• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA ILMIAH AKHIR NERS (KIAN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KARYA ILMIAH AKHIR NERS (KIAN)"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

Analisis Praktik Klinis Keperawatan pada Pasien dengan Ventilasi Mekanik Menggunakan Kombinasi Inovatif Intervensi Fisioterapi Dada dan Kepala Tempat Tidur 60 ̊ Met. Hiperoksigenasi pada proses close suction pada perubahan saturasi di ruang intensif care unit (ICU) RSUD Abdul Wahab Sjahrani.

  • Latar Belakang
  • Perumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Identifikasi pengaruh pemasangan elevasi kepala 60⁰ dengan intervensi inovatif kombinasi fisioterapi dada dengan hiperoksigenasi pada proses inhalasi jarak dekat terhadap perubahan saturasi di Intensive Care Unit (ICU) RSUD Abdul Wahab Sjahrani. Merumuskan hasil analisis pelaksanaan tindakan dengan pemasangan Head Elevation 60⁰ dengan intervensi inovatif yang menggabungkan fisioterapi dada dengan hiperoksigenasi pada proses inhalasi jarak dekat terhadap perubahan saturasi di ruang Intensive Care Unit (ICU) Regional Abdul Wahab. Rumah Sakit Sjahrani.

Anatomi Fisiologi Paru - Paru

  • Anatomi Paru-paru
  • Fisiologi Paru
  • Volume dan kapasitas paru

Tekanan yang masuk ke ruang antara paru-paru dan dinding dada berada di bawah tekanan atmosfer (Guyton 2007). Pada akhir inspirasi, recoil menarik dada kembali ke posisi ekspirasi dimana tekanan recoil paru dan dinding dada seimbang.

Gambar 2.1 Anatomi Paru
Gambar 2.1 Anatomi Paru

Konsep Gagal Napas

  • Pengertian
  • Klasifikasi
  • Etiologi
  • Patofisiologi
  • Manifestasi Klinis
  • Penatalaksanaan

Gagal napas dapat disebabkan oleh kelainan pada paru, jantung, dinding dada, otot pernapasan, atau medula oblongata. Selain itu, gagal napas juga dapat dibedakan menjadi hipoksemia sesuai klasifikasinya, yaitu jika nilai PaCO2 pada gagal napas jenis ini menunjukkan nilai normal atau rendah.

Konsep Fisoterapi Dada

  • Pengertian
  • Tujuan
  • Tindakan Fisioterapi Dada

Kontraindikasi fisioterapi dada termasuk patah tulang rusuk atau luka baru akibat operasi. Fisioterapi payudara merupakan serangkaian tindakan keperawatan yang meliputi drainase postural, perkusi (menampar) dan vibrasi.

Konsep Elevasi Kepala

  • Pengertian
  • Indikasi
  • Alat untuk mengukur kemiringan Elevasi Kepala
  • Kontra indikasi
  • Kelebihan Elevasi kepala 60°

Pengaturan tinggi kepala lebih tinggi sekitar 30-45̊ merupakan cara konvensional untuk mengatur keseimbangan antara oksigenasi otak, yang bertujuan untuk menghindari hipoksia (PaO2 < 60 mmHg) dengan mengoptimalkan saturasi oksigen (saturasi O2 >94% atau PaO2 >80 mmHg) dan menghindari hipotensi (tekanan darah).sistol ≤ 90 mmHg) dengan tujuan meningkatkan aliran balik vena (Arafat 2012). Peningkatan asam laktat di otak akan menyebabkan asidosis laktat, yang selanjutnya akan mengakibatkan edema otak dan peningkatan ICP. Peninggian kepala dapat menurunkan peningkatan tekanan intrakranial (TIK) yang ditandai dengan gejala muntah proyektil dan pendarahan otak yang disebabkan oleh peningkatan TIK secara terus menerus. Intervensi ini akan mengurangi risiko kerusakan sekunder. komplikasi) berupa iskemia dan herniasi Robert 2016 dalam (Sirait, et alle 2020).

Kondisi pasien yang menjadi kontraindikasi peninggian kepala adalah tidak dapat dilakukan pada pasien dengan hipotensi dan penurunan perfusi serebral, pasien yang pernah mengalami trauma serviks dan potensi peningkatan tekanan intrakranial.Robeiro, 2016 dalam (Sirait, et all 2020). Ketinggian kepala yang berlebihan sebesar 60° dapat mencegah aspirasi dengan posisi lebih vertikal, sehingga cairan atau minuman tidak mudah jatuh ke jalan napas, angka kejadian pneumonia terkait ventilator dapat berkurang, ekspansi paru dan volume tidal meningkat, saturasi dan hemodinamik meningkat, kerja sistem pernafasan dan otot pernafasan akan dipermudah, ruang mati pada organ pernafasan akan berkurang dan saturasi oksigen akan terjaga pada saat penghisapan (Hassankhani, 2017).

