• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

EKSAKTA : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA│1 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE

(GGE) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Reski Masyihtoh S.

Program Studi Tadris Matematika Pascasarjana, Universitasi Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, Indonesia

*e-mail:reskimasyihtoh@gmail.com

(Received 10 Desember 2023, Accepted 23 Januari 2024)

Abstract

The research with the background that student learning outcomes in mathematics are quite low because students feel bored with conventional learning models that are too monotonous. In fact, the demands of the curriculum aim to foster student activity while learning takes place. The research methodology uses a quasi-experimental approach with pre-test and post-test in both classes. The population of this study were all students of class VII at MTs Al-Manar Medan with a total of 60 people. Which divides bags VII-1 and VII-2. Data sampling technique with total sampling. Data analysis was carried out after giving the pre-test and post-test in both classes. This is based on the criteria for calculating the t-test, namely t_count = 8.57 and t_table = 2.998, because t_count > t_table with 30 each sample. And in terms of effectiveness, it can be seen from the N-gain test with the results of the N- Gain calculation This shows that the experimental N-Gain value with moderate criteria is 90%. While showing that the N-Gain value of the control class with moderate criteria is 80%. So it can be concluded that the scores of students taught with the Group To Group Exchange (GGE) type learning model are higher than the scores of students taught with conventional learning models in class VII MTsN Al-Manar.

Keywords: Effectiveness, Learning Model, Group To Group Exchange (GGE), Mathematics Learning Outcomes

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika yang cukup rendah karena siswa merasa bosan dengan model pembelajaran konvensional yang terlalu monoton. Padahal, tuntutan kurikulum bertujuan untuk menumbuhkan keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kuasi eksperimen dengan pre-test dan post-test pada kedua kelas. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di MTs Al-Manar Medan dengan jumlah 60 orang. Yang terbagi atas kelas VII- 1 dan VII-2. Teknik pengambilan sampel data dengan total sampling. Analisis data dilakukan setelah pemberian pre-test dan post-test pada kedua kelas. Hal ini berdasarkan kriteria perhitungan uji-t, yaitu t_hitung = 8,57 dan t_tabel = 2,998, karena t_hitung > t_tabel dengan 30 masing-masing sampel. Dan dari segi keefektifan dapat dilihat dari uji N-gain dengan hasil perhitungan N-Gain menunjukkan bahwa nilai N-Gain eksperimen dengan kriteria sedang sebesar 90%. Sedangkan menunjukkan bahwa nilai N-Gain kelas kontrol dengan kriteria sedang adalah 80%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai siswa yang diajar dengan model pembelajaran tipe Group To Group Exchange (GGE) lebih tinggi dari pada nilai siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional di kelas VII MTsN Al-Manar.

Kata Kunci: Efektivitas, Model Pembelajaran, Group To Group Exchange (GGE), Hasil Belajar Matematika

PENDAHULUAN

Keberhasilan suatu sistem pembelajaran apabila peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang tinggi, rasa percaya pada diri sendiri (Dhamayanti & A.A., 2021). Siswa juga dapat memperoleh hasil belajarnya dari pengalaman atau bahkan latihan yang mereka lakukan selama belajar. Pembelajaran dapat berupa keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan tingkah laku dapat menunjukkan

(2)

2

hasil dan bukti yang telah dipelajari seseorang. Setiap perubahan aspek tertentu akan berdampak pada hasil belajar. Pengetahuan, pemahaman, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosi, sosial, fisik, moral, dan keadaan mental adalah beberapa di antara aspek-aspek ini.

(Haryanto & Kusmanto, 2018).

Sistem pembelajaran yang melibatkan siswa dalam memberikan pendapat, dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari sesuatu dengan baik dan sekaligus menjadi narasumber bagi satu sama lainnya. Dalam proses pembelajaran di sekolah ada baiknya seorang siswa lebih mudah memahami pembelajaran dengan bantuan pemahaman dari teman-temannya yang dikarenakan mempunyai usia yang hampir sama (Putra, 2021).

