PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Apakah faktor lingkungan kerja, kepemimpinan dan dorongan dari atasan mampu mempengaruhi motivasi kerja karyawan di PT Wahyu Pradana Binamulia.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hal ini menjadi bukti bahwa seseorang telah mampu melakukan motivasi kerja dengan baik dan benar. Sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak memadai akan menurunkan kinerja dan pada akhirnya menurunkan motivasi karyawan. Tim yang diberi tanggung jawab dan wewenang secara proporsional cenderung memiliki motivasi kerja yang tinggi.
Memiliki karyawan yang termotivasi untuk bekerja di perusahaan dapat membantu Anda menghasilkan produk berkualitas tinggi. Hipotesis pertama menyatakan: “Diduga faktor-faktor yang ada berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan PT Wahyu Pradana Binamulia”. Hasil uji analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa jika variabel lingkungan kerja meningkat maka motivasi kerja karyawan akan meningkat.
Selain itu, dari uji T (uji bagian) diketahui bahwa variabel lingkungan kerja mempunyai thitung < tabel yang menunjukkan bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Berdasarkan hasil regresi linier berganda parsial (uji t) menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja.
TINJAUAN PUSTAKA
Pentingnya Manajemen
Definisi Manajemen
Menurut Hilman, manajemen adalah “fungsi mencapai suatu tujuan dengan memediasi kegiatan orang lain dan mengendalikan usaha masing-masing individu untuk mencapai tujuan yang sama”. Aliran Manajemen Mutu: Aliran manajemen mutu berfokus pada upaya mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.
Dasar-dasar Manajemen
Manajemen Sumber Daya Manusia
Arti dari HRM adalah “kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pegawai. Dengan definisi di atas yang disampaikan oleh para ahli tersebut menunjukkan pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
Pengertian Motivasi Kerja
Motivasi kerja adalah sikap seseorang terhadap pekerjaan yang menimbulkan kepuasan kerja” (Herzberg dalam Robbins, 2009). Motivasi kerja diartikan sebagai suatu kondisi dalam diri individu yang mendorong keinginan individu tersebut untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan.
Dasar-dasar Pokok Motivasi Kerja
Langkah tersebut merupakan usaha yang baik, namun tidak produktif, dapat mewujudkan hasil kerja atau tujuan kerja” (J. Winardi, Motivimi dan Motivimi, 2011).
Peranan Motivasi Kerja dalam suatu Organisasi
Jika motivasi kerja rendah maka kinerja juga akan rendah meskipun kemampuannya ada dan baik, serta peluang tersedia. Jika motivasi kerja tinggi maka terdapat peluang, namun karena keahliannya di bidang tersebut tidak pernah ditingkatkan maka kinerjanya juga tidak tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa peranan motivasi dalam bekerja yaitu. Jika terjadi pergantian manajemen perusahaan, maka karyawan yang bermotivasi tinggi akan bisa menerima perubahan tersebut asalkan diberikan penjelasan tentang perubahan yang terjadi di perusahaan tersebut.
Pegawai yang memiliki motivasi tinggi akan bersedia bekerja secara spesifik, apalagi jika perusahaan sedang dalam keadaan sulit, misalnya lembur dan kerja ekstra keras.
Bentuk-bentuk Motivasi kerja
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja
- Cara Meningkatkan Motivasi Kerja
- Manfaat da Tujuan Motivasi Kerja
Pegawai yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan lebih berhati-hati dalam menggunakan peralatan atau perlengkapan kerja, misalnya saja pada pegawai dengan jenis pekerjaan yang menggunakan mesin. Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa peranan motivasi kerja dalam suatu organisasi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi perilaku pegawai dalam bekerja sehingga menjadikan pegawai bersemangat dan termotivasi dalam bekerja. Berikut ini disajikan beberapa jenis motivasi kerja yang akan sangat bermanfaat bagi keberhasilan dan kebahagiaan dalam pekerjaan seseorang.
Selain itu, motivasi kerja sangat dipengaruhi oleh rasa aman dalam bekerja, pendapatan atau upah yang adil dan kompetitif, kondisi kerja yang menyenangkan, penghargaan dan pengakuan atas prestasi kerja, serta perlakuan adil dari manajer.
