Pada Masa Pandemi Covid-19,
Bagus Putra1*, Bedilius Gunur2, Bedilius Gunur3, Bedilius Gunur4
1 Jurusan Pendidikan Vokasional Teknik Mesin, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Indonesia. Jl. Raya Ciwaru No. 25 Serang, Banten, 42117. Indonesia.
2 Jurusan Pendidikan Vokasional Teknik Mesin, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Indonesia. Jl. Raya Ciwaru No. 25 Serang, Banten, 42117. Indonesia.
3 Jurusan Pendidikan Vokasional Teknik Mesin, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Indonesia. Jl. Raya Ciwaru No. 25 Serang, Banten, 42117. Indonesia.
4 Jurusan Pendidikan Vokasional Teknik Mesin, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Indonesia. Jl. Raya Ciwaru No. 25 Serang, Banten, 42117. Indonesia.
E-mail: bagusputra.bp96 @gmail.com1 , [email protected] [email protected]2 2 , [email protected]2
Abstrak
Abstrak berbahasa Indonesia ditulis menggunakan Bookman Old Style 11pt. Abstrak berisi 200-300 kata dan jarak antarbaris 1 spasi. Abstrak harus jelas, deskriptif dan harus memberikan gambaran singkat masalah yang diteliti. Abstrak meliputi alasan pemilihan topik atau pentingnya topik penelitian, metode penelitian dan ringkasan hasil. Abstrak diakhiri dengan komentar tentang pentingnya hasil atau kesimpulan singkat atau rekomendasi hasil penelitian.
Kata kunci: Maksimum terdiri dari 5 kata kunci yang dipisah oleh tanda titik koma (;).
Kata kunci harus spesifik; representatif bagi artikel ini
Title (English Version), Written Using Bookman Old Style -12 Bold-Italic, Align Center (Capitalize Each Word)
Abstract
The abstract should be one paragraph of 200-300 words using 11pt of Bookman Old Style font and single line spacing. It summarizes six essential aspects of the articles: the problem, the purpose, the method, key findings, main significance, and major conclusions.
Keywords: Maximum of 5 keywords separated by semi-colon (term1; term2; term3), crucial to the appropriate indexing of the papers, are to be given
PENDAHULUAN
Virus corona merupakan sebuah penyakit menular yang hampir menyebar keseluruh dunia. Di mana untuk pertama kalinya pada Desember 2019 virus tersebut dilaporkan di kota Wuhan, Tiongkok.
WHO sebagai organisasi internasional
nama Coronavirus Disease 2019 (COVID- 19) sebagai nama resmi dari virus tersebut.
Seiring berjalannya waktu, virus tersebut diketahui sebagai virus yang menular hingga memberikan kasus di berbagai negara, termasuk Indonesia. Kasus pertama yang datang di Indonesia terjadi pada tanggal 2 Maret 2020. Akibat
penularan virus corona tersebut, WHO secara resmi menyatakan COVID-19 sebagai pandemi. Hal ini terlihat secara jelas bahwa pada tanggal 30 Maret 2020 telah terdapat 693.224 kasus dan 33.106 kematian di seluruh dunia. Keadaan tersebut menjadikan negara harus memberikan penanganan dan langkah yang tepat, agar situasi pandemi COVID-19 dapat berakhir (Susilo.dkk, 2020: 45-46)
Pandemi COVID-19 merupakan darurat ketatanegaraan yang memberikan akibat yang besar bagi seluruh negara, termasuk Indonesia. Akibat tersebut terjadi diberbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan (Sanjaya & Rastini, 2020). Sebagaimana pendidikan merupakan hak setiap warga negara yang harus dilaksanakan oleh pemerintah dalam kondisi apa pun agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai (Winata et al., 2021). Pemerintah telah berupaya untuk memberikan hak dalam bidang pendidikan dimasa pandemi COVID-19 agar tujuan dari pendidikan yang telah diamanatkan pada undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 3 disebutkan bahwa tujan pendidikan adalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Salah satu upaya pemerintah dalam memberikan hak dalam pendidikan adalah melakukan pengembangan kurikulum yang digunakan dengan menyesuaikan pada masa pandemi COVID-19. Kegiatan proses pembelajaran sangat membutuhkan kurikulum sebagai pedoman untuk menyusun capaian yang diinginkan saat
proses belajar mengajar (Toenlioe, 2017).