Berdasarkan informasi dari Ibu Dedek Fronika Ritonga, S.Pd. sebagai guru matematika, siswa kelas VII di MTs Al-Manar pada Tahun Ajaran 2021/2022 kurang aktif dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan hasil belajar siswa di kelas tersebut masih kurang memuaskan. Agar dapat memperbaiki dan memaksimalkan hasil belajar matematika siswa, maka guru harus memilih model pembelajaran dalam proses pembelajaran matematika. Dengan pemilihan model yang tepat dalam proses pembelajaran yang disampaikan guru. Salah satu model yang tepat adalah model pembelajaran tipe Group To Group Exchange (GGE). Dengan menerapkan model belajar ini di kelas, diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan sehingga hasil belajarnya juga meningkat.

Model pembelajaran tipe Group To Group Exchange (GGE) digunakan dalam beberapa penelitian. 1) Siswa kelas VII B SMP Negeri 13 Banjarmasin menjadi subjek penelitian Mawaddah dan Hana (2015), dan diuji kemampuannya dalam memecahkan masalah matematika. menggunakan metode pembelajaran tipe Group To Group Exchange (GGE). Dalam penelitian ini siswa dalam pembelajaran matematika dengan mengunakan model pembelajaran tipe Group To Group Exchange (GGE) secara keseluruhan berada pada kualitas baik. (2) Siswa kelas VIII MTsN Koto Majidin menjadi subjek enelitian oleh Wahyuni (2015) tentang kemampuan pemahaman konsep matematika dengan penerapan Active Learning Group To Group Exchange (GGE) lebih baik dari pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa menggunakan pembelajaran konvensional.

Peneliti tertarik untuk menggunakan model pembelajaran tipe Group To Group Exchange (GGE) untuk melakukan penelitian di kelas, seperti yang ditunjukkan oleh uraian latar belakang sebelumnya. Objek penelitian membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Dimana di sekolah MTsN 2 Medan belum ada penelitian yang menggunakan model pembelajaran tipe Group To Group Exchange (GGE) di kelas. Peneliti ingin mengetahui apakah dengan model pembelajaran tipe Group To Group Exchange (GGE) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII di MTs Al-Manar Medan.

METODE

Penelitian ini dilakukan di kelas VII di MTs Al-Manar Medan. Penelitian dilakukan di kelas VII-1 dan VII-2 dengan VII-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-2 sebagai kelas kontrol. Penelitian dilakuan mulai dari tanggal 27 Maret 2023 sampai dengan 8 April 2023.

Penelitian ini merupakan Quasi Eksperiment Design atau desain penelitian quasi eksperimental dengan desain penelitian pretest-postest control group design. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling, sampel yang diambil terdiri dari dua kelas yaitu ekperimen dan kelas kontrol. Peneliti mengumpulkan tes kemampuan pemahaman siswa dengan melalui kegiatan pembelajaran Group To Group Exchange (GGE) dengan menilai dari indikator-indikator keberhasilan matematika siswa. Uji prasyarat analisis yaitu Uji Normalitas dan Uji Homogen dan untuk menganalisis data digunakan uji-t, sedangkan untuk mengetahui ke-efektifan setelah diberikan perlakuan memakai Uji Peningkatan N-Gain.

(3)

3 Kelompok eksperimen dan kelas kontrol dibagi menjadi dua kelompok untuk penelitian ini, dan kedua kelompok menerima set pertanyaan pre-test yang sama. Kelas eksperimen akan diajar dengan model pembelajaran Group To Group Exchange (GGE), sedangkan kelas kontrol tidak akan diajarkan sama sekali atau akan menggunakan model pembelajaran standar. Setelah itu, soal dari posttest yang sama diberikan kepada kedua kelas tersebut, dan hasilnya dibandingkan untuk melihat apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di kelas VII di MTs Al-Manar Medan. Penelitian dilakukan di kelas VII-1 dan VII-2 dengan VII-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-2 sebagai kelas kontrol. Penelitian dilakuan mulai dari tanggal 27 Maret 2023 sampai dengan 8 April 2023.

Pada penelitian ini materiyang di ajarkan adalah aritmatika sosial. Adapun kegaiatan yang dilakukan di sekolah selama penelitian tertera pada tabel 1.

