Judul Disertasi: Hubungan Intensitas Pencahayaan Dengan Keluhan Kelelahan Mata Subjektif Pada Pekerja di Rumah Sakit X Tahun 2019. Judul: Hubungan Intensitas Pencahayaan Dengan Keluhan Subjektif Kelelahan Mata Pada Pekerja di Rumah Sakit X Tahun 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan intensitas pencahayaan dan keluhan kelelahan mata subyektif di kalangan pekerja di Rumah Sakit X.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur daerah/meja kerja untuk mengetahui intensitas penerangan dan menyebarkan kuesioner untuk mengetahui keluhan kelelahan mata. Hasil uji chi-square didapatkan p = 0,324 yang berarti tidak ada hubungan antara intensitas penerangan dengan keluhan subyektif kelelahan mata. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas pencahayaan dengan kelelahan mata pada pekerja Carlo Room, Farm Warehouse Pharmacy dan Customer Service Rumah Sakit X.
- Latar Belakang
 - Perumusan Masalah
 - Tujuan Penelitian
 - Tujuan Umum
 - Tujuan Khusus
 - Manfaat Penelitian
 - Manfaat Bagi Peneliti
 - Manfaat Bagi Rumah Sakit
 - Manfaat Bagi Universitas Binawan
 - Ruang Lingkup Penelitian
 
Pelayanan di rumah sakit ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu pelayanan medis dan pelayanan penunjang. 3 Rumah Sakit X untuk mendeskripsikan tingkat penerangan yang diterima pekerja dan mengetahui hubungan intensitas penerangan dengan keluhan subyektif kelelahan mata di Rumah Sakit X di ruang Carlo, ruang apotek gudang obat dan ruang customer service tahun 2019. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara intensitas pencahayaan dengan keluhan subyektif kelelahan mata pada pekerja di rumah sakit X.
Mengetahui intensitas penerangan di ruangan carlo, apotik dan customer service di rumah sakit X, Jakarta tahun 2019. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi literatur tambahan dan acuan untuk penelitian kesehatan dan keselamatan kerja selanjutnya khususnya mengenai penerangan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat intensitas penerangan dengan keluhan subyektif ketegangan mata pada pegawai RS X di ruang carlo, apotik dan customer service.
- Tinjauan Umum Pencahayaan
 - Pengertian Pencahayaan
 - Sifat-Sifat Pencahyaaan
 - Istilah-Istilah Dalam Pencahayaan
 - Sumber Pencahayaan
 - Alat Ukur Pencahayaan
 - Standar Pencahayaan
 - Anatomi Mata
 - Dampak Pencahayaan Terhadap Pekerja
 - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelelahan Mata
 - Faktor Pekerja
 - Faktor Lingkungan
 - Sistem Pencahayaan
 - Pemeliharaan Pencahayaan
 - Kerangka Teori
 
Terjadi saat cahaya tersebar luas, berguna saat Anda ingin menutupi sumber cahaya dan menciptakan cahaya yang sama pada permukaan pancaran 6 2) Menyebar. Intensitas (I), disebut intensitas cahaya, adalah jumlah cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya ke arah tertentu. Lumens (F) adalah satuan atau satuan cahaya yang memancar dari sumber cahaya yang memancar secara seragam.
Luminance (L) adalah ukuran yang digunakan untuk menunjukkan jumlah cahaya yang dipancarkan atau dipantulkan dari suatu area atau permukaan. Pencahayaan yang baik adalah pencahayaan yang memungkinkan seorang pekerja untuk melihat pekerjaan dengan cermat, cepat dan membantu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Hubungan antara tingkat pencahayaan dan produktivitas dipelajari oleh Hendrawan di Accounting Workforce untuk Hotel Bintang di Yogyakarta di Padmanaba yang menemukan bahwa tingkat pencahayaan yang baik dan memadai dapat mengurangi tingkat kelelahan kerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
Penerangan umum adalah penerangan umum dengan mempertimbangkan karakteristik dan bentuk fisik ruangan yang akan diukur, tingkat penerangan yang diinginkan dan instalasi yang digunakan. Penerangan umum digunakan untuk penerangan keseluruhan atau sistem penerangan yang digunakan untuk memperoleh penerangan yang merata. Menciptakan suasana yang diinginkan dalam sebuah ruangan membutuhkan setidaknya dua jenis sistem pencahayaan dalam ruangan.
Sistem pencahayaan disebut pencahayaan tidak langsung jika 90-100% distribusi cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding atas ruangan. Sistem pencahayaan ini disebut pencahayaan semi tidak langsung ketika 60-90% distribusi cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding atas ruangan. Pencahayaan umum menyebar dan tidak langsung Distribusi cahaya seimbang antara cahaya yang diarahkan ke langit-langit atau dinding di atas ruangan dan cahaya yang diarahkan ke bawah.
