• Tidak ada hasil yang ditemukan

efektivitas pengg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "efektivitas pengg"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SMP N 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

FYBRIA RAHMA R NPM 12080027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SMP N 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

FYBRIA RAHMA R NPM 12080027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SMP N 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

FYBRIA RAHMA R NPM 12080027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

(2)
(3)
(4)

EFFECTIVENESS OF USING LEARNING MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TO THE WRITING ABILITY DRAMA ONE ACT

OF THE STUDENTS CLASS VIII SMP N 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

Fybria Rahma R1, Trisna Helda2, Suci Dwinitia3 1) Students of STKIP PGRI West Sumatera

2) and 3) Lecturer Study Program of Indonesian Language and Literature STKIP PGRI West Sumatera

ABSTRAK

This research of background by the following is. First, the limited ability of student in finding idea to be writing drama. Second, the limited ability of student to start writing and develop writing with stringing words. Third, the limited ability of student in determining the place, characters, characterizations, and describe the sequence of events in the drama. Fourth, a book about writing drama at the school is also minim. This research aim to describe the effectiveness of using learning model Problem Based Instruction (PBI) on the writing ability drama one act of the students class VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok.

This type of research is quantitative research using experimental methods with design of one group pretest-posttest design. Population in this research was all students of the class VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok in the academic year 2016/2017. The sampling technique used in this research is purposive sampling. Sample in this research are class VIIIA totaled 32 students. Variable in this research there are two, namely the independent variable and the dependent variable. The independent variables this research is a learning model Problem Based Instruction (PBI) and the dependent variable this research is the ability to write drama a one-act.

This research data in the form of scores from the test results of performance writing drama one act before and after using model Problem Based Instruction (PBI).

Based on the findings, it was concluded the following three things. First, the ability to write drama a one-act before using model Problem Based Instruction (PBI) of the students class VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok that are in the qualification more than enough with the acquisition of an average 75,78. Second, the ability to write drama a one-act after using model Problem Based Instruction (PBI) of the students class VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok that are in the qualification good the average achieved 82,29. Third, the use of the learning model Problem Based Instruction (PBI) successfully applied in teaching to write drama a one-act of the students class VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok. It can be seen from the t-test results it was concluded that the alternative hypothesis (H1) is accepted at significance level of 95% with df (degree of freedom) = n-1 tcalculated> ttable(2,83> 1,70).

Keywords: effectiveness, learning model Problem Based Instruction (PBI), writing, and drama.

(5)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SMP N 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

Fybria Rahma R1, Trisna Helda2, Suci Dwinitia3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal berikut ini. Pertama, terbatasnya kemampuan siswa dalam menemukan ide untuk dijadikan tulisan naskah drama. Kedua, terbatasnya kemampuan siswa dalam memulai tulisan dan mengembangkan tulisan dengan merangkai kata-kata. Ketiga, terbatasnya kemampuan siswa dalam menentukan latar, tokoh, penokohan, dan menggambarkan rangkaian peristiwa dalam naskah drama. Keempat, buku tentang menulis naskah drama di sekolah juga minim. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas penggunaan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) terhadap kemampuan menulis naskah drama satu babak siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode eksperimen dengan rancangan penelitian One Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA yang berjumlah 32 siswa. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis naskah drama satu babak. Data penelitian ini berupa skor dari hasil tes unjuk kerja menulis naskah drama satu babak sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI).

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan tiga hal sebagai berikut ini. Pertama, kemampuan menulis naskah drama satu babak sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) dengan perolehan rata-rata 75,78. Kedua, kemampuan menulis naskah drama satu babak sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok berada pada kualifikasi Baik (B) dengan perolehan rata-rata 82,29. Ketiga, penggunaan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) berhasil diterapkan dalam pembelajaran menulis naskah drama satu babak siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji-t yang disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (H1) diterima pada taraf signifikan 95% dengan dk = n–1 karena thitung> ttabel(2,83 > 1,70).

Kata kunci: efektivitas, model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI), menulis, dan naskah drama.

(6)

A. PENDAHULUAN

Menulis merupakan aspek berbahasa yang sudah tidak asing lagi didengar karena setiap orang sering melakukan kegiatan menulis. Menulis memerlukan pengetahuan dan wawasan serta pemahaman mengenai ide yang akan ditulis. Menulis adalah suatu kegiatan yang membutuhkan latihan-latihan supaya hasil tulisan itu dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca. Dengan latihan- latihan tersebut, seseorang dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan menulisnya.

