• Tidak ada hasil yang ditemukan

Impact of Audit Quality and GCG Mechanisms on Manufacturing Company Performance (2015-2017)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Impact of Audit Quality and GCG Mechanisms on Manufacturing Company Performance (2015-2017)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK KUALITAS AUDIT DAN MEKANISME GCG TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN GO PUBLIC SEKTOR MANUFAKTUR PERIODE2015-2017

Beatrix Mebri NIM: 20141112028

Abstract

This research was made to examine the effect of Audit Quality, Board of Commissioners and Audit Committee on the performance of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the period 2011-2017. The sampling technique used was purposive sampling.

The data analysis technique in this study is multiple linear regression analysis with the requirement to test classic assumptions first. Classic assumption test consists of normality test, multicollinearity test, heteroscedasticity test and autocorrelation test. Hypothesis testing techniques using the model feasibility test through the coefficient of determination (R²), F test and T test. During the observation period shows that the research data is normally distributed, there is no problem of multicollinearity, heteroscedasticity or autocorrelation. This means that the research data has fulfilled the requirements for multiple linear regression. The results of this study indicate that audit quality variables have a positive effect on company performance, while the board of commissioners and audit committee have no effect on company performance.

Keywords: company performance, audit quality, board of commissioners, audit committee.

(2)

1. Pendahuluan

Suatu perusahaan umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai guna memenuhi kepentingan para anggotanya. Pencapaian tujuan ini dapat diketahui dengan menilai kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan prestasi kerja yang telah dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu dan tertuang dalam laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan (Anggitasari dan Mutmainah, 2012). Ada dua pendekatan yang biasa digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, yakni pendekatan pasar yang menggunakan rasio PER dan Tobin’s Q dan pendekatan laporan keuangan yang menggunakan rasio ROA dan ROE (Ujunwa, 2012).

Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor dimana salah satunya ialah corporate governance. Lemahnya pengawasan atas aktivitas manajemen oleh Dewan Komisaris dan Auditor menjadi pemicu utama terjadi berbagai skandal keuangan pada bisnis perusahaan (Suhardjanto dan Apreria, 2010). Pentingnya kinerja membuat setiap perusahaan berusaha dengan berbagai cara yang tepat untuk meningkatkan kinerja perusahaannya agar lebih unggul dari perusahaan lainnya.

Semakin baik kinerja perusahaan berarti perusahaan semakin dekat dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh sebab itu ketika perusahaan menerbitkan laporan keuangannya, sesungguhnya perusahaan ingin menggambarkan kondisinya dalam keadaan yang terbaik dengan harapan informasi yang dilaporkan itu relevan (Anum Mohd Ghozali, 2010).

Berkaitan dengan kebutuhan akan informasi keuangan yang relevan maka perusahaan memerlukan jasa Akuntan Publik untuk mengaudit laporan keuangannya. Tujuannya agar menghasilkan laporan keuangan andal khususnya mengenai informasi posisi keuangan karena akan dipakai untuk menilai kinerja perusahaan (Koroy, 2008).

Selama proses audit berlangsung, Auditor harus berinteraksi dan menjalin hubungan profesional tidak hanya dengan Manajemen tetapi juga dengan Dewan Komisaris, Komite Audit, Auditor Intern, dan Pemegang Saham. Karena Auditor harus mengumpulkan bukti yang diperlukan dan biasanya Auditor akan meminta data perusahaan yang bersifat rahasia (Lilis Ardini, 2010). Adanya interaksi antara Auditor dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam suatu perusahaan dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan (Zabri et al, 2016).

Penelitian ini merupakan modifikasi dari dua penelitian sebelumnya yaitu penelitian M. Fooladi dan Zaleha A. Shukor (2012) tentang “Board of Directors, Audit Quality and firm performance:

Evidence from Malaysia” dan penelitian Yuda Adestian (2015) tentang “Pengaruh Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen, Komite Audit Dan Ukuran Perusahaan Pada Kinerja Perusahaan Perbankan Yang Listing DI BEI Pada Tahun 2012-2014”.

Dalam penelitian ini, sampel yang diambil oleh peneliti adalah perusahaan go public sektor manufaktur karena peneliti menganggap skala produksi dan kebutuhan modal perusahaan manufaktur cukup besar dalam mengembangkan produknya sehingga diharapkan mampu menghasilkan laba yang tinggi. Kemampuan memperoleh keuntungan dari aset yang ada pada perusahaan dapat menunjukkan kinerja yang baik dari perusahaan itu sendiri. Selain itu, periode pada penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya yaitu dari tahun 2015-2017.

(3)

2. Landasan Teori 2.1 Teori Keagenan

Konsep agency theory menurut Anthony dan Govindarajan (2012:19) adalah hubungan antara principal dan agent. Principal mempekerjakan agent untuk melakukan tugas demi kepentingan principal, termasuk pendelegasian otorisasi pengambilan keputusan dari principal kepada agent.

