• Tidak ada hasil yang ditemukan

Empat Permata Manusia pdf

N/A
N/A
Annafsi Marifatul Huda

Academic year: 2024

Membagikan "Empat Permata Manusia pdf"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Empat Permata Manusia ىلأولا ةبطخلا

ِرِفاغغغ ،ِامل ّغغسلا ِمْيِرغغَكْلا ِمْيِظَعْلا ّيِلَعْلا ،ِام ّلَعْلا ِزغغْيِزَعْلا ِكغغِلَمْلا ِهغغلل ُدمحلا

ِهغغِب َف َغغصّتا اغغم ىَلَع ُهَناَحْبُس ُهُدَمْحَأ ،ِمَآثلا ِعيِمَج نم ِبْوّتلا ِلِباقو ِبْنّذلا

ِل ْغغضَفْلا ِلْيِزَج ْنِم ُهاَدْسأ ام ىلع ُهُرُك ْش َأو ،ِاماَرْكِلْاَو ِلَلَجْلا تاَفِص ْنِم اغغَهِب اوغغُجْرَأ ًةَداَه َغغش ُهغغَل َكْيِر َغغش َل ُهَدْحَو ُهللا ّلا َهلِا َل ْنَأ ُدَه ْشَأو ،ِاماَعْنِ ْلاو

َرغغَهْط َأ ْىِذّلا ُهُلْوُسَر و ُهُدْبَع اًدّمَحُم اَنَدّيَس ّنأ ُدَهْشأو ،ِامَلّسلا ِراَدِب َزْوَفْلا ىَلَعو ٍدّمَحُم َكِلْو ُغغسَرَو َكِدغغْبَع ىَلَع ّلَص ّمُهّللا ،ِامَلْس ِلْاَو َناَمْيِ ْلا ِهِب ُهللا .دعب اما ،ًارْيِثَك اًمْيِلْسَت ْمّلَسَو ،ِاماَرِكْلا ِةَراَرَبْلا هباحصأو ِهِلآ

َزاغغَف ْدغغَقَف ِهغغللا ىَوغغْقَتِب َياّيِا َو ْمُكْيِصْوُا : هللا ُمُكَمِحَر َنْوُمِلْسُمْلا َاهّي َأ اَيَف

َنْيِذّلا اهّيأ اي .َنْوُمَحْرُت ْمُكّلَعَل ُهْوُعْيِط َأَو َنْوُحِلْفُت ْمُكّلَعَل ُهْوُقّتاَف ،َنْوُقّتُمْلا .َنْوُمِلْسُم ْمُتْنَأَو ّلِإ ّنُتْوُمَتَلَو ِهِتاَقُت ّقَح َهللا اْوُقّتا اْوُنَمآ

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dalam bentuk terbaik. Ia diciptakan dengan bentuk fisik yang indah, juga diberi perangkat lunak yang sempurna, seperti akal pikiran, rasa, dan karsa (kehendak). Manusia berbeda dari makhluk Allah lainnya. Malaikat diciptakan hanya memiliki akal tanpa diberi syahwat dan nafsu.

Hewan dibekali syahwat sehingga hidupnya hanya mengikuti keinginan kebutuhan badannya; makan, minum, berhubungan badan dan segala keinginan yang bersifat jasmaniah. Sementara setan diciptakan hanya dengan bekal nafsu sehingga sepanjang hidupnya selalu ingkar akan nikmat Allah. Manusia, sebagaimana disebutkan dalam surat At-Tiin ayat 4 diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya:

ٍمْيِوْقَت ِنَسْحَا ْٓيِف َناَسْنِ ْلا اَنْقَلَخ ْدَقَل

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”

Manusia diciptakan dengan segala sesuatu yang dikaruniakan kepada malaikat, hewan dan setan, yakni berupa akal pikiran, syahwat, dan hawa nafsu. Oleh karena itu, kehidupan umat manusia lebih dinamis, karena manusia berjuang dalam tarikan

(2)

antara ketiganya. Manusia bisa menjadi seperti malaikat hanya tunduk patuh pada Allah, bisa seperti hewan hanya mementingkan keinginan jasmaninya, ataupun bisa seperti setan hanya mengumbar hawa nafsunya.

Sebagai makhluk ciptaan dalam bentuk terbaik, manusia dikaruniai empat hal sebagai permata dirinya. Empat permata ini disebutkan Rasulullah dalam hadistnya, sebagaimana dikutip oleh Ihya’ Ulumiddin.