Gambar 2.4 Busur Derajat
Gambar 2.4 Busur Derajat

Konsep Hiperoksigenasi

Hiperoksigenasi harus dilakukan selama 1 – 3 menit sebelum dan sesudah penyedotan untuk mencegah saturasi oksigen turun di bawah 95%. Fase hisap pada pasien dewasa tidak boleh melebihi 15 detik karena akan menyebabkan penurunan saturasi kurang dari 95% (Sirait, et alle 2020).

Konsep Suction

  • Pengertian
  • Indikasi
  • Metode atau Jenis Suction
  • Ukuran Dan Tekanan Suction
  • Komplikasi

Tujuan dari penyedotan adalah untuk mengeluarkan lendir dari saluran pernafasan sehingga patensi saluran pernafasan dapat dipertahankan serta ventilasi dan oksigenasi dapat ditingkatkan. Sedangkan di sisi lain sangat bermanfaat untuk melancarkan saluran pernafasan, mencegah penyumbatan trakea, menurunkan kerja pernafasan dan mengoptimalkan oksigenasi (Liu, Jin, Ma & Bo Qu, 2015 dalam Sri Mujiati, Leni Darmawati 2019). Pada saat dilakukan tindakan penyedotan, tidak hanya sekret atau cairan yang ada pada saluran pernapasan saja yang akan terhisap, namun oksigen yang ada pada saluran pernapasan juga akan ikut tersedot oleh mesin tersebut.

Cedera saluran napas adalah suatu kondisi dimana saluran napas atau saluran napas pasien tersumbat. Bronkospasme adalah kejang otot polos di sepanjang bronkus di paru-paru. Kejang ini mempersempit saluran napas atau saluran napas sehingga menyebabkan kesulitan bernapas.

Konsep Ventilator Mekanik

  • Pengertian
  • Indikasi Ventilasi Mekanik
  • Klasifikasi Ventilasi Mekanik
  • Model Ventilasi Mekanik
  • Komplikasi Ventilasi Mekanik

Mode ini digunakan jika pasien tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan TV sendiri dengan laju pernapasan normal. Namun jika tenaga untuk memulai inspirasi tidak kuat dan laju pernapasan terlalu cepat, penggunaan mode ini akan mengakibatkan WOB (Work Of Breathing) tinggi yang akan dialami pasien. Mode ini tidak perlu mengatur laju pernapasan mesin karena jumlah napas akan dibantu mesin sesuai dengan jumlah pemicu yang dihasilkan dari napas spontan pasien.

SIMV+PS memberikan kenyamanan bagi pasien dengan kekuatan inspirasi lemah. pengaturan) yang akan dilakukan dalam mode VC antara lain: TV, MV, Laju Respirasi, Pemicu, IPL, PEEP, FiO2, Batas Alarm Tinggi dan Rendah MV, dan Batas Tinggi Tekanan. Mode ini digunakan pada pasien yang kekuatan inspirasinya cukup kuat atau jika mode PS dengan IPL rendah cukup untuk menghasilkan TV yang memadai.

Konsep Saturasi (SPO 2 )

  • Pengertian
  • Cara Kerja Oksimeter Nadi
  • Nilai Normal Saturasi Oksigen

Probe oksimeter terdiri dari dua dioda pemancar cahaya (LED) satu merah dan inframerah lainnya yang mentransmisikan cahaya melalui kuku, jaringan, darah vena, darah arteri melalui fotodetektor yang ditempatkan di depan LED. Fotodetektor mengukur jumlah cahaya merah dan inframerah yang diserap oleh hemoglobin teroksigenasi dan hemoglobin terdeoksigenasi dalam darah arteri dan dilaporkan sebagai saturasi oksigen (Kozier B, Erb et al 2014). Semakin banyak oksigen yang dimiliki darah, semakin banyak cahaya merah yang ditransmisikan dan semakin sedikit cahaya inframerah yang ditransmisikan.Dengan menghitung cahaya merah dan cahaya inframerah selama periode waktu tertentu, saturasi oksigen dapat dihitung.

