• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Kurikulum SMP Negeri 2 Kemranjen

N/A
N/A
okti lb

Academic year: 2024

Membagikan "Dokumen Kurikulum SMP Negeri 2 Kemranjen"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

(1)

DOKUMEN KURIKULUM K-13 TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SMP NEGERI 2 KEMRANJEN

Tahun Pelajaran 2019/2020

Dokumen Disusun Sebagai Panduan Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2019/2020

Alamat : Desa Karangsalam Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas

53194 Provinsi Jawa Tengah

(2)

KATA PENGANTAR

Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah/madrasah wajib mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan kebutuhan khas satuan pendidikan dalam memenuhi kebutuhan belajar peserta didik.

KTSP SMP Negeri 2 Kemranjen disusun dengan berpedoman pada panduan implementasi Kurikulum 2013 yang terintegrasi dengan bahan pelatihan pelaksanaan kurikulum, Peraturan Menteri Pedidikan dan Kebudayaan yang relevan, acuan regulasi daerah, dan aturan yang relavan pada tingkat satuan pendidikan.

Di samping memperhatian karakter pelaksanaan kurikulum 2013, sekolah mempertimbangkan segenap sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan keunggulan sekolah yang berporos pada usaha mewujudkan visi dan misi. Poros utama pertimbangan adalah bagaimana merumuskan mutu lulusan sesuai dengan harapan sekolah yang dikembangkan dalam bentuk indikator mutu lulusan sebagai basis bagi pengembangan standar yang lainnya.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Negeri 2 Kemranjen ini tersusun berkat kerjasama dari berbagai pihak. Kepala sekolah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan KTSP ini, dan secara khusus disampaikan penghargaan dan terima kasih kepada tim pengembang kurikulum tingkat satuan pendidikan yang telah berusaha sehingga dapat menyelesaikan dokumen tepat pada waktu yang diperlukan.

Kemranjen 29 Juli 2019 Kepala Sekolah,

EDY SUNARTO, S. Pd.

NIP 196906171995121003

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Negeri 2 Kemranjen mendapat pertimbangan Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, selanjutnya para pihak menyatakan bahwa dokumen ini berlaku mulai tanggal ditetapkan pada tahun pelajaran 2019 - 2020.

Ditetapkan di : Kemranjen Tanggal : 29 Juli 2019

Komite Sekolah, Kepala Sekolah,

MUHDIR AZIZ EDY SUNARTO, S. Pd.

NIP 196906171995121003 Kepala Dinas Pendidikan Mengetahui,

Kabupaten Banyumas, Pengawas Pembina

IRAWATI, SE NURI WIDHIA DWI R., M.Pd.

NIP 196501261990032005 NIP 197201221998022001

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

DAFTAR ISI ...iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Acuan Pengembangan ... 2

C. Landasan ... 8

D. Tujuan Perumusan KTSP ... 10

BAB II KURIKULUM 2013 ... 12

A. Pengertian dan Prinsip Pengembangan ... 12

B. Rasional ... 13

C. Tujuan Kurikulum ... 14

D. Perubahan Mindset (Pola Pikir) ... 15

E. Strategi Implementasi ... 16

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH ... 19

A. Analisis Konteks Sekolah ... 19

B. Visi Sekolah ... 27

C. Misi Sekolah. ... 27

D. Tujuan Sekolah ... 28

E. Indikator Kompetensi Lulus ... 35

BAB IV STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM ... 37

A. Karakteristik Kurikulum ... 37

B. Landasan Kurikulum... 37

C. Struktur Kurikulum Paket Semester Kelas VII - IX ... 39

D. Pengaturan Beban Belajar ... 43

E. Muatan Pembelajaran ... 44

F. Muatan Lokal ... 45

G. Penumbuhan Karakter ... 49

H. Pengembangan Literasi ... 53

I. Struktur Program ... 58

J. Instrumen Evaluasi ... 59

BAB V KALENDER PENDIDIKAN ... 61

A. Permulaan Tahun Ajaran ... 61

B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif ... 61

C. Pengaturan Waktu Penilaian. ... 62

D. Pengaturan Waktu Libur ... 63

BAB VI PANDUAN PEMBELAJARAN ... 65

A. Pembelajaran ... 65

(5)

C. Silabus ... 67

D. Perencanaan Pembelajaran ... 69

E. Pelaksanaan Pembelajaran... 71

BAB VII BIMBINGAN KONSELING (BK) ... 75

A. Konsep ... 75

B. Fungsi Layanan BK ... 75

C. Asas Pelayanan... 76

D. Prinsip BK ... 76

E. Komponen Program BK ... 77

F. Struktur Program ... 77

G. Bentuk layanan BK dalam kelas meliputi ... 78

H. Bentuk layanan BK di luar kelas:... 78

BAB VIII EKSTRA KURIKULER ... 79

A. Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan ... 79

B. Ekstrakurikuler Pilihan ... 84

C. Pengelolaan Layanan Peningakatan Keterampilan TIK ... 87

BAB IX PENGATURAN PENILAIAN ... 90

A. Prinsip Penilaian ... 90

B. Manfaat Penilaian ... 91

C. Mekanisme penilaian ... 91

D. Penilaian Oleh Guru ... 93

E. Tujuan Penilaian ... 94

F. Ruang Lingkup Penilaian ... 94

G. Nilai Ketuntasan ... 95

H. Interval Predikat KKM ... 99

I. Teknik dan Instrumen Penilaian ... 99

J. Pelaksanaan Penilaian ... 124

BAB X PENGATURAN KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN ... 132

A. Kenaikan Kelas ... 132

B. Kelulusan Siswa ... 134

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 136

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya pribadi peserta didik sebagai generasi bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia. Pendidikan Nasional sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memperdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas dan berkarakter.

