TUGAS 2
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Nama: Dhea Aurelya Christie NIM: 044844725
Kode Matkut: MKDU4111
Tutor: Diana Wulandari, S.Pd.,M.Pd.
Kelas Tuton: Pendidikan Kewarganegaraan 915 Program Studi: Ilmu Komunikasi
UPBJJ-UT BANDUNG 2022.2
1. Identitas Nasional
Pertama adalah karena pengertian dari suatu kata baru dapat dengan mudah dimengerti ketika ruang lingkup dari kata tersebut sudah dipahami. Dengan kata lain, hal ini mengandaikan bahwa kajian terhadap makna dari kata sudah selesai. Tentu ini bukanlahlah perkara yang mudah mengingat perdebatan dan diskusi tentang satu istilah akan terus menerus berlangsung. Kedua sulitnya merumuskan pengertian dari suatu istilah juga disebabkan karena sebuah istilah selalu mengalami perkembangan dan dinamika yang berpengaruh pada ruang lingkup yang dikandung oleh istilah tersebut. Akibatnya, merumuskan pengertian suatu istilah pada waktu tertentu belum tentu kemudian akan sesuai dengan pengertian dari istilah yang sama pada masa berikutnya.
Terlepas dari perdebatan tentang pendefinisian istilah tersebut, pada pembahasan ini akan dikemukakan pengertian dari identitas nasional, dengan tujuan untuk memberikan gambaran pemahaman kepada para pembaca tentang makna yang dikandung oleh istilah tersebut.
Pengertian dari istilah tersebut tetap penting untuk dikemukakan dalam rangka memberikan gambaran yang menyeluruh dan umum tentang pengertian dari istilah identitas nasional yang menjadi tema utama di dalam kajian ini. Pengertian dari istilah identitas nasional ini akan ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu sudut pandang etimologis, historis, dan terminologis.
Menelusuri arti kata secara etimologis, berarti menulusuri makna dari segi asal katanya.
Referensi yang paling mudah untuk dijadikan sebagai sumber tujukan adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Istilah identitas Nasional terbentuk oleh dua kata yaitu identitas dan nasional.
Contoh Identitas Nasional
1. Bendera Negara Sang Saka Merah Putih
Ketentuan tentang Bendera Negara diatur dalam UU No. 24 Tahun 2009 mulai Pasal 4 sampai Pasal 24. Bendera warna merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945 namun telah diikrarkan pada peristiwa Sumpah Pemuda Tahun 1928 Bendera Negara yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pengangsaan Timur Nomor 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih, yang saat ini disimpan di Monumen Nasional Jakarta
2. Bahasa Negara Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia berasal dari rumpuan bahasa Melayu yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) dan kemudian diangkat dan diikrarkan sebagai bahasa persatuan pada Kongres Sumpah Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928
3. Lambang Negara Garuda Pancasila
Perisai burung Garuda yang berbentuk bintang bersudut lima tersebut berisi lima buah gambar- gambar yang melambangkan sila Pancasila sebagai berikut:
a. Sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” dilambangkan dengan gambar cahaya kuning keemasan dibbagian tengah.
b. Sila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” dilambangkan dengan gambar tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah.
c. Sila”Persatuan Indonesia” dilambangkan dengan gambar pohon beringin di bagian kiri atas.
d. Sila “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan” dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas.
e. Sila “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” dilambangkan dengan gambar padi dan kapas di bagian kanan bawah.
4. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan pertama kali dinyanyikan pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928.
5. Semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika
Semboyan ini dirumuskan oleh para pendiri negara setelah memperhatikan kebangsaan Indonesia yang sangat pluralisme terdiri dari suku bangsa.
6. Dasar Falsafah Negara Pancasila
Pancasila melalui perjalanan dan waktu yang panjang memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan karena rumusannya berisi nilai-nilai yang dalam sehingga juga disebut dasar falsafah negara. Pancasila berfungsi sebagai ideologi nasional dan isentitas nasional.
2. Analisis Sila-Sila Pancasila
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia dan hal itu sudah tentu diketahui seluruh masyarakat Indonesia.
