• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Daftar Nama Informan 2. Data Hasil Wawancara 3. Data Hasil Observasi dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "1. Daftar Nama Informan 2. Data Hasil Wawancara 3. Data Hasil Observasi dan "

Copied!
218
0
0

Teks penuh

Rahman Rahim, S.E., MM sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr. Nurdin, M.Pd selaku ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Makassar.

UPAYA SEKOLAH UNTUK MENGATASI PENYIMPANGAN KARAKTER di MTs MUHAMMADIYAH

SIMPULAN dan SARAN

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Selain di sekolah negeri, pendidikan karakter juga dilaksanakan di sekolah agama (Islam). Berikut data observasi kegiatan yang dapat menunjang implementasi pendidikan karakter di MTs Muhammadiyah Tallo.

Tabel 1.1 Kegiatan-Kegiatan Pendukung Pendidikan Karakter
Tabel 1.1 Kegiatan-Kegiatan Pendukung Pendidikan Karakter

Rumusan Masalah

Menurut penulis, kita sangat perlu mengetahui alasannya, karena pendidikan karakter khususnya di sekolah Madrasah harusnya bisa menjadi model atau contoh bagi sekolah lain, dan akan menjadi pertanyaan besar jika ada siswa yang mengaku demikian. menjadi pelajar. dari salah satu Madrasah atau Pondok Pesantren khususnya yang mempunyai tanda Muhammadiyah tetapi sama sekali tidak mencerminkan sifat Kemuhammadiyahannya. Kesenjangan antara harapan dan kenyataan inilah yang menjadi alasan penulis mengangkat judul skripsi “Pendidikan Karakter di Sekolah (Studi tentang Penyimpangan Siswa di MTs Muhammdiyah Tallo)”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi guru untuk mengidentifikasi dan mengatasi cacat karakter di sekolah muhammadiyah.

Definisi Operasional

Pendidikan Karakter

  • Tujuan Pendidikan Karakter
  • Implementasi Pendidikan Karakter

Dari dua pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa jika pendidikan karakter Islami berhasil diterapkan pada individu maka hal itu akan terjadi. Mendata siapa saja siswa yang melakukan tindakan penyimpangan sosial di sekolah agar pihak sekolah dapat mengidentifikasi sumber permasalahannya.

Konsep Pendidikan Karakter Menurut Thomas Lickona Nurul Fitria (2017) mengemukakan bahwa : Nurul Fitria (2017) mengemukakan bahwa

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter pada anak tidak hanya mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, namun lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik agar peserta didik paham, mampu merasakan dan mau berbuat baik. Sejalan dengan pendapat di atas, Thomas Lickona dalam Nurul Fitria (2017) juga berpendapat bahwa karakter berkaitan dengan konsep moral (moral behavior), sikap moral (moral feeling) dan perilaku moral (moral behavior).

Konsep Pendidikan dalam Muhammadiyah

Latar belakang kehidupan masyarakat yang dijalani KH Ahmad Dahlan saat itu sangat jauh dari nilai-nilai Islam dan sangat miskin dalam hal pendidikan (Adam, 2017). KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah untuk meningkatkan segala aspek kehidupan masyarakat mulai dari masalah agama, kesehatan, dan pendidikan.

Teori yang Relevan

  • Teori Perilaku Menyimpang

Terdapat struktur sosial dalam masyarakat yang berarti hanya lapisan masyarakat tertentu saja yang dapat memperoleh akses atau kesempatan untuk melakukan hal tersebut. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terjadinya penyimpangan dalam masyarakat disebabkan lemahnya pranata sosial yang ada di masyarakat.

Penelitian yang Relevan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau mendeskripsikan secara jelas dan mendalam tentang pendidikan karakter disiplin pada siswa di SMP Negeri 2 Sumpiuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan implementasi atau implementasi pendidikan karakter di SMK N 2 Depok, peran budaya sekolah didalamnya.

Jenis Penelitian

Studi kasus merupakan suatu strategi penelitian yang mana peneliti berperan aktif karena dalam strategi ini peneliti menyelidiki berbagai jenis gejala atau masalah yang terjadi pada suatu gejala atau masalah yang akan diselidiki oleh peneliti. Dari ketiga pernyataan di atas terkait pengertian studi kasus, terlihat persamaannya bahwa studi kasus merupakan jenis penelitian yang memusatkan perhatian pada suatu permasalahan yang akan dijadikan bahan penelitian sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai peneliti.

