• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain dan Evaluasi Sistem Pelatihan

N/A
N/A
023@Ramadani Nur Pratiwi

Academic year: 2024

Membagikan "Desain dan Evaluasi Sistem Pelatihan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

DESIGNING AND EVALUATING

TRAINING SYSTEM

(2)

Luchita Nur Indah Sari / 048 Naila salsabila vega / 049 Elga Destiana Serdasari / 017 Nanda Fatica Widy Saputri /058

Alvito Benny Prasetyo /036 Ratu Balqis / 034

Kelompok 4

(3)

TRAINING

Pelatihan adalah "akuisisi sistematis

keterampilan, aturan, konsep, atau sikap yang menghasilkan peningkatan kinerja" (Goldstein

& Ford, 2002).

(4)

MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN

Analisis Organisasi

Analisis Tugas

Analisis Orang

3 hal yang harus diketahui:

(5)

A N A L I S I S O R G A N I S A S I

faktor yang perlu dipertimbangkan dalam analisis organisasi

Manfaat Analisis Organisasi

Apa itu analisis organisasi?

Proses Analisis

Analisis organisasi yang komprehensif dan menyeluruh dapat membantu menentukan kebutuhan pelatihan yang tepat dan efektif. Dengan memahami kinerja, keterampilan, motivasi, dan

faktor pribadi karyawan, program pelatihan dapat dirancang untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan memberikan manfaat

bagi individu dan organisasi.

Misi, Visi, dan Tujuan Organisasi 1.Strategi dan Rencana Bisnis

2.Struktur dan Budaya Organisasi 3.Analisis Kinerja

4.

Umpan Balik Karyawan 5.Analisis Jabatan

6.7.Tren Industri Teknologi Baru 8.

Persaingan 9.Anggaran 10.

Membantu organisasi untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan yang tepat bagi karyawan.

Meningkatkan efektivitas program pelatihan.

Meningkatkan kinerja karyawan.

Meningkatkan produktivitas dan daya saing organisasi.

Menentukan tujuan analisis Mengumpulkan data

Menentukan kebutuhan pelatihan Mengembangkan program pelatihan Mengevaluasi program pelatihan

(6)

Manfaat Analisis Tugas:

ANALISIS TUGAS

Memastikan pelatihan yang diberikan tepat sasaran dan relevan dengan kebutuhan karyawan.

Meningkatkan efektivitas dan efisiensi program pelatihan dan kinerja karyawan.

Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan karyawan.

Membantu dalam perencanaan SDM dan pengembangan karir.

Analisis tugas merupakan langkah penting dalam

menentukan kebutuhan pelatihan bagi karyawan. Proses ini membantu mengidentifikasi kesenjangan antara

keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki karyawan dengan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugasnya

secara efektif.

Langkah-langkah dalam Analisis Tugas:

Metode Analisis Tugas

Identifikasi tugas Analisis tugas

Identifikasi kesenjangan

Prioritaskan kebutuhan pelatihan

Observasi Wancara Kuesioner

Analisis dokumen

Apa itu analisis tugas?

(7)

Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan

ANALISIS ORANG

Metode Pengumpulan Data

Analisis orang merupakan langkah penting dalam menentukan kebutuhan pelatihan yang efektif. Hal ini

dilakukan untuk memahami kesenjangan antara keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki karyawan saat ini dengan yang dibutuhkan untuk mencapai kinerja

yang optimal.

Kuesioner

Wawancara Observasi

Analisis kinerja

Kinerja

Keterampilan dan Pengetahuan Motivasi dan Sikap

Faktor Pribadi

Apa itu analisis orang?

(8)

Program training memiliki banyak tujuan dan sasaran, program training sering kali menggunakan berbagai

metode sehingga karyawan akan memahami alasan

melakukan tugasnya. Berikut beberapa metode training yang sering digunakan:

MEMILIH METODE TRAINING TERBAIK

(9)

Kuliah adalah sumber pelatihan yang baik untuk memperoleh pengetahuan. Namun jika tidak disertai simulasi yang baik maka bisa membuat

tidak efektif dalam mengerjakan keterampilan.

