• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Imunomodulator Ekstrak Rimpang Temu Giring (Curcuma heyneana Val. et van Zijp.) terhadap Respon Hipersensitivitas Tipe Lambat dan Titer Antibodi Sel Imun Mencit Jantan

N/A
N/A
red gingseng

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Imunomodulator Ekstrak Rimpang Temu Giring (Curcuma heyneana Val. et van Zijp.) terhadap Respon Hipersensitivitas Tipe Lambat dan Titer Antibodi Sel Imun Mencit Jantan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma heyneana Val. et van Zijp.) TERHADAP RESPON

HIPERSENSITIVITAS TIPE LAMBAT DAN TITER ANTIBODI SEL IMUN MENCIT JANTAN

SKRIPSI

OLEH:

ELDIZA PUJI RAHMI NIM 071501005

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2011

(2)

EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma heyneana Val. et van Zijp.) TERHADAP RESPON

HIPERSENSITIVITAS TIPE LAMBAT DAN TITER ANTIBODI SEL IMUN MENCIT JANTAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH:

ELDIZA PUJI RAHMI NIM 071501005

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2011

(3)

PENGESAHAN SKRIPSI

EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma heyneana Val. et van Zijp.) TERHADAP RESPON

HIPERSENSITIVITAS TIPE LAMBAT DAN TITER ANTIBODI SEL IMUN MENCIT JANTAN

OLEH:

ELDIZA PUJI RAHMI NIM 071501005

Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara Pada Tanggal: Mei 2011

Pembimbing I, Panitia Penguji

Drs. Saiful Bahri, MS., Apt. Prof. Dr. Urip Harahap, Apt.

NIP 195208241983031001 NIP 195301011983031004

Drs. Saiful Bahri, MS., Apt.

Pembimbing II, NIP 195208241983031001

Drs. Awaluddin Saragih, M.Si., Apt. Dr. Edy Suwarso, SU., Apt.

NIP 195008221974121002 NIP 130935857

Drs. Rasmadin Mukhtar, MS., Apt.

NIP 131 459 715 Dekan,

Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.

NIP 195311281983031002

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang tak terhingga sehingga penulis bisa menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi. Shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW.

Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada ayahanda Maisyardi Senin dan ibunda Yenni Hilza, atas segala dukungan yang begitu luar biasa yang telah diberikan kepada ananda, serta kepada kakakku Elvina Primayesa, adikku Elfira Rahma Dayanti dan Rahmat Diza Fadillah dan keponakanku Hanif Arsa Wirayudha.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Saiful Bahri, MS., Apt., dan Drs. Awaluddin Saragih, M.Si., Apt., selaku pembimbing, yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dari awal penelitian hingga penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi USU dan Ibu Marianne, M.Si., Apt., selaku Kepala Lab.Farmakologi yang telah memberikan fasilitas dan sarana dalam melakukan penelitian.

3. Ibu Dra. Azizah Nasution, M.Sc., Apt., selaku dosen wali yang telah membimbing penulis selama masa pendidikan.

4. Bapak/Ibu staf pengajar di Fakultas Farmasi USU yang telah mendidik dan membina penulis selama masa pendidikan.

(5)

5. Bapak Prof. Dr. Urip Harahap, Apt., Bapak Dr. Edy Suwarso, SU., Apt., dan Bapak Drs. Rasmadin Mukhtar, MS., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini

6. Kepada staf dan asisten Lab Farmakologi Bg Bagus, Bg Dadang, Bg Abdi, Ibu Aminah, Ibu Poppy, Kak Wanda, Kak Nisa, Bg Harry, Kak Intan, Kak Tata, Bg Rian, Bg Mumu, Bg Aulia, Fanny, Meliza, serta anggota Lantai 3 Bg Hendra, Bg Rico, dan Bg Azhar, atas segala bantuan dan motivasi selama ini.

7. Sahabat-sahabat penulis yang telah memberikan dukungan dan menjadi penyemangat bagi penulis, Yani, Ayu, Danny, Ila, Fanny, Lia, teman-teman mahasiswa stambuk 2007 serta kakak dan adik Kelas Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Serta buat semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis mengharapkan kitik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata semoga tulisan ini dapat menjadi sumbangan yang berarti bagi ilmu pengetahuan khususnya bidang Farmasi.