Untuk mencapai tujuan pendidikan di atas diperlukan adanya standarisasi pendidikan sebagai upaya menyetarakan kualitas pendidikan di berbagai satuan pendidikan. Standarisasi pendidikan ini memberikan dasar sebagai indikator minimal yang memungkinkan dapat dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan karakteristik dan kondisi satuan pendidikan itu sendiri.

Untuk mencapai hal itu, diperlukan sebuah kurikulum.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan wajib menyusun dokumen KTSP sebagai acuan untuk mewujudkan target kompetensi siswa yang akan dicapai. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun oleh satuan pendidikan memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di satuan pendidikan itu sendiri.

Dokumen KTSP diharapkan dapat berfungsi sebagai acuan yang mengarahkan seluruh pemangku kewenangan melaksanakan kurikulum 2013.

Dengan berfusinya KTSP sebagai acuan maka semua pihak dapat fokus pada pencapaian tujuan, menerapkan aturan main dalam menerapkan prosedur

(7)

mengembangkan kompetensi dirinya dalam perubahan kehidupan pada abad 21.

Di samping itu, diharapkan pula seluruh pergerakan para pemangku kewenangan lebih fokus dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan baik pendidikan dan pembelajaran terutama dalam mengelola program peminatan; menata struktur kurikulum, memetakan beban belajar siswa, dan menyusuan pedoman pelaksanaan kegiatan intra dan ekstrakurikuler, pedoman akademik, dan instrumen evaluasi penyelenggaraan kurikulum.

Tahun Pelajaran 2019/2020 SMP Negeri 2 Kemranjen menerapkan kurikulum 2013 untuk kelas VII,VIII dan IX. Pelaksanaan Kurikulum 2013 berfokus pada mewujudkan kompetensi yang selaras dengan tujuan pendidikan nasional dalam rangka membentuk manusia Indonesia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

Dalam mendukung keterpenuhan dokumen dan implementasi kurikulum pada tingkat satuan pendidikan, dipandang perlu membentuk Tim Pengembang Kurikulum dan Tim Penjaminan Mutu Sekolah yang mengelola sistem evaluasi proses dan pencapaian program pelaksanaan kurikulum. Kedua tim merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena keduanya menjadi komponen sistem penjaminan terwujudnya proses pelaksanaan kurikulum yang efektif untuk terwujudnya keunggulan mutu lulusan.

B. Acuan Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan, ditetapkan, dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan. Pernyataan ini menegaskan tentang besarnya kewenangan satuan pendidikan untuk menentukan keunggulan mutu lulusan masing-masing dalam kerangka sistem pendidikan nasonal.

Pengembangan KTSP di SMP Negeri 2 Kemranjen memperhatikan:

1. Acuan konseptual pengembangan KTSP SMP Negeri 2 Kemranjen meliputi : a. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP SMP Negeri 2 Kemranjen disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, akhlak

(8)

pelaksanaan dilaksanakan dalam bentuk berdoa sebelum memulai dan sesudah belajar, sholat dhuhur berjamaah, tadarus setiap pagi sebelum proses pembelajaran dan hafalan surat Al-quran bagi peserta didik yang sudah lancar membaca Al-Quran

b. Toleransi dan kerukunan umat beragama.

Kurikulum SMP Negeri 2 Kemranjen dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama.

Implementasi dari kegiatan ini adalah peringatan hari besar agama dan pelayanan pembinaan keagamaan bagi semua pemeluk agama.

c. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum SMP Negeri 2 Kemranjen menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI melalui pembiasaan hormat pada bendera diawal pembelajaran, menyanyikan lagu wajib, pemutaran lagu wajib pada jam istirahat, pendidikan bela negara dan pelaksanaan upacara.

d. Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.

Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal.

Sejalan dengan itu, kurikulum SMP Negeri 2 Kemranjen disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual dan kinestetik peserta didik melalui pembinaan siswa berprestasi, pengembangan bakat melalui ekstrakurikuler, Latihan Dasar Kepemimpinan dan penyaluran kreasi siswa melalui apresiasi seni.

e. Kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu.

Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan

(9)

pendidikan di SMP Negeri 2 Kemranjen tidak membeda-bedakan latar belakang ekonomi, sosial dan agama.

f. Kebutuhan kompetensi masa depan.

Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara. Oleh karena itu kurikulum SMP Negeri 2 Kemranjen menerapkan pembelajaran saintific untuk semua mata pelajaran, memberi ruang kebebasan peserta didik berpendapat dan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah.

g. Tuntutan dunia kerja.

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Dengan melihat potensi SMP Negeri 2 Kemranjen yang terletak di daerah transit, keterampilan untuk menciptakan lapangan kerja sangat diperlukan. Oleh sebab itu, kurikulum SMP Negeri 2 Kemranjen mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja.

h. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana Iptek dan seni sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Iptek dan seni sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum SMP Negeri 2 Kemranjen dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Iptek dan seni.

i. Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan.

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan

(10)

Oleh karena itu, kurikulum SMP Negeri 2 Kemranjen memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.

j. Tuntutan perkembangan daerah dan nasional.

Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.

Untuk itu, kurikulum SMP Negeri 2 Kemranjen dikembangkan dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.

Kurikulum SMP Negeri 2 Kemranjen memuat kurikulum nasional dan mengakomodasi kurikulum yang mengembangkan potensi daerah dalam bentuk materi muatan lokal.

k. Dinamika perkembangan global.

Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain. Kurikulum SMP Negeri 2 Kemranjen dikembangkan secara terus menerus mengikuti perkembangan jaman.

l. Berwawasan lingkungan.

Pengembangan kurikulum SMP Negeri 2 Kemranjen dengan memperhatikan kondisi nyata lingkungan, potensi dan karakter sekolah.