Teori keagenan digunakan sebagai grand theory dalam penelitian ini untuk memperjelas faktor- faktor yang berpengaruh pada kinerja perusahaan. Alasan penggunaan teori keagenan ialah karena teori keagenan menyatakan perusahaan sulit mempercayai bahwa manajemen akan selalu bertindak berdasarkan kepentingan pemegang saham sehingga diperlukan pengawasan dari pemegang saham (Ross, Westerfield & Jaffe, 2010:20).

2.2 Kinerja Perusahaan

Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan (Simanjuntak, 2011). Definisi kinerja perusahaan tersebut sejalan dengan pendapat Moerdiyanto (2010) yang menyatakan kinerja perusahaan adalah hasil dari serangkaian proses bisnis yang mana dengan pengorbanan berbagai macam sumber daya baik sumber daya manusia dan juga keuangan perusahaan.

2.3 Kualitas Audit

Audit adalah akumulasi dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan laporan pada tingkat korespondensi antara informasi dan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh seorang yang kompeten, dan orang independen (Arens et al, 2015:24). Kemampuan auditor untuk menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi klien akan menentukan kualitas audit. Adapun kemampuan untuk menemukan salah saji yang material dalam laporan keuangan perusahaan tergantung dari kompetensi auditor sedangkan kemauan untuk melaporkan temuan salah saji tersebut tergantung pada independensinya (Inaam, et. al., 2012).

H1: Kualitas Audit berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.

2.4 Dewan Komisaris

Dewan komisaris merupakan salah satu fungsi kontrol yang terdapat dalam suatu perusahaan.

Fungsi kontrol yang dilakukan oleh dewan komisaris merupakan bentuk praktis dari teori agensi.

Di dalam suatu perusahaan, dewan komisaris mewakili mekanisme internal utama untuk melaksanakan fungsi pengawasan dari principal dan mengontrol perilaku oportunis manajemen.

Forum for Corporate Governance Indonesia (FCGI, 2009) mendefinisikan dewan komisaris sebagai inti Corporate Governance yang ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas.

H2: Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.

(4)

Komite audit adalah suatu komite yang bekerja secara profesional dan independen yang di bentuk oleh Dewan Komisaris dan, dengan demikian, tugasnya adalah membantu dan memperkuat fungsi Dewan Komisaris (atau Dewan Pengawas) dalam menjalankan fungsi pengawasan (oversight) atas proses pelaporan keuangan, manajemen risiko, pelaksanaan audit dan implementasi dari corporate governance di perusahaan-perusahaan (Arief Rahman Hakim, 2009).

H3: Komite Audit berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.

3. Metodologi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public sektor manufaktur periode tahun 2015-2017. Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan purposive sampling dan kriteria untuk pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

a) Semua perusahaan yang tergolong industri manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) dan telah mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit untuk periode 2015-2017.

b) Data-data mengenai variabel penelitian yang akan diteliti tersedia lengkap dalam laporan keuangan tahunan perusahaan yang diterbitkan pada tahun 2015-2017.

c) Laporan keuangan yang diterbitkan menggunakan mata uang Rupiah.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan yang diambil dari laporan tahunan perusahaan yang telah diaudit dan dipublikasikan. Data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan. Pengukuran kinerja perusahaan menggunakan Return On Assets (ROA) yang merupakan ukuran kinerja operasional perusahaan.

ROA merupakan rasio yang mengukur profitabilitas dari aktiva atau aset secara keseluruhan yang dimiliki oleh perusahaan (Kieso 2012:233).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah kualitas audit, dewan komisaris dan komite audit.

Kualitas audit diukur dengan mengklasifikasikan atas audit yang dilakukan oleh KAP Big Four dan Non-Big Four. Dalam penelitian ini, kualitas audit merupakan variabel dummy (Andriani, 2010). Penentuannya ialah nilai 1 untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four dan 0 untuk sebaliknya. Dewan Komisaris dan Komite Audit diukur dengan menghitung jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam perusahaan.

Metode analisis dalam penelitian ini adalah menggunakan metode analisis regresi linier berganda.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian meliputi statistik deskriptif, analisis regresi data panel, hasil analisis data dan uji hipotesis. Analisis data terdiri dari terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Sedangkan hasil pengujian hipotesis terdiri dari analisis regresi linier berganda, uji koefisien determinasi, uji t dan uji f.

Adapun persamaan yang digunakan dalam regresi berganda data panel (Widarjono, 2013) adalah sebagai berikut:

(5)

ROA = αit + β1*AUDQit + β2*BOARDSIZEit + β3*COMMITEit + ԑit

Keterangan :

ROA : Kinerja Perusahaan

α : Konstanta

β1, β2, β3 : Koefisien Variabel AUDQ : Kualitas Audit BOARDSIZE : Dewan Komisaris COMMITE : Komite Audit ԑit : Standard Error

i : Perusahaan i

t : Tahun Penelitian 4. Analisis dan Pembahasan

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia, jumlah perusahaan go public sektor manufaktur periode 2015-2017 adalah 129 perusahaan. Dari jumlah keseluruhan perusahaan, hanya 87 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dapat dijadikan dataa olahan. Sisanya, 42 perusahaan tidak dapat dijadikan data olahan karena tidak memenuhi kriteria seperti menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang US Dollar dan tidak memiliki komite audit dalam perusahaan.

