• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Pengertian Manajemen strategi

N/A
N/A
Natasha Arullia Putri

Academic year: 2023

Membagikan "Dokumen Pengertian Manajemen strategi"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian Manajemen strategi

Pada dasarnya, manajemen strategi adalah proses dalam pengambilan keputusan, menerapkan tindakan dan mengevaluasi hal apa saja yang sudah dilakukan secara baik agar bisa mencapai tujuan jangka panjang perusahaan. Proses ini dilakukan secara kontinu dengan cara

mengevaluasi dan juga mengontrol internal bisnis, melakukan analisis kompetitor, serta menetapkan strategi untuk bisa bersaing dengan baik.

Setelah itu, dilanjutkan dengan mengevaluasi kembali strategi secara lebih teratur agar bisa menentukan tindakan yang nantinya akan dilakukan serta memantau perkembangannya atau diganti dengan menggunakan strategi lain. Strategi tersebut harus bisa diterapkan oleh seluruh pihak perusahaan agar bisa menghadapi persaingan dan menampilkan keunggulan perusahaan.

Konsep perspektif nantinya akan digunakan saat masalah belum muncul atau sebagai suatu perencanaan yang memang harus dikembangkan. Sedangkan konsep deskriptif akan diterapkan agar bisa menyelesaikan masalah yang harus diselesaikan oleh perusahaan.

Saat perusahaan sudah mengetahui dan memahami visinya, maka sumber daya yang tepat bisa ditempatkan pada bagian yang tepat agar bisa mencapai tujuan dari rencana perusahaan.

Adanya keputusan dan komitmen pada perencanaan strategis mampu memperkuat posisi perusahaan di dalam persaingan pasar dalam jangka waktu yang panjang.

Tentunya hal tersebut akan memberikan keuntungan finansial. Perusahaan yang terus menilai performa dengan menggunakan blueprint perusahaan akan memperoleh respon dan bisa beradaptasi secara cepat dengan kekuatan pasar. Manajemen strategi akan membantu perusahaan menjadi lebih proaktif dan jadi tidak reaktif dalam menentukan perkembangan perusahaan di masa depan.

https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian- manajemen-strategi-sbc/

Komponen manajemen strategi

Komponen pokok manajemen strategik (Pearce dan Robinson, 1994, 2003) adalah:

(1) analisis lingkungan bisnis yang diperlukan untuk mendeteksi peluang dan ancaman bisnis;

(2) analisis profil perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan;

(3) strategi 1.6 Manajemen Strategik  bisnis yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan memperhatikan

(4) visi dan misi perusahaan. Hubungan antara lingkungan bisnis dan profil perusahaan memberikan indikasi pada apa yang mungkin dapat dikerjakan (what is possible).

Dari sini posisi perusahaan di pasar dapat diketahui. Sedangkan keterkaitan antara analisis lingkungan bisnis, profil perusahaan, dan visi serta misi perusahaan menunjuk pada apa yang diinginkan (what is desired) oleh pemilik dan manajemen perusahaan.

(2)

Profil Perusahaan Visi dan Misi perusahaan

Lingkungan Bisnis

Lingkungan bisnis menyediakan peluang dan ancaman bisnis. Dengan keunggulan bersaing yang dimiliki yang dibangun melalui usaha menumbuhkan kekuatan perusahaan, peluang bisnis yang tersedia akan dieksploitasi secara optimal. Berdasar keunggulannya, perusahaan

menawarkan nilai produk, yang tidak mudah ditemukan pada produk pengganti. Perusahaan terus berusaha melakukan adaptasi dengan perubahan yang selalu terjadi dalam lingkungan bisnis melalui prinsip adaptasi atau mati (adapt or die), dan jika mungkin perusahaan dalam batas kemampuannya melakukan rekayasa pada lingkungan bisnisnya.

Manajemen tidak saja bertanya tentang apa yang harus dilakukan untuk membangun kinerja perusahaan, akan tetapi sampai pada pertanyaan bagaimana strategi tersebut harus

diimplementasikan. Semuanya didasarkan pada dan tidak terlepas dari visi dan misi perusahaan - ideologi, nilai, ajaran, dan rancang bangun masa depan perusahaan. Dalam praktiknya, komponen strategi bisnis dikerjakan sesuai dengan urutan fungsi pokok manajemen, yakni perencanaan, implementasi, dan pengawasan. Oleh karena itu, secara metodologis, strategi bisnis terdiri dari tiga proses yang saling kait mengait dan tidak terputus, yakni proses perumusan (formulasi), proses implementasi (eksekusi), dan proses pengawasan (pengendalian) strategi.

Proses yang terakhir diperlukan untuk memberikan masukan (feedback) bagi proses perencanaan berikutnya. Langkah perencanaan dan evaluasi juga berlaku untuk komponen visi dan misi dan profil perusahaan. Proses manajemen tersebut tidak berlaku untuk komponen lingkungan bisnis, karena berada di luar kendali perusahaan.

http://repository.ut.ac.id/4824/1/EKMA4414-M1.pdf Skema komponen manajemen strategi

Strategi Bisnis

Perencanaan

Eksekusi

Evaluasi

(3)

1. Jenis-Jenis Strategi a) Strategi integrasi

Dikatakan sebagai strategi integrasi karena strategi ini lebih sering digunakan oleh para perusahaan-perusahaan untuk mengontrol masalah yang terjadi di distributor, pasokan, dan juga dalam perencanaan pesaing. Adapun beberapa jenis strategi integrasi yaitu sebagai berikut:

Forward Integration strategy

Forward integration strategy adalah upaya pengendalian terhadap distributor ataupun pengecer berjalan sesuai dengan kehendak perusahaan/organisasi. Bagi perusahaan atau organisasi besar, cara pengendalian bisa dilakukan dengan cara memilikinya. Karena jika distributor ataupun pengecer dari pihak, berpeluang besar menimbulkan banyak masalah.

Backward integration strategy

Backward integration strategy adalah salah satu cara bagi perusahaan untuk melakukan pengawasan terhadap seluruh bahan baku. Jadi perusahaan akan mengontrol semua dari kualitas bahan baku hingga akhir supaya bisamemberikan hasil sesuai standar yang sudah ditentukan.

Integration Horizontal Strategy

Jenis yang terakhir adalah jenis strategi yang fokus pada pertumbuhan, termasuk untuk mendapatkan pengendalian atas para pesaing maupun mendapatkan kepemilikan.

a) Strategi intensif

Sementara yang dimaksud dengan strategi intensif ialah strategi yang lebih cocok digunakan untuk mengecek keadaan pasar atau untuk sekadar melihat pengembangan produk yang sedang dipasarkan. Jika konteksnya dalam dunia bisnis, strategi intensif sebagai salah satu upaya untuk melihat posisi dan usaha yang tepat demi meningkatkan penjualan atau keuntungan.

b) Strategi diversitas

Ada pula yang disebut dengan strategi diversitas, yaitu strategi yang lebih sering digunakan guna untuk berupaya menambahkan produk baru atau jasa baru ke dalam perusahaan tanpa harus merusak atau mengganggu selera pelanggan yang telah terbentuk. Adapun strategi diversifikasi memiliiki beberapa bentuk yaitu strategi diversifikasi konsentrik, strategi diversifikasi konglomerat dan strategi diversifikasi horizontal.