Itulah alasan mengaja sejak duduk dibangku sekolah, seluruh anak bangsa telah diajarkan untuk memahami filosofi sila-sila Pancasila agar dapat mengamalkannya di kehidupan ketika beranjak dewasa.
Pancasila terdiri dari lima sila. Muhammad Yamin menyebut kelima sila tersebut gambaran nyata dari apa arti Pancasila bagi bangsa Indonesia. Berisi pedoman bagi bangsa dan negara Indonesia berdiri.
Pancasila sendiri terdiri dari lima sila dan menjelaskan tujuan negara Indonesia berdiri. Pada isi pancasila terdapat lima pedoman penting bagi rakyat Indonesia dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sangat penting untuk dipahami oleh seluruh masyarakat dari berbagai golongan. Itu mengapa sangat penting bagi kita untuk memahami apa itu makna, filosofi, fungsi dan tujuannya.
Nama pancasila sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata, yaitu panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau asas.
Hal tersebut berarti terdapat lima pedoman penting yang perlu dipegang teguh masyarakat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Adapun lima prinsip yang dijadikan sila dalam Pancasila tersebut ialah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Untuk mengetahui secara pasti, berikut makna, fungsi serta filosofi sila-sila Pancasila;
Pancasila sebagai dasar negara adalah bahwa Pancasila digunakan sebagai dasar atau fundamen untuk mengatur pemerintah negara, ataupun sebagai dasar untuk mengatur seluruh
penyelenggaraan negara.
Itu berarti Pancasila sebagai dasar negara dapat didefinisikan sebagai hukum dasar, baik itu yang tertulis atau yang tidak tertulis dan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam negara Indonesia sudah seharusnya bersumber dan ada dibawah pokok kaidah negara yang fundamental.
Didalam pembukaan Undang-Undang atau UUD 1945, apa arti Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah berperan mengatur aparat negara.
Memahami apa arti Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah ideology yang mampu memajukan kesejahteraan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian dunia, dan keadilan sosial.
Apa arti pancasila bagi bangsa Indonesia adalah sekaligus dijadikan sebagai filosofis untuk berbangsa dan bernegara. Sehingga setiap materi peraturan perundang-undangan adalah sangat tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila itu sendiri.
Pancasila pertama kali diperkenalkan oleh Bung Karno saat siding BPUPKI I, Pancasila
kemudian menjadi landasan atau dasar berdirinya negara Indonesia. Itulah apa arti Pancasila bagi bangsa Indonesia yang sesungguhnya.
Pancasila dari lima sila, Muhammad Yamin menyebut kelima sila tersebut gambaran nyata dari apa arti Pancasila bagi bangsa Indonesia. Berisi pedoman bagi bangsa dan negara Indonesia terdiri berdiri. Dalam UUD 1945, pancasila adalah dasar negara Indonesia yang dilambangkan dengan burung Garuda.
Berikut adalah menurut para ahli
Ir Soekarno, menurut Ir Soekarno apa arti Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun temurun berabad abad lamanya terpendam bisu oleh budaya barat.
Demikian, arti Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah bukan hanya sebagai falsafah negara, namun lebih luas lagi, yaitu silfasah bagi Bangsa Indonesia.
3. Analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Menjaga kerukunan antar umat beragama serta yang berbeda ras, suku, dan bahasa
Menjadi manusia yang yang mempunyai adab sopan santun dalam kegiatan sehari-hari
Mencintai dan mengapresiasi produk dalam negeri
Menjaga persatuan Indonesia
Mengutamakan musyawarah untuk mencapai suatu tujuan
Menjadi adil bagi seluruh komponen masyarakat bila menjadi pengabdi negara Internalisasi nilai-nilai pancasila merupakan proses memasukkan nilai-nilai yang berisi didalam pancasila agar mampu dipahami serta dijalankan sesuai dengan tujuan dari
Pancasila itu yaitu menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang kuat, rukun, dan mempunyai adab sesuai dengan cita-cita bangsa Negara.
