• Tidak ada hasil yang ditemukan

Filosofi Mutu dalam Bisnis

N/A
N/A
amran asta

Academic year: 2024

Membagikan "Filosofi Mutu dalam Bisnis"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Q Q

(2)

Disajikan oleh : DR (c) Endah Fantini,A.md,S.T.,M.IKOM

(3)

MUTU

MUTU BERAWAL DARI BERAWAL DARI DIRI

DIRI KITA SENDIRI KITA SENDIRI

MUTU ADALAH NALURI MANUSIA MUTU ADALAH NALURI MANUSIA

KITA SELALU MENGHARAP, BAHKAN MENUNTUT, MUTU KITA SELALU MENGHARAP, BAHKAN MENUNTUT, MUTU DARI ORANG LAIN.

DARI ORANG LAIN.

TETAPI ORANG LAIN JUGA SELALU MENGHARAP DANTETAPI ORANG LAIN JUGA SELALU MENGHARAP DAN MENUNTUT MUTU DARI DIRI KITA.

MENUNTUT MUTU DARI DIRI KITA.

(4)

FILOSOFI MUTU KINERJA FILOSOFI MUTU KINERJA FILOSOFI MUTU KINERJA FILOSOFI MUTU KINERJA

1. Setiap pekerjaan menghasilkan barang dan/atau jasa.

2. Barang dan jasa itu diproduksi karena ada yang memerlukan.

3. Orang-orang yang memerlukan barang/jasa itu disebut pelanggan.

4. Barang dan/atau jasa itu merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh pelanggannya.

5. Barang atau jasa itu harus dibuat sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggannya.

6. Barang atau jasa itu disebut bermutu bila dapat meme- nuhi atau melebihi kebutuhan dan harapan

pelanggannya.

(5)

PENGERTIAN TENTANG PENGERTIAN TENTANG

MANAJEMEN MUTU MANAJEMEN MUTU

TERPADU TERPADU

PENGERTIAN TENTANG PENGERTIAN TENTANG

MANAJEMEN MUTU MANAJEMEN MUTU

TERPADU TERPADU

DI PERGURUAN TINGGI

DI PERGURUAN TINGGI

(6)

MANAJEMEN MUTU PERGURUAN TINGGI

Tanggung jawab siapa ?

Tugas siapa ?

Semua orang yang bekerja di PT ikut

bertanggung-jawab, dan karena itu juga harus ikut serta dalam pelaksanaannya.

Pimpinan seperti rektor, dekan, ketua

jurusan, dll bertanggung-jawab memimpin tugas manajemen itu. Mereka harus bisa

menjamin adanya pengelolaan pendidikan

(7)

PENGERTIAN TENTANG

MANAJEMEN MUTU TERPADU (MMT)

ATAU

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

PENGERTIAN TENTANG

MANAJEMEN MUTU TERPADU (MMT)

ATAU

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

MMT MMT

= =

T T

otal otal

Q Q

uality uality

M M

anagement anagement

(TQM) (TQM)

TotalTotal = Semua Hal/Aspek, dan = Semua Hal/Aspek, dan Oleh Semua Orang Oleh Semua Orang dalam Organisasi.

dalam Organisasi.

Manajemen konvensional yang dimanej 3M (Men, Money, Materials).

Dengan TQM yang dimanej adalah quality atau mutu dari barang dan/atau jasa yang dihasilkan.
(8)

MMT bukanlah seperangkat peraturan dan MMT bukanlah seperangkat peraturan dan

ketentuan yang kaku dan harus diikuti, melainkan ketentuan yang kaku dan harus diikuti, melainkan seperangkat

seperangkat prosedur prosedur dan dan prosesproses untuk untuk memperbaiki memperbaiki kinerja

kinerja dan dan meningkatkan mutu kerja.meningkatkan mutu kerja.

MMT adalah suatu cara lain dalam MMT adalah suatu cara lain dalam mengatur kerja mengatur kerja orang banyak

orang banyak, dengan menyelaraskan kerja mereka , dengan menyelaraskan kerja mereka sedemikian rupa sehingga orang-orang itu menghadapi sedemikian rupa sehingga orang-orang itu menghadapi tugasnya dengantugasnya dengan penuh semangatpenuh semangat dan dan berpartisipasiberpartisipasi

dalam

dalam perbaikan pelaksanaan pekerjaanperbaikan pelaksanaan pekerjaan..