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), median dan standar deviasi dari masing-masing variabel (Ghozali, 2016). Variabel yang digunakan meliputi variabel independen diantaranya Kualitas Audit (AQ), Dewan Komisaris (BOARDSIZE) dan Komite Audit (COMMITE). Sedangkan variabel dependennya adalah Kinerja Perusahaan (ROA). Berikut adalah hasil uji statistik deskriptif:

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja Perusahaan. Untuk nilai rata-rata dari variabel ini adalah 4,28% dengan nilai maksimum sebesar 0,170810. Kemudian untuk nilai minimum sebesar -0,090735.

Variabel independen pertama dalam penelitian ini adalah Kualitas Audit. Untuk nilai rata-rata dari variabel ini adalah 0,259 dengan nilai maksimum sebesar 1. Kemudian untuk nilai minimum sebesar 0.

Variabel independen kedua dalam penelitian ini Dewan Komisaris. Untuk nilai rata-rata dari variabel ini adalah 3,977 dengan nilai maksimum sebesar 12. Kemudian untuk nilai minimum sebesar 1.

Variabel independen ketiga dalam penelitian ini adalah Komite Audit. Untuk nilai rata-rata dalam variabel ini adalah 2,959 dengan nilai maksimum sebesar 3. Kemudian untuk nilai minimum sebesar 0.

(6)

4.2 Uji Validitas Data

Uji validitas dalam penelitian ini ialah uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik merupakan suatu tahapan untuk melakukan regresi linear berganda. Uji ini akan mendeteksi masalah-masalah yang akan menggangu hasil analisis menggunakan regresi linear berganda. Apabila tidak lolos uji asumsi klasik maka hasil penelitian ini tidak bersifat BLUE (Best Linier Unibiased Estimator) (Widarjono, 2013). Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini ialah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan Eviews, diketahui nilai Jarque Bera sebesar 2,079541 dan Probabilitas sebesar 0,582882 seperti ditampilkan pada tabel 4.1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh data sampel dalam penelitian ini sudah terdistribusi normal.

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengidentifikasi adanya hubungan atau korelasi antar variabel independen. Ketentuan yang menentukan adanya multikolineritas adalah apabila nilai variabel lebih dari 0,85. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat dilihat pada tabel 4.2 bahwa nilai variabel tidak ada yang melebihi 0,85. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi ini bebas dari masalah multikolinearitas.

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser yang bertujuan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual (resabs) lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengolahan data seperti pada tabel 4.3, diperoleh nilai signifikansi masing-masing variabel lebih dari 0,05 yaitu kualitas audit sebesar 0,0564; dewan komisaris sebesar 0,2645; dan komite audit sebesar 0,5411. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi ini bebas dari masalah heteroskedastisitas.

0 5 10 15 20 25

-0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10

Series: Standardized Residuals Sample 2015 2017 Observations 220 Mean 9.27e-18 Median -0.000829 Maximum 0.099350 Minimum -0.122795 Std. Dev. 0.041227 Skewness 0.111545 Kurtosis 2.739235 Jarque-Bera 2.079541 Probability 0.582882

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas

Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Data diolah Eviews, 2018

Sumber: Data diolah Eviews, 2018

Tabel 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

(7)

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara residual suatu observasi dengan residual ovservasi lainnya. Pengujian ini dilakukan menggunakan uji Durbin-Watson (Uji D-W) dengan ketentuan apabila nilai D-W berada pada interval 1,54 - 2,46 maka tidak terdapat autokolerasi pada model penelitian tersebut. Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.4, nilai D-W sebesar 1,661860 yang berarti telah memenuhi ketentuan. Dengan demilkian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah autokorelasi pada model penelitian ini.

Berdasarkan tabel 4.5, dapat dilihat nilai p-value chi square model regresi ini kurang dari 0,05 yaitu 0,0000. Sehingga dapat disimpulkan pemilihan model dengan menggunakan model common effect bukanlah model yang seharusnya digunakan. Namun karena sebelumnya penelitian ini telah menggunakan model random (lih. Lampiran 3) dan terbukti tidak ada pengaruh dari ketiga variabel yang diteliti sementara nilai adj.R-squared besar maka model penelitian ini diubah dengan menggunakan model common. Oleh karena itu tidak perlu lagi dilakukan pengujian lain seperti uji Hausman karena penelitian ini menggunaan model common.