(4)

c) Strategi Defensif

Sesuai dengan namanya, strategi defensif merupakan sebuah strategi yang menjalankan usaha dengan dasar rasionalitas. Baik rasionalitas tersebut di dalam hal likuidasi, biaya ataupun hal-hal yang lainnya.

Bagaimanapun juga rasionalitas dapat menjadi salah satu kunci keberhasilan untuk mencapai tujuan yang diinginkan tanpa harus merusak skema dan juga alur yang telah ada.

2. TINGKATAN STRATEGI

Ketika berbicara mengenai strategi, ternyata strategi memiliki tiga tingkatan. Di mana tiap-tiap tingkatannya memberikan petunjuk tentang levelnya masing-masing. Penasaran? Berikut rangkuman mengenai tingkatan strategi beserta penjelasannya.

a. Tingkat strategi korporasi

Strategi pada tingkatan ini didasarkan pada tingkatan korporasinya, strategi ini dibuat oleh manajemen puncak yang mempunyai tanggung jawab untuk mengatur kegiatan hingga operasi organisasi yang mana mempunyai lini dan bisnis yang lebih dari satu. Di Tingkat korporasi perusahaan perlu menentukan alternatif seperti masalah produktivitas, kedudukan dalam pasar, profitabilitas, sumber daya fisik dan finansial, prestasi dan pengembangan manajerial dan masih banyak lagi.

b. Tingkat strategi bisnis

Tingkatan strategi bisnis ini lebih kerap menggunakan pendekatan bisnis terhadap pasarnya. Misal dengan cara memperhatikan dengan seksama bagaimana cara agar tidak hanya sekadar melakukan pendekatan, tetapi juga dengan memperhatikan sumber daya yang ada, serta tetap diterima oleh pasar.

Strategi bisnis yang diterapkan oleh perusahaan biasanya memiliki kaitan yang sangat erat terhadap pasar dan pangsa pasarnya.

c. Tingkat strategi fungsional

Strategi fungsional ini meruoakan strategi yang paling pas. Strategi fungsional bisa dilakukan dengan melakukan riset pasar, pemasaran, keuangan, pengembangan serta, merambah di bagian personalia yang memiliiki tugas untuk mengelola sumber daya manusia yang ada guna untuk memaksimalkan perusahaan.

(5)

CONTOH STRATEGI

Memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh konsumen. Ketika konsumen merasa nyaman, maka konsumen akan bersikap loyal dan menjadi pelanggan yang setia.

Menciptakan target pasar baru yang sesuai, seiring, dan sehaluan dengan tujuan utama dari perusahaan. Jika target pasar banyak yang mengarah ke tujuan, maka peluang pasar pun semakin terbuka dengan lebar.

Selalu melakukan inovasi baru terhadap seluruh produk yang dianggap using atau kuno. Termasuk dengan cara memperhatikan pesaing baru yang muncul, supaya tidak tersalip dan kalah bersaing dengan semua produk yang baru muncul.

Agar penjualan dan pemasaran menjangkau pasar yang lebih lebar dan juga berpeluang untuk mendapatkan prospek yang besar, maka pihak perusahaan perlu melakukan pemberdayaan dan melakukan pengelolaan sumber daya manusia dengan cara yang efektif, efisien dan tepat.

Menawarkan barang ataupun jasa dengan harga yang ramah atau sesuai dengan kebutuhan para konsumen. Semakin sesuai harga yang ditawarkan dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat semakin tinggi peluang bagi produk untuk terserap di lapangan.

(6)

Penyusunan strategi adalah proses penting dalam manajemen perusahaan untuk menentukan arah gerak kerja mereka. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam penyusunan strategi perusahaan yang dapat dilakukan agar proses penyusunan strategi dapat terbentuk secara efektif.

1.Identifikasi Arah dan Tujuan

•Menetapkan visi dan misi perusahaan

•Mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi •organisasi dari sudut pandang internal dan eksternal

•Menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang 2.Menganalisis Sumber Daya

•Mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki perusahaan

•Menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan

•Menganalisis peluang dan ancaman yang ada di lingkungan eksternal perusahaan

3.Strategi Menyusun

•Menentukan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan

•Memilih alternatif strategi yang paling sesuai

•Menentukan prioritas strategi yang akan dijalankan

4.Penerapan Strategi

•Melakukan perencanaan dan •implementasi strategi

•Mengalokasikan sumber daya yang ada untuk mendukung strategi

•Menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan strategi

5.Evaluasi

•Melakukan evaluasi terhadap strategi yang telah dijalankan

•Menentukan apakah tujuan strategi berhasil tercapai atau harus diperbaiki

•Menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan jika strategi tidak berhasil tercapai.

Dalam penyusunan strategi, perlu melibatkan berbagai pihak seperti manajemen perusahaan, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini bertujuan agar strategi yang dibuat dapat mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.

(7)

Manajemen strategi termasuk dalam proses pengamatan lingkungan, perumusan strategi (termasuk perencanaan strategis dan perencanaan jangka panjang), implementasi strategi, dan kontrol evaluasi.

Dikutip dari buku Manajemen Strategi karya Martin Amnillah dkk. Terdapat tiga aspek penting dalam model manajemen strategi Fred R David, di antaranya:

1. Formulasi Strategi

Pada tahap ini, organisasi dimulai dengan tahap identifikasi, visi, misi, tujuan, sasaran , dan strategi. Kemudian, melakukan analisis faktor lingkungan internal (meliputi kekuatan dan kelemahan) serta faktor eksternal (seperti peluang dan ancaman) untuk menentukan kunci keberhasilan. Formulasi strategi digunakan untuk menentukan tujuan jangka panjang, alternatif strategi, dan rencana bisnis.

2. Implementasi Strategi

Implementasi strategi adalah proses mengeksekusi rencana bisnis dan mengubahnya menjadi aksi nyata.

Beberapa langkah dalam implementasi strategi yaitu alokasi sumber daya, perencanaan program, sistem

pelaksanaan, pemantauan, dan pengawasan untuk memastikan rencana strategi yang disusun dapat dilaksanakan dengan benar.

3. Evaluasi Strategi

Tahap ini berguna untuk memastikan bahwa rencana strategis dilaksanakan dengan benar dan memenuhi tujuan bisnis. Evaluasi strategis menjadi bagian penting dari proses pengambilan keputusan bisnis selanjutnya dan tahapan ini perlu dilakukan secara teratur guna memastikan model rencana strategi apa yang tepat untuk mencapai tujuan.