Kurikulum SMP Negeri 2 Kemranjen mengintegrasikan menampakan kepedulian terhadap lingkungan pada setiap mata pelajaran dalam rangka menyongsong sekolah Adiwiyata. Harapan sekolah berwawasan lingkungan yang sehat lingkungan sekolah akan menjadi hijau, sejuk, nyaman, indah, bersih dan sehat serta dpat menanamkan karakter pada pribadi peserta didik untuk menjadi manusia yang peduli terhadap lingkungan dan memiliki pola hidup sehat.

m. Responsif Gender.

Kurikulum SMP Negeri 2 Kemranjen dikembangkan dengan

(11)

amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 4 (1) yang menyatakan bahwa pendidiikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa. Untuk mewujudkan responsif gender, SMP Negeri 2 Kemranjen mengintegrasikan dalam setiap mata pelajaran, pengadaan sarana prasarana yang menunjang responsif gender (meja kursi dengan desain memperhatikan kenyamanan siswa peremuan dan memperhatikan kebutuhan siswa), pelayanan kesehatan dan konsultasi kesehatan khusus wanita, pengadaan bahan ajar yang berwawasan gender, pengadaan sarana ruang ganti dan jamban perempuan, pemberlakuan tata tertib berpakaian, ruang UKS terpisah antara laki-laki dan perempuan.

n. Kondisi Sosial Budaya.

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain. Untuk itu, kurikulum SMP Negeri 2 Kemranjen memaut upaya pelestarian budaya tradisional banyumas melalui pembinaan kentongan dan seni karawitan.

o. Penyelenggaraan siswa berkebutuhan khusus (inklusif).

Pada tahun 2019/2020 SMP Negeri Kemranjen melayani pendidikan bagi peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa. Kurikulum SMP Negeri 2 Kemranjen dikembangkan untuk memfasilitasi anak-anak berkebutuhan khusus agar dapat berkembang dan mendapatkan layanan pendidikan secara adil sesuai dengan kemampuannya.

p. Karakteristik satuan pendidikan.

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan. Kurikulum SMP Negeri 2 Kemranjen mengakomodasi penanaman kepedulian terhadap lingkungan, melestarikan seni budaya

(12)

dan jiwa kewirausahaan yang diaplikasikan pada semua mata pelajaran dan dalam bentuk kegiatan nyata.

2. Prinsip pengembangan KTSP SMP Negeri 2 Kemranjen

KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas. Pengembangan KTSP mengacu pada KI dan SKL serta berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP dengan memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan paguyuban wali siswa. KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Berpusat pada petensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.

b. Belajar sepanjang hayat.

Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.

Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

c. Menyeluruh dan berkesinambungan.

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan.

(13)

3. Prosedur operasional.

Prosedur operasional Kurikulum SMP Negeri 2 Kemranjen meliputi:

a. Analisis

Analisis mencakup kegiatan sebagai berikut:

1) Analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai kurikulum;

2) Analisis kebutuhan peserta didik, aturan pendidikan, dan lingkungan;

3) Analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.

b. Penyusunan.

Penyusunan mencakup kegiatan berikut:

1) Perumusan visi, misi, dan tujuan pendidikan;

2) Pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;

3) Pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas;

4) Penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;

5) Penyusunan silabus, muatan pelajaran, mata pelajaran muatan lokal;

6) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pebelajaran.

c. Penetapan.

Penetapan dilakukan oleh kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik SMP Negeri 2 Kemranjen dengan melibatkan komite sekolah dan pengawas pembina.

d. Pengesahan

Pengesahan dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas sesuai dengan kewenangannya.

C. Landasan

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang tentang Standar Nasional Pendidikan;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2017 tentang

(14)

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar Dan Menengah;

9. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelanggaraan Pendidikan;

10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;

11. Permendikbud 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan;

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum;

(15)

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikukulum 2013;

19. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti;

20. Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

21. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;

22. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

23. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;

24. Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pada K13 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

25. Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah;

26. Permendikbud Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah;

27. Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidkan Dan Menengah 2017.

D. Tujuan Perumusan KTSP

Tujuan perumusan KTSP adalah:

1. Menyediakan acuan kepala sekolah dan segenap warga sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi program pelaksanaan kurikulum 2013 dengan tujuan yang terukur.

2. Menyediakan dokumen acuan operasional bagi dinas pendidikan dalam melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan kurikulum di setiap satuan Pendidikan

3. Meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum dengan menyediakan rumusan latar belakang, konsep, model implementasi dan perangkat evaluasi program.

(16)

4. Menyediakan acuan untuk menyusun instrumen pengukuran ketercapaian program.

5. Memberikan informasi kepada masyarakat terutama orang tua siswa untuk lebih memahami arah penyelenggaraan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.

(17)

BAB II KURIKULUM 2013

A. Pengertian dan Prinsip Pengembangan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum yaitu, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 telah memenuhi kedua dimensi kurikulum tersebut. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi. Dalam Kurikulum 2013 dikembangkan beberapa faktor yakni tantangan internal dan tantangan eksternal.

Faktor tantangan internal, antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.

Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas).

Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020- 2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

Faktor tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan isu-isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif serta budaya, dan perkembangan

(18)

seperti dalam forum World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA).

Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA.

Dalam capaian pada hasil pengujian TIMMS (The Trends in International Mathematics and Science Study), dalam kurun waktu 2007 hingga tahun 2001 lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.

Melihat dari kenyataan tersebut, dalam pengembangan KTSP sekolah memperhatikan enam prinsip utama, yaitu:

1) Standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan;

2) Standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran;

3) Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik;

4) Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai;

5) Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti;

6) Keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran dan penilaian.