Lokus Penelitian

Informan Penelitian

Informan ahli yaitu mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti dalam hal ini adalah siswa MTs Muhammadiyah Tallo. Informan tambahan adalah mereka yang dapat memberikan informasi meskipun tidak terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti, dalam hal ini kepala sekolah MTs Muhammadiyah Tallo.

Tabel 3.1 Kriteria Informan Penelitian
Tabel 3.1 Kriteria Informan Penelitian

Fokus Penelitian

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pemilihan informan penelitian adalah agar peneliti memperoleh informasi yang akurat mengenai masalah yang diteliti.

Instrumen Penelitian

Jenis dan Sumber Data Penelitian

Seperti yang telah dijelaskan di atas, pengertian data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber bacaan dan berbagai sumber lainnya yang terdiri dari surat pribadi, catatan harian, hasil rapat asosiasi, hingga dokumen resmi berbagai instansi pemerintah.

Teknik Pengumpulan Data

Dengan mengamati partisipan, data yang diperoleh akan lebih lengkap dan mengungkapkan derajat pentingnya perilaku visual individu. Dari tinjauan teknis di atas dapat ditarik benang merah bahwa dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, gambar (foto) maupun karya monumental yang kesemuanya memberikan informasi bagi proses tersebut. .

Tabel 3.2 Klasifikasi Pengumpulan Data
Tabel 3.2 Klasifikasi Pengumpulan Data

Analisis Data

  • Teknik Keabsahan Data

Triangulasi sumber, peneliti telah menguji kredibilitas data dengan cara memeriksa data yang diperoleh melalui berbagai sumber. Teknik triangulasi, peneliti menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data terhadap sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda.

Deskripsi Kota Makassar 1. Profil Wilayah

  • Aspek Geografis dan Demografis
  • Profil MTs Muhammadiyah Tallo
  • Fasilitas Sekolah
  • Keadaan Siswa
  • Proses Kenaikan Kelas
  • Waktu Belajar
  • Jumlah Siswa

Sebagai sekolah menengah, Mts Muhammadiyah Tallo mempunyai fasilitas yang terbilang sangat memadai dan menunjang proses belajar mengajar yang bermanfaat. Proses penerimaan siswa baru di Mts Muhammadiyah Tallo dilakukan dengan melihat hasil rapor setiap siswa yang mendaftar di sekolah tersebut. Proses kenaikan kelas siswa MT Muhammadiyah Tallo menggunakan sistem SKBT (Sistem Kelas Lengkap Berkelanjutan).

Gambar 4.1. Peta wilayah kota Makassar
Gambar 4.1. Peta wilayah kota Makassar

Faktor Lingkungan atau Tempat Tinggal

Setelah melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi di lokasi, maka akan dipaparkan data-data yang diperoleh melalui penelitian mengenai penyebab terjadinya penyimpangan karakter di MTs Muhammadiyah Tallo, ada beberapa faktor yang mendasar, yaitu yang pertama adalah faktor lingkungan, dan yang kedua adalah faktor ekonomi atau keadaan. keluarga. dan faktor dari siswa itu sendiri, dalam hal ini kepribadian atau watak siswa tersebut. Data hasil wawancara dengan Ibu Wafa (30 tahun), selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak MTs Muhammadiyah Tallo mengatakan demikian. Hal ini tidak menjadi masalah jika anak dikelilingi oleh teman-teman yang memberikan pengaruh positif terhadap dirinya, namun akan menjadi masalah nyata jika anak tersebut memiliki kelompok yang cenderung melakukan perilaku negatif, karena hal ini akan berdampak langsung pada anak.

Faktor Keadaan Ekonomi

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di lokasi penelitian, faktor ekonomi juga menjadi salah satu penyebab terjadinya penyimpangan karakter siswa MTs Muhammadiyah Tallo. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di atas, dapat disimpulkan bahwa kondisi ekonomi yang buruk juga dapat mempengaruhi cara siswa menjalani kehidupan sehari-hari, khususnya di sekolah. Hal ini sesuai dengan data dokumenter yang peneliti peroleh dari salah satu jurnal yang ditulis oleh Aroma dan Suminar (2012).