MMT adalah suatu pola manajemen yang berisi MMT adalah suatu pola manajemen yang berisi prosedur-

prosedur- prosedur kerjaprosedur kerja agaragar dalam organisasi setiap dalam organisasi setiap orang

orang mau berusaha bekerja keras secara terus mau berusaha bekerja keras secara terus menerus

menerus memperbaiki jalanmemperbaiki jalan menuju sukses.menuju sukses.

(9)

 Tujuan utama MMT Tujuan utama MMT adalah meningkatkan mutu adalah meningkatkan mutu pekerjaan

pekerjaan , memperbaiki produktivitas , memperbaiki produktivitas dan dan efisiensi

efisiensi . .

 MMT menuntut adanya MMT menuntut adanya perubahan sifat perubahan sifat hubungan

hubungan antara yang mengelola (pimpinan) dan antara yang mengelola (pimpinan) dan yang melaksanakan

yang melaksanakan pekerjaan (dosen, karyawan, pekerjaan (dosen, karyawan, laboran, teknisi, dsb.)

laboran, teknisi, dsb.) Perintah dari atas Perintah dari atas diubah diubah menjadi

menjadi inisiatif dari bawah. inisiatif dari bawah. Tugas pimpinan Tugas pimpinan tidak hanya memberi perintah, tetapi

tidak hanya memberi perintah, tetapi mendorong mendorong dan dan memfasilitasi perbaikan mutu pekerjaan memfasilitasi perbaikan mutu pekerjaan

yang dilakukan oleh anggota/bawahannya.

yang dilakukan oleh anggota/bawahannya.

(10)

 Penerapan MMT meliputi Penerapan MMT meliputi lima lima unsur unsur utama : utama :

1. Arah & Sistem Manajemen. 1. Arah & Sistem Manajemen.

2. Pemberdayaan

2. Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Sumberdaya Manusia . . 3. Fokus pada Pelanggan.

4. Pengambilan

4. Pengambilan Keputusan Keputusan selalu ber- selalu ber- dasarkan Fakta / Data. dasarkan Fakta / Data.

5. Penggunaan

5. Penggunaan Teknologi yang Tepat Teknologi yang Tepat

untuk mendukung Unsur yang lain. untuk mendukung Unsur yang lain.

(11)

MMT dan PENDIDIKAN TINGGI MMT dan PENDIDIKAN TINGGI

 Dalam menerapkan MMT, Pendidikan Dalam menerapkan MMT, Pendidikan Tinggi dipersepsikan sebagai

Tinggi dipersepsikan sebagai industri industri jasa jasa atau industri pelayanan atau industri pelayanan , , bukan bukan

sebagai proses produksi.

sebagai proses produksi.

 Setiap industri jasa/pelayanan pasti Setiap industri jasa/pelayanan pasti memiliki

memiliki pelanggan pelanggan (customers). (customers).

(12)

 Pelanggan Pendidikan Tinggi Pelanggan Pendidikan Tinggi adalah : adalah : A. PELANGGAN EKSTERNAL :

A. PELANGGAN EKSTERNAL :

- PRIMER :

- PRIMER :

Kelompok Sasaran Utama: Mahasiswa Kelompok Sasaran Utama: Mahasiswa

- SEKUNDER: SEKUNDER:

Masyarakat, Pemerintah, OrangtuaMasyarakat, Pemerintah, Orangtua

mahasiswa yang membiayai.mahasiswa yang membiayai.

- TERSIER :

- TERSIER :

Fihak lain yang memanfaatkan Fihak lain yang memanfaatkan hasil pendidikan tinggi.

hasil pendidikan tinggi.

B. PELANGGAN INTERNAL : B. PELANGGAN INTERNAL :

- Para dosen, Unsur-unsur Pimpinan,

- Para dosen, Unsur-unsur Pimpinan,

(13)

 Jasa yang bermutu adalah yang dapat memberi kepuasan kepada pelanggannya.

 Semua pekerjaan di PT bersifat melayani pelanggan, karena itu harus bermutu

supaya memuaskan pelanggan.

 Mengapa???

 Apakah MUTU itu ? Apakah MUTU itu ?

Mutu adalah jasa/pelayanan atau produk

Mutu adalah jasa/pelayanan atau produk

yang menyamai atau melebihi kebutuhan

yang menyamai atau melebihi kebutuhan

(14)

WHAT IS TQM ?

