VARISELA DAN PAROTITIS
Dosen Pengampu : 2024
KELOMPOK 5
Epidemiologi Masalah Keseshatan Berbasis Sekolah
drg. Yunita Dyah Puspita Santik, M.Kes. (Epid)
01
KELOMPOK 2
Bunga Syakirina
Thynk Unlimited 6411421038
02 Chasiarti Ananda Mudhti
6411421048
03 Dewi Triwahyuni Artanauli
6411421053
04 Octaviani Munggi Utami
6411421088
05 Devita Uzlah Sibarani
6411421142
CARA PENULARAN VARISELA
Penularan melalui droplet saluran pernafasan dari penderita yang terinfeksi virus fase akut, virus yang bercampur dengan udara atau kontak langsung dengan lesi pada kulit dari penderita, sehingga penularan dapat terjadi apabila melakukan kontak langsung dengan penderita cacar air, paparan cairan dari penderita cacar air, seperti keringat, bersin dan batuk, dan memegang atau menyentuh secara langsung atau tidak langsung barang-barang yang sebelumnya digunakan oleh penderita cacar air.
INSIDENSI DAN PREVALENSI
Varisela dapat menyerang semua golongan umur termasuk neonatus, 90% kasus berumur 10 tahun dan terbanyak umur 5-9 tahun. Di Shanghai, Cina didapatkan dari 265 wabah varisela di lingkungan sekolah, 34 wabah terjadi di taman kanak-kanak (12,8%), sebanyak 133 wabah terjadi di sekolah dasar (50,2%), dan 98 kasus terjadi di SMP/SMA (37,0%). Semetara itu, prevalensi varisela di Nigeria tahun 2022 didapatkan anak-anak dan remaja berusia antara 0 dan 19 tahun terinfeksi lebih dari setengahnya (54%) dibanding dewasa.
INSIDENSI DAN PREVALENSI
Sementara itu, pasien Varicella pada anak yang berobat di Puskesmas Tamalanrea Jaya Makassar pada tahun 2018-2022 sebanyak 45 orang dimana pada tahun 2018 sebanyak 11 orang (24,4%), tahun 2019 sebanyak 17 orang (37,8%), tahun 2020 sebanyak 2 orang (4,4%), tahun 2021 sebanyak 3 orang (6,7%), dan tahun 2022 sebanyak 12 orang (26,7%).
VAKSIN VARICELLA
Anak-anak yang berusia 12 bulan hingga 12 tahun harus mendapatkan 2 dosis vaksin cacar air, biasanya sebagai berikut:
* Dosis pertama: Usia 12 hingga 15 bulan
* Dosis kedua: Usia 4 hingga 6 tahun
VAKSIN VARICELLA
Bagi yang berusia 13 tahun atau lebih tetapi belum pernah vaksin dan belum pernah terkena varisela -> menerima 2 dosis yang diberikan dengan jarak minimal 28 hari.
Bagi yang berusia kurang dari 13 tahun -> setidaknya 28
hari setelah dosis pertama
VAKSIN VARICELLA
Meta analisis tentang efikasi vaksin varisela
menyimpulkan dosis tunggal cukup efektif dalam
mencegah varisela dengan efikasi 81%, sedangkan
2 dosis meningkatkan efikasi menjadi 92%.
VAKSINASI VARICELLA
DI INDONESIA
Pemerintah Indonesia menargetkan Pemberian vaksin varicella 85-90%. Dengan Tingkat efektifitas yang cukup tinggi pemberian vaksin ini juga bermanfaat untuk
mencegah perburukan gejala atau komplikasi yang bisa dialami oleh anak yang
terinveksi. Vaksin varicella ini juga dapat meringankan gejala dirasakan dan pemulihan yang lebih cepat dibandingkan anak yang belum menerima vaksin
VAKSINASI VARICELLA
DI INDONESIA
Namun di Indonesia pemberian vaksin varicella masih merupakan kelompok imunisasi pilihan, belum menjadi program imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah
(Permenkes RI, 2017). Pembiayaan vaksinasi opsional ini ditanggung oleh masyarakat sendiri.Bahkan Biaya yang dikeluarkan untuk imunisasi varicella relatif mahal
(mencapai ratusan ribu) dan tidak terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah
01 Kurangnya Edukasi & Informasi
02
03
04
FAKTOR- FAKTOR
YANG MENYEBABKAN CAKUPAN VAKSIN VIRACELLA DI INDONESIA BELUM MAKSIMAL
Faktor ekonomi
Harga vaksin varicella yang masih tergolong mahal.
Ketidakmampuan finansial orang tua untuk membiayai vaksinasi varicella bagi anak-anak mereka.
Faktor akses dan ketersediaan
Ketersediaan vaksin varicella yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia.
Kesulitan akses ke layanan vaksinasi varicella, terutama di daerah pedesaan dan terpencil.
Faktor kebijakan
Vaksin varicella belum termasuk dalam program imunisasi nasional di semua daerah.
Kurangnya regulasi yang mewajibkan atau mendorong vaksinasi varicella di sekolah.
Kurangnya edukasi dan informasi tentang manfaat vaksin varicella kepada orang tua dan anak sekolah.
informasi yang keliru bahwa cacar air adalah penyakit ringan yang tidak perlu divaksinasi.