Kegiatan menulis sangat penting dalam pendidikan, apalagi ketika proses belajar mengajar di kelas. Tanpa kegiatan menulis, seorang siswa tidak akan bisa mengerjakan tugas yang diberikan guru dan juga tidak bisa mengembangkan pikirannya. Hal tersebut disebabkan karena menulis itu dapat membantu siswa mengungkapkan pendapat, ide, gagasan, pikiran, perasaan, dan memecahkan masalah. Menulis merupakan salah satu bentuk berpikir seseorang atau penulis dan juga membuat orang lain atau pembaca berpikir.

Menurut Semi (2009:2), menulis merupakan pemindahan pikiran dan perasaan ke dalam bentuk lambang-lambang bahasa. Salah satu jenis pembelajaran menulis yang dituntut dalam mata pelajaran bahasa Indonesia adalah kemampuan menulis naskah drama satu babak. Pembelajaran menulis naskah drama dipandang perlu dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP/MTs. Kemampuan menulis naskah drama tersebut terdapat pada kelas VIII semester I.

Standar Kompetensi (SK) ke-8 yang dibahas yaitu mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis kreatif naskah drama. Kompetensi Dasar (KD) yang dibahas 8.1 adalah menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan keaslian ide.

Berdasarkan wawancara dengan Meri Ayuvi, S.Pd., seorang guru bidang studi bahasa Indonesia di SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok, diperoleh informasi bahwa masalah yang sering dikemukakan dalam kegiatan menulis naskah drama adalah kurangnya kemampuan siswa dalam menemukan ide dan mengembangkan ide. Siswa tidak tahu cara memulai tulisannya sehingga siswa kesulitan untuk merangkai peristiwa, menentukan tokoh, penokohan, dan latar.

Selain itu banyak siswa yang kurang menyukai kegiatan menulis karena menulis itu sulit dalam merangkai kata-kata. Siswa butuh konsentrasi tinggi dalam menulis naskah drama. Di sekolah, buku pelajaran yang terkait tentang menulis naskah drama juga minim.

Pembelajaran di sekolah sudah mulai menitikberatkan pada aspek keterampilan berbahasa siswa, khususnya menulis, tetapi siswa masih kurang mampu menguasai kemampuan menulis.

Pembelajaran yang berorientasi pada masalah lingkungan kehidupan sehari-hari akan membuat siswa lebih memahami pelajaran yang disampaikan. Salah satu model pembelajaran berorientasi pada masalah adalah model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Menurut Trianto (2014:63), model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) merupakan jenis model pembelajaran yang didasarkan pada masalah sebagai awal dari pemerolehan dan integrasi pengetahuan baru. Pembelajaran ini menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI), siswa akan mampu menemukan ide yang bagus sehingga menjadikan tulisannya menarik. Siswa juga akan memiliki kemampuan berpikir kreatif dan kritis.

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut ini. Pertama, mendeskripsikan kemampuan menulis naskah drama satu babak siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Kedua, mendeskripsikan kemampuan menulis naskah drama satu babak siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI).

Ketiga, mendeskripsikan efektivitas penggunaan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) terhadap kemampuan menulis naskah drama satu babak siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok.

Menurut Wiyanto (2002:31-32), jika mengadakan pertunjukan drama, yang dibutuhkan pertama kali adalah naskah drama. Naskah drama adalah karangan yang berisi cerita atau lakon.

Naskah tersebut memuat nama-nama tokoh dalam cerita dialog dan keadaan panggung yang diperlukan. Bahkan naskah drama tersebut juga dilengkapi penjelasan tentang tata busana, tata lampu, dan tata suara (musik pengiring). Naskah drama tidak mengisahkan cerita secara langsung, tetapi penuturan ceritanya diganti dengan dialog para tokoh.

(7)

Hasanuddin WS (2009:8) juga berpendapat bahwa drama merupakan suatu genre sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan tujuan untuk dipentaskan sebagai suatu seni pertunjukan.

Istilah drama dan teater lebih sering dipergunakan oleh banyak pihak. Istilah drama lebih memfokuskan pada drama sebagai genre sastra (naskah, teks, unsur cerita) sedangkan istilah teater untuk menunjukkan persoalan pementasan (seni peran, seni lakon, atau seni pertunjukan).