B. Rasional

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat perubahan

(19)

baik diajarkan atau tidak, telah menjadi bagian dari kehidupan keseharian para siswa. Dalam kondisi ini, sekolah tidak dapat menghindar dari pengaruh dan tantangan besar bagi proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran di sekolah diharapkan mampu memberikan penguatan bagi kompetensi siswa pada aspek kearifan lokal, mampu mentransformasikan berbagai nilai-nilai penguatan jati diri bangsa dalam konteks nasional, dan penguatan daya saing pada konteks global.

Generasi muda pada era saat ini sejatinya memiliki kebutuhan tinggi terhadap penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi guna pengembangan potensi diri untuk menunjang hidup dan karir di masa depan, belajar sepanjang hayat, berkreasi dan berinovasi, serta melek terhadap teknologi informasi dan komunikasi.

Kompensi pengembangan hidup dan karir meliputi lima keterampilan utama yang dibutuhkan pada abad ke 21, yaitu;

1) Keterampilan berpikir kritis;

2) Keterampilan berkomunikasi;

3) Keterampilan berkolaborasi;

4) Keterampilan berkreasi;

5) Keterampilan merumuskan dan memecahkan masalah.

Pembelajaran membutuhkan proses yang terintegrasi dengan lingkungan terdekat siswa untuk membangun kesadaran lingkungan tingkat local, nasional dan global untuk mendukung tumbuhnya karakter manusia Indonesia yang berbudi pekerti luhur.

C. Tujuan Kurikulum

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negera yang beriman, produktif, kreatif, innovatif dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan masyarakat, bangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Sedangkan Kurikulum 2006 untuk pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan pengetahuan, keperibadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

(20)

D. Perubahan Mindset (Pola Pikir)

Pergeseran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 dari kurikulum sebelumnya merupakan bentuk respons terhadap tantangan dalam iklim kompetitif yang tercipta di era sekarang yang menuntut daya saing tinggi, dikarenakan semakin berkurangnya sumber daya yang tersedia sehingga terjadi perebutan terhadap peluang yang sama oleh para peserta didik. Perubahan terpenting yang harus segera disadari dan dilaksanakan oleh para pemangku kepentingan di bidang pendidikan adalah semangat untuk tetap berjuang dan mengupayakan peningkatan mutu layanan pembelajaran di sekolah-sekolah melalui praktik-praktik terbaik (best practices), dalam berbagai aktivitas professional para pendidik dan tenaga kependidikan.

Seluruh pemangku kepentingan perlu beradaptasi dalam mengawal perubahan orientasi dan strategi pembelajaran/pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang dapat diperoleh melalui proses perbaikan berkelanjutan (continues improvement) rencana program pembelajaran/pendidikan pada satuan pendidikan sesuai perubahan sosial yang terjadi di masyarakat, baik di lingkup lokal, regional maupun internasional secara terencana, bertahap dan berkelanjutan.

Sikap dasar untuk mencoba menjalankan, menghargai, mengahayati, dan mengamalkan perubahan secara bertahap. Sikap tersebut perlu dihadapi dengan penuh tanggungjawab untuk menanggung konsekuensi atas pelaksanaan perubahan terutama dalam proses pembelajaran dan penilaian untuk meningkatkan pengetahuan baru, penguasaan strategi baru, penguasaan kebiasaan-kebiasaan baru sehingga memerlukan proses dan waktu belajar lebih banyak.

Pengembangan pola pikir pada pelaksanaan kurikulum 2013 diarahkan untuk memperbaiki pola tindak yang mendukung terlaksananya prinsip:

1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik;

2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);

(21)

3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);

5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);

6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis multimedia;

7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi setiap peserta didik;

8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan

9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

E. Strategi Implementasi

Pelaksanaan kurikulum 2013 diterapkan untuk menjawab tantang lokal maupun global. Karena itu, proses perubahan memerlukan motif yang kuat, keyakinan tinggi, serta usaha bersama dalam meningkatkan berbagai aspek yaitu:

1) Meningkatkan komitmen pendidik untuk beradaptasi dengan perubahan lokal, nasional dan global;

2) Meningkatkan kompetensi pendidik dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran saintifik dan melaksanakan penilaian autentik melalui proses belajar berkelanjatan;

3) Meningkatkan kompetensi pendidik dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sumber dan media pembelajaran;

4) Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan siswa dalam memberdayakan lingkungan sebagai konteks pembelajaran;

5) Meningkatkan daya kolaborasi multi level dalam menggerakan kerja sama yang harmonis dan produktif;

6) Penyediaan alat peraga dan sumber belajar untuk mendukung peningkatan keterampilan berpikir siswa;

7) Meningkatkan motivasi dan daya belajar siswa dengan meningkatkan daya

(22)

8) Meningakatkan penguasaan fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif melalui pembelajaran kolaboratif dan kontekstual;

9) Meningkatkan partisipasi dan daya dukung orang tua siswa;

10) Mengembangkan budaya belajar dalam mewujudkan sekolah sebagai organisasi pembelajar;

11) Mengembangkan kepemimpinan pembelajaran dengan menitikberatkan pada pentingnya supervise pembelajaran;

12) Menerapkan manajemen perubahan yang terencana dan terealisasikan;

13) Mengembangkan efektivitas kepemimpinan pembelajaran yang efektif.

