• Tidak ada hasil yang ditemukan

HARIYANTO - Repository UMJ

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "HARIYANTO - Repository UMJ"

Copied!
185
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang sangat berperan penting dalam suatu lembaga sekolah, karena kepala sekolah merupakan pemimpin dalam lembaganya. Pemimpin sekolah yang baik adalah pemimpin sekolah yang dinamis dalam menyusun berbagai program pendidikan, bahkan tinggi rendahnya mutu suatu sekolah ditandai dengan kepemimpinan kepala sekolah. Dalam meningkatkan kualitas moral siswa banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya kepemimpinan kepala sekolah, karena kepala sekolah merupakan orang yang memegang peranan penting dalam penyelenggaraan kegiatan.

16 Carudin, Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan iklim kerja di sekolah terhadap kinerja guru; Studi Deskriptif Analitis Terhadap Guru SMK Negeri di Daerah Indramayu. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik: “PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PEMIKIRAN SISWA SMK TUNAS MEDIA SAWANGAN – DEPOK”.

Identifikasi Masalah

Dari hasil observasi sederhana ini, penulis menemukan bahwa masih ada siswa yang tidak mengikuti tata tertib sekolah antara lain siswa yang terlambat, siswa yang memakai seragam yang sangat ketat, dan ditemukan beberapa siswa yang berkata jorok (tidak sopan).

Pembatasan Masalah

Perumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya akhlak terpuji. Hasil penelitian ini juga bermanfaat bagi pimpinan sekolah, guru atau guru sebagai acuan pertimbangan dalam upayanya menerapkan dan menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah. Selain itu, hasil penelitian ini memungkinkan adanya tindak lanjut yang mendalam dalam pengembangan pendidikan akhlak bagi siswa SMK Tunas Media Sawangan Depok.

Ruang Lingkup Penelitian

Hasil Penelitian Yang Relevan

15. khususnya dalam penelitian ini terdapat pelengkap dari beberapa penelitian yang berbeda yaitu membahas dampak kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap moral siswa. Baihaki berjudul “Strategi Kepala Sekolah Dalam Mewujudkan Budaya Religius di MA dan SMA Negeri 1 Sumenep (Studi Multikasus di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri Sumenep)”. Kedua, langkah strategis direktur dalam mewujudkan budaya religius di MAN dan SMAN 1 Sumenep adalah melalui program-program seperti: perencanaan, keteladanan, kemitraan dan kontribusi kegiatan, pembiasaan, interaksi nilai dan evaluasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga dan Budaya Keagamaan memberikan kontribusi penting bagi disiplin keagamaan siswa. Melihat kajian di atas, nampaknya belum ada yang menjadikan dampak kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap moral siswa sebagai bahan penelitian utama.

Kerangka Berpikir

  • Hipotesis Penulisan

Dengan demikian kepemimpinan yang baik akan mampu mendorong perilaku siswa yang baik, sehingga kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah secara bersamaan akan mempengaruhi semangat kerja siswa. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas maka hipotesis umum yang peneliti buat dalam penelitian ini adalah “ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap moral siswa SMK Tunas Media Sawangan Depok”. Kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap moral siswa SMK Tunas Media Sawangan Depok.

Di SMK Tunas Media Sawangan Depok terdapat pengaruh budaya sekolah yang positif dan signifikan terhadap moral siswa. Antara kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap moral siswa SMK Tunas Media Sawangan Depok.

Sistematika Penulisan

Bab ini terdiri dari kesimpulan yang merupakan generalisasi dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan rekomendasi atau saran yang diberikan oleh peneliti terhadap hasil atau temuan penelitian ini.

TINJAUAN PUSTAKA

Kepemimpinan Kepala Sekolah

  • Pengertian Kepala Sekolah
  • Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah
  • Fungsi dan Peranan Kepala Sekolah
  • Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah

0,05 maka hipotesis diterima yang berarti variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1) berpengaruh signifikan terhadap semangat kerja siswa (Y). Artinya Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Budaya Sekolah (X2) secara simultan berpengaruh terhadap Semangat Belajar Siswa (Y). 2) Jika nilai (Sig.) > 0,05, maka hipotesis ditolak. Artinya Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Budaya Sekolah (X2) tidak berpengaruh terhadap Semangat Belajar Siswa (Y) secara bersamaan.

Artinya kepemimpinan kepala sekolah (X1) dan budaya sekolah (X2) secara simultan berpengaruh terhadap semangat kerja siswa (Y). 2) Jika nilai F hitung < F tabel, maka hipotesis ditolak. 0,05 maka hipotesis disimpulkan diterima, artinya kepemimpinan kepala sekolah (X1) dan budaya sekolah (X2) secara simultan berpengaruh terhadap semangat belajar siswa (Y). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Moral Siswa di SMK Tunas Media Sawangan Depok.

Pada moral siswa SMK Tunas Media Sawangan Depok terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah.