Menurut Wiyanto (2002:12-16), babak merupakan bagian dari lakon atau cerita drama. Satu lakon drama mungkin saja terdiri dari satu, dua, atau tiga babak. Dalam pementasan, batas antara babak satu dengan babak yang lain ditandai dengan turunnya layar atau lampu penerang dimatikan sejenak. Bila lampu itu dinyalakan kembali atau layar dibuka kembali, biasanya ada perubahan penataan panggung yang menggambarkan setting yang berbeda. Baik itu setting tempat, waktu, maupun suasana terjadinya suatu peristiwa.

Menurut Endraswara (2011:21), setiap babak akan membentuk kesatuan kisah kecil. Suatu babak dalam naskah drama adalah bagian dari lakon drama yang merangkum semua peristiwa yang terjadi di satu tempat pada urutan waktu tertentu. Biasanya pengarang memberikan petunjuk kepada awak pentas dengan menyatukan semua peristiwa yang terjadi di satu tempat dan pada satu urutan waktu di dalam satu babak.

Penulis naskah harus memperhatikan unsur-unsur naskah drama agar orang dapat memahami drama secara lengkap dan terperinci. Unsur-unsur naskah drama menurut Wiyanto (2002:23-29), tersebut dapat dilihat sebagai berikut ini. Pertama, tema adalah pikiran pokok yang mendasari lakon drama. Kedua, amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca naskah atau penonton drama. Ketiga, plot adalah rangkaian peristiwa dalam cerita drama. Keempat, karakter atau perwatakan adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh dalam lakon atau cerita. Kelima, dialog adalah percakapan para pemain. Keenam, Setting adalah tempat, waktu, dan suasana terjadinya suatu adegan. Ketujuh, bahasa sebagai bahan dasar diolah untuk menghasilkan lakon drama.

B. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013:8), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Sugiyono (2013:72) mengatakan bahwa metode penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Rancangan penelitian yang digunakan yaitu One Group Pretest-Posttest Design. Menurut Sugiyono (2013:74), One Group Pretest-Posttest Design ini menggunakan satu kelompok subjek.

Dalam rancangan One Group Pretest-Posttest Design pada mulanya dilakukan pretest tanpa diberikan perlakuan, kemudian diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI), setelah itu dilakukan posttest.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok. Siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok tahun pelajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013:85). Sampel pada penelitian ini yaitu kelas VIIIA dengan jumlah 32 siswa.

Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis naskah drama satu babak. Data dalam penelitian ini ada dua. Pertama, skor dari hasil tes awal (pretest) menulis naskah drama satu babak sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Kedua, skor dari hasil tes akhir (posttest) menulis naskah drama satu babak sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Instrumen dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja berupa menulis naskah drama satu babak.

(8)

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Pertama, pengumpulan data kelompok pretest dilakukan dengan cara berikut: (1) guru menjelaskan materi tentang menulis naskah drama, (2) guru memberikan lembaran instrumen penelitian kepada siswa, (3) guru menjelaskan petunjuk soal, (4) siswa menulis sebuah naskah drama satu babak dengan tema “Sekolah”, dan (5) guru mengumpulkan hasil tulisan siswa.Kedua, guru mengajarkan materi tentang menulis naskah drama dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dan melakukan latihan menulis naskah drama satu babak dengan tema

“Persahabatan”.Ketiga, pengumpulan data kelompok posttest dilakukan dengan cara berikut: (1) guru memberikan lembaran instrumen penelitian kepada siswa, (2) guru menjelaskan petunjuk soal, (3) siswa menulis sebuah naskah drama satu babak dengan tema “Keluarga”, (4) guru mengumpulkan hasil tulisan siswa.

Teknik analisis data yang digunakan yaitu berikut ini. Pertama, memeriksa naskah drama yang telah ditulis siswa. Kedua, memberi skor terhadap naskah drama yang telah ditulis siswa berdasarkan indikator penilaian. Ketiga, mengolah skor menjadi nilai. Keempat, menyajikan nilai yang diperoleh ke dalam tabel distribusi frekuensi. Kelima, menentukan tingkat kemampuan menulis siswa dengan mencari rata-rata hitung. Keenam, hasil perhitungan rumus tersebut dikonversikan ke skala 10. Ketujuh, membuat histogram efektivitas penggunaan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) terhadap kemampuan menulis naskah drama satu babak. Kedelapan, melakukan uji normalitas merujuk pada Sudjana (2005:466) dan uji homogenitas merujuk pada Sudjana (2005:249-251). Kesembilan, melakukan pengujian hipotesis untuk melihat efektivitas penggunaan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) terhadap kemampuan menulis naskah drama satu babak siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok menggunakan rumus uji-t merujuk pada Arikunto (2010:125). Kesepuluh, melakukan pembahasan. Kesebelas, membuat simpulan.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok. Penelitian ini dilaksanakan selama sembilan hari terhitung dari tanggal 1 s/d 9 November 2016. Hasil penelitian dan pembahasan dapat dilihat sebagai berikut ini.

1. Kemampuan Menulis Naskah Drama Satu Babak sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) Siswa Kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok (Pretest)

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama satu babak sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok untuk keseluruhan indikator sebesar 75,78 berada pada rentangan 66-75% dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC). Klasifikasi kemampuan menulis naskah drama satu babak sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Baik Sekali (BS) berjumlah 3 orang (9,38%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Baik (B) berjumlah 10 orang (31,25%). Ketiga, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) berjumlah 15 orang (46,87%). Keempat, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Cukup (C) berjumlah 4 orang (12,50%). Kemampuan menulis naskah drama satu babak untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut ini.

Pertama, untuk indikator 1 (plot), diperoleh nilai rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama satu babak sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok sebesar 70,83 berada pada rentangan 66-75% dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC). Klasifikasi kemampuan menulis naskah drama satu babak sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok adalah sebagai berikut ini.

Pertama, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Sempurna (S) berjumlah 9 orang (28,13%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) berjumlah 18 orang (56,25%). Ketiga, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Kurang Sekali (KS) berjumlah 5 orang (15,62%).

(9)

Kedua, untuk indikator 2 (karakter), diperoleh nilai rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama satu babak sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok sebesar 66,67 berada pada rentangan 66-75% dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC). Klasifikasi kemampuan menulis naskah drama satu babak sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok adalah sebagai berikut ini.

Pertama, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Sempurna (S) berjumlah 4 orang (12,50%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) berjumlah 24 orang (75,00%). Ketiga, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Kurang Sekali (KS) berjumlah 4 orang (12,50%).

Ketiga, untuk indikator 3 (dialog), diperoleh nilai rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama satu babak sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok sebesar 82,29 berada pada rentangan 76-85% dengan kualifikasi Baik (B). Klasifikasi kemampuan menulis naskah drama satu babak sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Sempurna (S) berjumlah 19 orang (59,38%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) berjumlah 9 orang (28,12%). Ketiga, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Kurang Sekali (KS) berjumlah 4 orang (12,50%).

Keempat, untuk indikator 4 (setting), diperoleh nilai rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama satu babak sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok sebesar 83,34 berada pada rentangan 76-85% dengan kualifikasi Baik (B). Klasifikasi kemampuan menulis naskah drama satu babak sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Sempurna (S) berjumlah 16 orang (50%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) berjumlah 16 orang (50%).

2. Kemampuan Menulis Naskah Drama Satu Babak sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) Siswa Kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok (Posttest)

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama satu babak sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok untuk keseluruhan indikator sebesar 82,29 berada pada rentangan 76-85% dengan kualifikasi Baik (B). Klasifikasi kemampuan menulis naskah drama satu babak sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok adalah sebagai berikut ini.

Pertama, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Sempurna (S) berjumlah 4 orang (12,50%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Baik Sekali (BS) berjumlah 9 orang (28,12%). Ketiga, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Baik (B) berjumlah 7 orang (21,88%). Keempat, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) berjumlah 9 orang (28,12%). Kelima, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Cukup (C) berjumlah 3 orang (9,38%). Kemampuan menulis naskah drama satu babak untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut ini.

Pertama, untuk indikator 1 (plot), diperoleh nilai rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama satu babak sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok sebesar 81,25 berada berada pada rentangan 76-85% dengan kualifikasi Baik (B). Klasifikasi kemampuan menulis naskah drama satu babak sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Sempurna (S) berjumlah 16 orang (50%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) berjumlah 14 orang (43,75%). Ketiga, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Kurang Sekali (KS) berjumlah 2 orang (6,25%).

(10)

Kedua, untuk indikator 2 (karakter), diperoleh nilai rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama satu babak sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok sebesar 70,84 berada pada rentangan 66-75% dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC). Klasifikasi kemampuan menulis naskah drama satu babak sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok adalah sebagai berikut ini.

Pertama, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Sempurna (S) berjumlah 5 orang (15,63%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) berjumlah 26 orang (81,25%). Ketiga, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Kurang Sekali (KS) berjumlah 1 orang (3,12%).