Strategi utama dalam pembaharuan penenerapan kurikulum sebagai berikut:

1) Menetapkan kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan jaman sebagai poros pengembangan strategi perubahan;

2) Menggerakan sistem perubahan dengan fokus utama mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah;

3) Mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa dengan mempertimbangkan sumber daya yang sekolah miliki dan yang mungkin sekolah miliki;

4) Mengembangkan budaya mutu dengan proses pelaksanaan mengacu keterampilan berpikir model Krathwhol yang meliputi tahap menerima, menjalankan, menghargai, menghayati dan mengamalkan;

5) Pengembangan keterampilan berpikir merujuk pada teori Dyers yang meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar dan mencipta;

6) Pengembangan pengetahuan merujuk pada teori Bloom yang menggambarkan tahapan kecakapan berpikir, meliputi tingkatan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisi dan mengevaluasi;

7) Meningkatkan mutu sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan melalui pembaharuan sekolah sebagai organisasi pembelajar;

8) Meningkatkan penggunaan teknologi informasi secara bertahap dalam rangka meningkatkan efektivitas pembelajaran;

9) Meningkatkan pengetahuan siswa ditandai dengan penguasaan fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif;

10) Melaksanakan evaluasi dan supervisi proses dan hasil pembelajaran secara

(23)

11) Meningkatkan kolaborasi guru dalam meningkatkan kemampuan professional pada tingkat satuan pendidikan;

12) Meningkatkan kerja sama antar sekolah dan sekolah dengan orang tua siswa untuk menunjang optimalisasi hasil belajar siswa.

(24)

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Analisis Konteks Sekolah

1. Analisis Ketentuan Perundang-undangan

Pada Tahun Pelajaran 2019/2020 SMP Negeri 2 Kemranjen menerapkan satu kurikulum yaitu kurikulum 2013 untuk kelas VII dan kelas VIII. Penerapan dua kurikulum tersebut sebagai tindak lanjut dari dikeluarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Nomor: 253/KEP.D/KR/2017 TANGGAL: 7 April 2017 Tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013 Tahun 2017. Sehingga sejak Tahun Pelajaran 2017/2018 SMP Negeri 2 Kemranjen mulai menerapkan kurikulum 2013.

Kebijakan pemberlakuan Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2006 melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 antara lain dimaksudkan agar penerapan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Kemranjen dapat dilaksanakan secara terencana dan dengan persiapan yang lebih matang. Pasal 4 pada peraturan tersebut menyatakan: “Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan tahun pelajaran 2019/2020”. Artinya, ketentuan tersebut memberi kesempatan kepada setiap satuan pendidikan yang belum siap melaksanakan Kurikulum 2013 untuk tetap melaksanakan Kurikulum 2006 sambil terus melakukan persiapan-persiapan hingga selambat-lambatnya pada tahun 2020 diharapkan seluruh sekolah mampu mengimplementasikan Kurikulum 2013 secara menyeluruh.

Penyelenggaraan Kurikulum yang saat ini diterapkan di SMP Negeri 2 Kemranjen dilandasi oleh kebijakan perundang-undangan sebagai berikut:

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 36 yang mengatur tentag Kurikulum bahwa :

(1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional,

(2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik,

(25)

(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: a) peningkatan iman dan takwa; b) peningkatan akhlak mulia; c) peningkatan potensi, kecerdasan dan minat peserta didik; d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; f) tuntutan dunia kerja; g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; h) agama; i) dinamika perkembangan global; j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang tentang Standar Nasional Pendidikan.

Pasal 6 bahwa Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; b) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; c) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; d) kelompok mata pelajaran estetika; e) kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan.

Pasal 10 bahwa beban belajar untuk SMP menggunakan jam pembelajaran setiap minggu setiap semester dengan sistem tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, sesuai kebutuhan dan ciri khas masing-masing.

Pasal 13 bahwa Kurikulum untuk SMP dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan kecakapan vokasional.

c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Standar isi ini mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Termasuk dalam standar isi adalah: kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun

(26)

dan Menengah. Standar Kompetensi Lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.

e. Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pasal 1 bahwa Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan dan standar pembiayaan.

f. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar Isi terdiri dari Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan.

Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan. Tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi Indonesia dan penguasaan kompetensi yang berjenjang.

g. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan

(27)

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip pembelajaran yang digunakan:

1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;

2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar;

3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;

4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;

5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;

6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;

7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;

8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills);

9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;

10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);

11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat;

12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;

13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan

14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi.

Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian

(28)

pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran untuk SMP selama 40 menit.

Jumlah rombongan belajar per satuan pendidikan dan jumlah maksimum peserta didik dalam setiap rombongan belajar SMP sebanyak 32 siswa.

h. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Pasal 2 bahwa Penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdiri atas: a) penilaian hasil belajar oleh pendidik; b) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; c) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan. Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk: a) mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi Peserta Didik; b) memperbaiki proses pembelajaran;

c) menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah semester, akhir semester, akhir tahun dan/atau kenaikan kelas.

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dalam bentuk ujian sekolah/madrasah digunakan untuk penentuan kelulusan dari satuan pendidikan.

Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional dan/atau bentuk lain yang diperlukan digunakan sebagai dasar untuk: a) pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; b) pertimbangan seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya; c) pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan

i. Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pada K13 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas.

Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal

(29)

masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti. Kompetensi inti terdiri atas: a) kompetensi inti sikap spiritual; b) kompetensi inti sikap sosial; c) kompetensi inti pengetahuan; d) kompetensi inti keterampilan.

2. Analisis Kebutuhan Siswa, satuan Pendidikan dan Lingkungan.

Dinamika pekembangan globalisasi dan pembangunan bangsa telah berdampak timbulnya perubahan pada lingkungan internal sekolah.