Upaya Untuk Meningkatkan Cakupan Vaksin Varicella Pada Anak Sekolah
Memasukkan vaksin varicella ke dalam program imunisasi nasional.
Meningkatkan edukasi dan informasi tentang manfaat vaksin varicella kepada orang tua dan anak sekolah
Mempromosikan program vaksinasi varicella di sekolah dan mendorong orang tua untuk memvaksinasi anak-anak mereka.
Menerapkan regulasi yang mewajibkan atau mendorong vaksinasi varicella di sekolah.
Meningkatkan koordinasi antara sekolah, puskesmas, dan dinas kesehatan.
Meningkatkan ketersediaan vaksin varicella di seluruh wilayah Indonesia.
Memberikan subsidi atau bantuan biaya vaksin varicella kepada masyarakat kurang mampu
KASUS VARICELLA
PENANGANAN
Identifikasi Masalah Pengendalian Penularan
Isolasi
Penyuluhan dan Edukasi
PENANGANAN
Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah Konsultasi Dengan Tenaga Kesehatan
MELAKUKAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
APA UPAYA KITA SEBAGAI TENAGA KESEHATAN??
PROMOSI VAKSINASI
PELAKSANAAN VAKSINASI DI SEKOLAH
PEMANTAUAN WABAH
EDUKASI TERHADAP ORANG TUA MURID
ISOLASI DAN KARANTINA
PELATIHAN GURU DAN PETUGAS KESEHATAN DI SEKOLAH
PAROTITIS
Dosen Pengampu : 2024
KELOMPOK 5
Epidemiologi Masalah Keseshatan Berbasis Sekolah
drg. Yunita Dyah Puspita Santik, M.Kes. (Epid)
PAROTITIS
Agen penyebab penyakit parotitis yaitu virus paramyxovirus. Virus ini termasuk dalam famili Paramyxoviridae, genus Rubulavirus, dan spesies Mumps virus. Virus ini menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar ludah yang terletak di bagian depan dan bawah telinga. Parotitis menular melalui batuk, bersin, atau berbagi makanan dan minuman.
INSIDENSI DAN PREVALENSI
Penyakit parotitis dapat terjadi pada semua usia, namun 85% kasus terjadi pada masa anak yang berusia kurang dari 15 tahun dengan proporsi tertinggi pada usia 5-9 tahun. Penyakit gondongan sangat jarang ditemukan pada anak yang berumur kurang dari 2 tahun, hal tersebut karena umumnya mereka masih memiliki atau dilindungi oleh antibodi yang baik.
VAKSIN MMR (MESLES, MUMPS, RUBELLA)
Vaksin ini perlu diberikan pada anak sebanyak dua kali, yaitu saat anak
berusia 18 bulan dan saat anak berusia 5-7 tahun. Jika belum pernah
dilakukan pada masa kanak-kanak, vaksin MMR masih dapat diberikan
pada usia dewasa. Pemberian vaksin MMR untuk dewasa disarankan bagi
orang-orang yang berisiko tinggi terpapar virus penyebab gondongan.
VAKSIN MMR
Efektivitas satu dosis vaksin MMR terhadap
gondongan 78 persen dan dua dosis vaksin MMR
88 persen efektif terhadap gondongan.
KASUS PAROTITIS
Putra dari salah satu artis yaitu Zaskia Adya yang bernama Bahi Kaba Putra tertular gondongan dari teman sekelasnya setelah 2 minggu lalu dinyatakan wabah gondongan.
Beliau membiarkan Kaba berada di dalam kamar dan menambahkan TV sebagai hiburan putranya agar betah selama isolasi, untuk mencegah penularan pada orang rumah
PENANGANAN
Identifikasi Kasus Penyakit
Pencegahan melalui vaksinasi
Isolasi
PENANGANAN
Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah Pendidikan dan Informasi
PENANGANAN
Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah Pendidikan dan Informasi
MELAKUKAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
APA UPAYA KITA SEBAGAI TENAGA KESEHATAN??
PROMOSI VAKSINASI
PELAKSANAAN VAKSINASI DI SEKOLAH
PEMANTAUAN WABAH
EDUKASI TERHADAP ORANG TUA MURID
ISOLASI DAN KARANTINA
PELATIHAN GURU DAN PETUGAS KESEHATAN DI SEKOLAH
DAFTAR PUSTAKA
Azwa, N.A., Siregar, P.A., Mrp, A.D. and Maghfirah, S., 2023. EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR CACAR AIR. Jurnal Kesehatan, 1(1), pp.10-24.
Permata, R.S. (2020) Parotitis Epidemika (Mumps). Available at:
https://www.rspermata.co.id/articles/read/parotitis-epidemika-mumps (Accessed:
16 February 2024).
Wijaya, E. (2021) Epidemiologi Gondongan. Available at:
https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/mumps/epidemiologi (Accessed: 16 February 2024).
Ulum, I.S. et al. (2023) ‘Karakteristik Pasien Varicella pada Anak di Puskesmas Tamalanrea Jaya Makassar’, Fakumi Medical Journal, 3(5), pp. 374–380. Available at:
https://fmj.fk.umi.ac.id/index.php/fmj.
THANK YOU
FOR YOUR NICE ATTENTION
Kelompok 2