اغغهليزُي َامَدَا ْيِنَب ِم ْغغسِج ْيِف َرِهاَوغغَج ُةغغَعَبْر َأ ملغغسو هيلع هللا ىلص ِهللا ُلْوُسَر َلاَق ُحِلاّصْلا ُلَمَعْلاَو ُءاَيَحْلاَو ُنْيّدلاَو ُلْقَعْلاَف ُرِهاَوَجْلا اّمَا َءاَي ْشَأ ُةَعَبْرَا

Rasulullah SAW bersabda, “Ada empat permata dalam tubuh manusia yang dapat hilang karena empat hal. Empat permata tersebut adalah akal, agama, sifat malu, dan amal salih”.

Akal adalah alat untuk memahami agama. Agama adalah rambu-rambu atau aturan yang memberikan arah pada manusia, sifat malu adalah pengendali, dan amal salih adalah buah dari akal memahami agama dengan pengendali berupa sifat malu tadi.

Akal menjadi pemimpin dalam tubuh manusia untuk memahami mana yang hak dan batil, mana yang patut ataupun tidak, mana yang harus dikerjakan ataupun ditinggalkan.

Ibnu Hajar al-Asyqalani dalam kitabnya Nashaihul Ibad mendefinisikan akal sebagai

ّقغغَحْلا ِهغغِب ُفَرغغْعُي ِنا َغغسْنِلا ِنْدغغَبِب اًقّلَعَتُم ىَلاَعَت ُهللا ُهَقَلَخ ّيِناَحْوُر ٌرَهْوَج ُلِطاَبْلاَو

“Permata ruhani ciptaan Allah yang berada dalam jasad manusia untuk mengetahui sesuatu yang hak dan batil.”

Maasyiral Muslimin rakhimakumullah,

Permata kedua yang dikaruniakan Allah kepada manusia adalah agama. Agama adalah aturan atau norma yang mengarahkan akal manusia untuk menerima hal-hal yang baik, layak dan pantas. Agama menjadi pedoman bagaimana manusia menjalani kehidupannya; bagaimana mengendalikan syahwat dan nafsu.

Akal sehat akan mengarahkan kita dapat menerima agama yang hanif (lurus), yang mampu memberikan ketenangan lahir batin dan dapat melahirkan sifat pengendali (malu), serta membuahkan amal salih.

Malu merupakan sifat yang dikembangkan oleh agama untuk mengendalikan perilaku manusia, yang dapat membedakan kita dengan hewan ataupun setan. Oleh karena itu, Ibnu Hajar al-Asqalani membagi malu menjadi dua, yakni haya’un nafsiyun dan haya’un imaniyun. Haya’un nafsiyun adalah rasa malu yang diberikan

(3)

Allah pada setiap manusia, seperti rasa malu memperlihatkan auratnya dan sejenisnya. Sifat ini tidak diberikan pada hewan.

Sementara haya’un imaniyun adalah

ِهللا َنِم اًفْوَخ يِصاَعَمْلا ِلْعِف ْنِم ُنِمْؤُملا َعَنْمَي ْنَأ

“Ketika seorang mukmin mampu mencegah dirinya untuk berbuat maksiat karena takut kepada Allah subhanahu wata'ala.”

Sifat ini hanya diberikan pada orang mukmin yang mampu menggunakan akalnya untuk memahami perintah dan larangan Allah. Karena itu, wajar jika Rasulullah pernah memberikan nasihat kepada sahabatnya dengan mengatakan:

ِناَمْيِ ْلا َنِم ُءاَيَحْلَا

“Malu itu sebagian dari iman.”

Malu untuk berbuat maksiat, malu meninggalkan perintah agama, malu tidak berbuat baik dan lain sebagainya.

Maasyiral Muslimin rakhimakumullah,

Permata yang terakhir yang dimiliki manusia adalah amal shalih, yakni perbuatan yang patut dan baik menurut kaidah agama. Amal shalih adalah buah dari kemampuan kita memahami agama, menjalankan perintah agama, serta kemampuan kita mengendalikan sikap dalam kehidupan. Banyak orang mampu memahami agama atau mengerti ilmu agama, tetapi tidak mampu mengendalikan syahwat dan nafsunya, sehingga ia tidak memiliki rasa malu, maka ia hanya bisa melakukan sesuatu yang hanya berorientasi pada kebutuhannya yang kadang merugikan orang lain. Contoh sederhana yang dapat kita amati dalam kehidupan sehari-hari, betapa banyak orang pandai agama tetapi tidak mampu mengendalikan diri, sehingga ia bukan mengamalkan ilmu agama, namun hanya memperalat agama untuk kepentingan dirinya atau kelempoknya. Maka akibat yang timbul dari itu bukan amal shalih tetapi justru maksiat.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Rasulullah dalam dalam hadits di atas juga mengingatkan pada kita akan bahaya yang mengancam empat permata manusia tersebut. Rasul mengatakan:

ُةغغَبْيِغْلاَو َءاَيَحْلا ُلْيِزُي ُعَمّطلاَو َنْيّدلا ُلْيِزُي ُدَسَحْلاَو َلْقَعْلا ُلْيِزُي ُبَضَغْلاَف

َحِلاّصلا َلَمَعْلا ُلْيِزُت

(4)

“Ghadlah (marah-marah) dapat menghilangkan akal, iri dan dengki (hasud) dapat menghilangkan agama, serakah (thama’) dapat menghilangkan sifat malu, dan menggunjing (ghibah) dapat menghilangkan amal shalih.