Kerangka Pikir
Hipotesis
Hasil survei menunjukkan bahwa dari sampel 30 orang karyawan PT Wahyu Pradana Binamulia, dapat diperoleh gambaran status pekerjaan masing-masing responden, seperti terlihat pada tabel berikut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran dapat diperoleh dari sampel sebanyak 30 orang karyawan PT Wahyu Pradana Binamulia. Hasil survei menunjukkan bahwa dari sampel 30 orang karyawan PT Wahyu Pradana Binamulia, dapat diperoleh gambaran usia masing-masing responden, seperti terlihat pada tabel berikut.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa dari sampel sebanyak 30 orang karyawan PT Wahyu Pradana Binamulia dapat diperoleh gambaran masa kerja masing-masing responden yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Hal ini membuktikan bahwa responden cenderung setuju sepenuhnya terhadap pertanyaan mengenai indikator pengukuran penentuan dorongan dari atasan yang baik yang telah diterapkan oleh PT Wahyu Pradana Binamulia. Hipotesis kedua menyatakan: “Diduga variabel kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap peningkatan motivasi kerja karyawan di PT Wahyu Pradana Binamulia”.
METODE PENELITIAN
Daerah dan Waktu Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data yang diperlukan dengan cara melakukan observasi langsung pada perusahaan yang bersangkutan, baik melalui observasi, menyebarkan kuesioner kepada karyawan, maupun melakukan wawancara penelitian lapangan. Metode observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang masalah yang dihadapi. Metode kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden yang dijadikan sampel penelitian.
Penelitian kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data sekunder dari perusahaan, landasan teori dan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini melalui dokumentasi.
Jenis dan Sumber Data
- Jenis Data
- Sumber Data
Penelitian tersebut dilakukan antara lain dengan mengumpulkan data dari literatur, bahan perkuliahan dan hasil penelitian lain yang ada kaitannya dengan objek penelitian. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh penulis melalui observasi atau pengamatan langsung terhadap instansi, atau melalui observasi, angket, dan wawancara langsung kepada pimpinan instansi dan pegawai, tergantung kebutuhan penelitian ini.
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu data yang penulis peroleh dari dokumen perusahaan dan buku literatur yang memberikan informasi mengenai motivasi kerja.
Populasi dan Sampel
Range
Metode Analisis
- Analiis Regresi Linear Berganda
- Koefisien Determinasi
Hal ini membuktikan bahwa responden cenderung sangat setuju dengan pertanyaan terkait metrik penciptaan lingkungan kerja yang baik yang diterapkan oleh PT Wahyu Pradana Binamulia. Hal ini membuktikan bahwa responden cenderung sangat setuju dengan pertanyaan terkait yang konsisten dengan metrik penentuan kepemimpinan yang baik yang diterapkan oleh PT Wahyu Pradana Binamulia. Dari hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa jawaban responden mengenai indikator motivasi kerja karyawan yang diterapkan PT Wahyu Pradana Binamulia sangat tinggi karena berada pada posisi rentang kelima.
Hal ini menunjukkan bahwa responden sangat setuju dengan pernyataan terkait motivasi karyawan yang digunakan PT Wahyu Pradana Binamulia.
Penguji Hipotesis
- Uji Simultan (Uji f)
- Uji Parsial (Uji t)
Definisi Oprasional Variabel
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sejarah Singkat PT Wahyu Pradana Binamulia
Wahyu Pradana Binamulia adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengolahan dan ekspor berbagai produk makanan laut dan didirikan pada tahun 1990 di Makassar dengan nama PT. Selama tahun-tahun pertama kami, kami fokus pada pengolahan udang beku mentah, namun setelah beberapa tahun, rangkaian produk diperluas ke berbagai produk makanan laut, penambahan jalur produksi dan pembangunan pabrik baru untuk tujuan ini.
Visi dan Misi PT Wahyu Pradana Binamulia
Struktur Organisasi PT Wahyu Pradana Binamulia
Dari hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa respon responden terhadap variabel dorongan dari atasan sangat tinggi karena berada pada posisi kelima. Dari hasil yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa tidak semua variabel independen (X) mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel dependen (Y). Dari nilai koefisien regresi ketiga variabel independen diperoleh nilai thitung variabel kepemimpinan sebesar 5,217 lebih besar dibandingkan dengan nilai variabel lainnya. Hasil pengujian analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa jika variabel dorongan dari atasan meningkat maka motivasi kerja karyawan pun meningkat.
Dari uji T (sub-test) diketahui pula bahwa dorongan dari atasan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
Deskrip Data
- Gambaran Umum Responden
- Penentuan Range
Analisis Data
- Analisis Deskriptif Lingkungan Kerja, Kepemimpinan,
Dari hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa respon responden terhadap variabel lingkungan kerja sangat tinggi karena berada pada rentang kelima. Dari hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa respon responden terhadap variabel kepemimpinan sangat tinggi yaitu berada pada urutan kelima.
Alat Analisis
- Analisis Regresi Linear Berganda
- Koefisien Determinasi
Model persamaan regresi (koefisien non-standar) menunjukkan koefisien (β), yaitu nilai yang menjelaskan bahwa Y (variabel terikat) akan berubah jika X (variabel bebas) diubah sebesar satu satuan. Hasil diatas menjelaskan bahwa nilai R-squared sebesar 0,694 artinya kemampuan variabel independen (lingkungan kerja, kepemimpinan dan dorongan dari atasan) dalam menjelaskan besarnya pengaruh terhadap variabel dependen (motivasi kerja) adalah sebesar 69,4%, sedangkan sisanya 30,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
Uji Hipotesis
- Uji Simultan (Uji f)
- Uji Parsial (Uji t)
Hasil uji t (parsial) antara variabel lingkungan kerja dengan variabel motivasi kerja menunjukkan thitung sebesar 1,627 dimana nilai tersebut lebih kecil dari tabel 1,703 dan nilai signifikansi 0,116 lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 yaitu variabel lingkungan kerja tidak memiliki nilai parsial. berpengaruh terhadap motivasi karyawan. Hasil uji t (parsial) antara variabel kepemimpinan dengan variabel motivasi kerja pegawai menunjukkan nilai thitung sebesar 5,217 dimana nilai tersebut lebih besar dari tabel sebesar 1,703 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas. dari 0, 05. Dengan demikian, variabel kepemimpinan mempunyai pengaruh secara parsial terhadap motivasi kerja pegawai. Hasil uji t (parsial) antara variabel insentif atasan dengan variabel motivasi kerja pegawai menunjukkan thitung -0,833 dimana nilai tersebut lebih kecil dari tabel 1,703 dan nilai signifikansi 0,412 lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 maka insentif Variabel atasan tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai.
Hasil uji analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa jika variabel kepemimpinan meningkat maka motivasi kerja karyawan akan meningkat. Selain itu berdasarkan uji t (uji parsial) diketahui bahwa variabel kepemimpinan mempunyai nilai thitung > tabel yang menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai. Penggunaan uji f secara simultan menunjukkan bahwa dari ketiga variabel bebas yaitu lingkungan kerja (X1), kepemimpinan (X2), dorongan dari atasan (X3) yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai adalah variabel kepemimpinan karena mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja pegawai. nilai signifikan 0,000. yang lebih kecil dari probabilitas nilai 0,05.
Dari dorongan atasan, maka atasan atau manajer dan kepala departemen dapat memberikan dorongan kepada bawahannya dengan baik sehingga bawahan dapat bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Dari aspek lingkungan kerja karyawan, diperlukan upaya untuk menciptakan ruang yang kondusif bagi karyawan dengan menyediakan lingkungan kerja yang nyaman agar mereka mampu bekerja dan termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi seperti yang diharapkan perusahaan, serta mendorong karyawan pada kemampuannya. untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Yogyakarta: Pusat Pelayanan Penerbitan Akademik (KASV). Statistik Deskriptif Penelitian: PT Raja Grafindo Persada, hal.
Respoden Berdasarkan Jenis Kelamin
Responden Berdasarkan Status Kepegawaian
Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Responden Berdasarkan Usia
Responden Berdasarkan Masa Jabatan
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Lingkungan Kerja
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kepemimpinan
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Dorongan dari Atasan
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Motivasi kerja Karyawan
Hasil Perhitungan Koefisien Regresi Linear Brganda
Hasil Perhitungan R Square
Hasil Perhitungan Uji f
Hasil Perhitungan Uji t