Tabel 1. Kegiatan Sekolah

No. Kegiatan Tanggal Pelaksanaan

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 1. Pre-test Rabu, 29 Maret 2023 Kamis, 30 Maret 2023 2. Pertemuan 1 Sabtu, 1 April 2023

3. Pertemuan 2 Rabu, 5 April 2023

4. Post-test Sabtu, 8 April 2023 Jumat, 7 April 2023

Sebelum tes diuji cobakan, tes terlebih dahulu dilakukann validitas dan reliabilitas.

Dari 25 item soal yang diujikan dikelas VIII yang diberi 30 orang ternyata tes tersebut reliabel dengan nilai Equal Length 0,995. Jika nilai dari Equal Length > 0,6 maka nilai realibilitas baik.

Gambar 1. Realibility Statistics

Ditemukan soal yang layak diuji setelah dilakukan uji validiatas berjumlah 20 soal, yaitu soal nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 19, 21, 22, 23, 24. Sedangkan yang tidak layak diuji atau tidak valid berjumlah 5 soal yaitu soal nomor 3, 15, 18, 20, 25. Data empiris yang diperoleh pada penelitian dan telah ditabulasikan maka diperoleh deskripsi data dari masing-masing variabel seperti pada gambar 2.

(4)

4

Gambar 2. Descriptive Statistics

Deskripsi Data Nilai Awal (Pre-Test)

Hasil penelitian pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol di[eroleh nilai rata-rata kelas eksperimen 67,67 dengan simpangan baku 4,686. Karena nilai rata-rata > simpangan baku artinya data yang digunakan dalam penelitian mempunyai sebaran kecil karena nilai simpangan baku lebih kecil dari nilai rata-rata, sehingga simpangan data dalam penelitian ini dapat dikatakan baik. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata hasil belajar 69,33 dengan simpangan baku 4,302. Karena nilai rata-rata > simpangan baku artinya data yang digunakan dalam penelitian mempunyai sebaran kecil karena nilai simpangan baku lebih kecil dari nilai rata-rata, sehingga simpangan data dalam penelitian ini dapat dikatakan baik.

Perbandingan nilai kedua kelas tertera pada tabel 3.

Gambar 3. Descriptive Statistics

Deskripsi Data Nilai Akhir (Post-Test)

Setelah diberikan perlakuan dengan model pembelajaran tipe Group To Group Exchange pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata post-test 81,83 dengan simpangan baku 5,943. Karena nilai rata-rata > simpangan baku artinya data yang digunakan dalam penelitian mempunyai sebaran kecil karena nilai simpangan baku lebih kecil dari nilai rata- rata, sehingga simpangan data dalam penelitian ini dapat dikatakan baik. Sedangkan untuk kelas kontrol yang diajarkan dengan pembelajaran langsung atau konvensional diperoleh nilai rata-rata post-test 73,33 dengan simpangan baku 5,303. Karena nilai rata-rata > simpangan baku artinya data yang digunakan dalam penelitian mempunyai sebaran kecil karena nilai simpangan baku lebih kecil dari nilai rata-rata, sehingga simpangan data dalam penelitian ini dapat dikatakan baik. Perbandingan nilai kedua kelas tertera pada tabel 4.

Gambar 4. Descriptive Statistics

Pengujian Hipotesis

Karena persyaratan untuk uji hipotesis telah terpenuhi yaitu berstatus normal dan homogen, maka uji hipotesis uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t. Dengan demikian hipotesis statistiknya adalah :

Uji T Dua Pihak Untuk Mengetahui Hasil Pre-Test Kedua Kelas

H_0 ∶μ_1=μ_2 artinya Nilai Pre-Test Hasil Belajar Matematika Kedua Kelas Sama.

(5)

5 H_a ∶μ_1≠μ_2 artinya Nilai Pre-Test Hasil Belajar Matematika Kedua Kelas Tidak Sama.

Gambar 5. Paired Sample Test

Dari pengujian diperoleh t_hit 2,53 dan t_tabel 2,998 , kriteria hipotesis yaitu jika t_hit 2,53< t_tab 2,998 maka H_oditerima dan H_a ditolak. Maka hasil pengujian untuk hasil pretest yaitu t_hit 2,53 , maka H_o diterima yaitu pengetahuan awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama.

Didukung oleh nilai rata-rata kedua kelas. Rata-rata yang diperoleh dari kelas yang diajarkan dengan Model Pembelajaran Tipe Group To Group Exchange (GGE) 47,17 dan kelas yang diajarkan melalui pembelajaran langsung 41,16.

Uji T Untuk Mengetahui Hasil Post-Test Kedua Kelas

Pengujian Uji-t digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan akibat pengaruh dari suata perlakuan yaitu model pembelajaran tipe Group To Group Exchange terhadap hasil belajar siswa. Hipotesis yang diuji dengan kriteria:

H_o ∶μ_1=μ_2 , Artinya Nilai Post-Test Hasil Belajar Matematika Kedua Kelas Terdapat Perbedaan.

H_a ∶μ_1≠μ_2 , Artinya Nilai Post-Test Hasil Belajar Matematika Kedua Kelas Terdapat Perbedaan.

Gambar 6. Paired Sample Test

Dari pengujian diperoleh t_hit 8,57 dan t_tab 2,998 , kriteria hipotesis yaitu jika t_hit 8,57> t_tab 2,998 maka H_oditerima dan H_a ditolak. Maka hasil hipotesis untuk hasil pretest yaitu〖 t〗_hit 8,57 . Maka H_a diterima yaitu Nilai Post-Test Hasil Belajar Matematika Kedua Kelas Terdapat Perbedaan.

Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata kelas yang diajarkan dengan Model Pembelajaran Tipe Group To Group Exchange (GGE) 73,67 dan kelas yang diajarkan melalui pembelajaran langsung 63,50. Jadi terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Model Pembelajaran Tipe Group To Group Exchange (GGE) dan kelas yang diajarkan melalui pembelajaran langsung. Terlihat bahwa nilai yang diperoleh dengan diajarkan dengan Model Pembelajaran Tipe Group To Group Exchange (GGE) lebih tinggi dari pada kelas yang diajarkan melalui pembelajaran langsung.

Uji Peningkatan N-Gain

Uji peningkatan hasil belajar N-Gain mempunyai tujuan untuk mengetahui perbedaan dari nilai pre-test dan post-test. Apakh terdapat perbedaan yang signifikan dari data tersebut.

(6)

6

Berdasarkan nilai hasil perhitungna N-Gain yang tertera pada lampiran 11 dan 12, menunjukkan bahwa nilai N-Gain eksperimen dengan kriteria sedang sebesar 90%. Sementara menunjukkan bahwa nilai N-Gain kelas kontrol dengan kriteria sedang sebesar 70%. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan dengan Model Pembelajaran Tipe Group To Group Exchange (GGE) lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Sementara penggunaan model pembelajaran konvensional kurang efektif unutk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Model Tipe Group To Group Exchange (GGE) yang diterapkan dalam penelitian ini meliputi beberapa langkah, yaitu :

a. Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari.

b. Guru membagi siswa dengan cara heterogen hingga membentuk 5 kelompok.

c. Guru memberika Kertas Materi kepada tiap kelompok, yang mana setiap kelompok mendapatkan materi yang berbeda.

(7)

7 d. Guru mengarahkan kelompok untuk melakukan diskusi.

e. Setelah diskusi selesai, guru membentuk kelompok baru yang terdiri dari 1 anggota kelompok A-B-C-D-E.

f. Setiap anggota grup baru bertugas untuk menjadi juru bicara yang akan menjelaskan hasil diskusi.

g. Guru mengamati dan mengawasi persentasi disetiap kelompok.

h. Guru mengarahkan semua kelompok dengan adanya sesi tanya jawab.

i. Setelah diberikan perlakuan kepada kelas eksperimen, kelas eksprimen dan kelas kontrol diberikan tes hasil belajar (post-test).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: Model “Pembelajaran Tipe Group To Group Exchange (GGE) Terdapat Perbedaan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas di MTs Al-Manar Medan Tahun Ajaran 2022/2023” diterima. Hal ini berdasarkan kriteria hasil perhitungan uji-t, yaitu diperoleh t_hitung= 8,57 dan t_tabel=2,998, karena t_hitung>t_tabel dengan masing-masing sampel 30. Dan dalam ke-efektivitasan dilihat dari uji N-gain dengan hasil perhitungna N-Gain tersebut, menunjukkan bahwa nilai N-Gain eksperimen dengan kriteria sedang sebesar 90%. Sementara menunjukkan bahwa nilai N-Gain kelas kontrol dengan kriteria sedang sebesar 80%.

Maka dapat disimpulkan bahwa nilai siswa yang diajar dengan model pembelajaran tipe Group To Group Exchange (GGE) lebih tinggi daripada nilai siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional di kelas VII MTsN Al-Manar.

(8)

8

DAFTAR PUSTAKA

Ambar jaya. Bani. 2012. Psikologi Pendidikan & Pengajaran Teori & Praktek.

Yogyakarta:CAPS

Asrul, Rusyidi Ananda dan Rosnita. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka Media

Ayuningrum, Syindi, dan Selly Rahmawati. 2015. Efektivitas Model Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Presentasi Belajar PPkN Pada Siswa. Jurnal Pelatihan & Pembelajaran Aktif. Pendidikan Mandala. Repository Universitas PGRI Yogyakarta.

Purwanti, Dewi dan Muhammad Hajarul Aswad A. 2015. Efektifitas Metode Pembelajaran Aktif Tipe Group To Group Exchange Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Pesantren Modren Datok Sulaiman Putri Palopo Dr. Komaruddin Hidayat. Active Learning 101 Starategi Pembelajaran Aktif. Al-kwarizmi Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Vol. 3, No. 2. Hal: 71-76.

Dhamayanti, D. O. dan A. A. Sudjadi. 2015. Efektivitas Group To Group Exchange Terhadap hasil Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X Akuntasi SMK Negeri 1 Bawang, Banjarnegara. UNION: Jurnal Pendidikan Matematika. Vol 3, No.3. Hal 327- 336.

Haryanto & B. Kusmanto. 2014. Penerapan Group To Group Exchange Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XA SMA Negeri 1 Tanjungsari Gunung Kidul. Jurnal Pendidikan Matematika UNION 1(3):213–20.

Mubarak, A. Zaki, Muhammad Rais dan Nurmila. 2018. Efektifitas Metode Pembelajaran Tipe Group To Group Exchange Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pemupukan Di SMK 4 Jeneponto. UNION: Jurnal Pendidikan Matematika.

Vol. 4. Hal: S142-S149.

Putra, B. Ediansyah. 2021. Pengaruh Model Pembelajaran Group To Group Exchange Kreatifitas Dan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP. SUPERMAT Jurnal Pendidikan Matematika 5(1):40–47.

Raharja, Teguh. 2017. Pembelajaran Group To Group Exchange Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. UNION: Jurnal Pendidikan Matematika 5(1):67–76.

Rosmaiyadi & Mariyam & Juliyanti. 2018. Pemahaman Konsep Matematika Siswa Dengan Strategi Pembelajaran Group To Group Exchange Berpendekatan Konstektual. JPPM 11(1).

Sentya, Ammi. 2020. Efektivitas Pembelajaran Aktif Tipe Group To Group Exchange Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa SMA Al-Hikmah Medan Tahun Ajaran 2021/2021.

Putra, B. Ediansyah. 2021. Pengaruh Model Pembelajaran Group To Group Exchange Kreatifitas Dan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP. SUPERMAT Jurnal Pendidikan Matematika 5(1):40–47.

Raharja, T. 2017. Pembelajaran Group To Group Exchange Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. UNION: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1), 67–76.

Rostina dan Hoding. 2017. Pengaruh Strategi Group To Group Exchange Berbasis Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Fisika. Repository UIN Alauddin.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. In Bandung Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif..

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Group To Group Exchange dan Group Investigation dapat meningkatkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan kerja sama siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation lebih baik daripada siswa

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh model pembelajaran active learning tipe Group to Group Exchange terhadap

Berbeda dengan metode pembelajaran kumon, metode pembelajaran Group to Group Exchange (GGE) di kelas eksperimen B adalah salah satu metode belajar yang menuntut siswa

yang tidak diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe group to group exchange dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata