• Tidak ada hasil yang ditemukan

FILSAFAT PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA

N/A
N/A
Mulya Adi Saputra

Academic year: 2023

Membagikan " FILSAFAT PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

FILSAFAT PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA

MULYA ADI SAPUTRA 221011401587

(2)

Pancasila adalah Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dan ditetapkan oleh

PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.

(3)

Secara etimologis ( ilmu tentang asal kata), Filsafat berasal dari Bahasa Yunani, Philos atau Philein = gemar / cinta dan Sophia atau Sophos = hikmah / kebijaksanaan. Jadi secara harfiah dapat diartikan sebagai cinta kebijaksanaan.

Dari istilah tersebut dapat diartikan bahwa orang yang berfilsafat adalah orang yang gemar atau mencintai kebenaran / kebijaksanaan

filsafat berarti alam berpikir atau alam pikiran Filsafat dapat dikatakan aktivitas manusia untuk merenungkan tentang segala sesuatu yang ada, sehingga mempunyai makna yang mendalam bagi dirinya. Apabila seseorang dapat menangkap makna yang ada, maka dapat menggunakan makna tersebut sebagai pedoman hidupnya. Dengan demikian berfilsafat berarti berpikir, tetapi berpikir secara mendalam. Artinya berpikir sampai ke akar-akarnya dan dengan sungguh-sungguh tentang hakikat sesuatu.

(4)

Filsafat S e b a g a i P r o d u k d a n P r o s e s

Filsafat sebagai Produk adalah

• Berupa jenis-jenis pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiran-pemikiran dari para filsuf yang merupakan aliran / sistem filsafat tertentu seperti : rasionalisme, materialisme, pragmatisme, dll.

• Suatu jenis masalah yang dihadapi manusia sebagai hasil dari aktivitas berfilsafat. Manusia selalu mencari suatu kebenaran yang timbul dari persoalan / masalah yang bersumber pada akal manusia.

(5)

Filsafat S e b a g a i P r o d u k d a n P r o s e s

Filsafat sebagai Proses adalah

• Suatu kegiatan / aktivitas berfilsafat, dalam proses pemecahan suatu masalah dengan menggunakan cara dan metode tertentu yang sesuai dengan obyeknya sehingga filsafat merupakan sistem pengetahuan yang bersifat dinamis.

(6)

S i s t e m Filsafat

Sistem filsafat harus komprehensif, dalam arti tidak ada suatu hal yang berada di luar jangkauannya. Sistem filsafat dikatakan memadai apabila mencakup suatu penjelasan terhadap semua gejala realitas yang sangat luas yang dihadapi manusia, mencakup segala sesuatu baik hal-hal yang dapat ditangkap dengan indera maupun yang dapat ditangkap dengan akal.

Karena jangkauan filsafat sangat luas maka suatu sistem filsafat dengan sendirinya mencakup pemikiran teoretis tentang realitas, baik itu tentang Tuhan, alam maupun manusia itu sendiri.

unsur-unsur atau ajaran tentang realitas tersebut harus saling berhubungan satu dengan lainnya dalam hubungan yang menyeluruh (komprehensif), sehingga suatu sistem filsafat merupakan suatu kebenaran yang mutlak.

(7)

A s a l M u l a Pancasila s e b a g a i D a s a r Filsafat

Terbentuknya Pancasila melalui suatu proses panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.

Secara kausalitas (sebab terjadinya) Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafat negara, nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-silanya telah ada dan berasal dari nenek moyang bangsa Indonesia sendiri berupa nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan dan nilai- nilai religius.

Selanjutnya para pendiri negara mengangkat nilai-nilai tersebut, merumuskan secara musyawarah mufakat, antara lain dalam sidang-sidang BPUPKI ( Badan Penyelidik Usaha- usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ) pertama, sidang Panitia Sembilan yang diketuai Ir Soekarno, menghasilkan Piagam Jakarta dan memuat Pancasila. Kemudian dibahas kembali dalam sidang-sidang BPUPKI kedua, selanjutnya disempurnakan dalam sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ) dan akhirnya disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.

(8)

Untuk memiliki pengetahuan yang lengkap tentang proses terjadinya Pancasila, maka secara ilmiah harus ditinjau berdasarkan teori kausalitas, yang terdiri dari : kausa materialis, kausa formalis, kausa efisien dan kausa finalis.

Menurut Notonegoro apabila ditinjau dari asal mula atau sebab terjadinya maka Pancasila memenuhi syarat ke empat kausa tersebut di atas, yaitu :

Kausa Materialis ( Asal Mula Bahan ).

Kausa Formalis (Asal Mula Bentuk).

Kausa Efisien ( Asal Mula Karya ).

Kausa Finalis ( Asal Mula Tujuan ).