Sumber: Data diolah Eviews, 2018

Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi

Sumber: Data diolah Eviews, 2018

(8)

Berdasarkan tabel 4.6, nilai Adjusted R-Squared sebesar 0,128525 atau 12,85% menunjukan bahwa dalam penelitian ini variabel independen (kualitas audit, dewan komisaris dan komite audit) dapat menjelaskan variabel dependen (ROA) sebesar 12,85% sedangkan sisanya 87,15%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

ROA = 0,024278 + 0,036154*AUDQ - 0,001623*BOARDSIZE + 0,005298*COMMITE + ԑit

Variable Coefficient Std. Error t-Statistics Prob.

C 0,024278 0,011838 2,050854 0,0415 AUDQ 0,036154 0,007965 4,539110 0,0000 BOARDSIZE -0,001623 0,001842 -0,880860 0,3794 COMMITE 0,005298 0,003608 1,468328 0,1435

R-Squared 0,128525 Adjusted R-Squared 0,116421 Prob (F-Statistic) 0,000002 Sumber: Output Eviews Diolah

*Signifikansi pada 5%

Keterangan:

ROA=Return On Asset; AUDQ=Kualitas Audit;

BOARDSIZE=Dewan Komisaris; COMMITE=Komite Audit;

ԑ=Standar Error; i=Perusahaan Sampel; t=Tahun Penelitian.

Selain itu, nilai signifikansi F sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel kualitas audit, dewan komisaris dan komite audit berpengaruh terhadap

Tabel 4.5 Hasil Uji Chow

Sumber: Data diolah Eviews, 2018

Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Data Panel

Sumber: Data diolah Eviews, 2018

(9)

kinerja perusahaan. Dengan demikian model regresi dalam penelitian ini merupakan model yang cukup baik.

4.3 Analisis Hasil Penelitian

Analisis linier berganda dapat digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen (Kualitas Audit, Dewan Komisaris dan Komite Audit) terhadap variabel dependen (Kinerja Perusahaan).

4.3.1 Kualitas Audit Berpengaruh Positif Terhadap Kinerja Perusahaan (Hipotesis 1) Berdasarkan hasil uji regresi, variabel kualitas audit atau AUDQ (dummy: 1=KAP Big 4; 0=KAP Non Big 4), diperoleh koefisien regresi sebesar 0,036154 dan nilai t-hitung sebesar 4,539110 dengan signifikansi 0,0000 < 0,05 maka dapat dikatakan hipotesis 1 diterima dan artinya kualitas audit berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Hasil ini mendukung penelitian Chi et al.

(2011) dan Afza dan Nasir (2014) yang menyatakan bahwa kualitas audit eksternal yang dilakukan oleh KAP Big 4 meningkatkan kinerja perusahaan karena persepsi investor.

4.3.2 Dewan Komisaris Berpengaruh Positif Terhadap Kinerja Perusahaan (Hipotesis 2) Pada hasil uji regresi, variabel Dewan Komisaris memiliki nilai koefisien regresi sebesar - 0,001623 dan nilai t-hitung sebesar -0,880860 dengan signifikansi 0,3794 > 0,05 maka dapat diartikan hipotesis 2 tidak diterima dan Dewan Komisaris tidak berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Hal ini kemungkinan disebabkan karena jumlah dewan komisaris yang terlalu besar dianggap kurang efektif dalam memonitor dan melakukan pengawasan terhadap manajemen perusahaan karena sulit untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan fungsi pengawasan, sehingga hal ini berdampak menurunkan kinerja perusahaan. Hasil ini mendukung penelitian Noviawan (2013) dan Addiyah (2014) yang menyatakan bahwa Dewan Komisaris yang berukuran kecil akan lebih efektif dalam melakukan fungsi pengawasan dibandingkan dewan komisaris yang berukuran besar.

4.3.3 Komite Audit Berpengaruh Positif Terhadap Kinerja Perusahaan (Hipotesis 3)

Berdasarkan hasil uji regresi, variabel Komite Audit memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,005298 dan nilai t-hitung sebesar 1,468328 dengan signifikansi 0,1435 > 0,05 maka dapat diartikan hipotesis 3 tidak diterima dan Komite Audit tidak berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah komite audit bukan merupakan ukuran yang tepat untuk menilai efektifitas komite audit dalam mengawasi kinerja manajemen. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Romano et al. (2012) dan Widyati Maria (2012) yang menyatakan bahwa jumlah anggota komite audit berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan.

5. Simpulan dan Saran

Simpulan dari penelitian ini ialah:

1) Kualitas audit berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan

2) Dewan komisaris tidak berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan 3) Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan

(10)

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu:

1) Ketidakseimbangan jumlah sampel dalam penelitian ini akibatnya terjadi nilai yang tidak dapat ditafsirkan secara pasti.

2) Penentuan time frame perusahaan sampel hanya tiga tahun (2015-2017).