Kurikulum itu sendiri merupakan suatu rancangan pembelajaran yang di dalamnya memiliki tujuan dan disusun secara sistematis.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui urgensi dari penggunaan kurikulum darurat dalam dunia pendidikan di indonesia pada masa pandemi COVID- 19
METODE
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan tujuan peneliti dapat mendeskripsikan tentang urgensi penggunaan kurikulum darurat dalam dunia pendidikan di indonesia pada masa pandemi COVID-19.
Data yang didapatkan melalui studi Pustaka, kajian literatur, jurnal ilmiah dan dokumen yang terkait dengan pendidikan baik berupa kebijakan mentri maupun peraturan pemerintah dalam menetapkan proses belajar
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kurikulum merupakan hasil yang berasal dari sebuah kebudayaan yang disesuaikan dengan masyarakat dan lingkungan sekitar (Rizal, Sulistyowati, &
Syabrina, 2018)9 . Tak hanya berkaitan dengan kebudayaan, kurikulum memiliki berbagai peran dan fungsi dalam sebuah pembelajaran di pendidikan. Kegunaan atau manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat dalam proses pendidikan 1) Kepala sekolah sebagai pedoman penyelenggaraan dan supervisi dalam pendidikan, 2) Guru untuk pedoman penyelenggaraan dalam proses pembelajaran yang menjadi tugas dan tanggung jawab guru dan 3) Siswa untuk penyesuaian, integrasi, diferensiasi, persiapan, pemilihan dan diagnostik.
Kurikulum memiliki berbagai komponen yang dibagi menjadi dua yaitu komponen utama dan komponen penunjang yang dimana saling berkaitan dalam
mewujudkan tujuan pendidikan di masanya. Isi kurikulum merupakan subtansi mata pelajaran, yakni segala sesuatu yang harus dipelajari agar terjadinya perubahan dan peningkatan peserta didik ke arah yang lebih baik.
Kurikulum darurat covid ini dapat efektif apabila diterapkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing yang terdapat di sekolahnya, karena kurikulum ini diberikan secara khusus oleh pihak pemerintah dalam menghadapi masalah pandemi yang sampai sekarang belum selesai.
Berdasarkan data yang kami teliti bahwa dari respon menyatakan penting kurikulum darurat terhadap pembelajaran jarak jauh.
Mempermudah cara mengajar dalam proses pembelajaran
Tak hanya mengacu kepada pendidik, pemerintah harus membantu dalam menyiapkan dan melaksanakan kurikulum nantinya. Namun yang menjadi titik berat itu berada pada posisi pendidik yang akhirnya harus mempelajari kurikulum baru dan menyesuaikan kegiatan belajar mengajar secara daring
yang akan menimbulkan masalah baru (Indra et al., 2021)12 . Cara mengajar merupakan hal yang harus menjadi perhatian bagi setiap
pendidik karena mereka harus mampu untuk memberikan kesan terbaik dalam pembelajaran jarak jauh ini. Salah satunya dimana seorang guru harus mampu memberikan instruksi yang sederhana dalam memberikan materi atau memerintahkan mengerjakan suatu hal.
Karena dengan guru tidak memberikan intruksi yang sederhana, peserta didik akan semakin kebingungan dengan hal yang harus dilakukan, dengan kata lain seorang guru harus mengingat sebuah istilah “The Key Is The Simplicity”.
Dalam proses pembelajaran, seorang guru mampu memberikan kesempatan bagi peserta didik karena ketika pembelajaran jarak jauh dilaksanakan, seorang siswa hanya menatap layar komputer yang menimbulkan rasa bosan dan malas untuk mendengarkan guru. Dengan memberikan kesempatan, guru dapat melatih anak untuk mampu mengekspresikan dirinya masing-masing. Tak hanya guru yang harus mengubah segala cara mengajar dalam proses pembelajaran, peserta didik merasakan pengaruh yang diberikan saat kurikulum ini diberlakukan. Dengan kurikulum yang diberikan secara sederhana, dimana kemampuan anak diharuskan untuk memahami materi yang secara singkat dan terbatas. Berdasarkan survei bahwa responden sebanyak 88,2%
menyatakan berpengaruh dan 11,8%
menyatakan tidak berpengaruh pada proses pembelajaran anak.
Tabel 1. Style dan Fungsinya
No .