Indonesia memiliki pancasila sebagai sebuah ideology bangsa. Internalisasi nilai-nilai pancasila harus mulai ditanamkan sejak dini agar dapat terus diimplementasikan melalui kebiasaan hidup sehari-hari
Deputi bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama
Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Budaya (Kemenko PMK) Agus Sartono Mengatakan bahwa pendidikan pancasila tidak hanya bisa diajarkan secara formal disekolah
“Pendidikan tidak hanya pendidikan formal. Untuk melakukan internalisasi pancasila, kita harus membangun keinginnan berulang-ulang melalui pembiasaan sehari-hari.
Nilai-nilai pancasila yang harus dibangun melalui pembiasaan sejak dini yaitu terkait nilai- nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kebijaksanaan, dan keadilan sosial. Setiap anak bangsa Indonesia harus menyakini dan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Implementasi terhadap nilai-nilai itulah yang nantinya akan membentuk karakter manusia Indonesia yang tangguh dan berdaya saing. Tentunya dengan dilandasi sifat kerja keras, gotong royong dan integritas.
“Sekali lagi ini hanya bisa dilakukan dengan pendekatan pembiasan. Pembangunan karakter itu harus dilalui melalui pembiasaan, tidak bisa diomongkan dan harus ditanamkan sejak PAUD dan harus seimbang antara pendidikan karakter dan pendidikan kognitif” tuturnya.
Lebih lanjut, Agus menegaskan dan menekankan bahwa pendidikan setiap orang harus menjadi guru yang dapat mencontohkan perilaku penindasan pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Momentumnya peringatan Hari Lahir Pancasila juga yang harus menjadi refleksi bagi setiap individu dalam melakukan internalisasi dan imlementasi pancasila.
Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kaitannya dengan Bidang Ekonomi
Mengenai kaitannya dengan dunia ilmu ekonomi seringkali menemukan sebuah persepsi kemenangan hanya didapat oleh orang-orang yang kuat. Oleh karena itu paradigm ekonomi seperti ini mengarahkan pada bentuk persaingan bebas yang mengabaikan moralitas manusia.
Hal tersebut sangat bertentang dengan Pancasila itu sendiri yang lebih banyak masuk dalam bidang ekonomi kekeluargaan. Sama halnya seperti Supriyanto (2016) Indonesia menganut sistem ekonomi pancasila, maka tentunya ekonomi yang ditetapkan oleh Pancasila itu sistem ekonomi kekurangan harus diterapkan. Sistem ekonomi keluarga ini sangat cocok karena tidak ada penindasan yang melegitimasi penindasan yang lemah seperti sistem ekonomi kapitalis. Pada sistem ini lebih mementingkan musyawarah mufakat yang telah termakzulakan pada menjabaran Undang-Undang Dasar pasal 33. Adha&Susanto mengatakan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila inipun harus dijalankan sesuai dengan moral, jadi jangan sampai meninggalkan moral dalam menerapkan kebijakan. Ekonomi yang berlandaskan dalam menegakan pemerataan sosial masyarakat adalah hal yang paling utama, dan sikap nasionalisme kita sebagai bangsa Indonesia pun harus menjiawai hati dan raga agar tidak dapat mengandung unsur kepaksaan.
Impelemtasi Nilai-nilai Pancasila dalam kaitannya dengan Bidang Sosial dan Budaya Berkaitan erat dengan pembangunan sosial budaya, dan harus disatukan dengan sistem nilai budaya yang dimiliki masyarakan sejak lama, terutama keranngka reformasi ini, kita sering melihat bahwa status sosial nilai-nilai budaya Indonesia sedang berlangsung, oleh karena itu terkait dengan anarkisme masyarakat. Tidak mengherankan jika gejolak yang menggemparkan ini masih tinggi, dalam hal dalam perkembangan sosial budaya masa reformasi harus menguasai
prinsip-prinsip humanitik, yaitu mengacu pada Pasal 29,31. Asal-usul budaya yang bermartabat yang disebutkan dalam Pasal 32.
Dari pasal-pasal tersebut, maka implementasi Pancasila dalam prosesi kebijakan negara dibidang sosial budaya dapat diartikan sebagai nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Indonesia yang beradil dan beradab, sesuai dengan sila ke-2, yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Contohnya implementasi adalah sebagai warga masyarakat harus menyadari bahwa sangat penting untuk melindungi ragam budaya Indonesia, khususnya budaya daerah, apalagi telah diakui oleh negara asing. Maka dari itu, implementasi nyata disetiap
daerahnya, masyarakat harus mengenalkan budayanya masing-masing kepada negara asing yang berkumjung, bukan malah kita yang terpengaruh negara asing.