Sistem pencahayaan ini adalah sistem yang baik untuk ruangan dengan dinding gelap, di mana diperlukan distribusi cahaya yang cukup di luar. Sistem pencahayaan digambarkan sebagai semi-langsung jika 60-90% distribusi cahaya mengarah ke dinding dan lantai yang lebih rendah. Sistem pencahayaan digambarkan sebagai pencahayaan langsung ketika 90-100% distribusi cahaya diarahkan ke bawah atau ke arah objek yang akan diterangi.
- Kerangka Konsep
 - Definisi Operasional
 - Jenis dan Rancangan Penelitan
 - Populasi dan Sampel Penelitian
 - Daerah Penelitian
 - Populasi dan Sampel Pekerja
 - Sumber Data Penelitian
 - Data Primer
 - Data Sekunder
 - Instrumen Penelitian
 - Pengumpulan Data
 - Pengumpulan data sekunder
 - Survei lokasi titik sampling
 - Pengukuran intensitas pencahayaan
 - Penyebaran Kuesioner
 - Pengolahan Data
 - Analisa Data
 - Univariat
 - Bivariat
 
Intensitas cahaya yang jatuh pada suatu permukaan dan diukur pada setiap titik pengukuran dan dinyatakan dalam lux. 2 Umur Masa hidup pegawai dimulai sejak lahir sampai dengan saat pendataan dan dinyatakan dalam tahun. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional untuk mengetahui tingkat iluminasi dan juga keluhan subyektif ketegangan mata di ruang carlo, ruang apotek apotek dan bagian customer service di X. rumah sakit 3.4.
Populasi wilayah penelitian terdiri dari seluruh ruangan yang ada di lima gedung rumah sakit X, sedangkan ruang sampel penelitian adalah 3 ruangan yaitu ruang carlo, ruang apotek gudang obat dan bagian customer service. Populasi dan sampel karyawan berjumlah 34 orang, meliputi 10 orang di ruang carlo, 4 orang di ruang apotek gudang apotek, dan 20 orang di customer service. Data primer merupakan data yang dikumpulkan dengan melakukan pengukuran langsung di tempat kerja dan menyebarkan kuisioner kepada karyawan di ruang carlo, gudang obat, ruang apotek, dan customer service.
Data sekunder penelitian ini adalah data profil rumah sakit, jumlah tenaga kerja, struktur organisasi dan rencana rumah sakit untuk penentuan titik pengukuran. Pengumpulan data sekunder yaitu dokumen rumah sakit berupa profil rumah sakit, struktur organisasi, jumlah pegawai. Titik yang digunakan adalah meja kerja dimana terdapat aktivitas pekerja di meja/area kerja.
Data pengukuran iluminasi diperoleh dengan mengukur secara langsung tingkat iluminasi di area kerja sesuai standar pengukuran SNI. Penyebaran kuisioner kepada karyawan di ruang carlo, dan bagian farmasi gedung A, dan customer service, sebanyak 34 orang, meliputi 10 orang di ruang carlo, 4 orang di ruang apotek gudang obat dan 20 orang di ruang farmasi. ruang layanan pelanggan. Analisis ini dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi masing-masing variabel mengenai tingkat intensitas pencahayaan dan keluhan subyektif kelelahan mata pada pekerja di rumah sakit X di ruang Carlo, ruang farmasi dan ruang customer service.
Analisis ini dilakukan dengan analisis tabulasi silang antara variabel independen dan dependen menggunakan uji statistik chi-square dengan p-value = 0,05.
Hasil Penelitian
- Gambaran Umum Rumah Sakit
 - Hasil Pengukuran Intensitas Pencahayaan
 - Hasil Analisa Univariat
 - Hasil Analisa Bivariat
 
Di ruangan ini terdapat 4 orang yang bekerja dengan meja yang berbeda sesuai jam kantor (8 jam sehari) namun sama-sama menghadap tembok. Kondisi lain dari ruangan ini adalah: 1) Jenis pencahayaan adalah pencahayaan. total 17 lampu LED Philips panjang dengan kapasitas 16 watt di lemari obat ada 14 lampu sedangkan area meja ada 3 lampu. Administrasi) Menurut Dari 4 titik pengukuran meja pegawai, diketahui 3 titik tidak memenuhi standar untuk unit farmasi yaitu minimal 200.
Dalam analisis univariat ini variabel penelitian dijelaskan secara deskriptif yang terdiri dari umur, masa kerja, riwayat kelainan refraksi mata, perilaku pegawai, dan keluhan subyektif kelelahan mata. Pengukuran intensitas cahaya yang dilakukan peneliti di Rumah Sakit X dilakukan dengan menggunakan jenis pengukuran lokal yaitu pengukuran yang hanya dilakukan di meja atau tempat kerja karyawan bekerja. Hasil pengukuran yang dilakukan pada 3 unit berjumlah total 34 titik yang terbagi menjadi 2 kategori yaitu sesuai dan tidak sesuai.
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa terdapat 19 responden (55,9%) dengan masa kerja lebih dari sama dengan 4 tahun dan 15 responden (44,1%) dengan masa kerja kurang dari 4 tahun. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa 6 responden (17,6%) memiliki riwayat kelainan refraksi mata dan 28 responden (82,4%) menjawab tidak memiliki riwayat kelainan refraksi mata. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa terdapat 20 responden (58,8%) yang mengalami gangguan penglihatan dan 14 responden (41,2%) tidak mengalami gangguan penglihatan.
Distribusi responden yang mengalami gangguan penglihatan berdasarkan masing-masing jenis keluhan subyektif mata lelah adalah sebagai berikut. Berdasarkan grafik di atas terlihat 20 responden mengalami kelelahan mata. Selanjutnya dilakukan analisis lebih lanjut terhadap 20 responden yang mengalami keluhan kelelahan mata Untuk mengetahui prevalensi keluhan kelelahan mata subyektif yang terjadi per ruangan, diperoleh hasil sebagai berikut.
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 20 responden yang mengalami gangguan penglihatan, 6 responden dari unit Carlo (30%), 2 responden dari unit Lekarna Lekarna (10%) dan 12 responden dari pelanggan. unit pelayanan (60%). Kemudian dilakukan uji analisis bivariat dari hasil pengukuran intensitas cahaya dan kelelahan mata petugas carlo room, farmasi apotek dan customer service untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dari hasil uji chi square didapatkan nilai p value = 0,324, maka dinyatakan H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada hubungan antara intensitas pencahayaan dengan keluhan subjektif kelelahan pada pekerja ruangan carlo . , apotek toko obat dan customer service di Rumah Sakit X.
Pembahasan Penelitian
48 pada pengrajin perak di HS Silver 800-025 Kotagede Provinsi Yogyakarta dengan hasil tidak ada hubungan yang bermakna antara intensitas pencahayaan dengan kelelahan mata, dengan nilai p Studi lain yang dilakukan oleh Yulyana et al, (2009) yaitu faktor yang berhubungan dengan mata kelelahan pada operator komputer di kantor Samsat Palembang tahun 2009 menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pencahayaan dengan kelelahan mata dengan nilai p = 0.108.22. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Riski (2006) tentang hubungan intensitas penerangan dengan kelelahan mata pada pegawai administrasi di P.T. Hutama Karya Wilayah IV Semarang, hasilnya ada hubungan yang signifikan dengan p-value Penelitian lain juga dilakukan oleh Ratna (2010) tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kelelahan mata pada operator komputer sistem informasi di RS Permata Bunda Purwodadi Grobogan, didapatkan bahwa intensitas pencahayaan merupakan faktor yang berhubungan dengan tingkat kelelahan mata dengan nilai p.
Keterbatasan Penelitian
Kesimpulan
Saran
Pencahayaan Interior Rumah Sakit: Studi Kasus Klinik Induk, Gedung Lukas, RS Panti Rapih, Yogyakarta. Pengaruh pencahayaan dalam ruangan terhadap produktivitas kerja mahasiswa desain interior; majalah untuk dimensi interior; edisi Desember. Hubungan Intensitas Penerangan dan Waktu Kerja dengan Gejala Ketegangan Mata pada Pengrajin Perak di HS Silver 800-925 Kotagede Provinsi Yogyakarta; Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro; Semarang.
Faktor yang berhubungan dengan ketegangan mata pada operator komputer di kantor Samsat Palembang tahun 2009; Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya; Sumatera Selatan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat ketegangan mata pada operator komputer sistem informasi di RS Permata Bunda Purwodadi Grobogan; Universitas Negeri Semarang; Semarang. Statistik untuk setiap tabel didasarkan pada semua kasus dengan data yang valid dalam rentang yang ditentukan untuk semua variabel di setiap tabel.
TABLES=UR MK A2 A3 IP2 DOOR B1 /FORMAT=VALUE TABLES /STATISTICS=CHISQ RISK /CELLS=COUNT EXPECTED COLUMN.