Karyawan dapat menerapkan pengetahuannya dengan melakukan studi kasus. Selain realistis studi kasus juga harus menarik seperti ditulis dalam bentuk cerita, berisi

dialog antar karakter,dan mudah dipahami.

Latihan simulasi memungkinkan peserta pelatihan untuk bekerja dengan peralatan dalam kondisi kerja sebenarnya tanpa

konsekuensi kesalahan. latihan simulasi dapat diterapkan dengan efektif jika hanya dilakukan secara fisik.

Menggunakan Latihan Simulasi Untuk Mempraktikan Keterampilan Baru

Menggunakan Studi Kasus Untuk Menerapkan Pengetahuan

Menggunakan Kuliah Untuk Memberikan

Pengetahuan

(10)

Permainan peran digunakan dalam berbagai jenis situasi pelatihan.

Salah satu variasi yang menarik dari latihan ini adalah seorang karyawan memainkan peran sebagai "orang lain". Namun pelatihan

ini tidak cocok untuk semua orang karna banyak karyawan yang merasa tidak nyaman dan malu karena diminta untuk "bertindak".

Pemodelan perilaku hampir sama dengan permainan peran.

Teknik dari metode ini dimulai dengan diskusi tentang suatu masalah, mengapa masalah itu terjadi, dan bagaimana perilaku yang dibutuhkan karyawan untuk memperbaiki

masalah yang sedang terjadi.

Memotivasi Karyawan Untuk Mengikuti Pelatihan

Setelah program prlatihan dikembangkan berikutnya adalah memberi motivasi pada karyawan untuk mengikuti pelatihan tersebut.

Berikut beberapa strategi untuk memotivasi Karyawan agar mengikuti pelatihan :

- Kaitkan pelatihan dengan pekerjaan langsung seorang karyawan.

- Jadikan pelatihan itu menjadi menarik.

- Meningkatkan peran karyawan pada pelatihan tersebut.

-Memberikan insentif.

- Sediakan beberapa makanan atau minuman.

Mempraktikan Keterampilan Interpersonal

Melalui Permainan Peran Meningkatkan Keterampilan Interpersonal

melalui pemodelan perilaku

(11)

Melakukan pelatihan melalui pembelajaran jarak jauh

METODE PENYAMPAIN PROGRAM PELATIHAN

Melakukan pelatihan kelas

Melakukan pelatihan di tempat kerja

Membuat keputusan awal

Mempersiapkan pelatihan kelas Menyampaikan progam pelatihan

Pembelajaran jarak jauh asinkron Pembelajaran jarak jauh sinkron

Belajar dengan model orang lain Belajar melalui rotasi pekerjaan Belajar melalui pelatihan magang

Belajar melalui pelatihan dan pendampingan

(12)

Minat

MEMOTIVASI KARYAWAN UNTUK BELAJAR SELAMA PELATIHAN

Memberikan Insentif untuk Belajar

Masukan

Karyawan yang termotivasi untuk belajar berkinerja lebih baik dalam pelatihan dibandingkan karyawan yang kurang termotivasi.

Karyawan akan lebih termotivasi untuk belajar bila program

pelatihannya menarik. Akibatnya, pelatih yang tidak menjadi presenter efektif tidak akan bertahan lama.

Umpan Balik Memberikan pekerjaan

memberikan informasi spesifik tentang seberapa baik mereka melakukan suatu tugas atau

serangkaian tugas.

(13)

karyawan harus memiliki keterampilan dan kemampuan untuk menyelesaikan pelatihan.

1.

karyawan harus termotivasi untuk belajar.

2.

Metode pelatihan yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan karyawan.

3.

pelatihan harus memungkinkan penetapan tujuan, umpan balik positif, dan kesempatan untuk berlatih dan menerapkan materi belajar (transfer

pelatihan).