Faktor Kepribadian atau Karakter Siswa Sendiri

Didukung dengan hadirnya pendidikan karakter yang dilaksanakan baik di sekolah negeri maupun swasta, diharapkan mampu menambah inovasi dalam sistem pendidikan sekolah untuk melahirkan siswa yang berkarakter baik sesuai dengan harapan bangsa dan negara. Perilaku menyimpang atau yang biasa disebut dengan penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesopanan dan norma kesusilaan menurut sudut pandang masyarakat atau agama yang dianut oleh suatu masyarakat, yang dianggap sebagai patokan bagi seseorang. pantas atau tidak, baik atau buruk. Dari berbagai data wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti selama berada di lokasi, peneliti menemukan beberapa bentuk penyimpangan yang sering dilakukan siswa MTs Muhammadiyah Tallo yaitu membolos, menggunakan telepon seluler saat belajar, merokok di kelas, pelanggaran tata tertib sekolah seperti tidak memakai seragam Sekolah lengkap (pakaian luar) menggunakan ciri-ciri sekolah yang tidak sesuai aturan, dan berbagai pelanggaran lainnya.

Gambar 5.1 Saat Observasi di MTs Muhammadiyah Tallo
Gambar 5.1 Saat Observasi di MTs Muhammadiyah Tallo

Bolos

Kebiasaan siswa yang sering membolos akan berdampak buruk pada diri mereka, mereka akan dihukum, diskors, tidak dapat mengikuti ujian semester, bahkan mungkin dikeluarkan dari sekolah. Tindakan membolos dihadirkan sebagai jawaban atas kebosanan yang sering dialami banyak siswa terhadap kurikulum sekolah. Walaupun terjadi di kota-kota besar, namun tidak hanya di pusat kota saja, namun juga di pinggiran kota. Siswa yang sering membolos tidak hanya di satu sekolah saja melainkan banyak sekolah yang mengalami hal yang sama, semua disebabkan oleh faktor internal dan eksternal dari sekolah tersebut. anak itu sendiri.

Gambar : 6.1 Guru,Siswa, dan Orang Tua melakukan diskusi terkait perilaku  bolos siswa
Gambar : 6.1 Guru,Siswa, dan Orang Tua melakukan diskusi terkait perilaku bolos siswa

Merokok dalam Kelas

Data dokumentasi terkait siswa yang merokok di kelas peneliti diperoleh dari berita online yang dikutip di Detik.com. Guru yang mengajar di kelas tersebut tidak mengetahui bahwa ada muridnya yang merokok selama jam pelajaran. Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi di atas dapat disimpulkan bahwa gangguan siswa seperti merokok di kelas sudah tidak umum lagi terjadi di kalangan siswa.

Gambar : 6.2 Siswa Sedang Merokok dalam Kelas
Gambar : 6.2 Siswa Sedang Merokok dalam Kelas

Pelanggaran Tata Tertib Lainnya

Beberapa penyimpangan yang dilakukan siswa di atas juga umumnya terjadi di sekolah negeri atau negeri. Tidak hanya itu, peneliti juga menemukan beberapa penyimpangan yang dilakukan siswa di luar jam pelajaran, yaitu. Hal serupa juga terjadi di MT Muhammad Tallo yang berdasarkan hasil penelitian penyimpangan yang dilakukan peserta didik mempunyai arti dalam berbagai aspek.

Gambar 6.3 Siswa Sedang Menggunakan Hp Saat Pembelajaran Berlangsung
Gambar 6.3 Siswa Sedang Menggunakan Hp Saat Pembelajaran Berlangsung

Proses

Pendidikan karakter juga sudah lama dilaksanakan oleh MT Muhammadiyah Tallo, bahkan jauh sebelum pendidikan karakter ada, namun masih ada siswa yang tersesat. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa perlakuan terhadap siswa yang melakukan penyimpangan lebih banyak dipercayakan kepada guru bimbingan dan konseling dimana penanganannya dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan atau bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh siswa tersebut. siswa. . Namun sekolah bukanlah lembaga hukum yang langsung memberikan sanksi atau hukuman kepada siswa yang melakukan penyimpangan.

Gambar 7.2 Suasana Saat Pembelajaran Berlangsung
Gambar 7.2 Suasana Saat Pembelajaran Berlangsung

SIMPULAN

  • Daftar Nama Informan 2. Data Hasil Wawancara
  • Data Hasil Analisis dan Keabsahan Data
  • Persuratan

Untuk pengelolaan yang efektif, alangkah baiknya jika sekolah menambah anggota agar tidak terbebani dengan jumlah siswa yang begitu banyak. Agar mereka mau menaati tata tertib sekolah dan sadar bahwa mereka adalah santri suatu sekolah agama yang harus bisa menjadi teladan bagi sekolah lain, apalagi sekolah mereka merupakan sekolah Islam yang mempunyai akhlak yang baik dan religius. Studi kasus implementasi pendidikan karakter melalui budaya sekolah di SMKN 2 Depok Sleman (Disertasi Doktor Universitas Negeri Yogyakarta).