Budaya Sekolah

  • Pengertian Budaya
  • Pengertian Sekolah
  • Pengertian Budaya Sekolah
  • Manfaat Budaya Sekolah
  • Prinsip Pengembangan Budaya Sekolah
  • Unsur-Unsur Budaya Sekolah

Akhlak Siswa

  • Pengertian Akhlak
  • Pengertian Siswa
  • Macam-Macam Akhlak
  • Urgensi Pembinaan Akhlak Bagi Siswa
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akhlak Siswa
  • Metode Pembinaan Akhlak Siswa

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Variabel Penelitian

Variabel Kunci Kepemimpinan Hasil Uji Validitas (X1) No Rhitung Tabel Status No Rhitung Tabel Status. Dengan demikian, jika kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah dinaikkan menjadi optimal (76) dan (80), maka moral siswa = 59,46 (maksimum = 64). Berdasarkan nilai keluaran SPSS di atas diketahui bahwa nilai t variabel kepemimpinan kunci (X1) sebesar 4,272.

Karena nilai t hitung 4,272 > t tabel 2,021 maka dapat disimpulkan hipotesis diterima yang berarti ada pengaruh variabel manajemen kepala sekolah (X1) terhadap semangat kerja siswa (Y). Karena F-hitung 9,134 > dari F tabel 3.25 maka hipotesis diterima yang berarti bahwa Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Budaya Sekolah (X2) secara simultan berpengaruh terhadap Semangat Kerja Siswa (Y). Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap moral siswa SMK Tunas Media Sawangan Depok adalah sebesar 33.

Berdasarkan perbandingan nilai t hitung dengan t tabel, diketahui nilai t hitung variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1) sebesar 4,272. Uji F dilakukan untuk menguji apakah terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah secara simultan terhadap moralitas siswa. Karena F-score 9,134 > F-tabel 5,25 maka hipotesis diterima yang berarti bahwa Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Budaya Sekolah (X2) secara simultan berpengaruh terhadap moral Siswa (Y).

Berdasarkan uji hipotesis pertama diketahui bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap moral siswa SMK Tunas Media Sawangan Depok. Setelah dilakukan penelitian di SMK Tunas Media Sawangan Depok tentang “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah Terhadap Moral Siswa Di SMK Tunas Media Sawangan Depok”, dapat disimpulkan bahwa; Diketahui dari nilai Sig F sebesar 0,001 < 0,05 maka disimpulkan bahwa hipotesis diterima yang berarti bahwa Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Budaya Sekolah (X2) secara simultan berpengaruh terhadap Semangat Kerja Siswa (Y).

Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling

Tehnik Pengumpulan Data

  • Kuesioner
  • Observasi
  • Wawancara

Pengukuran Instrumen Penelitian

Sedangkan item pertanyaan yang valid berjumlah 19 butir. Kemudian digunakan untuk mengumpulkan data variabel kepemimpinan kepala sekolah. Hal ini menunjukkan nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,894 > 0,60, sehingga angket kepemimpinan utama (X1) dinyatakan reliabel atau konsisten. Dari hasil dan analisis statistik angket kepemimpinan kepala sekolah diperoleh 19 soal/pernyataan yang valid dengan nilai reliabilitas 0,894.

Berdasarkan output uji homogenitas varians, nilai α untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah adalah 0,261 > 0,05 yang berarti H0 diterima atau variansi populasi homogen. Dari hasil dan analisis statistik angket kepemimpinan kepala sekolah diperoleh 20 soal/pernyataan yang valid dengan nilai reliabilitas 0,885. Hasil uji t parsial dengan menggunakan SPSS 20 menunjukkan bahwa nilai Sig X1 sebesar 0,000 < 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti bahwa variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1) berpengaruh signifikan terhadap semangat kerja siswa (Y).

Hal ini ditunjukkan dengan hasil nilai Sig untuk X1 yaitu 0,000 < 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti bahwa variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel semangat kerja siswa (Y).

Tehnik Pengujian Instrumen

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas
  • Tehnik Analisis Data
    • Uji Homogenitas
    • Uji Normalitas

Pengujian Hipotesis

  • Uji Linearitas Multiples
  • Uji t Parsial dalam Analisis Regresi
  • Uji F Simultan
  • Uji Koefisien Determinasi

Tingkat korelasi dengan hasil r hitung pada model output rangkuman SPSS 20 adalah 0,575 yang merupakan tingkat korelasi dalam kategori sedang, dengan kontribusi pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap moral siswa sekolah dasar. SMK Tunas Media Sawangan Depok yang berjumlah 33.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data Hasil Penelitian

  • Deskripsi Data
  • Hasil Pengujian Hipotesis

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari angket kepemimpinan kepala sekolah (variabel X1), budaya sekolah (variabel X2), dan moral siswa (variabel Y) pada tahun ajaran. Dalam angket kepemimpinan utama terdapat 5 indikator yang dijadikan pedoman pembuatan angket sebagai alat penelitian, kemudian indikator tersebut disusun menjadi butir-butir pertanyaan/pernyataan. Hasil kuesioner yang telah dinyatakan valid dan reliabel selanjutnya digunakan sebagai alat penelitian resmi untuk menguji hipotesis penelitian.

Untuk meninjau hasil Kuesioner Kepemimpinan Kepala Sekolah, peneliti menganalisis hasil pengisian Kuesioner Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan menghitung skor total untuk setiap item (scoring). Dalam angket budaya sekolah terdapat 3 indikator yang menjadi pedoman pembuatan angket sebagai instrumen penelitian, kemudian indikator tersebut diklasifikasikan ke dalam item angket. Untuk meninjau hasil angket budaya sekolah, peneliti menganalisis hasil pengisian angket budaya sekolah dengan menghitung skor total setiap item (skor).

Berdasarkan output uji homogenitas varian, nilai α variabel budaya sekolah adalah 0,182 > 0,05 yang berarti H0 diterima yaitu varian populasi homogen. Terdapat 6 indikator dalam angket moral siswa yang menjadi pedoman dalam pembuatan angket sebagai instrumen penelitian yaitu. Dari hasil dan analisis statistik angket moral siswa diperoleh 16 soal/pernyataan yang valid dengan nilai reliabilitas 0,867.

Untuk melihat gambaran hasil angket moral siswa, peneliti menganalisis hasil penyelesaian angket moral siswa dengan menghitung skor total untuk setiap topik (scoring). Selanjutnya nilai Sig untuk X2 adalah 0,943 > 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti bahwa variabel budaya sekolah (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel moral siswa (Y). Karena nilai t hitung 0,072 < t tabel 2,021 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ditolak yang berarti tidak ada pengaruh variabel budaya sekolah (X2) terhadap semangat belajar siswa (Y).

Pembahasan

Kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi di sekolah harus meningkatkan hubungan yang lebih intens dengan siswa, dengan komunikasi interpersonal dan tidak langsung, serta terus memberi teladan di sekolah maupun di luar sekolah. Kepala sekolah dan guru harus menjadi garda terdepan dalam implementasi budaya sekolah, sehingga budaya sekolah tidak hanya sebagai pelengkap sekolah, tetapi juga kebiasaan warga sekolah menjadi implementasi nilai-nilai kesepakatan, yang lambat laun akan membentuk karakter sekolah.bentuk. anggota terhadap nilai-nilai tersebut. Carudin, Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Kerja Sekolah Terhadap Kinerja Guru; Studi Deskriptif Analitis Guru SMK Negeri di Kabupaten Indramayu.

Purbayati Siswati, Direktur sebagai Pemimpin dan Pengelola, Artikel untuk Pendidik, Peserta Didik, Calon Pendidik dan Pemerhati Pendidikan. Sri, Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Guru dan Staf di SMA Bhakti Sejahtera Kecamatan Kongbeng Kabupaten Kutai Timur, e-Journal, Vol. 4 Kepala sekolah menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa untuk menggali potensi khususnya 5 Kepala sekolah memberikan kebebasan kepada siswa.

18 Kepala sekolah berani mengambil keputusan dalam menghadapi masalah yang berkaitan dengan sekolah. 15 Kepala sekolah memberikan hukuman kepada warga sekolah yang melanggar tata tertib sekolah 16 Kepala sekolah menasehati siswa.

PENUTUP

Kesimpulan

Diketahui nilai Sig untuk X2 sebesar 0,943 > 0,05 maka hipotesis ditolak, artinya variabel budaya sekolah (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel moral siswa (Y). Hal tersebut juga diperkuat dengan perbandingan t hitung dengan t tabel dimana pada variabel budaya sekolah (X2) diketahui nilai t hitungnya.

Saran

Referensi

Dokumen terkait

langsung dalam kegiatan sekolah yang bertujuan untuk menumbuhkan sikap. wara’ para siswa, di mulai dari hal yang paling kecil yakni melarang

e) Leader atau pemimpin, Kepala SMA Kristen 1 Salatiga menerapkan kepemimpinan Visioner yang harus dapat melaksanakan tugas dan mampu mengelola sumberdaya yang dimiliki

1) Dengan adanya implementasi teknik school review diharapkan dapat meningkatkan prestasi peserta didik dalam proses belajar. 2) Mampu memberikan sikap positif terhadap

menengah Direktorat pembinaan sekolah menengah atas.2016 hal.43-44.. lingkup sekolah objek sikap yang dimaksud ialah keseluruhan warga sekolah mulai dari guru, siswa,

Penelitian ini untuk dipadankan dengan pendapat Mulyasa tentang harapan guru bahwa seharusnya kepala sekolah mampu bersikap tanggap, memiliki sikap positif dan optimis,

Aktor pertama, yaitu tata usaha, mampu melakukan pengelolaan data sekolah yang meliputi data siswa, guru, mata pelajaran, daftar kelas, ruang, serta tahun ajaran yang

rumahnya kondusif dalam artian rumah beliau telah mampu mengelola urusan keluarga dalam menumbuhkan sikap religius terhadap anak-anaknya. 3) Pengaruh positif

Secara rinci peranan kepemimpinan pembelajaran tersebut meliputi: (a) pemimpin mampu mengkomunikasikan visi dan misi sekolah, serta merealisasikan nya ke dalam tujuan