Perkembangan ilmu pengetahuan, pengaruh perkembangan pariwisata, interaksi sosial yang cepat berubah, dukungan teknologi televisi dan penggunaan handphone telah mengubah perilaku warga sekolah secara nyata bahkan berpengaruh pada perubahan peradaban sekitar sekolah. Fenomena ini telah mendatangkan tantangan baru pada sistem pendidikan sekolah karena sekolah menjadi bagian dari sistem social yang berubah mengikuti lingkungannya.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat perubahan pada ruang lingkup lokal, perkembangan dunia berubah makin menggelobal. Pengaruh nilai-nilai dan budaya asing telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kepribadian siswa. Sehingga sekolah harus siap dihadapkan permasalahan untuk menyelenggarakan pendidikan yang membekali siswa siap menghadapi tantangan hidup masa kini dan pada masa depannya. Pembelajaran mejadi proses untuk penguatan kompetensi siswa dalam penguasaan kearifan lokal, memperkuat jati diri bangsa dalam konteks nasional, dan penguatan pada bersaing pada konteks global. Pemenuhan kompetensi untuk kebutuhan siswa pada abad ke-21 menjadi salah satu acuan sekolah agar lulusan memiliki daya saing tinggi pada ruang lingkup kehidupan global.

Kebutuhan siswa berdasarkan kerangka kompetensi dalam dikelompokan pada pengembangan hidup dan karir, belajar dan berinovasi, serta melek informasi dan teknologi informasi.

a. Kompensi pengembangan hidup dan karir meliputi;

- Memiliki daya fleksibelitas dan adaptif.

- Menumbuhkan daya insiatif dan mandiri.

- Mengembangkan kecerdasan sosial dan budaya.

(30)

- Mengembangkan kompetensi kepemimpinan dan tangggung jawab.

b. Mengembangkan kompetensi belajar dan berinovasi meliputi;

- Terampil berkreasi dan berinovasi.

- Terampil berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah.

- Terampil berkomunikasi dan berkolaborasi untuk meningkatkan efektivitas belajar.

c. Teknologi komunikasi dan informasi berkembang cepat. Pada bidang ini siswa perlu meningkatkan kompetensi dalam tiga bidang utama, yaitu;

- Mampu mengelola informasi.

- Mampu menggunakan media dengan tepat sesuai dengan pemanfaatannya.

- Terampil menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

d. Mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan. Pada bidang ini siswa perlu memingkatkan kompetensi dalam :

- Pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.

- Pengelolaan sampah dengan benar.

- Keterampilan terhadap pemanfaatan limbah sampah menjadi barang- barang kreatif dan bernilai ekonomi.

- Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian lingkungan.

- Kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

- Hemat dalam penggunaan sumberdaya alam dan energi.

3. Analisis Strategi Pembelajaran

Karakteristik kompetensi abad 21 berdampak pada strategi pembelajaran.

Untuk mengembangkan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan siswa diperlukan strategi pembelajaran yang sesuai.

Pembelajaran tidak hanya mengembangkan pengetahuan, namun perlu menyeimbangkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi sikap dikembangkan terintegrasi dalam aktivitas belajar. Kompetensi pengetahuan meliputi penguasaan fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif sehingga siswa dapat mengembangkan kreativitas dan inovasinya. Kompetensi keterampilan

(31)

informasi dan teknologi komunikasi, serta media. Karena itu penilaian selain tes, juga termasuk portofolio yang menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja belajar peserta didik.

Pembelajaran harus terintegrasi dengan lingkungan sehingga siswa dapat menggunakan fenomena lingkungan sekitar yang paling dekat dengan siswa sehingga guru berkewenangan untuk membelajarkan siswa yang terintegrasi pada lingkungan sekitarnya. Pembelajaran berbasis konteks dengan pendekatan kolaboratif sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajar yang relevan dengan konteks kehidupan.

Untuk itu diperlukan guru yang lebih professional yang dapat meningkatkan pengetahuan, terampil berpikir kritis, dan sikap mental yang tangguh yang ditunjukkkan dengan karater pribadi yang bertanggung jawab, memiliki jiwa sosial, toleran, berdisiplin, tepat waktu, dan dapat menempatkan diri dengan baik dalam perubahan sosial yang dinamis yang didukung dengan keimanan yang tangguh.

Karena, itu sekolah perlu menetapkan pencapaian standar nasional yang dinamis sehingga dapat beradaptasi dengan kebutuhan pada tingkat global.

4. Analisis Strategi Pelayanan.

Dalam menentukan strategi pelayanan SMP Negeri 2 Kemranjen memperhatikan konteks yang menjadi pertimbangan strategis, yaitu :

a. Menganalisis kebutuhan pelayanan pembelajaran agar strategi pelayanan sesuai dengan kebutuhan siswa dalam meningkatkan kompetensi dalam membangun daya saing lokal, nasional dan global yang direalisasikan dalam berbagai program berikut :

1) Peningkatan karakter yang berkepribadian Indonesia;

2) Peningkatkan kemampuan berkomunikasi;

3) Pengusaaan teknologi informasi dan komunikasi yang diintegrasikan dengan keterampilang pengelolaan informasi;

4) Penguasaan keterampilan kolaborasi pada jejaring lokal, nasional, bahkan jejaring internasional terutama melalui jejaring teknologi;

5) Pembentukan jiwa kepedulian terhadap lingkungan;

6) Meningkatkan pelayanan kesetaraan Gender;

7) Meningkatkan tanggung jawab pengebangan individu dalam kolaborasi

(32)

b. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan, media belajar dengan meningkatkan pemanfaatan muli media, menggunakan sumber kepustakaan manual dan elektronik, menggunakan sumber daya lingkungan alam dan sosial untuk meningkatkan penguasaan fakta, konsep, prosedur dan metakognitif.

c. Meningkatkan efektivitas sumber daya lokal untuk penguatan jati diri kedaerahan dalam rangka meningkatkan keunggulan budaya pada konteks nasional dan global.

d. Memberdayakan sumber daya yang sekolah miliki dan lingkungan sekitar untuk mendukung efektivitas kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.

e. Meningkatkan peran serta masyarakat terhadap perkembangan pendidikan.

