Nama Kelompok:
1. Alvin Mumtaz Hilmi (22809334002) 2. Junizar Rizky I.I (22809334004) 3. Titis Prihatini (22809334031) 4. Hadyan Fahrudin (22809334116) 5. Martha W. Anden D (22809334119) Kelas : Akuntansi A Wates 2022
Utang Obligasi
PENGERTIAN OBLIGASI
Obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Obligasi diterbitkan oleh pihak berhutang kepada pihak yang berpiutang.
Penerbitan obligasi disertai perjanjian untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon
bunganya pada waktu yang ditentukan.
JENIS OBLIGASI BERDASARKAN SISI PENERBIT
1. Obligasi Pemerintah
Obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan negara. Surat utang ini sah secara hukum dan dilindungi berbagai peraturan, termasuk undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri keuangan (PMK), dan lainnya. Ini membuat obligasi pemerintah menjadi salah satu instrumen investasi yang paling diincar investor karena cenderung lebih aman dari risiko gagal bayar. Di Indonesia, obligasi jenis ini biasanya diterbitkan setiap 1 tahun sekali. Ada beberapa jenis obligasi dalam obligasi pemerintah, yakni Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI), Sukuk Ritel (SukRi), Saving Bond Ritel (SBR), dan Sukuk Negara Tabungan (ST). Surat utang dengan nama depan sukuk berarti surat utang yang berbasis syariah.
2. Obligasi Korporasi
Obligasi korporasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh BUMN atau perusahaan swasta. Biasanya obligasi korporasi ini jatuh tempo dalam waktu yang cenderung pendek, minimal satu tahun. Risiko obligasi korporasi akan lebih tinggi ketimbang obligasi pemerintah. Namun, ini tergantung kondisi perusahaan penerbit, pasar, hingga kondisi politik negara tempat perusahaan tersebut berdomisili.
3. Obligasi Pemerintah Daerah
Selanjutnya ada obligasi pemerintah daerah. Sesuai namanya, obligasi jenis ini diterbitkan oleh pemerintah daerah. Tujuannya adalah membantu pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan.
JENIS OBLIGASI BERDASARKAN NOMINAL 1. Obligasi Konvensional
Obligasi konvensional adalah surat utang yang mempunyai satuan nominal yang besar, kurang lebih Rp1 miliar per lot.
2. Obligasi Ritel
Sebaliknya, obligasi ritel adalah surat utang yang mempunyai nilai nominal kecil, misalnya Rp1 juta. Obligasi ini biasanya diterbitkan pemerintah, tapi korporasi juga bisa menerbitkannya.
JENIS OBLIGASI BERDASARKAN IMBAL HASIL 1. Obligasi Konvensional
Obligasi konvensional dalam jenis obligasi berdasarkan imbal hasil diartikan sebagai surat utang yang diterbitkan pihak tertentu untuk mendapat pinjaman. Nantinya, pinjaman akan digunakan sebagai tambahan modal dengan perjanjian memberikan imbal hasil atau bunga kepada investor dalam jangka waktu tertentu
2. Obligasi Syariah
Obligasi syariah atau dikenal dengan nama sukuk adalah surat utang yang memberikan imbal hasil berupa uang sewa. Perhitungannya dilakukan berdasarkan prinsip syariah Islam, tanpa mengandung unsur riba. Imbal hasil akan dibayarkan secara berkala dalam periode tertentu. Sementara, peminjam akan melunasi pokok utang pada tanggal jatuh tempo.
JENIS OBLIGASI BERDASARKAN JAMINAN 1. Secured Bonds
Secured bonds adalah obligasi yang dijaminkan dengan kekayaan milik penerbit atau bisa juga dijaminkan pihak ketiga. Nantinya, dana penjualan obligasi akan digunakan untuk membeli aset tertentu lalu aset dipinjamkan ke perusahaan. Jenis obligasi ini dibagi menjadi tiga:
● Mortgage bonds: surat utang dengan jaminan berupa gedung atau bangunan
● Collateral trust bonds: surat utang yang dijaminkan dengan saham atau obligasi milik penerbit
● Equipment trust certificate: surat utang yang digunakan untuk mendanai berbagai aset, seperti pesawat, gerbong kereta, atau truk.
2. Unsecured Bonds
● Sementara, unsecured bonds adalah jenis obligasi yang tidak dijaminkan menggunakan kekayaan milik penerbit. Obligasi jenis ini dibagi menjadi tiga:
● Subordinated debentures: Obligasi ini tidak akan dibayar jika obligasi yang lebih senior dibayarkan
● Income bonds: Surat utang diterbitkan yang mana perusahaan membayar bunga ketika memperoleh laba. Obligasi ini biasa untuk mereorganisasi perusahaan yang dianggap kurang berhasil.
● Debentures: Surat utang yang hanya diterbitkan perusahaan yang sudah terpercaya.