3) Pengukuran kinerja yang hanya menggunakan ukuran financial yang bersumber dari laporan keuangan perusahaan.

Saran yang dapat diberikan untuk KAP dan penelitian selanjutnya yaitu:

1) Untuk KAP baik Non Big 4, diharapkan agar terus meningkatkan kemampuan auditor dalam menghadapi keadaan audit yang kompleks dan kemampuan analisis auditor juga harus diasah.

Untuk KAP Big 4, diharapkan agar dapat mempertahankan kualitas audit agar dapat terlaksana dengan baik secara terus menerus. Untuk KAP Big 4 maupun Non Big 4 agar tidak lalai untuk terus memastikan apakah kualitas auditnya sudah sesuai dengan standar audit yang ada dan lebih terbuka dalam hal pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas.

2) Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menemukan pertimbangan mengenai jumlah sampel yang tidak seimbang antara perusahaan yang diaudit oleh KAP Big 4 dan KAP Non Big 4 sehingga nilai dapat ditafsirkan secara pasti.

3) Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan kelompok industri lain dalam sampel penelitian, untuk mengetahui konsistensi pengaruh kualitas audit, dewan komisaris dan komite audit terhadap kinerja perusahaan.

4) Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan pengukuran kualitas audit yang lain selain ukuran KAP seperti audit fee; menggunakan pengukuran komite audit yang lain selain jumlah anggota Komite Audit seperti independensi, jumlah rapat maupun keanekaragaman gender Komite Audit; serta menggunakan pengukuran Dewan Komisaris yang lain selain jumah anggota seperti karakterisitik Dewan Komisaris yang lebih spesifik yakni kompetensi, keahlian, latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja. Hal-hal tersebut agar lebih menjelaskan mengenai kemampuan Dewan Komisaris, Komite Audit serta Auditor sebagai mekanisme corporate governance dalam mempengaruhi kinerja perusahaan.

6. Daftar Pustaka

Adnyana, Putra. (2013). Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Hubungan Antara Kinerja Dengan Nilai Perusahaan. E-Journal Universitas Udayana. Vol. 5, No.3, 2013.

Afza, Talat and Nazir, Mian Sajid. (2014). Audit Quality and Firm Value. Research Journal of Applied Science, Engineering and Technology, Vol. 7 No. 9, 2014. E-ISSN: 2040-7467.

Akhmad, Afnan dan Rahardja. (2014). Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, dan Proporsi Komisaris Independen terhadap Kinerja Keuangan dengan Manajemen Laba sebagai Variabel Intervening. Diponegoro Journal of Accounting, Volume 3, Nomor 3, Halaman 1-13, Tahun 2014.

ISSN (Online): 2337-3806. FEB Universitas Diponegoro, Semarang.

Alina, Addiyah. (2014). Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

(11)

2010-2012). Diponegoro Journal of Accounting, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 1- 15. ISSN (Online): 2337-3806. FEB Universitas Diponegoro, Semarang.

Alqatamin, Rateb Mohammad. (2017). Do Family-Owned Companies Achieve High or Low Performance? Evidence from Jordan. International Journal of Academic Research in Accounting, Finance and Management Sciences. Vol. 8, No.1, January 2018, pp. 215–223 E-ISSN: 2225-8329.

Anggitasari, Niyanti & Siti Mutmainah. (2012). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Struktur Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi. Diponegoro Accounting Journal, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-15. FEB Universitas Diponegoro, Semarang.

Anthony, Robert N, dan Vijay Govindarajan. (2012). Management Control System. Jakarta:

Salemba Empat.

Anum Mohd Ghazali, Nazli. (2010). Ownership structure, corporate governance and corporate performance in Malaysia. International Journal of Commerce and Management, Vol. 20 Issue: 2, pp.109-119. Diakses melalui https://www.emeraldinsight.com/doi/abs/

Ardini, Lilis. (2010). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas, dan Motivasi terhadap Kualitas Audit. Majalah Ekonomi, No. 3, Hal.329-349, Tahun XX.

Arens, Alvin A. Et al. (2015). Auditing and Assurance Service an Integrated Approach. 15th Edition. New Jersey: Pearson International Edition.

Arens, Alvin A. Et al. (2016). Auditing and Assurance Service an Integrated Approach. 16th Edition. New Jersey: Pearson International Edition.

Arie Afzal dan Abdul Rohman. (2012). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Diponegoro Journal of Accounting. Volume 1, No 2, Hal: 1-9.

BAPEPAM (2003). Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP41/PM/2003 tentang Pembentukan dan Pedoman Kerja Komite Audit.

Chi, W., Lisic, L.L., dan Pevzner, M. (2011). Is enhanced audit quality associated with greater real earnings management? Accounting Horizons, Vol.25, No.2, pp. 315-335, Juni 2011.

https://doi.org/10.2308/acch-10025

Dewayanto, Totok. (2010). Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perbankan Nasional. Fokus Ekonomi. Vol. 5 No. 2. Desember 2010.