B. Visi Sekolah

Berdasarkan analisis konteks, sekolah menetapkan visi berikut :

BERIMAN, BERKARAKTER, UNGGUL DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN (MANTER UBERLING)

Indikator Visi : “CERAH DAN GEMILANG” (Cerdas, Terarah, Mandiri, Ahlak Mulia, Agraris, Inovatif, Peduli Lingkungan )

C. Misi Sekolah.

Misi sekolah:

1. Menanamkan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui pengamalan ajaran agama atau kepercayaan.

2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.

3. Mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK, bahasa, olahraga dan seni budaya sesuai dengan bakat, minat dan potensi siswa.

4. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan.

5. Meningkatkan mutu pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan generasi yang bermoral,berkarakter, kreatif, maju dan mandiri.

6. Meningkatkan kepedulian kepada lingkungan.

(33)

D. Tujuan Sekolah 1. Tujuan Umum

Sesuai dengan tujuan umum pendidikan dasar, SMP Negeri 2 Kemranjen menetapkan tujuan umum yaitu meningkatkan keunggulan potensi dan prestasi peserta didik agar menjadi manusia yang berilmu, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, peduli terhadap lingkungan, cakap, kreatif, mandiri, sehat, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum, strategi SMP N 2 Kemranjen dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan kecerdasan peserta didik dalam prestasi akademik.

b. Meningkatkan pengetahuan peserta didik dalam penguasaan IPTEK.

c. Melaksanakan pendekatan pembelajaran aktif pada semua mata pelajaran.

d. Meningkatkan kepribadian peserta didik melalui pendidikan karekter.

e. Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan keagamaan.

f. Mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan melalui pendidikan lngkungan hidup.

g. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis pendidikan karakter bangsa.

h. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian dari pendidikan karakter bangsa.

i. Menjalin kerja sama dengan lembaga lain dalam merealisasikan program sekolah.

j. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas mendukung proses pembelajaran berbasis TIK.

k. Mengembangkan potensi peserta didik dalam prestasi non akademik.

2. Tujuan Khusus

1) Mewujudkan Mutu Lulusan.

• Bersikap sebagai orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

• Berpengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural sebagai dukungan

(34)

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.

• Berketerampilan berpikir dan bertindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret.

(35)

Peningkatan mutu lulusan tingkat satuan pendidikan sebagaimana terurai pada tabel di berikut :

No Standar Nasional Target Kompetensi Satuan Pendidikan Sumber Daya Utama A. SIKAP

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:

1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,

2. berkarakter, jujur dan peduli, 3. bertanggungjawab,

4. pembelajar sejati sepanjang hayat dan sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah,

masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara dan kawasan regional.

Setiap siswa berkompeten dalam:

1) Menghayati nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2) Mengamalkan agama dalam kehidupan sehari-hari

3) Lebih dengan kitab suci sebagai pedoman hidup.

4) Menerapkan nilai-nilai jujur, peduli, tanggung jawab dalam kehidupan sehari di sekolah.

5) Menjalankan peran siswa sebagai insan pembelajar

6) Bersikap hidup sehat

7) Menghayati dan mengamalkan siap peduli lingkungan

8) Menjalakan aktivitas untuk meraih kemuliaan kehidupan dunia dan akhirat.

Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang agamis, berkarakter, sehat, pembelajar dan berperan menjadi teladaan.

B. PENGETAHUAN

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berkenaan dengan:

1. ilmu pengetahuan, 2. teknologi,

3. seni, dan

Setiap siswa berkompeten dalam :

1. Pengetahuan teknis dan spesifik tingkat sederhana berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

2. Terminologi/istilah dan klasifikasi,

 Guru menguasai pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif yang menjadi muatan kurikulum untuk ditransfer kepada siswa melalui pembelajaran.

 Sekolah berdaya dalam memfasilitasi siswa menggunakan sumber dan media belajar yang

(36)

No Standar Nasional Target Kompetensi Satuan Pendidikan Sumber Daya Utama 4. budaya.

Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara dan kawasan regional

kategori, prinsip, generalisasi dan teori, yang digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik tingkat sederhana berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara dan kawasan regional

3. Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode tingkat sederhana berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara dan kawasan regional

4. Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan teknis dan spesifik tingkat sederhana berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara dan kawasan regional.

sesuai dengan yang siswa butuhkan.

C. KETERAMPILAN

Memiliki keterampilan Siswa terampil berpikir secara Guru terampil merumuskan

(37)

No Standar Nasional Target Kompetensi Satuan Pendidikan Sumber Daya Utama berpikir dan bertindak:

1. kreatif, 2. produktif, 3. kritis, 4. mandiri,

5. kolaboratif, dan 6. komunikatif

melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan

yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri

1. ilmiah 2. kritis 3. efektif 4. kreatif 5. mandiri 6. Produktf 7. Kolaboratif

Siswa terampil bertindak 1. Mendayagunakan teknologi.

2. Berkomunikasi Berkolaborasi 3. Memimpin

4. Membuat keputusan

kompetensi tentang penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan.

Satuan pendidikan memfasilitasi siswa mengembangkan keterampilan bertindak.

(38)

2) Merumuskan struktur kurikulum

Menyusun struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan); materi pelajaran yang perlu siswa kuasai; penyebaran peta beban belajar siswa yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan potensi diri dan prestasi secara optimal secara alamiah melalui proses pengalaman belajar yang efektif; penumbuhan budaya peduli terhadap lingkungan dan peran serta dalam kelestarian lingkungan.

3) Penyelenggaraan Pelayanan Belajar.

Terselenggara pelayanan belajar yang efektif dengan dukungan sistem perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian yang terbarukan melalui kerja sama guru yang pembelajaran dengan indikator:

 Seluruh guru menyusun RPP yang memenuhi kebutuhan siswa mengembangkan potensi dan prestasinya.