Tahapan evaluasi strategi mencakup beberapa langkah diantaranya menentukan indikator kinerja, mengumpulkan data tentang progres implementasi strategi, membandingkan indikator kinerja, tindak lanjut dari perbaikan rencana strategis, hingga pelaporan dan pertanggungjawaban.

(8)

Strategi di tingkat perusahaan

Strategi adalah istilah yang diambil dari militer. Strategi dalam militer pada mulanya dipahami sebagai cara atau pendekatan untuk mengalahkan musuh. Strategi akan selalu dikaitkan dengan taktik, yaitu langkah-langkah untuk dapat mengeksekusi strategi secara lebih detail.

Sedangkan korporat adalah suatu bentuk organisasi bisnis, sebagai kegiatan usaha yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan dengan melakukan kegiatan menghasilkan barang atau jasa.

Strategi korporat adalah strategi yang dikembangkan di tingkat perusahaan atau korporasi.

Strategi korporat digunakan untuk menentukan bisnis mana yang harus tumbuh, bisnis mana yang harus bertahan, dan bisnis mana yang harus ditinggalkan. Berdasarkan strategi bisnis, perusahaan akan membuat keputusan mengenai diversifikasi bisnis, metode diversifikasi (akuisisi, joint venture, dan lain-lain), serta cara keluar dari bisnis (likuidasi, sell-off, dan lain-lain).

Menurut Andrews (1980:18-19), strategi korporat adalah strategi terstruktur dalam suatu perusahaan, ketika suatu perusahaan akan bersaing dengan mengubah kompetensi khasnya menjadi keunggulan kompetitif. Michael Porter percaya bahwa ketika membangun strategi korporat, kita harus mengetahui terlebih dahulu keunggulan kompetitif apa yang dimiliki atau akan diciptakan dan ditempatkan di masing-masing unit bisnis. Menciptakan keunggulan kompetitif mengacu pada pebisnis baru yang memasuki industri, daya beli konsumen, kekuatan pemasok dan produk pengganti serupa lainnya yang dapat dianggap sebagai pesaing produk industri untuk dianalisis.

Strategi korporat yang efektif didasarkan pada penilaian diri yang jujur dengan mengajukan pertanyaan kunci yang relevan dengan bisnis saat ini. Pertanyaan-pertanyaan ini, misalnya, bagaimana situasi bisnis saat ini? Apa yang ingin dicapai perusahaan dalam tiga sampai lima tahun ke depan? Bagaimana perusahaan dapat mencapai tujuan tersebut? Sumber daya dan pendanaan apa yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuan tersebut?

Salah satu ciri umum korporat adalah pemisahan kepemilikan dari organisasi yang

memberikannya tanggung jawab terbatas pemilik. . Korporat dapat menjalankan bisnisnya dengan produk tunggal maupun produk yang bermacam-macam, selain dapat memungkinkan tempat beroperasi dan menjalankan layanan produksi yang sangat luas di berbagai tempat.

Jenis Strategi Korporat

1. Growth Strategy (Strategi Pertumbuhan)

Strategi pertumbuhan atau growth strategy adalah strategi yang digunakan ketika perusahaan memperluas pasar sasarannya atau menambah jumlah produk. Strategi ini dilakukan baik dengan melibatkan perusahaan yang sudah ada maupun dengan mendirikan perusahaan baru.

Penerapan growth strategy akan berdampak pada peningkatan pendapatan perusahaan, peningkatan jumlah karyawan karena produktivitas perusahaan yang lebih tinggi, dan peningkatan pangsa pasar. Growth strategy dapat diimplementasikan dengan empat cara, yaitu:

a. Konsentrasi

Strategi pertumbuhan perusahaan diwujudkan dengan fokus pada bisnis inti yang sudah ada.

Perusahaan perlu meningkatkan jumlah produk yang ditawarkan dan memperluas jangkauan target pasar utama.

(9)

b. Integrasi Vertikal

Ada dua jenis integrasi vertikal, yaitu maju dan mundur. Perusahaan dapat melakukan salah satu ataupun melakukan kombinasi keduanya.Integrasi vertikal mundur adalah perusahaan mengontrol input dengan menjadi pemasoknya sendiri, bukan pemasok eksternal.Contoh:Indomaret memproduksi air kemasan sendiri untuk dijual di minimarket.Kedua,Integrasi vertikal maju adalah Perusahaan mengontrol produksi dengan menjadi distributor sendiri.Contoh:Apple telah membangun toko resmi untuk mendistribusikan produknya.

c. Integrasi Horizontal

Integrasi horizontal adalah strategi untuk menumbuhkan bisnis dengan mengakuisisi atau menggabungkan dengan salah satu pesaing.Contohnya Merger antara Tri Indonesia dan Indosat Ooredoo yang awalnya saling bersaing.

d. Diversifikasi

Ada dua jenis diversifikasi, yaitu Diversifikasi Berkaitan dan diversifikasi tidak

berkaitan.Diversifikasi berkaitan adalah Suatu perusahaan mengakuisisi atau bergabung dengan perusahaan lain yang beroperasi di industri yang sama atau terkait.Contohnya Facebook telah mengakuisisi Instagram dan Whatsapp, dimana tiga diantaranya merupakan penyedia layanan komunikasi online.Diversifikasi yang tidak

berkaitan:perusahaan mengakuisisi atau bergabung dengan perusahaan lain yang beroperasi di industri yang berbeda atau tidak terkait. Contoh: Coca-Cola (produsen minuman kemasan) mengakuisisi Columbia Pictures (produser film).

2. Stability strategy (Strategi Kestabilan)

Stability strategy atau strategi kestabilan adalah strategi perusahaan untuk bertahan dalam suatu bisnis yang sedang dijalankan. Dengan kata lain, bisnis tidak tumbuh atau

menyusut. Misalnya, layanan yang sama, pangsa pasar yang sama, dan aktivitas bisnis yang sama.Contoh:Perusahaan Boeing terus mengelola bisnis yang memproduksi pesawat terbang dan suku cadangnya.

3. Renewal Strategy (Strategi Pembaruan)

Strategi pembaruan atau renewal strategy adalah strategi yang biasanya diterapkan ketika perusahaan terkena masalah dan perlu memulihkan atau membalikkan keadaan.Ada dua jenis renewal strategy:

a. Retrenchment Strategy

Strategi penghematan atau retrenchment strategy adalah strategi jangka pendek yang sering digunakan untuk memperbaiki masalah yang relatif kecil. retrenchment strategy berguna untuk menstabilkan operasi, memulihkan kemampuan dan sumber daya perusahaan, dan bersiap untuk bersaing lagi.Contoh:Biogen mengurangi hingga 11% tenaga kerjanya untuk memotong biaya. Pengurangan biaya dialokasikan untuk meningkatkan anggaran penelitian dan pengembangan untuk obat multiple sclerosis yang sangat hemat biaya.Strategi Korporat.

(10)

b. Turnaround Strategy

Strategi putar balik atau turnaround strategy adalah salah satu strategi yang diterapkan ketika perusahaan menghadapi masalah yang relatif lebih serius. Dalam strategi ini, penghematan biaya dan restrukturisasi yang lebih dalam dan drastis tercapai. Dapat dikatakan bahwa turnaround strategy merupakan versi ekstrim dari retrenchment strategy.Contoh:Perusahaan keuangan CIT Group memangkas biaya hingga $125 juta karena keuntungan yang didapat lebih rendah. CIT Group menjual bisnis pembiayaan pesawatnya untuk lebih fokus pada bisnis pinjaman komersialnya.Komponen

Kunci Strategi Korporat

Ad empat elemen kunci yang terlibat dalam mengembangkan strategi korporat secara keseluruhan. Keempatnya adalah:

1) Visi

Visi masa depan perusahaan merupakan elemen yang sangat penting dari strategi perusahaan. Tujuan utama dari sebuah visi adalah untuk menentukan arah perusahaan, nilai-nilai potensialnya, dan misinya. Selain itu, perusahaan juga perlu merencanakan tujuan yang ingin dicapai dalam 3 tahun sampai 5 tahun ke depan dan jumlah karyawan yang perlu dilibatkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Strategi korporat juga memikirkan bagaimana cara meningkatkan tingkat komitmen dan kerja tim dalam perusahaan. Tujuan utama dalam pembuatan visi perusahaan adalah bagaimana pemimpin melihat perusahaan berkembang di masa depan.

Misi perusahaan perlu menegaskan batas-batas persaingan antar perusahaan, sebagai berikut:

a) Industri

Pada bidang industri apa perusahaan akan beroperasi dan bidang industri apa yang tidak bisa dimasuki. Misalnya sepatu, makanan, obat-obatan, otomotif, dan sebagainya.

b) Jenis produk

Jenis produk apa yang akan diproduksi oleh perusahaan seperti ban mobil, vitamin, mie instan, dan lain-lain. Keahlian Keterampilan umum atau khusus yang ingin

dikembangkan perusahaan seperti pengolahan teh, penyulingan air, pengolahan tebu, pengkondisian air minum, dll.

c) Segmen pasar

Pasar atau konsumen seperti apa yang ingin Anda targetkan? Ini dapat diklasifikasikan berdasarkan kelompok umur, kondisi ekonomi masyarakat, dll.

d) Jumlah saluran

Saluran yang digunakan dalam produksi adalah bahan baku, produk jadi, dan distribusi.

Contoh saluran yang digunakan perusahaan adalah pabrik alas kaki di Asia yang memproduksi produk bermerek di luar Asia.

e) Geografis

Batas terakhir adalah geografis. Batasan geografis mencakup cakupan wilayah, negara, dan kelompok negara tempat perusahaan beroperasi. Dalam batas-batas geografis ini, perusahaan perlu memikirkan cara mengurangi biaya, menyebarkan risiko bisnis secara luas, mengakses sumber daya alam baru, dan memanfaatkan keterampilan dan kekuatan sumber daya, serta akses ke pasar baru.

(11)

2) Tujuan

Dasar penetapan tujuan adalah mengembangkan visi dan mengubahnya menjadi serangkaian tujuan yang akan dicapai selama tiga sampai lima tahun ke depan. Sasaran strategis korporat memberikan perusahaan gambaran tentang apa yang akan dilakukan untuk memenuhi misinya.Dengan memiliki tujuan, perusahaan dapat mengukur kemajuan mereka. Sasaran ini harus dikomunikasikan kepada karyawan sehingga setiap karyawan dapat fokus pada misi mereka, menetapkan prioritas, dan beroperasi dengan asumsi yang sama tentang masa depan perusahaan.

3) Alokasi Sumber Daya

Komponen ketiga ini membahas keputusan tentang alokasi sumber daya manusia dan modal yang paling efisien dalam konteks tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam komponen visi dan tujuan di atas.Alokasi sumber daya melibatkan perencanaan,

pengelolaan, dan pengalokasian sumber daya sehingga dapat dialokasikan secara efisien dan membantu memaksimalkan nilai bisnis. Pemimpin harus dapat menentukan alokasi sumber daya pada berbagai bisnis yang dimiliki perusahaan.

4) Prioritas

Prioritas adalah salah satu aspek yang paling sulit dari empat komponen strategi korporat.

Sebuah bisnis harus mempertimbangkan faktor-faktor ini untuk mencapai tujuannya secara optimal, karena tidak semua peluang dapat dimanfaatkan dengan baik dan semua keputusan bisnis harus mengandung risiko yang sesuai. Bisnis perlu menyeimbangkan risiko dan manfaat sambil memastikan tingkat manajemen risiko dan manfaat yang diharapkan tercapai.

Cara Menjalankan Strategi Korporat Secara Efektif

Untuk memastikan strategi korporat yang dibuat dapat menguntungkan sebuah perusahaan, perhatikan 4 langkah berikut:

1. mempersiapkan karyawan melalui proses pembelajaran yang ada dalam organisasi, tahapan ini harus berpusat pada nilai agar karyawan berkembang sesuai dengan nilai- nilai yang ideal, sehingga dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.

2. merancang dan menyempurnakan proses bisnis, dengan mempertimbangkan sisi

operasional bisnis, sehingga dapat diimplementasikan sejalan dengan nilai, visi, dan misi perusahaan.

3. memperhatikan faktor konsumen. Utamakan pelanggan dan perjuangkan pelayanan yang baik. Konsumen yang senang berbisnis dengan kita akan mempercayai kita untuk memenuhi kebutuhan perusahaannya.

4. memperoleh keuntungan finansial sesuai dengan tujuan yang diharapkan

(12)

Strategi utama

Strategi utama perusahaan adalah rencana besar yang ditetapkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis jangka panjangnya. Strategi ini mencakup langkah- langkah utama yang akan diambil untuk menghadapi tantangan, memanfaatkan peluang, dan memenuhi visi perusahaan. Strategi ini dapat mencakup berbagai aspek bisnis, termasuk pemasaran, produksi, distribusi, sumber daya manusia, dan keuangan. Beberapa strategi utama perusahaan yang umum adalah:

1. Diferensiasi: Strategi ini berfokus pada membuat produk atau layanan perusahaan lebih unik atau lebih baik daripada pesaing. Dengan demikian, perusahaan dapat mengenakan harga premium dan membangun loyalitas pelanggan.

2. Biaya Rendah: Perusahaan berusaha untuk mengurangi biaya produksi dan operasional sehingga dapat menawarkan produk atau layanan dengan harga yang lebih rendah daripada pesaing. Hal ini dapat mencakup efisiensi operasional, pengendalian biaya, dan negosiasi dengan pemasok.

3. Fokus Pasar: Perusahaan memilih segmen pasar tertentu atau niche dan

berfokus pada memenuhi kebutuhan pelanggan di segmen tersebut. Strategi ini dapat membantu perusahaan menghindari persaingan langsung dengan pesaing yang lebih besar.

4. Ekspansi Produk dan Pasar: Perusahaan dapat memutuskan untuk

mengembangkan lini produknya atau memasuki pasar baru sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjangnya. Ini dapat dilakukan melalui inovasi produk, akuisisi, atau ekspansi geografis.

5. Aliansi Strategis: Perusahaan dapat membentuk kemitraan atau aliansi dengan perusahaan lain untuk saling mendukung dalam mencapai tujuan bersama. Ini dapat mencakup kemitraan pemasaran, distribusi bersama, atau pengembangan produk bersama.

6. Inovasi: Strategi inovasi berfokus pada pengembangan produk atau layanan baru yang dapat mengubah pasar atau menciptakan keunggulan kompetitif.

Perusahaan dapat berinvestasi dalam riset dan pengembangan untuk mencapai tujuan ini.

7. Pengembangan Sumber Daya Manusia: Fokus pada pengembangan karyawan, kepemimpinan, dan budaya perusahaan yang kuat dapat menjadi bagian dari strategi utama untuk mencapai keunggulan kompetitif.

8. Keberlanjutan: Perusahaan semakin memperhatikan aspek keberlanjutan dalam

strategi bisnis mereka, dengan mempertimbangkan dampak lingkungan, sosial,

dan ekonomi dari operasinya. Strategi ini dapat mencakup pengurangan jejak

karbon, penggunaan bahan daur ulang, dan tanggung jawab sosial perusahaan.

(13)

Strategi utama perusahaan harus selaras dengan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan. Hal ini juga perlu disesuaikan dengan kondisi pasar, persaingan, dan lingkungan bisnis yang berubah seiring waktu. Strategi perusahaan perlu dieksekusi dengan cermat, dan kemajuan harus dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa perusahaan tetap berada pada jalur menuju pencapaian tujuannya

https://www.gramedia.com/literasi/strategi-korporat/.

https://3yoo.wordpress.com/2011/12/01/strategi-utama-main-strategi/

(14)

> Pengertian Strategi Bisnis

Strategi bisnis dapat diartikan sebagai arah tindakan atau serangkaian keputusan yang membantu pengusaha dalam mencapai tujuan tertentu dan merupakan kombinasi dari semua keputusan yang diambil dari tindakan yang dilakukan oleh pengusaha untuk mencapai tujuan bisnis dan untuk mengamankan posisi kompetitif di pasar.

Strategi bisnis adalah bagian dari rencana bisnis. Sementara rencana bisnis menetapkan tujuan dan sasaran, strategi memberi Anda cara untuk memenuhi tujuan itu. Ini adalah rencana untuk mencapai tempat yang Anda inginkan.

Tingkatan Strategi Bisnis

Tujuan bisnis dicapai dengan pelaksanaan yang efektif dari berbagai strategi yang efektif. Sementara setiap karyawan, mitra, dan pemangku kepentingan perusahaan fokus pada satu tujuan bisnis. aktivitas mereka ditentukan oleh berbagai strategi yang sesuai dengan level mereka dalam organisasi. Strategi bisnis dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tingkatan

Level 1: Tingkat Perusahaan

Tingkat perusahaan adalah tingkat tertinggi dan paling luas dari strategi bisnis. Ini adalah rencana bisnis yang menetapkan pedoman tentang apa yang harus dicapai dan bagaimana bisnis diharapkan untuk mencapainya.

Seperti menetapkan misi, visi, dan tujuan perusahaan untuk semua orang.

Level 2: Level Unit Bisnis

Tingkat unit bisnis adalah strategi khusus unit yang berbeda untuk unit bisnis yang berbeda. Unit dapat berupa produk atau saluran berbeda yang memiliki operasi yang sama sekali berbeda. Unit-unit ini membentuk strategi untuk membedakan diri dari pesaing menggunakan strategi kompetitif dan untuk menyelaraskan tujuan mereka dengan tujuan bisnis keseluruhan yang didefinisikan dalam strategi tingkat perusahaan.

Level 3: Tingkat Fungsional

Strategi tingkat fungsional ditetapkan oleh berbagai departemen unit. Departemen termasuk tetapi tidak terbatas pada pemasaran, penjualan, operasi, keuangan, CRM dll.

> Strategi Pemosisian

Pemosisian adalah cara sebuah produk, merek, atau perusahaan ditempatkan dalam benak konsumen dalam perbandingan dengan pesaingnya. Ada beberapa strategi pemosisian yang dapat digunakan, beserta contohnya:

(15)

Pemosisian Berdasarkan Harga:

Contoh: Merek "Dollar Shave Club" memosisikan diri sebagai produk perawatan kulit yang terjangkau dengan penawaran langganan bulanan yang terjangkau.

Pemosisian Berdasarkan Kualitas:

Contoh: Merek "Apple" dikenal karena pemosisiannya sebagai produk teknologi berkualitas tinggi dengan desain yang elegan dan inovasi.

Pemosisian Berdasarkan Keunikan Produk:

Contoh: Merek "Tesla" memosisikan diri sebagai produsen mobil listrik yang canggih dan ramah lingkungan.

Pemosisian Berdasarkan Keinginan Pelanggan:

Contoh: Restoran "Starbucks" memosisikan diri sebagai tempat yang menyediakan minuman kopi berkualitas dengan kenyamanan bagi pelanggan yang mencari pengalaman santai.

Pemosisian Berdasarkan Kategori Produk.

Contoh: "Coca-Cola" memosisikan diri sebagai minuman ringan berkarbonasi yang menawarkan kesegaran dan kenikmatan.

Pemosisian Berdasarkan Tujuan Penggunaan:

Contoh: Merek "GoPro" memosisikan diri sebagai produsen kamera aksi yang ideal untuk penggunaan dalam aktivitas ekstrem dan olahraga.

Pemosisian Berdasarkan Wilayah Geografis:

Contoh: Restoran cepat saji "In-N-Out Burger" terutama memosisikan diri di wilayah Barat Amerika Serikat.

Pemilihan strategi pemosisian tergantung pada tujuan perusahaan, target pasar, dan pesaing di pasar. Pemosisian yang efektif membantu perusahaan membedakan dirinya dari pesaing dan menarik perhatian konsumen yang tepat.

(16)

1. berubah. Strategi Penyesuaian Manajemen

Strategi penyesuaian manajemen adalah upaya yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau perusahaan untuk mengatasi perubahan dan tantangan dalam lingkungan bisnis atau industri yang berubah secara dinamis.

Perubahan ini dapat mencakup perubahan dalam teknologi, persaingan, peraturan pemerintah, tren pasar, dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kesuksesan dan kelangsungan organisasi. Beberapa langkah-langkah penting dalam mengimplementasikan strategi penyesuaian manajemen:

1. Analisis Lingkungan

Dengan menganalisis lingkungan eksternal dan internal organisasi. Ini termasuk memahami tren pasar, perubahan teknologi, persaingan, regulasi, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi organisasi. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) sering digunakan untuk mengevaluasi posisi organisasi dalam lingkungannya.

2. Identifikasi Tantangan

Setelah menganalisis lingkungan, identifikasi tantangan yang perlu diatasi. Ini mungkin termasuk perubahan dalam permintaan pelanggan, persaingan yang meningkat, perubahan teknologi, atau faktor-faktor lain yang dapat mengganggu operasi organisasi.

3. Perumusan Strategi

Perumuskan strategi yang tepat untuk menghadapinya. Strategi dapat melibatkan diversifikasi produk, ekspansi pasar, peningkatan efisiensi operasional, investasi dalam inovasi, atau strategi lainnya yang sesuai dengan situasi.

4. Perencanaan Taktis

Membuat rencana taktis yang merinci langkah-langkah yang harus diambil untuk menerapkan strategi. Ini mencakup alokasi sumber daya, penugasan tanggung jawab, jadwal, dan anggaran.

5. Implementasi

Implementasikan strategi dengan cermat. Ini melibatkan pelaksanaan rencana taktis, pelibatan karyawan, pengawasan proyek, dan pengukuran kinerja.

6. Pengukuran dan Evaluasi

Mengevaluasi terus-menerus hasil dari strategi penyesuaian manajemen. Gunakan metrik kinerja yang relevan untuk mengukur apakah strategi ini berhasil atau perlu disesuaikan kembali.

7. Penyesuaian

Jika evaluasi menunjukkan bahwa strategi yang diadopsi tidak efektif atau ada perubahan baru dalam lingkungan, lakukan penyesuaian yang diperlukan. Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi adalah kunci dalam strategi penyesuaian manajemen.

(17)

8. Komunikasi

Memastikan komunikasi yang efektif dengan semua stakeholder, termasuk karyawan, pelanggan, mitra, dan pemegang saham, untuk menjaga dukungan terhadap strategi penyesuaian.

9. Pembelajaran Organisasi

Mendorong organisasi untuk belajar dari pengalaman dan terus meningkatkan proses penyesuaian. Ini memungkinkan organisasi untuk lebih siap menghadapi perubahan di masa depan.

10. Budaya Perubahan

Menciptakan budaya yang mendukung perubahan adalah penting. Organisasi harus mendorong kreativitas, inovasi, dan kepemimpinan yang memfasilitasi adaptasi terhadap lingkungan yang berubah.

2. Strategi di Tingkat Fungsional

Strategi di tingkat fungsional adalah komponen utama dalam mencapai kesuksesan organisasi, karena setiap fungsi harus berkontribusi secara efektif terhadap pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. Itu juga memerlukan koordinasi antar-fungsi dan keselarasan dengan strategi organisasi yang lebih besar. Tingkat fungsional merujuk pada tingkat manajemen di mana keputusan dan tindakan diambil untuk mencapai tujuan dan sasaran yang spesifik dalam suatu departemen atau fungsi tertentu dalam organisasi, seperti pemasaran, produksi, keuangan, sumber daya manusia, dan lainnya. Strategi di tingkat fungsional berfokus pada cara bagaimana fungsi-fungsi ini akan berkontribusi untuk mendukung tujuan keseluruhan organisasi.

Contoh Strategi di Tingkat Fungsional:

a) Strategi Pemasaran, mengembangkan strategi yang mencakup segmentasi pasar, penentuan harga, promosi, dan distribusi produk atau layanan untuk mencapai target penjualan dan pangsa pasar tertentu.

b) Strategi Produksi, mengadopsi strategi yang mengoptimalkan proses produksi, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya produksi tanpa mengorbankan kualitas.

c) Strategi Keuangan, fokus pada pengelolaan arus kas, pengendalian biaya, pengelolaan utang, dan investasi yang mendukung tujuan organisasi dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan.

d) Strategi Sumber Daya Manusia, fungsi SDM dapat mengembangkan strategi yang melibatkan rekrutmen, pelatihan, retensi karyawan, serta menciptakan budaya kerja yang mendukung visi dan nilai-nilai

organisasi.

e) Pengukuran Kinerja, setiap fungsi harus memiliki metrik kinerja yang sesuai dengan tujuan dan

strateginya. Metrik ini digunakan untuk menilai apakah strategi di tingkat fungsional berhasil atau tidak.

(18)

TUJUAN DAN STRATEGI PERUSAHAAN

Model manajemen strategi :

1. Penentuan filosofi, visi, misi, dan tujuan organisasi.

2. Analisis lingkungan.

3. Analisis dan pemilihan alternatif strategi.

4. Implementasi strategi

5. Evaluasi dan pengendalian kinerja.

A. Tujuan Strategi Perusahaan

Tujuan merupakan suatu pernyataan mengenai apa yang akan dicapai oleh suatu perusahaan.Tujuan merupakan hasil akhir dari suatu proses perumusan strategi. Pada umumnya tujuanDidirikannya suatu perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, namun secara keseluruhantujuan didirikannya suatu perusahaan meliputi yaitu:

•Laba

•Produktivitas

•Posisi pasar

•Kepemimpinan produk

•Pengembangan pribadi

•Sikap karyawan

•Tanggung jawab publik

•Keseimbangan antara tujuan jangka panjang dan jangka pendek

B. Konsep Strategi

Perusahaan mengembangkan strateginya dengan mencocookan kompetensi intinya dengan peluan industri.

Perumusan strategi merupakan proses yang digunakan oleh para eksekutif senior untuk mengevalausi keunggulan dan

kelemahan sehubungan dengan peluang dan ancaman yang ada lingkungan dan kemudian memutuskan strategi yang menyesuaikan antara kompetensi inti perusahaan dengan peluang lingkungan

Strategi dapat ditemukan pada dua tingkatan

1. strategi untuk organisasikeseluruhan

2. struktur untuk unit bisnis dalam organisasi.

(19)

Strategi mendeskripsikan arah umum yang akan dituju suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Perusahaan mengembangkan strateginya dengan mencocokkan kompetensi intinya dengan peluang industri. Menurut Andrews, perumusan strategi merupakan proses yang digunakan oleh para eksekutif senior untuk mengevaluasi keunggulan dan kelemahan sehubungan dengan peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan dan kemudian memutuskan strategi yang menyesuaikan antara kompetensi inti perusahaan dengan peluang lingkungan. Strategi dapat ditemukan pada dua tingkatan:

(1) strategi untuk organisasi keseluruhan, dan (2) strategi untuk unit bisnis dalam organisasi. Sekitar 85 % dari perusahaan industry Fortune 500 di AS memiliki lebih dari satu unit bisnis dan sebagai akibatnya merumuskan strategi pada kedua tingkatan.

Tingkatan Strategi Isu Strategi kunci Opsi strategi Generik Tingkatan Organisasi primer yang terlibat Corporate level (tingkat

korporat/organisasi keseluruhan)

Apakah kita ada dalam bauran industri yang tepat? Apa industry atau sub industry yang harus kita masuki?

Industri tunggal.

Diversifikasi yang berhubungan.

Diversifikasi yang tidak berhubungan

Kantor Korporat

Business unit level (tingkat unit bisnis)

Apakah yang seharusnya menjadi misi dari unit bisnis tersebut.

Bagaimana unit bisnis harus bersaing untuk mewujudkan misinya?

Membangun, mempertahankan.

Memanen. Menjual.

BIaya rendah.

Diferensiasi

Kantor korporat dan manajer umum unit bisnis.

Manajer umum unit bisnis

C. Strategi Tingkat Perusahaan/Korporasi

Strategi yang menitikberatkan pada pertanyaan jangka panjang dan luas mengenai bisnis apa yang akan dimasuki oleh suatu

organisasi dan apa yang diinginkan dalam bisnis tersebut (Coulter, 2002: 250).

Suatu cara bagaimana perusahaan menciptakan nilai melalui konfigurasi dan koordinasi dari aktivitas multipasarnya (Collis

& Montgomery, 1998: 5)

Strategi Korporat adalah mengenai keberadaannya ditengah-tengah bauran bisnis yang tepat . Masalah yang dihadapi dalam strategi tingkat korporat adalah :

1. Definisi bisnis dimana perusahaan akan berpartisipasi .

2. Penugasan sumberdaya antara bisnis-bisnis tersebut

Analisis strategi Tingkat korporat menghasilkan keputusan yang melibatkan bisnis yang akan ditambah, bisnis yang akan dipertahankan,bisnis yang akan ditekankan, bisnis yang akan didivestasi.

Strategi tingkat korporat,perusahaan dapat diklasifikasikan tiga kategori :

(20)

1. Perusahaan dengan industri tunggal beroperasi dalam salah satu bisnis.

2. Perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan beroperasi dalam beberapa industri.

3. Perusahaan dengan bisnis yang tidak berhubungan beroperasi dalam bisnis yang tidak saling berhubungan satu sama lain.

Strategi korporat adalah mengenai keberadaan di tengah-tengah bauran bisnis yang tepat. Oleh karena itu, strategi korporat lebih berkenaan dengan pertanyaan di mana sebaiknya bersaing dan bukannya bagaimana bersaing dalam industry tertentu; yang merupakan strategi unit bisnis.

Pada tingkat korporat, masalahnya adalah :

1) Definisi bisnis di mana perusahaan akan berpartisipasi, dan 2) Penugasan sumber daya antar bisnis-bisnis tersebut.

Jenis Strategi Korporat :

a. Organisasi bisnis tunggal: beroperasi pada satu industri. Contoh: Coca Cola

b. Organisasi multibisnis: beroperasi pada lebih dari satu industri. Contoh: PepsiCo (bisnisnya makanan kecil (pritolay),

minuman (pepsi, Diet pepsi), restoran (Pizza hut, KFC), dll.

Arah Strategi Korporat :

1) Strategi pertumbuhan (growth strategy) : bagaimana menggerakkan organisasi ke depan.

Bagi perusahaan: peningkatan omzet, laba, atau kinerja yang lain.

Bagi organisasi nirlaba: peningkatan jumlah klien/masyarakat yang dilayani, perluasan cakupan geografis, atau peningkatan program yang ditawarkan.

2) Strategy stabilitas (stability strategy) : bagaimana menjaga organisasi agar stabil.

Strategi stabilitas merupakan strategi jangka pendek, karena itu sebaiknya strategi ini tidak digunakan organisasi dalam jangka waktu yang lama.

Strategi stabilitas memberikan organisasi waktu “istirahat” dan mempersiapkan diri kembali untuk menghadapi persaingan ke depan.

3) Strategi pembaruan (renewal strategy) : bagaimana membalik kinerja organisasi yang cenderung menurun.

Dua Tipe Strategi Pembaruan :

Pengurangan (retrenchment) : Strategi jangka pendek yang didesain untuk mengatasi kelemahan organisasi yang mengakibatkan penurunan kinerja organisasi.

Perubahan haluan (turnaround) : Strategi yang didesain untuk situasi ketika kinerja organisasi semakin memburuk.

Analisis strategi tingkat korporat menghasilkan keputusan yang melibatkan bisnis yang akan ditambah, bisnis yang akan dipertahankan, bisnis yang akan ditekankan, bisnis yang akan dikurangi perhatiannya, dan bisnis yang didivestasi (dijual).

(21)

Berkaitan dengan strategi tingkat korporat, perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam salah-satu dari tiga kategori.

Perusahaan dengan industri tunggal beroperasi dalam satu lini bisnis. Exxon-Mobil yang bergerak dalam industri minyak bumi merupakan salah-satu contohnya. Perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan beroperasi dalam beberapa industry, dan unit-unit bisnis tersebut memperoleh manfaat dari seperangkat kompetensi inti yang umum. Procter & Gamble (P&G) adalah salah-satu contoh dari perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan; perusahaan ini memiliki unit-unit bisnis dalam popok (Pampers), deterjen (Tide), sabun (Ivory), pasta gigi (Crest), Shampo (Head & Shoulders), dan produk konsumen bermerek lainnya. P&G mempunyai dua kompetensi inti yang menguntungkan semua unit bisnisnya: (a) keterampilan inti dalam beberapa teknologi kimia, dan (b) keahlian distribusi dan pemasaran produk konsumen dengan harga rendah melalui supermarket. Perusahaan dengan bisnis yang tidak berhubungan beroperasi dalam bisnis yang tidak saling berhubungan satu sama lain; hubungan antara unit-unit bisnis bersifat murni financial. Textron contohnya. Perusahaan ini beroperasi dalam bisnis yang sangat terdiversifikasi seperti dalam alat tulis, helicopter, gergaji besar, komponen mesih pesawat terbang, forklift, alat mesin, penghubung khusus, dan mesin-mesin turbin gas. Pada tingkat corporat, salah-satu dimensi yang paling signifikan di mana konteks strategis berbeda adalah tingkat dan jenis diversifikasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang berbeda.

Kompetensi Inti dan Diversifikasi Korporat

Unit-unit bisnis dari perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan mungkin akan lebih buruk jika dipecah menjadi perusahaan-perusahaan yang terpisah.Perusahaan dengan diversifikasi yang tidak berhubungan, dilain pihak tidak memiliki sinergi operasi.

Implikasi dari Desain Sistem Pengendalian

Syarat perencanaan dan pengendalian perusahaan yang menggunakan strategi tingkat korporat begitu berbeda.Masalah kunci desainer sistem pengendalian adalah bagaimana striktur dan bentuk pengendalian akan berbeda antara ketiga jenis perusahaan terkait .

Penelitian telah menunjukkan bahwa, secara rata-rata, perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan mencapai kinerja tinggi, perusahaan dengan industri tunggal mencapai kinerja terbaik kedua, dan perusahaan dengan diversifikasi yang tidak berhubungan tidak mencapai kinerja baik dalam jangka waktu panjang. Hal ini disebabkan karena markas besar korporat, dalam perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan mempunyai kemampuan untuk mentransfer inti dari satu unit bisnis ke unit bisnis yang lain. Kompetensi inti adalah kemampuan yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi dan menambah nilai signifikan bagi pelanggan. Oleh karena itu, pertumbuhan berbasis kompetensi dan diversifikasi mempunyai potensi untuk berhasil.

Contoh. Kompetensi inti yang merupakan kunci Honda adalah kemampuannya untuk mendesain mesin-mesin kecil.

Honda menggunakan kompetensi ini awalnya untuk memasuki bisnis sepeda motor. Sejak itu, Honda meningkatkan kompetensinya dalam teknologi mesin kecil di berbagai bisnis seperti mobil, pemotong rumput, mesin penyapu salju (snow blower), mobil salju (snowmobiles), dan perangkat-perangkat luar ruang. Salah-satu kompetensi inti Federal Express adalah pengetahuan logistiknya. Perusahaan ini menggunakan kompetensi tersebut untuk menciptakan bisnis pengiriman surat dalam waktu semalam, Sejak itu, perusahaan tersebut menggunakan kompetensi ini untuk memasuki bisnis di sector baru.

Misalnya, FedEx mengelola semua logistiknya (termasuk persediaan internal) untuk Laura Ashley, sebuah perusahaan komestik terkemuka.

(22)

Strategi korporat adalah satu rangkaian dengan strategi industri tunggal di satu ujung spectrum dan diversifikasi yang tidak berhubungan di ujung lain. Banyak perusahaan tidak sesuai bila digolongkan ke salah-satu dari tiga kelas ini.

Walaupun demikian, hampir semua perusahaan dapat diklasifikasikan di sepanjang rangkaian tersebut. Lokasi perusahaan pada rangkaian ini tergantung pada tingkat dan jenis diversifikasinya.

Syarat perencanaan dan pengendalian perusahaan yang menggunakan strategi diversifikasi tingkat korporat begitu berbeda. Oleh karena itu, masalah kunci bagi desainer sistem pengendalian adalah : Bagaimana struktur dan bentuk pengendalian akan berbeda antara NuCor (perusahaan dengan industry tunggal), Procter & Gamble (perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan), atau Textron (perusahaan dengan diversifikasi yang tidak berhubungan) ?

D. Strategi Unit Bisnis

Strategi Unit Bisnis berkenaan dengan bagaimana menciptakan dan memelihara keunggulan kompetitif dalam masing-masing Industri yang telah dipilih oleh suatu perusahaan untuk berpartisipasi.

Strategi unit bisnis bergantung pada dua aspek yang saling berkaitan : 1) Misinya (apakah tujuan keseluruhannya ?)

2) Keunggulan Kompetitifnya ( Bagaimana sebaiknya unit bisnis bersaing dalam Industrinya untuk melaksanakan misinya ?) Dalam Mengembangkan Misi yang paling tepat bagi berbagai unit bisnis sering dugunakan suatu model antara lain : bangun,pertahankan, panen, divestasi

Keunggulan Kompetitif Unit Bisnis

Setiap unit bisnis harus mengembangkan keunggulan kompetitifnya untuk dapat melaksanakan misinya . Masalah yang berkaitan dalm mengembangkan keunggulan kompetitif unit bisnis antara lain :

1. Apa struktur Industri ditempat unit bisnis beroperasi ?

2. Bagaimana Unit bisnis seharusnya mengeksploitasi struktur Industriu

3. Apa yang akan menjadi basis unggulan kompetitif unit bisnis ?

Misi Unit Bisnis

Dalam perusahaan dengan diversifikasi, salah-satu tugas manajemen senior adalah mengalokasikan sumber daya, yakni, membuat keputusan mengenai penggunaan kas yang dihasilkan dari beberapa unit bisnis untuk mendanai

pertumbuhan dalam unit bisnis lain. Beberapa model perencanaan telah dikembangkan untuk membantu manajer tingkat korporat dalam mengalokasikan sumber daya secara efektif. Model-model ini menyarankan bahwa perusahaan memiliki unit-unit bisnis dalam beberapa kategori, yang diidentifikasikan dengan misinya; strategi yang tepat untuk setiap kategori yang berbeda.

(23)

Analisis Industri

Menurut Porter, struktur Industri harus dianalisis berkaitan dengan kekuatan kolektif dari 5 kekuatan persaingan yaitu :

1) Intensitas persaingan diantara para pesaing yang ada.

2) Daya tawar pelanggan.

3) Daya Tawar Pemasok.

4) Ancaman dari barang substitusi.

5) Ancaman pendatang baru yang masuk Industri

Keunggulan Bersaing Generik

Porter mengklaim bahwa unit bisnis mempunyai dua cara generik untuk merespon terhadap kesempatan dalam lingkungan eksternal dan mengembangkan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan yaitu Biaya Rendah dan Diferensiasi.

Sumber Bacaan :

http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=pengertian+strategi+tingkat+korporat&source=web&cd=6&ved=0CD4QFjAF&url=http

%3A%2F%2Fstrategiaksi.com%2Fdownload%2FSM07-

_Strategi_Pada_Tingkat_Korporat.pdf&ei=ohRvT8HTJYLyrQft1o2gDg&usg=AFQjCNEBqk8F0ao2ll grDMo0YTSM6-yXVA

http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=pengertian+strategi+tingkat+korporat&source=web&cd=9&ved=0CFIQFjAI&url=http

%3A%2F%2Feris.staff.umm.ac.id%2Ffiles%2F2010%2F01%2FMEMAHAMI-STRATEGI- revisi1.ppt&ei=ohRvT8HTJYLyrQft1o2gDg&usg=AFQjCNFoHT14yScRF1imq6EEVFlrG2Dbkw

Referensi

Dokumen terkait

Koordinasi dalam merumuskan visi dan misi organisasi, koordinasi dalam identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan, koordinasi dalam pengembangan operasional

 Nilai dan harapan masyarakat Visi dan misi sekolah Tujuan sekolah Tantangan yang dihadapi sekolah Output sekolah saat ini (Kenyataan) Identifikasi fungsi-fungsi untuk

 Nilai dan harapan masyarakat Visi dan misi sekolah Tujuan sekolah Tantangan yang dihadapi sekolah Output sekolah saat ini (Kenyataan) Identifikasi fungsi-fungsi untuk

Gambar Proses Menstra Identifikasi Misi dan Sasaran organisasi Analisa Lingkungan Luar Identifikasi Peluang & Ancaman Analisa Lingkungan Internal/ Sumber Daya

termasuk di dalamnya penyusunan pernyataan visi (cara pandang jauh ke depan dari masa depan yang dimungkinkan), pernyataan misi (bagaimana peran organisasi terhadap lingkungan

Perusahaan Cakebymoist memiliki visi “Menjadi market leader dalam usaha bakery di Malang yang menghasilkan cake dengan cita rasa tinggi dan desain yang menarik.” dan tujuh poin

Formulasi strategi termasuk dalam mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan

Refleksi sudut pandang guru profesional dan tantangan serta kekuatan yang