Total Quality Management (TQM) is a Total Quality Management (TQM) is a

philosophy

philosophy, a set of tools, a set of tools, and a , and a process

process whose output yields customer whose output yields customer satisfaction

satisfaction and continuous and continuous improvement

improvement..

THE FORMULA OF SUCCESS IS : THE FORMULA OF SUCCESS IS :

Effective TrainingEffective Training

Effective ImplementationEffective Implementation Executive Involvement.Executive Involvement.

(15)

MUTU ADALAH PADUAN SIFAT-SIFAT MUTU ADALAH PADUAN SIFAT-SIFAT BARANG ATAU JASA, YANG BARANG ATAU JASA, YANG MMENUNJUKKAN ENUNJUKKAN

KEMAMPUANNYA DALAM MEMENUHI KEMAMPUANNYA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PELANGGAN, BAIK

KEBUTUHAN PELANGGAN, BAIK

KEBUTUHAN YANG DINYATAKAN MAUPUN KEBUTUHAN YANG DINYATAKAN MAUPUN

DEFINISI MUTU DEFINISI MUTU

Apakah Mutu itu ?

(16)

EMPAT USAHA MENDASAR UNTUK EMPAT USAHA MENDASAR UNTUK

MENGHASIKAN MUTU : MENGHASIKAN MUTU :

1. Ciptakan Situasi Menang-Menang, Bukan Kalah- Menang.

2. Utamakan Menumbuhkan Motivasi Intrinsik dalam Diri Setiap Orang.

3. Berorientasilah pada Proses dan Hasil Jangka Panjang.

4. Utamakan Mengembangkan Kerja sama, Bukan 1. Ciptakan Situasi Menang-Menang, Bukan Kalah- Menang.

2. Utamakan Menumbuhkan Motivasi Intrinsik dalam Diri Setiap Orang.

3. Berorientasilah pada Proses dan Hasil Jangka Panjang.

4. Utamakan Mengembangkan Kerja sama, Bukan

(17)

MUTU

MUTU BERAWAL DARI BERAWAL DARI DIRI

DIRI KITA SENDIRI KITA SENDIRI

MUTU ADALAH NALURI MANUSIA MUTU ADALAH NALURI MANUSIA

KITA SELALU MENGHARAP, BAHKAN MENUNTUT, KITA SELALU MENGHARAP, BAHKAN MENUNTUT, MUTU DARI ORANG LAIN.

MUTU DARI ORANG LAIN.

TETAPI ORANG LAIN JUGA SELALU MENGHARAP TETAPI ORANG LAIN JUGA SELALU MENGHARAP DAN DAN MENUNTUT MUTU DARI DIRI KITA.MENUNTUT MUTU DARI DIRI KITA.

(18)

Q

MUTU PELAYANAN JASAMUTU PELAYANAN JASA PENDIDIKAN PENDIDIKAN

PELANGGAN PELANGGAN

PEMBERI JASA PEMBERI JASA

• KEBUTUHAN

HARAPAN

JASA YANG BERMUTU

PUASPUAS PUASPUAS

Perlu ada interaksi antara pelanggan dan pemberi jasa.

(19)

JASA PERGURUAN TINGGI

( MUTU TERPADU )

MUTUMUTU P.T.P.T.

MUTUMUTU P.T.P.T.

JASA1

KURIKULER`

(JK)

6 JASA KEBIJAKAN

UMUM (JKU)

2 JASA PENELITIAN

(JP) 3 JASA PE- NGABDIAN

PD MASY.

(JPM) 5

JASA

ADMINISTRASI (JA)

4

JASA EKSTRA KURIKULER

(JEK)

(20)

ANALISIS MUTU PERGURUAN TINGGI ( I )

MUTU P.T.

JASA JASA JASA ADMINISTRASI EKSTRA KURI-

KEBIJAKAN

KULER UMUM

JASA PE- NGABDIAN

PD MASY.

JASA JASA

PENELITIAN KURIKULER

(21)

ANALISIS MUTU PERGURUAN TINGGI (II)

MUTU JASA PT PERALATAN

PERALATAN MATERIALMATERIAL ORANG ORANG

LINGKUNGAN PROSEDUR

(22)
(23)
(24)

STRATEGI PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

MUTU

PROSES KERJA PROSES KERJA

SUASANASUASANA KONDUSIF KONDUSIF

SDM &

SDM & PRASARANA & PRASARANA &

SARANA SARANA PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN

INSTITUSI INSTITUSI

(25)

25

Q





Margono Slamet, (1995)

KUALITAS KUALITAS

Pendidikan S2 / S

3

DN / LN

Penataran & Pelatihan DN / LN

Gedu ng

&

Per alatan

Buku &

Jurn al I

Pen atara

n Meto d.

Ris et Program

Pengembangan Diri

Bantuan Teknis & Pakar

Lokakarya MMT &

stem Adm

in. PT Staf Pengajar

Lebih Baik

Penyempurnaan Kurikulum

Lab ora

tories Berfu

ng si &

Men un

jan g

PerpBaikustakaan

& F

asilitas Sistem

Manaje men

Pene litian

Man ajem

en & Admin.

PT yan g baik.

Baru Kebijakan Materi Pengajaran

Baik & Relevan

Proses Belajar- Mengajar Baik Pela

yana Kpd Mah

asisw a Baik

Ban yak R

iset

&

Pub likasi

Pelayanan kpd. Masyarakat Baik Kepemimpinan

& Wawasan Suasana Akademis

Kaitan

Den gan Lem

baga

Ilmiah Kaitan dengan Industri & Bisnis

PARADIGMA PENGEMBANGAN PARADIGMA PENGEMBANGAN PERGURUAN TINGGI

PERGURUAN TINGGI



(26)

PENATAAN SISTEM PENATAAN SISTEM PERGURUAN TINGGI PERGURUAN TINGGI

 PENGEMBANGAN OTONOMI.PENGEMBANGAN OTONOMI.

AKUNTABILITAS.AKUNTABILITAS.

TEMPAT YANG MENGEMUKA BAGITEMPAT YANG MENGEMUKA BAGI

MOTIVASI SIVITAS AKADEMIKA DALAM SISTEM.MOTIVASI SIVITAS AKADEMIKA DALAM SISTEM.

 EVALUASI DIRI SEBAGAI DASAREVALUASI DIRI SEBAGAI DASAR

PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN.PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN.

 AKREDITASI.AKREDITASI.

BAGI : BAGI :

PENINGKATAN KUALITAS PENINGKATAN KUALITAS

BERKESINAMBUNGAN BERKESINAMBUNGAN

(27)

PARADIGMA BARU PARADIGMA BARU

PENATAAN PENDIDIKAN TINGGI PENATAAN PENDIDIKAN TINGGI

Otonomi Otonomi

Evaluasi Diri Evaluasi Diri

Akuntabilitas Akuntabilitas

Akreditasi Akreditasi

Kualitas

Lima komponen yang saling terkait ini perlu dijabarkan menjadi seperangkat peraturan, pengaturan dan kesepakatan,

yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan dalam

(28)

IMPLIKASI KPPTJP III

Bekerja dengan :

PENINGKATAN KUALITAS BERKELANJUTAN.

PARADIGMA BARU PENATAAN PENDIDIKAN TINGGI.

RENCANA BERORIENTASI PADA PROGRAM.

PENENTUAN PRIORITAS YANG LEBIH KETAT.

PUSAT KEPUTUSAN TERSEBAR.

Bukan dengan :

CARA KERJA LAMA.

MARGINALISASI.

RENCANA BERORIENTASI PADA DANA.

MANAJEMEN MONOLITIK / POLA MANAJEMEN TERPUSAT.

PERHATIAN TERLALU BESAR PADA HASIL (MENGU-

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen ini membahas tentang komunikasi organisasi dari sudut pandang ekonomi dan

Dokumen ini membahas tentang definisi kualitas dari sudut pandang produsen dan

Dokumen ini membahas tentang kriteria penilaian naskah gagasan kreatif dari sudut pandang

Dokumen ini membahas tentang sejarah Kota Surakarta Hadiningrat dan peran pasar dalam budaya

Dokumen ini membahas tentang pengambilan keputusan karir dari sudut pandang

Dokumen ini membahas tentang studi kesobanan aplikasi CAMSCANNER dari sudut pandang

Dokumen ini membahas tentang peran misi dalam pertumbuhan Gereja dari sudut pandang teologi

Dokumen ini merupakan tugas mata kuliah Pengantar Hukum Bisnis yang membahas tentang perusahaan go public, pasar modal, anti monopoli dan persaingan curang, serta penanaman modal