Farida, Yusriati Nur, dkk. (2010). Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Timbulnya Earnings Management Dalam Menilai Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan di Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi,Vol.12, No. 2, Universitas Jenderal Soedirman.

(12)

Farouk, M. A., and Hassan, S. U. (2014). Impact of Audit Quality and Financial Performance of Quoted Cement Firms in Nigeria. European Journal of Business and Management, Vol.6, No.28, 2014. ISSN 2222-2839. Diakses melalui https://www.iiste.org/

Fooladi, Masood and Shukor, Zaleha Abdul, Board of Directors, Audit Quality and Firm Performance: Evidence from Malaysia (Dec 7, 2012). National Research & Innovation Conference for Graduate Students in Social Sciences (GS-NRIC) December 7-9, 2012, Mahkota Hotel, Melaka. Diakses di SSRN melalui https://papers.ssrn.com/

Forum for Corporate Governance in Indonesia. (2011). What Is Corporate Governance. Diakses 20 Juli 2018 dari http://www.fcgi.or.id/corporategovernance/about-good-corporate- governance.html

Galih, Gumelar. (Penulis). (2018, 1 Agustus). Kinerja Industri Manufaktur pada kuartal II 2018 Melambat. [Internet]. Jakarta: CNN Indonesia. Diakses melalui https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180801131226-92-318623/kinerja-industri-

manufaktur-pada-kuartal-ii-2018-melambat pada tanggal 5 Oktober 2018.

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Keempat.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro,

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Kelima.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Ghozali, Imam. (2013). Analisis Multivariat dan Ekonometrika: Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan EVIEWS 8. Edisi Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar N. (2010). Dasar-dasar Ekonometrika. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Gujarati, Damodar N. (2015). Dasar-Dasar Ekonometrika, Vol.1, Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat.

Gujarati, Damodar N. (2015). Dasar-Dasar Ekonometrika, Vol.2, Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat.

Hari Suryono dan Andri Prastiwi. (2011). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance(CG) Terhadap Praktik Pengungkapan Sustainability Report (SR) (Studi Pada Perusahaan – Perusahaan Yang Listed (Go-Public) Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007 – 2009). Jurnal dan Prosiding SNA-Simposium Nasional Akuntansi. Vol.14.

http://eprints.undip.ac.id/

Hasanah, Uswatun. (2013). Pengaruh Perencanaan Audit dan Pelatihan Teknis Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik, Volume 14, Nomor 1, Juni 2013, Hal: 565- 577.

(13)

Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, Revisi 2012 Laporan Arus Kas. Jakarta: Salemba Empat.

Inaam, Z., et. al. (2012). Audit quality and earnings management in Tunisian context. International Journal of Accounting and Financial Reporting, 2, 17-33.

Jusoh, M.A., Ahmad, A.C., and Omar, Baharudin. (2013). Managerial Ownership, Audit Quality and Firm Performance in Malaysian. International Journal of Arts and Commerce, Vol. 2, Nomor 10, Hal:1-14. November 2013. ISSN 1929-7106. Diakses melalui https://www.ijac.org.uk/

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt., & Terry D. Warfield. (2012). Akuntansi Intermediete (Terj.

Emil Salim). Edisi 12, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: kep. 29/PM/2004 Peraturan Nomor IX.I.5: Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. http://www.bapepam.go.id/old/hukum/per aturan/IX/IX.I.5.pdf.

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). (2012). Prinsip Dasar dan Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance Perbankan di Indonesia. http://www.knkg- indonesia.org/

Koroy, Tri Ramaraya. (2008). Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Laporan Keuangan oleh Auditor Eksternal. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.10 No.1, Hal. 1-12. ISSN (online): 2338- 8137. https://doi.org/10.9744/jak.10.1.PP.%2022-23

Lilis Ardini. (2010). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas dan Motivasi terhadap Kualitas Audit. Majalah Ekonomi. Volume 20, Nomor 3, Hal:329-349. Desember 2010. Diakses melalui https://scholar.google.com/

Luhgiatno. (2010). Analisis Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Yang Melakukan IPO di Indonesia). Fokus Ekonomi. Vol. 5, No. 2.

Makhrus, M. (2017). Pengaruh Komite Audit Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening (Studi Perusahaan Go Publik di BEI yang mengeluarkan Saham Syariah). Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam, Vol.1(1) http://jurnal.sebi.ac.id/index.php/jaki/article/view/31

Manuputty, Gino Giovano. (2012). Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Perusahaan yang Mengalami Kesulitan Keuangan (Financial Distress) dan Tidak Mengalami Kesulitan Keuangan (Non Financial Distress). Diponegoro Journal of Accounting, Volume 2, Nomor 3, Halaman 1-10. ISSN (Online): 2337-3806. FEB Universitas Diponegoro, Semarang.