Nama Style Fungsi 1. JKPM_Title Judul
2. JKPM _Author Penulis 3. JKPM _AbstractBody Abstrak 4. JKPM _AbstractTitle Judul
Abstrak 5. JKPM
_AbstractKeyword Kata kunci 6. JKPM _Heading 1 Judul 1
7. JKPM _Body Paragraf
8. JKPM _Picture Capture
Judul Gambar 9. JKPM _Table Capture Judul Tabel 10. JKPM _Reference Daftar
Pustaka Dan seterusnya
Gambar 1. Memunculkan Style dalam Template
Pembahasan difokuskan pada mengaitkan data dan hasil analisisnya dengan permasalahan atau tujuan penelitian dan konteks teoretis yang lebih luas. Dapat juga pembahasan merupakan jawaban pertanyaan mengapa ditemukan fakta seperti pada data.
Pembahasan ditulis melekat dengan data yang dibahas. Pembahasan diusahakan tidak terpisah dengan data yang dibahas. Proporsi untuk bagian Hasil adalah 35% dan Pembahasan 35% dari keseluruhan manuscript.
SIMPULAN
Berisi secara singkat dan jelas tentang: (1) cukup menjawab permasalahan atau tujuan penelitian (jangan membahas lagi); (2) juga
merupakan simpulan dari penulis secara logis dan jujur berdasarkan fakta yang diperoleh; (3) boleh ditambahkan implikasi atau saran (tidak wajib).Tuliskan dalam satu paragraf. Proporsi untuk bagian Simpulan ini tidak lebih dari 5% dari keseluruhan manuscript.
DAFTAR PUSTAKA
Penyusunan daftar pustaka yang mengikuti teknik standar harus dilakukan secara baku dan konsisten. Untuk menjaga konsistensi pengutipan daftar pustaka sebaiknya menggunaan aplikasi Reference Manager, seperti Mendeley, Zotero, atau aplikasi berbayar yang lain dengan APA 6th edition style . Ditulis dalam spasi tunggal, antar daftar pustaka diberi jarak 1 spasi. Contoh penulisan daftar pustaka, sebagai berikut:
Ademola, K. (2016). Problem – Based Instructional Strategy and Numerical Ability as Determinants of Senior Secondary Achievement in Mathematics, 7(13), 89–95.
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M., Herikurniawan,H.,..& Yunihastuti,E.
(2020). Coronavirus Disease 2019:
Tinjauan Literatur Terkini. J.
Penyakit Dalam Indones. 7, 45.
Cahyono & Masykuri. (2016). Kontribusi Kemampuan Numerik dan Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrolisis Kelas XI MIA dan XI MIA 5 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK).
Carter, P. (2005). The Complete Book of Intelligence Tests.
Cohen, R., Dowker, A., Heine, A.,
Kaufmann, L., & Kucian, K. (2013).
Trends in Neuroscience and Education Interventions for improving numerical abilities : Present and future. Trends in Neuroscience and Education, 2(2), 85–93.
https://doi.org/10.1016/j.tine.2013.04.
001
Cragg, L., & Gilmore, C. (2014). Trends in Neuroscience and Education Skills underlying mathematics : The role of executive function in the development of mathematics pro fi ciency, 3, 63–
68.
https://doi.org/10.1016/j.tine.2013.12.
001
Fazio, L. K., Bailey, D. H., Thompson, C.
A., & Siegler, R. S. (2014). Journal of Experimental Child Relations of different types of numerical magnitude representations to each other and to mathematics achievement. JOURNAL OF
EXPERIMENTAL CHILD
PSYCHOLOGY, 123, 53–72.
https://doi.org/10.1016/j.jecp.2014.01 .013
Makur, A. P., Prahmana, R. C. I., &
Gunur, B. (2019). How mathematics
attitude of mothers in rural area affects their children’s achievement.
Journal of Physics: Conference Series, 1188(1).
https://doi.org/10.1088/1742- 6596/1188/1/012009
Sanjaya, J. B., & Rastini. (2020).
Implementasi Kurikulum Darurat di Masa Pandemi Covid-19 dalam Upaya Pemenuhan Hak Pendidikan.
Journal of Indonesian Law, 1(2), 161–174.
https://doi.org/10.18326/jil.v1i2.161- 174
Toenlioe, A. J. E. (2017). Pengem-bangan Kurikulum. Cetakan Ke-1. Bandung:
PT Refika Aditama, 347.
file:///E:/documents/Pengembangan Kurikulum _buku.pdf
Winata, K. A., Zaqiah, Q. Y., Supiana, &
Helmawati. (2021). Kebijakan Pendidikan di Masa Pandemi.
Administrasi Pendidikan Journal, 4(1), 1–6.
http://dx.doi.org/10.1016/j.encep.201 2.03.001