• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA PDGK410/ KEGIATAN PRAKTIKUM PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN

N/A
N/A
Redo Stiawan13

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA PDGK410/ KEGIATAN PRAKTIKUM PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

Dalam tahap perkembangannya, embrio pada benih yang semula tidak aktif mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang mengakibatkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tanaman muda. Proses ini murni bersifat fisik.Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan banyak enzim untuk perkecambahan dini. Tanaman yang termasuk dalam famili kacang-kacangan (Fabaceae) ini mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber pangan dengan kandungan protein nabati yang tinggi.1) Rendam kacang dalam wadah selama 5 menit.

Buang biji kopi yang mengapung di bak cuci, sedangkan kacang hijau yang tenggelam digunakan dalam percobaan ini (kacang hijau terpilih). Susun dan masukkan kacang ijo ke dalam kantong plastik yang telah diberi alas tisu berlabel. Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap akar = 0 mm, apabila pengamatan selama dua hari (48 jam) tidak tumbuh akar (0 mm), maka kacang hijau dianggap mati.

Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam dengan warna berbeda. Dari percobaan yang dilakukan diperoleh data sebagai berikut: pada hari pertama pemberian larutan deterjen konsentrasi 100% rata-rata panjang akar 0 mm tidak mengalami kecambah. Mulai dari larutan 100% yang hari pertama 0 mm tidak ada perkembangan tunas, larutan 50% 0 mm tidak ada perkembangan tunas, pada larutan 25% panjang akar awalnya 1 mm menjadi 3mm.

Tabel data hasil pengamatan pencemaran de tergen terhadap perkecambahan
Tabel data hasil pengamatan pencemaran de tergen terhadap perkecambahan

SISTEM PENCERNAAN

ALFIN SAHRIN

UPBJJ

PANGKALPINANG

TAHUN 2023

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PENCERNAAN

  • LANDASAN TEORI
  • PROSEDUR PERCOBAAN
  • HASIL PENGAMATAN
  • PERTANYAAN
  • PEMBAHASAN
    • KESIMPULAN
  • DAFTAR PUSTAKA
  • FOTO PENGAMATAN

Setelah dicerna, makanan akan dicerna lebih lanjut oleh usus halus dengan enzim amilase yang diproduksi oleh pankreas. Di dalam usus, karbohidrat yang telah menjadi glukosa akan diserap ke dalam peredaran darah melalui dinding usus halus. Tak hanya itu, protease juga berperan dalam pembelahan sel, pembekuan darah, dan sistem imun tubuh.

Enzim jenis ini juga terdapat pada ASI yang berguna membantu bayi lebih mudah mencerna molekul lemak saat disusui. Seperti namanya, enzim pencernaan ini berperan dalam mengubah laktosa menjadi gula sederhana, seperti glukosa dan galaktosa. Sukrosa berbentuk rambut kecil seperti rambut yang melapisi usus dan mengangkut nutrisi ke aliran darah. Gula sukrosa biasanya ditemukan pada tanaman seperti tebu, sorgum, gula bit dan madu, tetapi dalam jumlah yang lebih kecil. Ini adalah enzim pencernaan dan perannya dalam tubuh manusia.

Di lambung, makanan mengalami pencernaan mekanis oleh otot lambung dan pencernaan kimiawi oleh enzim. Di usus besar, sisa makanan yang tidak dapat dicerna oleh organ sebelumnya dicerna. Sistem pencernaan manusia merupakan sistem penting yang membantu manusia memecah makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat-zat yang lebih mudah dicerna oleh tubuh serta menyerap berbagai kandungan penting yang bermanfaat bagi organ dalam dan bagian tubuh secara keseluruhan.

Sistem pencernaan manusia diawali dengan proses memasukkan makanan ke dalam mulut (Injesti), proses mengubah makanan menjadi kecil dan lunak (dikunyah) oleh gigi (pencernaan mekanis), proses mengubah molekul makanan yang kompleks menjadi .

EKOSISTEM DARAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA

LAPORAN PRAKTIKUM EKOSISTEM DARAT

  • JUDUL PERCOBAAN
  • ALAT DAN BAHAN
  • DAFTAR PUSTAKA
  • KESULITAN YANG DIALAMI
    • FOTO PERAKTIKUM

Hal ini dapat dicontohkan pada ekosistem lahan kosong di belakang sekolah yang banyak terdapat komponen biotik dan hewan-hewannya mempunyai jenis dan spesies yang berbeda-beda. Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di alam, seperti pada lahan kosong belakang sekolah, merupakan ekosistem lahan alami. Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik yang terjadi di taman sekolah merupakan suatu ekosistem buatan.

Apabila terdapat unsur campur tangan manusia, termasuk penentuan jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen biotik tersebut. Dari pengamatan terhadap lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa perbedaan ekosistem darat alami dan buatan didasarkan pada bentuk keberadaannya. Pada ekosistem alami terestrial, tidak ada unsur gangguan yang dilakukan makhluk hidup lain dalam proses pembentukannya.