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting

Merawati, Endang Etty & Iha Haryani Hatta. (2014). “Pengaruh Pengawasan Komite Audit, Audit Internal, Audit Eksternal, Terhadap Kesehatan Keuangan Perusahaan dan Dampaknya Terhadap Profitabilitas”. Jurnal Akuntansi. Vol.18, No.3. Diakses melalui https://www.e-jurnal.com/

(14)

Moeheriono. (2012). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Moerdiyanto. (2011). Pengaruh Tingkat Pendidikan Manajer terhadap Kinerja Perusahaan Go Public (Kasus BEI). Cakrawala Pendikan, No.1, Hal: 1-14 Tahun 2011. ISSN: 0216-1370.

http://dx.doi.org/10.21831/cp.v1i1.4195

Muktiyanto, Ali. (2011). Pengaruh Interdependensi Mekanisme Corporate Governance terhadap Kinerja Perbankan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol.8, No.2. 197-213. Desember 2011. Diakses melalui http://dx.doi.org/10.21002/jaki.2011.12

Mulyadi. (2008). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Nakamura Eri. (2011). Does Environmental Investment Really Contribute to Firm Performance?

An Empirical Analysis Using Japanese Firms. Eurasian Bussiness Review, Volume 1, Issue 2, pp:

91-111. Desember 2011. https://scholar.google.com/

Nasir et al. (2014). Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Sustainability Report pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar. Jurnal Ekonomi, Vol.22, No.1, hal 1-18, Maret 2014. Diakses melalui https://ejournal.unri.ac.id/

Noor, Akhmad Syafrudin. (2011). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi yang go public di bursa efek indonesia. Jurnal Manajemen dan Akuntansi. Vol.12. No.1. pp.13-23.

Noviawan, Ridho Alief. (2013). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Keuangan. Diponegoro Journal of Accounting. Volume 2, Nomor 3, 2013, Halaman 1-10. ISSN (Online): 2337-3806. FEB Universitas Diponegoro, Semarang.

Pancawati Hardiningsih. (2010). Pengaruh Independensi, Corporate Governance, dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan. Kajian Akuntansi, Pebruari 2010 Vol 2 No. 1 Hal:

61 – 76.

Panjaitan, dan Chariri. (2014). Pengaruh Tenure, Ukuran KAP dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Diponegoro Journal of Accounting, Vol.3, No.3, Hal: 1-12.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015. Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. (Online) www.ojk.go.id/regulasi/peraturan-ojk/POJK- Nomor55.POJK.04.2015/. Diakses pada 4 Agustus 2018.

Pradipta, A. (2011). Analisis Pengaruh dari Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.13 (2), 93-106.

Purwantini, V. Titi. (2011) Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Ekonomi Bisnis dan Perbankan, vol. 19, no.19, STIE AUB Surakarta Indonesia.

(15)

Puspitasari, Filia dan Endang Ernawati. (2010). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Badan Usaha. Jurnal Manajemen Teori dn Terapan, Vol. 3. No. 2.

pp. 189-215.

Rahmat, et al. (2009). Audit committee characteristics in financially distressed and non-distressed companies. Managerial Auditing Journal, Vol. 24 No.7, pp. 624-638.

Rashid, A., et. al. (2010). Board Composition and Firm Performance: Evidence from Bangladesh.

Australasian Accounting Business and Finance Journal, Vol. 4(1), 2010, 76-95. Diakses melalui:

http://ro.uow.edu.au/aabf

Rebecca, Yulisa dan Siregar, Sylvia Veronica. (2012). Pengaruh Corporate Governance Index, Kepemilikan Keluarga, dan Kepemilikan Institutional Terhadap Biaya Ekuitas dan Biaya Utang : Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal dan Prosiding SNA- Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin. Vol.15. Diakses melalui http://pdeb.fe.ui.ac.id/?p=6613

Romano, G. et. Al., (2012). Corporate Governance and Accounting Enforcement Actions in Italy.

Managerial Auditing Journal, 27(7), 622-638. Diakses melalui https://scholar.google.com/

Ross, S. A., Westerfield, R. W., & Jaffe, J. F. (2010). Corporate Finance. 9th Edition. New York:

Mc-Graw Hill/Irwin.

Rusmin, R. (2010). Auditor Quality and Earnings Management: Singaporean evidence. Managerial Auditing Journal, Vol. 25 (7), pages 618-638. Diakses melalui https://doi.org/10.1108/02686901011061324

Sam’ani. (2008). Pengaruh Good Corporate Governance Dan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2004 – 2007.

Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 10, Hal 20-27. Jakarta.

Sanjaya, I Putu Sugiartha. (2008). Auditor Eksternal, Komite Audit, dan Manajemen Laba. The Indonesian Journal of Accounting Research, Volume 11, Nomor 1, Halaman 97-116.

Sekaran, Uma dan Roger Bougie. (2010). Research Method For Business: A Skill Building Approach. 5th Edition. United Kingdom: John Wiley & Sons Ltd.