4.

Harus ada faktor luar yang minimal (misalnya, masalah pekerjaan atau keluarga) yang mungkin mengalihkan perhatian karyawan.

5.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN

SUATU PROGRAM PELATIHAN

(14)

Ada dua faktor yang membedakan berbagai metode:

1. Menyangkut kepraktisan

2. Berkaitan dengan ketelitian eksperimental

DESAIN PENELITIAN UNTUK EVALUASI

(15)

Desain penelitian yang paling sederhana dan praktis

menerapkan program pelatihan dan kemudian menentukan apakah perubahan signifikan terlihat dalam kinerja

pengetahuan pekerjaan. Untuk menggunakan metode ini, kinerja atau pengetahuan pekerjaan harus diukur dua kali.

1. Pretest, dilakukan sebelum pelaksanaan pelatihan.

2. Posttest, dilakukan setelah program pelatihan selesai.

(16)

Untuk tujuan pelatihan, kelompok kontrol terdiri dari karyawan yang akan diuji dan diberi perlakuan dengan cara yang sama seperti kelompok eksperimen, hanya saja mereka tidak akan menerima

pelatihan. Kelompok kontrol akan tunduk pada kebijakan, mesin, dan kondisi ekonomi yang sama seperti karyawan pada kelompok eksperimen yang menerima pelatihan. Diagramnya untuk desain

kelompok kontrol pretest/posttest tampilannya seperti ini:

1. Kelompok eksperimen: Pretest, Pelatihan, Posttest

2. Kelompok kontrol: Pretest, Posttest

(17)

Diagram desain empat kelompok Solomon adalah sebagai berikut:

kelompok 1 kelompok 2 kelompok 3 kelompok 4

Training Training Pretest

Pretest

Posttest

Posttest

Posttest

Posttest

(18)

KRITERIA EVALUASI

Validitas Konten

Reaksi Karyawan

Pembelajaran Karyawan

Metode mengevaluasi

pelatihan di karyawan mana yang ditanya pendapatnya tentang program pelatihan.

Mengevaluasi efektivitas sebuah program pelatihan dengan mengukur seberapa banyak karyawan belajar dari itu.

Membandingkan konten

pelatihan dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk

melakukan suatu pekerjaan.

(19)

Penerapan Pelatihan

Dampak Bisnis

Pengembalian investasi (ROI)

Sebuah metode untuk mengevaluasi efektivitas pelatihan dengan

menentukan apakah tujuan dari pelatihan tersebut adalah bertemu.

Jumlah uang yang dihasilkan organisasi

setelah mengurangi biaya pelatihan atau intervensi lainnya.

Pengukuran efektivitas pelatihan dengan menentukan sejauh mana karyawan menerapkan materi

yang diajarkan dia program

pelatihan.

(20)

I hope you can get useful knowledge from this presentation. Good luck!

Thank You!

Referensi

Dokumen terkait

Hasil akhir dari Tugas Akhir ini adalah analisis dan desain sistem informasi HRD khususnya pada proses bisnis penerimaan dan pelatihan karyawan yang nantinya

Dokumen ini membahas tentang sistem penilaian kinerja karyawan di lingkungan

Dokumen ini membahas tentang desain dan penulangan pile cap yang menggunakan prinsip mekanik untuk mendorong pile cap ke

Dokumen ini membahas tentang desain dan penganggaran irigasi

Dokumen ini membahas tentang keterampilan yang diperlukan untuk menjadi UX Designer beserta peran komunikasi visual dalam proses

Dokumen ini membahas tentang cara untuk mengurangi biaya di perusahaan melalui desain produk yang efisien dan proses produksi yang

Dokumen ini membahas tentang ide desain yang dapat digunakan untuk menjawab tantangan desain tanpa

Dokumen ini berisi tentang perencanaan aktivitas dan proses penilaian dalam skema sertifikasi Desain Komunikasi