mengetahui tindakan yang dilakukan telah tepat dan mengurangi Rasional:untuk mengetahui tindakan yang dilakukan telah tepat dan mengurangi risikosalah diagnosis

risikosalah diagnosis e.

e. Apabila darah sudah berhasil diambil, goyangkan spuit sehingga darahApabila darah sudah berhasil diambil, goyangkan spuit sehingga darah tercampur rata dan tidak membeku. Rasional: jika terjadi pembekuan maka tidak  tercampur rata dan tidak membeku. Rasional: jika terjadi pembekuan maka tidak  akandidapatkan hasil yang diharapkan dari pemeriksaan AGD

akandidapatkan hasil yang diharapkan dari pemeriksaan AGD yang dilakukan.yang dilakukan.

f.

f. Lakukan penekanan yang lama pada bekas area insersi (aliran arteri lebihLakukan penekanan yang lama pada bekas area insersi (aliran arteri lebih derasdaripada vena). Rasional:

derasdaripada vena). Rasional: untuk mencegah pembentukan hematoma.untuk mencegah pembentukan hematoma.

g.

g. Keluarkan udara dari spuit jika sudah berhasil mengambil darah dan tutupKeluarkan udara dari spuit jika sudah berhasil mengambil darah dan tutup ujung jarum dengan karet atau gabus.

ujung jarum dengan karet atau gabus. Rasional: udara bebas dapat mempengaruhiRasional: udara bebas dapat mempengaruhi nilaiO2 pada AGD arteri.

nilaiO2 pada AGD arteri.

h.

h. Ukur tanda vital (terutama suhu) sebelum darah diambil. Rasional:Ukur tanda vital (terutama suhu) sebelum darah diambil. Rasional:

untuk mengetahui apakah klien mengalami demam atau tidak. Apabila terdapat untuk mengetahui apakah klien mengalami demam atau tidak. Apabila terdapat

(10)

demamdapat mengindikasi adanya infeksi patogen.i.Penusukan tepat pada demamdapat mengindikasi adanya infeksi patogen.i.Penusukan tepat pada arteri

arteri ditandai ditandai dengan dadengan da rah yarah ya ng keluar ng keluar berwarna berwarna segar segar dadan n mmememanancacar.r.

i.

i. Spesimen dimasukkan ke dalam kantong es bila tempat pemeriksaanSpesimen dimasukkan ke dalam kantong es bila tempat pemeriksaan  jauh.Rasional:

 jauh.Rasional: suhu suhu yang yang rendah rendah menurunkan menurunkan metabolism metabolism sel sel darah darah yangyang mungkinmerub

mungkinmerubah nilah nilai pH, ai pH, PCO2, PCO2, PO2 PO2 dadan n HCHCO3-O3-  j.

 j. Daerah/lokasi pengambilan darah arteri harus bergantian. Rasional:Daerah/lokasi pengambilan darah arteri harus bergantian. Rasional:

mencegahkerusakan pembuluh arteri karena seringnya insersi di tempat yang mencegahkerusakan pembuluh arteri karena seringnya insersi di tempat yang sama

sama k.

k. Hindarkan pengambilan darah pada arteri femoralis. Rasional: arteriHindarkan pengambilan darah pada arteri femoralis. Rasional: arteri femoralisterletak sangat dalam di bawah kulit dan arteri femoralis merupakan femoralisterletak sangat dalam di bawah kulit dan arteri femoralis merupakan salah satu pembuluh arteri

salah satu pembuluh arteri utama yang memperdarahi ekstremitas bawah.utama yang memperdarahi ekstremitas bawah.

l.

l. Hindari melakukan aspirasi yang bertujuan untuk mengeluarkan udara padaspuitHindari melakukan aspirasi yang bertujuan untuk mengeluarkan udara padaspuit yang berisi darah. Rasional: udara bebas dapat mempengaruhi nilai O2 padaAGD yang berisi darah. Rasional: udara bebas dapat mempengaruhi nilai O2 padaAGD arteri.

arteri.

m.

m. Segera kirim ke laboratorium.Segera kirim ke laboratorium.

n.

n. Nilai normal hasil analisi gas darah arteriNilai normal hasil analisi gas darah arteri X.

X. DokumentasiDokumentasi

Nama pasien, usia, keterangan pasien menggunakan alat bantu oksigenasi atau tidak, Nama pasien, usia, keterangan pasien menggunakan alat bantu oksigenasi atau tidak, waktu dilakukan prosedur, jenis pemeriksaan yang dilakukan, keadaan kulit ( waktu dilakukan prosedur, jenis pemeriksaan yang dilakukan, keadaan kulit ( kemerahan, perdarahan berlebihan, suhu tubuh pasien.

kemerahan, perdarahan berlebihan, suhu tubuh pasien.

Daftar pustaka Daftar pustaka

Asmadi (2008). Teknik 

Asmadi (2008). Teknik  Prosedural Keperawatan : Konsep dan AplikasiProsedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien

Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika. Jakarta : Salemba Medika Smeltzer & Bare (2002).

Smeltzer & Bare (2002). Buku  Buku Ajar Ajar Keperawatan Keperawatan Medikal Medikal Bedah: Bedah: Brunner Brunner &&

Suddarth ( terjemahan)

Suddarth ( terjemahan). Jakarta : EGC. Jakarta : EGC Pagana, K.D & Pagana, T.J ( 1999).

Pagana, K.D & Pagana, T.J ( 1999). Diagnostic Testin Diagnostic Testing & Nursing Implications :g & Nursing Implications :  A Case Study Approa

 A Case Study Approach. 5ch. 5ththedition.edition.St. Louis, Missouri : Mosby, Inc.St. Louis, Missouri : Mosby, Inc.

Referensi

Dokumen terkait

Pengambilan darah vena perlu dilakukan dengan hati-hati dan seksama, karena bahaya yang dapat terjadi jauh lebih besar. daripada pengambilan darah

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.9, bahwa penurunan tingkatan nyeri akibat pengambilan darah vena sesudah dilakukan pemberian perlakuan menonton film cartoon berbeda

Memahami dan dapat membedakan cara pengambilan, penyimpanan dan Memahami dan dapat membedakan cara pengambilan, penyimpanan dan  pengiriman spesimen klinik(khususnya sputum, darah

Dokumen ini membahas tentang peran pengambilan sampel dalam pemrosesan

Dokumen ini membahas tentang prinsip moral keperawatan dalam menentukan pembuat keputusan yang tepat di bidang

Dokumen ini membahas masalah keamanan dalam penyimpanan darah di Unit Transfusion Darah (UTD) dan rekomendasi untuk mengatasi masalah

Dokumen ini membahas tentang interpretasi gas darah, yang bertujuan untuk mengukur fungsi paru dan keseimbangan asam basa

Dokumen ini membahas tentang peran opinion leader dalam proses pengambilan