4. Analisis Kedudukan Pancasila Sebagai Kepribadian bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari
Hal ini sudah tercantum dalam pembukaan UUD 1945, sebagai fungsi Pancasila yang berkaitan dengan pokok pendirian bangsa Indonesia.
Secara harfiah, kepribadian bangsa terdiri dari dua kata, yaitu pertama kepribadian dan kedua adalah bangsa. Kepribadian adalah merujuk pada sifat yang berbeda dalam diri seseorang ketika menghadapi kondisi tertentu.
Sementara bangsa itu sendiri memiliki makna kumpulan masyarakat yang berkaitan dan saling berhubungan untuk mencapai tujuan bersama.
Kemudian pelaksanaan Pancasila sebagai kepribadian bangsa adalah perwujudan dari nilai-nilai budaya bangsa yang diyakini kebeneran dan kebaikkanya.
Seperti diketahui, Pancasila memiliki lima butir yang diantaranya berkaitan satu dengan yang lainnya.
Keterkaitan dari sila satu sampai lima ini menunjukan kesinambungan antara nilai dengan kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
1. Sila Pertama
Ketuhanan Yang Maha Esa
Yang Maha Esa abstak umum universal dapat ditelusuri dari rumusan intinya: sifat-sifat dan keadaan – keadaan di dalam negara harus sesuai dengan hakikat Tuhan sebagai sebab yang
pertama sebagai dari segala sesuatu atau Causa Prima. Sebab pertama hanya ada satu merupakan asal mula segala sesuatu, segala sesuatu pada-Nya, jadi sempurna dan kuasa, tidak merubah dan kuasa, tidak merubah, tidak terbatas, serta mengatur tata tertib alam sehingga wajib ditaklimi dan ditaati.
Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan pada orang lain
Menghormati pemeluk agama lain dalam melaksanakan ibadah
Bekerjasama antar umat beragama agar tercipta kerukunan antarumat beragama
2. Sila Kedua
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Konsep secara lebih rinci tentang isi arti sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab yang abstrak umum universal dapat ditelusuri dari rumusan intinya yaitu bahwa sifat-sifat dan keadaan- keadaan di dalam negara seharusnya sesuai dengan hakikat manusia.
Bersikap tenggang rasa kepada orang lain
Berani membela kebenaran dan keadilan
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
Saling menghormati dan mau bekerja sama dengan orang lain
Tidak bertindak sewanang-wenang kepada orang lain.
Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban
3. Sila Ketiga
Persatuan Indonesia
Konsep tantang hakikat satu didasarkan pada keterpaduan ajaran bahwa baik hal-hal dan benda- benda yang konkret dam dapat diamati maupun hal-hal yang abstrak damn tidak burubah merupakan kenyataan objektif
Rela berkorban untuk kepentingan bangsa
Cinta Tanah Air dan bangsa
Bangga menjadi bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber Bhennika Tunggal Ika
Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
4. Sila Keempat
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Menerima dan melaksanakan setiap malaksanakan setiap keputusan musyawarah
Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama
Mempertanggung jawabkan setiap keputusan musyawarah secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa
Mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan sendiri.
5. Sila Kelima
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Menghormati hak-hak orang lain
Menjauhi sifat boros dan bergaya hidup mewah
Ringan tangan atau gemar membantu orang lain
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
Referensi https://www.liputan6.com/news/read/5017231/mengetahui-makna-fungsi-serta- filosofi-sila-sila-pancasila
https://www.kemenkopmk.go.id/internalisasi-pancasila-lewat-pembiasaan
https://www.researchgate.net/publication/353239503_Tinjauan_Implementasi_Nilai- Nilai_Pancasila_dalam_Kehidupan_Bermasyarakat
https://beritadiy.pikiran-rakyat.com/citizen/pr-704616423/kedudukan-pancasila-sebagai-
kepribadian-bangsa-indonesia-dalam-kehidupan-sehari-hari-ini-maksud-dan-fungsinya?page=3