 Disain pembelajaran pada seluruh mata pelajaran sesuai koteks satuan pendidikan

 Memenuhi standar proses pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik (menerapkan metode inkuiri, pemecahan masalah, dan proyek)

 Mendayagunakan sumber belajar yang beragam dengan memanfaatkan data yang terdekat, dari kongkrit sampai yang abstrak.

 Mendayagunakakan kerja sama intenal dan eksternal sekolah dengan melibatkan orang tua siswa secara bijak.

 Mengembangkan model penilaian yang mendorong siswa belajar dan bekompeten.

 Mengoptimalkan pendayagunaan waktu secara efektif dan efisien.

 Meningkatkan keunggulan siswa secara kolaboratif.

 Mengevaluasi perkembangan belajar secara berkala melalui pertemuan dewan guru.

 Mengembangkan inovasi pelayanan belajar sebagai tindaklanjut dari data hasil evaluasi.

(39)

4) Penilaian

Terselenggara penilaian autentik yang menunjang terpenuhinya tertib dokumen sistem informasi penilaian dan mendorong siswa berprestasi dengan meningkatkan efektivitas:

(a) perbaikan instrument yang mengukur ketercapaian indikator hasil belajar (b) pengelolaan buku nilai guru

(c) pengelolaan sistem infomasi penilaian tingkat satuan pendidikan (d) perbaikan leger / kumpulan nilai

(e) penertiban buku induk siswa, (f) perbaikan raport.

(40)

E. Indikator Kompetensi Lulus

Indikator kompetensi lulusan tingkat satuan pendidikan dijabarkan dari dalam berbagai inidator berikut:

No. Kompetensi Indikator Pencapaian Sikap Spiritual

Kompetensi Spiritual

A. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1. Menerima kehidupan sebagai anugrah.

2. Mesyukuri nikmat kehidupan sebagai bentuk kasih sayang Allah.

3. Melaksanakan Ibadah/aktivitas hidup yang diperintahkan Allah 4. Menghidari perbuatan yang dilarang Allah

5. Berbuat baik demi kemaslahatan bersama.

6. Menghargai perbedaan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

7. Berbuat ihlas Kompetensi Sosial

B. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

1. Bersikap jujur

2. Berdisiplin dalam mematuhi peraturan

3. Bertanggung jawab dengan melaksanakan tugas dengan baik 4. Bekerja sama untuk kebaikan umum

5. Menghormati hak orang lain.

6. Santun dalam bertindak.

7. Menolong teman yang sedang dalam kesulitan 8. Menunjukkan daya insiatif

9. Proaktif dalam membangun solusi

10. Antisiatif untuk mencegah timbulnya resiko buruk 11. Giat bekerja sama

12. Berkomunikasi dengan rendah hati 13. Bersikap tegas menolak keburukan Kompetensi Pengetahuan

C. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

1. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakonitif) tentang iptek, seni, budaya dan humaniora serta peradaban

(41)

No. Kompetensi Indikator Pencapaian Sikap Spiritual konseptual, prosedural, dan

metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

2. Menganalisis pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakonitif) tentang iptek, seni, budaya, humaniora serta peradaban

3. Berpikir kritis terhadap penyebab fenomena dan kejadian.

4. Memaham cara menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakonitif) tentang iptek, seni, budaya, humaniora, serta peradaban.

5. Mampu memecahkan masalah dengan dilandasi pengetahuan yang dikuasinya.

6. Melaksanakan pengkajian spesifik pada bidang yang diminati serta sesuai dengan kebakatannya.

7. Berpikir kritis, ilmiah, kreatif, inovatif, produktf, kolaboratif.

Kompetensi Keterampilan

D. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

1. Mengolah fakta, data, dan informasi

2. Mengintegrasikan fakta, data, dan informasi dalam merumuskan kesimpulan.

3. Mengembangkan keterampilan berpikir dengan menggunakan pengetahuan yang dipelajarinya di sekolah.

4. Mengembangkan karya secara mandiri dengan modal pengetahuan yang dipelajarinya.

5. Mengembangkan kreasi dalam menciptakan hal-hal baru.

6. Menerapkan motode atau prosedur sesuai dengan kaidah keilmuan.

7. Menggunakan pikiran pada ranah abstrak menjadi karya cipta yang bermanfaat.

8. Mengkomunikasi hasil karya secara efektif

9. Mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi 10. Menggunakan bahasa asing...

Gambar

Tabel 1: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
Tabel 2.1. Kriteria dan Skala Penilaian Penetapan KKM  Aspek yang

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui pengembangan strategi pembelajaran IPS terpadu kelas VIII SMP Negeri I Rakit tahun ajaran 2008/2009 sehubungan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(1) Kurikulum di SMP N 40 Semarang adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapain tujuan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 4 MALANG Tahun Pelajaran 2006/2007. KTSP

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Satuan Pendidikan : SMP/MTs.. KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Data mengenai pemahaman guru IPA SMP Negeri 3 Madiun tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diperoleh dari angket dan wawancara.. Perencanaan

Data mengenai pemahaman guru IPA SMP Negeri 3 Madiun tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diperoleh dari angket dan wawancara.. Perencanaan

Dokumen ini berisi kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Merapi Timur, yang mencakup tujuan pendidikan, kerangka dasar, struktur kurikulum, và các quy định về tải trọng học tập, đánh giá, dan

DOKUMEN 1 KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN KSP SD SWASTA YOHANA TAHUN PELAJARAN 2024/2025 NPSN: 69984538 PEMERINTAH KOTA BATAM DINAS PENDIDIKAN SD SWASTA YOHANA Yayasan