Kisaran normal saturasi oksigen adalah >. Oksimetri nadi digunakan sebagai standar untuk memantau hipoksemia dan sebagai pedoman saat memberikan terapi oksigen kepada pasien (Kozier B, Erb et al. 2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakakuratan pengukuran saturasi oksigen adalah sebagai berikut; perubahan kadar Hb, sirkulasi yang buruk, aktivitas (menggigil/gerakan berlebihan) ukuran jari terlalu besar atau

Pengkajian Kasus

Klien dengan gagal napas sering kali mendapati peningkatan frekuensi pernapasan cepat dan dangkal, serta retraksi tulang dada dan ruang interkostal (ICS). Klien biasanya mengalami batuk produktif disertai batuk dengan produksi sputum bernanah. Kegagalan pernafasan yang disertai komplikasi biasanya menimbulkan suara resonansi atau nyaring di seluruh bidang paru.

Pada klien yang juga mengalami bunyi nafas melemah dan bunyi nafas tambahan, ronki basah pada sisi yang sakit. Pada klien dengan ventilasi berat, seringkali terjadi penurunan kesadaran, dan sianosis perifer terjadi ketika perfusi jaringan sangat terganggu.

Masalah Keperawatan

Intervensi Keperawatan

Intervensi Inovasi

Tinjauan Etika

Prinsip berbuat baik (benevolence) dan tidak berbuat jahat (non-maleficence) Prinsip etika berbuat baik mengacu pada kewajiban menolong orang lain dengan mencari manfaat yang sebesar-besarnya dan kerugian yang sekecil-kecilnya. Pelibatan manusia dalam penelitian kesehatan dimaksudkan untuk membantu mencapai tujuan penelitian kesehatan yang benar-benar layak digunakan pada manusia. Prinsip etika berbuat baik mensyaratkan bahwa risiko penelitian harus masuk akal dibandingkan dengan manfaat yang diharapkan, desain penelitian harus memenuhi persyaratan ilmiah (scientificly sound), peneliti mampu melakukan penelitian dan sekaligus mampu menjaga kebaikan. -keberadaan peneliti, dan asas jangan merugikan (non maleficence – tidak merugikan), yang menentang segala tindakan yang dengan sengaja merugikan peneliti.

Prinsip etika keadilan mengacu pada kewajiban etis untuk memperlakukan setiap orang (sebagai orang yang otonom) secara setara sebagai orang yang benar dan layak secara moral dalam memperoleh haknya. Prinsip etika keadilan terutama berkaitan dengan keadilan distributif (distributive..61.justice) yang menghendaki adanya distribusi yang seimbang (equal), baik dari segi beban maupun manfaat yang diterima subjek dari keikutsertaan dalam penelitian.

Implementasi

61. keadilan) yang menghendaki adanya pemerataan yang seimbang (fairness) dalam hal beban dan manfaat yang diperoleh subjek dari keikutsertaannya dalam penelitian. Perbedaan distribusi beban dan manfaat hanya dapat dibenarkan jika didasarkan pada perbedaan yang relevan secara moral di antara orang-orang yang terlibat. Kerentanan adalah ketidakmampuan untuk melindungi kepentingan seseorang dan kesulitan dalam memberikan persetujuan, kurangnya kemampuan untuk menentukan pilihan untuk memperoleh layanan mahal atau kebutuhan lainnya, atau karena usia muda atau memiliki posisi rendah dalam hierarki kelompok.

Evaluasi

  • Pengkajian Kasus
    • Secondary Survey
    • Pengkajian Tambahan
    • Pemeriksaan Penunjang
    • Therapi/Pengobatan
  • Analisa Data
  • Diagnosa Keperawatan
  • Intervensi Keperawatan
  • Intervensi Inovasi
  • Implementasi
  • Evaluasi

TD : 130/80 mmHg, N : 128 x/menit, konjungtiva tidak anemia, tidak ada tanda sianosis, CRT < 2 detik, tidak ada distensi vena jugularis.. Hasil pemeriksaan : tidak terlihat ictus cordis, Palpasi : . ictus cordis sangat terasa di ics V, Perkusi : tumpul, tidak ada bunyi tambahan di jantung S1 : Lub S2 : Dub, detak jantung teratur. Selama pengkajian pasien Dower Kateter no. 16 sejak 27 Januari 2021 Warna urin kuning pucat, tidak ada nyeri tekan atau distensi kandung kemih, produksi urin 2.400 cc/24 jam. Rongga mulut bersih, tidak terdapat lesi pada rongga mulut, mukosa bibir kering, gigi karies, tidak terjadi pembengkakan pada gusi, tidak terdapat pembesaran amandel.

Selama pengkajian tidak ditemukan lecet pada kulit, sensasi akral hangat, tidak terdapat fraktur, bentuk ekstremitas simetris. Pasien tidak dapat dievaluasi karena dipasang ETT. d) Ketika dia mencoba bernapas secara spontan, dia tersentak.