Medan, Mei 2011 Penulis,

Eldiza Puji Rahmi

(6)

EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma heyneana Val. et van Zijp.) TERHADAP RESPON

HIPERSENSITIVITAS TIPE LAMBAT DAN TITER ANTIBODI SEL IMUN MENCIT JANTAN

ABSTRAK

Sistem imun berguna untuk mempertahankan kondisi tubuh dari serangan zat asing, seperti mikroorganisme patogen. Pada saat sistem imun tidak mampu bekerja dengan baik, peningkatan sistem imun menjadi sangat penting untuk menjaga agar sistem imun tetap bekerja secara maksimal dalam menghadapi serangan mikroorganisme. Temu giring merupakan salah satu tumbuhan yang rimpangnya diduga memiliki aktivitas terhadap sistem imun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efek imunomodulator ekstrak rimpang temu giring terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat dan titer antibodi sel imun mencit jantan.

Pada penelitian ini dilakukan uji efek imunomodulator ekstrak rimpang temu giring (Curcuma heyneana Val. et van Zijp., suku Zingiberaceae) terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat dan titer antibodi sel imun mencit jantan.

Ekstrak rimpang temu giring diberikan secara oral dengan dosis 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB. Siklofosfamida dosis 50 mg/kg BB sebagai kontrol positif, suspensi CMC 1% sebagai kontrol negatif, dan sel darah merah domba sebagai antigen.

Dari hasil pengujian statistik, pemberian ekstrak rimpang temu giring mampu meningkatkan respon hipersensitivitas tipe lambat dan titer antibodi secara signifikan terhadap kelompok kontrol (p<0,05). Dengan demikian disimpulkan bahwa ekstrak rimpang temu giring mempunyai efek imunomodulator terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat dan titer antibodi sel imun mencit jantan.

Kata kunci: imunomodulator, respon hipersensitivitas tipe lambat, titer antibodi, temu giring

(7)

IMMUNOMODULATORY EFFECT OF EXTRACT OF TEMU GIRING RHIZOME (Curcuma heyneana Val. et van Zijp.) TO DELAYED TYPE

HYPERSENSITIVITY RESPONSE AND ANTIBODY TITER OF IMMUNITY CELLS OF MALE MICE

ABSTRACT

The immune system is useful to maintain the condition of the body against pathogenic microorganisms. When the immune system is not able to work well, improving the immune system becomes very important to keep the immune system still works optimally to face microorganisms attack. Temu giring is a plant and its rhizome has an activity against immune system. The objective of this study was to know the immunomodulatory effect of extract of temu giring rhizome to delayed type hypersensitivity response and antibody titer of immune cells of male mice.

In this study, immunomodulatory effect test of temu giring rhizome extract (Curcuma heyneana Val. et van Zijp.) to delayed type hypersensitivity response and antibody titer of immune cells of male mice. Temu giring rhizome extract was administered orally with a dose of 100 mg/kg, 200 mg/kg, 400 mg/kg. Cyclophosphamide dose of 50 mg/kg as a positive control, 1% CMC suspension as a negative control, and sheep red blood cells as antigens.

From the results of statistical testing, administraton of temu giring rhizome extract is able to increase delayed type hypersensitivity response and antibody titer significantly to the control group (p<0.05). Thus concluded that temu giring rhizome extract have immunomodulatory effects to delayed type hypersensitivity response and antibody titer of immune cells of male mice.

Keywords: immunomodulatory, delayed type hypersensitivity response, antibody titer, temu giring

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... v iii DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Hipotesis... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

1.6 Kerangka Pikir Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Uraian Tumbuhan ... 5

2.1.1 Sistematika Tumbuhan ... 5

2.1.2 Nama Daerah ... 5

2.1.3 Nama Asing ... 6

(9)

2.1.4 Morfologi Tumbuhan ... 6

2.1.5 Kandungan Kimia ... 7

2.1.6 Kurkuminoid ... 7

2.1.7 Khasiat ... 8

2.2 Ekstraksi ... 9

2.3 Metode Ekstraksi ... 10

2.4 Sistem Imun ... 11

2.4.1 Respon Imun Nonspesifik ... 13

2.4.2 Respon Imun Spesifik ... 14

2.4.2.1 Respon Imun Selular ... 18

2.4.2.2 Respon Imun Humoral ... 18

2.4.2.3 Interaksi Antara Respon Imun Selular dengan Respon Imun Humoral ... 19

2.4.3 Imunomodulator ... 19

2.4.3.1Imunostimulator ... 19

2.4.3.2 Imunosupresor ... 19

2.4.3.3 Siklofosfamida ... 20

2.4.3.4 Metode Pengujian Efek Imunomodulator …… 20

BAB III. METODE PENELITIAN... 22

3.1 Alat dan Bahan ... 22

3.1.1 Alat-alat ... 22

3.1.2 Bahan-bahan... 22

3.1.3 Hewan Percobaan ... 23

3.2 Penyiapan Sampel... 23

3.2.1 Pengambilan Sampel ... 23

(10)