Maasyiral Muslimin rakhimakumullah

Semoga kita dapat mengoptimalkan permata yang ada dalam hidup kita untuk menjadi insan pilihan dan masuk dalam kategori muttaqin (orang yang memiliki ketakwaan).

ِرْكّذلاو ِتايلاِب ْمُكاّيِإَو ْيِنَعَفَنَو ،ِمْيِظَعلا ِنآْرُقلا يِف ْمكلَو ْيِل ُهللا َكَرَاب

ٌمْيِحَر ٌفْوُؤَر ّرَب ٌكِلَم ٌمْيِرَك ٌداّوَج ىَلَاعَت ُهّنإ .ِمْيِكَحلا

ةيناثلا ةبطخلا

(5)

ُهَدغغْحَو ُهغغّللا ّلإ َهغغَلِإ َل ْنَا ُدَه ْغغشَاَو َرغغَمَا اغغَمَك اًرغغْيِثَك اًدغغْمَح ِهّلِل ُدغغْمَحْلَا

ُهُدغغْبَع اًدّمَحُم اَنَدّي َغغس ّنَا ُدَه ْغغشَاَو َرغغَفَكَو َدَحَج ْنَمِل اًماَغْرِا ُهَل َكْيِر َشَل

ٍدّمَحُم اَنِدّي َغغس ىَلَع ْمّل َغغسَو ّل ّغغص ّمُهّللا ِر َغغشَبْلاَو ِسْنِلا ُدّيَس ُهُلْوُسَرَو

ٍرَبَخِب ٌنُذأَو ٍرَظَنِب ٌنْيَع ْتَلَصّتااَم ِهِبْحَصَو ِهِلآ ىَلَعَو

ُدْعَب اّمأ .

اغغَمَو اغغَهْنِم َرَهَظاغغَم َشِحاَوغغَفْلا اْوُرَذَو ىَلاغغَعَت َهّللا اْوُقّتِا ُساّنلا اَهّيَأ اَيَف

ّنَأ اْوغغُمَلْعاَو ِةَعاَمَجْلاَو ِةَعْمُجْلا ِرْوُضُحَو ِةَعاّطلا ىَلَع اْوُظِفاَحَو َنَطَب ىَلَعَت َلاغغَقَف ,ِه ِغغسْدُق ِةغغَكِئَلَمِب ىّنَآثَو ,ِهِسْفَنِب ِهْيِف َأَدَب ٍرْم َأِب ْمُكَرَمَأ َهّللا اغغَهّيَااَي ّىِبّنلا ىَلَع َنْوّل َغغصُي ُهغغَتَكِئَلَمَو َهغغّللا ّنِإ .اغغًمْيِلَع ًلِئاغغَق ْلَزغغَي ْمَلَو دّيَس ىَلَع ْمّلَسَو ّلَص ّمُهّللَا .ًامْيِلْسَت اْوُمّلَسَو ِهْيَلَع اْوّلَص اْوُنَمآ َنْيِذّلا

ِهِباَح ْغغصَاَو ِهغغِلَا ىَلَعَو َنْيِل َغغسْرُملْاَو ِءاغغِيِبْن َلْا ِمَتَخ ٍدّمَحُم اغغَن َلْوغغَمَو اغغَنِ

ِنْيّدِلا ِامْوَي ىَلِا ٍناَسْحِإِب ْمُهَل َنْيِعِباَتَو َنْيِعِباّتلا ِعِباَتَو َنْيِعِباَتَو َنْيِعَمْجَا

ْرغغِفْغا ّمُهلّلَا .َنْيِمِحاّرغغلا َمَحْرَا اغغَي َكغغِتَمْحَرِب ْمُهَعَم اّنَع هغغللا ى َغغضرْاَو

ْمُهْنِم ِءاغغغَيْح َ لَا ِتاغغغَنِمْؤُملْاَو َنْيِنِمْؤغغغُملْاَو ِتاَمِل ْغغغسُملْاَو َنْيِمِل ْغغغسُمْلِل

ْمَل ْنِإَو اَن َغغسُفْن َأ اغغَنْمَلَظ اغغَنّبَر *رغغٌي ِدغغَق ٍءي ْغغش ّلُك ىَلَع َكّنِا ِتاَوْمَلْاَو

ِءَلبَلْا اّنَع ْعغغَفْدا ّمُهلّلَا * َنْيِر ِغغساَخْلا َنِم ّنَنوغغُكَنَل اغغَنْمَحْرَتَو اغغَنَل ْرغِفغْغَت

َدِئاَد ّغغشلاَو َةغغَفلِتَخْمُلْا َفْوُي ُغغسَو َرغغَكْنُملْاَو َءا َغغشْحَفلْاَو َءاغغَبَولْاَو َءَلَغلْاَو نِاَدغغْلُب ْنِمَو ًة ّغغص اغغَخ اَذغغَه اَنِدغغَلَب ْنِم َنَطَب اَمَو اَهْنِم َرَهَظ اَم َنَحمِلْاَو

ِداَبِع ْنم اَنْلَعْجا ّمُهلّلَا * رٌي ِدَق ٍءي َش ّلُك ىَلَع َكّنِا ًةّماَع َنْيِمِلْسُملْا

َك ِداغغَبِع ْنم اغغَنْلَعْجاَو َنْيِقّتُمْلا َك ِداغغَبِع ْنم اغغَنْلَعْجاَو َنْيِحِلا ّغغصلا َك

َنْيِذّلا ك ِداغغَبِع ْنم اغغَنْلَعْجاَو َنْيِرِكا ّشلا ك ِداَبِع ْنم اَنْلَعْجاَو َنْيحِلْفُمْلا

َكغغِب ُذْوغغُعَن اّنِإ مهللا .َنْيّلاّضلا َلَو ْمِهْيَلَع ِبْوُضْغَمْلاِرْيَغ ْمِهْيَلَع َتْمَعْنَا .َكِطَخ َغغس ِعغغْيِمَجَو َكغغِتَمْقِن ِةَءاغغَجُفَو َكِتَيِفاَع ِلّوَحَتَو َكِتَمْعِن ِلاَوَز ْنِم

َداغغغَبِع .ِراّنلا َباَذَع اَنِقَو ًةَنَسَح ِةَرِخ ْلا يِفَو ًةَنَسَح اَيْنّدلا يِف اَنِتآ اَنّبَر

ِنَع ىَهْنَيَو ,ىَبْرغغُقْلا ىِذ ِءاَتْيِاَو , ِناَسْحِ ْلاَو ِلْدَعْلاِب ُرُم ْأَي هللا ّنِا !هللا

َهغغللا اْوُرُكْذاغغَف ,َنْوُرّكّذغغَت ْمُكّلَعَل ْمُكُظِعَي ,ِىْغَبْلاَو ِرَكْنُمغغغْلاَو ِءا َغغشْحَفْلا

.ُرَبْكَا ِهللا ُرْكِذَل َو ْمُكْدِزَي ِهِمَعِن ىَلَع ُهْوُرُك ْشاَو ْمُكْرُكْذَي َمْيِظَعْلا

Referensi

Dokumen terkait

Contoh-contoh seperti itu dimaksudkan agar bisa dijadikan pelajaran oleh orang lain agar tidak melakukan hal yang serupa dan benar-benar mengerti bahwa perilaku syirik itu

Sebagian besar dari masyarakat Indonesia akan berkata bahwa ulama adalah orang yang memiliki wawasan dalam ilmu agama, yaitu orang yang mengerti dan hafal

Terlepas dari motif imigran datang ke Denpasar yang saya rasa semua orang sudah pasti mengerti, dalam tulisan ini saya kemudian lebih mencoba memahami

Kenyataanya orang hafal belum tentu paham tetapi orang yang sudah paham pasti mengerti, pada disiplin ilmu akuntansi ini siswa dituntut untuk memahami bukan sekedar menghafal

Orang tua Rara tidak hanya mengerti dan memahami ajaran agama saja tetapi mereka juga menerapkan apa yang mereka ketahui terhadap Rara.. Kedua orang tua Rara

Tetapi, tentu saja beberapa orang ingin mengurangi rasa malu yang berlebihan sehingga mereka dapat memiliki kehidupan sosialisasi yang lebih menyenangkan dan

Sementara ciri orang yang memiliki konsep diri negatif adalah yakin akan kemampuannya mengatasi masalah, merasa setara dengan orang lain, menerima tanpa rasa malu, menyadari

Silsilah atau asal usul ilmu dari guru juga penting untuk diperhatikan karena jika kita belajar pada orang yang tak memiliki silsilah atau sanad, kita akan mendapatkan ilmu yang tidak