(9)

Filsafat Indonesia pernah dirumuskan sebagai berikut:

komunal

kekeluargaan

kerjasama

sabar

percaya kepada Tuhan yang Maha Esa

Rumusan diatas berkembang menjadi ciri khas kepribadian rakyat Indonesia, yaitu:

gotong royong

kekeluargaan

keTuhanan yang Maha Esa

kerakyatan

kemanusiaan

keadilan

ramah-tamah

sifat bhineka tunggal ika

(10)

S u s u n a n Pancasila a d a l a h Hierarkis d a n M e m p u n y a i B e n t u k Piramida

lima sila tersebut menunjukkan suatu rangkaian tingkat kedalaman dan keluasannya, isi tiap-tiap sila yang dibawahnya merupakan pengkhususan dari sila-sila diatasnya.

Sila ke-Tuhanan yang Maha Esa adalah ke-Tuhanan yang berperikemanusiaan, yang membangun, memelihara dan mengembangkan persatuan indonesia yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial. Dengan demikian tiap-tiap sila didalamnya mengandung pula sila lainnya.

Sila ke-Tuhanan yang Maha Esa merupakan landasan utama bagi slla-sila lainnya , meliputi dan menjiwai slla-sila :

Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,

Kerakyatan,……..

Keadilan………….

(11)

Pancasila s e b a g a i S u a t u S i s t e m Kefilsafatan

• Ditinjau dari segi kedudukan Pancasila sebagai filsafat moralitas dan sebagai ideologi negara maka dapat dilihat bahwa sila-sila dari Pancasila itu saling berhubungan satu dengan lainnya, meskipun masing-masing sila memiliki fungsinya sendiri.

• Ditinjau dari keseluruhan sila-sila Pancasila dapat disusun sebagai suatu sistem yang bersifat berjenjang mulai dari sila pertama sampai dengan sila yang kelima. Sila yang lebih dahulu memiliki cakupan yang

dari sila yang lebih luas, oleh sebab itu sifatnya lebih umum

berikutnya dan sila yang terakhir ( sila ke lima) merupakan pengkhususan dari sila-sila sebelumnya.

(12)

Pancasila s e b a g a i S u a t u S i s t e m Kefilsafatan

• Drs. Moh. Yamin mengatakan bahwa sila-sila Pancasila itu masing- masing saling kait mengkait, merupakan suatu kesatuan pandangan yang menyeluruh. Kelima silanya tersusun secara harmonis. Oleh sebab itu maka Pancasila benar-benar merupakan suatu sistem filsafat.

• Pancasila mencakup tiga masalah hidup manusia yang merupakan nilai- nilai hidup kemanusiaan yang meliputi prinsip bagaimana seharusnya manusia bersikap terhadap Tuhan, terhadap diri sendiri dan terhadap sesama makhluk hidup, termasuk terhadap alam lingkungannya.

(13)

Pancasila sudah memenuhi syarat disebut sebagai sistem kefilsafatan.

Pancasila merupakan hasil pemikiran manusia Indonesia secara mendalam, sistematik dan menyeluruh tentang kenyataan yang ada.

Dengan demikian Pancasila merupakan cerminan pandangan bangsa Indonesia dalam menghadapi realitas yang ada karena dalam Pancasila

secara tegas tercermin pandangan bangsa Indonesia tentang Tuhan, manusia serta rakyat dan adil.

Referensi

Dokumen terkait

Awal dari filsafat adalah bertanya,bertanya tentang apa saja,atau singkatnya ,mempersoalkan realitas.dua unsur penting dalam berfilsafat adalah “mempersoalkan” dan

Potret kepemilikan nilai mencintai kebenaran tersebut dapat diartikan bahwa para mahasiswa telah memiliki 7 ciri-ciri pribadi yang memiliki nilai mencintai kebenaran, yaitu

@ Filsafat yang berarti “cinta pada kebijak- sanaan” adalah “ingin tahu secara men- dalam dan mendasar atau secara funda- mental mengenai hakikat kebenaran se suatu..

Istilah filsafat sudah tidak asing lagi di dengarnya istilah ini dipergunakan dalam berbagai konteks tapi kita harus tahu dulu apa itu filsafat dan fungsi filsafat serta

Deskripsi Matakuliah : Matatakuliah ini mengkaji : pendekatan dan sistematika filsafat, filsafat pendidikan, kebudayaan sebagai isi pendidikan, teori-teori kebenaran, teori

Filsafat menanyakan segala sesuatu dari kegiatan berfikir kita dari awal sampai akhir seperti di nyatakan oleh socrates dalam perkembangannya kemajuan manusia dalam berfilsafat

Bahwa perkembangan filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir-pikir dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan

Teologi adalah ilmu yang mempelajari tentang Allah dan segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragagama, Filsafat adalah Filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau keinginan