3.2.2 Identifikasi Sampel ... 23

3.2.3 Pengolahan Sampel ... 23

3.3 Pemeriksaan Karakterisasi Simplisia ... 24

3.3.1 Pemeriksaan Makroskopik ... 24

3.3.2 Pemeriksaan Mikroskopik ... 24

3.3.3 Pemeriksaan Kadar Air Simplisia ... 24

3.3.4 Pemeriksaan Kadar Sari yang Larut dalam Air... 25

3.3.5 Pemeriksaan Kadar Sari yang Larut dalam Etanol... 26

3.3.6 Pemeriksaan Kadar Abu Total ... 26

3.3.7 Pemeriksaan Kadar Abu Tidak Larut Asam ... 26

3.4 Pembuatan Ekstrak Rimpang Temu Giring... 27

3.4.1 Karakterisasi Ekstrak Rimpang Temu Giring ... 27

3.4.1.1 Penetapan Kadar Air Ekstrak ... 27

3.4.1.2 Penetapan Kadar Abu Total ... 28

3.4.1.3 Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam ... 28

3.5 Uji efek Imunomodulator ... 28

3.5.1 Penyiapan Hewan Percobaan ... 28

3.5.2 Penyiapan Kontrol, Bahan Uji, Larutan Penyangga, dan Antigen ... 28

3.5.2.1 Penyiapan CMC 1% ... 29

3.5.2.2 Penyiapan Suspensi Siklofosfamida (SS) 0,5 % ... 29

3.5.2.3 Penyiapan Suspensi Ekstrak Rimpang Temu Giring (SERTG) 2% ... 29

3.5.2.4 Penyiapan Phosphate Buffer Saline (PBS) ... 30

3.5.2.5Penyiapan Sel Darah Merah Domba (SDMD... 30

(11)

3.5.3 Uji respon Hipersensitivitas Tipe Lambat ... 30

3.5.4 Uji Titer Antibodi ... 31

3.6 Analisis Statistik... 32

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 33

4.1 Simplisia dan Ekstrak... 33

4.2`Pengujian Efek Imunomodulator ... 35

4.2.1 Respon Hipersensitivitas Tipe Lambat ... 37

4.2.2 Titer Antibodi ... 41

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

5.1 Kesimpulan ... 45

5.2 Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN... 49

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Pembagian Subkelas Imunoglobulin ... 17 4.1 Hasil Pemeriksaan Karakteristik Simplisia dan Ekstrak... 34 4.2 Volume Pembengkakan Kaki Mencit dan Nilai Titer Antibodi... 37

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Diagram Kerangka Pikir Penelitian ... 4

2.1 Struktur Kurkuminoid... 8

2.2 Diagram Sistem Imun ... 13

2.3 Diagram Asal Sel T dan Sel B ... 15

2.4 Siklofosfamida... 20

4.1 Grafik Volume Pembengkakan Kaki Mencit Pada Berbagai Perlakuan (Rerata ± SEM) ... 39

4.2 Grafik Titer Antibodi Sel Imun Mencit (Rerata ± SEM) ... 42

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Identifikasi Tanaman ... 49

2 Karakteristik Tumbuhan Temu Giring ... 50

3 Perhitungan Hasil Pemeriksaan Karakterisasi Simplisia dan Ekstrak ... 52

4 Bagan Alur Penelitian ... 60

5 Alat-alat ... 61

6 Hewan Percobaan ... 63

7 Pembengkakan Kaki Mencit dan Hemaglutinasi ... 64

8 Hasil Perhitungan Statistik ... 66

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji efek imunostimulator ekstrak daun sambung nyawa terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat dan titer antibodi sel imun mencit jantan menunjukkan bahwa ekstrak

Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol dari rimpang temu giring menggunakan metode pemerangkapan radikal bebas 1,1-diphenyl-2- picrylhydrazil (DPPH) dilakukan

Pengaruh Ekstrak Rimpang Temu Giring (Curcuma heyneana Valeton &amp; zijp.) Terhadap Aktivitas Fagositosis pada mencit Jantan.. Medan: Fakultas Farmasi Universitas

Ekstrak rimpang temu giring ( Curcuma heyneana Valeton &amp; Zijp.) diberikan per oral pada mencit jantan dengan dosis 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB, deksametason dengan dosis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa FHDMD dosis 25, 50, 100 mg/kg BB dapat meningkatkan respon hipersensitivitas dan titer antibodi sel imun mencit jantan dan terdapat perbedaan

b Fraksi n-heksan daun mahkota dewa dapat mempengaruhi titer antibodi sel. imun

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hasil yang signifikan dari % Inhibisi yang di dapat dari uji antioksidan ekstrak rimpang temu giring dengan

Dekokta rimpang temu giring (curcuma heyneana Val &amp; Zijp) mempunyai efek tonikum pada mencit jantan galur swiss webster. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap