• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMAT LAPRAK STERILISASI

Afi

Academic year: 2023

Membagikan "FORMAT LAPRAK STERILISASI"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

STERILISASI

Disusun Oleh:

Nama : Jihan Afifah Nugrahaini

NIM : K4322063

Kelas : C

Kelompok/Asisten : 9/ Dian A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2023

(2)

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

I. JUDUL : Sterilisasi

II. TUJUAN :

a. Mahasiswa dapat membuat media pertumbuhan Nutrient Agar (Luria Agar), Nutrient Broth (Luria Broth), dan Potato Dextrose Agar

b. Mahasiswa dapat melakukan sterilisasi dengan autoklaf, filtrasi, tyndalisasi, dan melakukan kerja aseptis

III. ALAT DAN BAHAN

Alat: Autoklaf, stirrer, magnet stirrer, LAF, cawan petri, erlenmeyer, gelas ukur, gelas bekker, karet gelang, kertas buram, plastik, alumunium foil, kapas

Bahan: Aquades, bubuk NA, bubuk NB

IV. DASAR TEORI

Sterilisasi adalah proses suatu objek, lingkungan dan material yang dijadikan steril, dimana kondisi objek terbebas dari segala jenis sel hidup, bakteri dan spora.

Sterilisasi terbagi dalam tiga metode, yaitu metode kimia, fisik dan kombinasi fisik kimia. Metode fisik mencakup pemanasan, penyaringan, pembakaran, penggunaan gelombang ultrasonik dan penggunaan radiasi seperti autoklaf (Maulana, 2019).

Pemanasan merupakan metode lazim yang berefek mematikan melalui denaturasi protein dan asam amino dari suatu organisme. Di suhu sterilisasi, membran menjadi labil dan asam amino terdegradasi. Metode sterilisasi kimia adalah sterilisasi dengan disinfektan sebagai bahan kimiawi untuk membunuh mikroba. Tidak semua jenis disinfektan merupakan bahan antiseptik karena antiseptik harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh (Rahmi, 2021). Terkadang penambahan bahan menjadikan cara proses sterilisasi dari kuman. Metode fisik dan kimiawi adalah metode yang menggabungkan metode fisik dan kimia dalam satu waktu (Wulandari et al., 2022).

Mikroorganisme menggunakan nutrisi di media perkembangan berupa molekul kecil yang berfungsi sebagai penyusun komponen sel nya. Setiap mikroorganisme

(3)

memiliki material nutrisi yang berbeda-beda sehingga adanya media kultur dibuat secara bervariasi baik segi bentuk maupun komposisi, hal ini menyesuaikan jenis spesies yang ingin dikulturkan (Atmanto et al., 2022). Pembuatan media kultur bertujuan untuk menstabilkan keseimbangan campuran nutrisi yang diperlukan dalam pertumbuhan mikroorganisme dan menyediakan kondisi sintesis seperti kondisi alami yang penting bagi pertumbuhan (Aminatus et al., 2021).

Melalui penggunaan media kultur, dapat diidentifikasi jenis spesies yang sedang dikembakbiakkan melalui mikroskop cahaya dengan membuat pulasan bakteri dengan ataupun tanpa pewarnaan. Media kultur yang baik akan terjangkau dan mudah dalam persiapan, pembuatan dan pengaplikasian (Ni, 2017). Jenis media kultur bervariasi mulai dari padat hingga cair dan alami hingga sintesis. Media Nutrient Agar digunakan agar terlihat bakteri dengan koloni yang lebih besar dikarenakan media ini teruji baik untuk perkembangan bakteri yang menyebabkan proses metabolisme bakteri berlangsung optimal (Anisah & Rahayu, 2015). Media NB berbentuk cair efektif jika digunakan dalam mendukung pertumbuhan mikroba, namun harga media ini sangatlah mahal dan sulit didapatkan (Gunawan et al., 2020)

V. PEMBAHASAN A. Sterilisasi Fisik

Gambar Deskripsi

Sterilisasi fisik dilakukan dengan beberapa cara dengan langkah-langkah berikut ini:

1. Menyemprotkan alkohol di meja yang akan digunakan untuk membuat media kultur agar meja menjadi steril dan persiapan alat bahan media kultur tidak terkontaminasi.

(4)

2. Memasukkan cawan petri ke dalam autoclave dengan melalui pembungkusan kertas buram dan dijadikan satu dalam bungkus plastik berkaret agar kertas buram dapat menyerap uap air dan plastik dapat mencegah kontaminasi dari lingkungan luar.

3. Memanaskan bibir cawan petri dengan api bunsen, pada tangan kiri memagang cawan petri dengan posisi memeluk cawan petri dan mendekatkan bibir cawan petri pada api bunsen agar cawan petri steril.

4. Memanaskan bibir erlenmeyer dengan api bunsen, pada tangan kanan memegang erlenmeyer dan memutar- mutarkan bibir erlenmeyer disekitar api bunsen. Sebelumnya diperlukan untuk membuka aluminium foil dan kapas menggunakan tangan kanan. Langkah ini dilakukan dengan posisi memeluk bunsen agar mencegah kontaminasi dari luar.

B. Sterilisasi Autoklaf

Gambar Deskripsi

1. Membungkus cawan petri dengan kertas buram. Meletakkan cawan petri ditengah lembar kertas buram, lalu melipat kedua sisi kertas buram menutupi permukaan cawan petri. Setelah itu, ujung kertas dilipat bolak balik seperti sedang melipat kipas, lalu sisi kanan kiri kertas buram dilipat bentuk segitiga menyesuaikan cawan petri, sehingga didapatkan ujung runcing pada kedua sisi. Terakhir,

(5)

melipat ujung tersebut kearah bawah dan memastikan kertas tidak sobek.

2. Menumpuk cawan petri yang sudah dibungkus kertas buram dengan meletakkan ukuran cawan petri paling besar di paling bawah dilanjutkan ukuran yang lebih kecil, dan seterusnya.

3. Mengemas cawan petri yang sudah disusun ke plastik HDPE. Penggunaan plastik ini dikarenakan sifatnya yang tahan panas dan tahan tekanan, sehingga memudahkan dalam proses sterilisasi serta menjaga alat dan bahan tetap steril.

4. Mengikat ujung plastik HDPE dengan karet gelang supaya tetap dalam keadaan rapat dan cawan petri tidak terlepas dari plastik HDPE.

5. Menyusun cawan petri yang berukuran besar di bawah dan ukuran lebih kecil di atas ke dalam keranjang besi autoklaf.

(6)

6. Memasukkan keranjang besi yang berisi cawan petri ke dalam tabung autoklaf.

7. Memutar tuas penutup tabung autoklaf dan memastikan sudah tertutup rapat.

8. Mensterilkan cawan petri dalam autoklaf selama 1 jam dengan suhu 121˚C dan tekanan 2 ATM. Setelah 1 jam autoklaf akan berbunyi dan biarkan selama 10-15 menit agar tidak terjadi ledakan karena perbedaan tekanan.

C. Membuat media

1) NA (Nutrient Agar)

Gambar Deskripsi

1. Mengukur 50 ml aquades dengan menggunakan gelas ukur

(7)

2. Menuangkan 2 gram bubuk Nutrient Agar ke dalam gelas erlenmeyer

3. Menuangkan 50 ml aquades ke dalam gelas erlenmeyer yang berisi 2 gram Nutrient Agar

4. Menghomogenkan NA dan aquades dengan menggoyangkannnya secara perlahan

5. Memasukkan 1 magnet stirer ke dalam gelas erlenmeyer menggunakan 1 magnet lainnya dari luar

(8)

6. Menstirer larutan NA sampai benar-benar homogen

7. Mengambil magnet stirer dari dalam erlenmeyer dengan magnet lainnya dari luar

8. Menutup bibir erlenmeyer menggunakan kapas yang dilipat-lipat sehingga dapat menutup erlenmeyer dengan rapat

9. Menutup bibir erlenmeyer menggunakan alumunium foil secara menyeluruh menutupi kapas dan bibir erlenmeyer.

(9)

10. Membungkus bibir erlenmeyer dengan melapisinya lagi menggunakan plastik dan karet agar tertutup rapat dan tidak terkontaminasi lingkungan luar.

2) NB (Nutrient Broth)

Gambar Deskripsi

1. Mengukur 50 ml aquades dengan menggunakan gelas ukur

2. Menuangkan 2 gram bubuk Nutrient Broth ke dalam gelas erlenmeyer

3. Menuangkan 50 ml aquades ke dalam gelas erlenmeyer yang berisi 2 gram Nutrient Broth

(10)

4. Menghomogenkan bubuk NB dan aquades dengan menggoyang-goyangkan secara perlahan

5. Memasukkan 1 magnet stirer ke dalam gelas erlenmeyer menggunakan 1 magnet lainnya dari luar

6. Menstirer larutan NB sampai benar-benar homogen

7. Mengambil magnet stirer dari dalam erlenmeyer dengan magnet lainnya dari luar

8. Menutup bibir erlenmeyer berisi NB menggunakan kapas yang dilipat-lipat sehingga dapat menutup erlenmeyer dengan rapat

(11)

9. Menutup bibir erlenmeyer berisi NB menggunakan alumunium foil secara menyeluruh menutupi kapas dan bibir erlenmeyer.

10. Membungkus bibir erlenmeyer dengan melapisinya lagi menggunakan plastik dan karet agar tertutup rapat dan tidak terkontaminasi lingkungan luar.

3) Perbedaan NA dan NB

Media NA merupakan media padat yang terbuat dari alga merah dicampur dengan peprone dan agar. Agar sebagai polisakarida dari alga merah berfungsi sebagai pemadat media. Media NA mengandung nutrisi yang bervariasi untuk pertumbuhan bakteri, seperti sulfur, vitamin, karbon, fosfor. Media NB merupakan media cair dari ekstrak daging dicampurkan peptone dan air. NB mengandung nutrisi bervariasi yang mendukung perkembangan bakteri, namun tidak mengandung agar sehingga bersifat cair (Wahyuningsih & Zulaika, 2019).

D. Sterilisasi Laminar Air Flow (LAF)

Gambar Deskripsi

1. Menyemprotkan alkohol pada telapak tangan praktikan sebelum melakukan kegiatan supaya membunuh mikroba dan bakteri yang dapat mengkontaminasi.

(12)

2. Membuka kertas buram pada cawan petri dengan posisi praktikan memeluk Bunsen, ini dilakukan untuk menjaga suhu panas disekitar cawan petri agar tetap steril

3. Memanaskan bibir cawan petri dan bibir erlenmeyer. Cawan petri dipegang menggunakan tangan kiri dan bibir cawan petri dipijarkan dengan api Bunsen. Tangan kanan membuka kapas yang ada dimulut tabung erlenmayer dengan memastikan menjepit kapas disela jari. Lalu bibir Erlenmeyer di pijarkan pada api Bunsen.

4. Menuangkan media NA ke cawan petri sebanyak setengah volume cawan petri.

5. Menutup kembali erlenmeyer dengan kapas dan alumunium foil. Lalu bibir Erlenmeyer yang telah berisi media dipijarkan dan di seal dengan plastic seal agar tidak terjadi kontaminasi.

