• Tidak ada hasil yang ditemukan

FARMASI KOMUNITAS LEMBAR MONITORING KOMPETENSI FARMASI KOMUNITAS

N/A
N/A
C-113- Ni Luh Putri Apriliani

Academic year: 2024

Membagikan "FARMASI KOMUNITAS LEMBAR MONITORING KOMPETENSI FARMASI KOMUNITAS"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

FARMASI KOMUNITAS

LEMBAR MONITORING KOMPETENSI FARMASI KOMUNITAS

OLEH :

Ni Luh Putri Apriliani (2009482010113/7C)

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2024

(2)

LEMBAR MONITORING

KOMPETENSI FARMASI KOMUNITAS PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI

NO KOMPETENSI HASIL KEGIATAN TANGGAL &

PARAF APOTEKER 1 Menjelaskan

Pengelolaan perbekalan farmasi di bidang perencanaan

Metode perencanaan yang diterapkan di Apotek Indobat Wr Supratman 1 adalah metode konsumsi. Metode ini didasarkan atas data konsumsi dari periode sebelumnya.

Perencanaan menggunakan metode konsumsi di Apotek Indobat Wr Supratman 1 melihat data obat yang habis di hari sebelumnya. Perencanaan ini dilakukan oleh apoteker setiap minggu selama dua kali. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kekosongan obat.

Di Apotek Indobat Wr Supratman 1, perencanannya sudah tersistem secara online di komputer melalui system apotek. Untuk analisis perencanaan kebutuhan sediaan farmasi di Apotek Indobat Wr Supratman 1 menggunakan sistem analisis ABC/Pareto.

Analisis ABC ini merupakan metode analisis yang mengelompokkan item sediaan farmasi berdasarkan kebutuhan dananya, yang terbagi atas 3 kelompok yaitu kelompok A (menyerap dana sekitar 70%

dari jumlah dana obat keseluruhan), kelompok B (menyerap dana sekitar 20%

dari jumlah dana obat keseluruhan), dan

(3)

kelompok C (menyerap dana sekitar 10%

dari jumlah dana obat keseluruhan). Di Apotek Indobat Wr Supratman 1, sediaan farmasi yang masuk dalam kelompok A merupakan kelompok obat yang fast moving dan tidak boleh terjadi kekosongan obat karena obat kelompok ini paling banyak dibutuhkan oleh pasien, contohnya adalah sanmol tablet, samcodin, demacolin dan tempra sirup. Kemudian contoh obat yang masuk dalam kelompok B di apotek ini yaitu adalah minyak GPU, madu TJ murni, ester C strip (obat penunjang), dan kelompok obat C yaitu obat yang paling jarang dikeluarkan, contohnya ada Lo Han Kuo, Vitalong C strip dan minyak Mutiara, serta sakatonik liver.

2 Menjelaskan

Pengelolaan perbekalan farmasi di bidang pengadaan

Proses pengadaan sediaan farmasi di apotek Indobat Wr Supratman 1 dilaksanakan dengan pembelian yang dibuktikan dengan adanya SP (Surat Pesanan). Sediaan farmasi yang tersedia di Apotek Indobat Wr Supratman 1 diperoleh dari Pedagang Besar Farmasi (PBF). Pengadaan sediaan farmasi dilaksanakan berdasarkan surat pesanan yang ditandatangani oleh Apoteker pemegang SIA dengan mencantumkan nomor SIPA. Di Apotek Indobat Wr Supratman 1, surat pesanan yang ada yaitu SP obat bebas (rangkap 2), SP Prekursor (rangkap 2). SP Narkotika dan Psikotropika

(4)

(rangkap 4). Surat pesanan di Apotek Indobat Wr Supratman 1 biasanya dalam bentuk sistem manual atau ditulis tangan.

Kemudian pengadaan sedian farmasi dilakukan setiap hari senin dan kamis.

3 Menjelaskan

Pengelolaan perbekalan farmasi di bidang penerimaan

Penerimaan sediaan farmasi di Apotek Indobat Wr Supratman 1 disesuaikan dengan faktur yang diserahkan PBF dengan surat pesanan dari apotek. Barang yang diterima oleh apotek dilakukan pengecekan ulang kembali oleh staf apotek meliputi nama obat,no batch, jumlah pesanan, tanggal kadaluwarsa, dan system pembayaran. Di apotek Indobat Wr Supratman 1 menggunakan system pembayaran dengan kredit dalam jangka waktu 1 bulan. Setelah faktur dilakukan pengecekan oleh staf apotek maka dilanjutkan dengan tanda tangan oleh apoteker dan di cap stempel apotek.

4 Menjelaskan

Pengelolaan perbekalan farmasi di bidang penyimpanan

Penyimpanan perbekalan farmasi di apotek Indobat Wr Supratman 1 menggunakan system alfabetis, serta farmakologi dan bentuk sediaan. Contohnya obat bebas dan bebas terbatas dalam bentuk sirup di letakan di etalase bagian depan. Kemudian untuk obat keras seperti antibiotic diletakkan di etalase belakang.

5 Menjelaskan

Pengelolaan perbekalan farmasi di bidang pemusnahan

Pemusnahan sediaan farmasi di Apotek Indobat Wr Supratman 1 dilakukan dengan mengumpulkan obat yang sudah kadaluwarsa, untuk tablet di musnahkan

(5)

dengan mortir dan stemper, untuk sirup dibuang pada air mengalir. Untuk kemasan obat dimusnahkan dengan cara digunting.

Pemusnahan disaksikan oleh apoteker dan staff apotek serta dibuatkan berita acara dan dokumentasi.

6 Menjelaskan

Pengelolaan perbekalan farmasi di bidang pengendalian

Pengendalian perbekalan farmasi di Apotek Indobat Wr Supratman 1 menggunakan sistem, dimana barang yang terjual akan langsung tercatat dalam sistem. Apotek Indobat Wr Supratman 1 melakukan stok opname setiap 1 bulan sekali

7 Menjelaskan

Pengelolaan perbekalan farmasi di bidang pencatatan

Pencatatan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memonitor transaksi perbekalan farmasi yang keluar dan masuk di apotek. Pencatatan dapat dilakukan dengan menggunakan bentuk digital dan manual. Di Apotek Indobat Wr Supratman 1

(6)

8 Menjelaskan

Pengelolaan perbekalan farmasi di bidang pelaporan

Pelaporan psikotropika dilakukan setiap bulan oleh apoteker penanggung jawab apotek melalui SIPNAP.

MENGETAHUI,

(apt. Komang Novera Bella Daneshwari, S.Farm)

(7)

LEMBAR MONITORING KOMPETENSI FARMASI KOMUNITAS PELAYANAN FARMASI KLINIK

NO KOMPETENSI HASIL KEGIATAN PARAF

APOTEKER 1 Menjelaskan

pengkajian Resep

Pengkajian resep yang dilakukan di Apotek Indobat Wr Supratman meliputi meliputi administrasi, kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis

2 Menjelaskan dispensing obat

Dispensing yang dilakukan di apotek Indobat Wr Supratman 1 dilakukan dengan tujuan untuk menyiapkan, menyerahkan dan memberikan informasi obat yang akan diserahkan kepada pasien. Dispensing dilaksanakan setelah kajian administratif, farmasetik dan klinik memenuhi syarat.

Apoteker di apotek juga dapat melayani obat non resep atau pelayanan swamedikasi.

3 Menjelaskan

Pelayanan Informasi Obat (PIO)

Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh apoteker dalam penyediaan dan pemberian informasi mengenai obat yang tidak memihak, dievaluasi dengan kritis dan dengan bukti terbaik dalam segala aspek penggunaan obat kepada profesi kesehatan lain, pasien atau masyarakat.

Informasi meliputi dosis, bentuk sediaan, formulasi khusus, rute dan metoda pemberian, farmakokinetik, farmakologi, terapeutik dan alternatif, efikasi, keamanan penggunaan pada ibu hamil dan menyusui, efek samping, interaksi, stabilitas, ketersediaan, harga, sifat fisika atau kimia dari Obat dan lain-lain. Di Apotek Indobat Wr Supratman 1, pemberian informasi obat kepada pasien dilakukan dengan memberikan informasi mengenai indikasi obat, cara penggunaan obat, dan lama penggunaan obat.

4 Menjelaskan konseling obat

Konseling Obat adalah suatu proses pelayanan dimana proses interaktif antara apoteker dengan pasien/keluarga untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kepatuhan sehingga terjadi perubahan perilaku dalam penggunaan obat dan menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien. Di apotek Indobat Wr Supratman 1 dilaksanakan kegiatan

(8)

konseling untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kepatuhan sehingga terjadi perubahan perilaku pasien dalam penggunaan obat

5 Pelayanan

Kefarmasian di rumah (home pharmacy care)

Pelayanan Kefarmasian di rumah (home pharmacy care) dilakukan oleh apoteker dengan melakukan kunjungan pasien dan atau pendampingan pasien untuk pelayanan kefarmasian di rumah dengan persetujuan pasien atau keluarga terutama bagi pasien khusus yg membutuhkan perhatian lebih.

Pelayanan kefarmasian di rumah (home pharmacy care) belum pernah dilakukan di Apotek Indobat Wr Supratman 1.

6 Menjelaskan Pemantauan Terapi Obat (PTO)

Pemantauan Terapi Obat (PTO) merupakan suatu proses yang dilakukan dalam memastikan bahwa seorang pasien mendapatkan terapi Obat yang efektif dan terjangkau dengan memaksimalkan efikasi dan meminimalkan efek samping. Pemantauan Terapi Obat di Apotek Indobat Wr Supratman 1 yaitu Apoteker berkomunikasi dengan pasien dimana dengan media Whatsapp, dimana pasien di follow up terkait terkait stok obat dan obat yang dirasakan.

7 Menjelaskan Monitoring Efek Samping Obat (MESO).

Monitoring Efek Samping Obat (MESO) merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap obat yang merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi. Di Apotek Indobat Wr Supratman 1 pernah terjadi kasus dengan pasien hipertensi dan sudah dilakukan monitoring efek samping obat dengan melakukan Analisa Naranjo

MENGETAHUI,

(apt. Komang Novera Bella Daneshwari, S.Farm)

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan model konseptual revitalisasi praktik farmasi komunitas terdiri dari 3 tahapan revitalisasi dengan sasaran peningkatan level kehadiran dan level imbalan apoteker,

Farmasi klinik menurut Permenkes RI No.58 tahun 2014 merupakan pelayanan langsung yang diberikan Apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkann outcame terapi

SOP DOKTER KEPERAWATAN • SOP SOP APOTEKER OUT COME PELAYANAN MELALUI ASUHAN STANDARD PELAYANAN FARMASI RS LEADERSHIPDAN MANAJEMEN DAN KOMPETENSI PROFESI DALAM

Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik.. Pelayanan

Pelayanan farmasi klinik meliputi: pengkajian resep, penyerahan obat, dan pemberian informasi obat; Pelayanan Informasi Obat (PIO); konseling; ronde/visite pasien (khusus

 Asisten Apoteker (lulusan DIII Farmasi) dengan pengalaman Praktik Resep dan bekerja di instansi terkait minimal 6 tahun.  Asisten Apoteker (lulusan SAA/SMF) dengan

Adapun yang termasuk dalam pelayanan farmasi klinik menurut Permenkes Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi pengkajian dan

2 Mampu melakukan pelayanan sediaan farmasi sesuai prosedur 2.1 Mampu melakuka review resep dan analisis kesesuaian rancangan terapi obat dalam resep 2.2 Mampu menjelaskan pilihan