Kesulitan yang anda temui dalam melakukan proses laboratorium adalah dalam mencari tanaman yang ingin diuji, karena beberapa tanaman umum sulit ditemukan di lokasi laboratorium.

BAHAN MAKANAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA

LAPORAN PRAKTIKUM UJI BAHAN MAKANAN

FOTO PRAKTIKUM

GLB & GLBB

LAPORAN PRAKTIKUM IPA

  • Judul Praktikum
  • Tujuan Percobaan
  • Alat dan Bahan
  • Landasan Teori
  • Prosedur Percobaan
  • Hasil Pengamatan
  • Pembahasan
  • Pertanyaaan
    • Kesimpulan
  • Daftar Pustaka
  • Kesulitan Yang Di Alami
    • Ketika melakukan percobaan saat menghitung waktu yang di butuhkan karena Kecepatannya jatuh terlalu cepat. Sehingga menimbulkan data yang di hasilkan
  • Foto percobaan

Gerak lurus beraturan (CL) adalah gerak suatu benda yang lintasannya lurus dengan kecepatan tetap. Kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah konstan jika jarak yang ditempuh dan arah dalam selang waktu sama. Gerak lurus beraturan (SLMB) adalah gerak yang lintasannya berupa gerak lurus dan kecepatannya juga selalu berubah-ubah secara tetap (beraturan).

Tuliskan waktu yang diperlukan M1 untuk berpindah dari B ke C. v) Ulangi percobaan yang sama sebanyak 5 kali dengan jarak BC yang berbeda (tinggi A tetap, B tetap, C berubah). w) Catat datanya pada tabel observasi. Pada jarak 10 cm dari titik awal, diperlukan waktu 1,5 sekon untuk mencapai berat suatu benda yang jatuh dari jarak 10 cm. Pada jarak 15 cm dari titik awal, diperlukan waktu 2 detik untuk mencapai berat benda yang jatuh dari jarak 15 cm.

Pada jarak 20 cm dari titik permulaan, berat objek yang jatuh ke jarak 20 cm mengambil masa 2.5 saat untuk dicapai. Pada jarak 25 cm dari titik permulaan, berat objek yang jatuh pada jarak 25 cm mengambil masa 3 saat untuk dicapai. Pada jarak 30 cm dari titik permulaan, berat objek yang jatuh ke jarak 30 cm mengambil masa 3.5 saat untuk dicapai.

Buatlah grafik hubungan jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB (sumbu vertikal S dan sumbu horizontal t. Sedangkan jika jarak yang ditempuh semakin pendek maka waktu yang dibutuhkan juga semakin sedikit. Hal ini dapat dilihat pada grafik hubungan jarak GLBB dengan waktu, pada perhitungan yang dilakukan juga dapat disimpulkan bahwa semakin besar jarak GLBB maka kecepatan jaraknya akan semakin besar, namun percepatannya terlihat pada tabel.

Dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa GLB pada pengamatan ini bergerak lurus dan beraturan yang terlihat pada jarak yang berbeda pada saat benda jatuh. Demikian pula pada GLBB, benda yang jatuh dengan gerak yang bervariasi tetap jatuh secara seragam meskipun pada jarak yang berbeda, namun menunjukkan detik yang berbeda namun berurutan.

Tabel 1 hasil pengamatan GLB
Tabel 1 hasil pengamatan GLB

Gambar

Tabel data hasil pengamatan pencemaran de tergen terhadap perkecambahan
Tabel 1 hasil pengamatan GLB
Tabel 2 hasil pengamatan GLBB

Referensi

Dokumen terkait

Uji Protein, ekstrak alpukat tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret tidak menghasilkan perubahan warna3. Uji glukosa, alpukat

Laporan Pra ktikum Uji Analisis Formalin pada Makanan secara Modern dan Konvensional | 14 Pada pengujian sampel bakso ikan dengan FeCl 3 dan HCl warna larutan

Selanjutnya dilakukan uji Ferri klorida, pada uji ini ditambahkan dengan 1 tetes larutan FeCl3 dan terjadi perubahan warna menjadi hijau kehitaman yang menujukkan

Saya dapat menyimpulkan bahwa susu kedelai yang diuji tidak mengalami perubahan warna pada uji reduktase methylen blue dan terdapat 98 koloni pada uji agar tuang, serta

Bahan makanan yang ditetesi dengan reagen biuret dan mengocoknya, berubah warna menjadiungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein.bahan makanan yang didenan reagen

Jadi , bahan makanan yang mengandung amilum jika ditetesi oleh larutan yodium dalam KL akan berubah warnanya menjadi biru – ungu atau biru5. Agar perubahan warna itu

Metode kedua yang diujikan dalam praktikum ini adalah dengan media larutan indikator. Prinsip penggunaan larutan indikator adalah perubahan warna. Ada 2 wujud perubahan

Kemudian larutan ditetesi dengan 5 tetes indikator metil orange dan terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi kuning, dan selanjutnya dititrasi dengan