Ketiga, untuk indikator 3 (dialog), diperoleh nilai rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama satu babak sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok sebesar 82,29 berada pada rentangan 76-85% dengan kualifikasi Baik (B). Klasifikasi kemampuan menulis naskah drama satu babak sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Sempurna (S) berjumlah 20 orang (62,50%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) berjumlah 7 orang (21,88%). Ketiga, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Kurang Sekali (KS) berjumlah 5 orang (15,62%).

Ketiga, untuk indikator 4 (setting), diperoleh nilai rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama satu babak sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok sebesar 94,79 berada pada rentangan 86-95% dengan kualifikasi Baik Sekali (BS). Klasifikasi kemampuan menulis naskah drama satu babak sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Sempurna (S) berjumlah 28 orang (87,50%).

Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) berjumlah 3 orang (9,38%). Ketiga, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Kurang Sekali (KS) berjumlah 1 orang (3,12%).

3. Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Satu Babak Siswa Kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan menulis naskah drama satu babak siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok kelompok pretest berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) dengan perolehan rata-rata 75,78 sedangkan kemampuan menulis naskah drama satu babak siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok kelompok posttest berada pada kualifikasi Baik (B) dengan perolehan rata-rata 82,29. Hal ini berarti bahwa kemampuan menulis naskah drama satu babak siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) lebih rendah dibandingkan dengan kemampuan menulis naskah drama satu babak siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Jadi, penggunaan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) berhasil diterapkan dalam pembelajaran menulis naskah drama satu babak siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok.

Berdasarkan hasil uji-t, disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (H1) diterima pada taraf signifikan 95% dengan dk = n–1 karena thitung> ttabel(2,83 > 1,70). Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dalam pembelajaran menulis naskah drama satu babak siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok membantu siswa agar lebih mudah dalam menemukan ide, masalah atau konflik yang akan dijadikan tulisan naskah drama satu babak. Siswa juga bisa merangkai peristiwa atau jalan cerita yang akan ditulis menjadi naskah drama satu babak. Selain itu, siswa juga tahu jalan keluar masalah atau cara pemecahan masalah dalam cerita naskah drama yang ditulisnya.

(11)

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini.

Pertama, kemampuan menulis naskah drama satu babak sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) dengan perolehan rata-rata 75,78. Kedua, kemampuan menulis naskah drama satu babak sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok berada pada kualifikasi Baik (B) dengan perolehan rata-rata 82,29. Ketiga, penggunaan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) berhasil diterapkan dalam pembelajaran menulis naskah drama satu babak siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji-t yang disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (H1) diterima pada taraf signifikan 95% dengan dk = n–1 karena thitung> ttabel (2,83 >

1,70).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dalam pembelajaran menulis naskah drama satu babak siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok membantu siswa agar lebih mudah dalam menemukan ide, masalah atau konflik yang akan dijadikan tulisan naskah drama satu babak. Siswa juga bisa merangkai peristiwa atau jalan cerita yang akan ditulis menjadi naskah drama satu babak. Selain itu, siswa juga tahu jalan keluar masalah atau cara pemecahan masalah dalam cerita naskah drama yang ditulisnya.

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, penelitian ini mengemukakan saran sebagai berikut ini. Pertama, bagi siswa di SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok, agar sering berlatih menulis sehingga terampil dalam menulis naskah drama satu babak. Kedua, bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok, agar menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dalam pembelajaran menulis naskah drama satu babak. Ketiga, bagi peneliti lain, sebagai rujukan dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

Keempat, bagi peneliti sendiri, untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kemampuan menulis naskah drama satu babak siswa menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI).

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Endraswara, Suwardi. 2011. Metode Pembelajaran Drama (Apresiasi, Ekspresi, dan Pengkajian).

Yogyakarta: CAPS.

Hasanuddin WS. 2009. Drama: Karya dalam Dua Dimensi. Bandung: Angkasa Bandung.

Semi, M. Atar. 2009. Menulis Efektif. Bandung: Angkasa Bandung.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Trianto. 2014. Model-model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integratif/TKI). Jakarta: Prenada Media Group.

Wiyanto, Asul. 2002. Terampil Bermain Drama. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini terbukti dari terdapatnya perbandingan perolehan nilai rata-rata yang diperoleh siswa, dimana kemampuan membaca teks negosiasi sebelum menggunakan model