E. Menuang Media NA

Gambar Deskripsi

(13)

1. Membuka bungkusan cawan petri yang telah disterilkan

2. Membakar bibir cawan petri secara menyeluruh menggunakan tangan kiri dengan posisi memeluk bunsen

3. Membakar bibir erlenmeyer yang berisi NA menggunakan tangan kanan setelah membuka alumunium foil dan mengambil kapas di dalamnya, posisi kapas saat dibuka dan diletakkan tetap berada didalam alumunium foil agar tidak terkena lingkungan yang dapat mengkontaminasi

4. Menuangkan NA ke dalam cawan petri yang hanya dibuka sedikit sebesar bibir erlenmeyer. Langkah ini dilakukan didekat api bunsen dengan posisi memeluk bunsen, dimana tangan kanan memegang erlenmeyer dan tangan kiri memegang cawan petri. Setelah selesai penuangan, segera menutup erlenmeyer menggunakan kapas dan alumunium foil

(14)

5. Membakar bibir cawan petri yang berisi NA sebelum di seal dan didiamkan agar meminimalisir kontaminasi dari luar

6. Mensealkan cawan petri yang berisi NA secara rapat untuk menjaga kesterilan media

7. Mendiamkan media NA hingga menjadi padat selama 48 jam

F. Data Pengamatan

Media Gambar Analisis

Media 1 Hasil praktikum menunjukkan

bahwa pada media yang dibuat mengandung kontaminasi yang terlihat dari kemunculan koloni- koloni bakteri berwarna putih dan kuning dengan warna media kekuningan keruh. Hal ini dikarenakan saat penuangan media ke dalam cawan petri, NA

(15)

sudah mulai menggumpal dengan penuangan yang lama serta jauh dari api bunsen. Selain itu waktu jarak antara penuangan dan seal terlalu lama sehingga terjadi kontaminasi. Seharusnya, media NA ketika dilakukan sterilisasi dibuka secukupnya saja dalam jarak dekat dengan api bunsen, pemanasan yang telah dilakukan pada larutan NA seharusnya menjadikan potensi besar untuk media NA lebih steril, namun jika setelah pemanasan terjadi paparan udara luar yang lama dan menjauh dari nyala api bunsen menyebabkan kontaminasi pada bakteri lebih besar (Tawarniate, 2023)

(16)

VI. KESIMPULAN

Sterilisasi adalah proses suatu objek, lingkungan dan material yang dijadikan steril, dimana kondisi objek terbebas dari segala jenis sel hidup, bakteri dan spora.

Sterilisasi terbagi dalam tiga metode, yaitu metode kimia, fisik dan kombinasi fisik kimia. Pelaksanaan sterilisasi dilakukan dengan keahlian dalam penggunaan bahan, metode, dan waktu.

Media NA yang telah dibuat mengandung kontaminasi bakteri berupa koloni berwarna putih dan kuning. Kontaminasi ini terjadi karena penuangan NA di cawan petri yang jauh dari api bunsen, larutan NA yang sudah mengental sebelum dituangkan dalam cawan petri dan proses penuangan serta seal yang terlalu lama.

(17)

VII. LAMPIRAN

a. Laporan Sementara: 1 lembar b. Dokumentasi Kegiatan: 2 lembar

(18)

VIII. LEMBAR PENGESAHAN

Surakarta, 9 Oktober 2023

Asisten Praktikum Praktikan

(Dian Aprillia) NIM. K4321027

(Jihan Afifah Nugrahaini) NIM. K4322063

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Aminatus, S., Juniarmi, D., & Firat, M. (2021). Dasar-Dasar Mikrobiologi dan Penerapannya. Widina Bhakti Persada.

Anisah, & Rahayu, T. (2015). Media Alternatif untuk Pertumbuhan Bakteri Menggunakan Sumber Karbohidrat yang Berbeda Alternative Media For Bacterial Growth Using Different Source of Carbohidrats. Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS, 10(1), 855–860.

Atmanto, Y., Asri, L., & Kadir, N. (2022). Media Pertumbuhan Kuman. Jurnal Medika Hutama, 4(1), 3072–3073. http://jurnalmedikahutama.com

Gunawan, R., Anas, I., & Hazra, F. (2020). Produksi Masal Inokulum Azotobacter, Azospirillum Dan Bakteri Pelarut Fosfat Dengan Menggunakan Media Alternatif. Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan, 12(2), 33.

https://doi.org/10.29244/jitl.12.2.33-39

Maulana, U. (2019). Sterilisasi dalam Pembuatan Media Mikrobiologi.

Mikrobiologi, 2(3).

Ni, R. (2017). Mikrobiologi Terapan. Raja Grafindo.

Rahmi. (2021). Mikrobiologi Akuatik. Nas Media Pustaka.

Tawarniate, A. Z. (2023). Efektivitas Sterilisasi Media NA dan PDA Pada Kegiatan Praktikum Mikrobiologi Penyamakan Kulit. 11(01), 71–76.

Wahyuningsih, N., & Zulaika, E. (2019). Perbandingan Pertumbuhan Bakteri Selulolitik pada Media Nutrient Broth dan Carboxy Methyl Cellulose. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 7(2), 7–9. https://doi.org/10.12962/j23373520.v7i2.36283 Wulandari, S., Nisa, Y. S., Taryono, T., Indarti, S., & Sayekti, R. S. (2022).

Sterilisasi Peralatan dan Media Kultur Jaringan. Agrotechnology Innovation (Agrinova), 4(2), 16. https://doi.org/10.22146/a.77010

(20)

LAMPIRAN a. Laporan Sementara

(21)

b. Dokumentasi Kegiatan

Mengukur 50 ml aquades Mengukur 50 ml aquades

Menuangkan 2 gram NA Menuangkan 2 gram NB

Menuangkan 50 ml aquades Menuangkan 50 ml aquades

Menghomogenkan larutan Menghomogenkan larutan

Memasukkan magnet stirer Memasukkan magnet stirer

Menstirerkan larutan NA Menstirerkan larutan NB

(22)

Mengambil magnet stirer Mengambil magnet stirer

Menutup erlenmeyer dengan kapas

Menutup erlenmeyer dengan kapas

Menutup erlenmeyer dengan alumunium foil

Menutup erlenmeyer dengan alumunium foil

Membungkus erlenmeyer Membungkus erlenmeyer

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa ikan, sari tomat dan sirup gula dapat dilakukan pengawetan dengan cara sterilisasi karena berat bahan,

Pengaruh Metode Problem Solving Dan Metode Penugasan Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Hematologi Ditinjau Dari Motivasi.Program Pascasarjana Universitas Sebelas

Hubungan Asistensi Anatomi dengan Pencapaian Tujuan Pembelajaran Praktikum Anatomi Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.. Fakultas Kedokteran,

I'enerima Penugasan Pelaksanaan P2M Nob APBN UNS 2020 terlampir Universitas Sebelas Maret Surakarta Diberitahukan dengan hormat, berdasarkan hasil verifikasi luaran penelitian dan

Penerima Penugasan Pelaksanaan P2M Non APBN UNS 2021 terlampir Universitas Sebelas Maret Sura.karta Diberitahuk:an dengan honnat, berdasarkan hasil verifikasi luaran penelitian dan

Menindaklanjuti Keputusan Rektor Universitas Sebelas Maret nomor 996/UN27/HK/2O2I tentang Penetapan Penerima Program Penugasan Penyelenggaraan Konferensi InternasionalTahun 2021,

Penerima Penugasan Pelaksanaan P2M Skema Mandiri Tahun 2023 terlampir Universitas Sebelas Maret Sunkarta Diberitahukan dengan hormat, sesuni dengan kontrak Penelitian dan Pengabdian

Pembuatan Asap Cair Dari Tempurung Kelapa Destilasi Dan Redestilasi Terhadap Sifat Kimia, Mikrobiologi, Dan Sensoris Ikan Pindang Laying Selama Penyimpanan.. Universitas Sebelas