MAKASSAR

Observasi Lingkungan Sekolah

Keadaan lingkungan sekolah di MTs Muhammadiyah Tallo saat ini sedang dilakukan pembangunan gedung baru dan perbaikan gedung sekolah yang sudah tidak layak pakai. Sehingga keadaan lingkungan sedikit kurang mendukung atau dengan kata lain sedikit berantakan karena sisa-sisa bangunan yang dibongkar masih ada di sekitar sekolah. Kemudian, dibangun ruang kelas darurat di halaman sekolah, yang mengakibatkan pihak sekolah untuk sementara tidak mengadakan upacara setiap hari Senin hingga pembangunannya selesai.

Observasi Saat Proses Pembelajaran

Observasi yang dilakukan peneliti pada saat melakukan penelitian terhadap proses pembelajaran di MTs Muhammadiyah Tallo adalah pada umumnya guru mempersiapkan siswa dalam pembelajaran. Salah satu kebiasaan atau kegiatan rutin di kalangan MTs Muhammadiyah Tallo sebelum memulai materi adalah dengan melakukan tadarrus bersama siswa dan memberikan motivasi. Namun seringkali peneliti menemukan beberapa orang tua dipanggil oleh pihak sekolah karena anaknya melakukan pelanggaran di sekolah, seperti terlihat pada dokumentasi di bawah ini.

Penyimpangan-Penyimpangan Siswa

Beberapa Kegiatan-kegiatan yang dilakukan sekolah yang mendukung pendidikan karakter yang berhasil didokumentasikan oleh peneliti

Berikut adalah beberapa hasil dokumentasi saat melakukan wawancara dengan Informan penelitian

Muhammadi well Tallo mengatakan bahwa : Jadi saya melihat murid-murid yang umumnya kasar itu adalah mereka yang kasar, suka teriak-teriak, mau berbuat apa saja, mengganggu teman-temannya semua. Tidak hanya itu, peneliti juga menemukan beberapa penyimpangan yang dilakukan siswa di luar jam pelajaran, yaitu banyak siswa yang berpakaian tidak rapi sesuai peraturan dan ketentuan yang ditetapkan sekolah, dan banyak siswa yang mengambil tempat pada saat proses pembelajaran. Terkadang guru terlalu kewalahan menangani siswa sehingga tetap konsentrasi, bahkan siswa yang tidak sedang belajar pun mengganggu siswa yang sedang belajar.

Gambar 9 : Wawancara bersama Kepala Sekolah Bapak Drs. Anwar, MM
Gambar 9 : Wawancara bersama Kepala Sekolah Bapak Drs. Anwar, MM

Gambar

Tabel 1.2 Hasil Observasi Awal Penyimpangan Siswa
Gambar 4.1. Peta wilayah kota Makassar
Gambar 4.2 Peta MTs Muhammadiyah Tallo
Gambar 4.3 Letak Geografis MTs Muhammadiyah Tallo
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Ibu apakah sebaiknya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat memulung barang bekas7. Bagaimana tanggapan Ibu terhadap Higiene

Apabila hal tersebut terjadi lebih dari 2 kali, maka akan dilakukan vendor assurance program ulang dimana dari pihak Shangri-La akan datang ke tempat supplier untuk melihat

Ketika terjadi suatu peristiwa kesalahan dan suatu pesan ditampilkan di dalam hasil query, anda dapat melakukan dua kali klik pada pesan kesalahan dan melihat kode baris

Karena memang dalam film “Dua Garis Biru ” ada adegan hamil diluar nikah itu merupakan tayangan yang memang terjadi nyata pada beberapa remaja saat ini

Prosedur pemberian Kupedes yang melewati beberapa tahapan prosedur yang mempunyai maksud untuk mengurangi adanya penyimpangan-penyimpangan maupun kesalahan-kesalahan

Lalu, dari penjelasan semua tadi yang saya tanyakan mengenai diet yang Anda gunakan saat ini, apakah Anda akan tetap meneruskan pakek diet korset ini nggak sih atau mau

Gambar 9 : Kegiatan CQN diluar lingkungan sekolah, sedang melakukan hafalan Al-Quran dan setoran hafalan kepada pembimbing hafalanf. Gambar 10 : Kegiatan Tashmi’ Al-Quran pada

Pada tahap ini terdiri dari beberapa langkah, diantaranya adalah menentukan variabel penelitian, penyusunan kuesioner, menyebarkan kuesioner, melakukan pengolahan