Setiyarini dan Lilik Purwanti. (2014). Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 10, No. 2, Hal: 97-108.

Siagian, Sondang P. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Simanjuntak, Payaman J. (2011). Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Edisi 3. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.

(16)

Sudiyatno, Bambang., dan Puspitasari, Elen. (2010). Tobins’Q Dan Altman Z-score Sebagai Indikator Pengukuran Kinerja Perusahaan. Kajian Akuntansi, Vol.2 No.1, Hal: 9-21, Februari 2010. ISSN: 1979-9886.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods).

Bandung: Alfabeta.

Sukrisno, Agoes. (2012). Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik.

Jilid 1. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.

Sulong, Z., et. al. (2013). Managerial Ownership, Leverage and Audit Quality Impact on Firm performance: Evidence from the Malaysian ACE Market. Accounting and Taxation Journal, vol.5, issue 1, pp. 59-70, 2013. Diakses melalui http://www.theibfr2.com

Suhardjanto, Djoko. (2010). Corporate Governance, KarakteristikPerusahaan Dan Environmental Disclosure. Jurnal Stiebank BPD Jateng, Vol. 6, No. 1, 39-69.

Suhardjanto, D., dan A. Anggitarani. (2010). Karakteristik Dewan Komisaris dan Komite Audit Serta Pengaruhnya terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Akuntansi, Vol.14, No.02, Hal:

125-139, Mei 2010. ISSN 1410-3591. Diunduh dari

https://eprints.uns.ac.id/13026/1/Publikasi_Jurnal_(33).pdf

Trisnantari, Ayu Novi. (2008). Pengaruh Corporate Governance pada Hubungan Pergantian Chef Executive Officer Dengan Kinerja Perusahaan. Jurnal Elektronik Universitas Widyatama. Volume 1, No.2, Halaman: 1-22.

Ujunwa. Augustine. (2012). Board characteristics and the financial performance of Nigerian quoted firms. Corporate Governance: The international journal of business in society, Vol. 12

Issue: 5, pp.656-674. Diakses melalui

https://www.emeraldinsight.com/doi/abs/10.1108/14720701211275587

Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 1 tentang Perseroan Terbatas.

Widagdo, Dominikus Octavianto Kresno dan Chariri, Anis. (2014). Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan. Diponegoro Journal of Accounting, Volume 3, Nomor 3, Hal: 1-9, Tahun 2014. ISSN (Online): 2337-3806. FEB Universitas Diponegoro, Semarang.

Widarjono, Agus. (2013). Ekonometrika (Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews).

Edisi 4. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Widianto, Hari Suryono dan Andri Prastiwi. (2011). Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance Terhadap Praktik Pengungkapan Sustainability Report. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi XIV, Banda Aceh, 21-22 Juli 2011. Diakses melalui http://eprints.undip.ac.id/

(17)

Widyati, Maria Fransisca. (2012). Pengaruh Dewan Direksi, Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Ilmu Manajemen, Vol.1, No. 1, Hal: 1-16, Januari 2013.

Wing Wahyu Winarno. (2011). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, Edisi Ketiga.

Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP STIM YKPN)

Yuda Adestian. (2015). Pengaruh Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen, Komite Audit dan Ukuran Perusahaan Pada Kinerja Perusahaan Perbankan yang Listing di BEI Pada Tahun 2012-2014. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.2, No.5, Hal.1-13 FEB Universitas Dian Nuswantoro, Semarang.

Zabri, S. M., K. Ahmad, & K. K. Wah. (2016). Corporate Governance Practices and Firm Performance: Evidence from Top 100 Public Listed Companies in Malaysia. Procedia Economics and Finance, Vol. 35, 2016, Pages 287-296. Diakses melalui https://doi.org/10.1016/S2212- 5671(16)00036-8

Referensi

Dokumen terkait

manajerial, komposisi dewan komisaris independen, jumlah dewan komisaris independen, komite audit dan kualitas audit terhadap nilai perusahaan dengan manajemen laba sebagai

Variabel independen yang terdapat pada corporate governance yaitu komite audit,. kepemilikan institusional, kualitas audit, dan dewan

Corporate Governance : • Efektivitas Dewan Komisaris • Efektivitas Komite Audit • Audit Tenure • Kualitas Audit Biaya Ekuitas Biaya Utang Variabel independen

Corporate governance yang diukur menggunakan variabel kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, komite audit, dan kualitas audit menunjukkan

Uji Multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah variabel bebas (ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen dan ukuran komite audit)

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian adalah spesialisasi industri auditor, reputasi aditor, dewan komisaris independen, komite audit, kepemilikan

Jumlah rapat dewan komisaris dan komite audit, ukuran komite audit, komposisi dewan komisaris, serta kepemilikan manajerial sebagai variabel independen lainnya yang

Angka tersebut menunjukkan besarnya pengaruh variabel X yaitu corporate governance yang terdiri dari kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, kualitas audit dan komite