Tabel 3.1 Hasil Hematologi
Tabel 3.1 Hasil Hematologi
  • Profil Lahan Praktik
  • Visi Dan Misi Rumah Sakit
  • Analisa Masalah Keperawatan dengan Konsep Terkait dan
  • Analisa salah satu intervensi dalam konsep dan penelitian

Menurut SDKI (2016), bersihan jalan napas yang tidak efektif adalah ketidakmampuan membersihkan sekret atau sumbatan jalan napas untuk mempertahankan patensi jalan napas, yang ditandai dengan batuk tidak efektif, ketidakmampuan batuk, sputum berlebihan, mengi, mengi, dan/atau nyeri tenggorokan kering. Analisis salah satu intervensi dalam konsep dan penelitian terkait. Tindakan membersihkan saluran pernafasan bukan hanya tidak efektif. Tindakan pembersihan jalan napas tidak efektif hanya dengan memberikan terapi farmakologis, namun juga menggunakan terapi non farmakologi. Tindakan nonfarmakologis berupa fisioterapi dada dapat dilakukan perawat untuk memudahkan pengenceran dan pembuangan sekret yang menumpuk di saluran napas pasien.

Data responden menunjukkan perubahan yang baik, hal ini membuktikan bahwa fisioterapi dada merupakan salah satu teknik fisioterapi yang dapat diterapkan pada pasien yang mendapat ventilasi mekanis. Fisioterapi dada terbukti memudahkan mengencerkan dan mengeluarkan sekret yang menumpuk di saluran napas pasien.

Grafik Pre dan Post Test Saturasi
Grafik Pre dan Post Test Saturasi

Kesimpulan

APLIKASI FISIOTERAPI DADA (CLAP) TERHADAP MASALAH KEPERAWATAN INEFISIENSI Saluran Nafas PADA PASIEN PNEUMONIA MENGGUNAKAN VENTILATOR DI RUANG ICU Anestesi RUMKITAL DR. Penerapan fisioterapi dada (clap) dengan permasalahan keperawatan inefisiensi saluran nafas pada pasien pneumonia menggunakan ventilator di ruang rawat inap anestesi rumchital ICU Dr. PENGARUH OPEN SUCTION TERHADAP VOLUME PASANG PASIEN YANG MENGGUNAKAN VENTILATOR DI RUANG ICU DR. RSUD.

Judul KIAN : Analisis Praktik Keperawatan Klinis pada Pasien yang dipasang ventilasi mekanis menggunakan kombinasi inovatif fisioterapi dada dan kepala tempat tidur 45̊. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis praktik klinis keperawatan pada pasien dengan ventilasi mekanis menggunakan intervensi inovatif yang menggabungkan fisioterapi dada dan kepala tempat tidur 60° dengan hiperoksigenasi pada proses close suction terhadap perubahan saturasi di ruang intensif care unit (ICU) RS Abdul Wahab Shahrani Samarinda.

Gambar

Gambar 2.1 Anatomi Paru
Gambar 2.2 Fisiologi Penapasan Manusia
Gambar 2.3 Elevasi Kepala  Sumber:  (a) https://encrypted-tbn0.gstatic.com
Gambar 2.4 Busur Derajat
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pemikiran ini berdasarkan survey yang telah dilakukan selama praktik 5 minggu banyak kasus yang sering dijumpai yaitu diagnosa medis gastritis diagnosa keperawatan

Metode: Penulisan Karya Ilmiah Akhir Ners ini menggunakan desain laporan studi kasus untuk mengidentifikasi masalah asuhan keperawatan pada pasien CKD di Ruangan

Metode : Penulisan karya ilmiah akhir ners ini menggunakan desain penelitian dengan pendekatan bentuk studi kasus untuk mengeksplorasi masalah asuhan

Sehingga, penulis dapat menyelesaikan laporan Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) yang diberi judul “Analisis Asuhan Keperawtan Penusukan Arteriovenous Fistula Dengan Intervensi

Judul Karya Ilmiah Akhir Ners : Asuhan keperawatan Tn.S dengan gagal jantung di Ruang Airlangga RSUD Kanjuruhan.. Nama Lengkap : Zulfika

KIAN ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Profesi Ners (Ns) pada Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang makan perumusan masalah pada Karya Ilmiah Akhir Ners KIAN ini yaitu “Bagaimanakah analisis praktik klinik keperawatan jiwa dengan

Tujuan umum Penulisan Karya Ilmiah Akhir Ners KIAN ini bertujuan untuk melakukan Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada bayi dengan intervensi inovasi penerapan developmental care