JENIS OBLIGASI BERDASARKAN HAK PENUKARAN 1. Obligasi Konversi
Obligasi konversi adalah surat utang yang memungkinkan pemegang surat utang untuk mengkonversinya menjadi saham perusahaan penerbit obligasi dengan rasio penukaran yang sudah disepakati sebelumnya. Obligasi ini merupakan obligasi yang biasanya mempunyai tingkat kupon rendah karena investor dianggap telah diberi kemudahan untuk mengubah surat utangnya menjadi surat kepemilikan alias saham.
2. Obligasi Tukar
Obligasi tukar hampir mirip dengan obligasi konversi. Bedanya, dalam obligasi tukar pemegang surat utang bisa mengubah obligasi menjadi saham afiliasi penerbitnya.
Misalnya, saham milik anak ataupun induk perusahaan.
3. Obligasi Opsi
Beli Selanjutnya ada obligasi opsi beli. Ini adalah surat utang yang memberikan hak kepada penerbit obligasi untuk membelinya kembali dari tangan investor sesuai harga yang disepakati. Artinya, investor bisa menawarkan harga lebih tinggi dari kupon yang dijanjikan pada saat pembelian obligasi tersebut.
4. Putable bonds
Obligasi ini lebih tegas dalam kewajiban membeli kembali obligasi dari tangan investor. Pada putable bonds, investor punya hak untuk mengharuskan penerbit
obligasi untuk membeli kembali surat utangnya
JENIS OBLIGASI BERDASARKAN PEMBAYARAN BUNGA 1. Obligasi Kupon
Obligasi kupon adalah surat utang yang secara berkala memberikan bunga kepada pihak investornya. Kupon di sini berisikan nominal tertentu sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak sebelumnya.
2. Obligasi Tanpa Bunga (Zero Coupon Bonds)
Obligasi tanpa bunga adalah surat utang yang tidak ada bunga atau tidak memberikan kupon secara berkala. Investor yang membeli obligasi ini mendapat keuntungan dari selisih harga jual diskonto dan nilai yang tampak saat surat utang diperdagangkan.
3. Obligasi Kupon Tetap (Fixed Coupon Bonds)
Obligasi kupon tetap adalah surat utang yang menawarkan tingkat suku bunga tetap kepada investornya hingga jatuh tempo surat utang tersebut. Artinya, investor sudah bisa memastikan imbal hasil yang bakal diterima.
4. Obligasi Kupon Mengambang (Floating Coupon Bonds)
Kupon yang ditawarkan oleh jenis obligasi ini bisa berubah nilainya tergantung dengan indeks pasar uang. Pada obligasi ini, terdapat kupon batas minimal di dalamnya yang berarti kupon yang pertama ditetapkan akan menjadi besaran kupon minimal yang berlaku sampai waktu jatuh tempo.
JENIS OBLIGASI BERDASARKAN TINGKAT RISIKO 1. Obligasi Investasi (Investment-Grade):
Yaitu surat utang yang diberikan peringkat tinggi oleh lembaga pemeringkat dan dianggap memiliki risiko lebih rendah.
2. Obligasi High-Yield (Junk Bonds)
Sedangkan Obligasi High-Yield memiliki peringkat rendah atau tidak memiliki peringkat kredit dan dianggap memiliki risiko yang lebih tinggi, tetapi menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi.
KARAKTERISTIK OBLIGASI
1. Periode
Obligasi kemudian memiliki jangka waktu jatuh tempo yang beragam. Mulai dari 1 tahun sampai 10 tahun. Umumnya, investor kemudian cenderung memilih aset yang memiliki periode jatuh tempo pada jangka pendek karena memiliki risiko yang cenderung lebih kecil.
2. Terdapat Kontrak
Karakteristik obligasi selanjutnya adalah adanya kontrak atau indenture. Saat berinvestasi obligasi, kemudian terdapat sebuah kontrak yang berisi hak serta kewajiban pihak penerbit serta pemegang aset. Kontrak ini sendiri mencakup ketentuan serta berbagai batasan dalam bertransaksi. Adapun ketentuan terkait pembelian dan penjualan aset tetap perusahaan, penarikan pinjaman, pembayaran dividen, dan lain sebagainya. Adanya kontrak ini kemudian akan memberikan perlindungan bagi para pemegang obligasi.
3. Nilai Utang Pokok
Karakteristik obligasi selanjutnya ialah nilai utang pokok serta nilai nominal yang harus penerbit bayarkan kepada para pendana. Saat jatuh tempo, penerbit kemudian akan membayarkan nilai utang pokok sesuai dengan ketentuan yang ada di dalam kontrak. Dalam hal ini, pihak penerbit kemudian akan mengemukakan kebutuhan dana serta besaran dana berdasarkan kepada kebutuhan cashflow hingga pada kinerja perusahaan.
4. Adanya Coupon Rate
Setiap produk ini kemudian akan memberikan coupon rate ataupun bunga yang akan investor peroleh dalam suatu periode tertentu. Dalam hal ini, investor kemudian akan memperoleh kupon setiap 1 bulan, 3 bulan, 5 bulan, juga 1 tahun sesuai dengan kesepakatan dengan pihak penerbit produk obligasi.
5. Keuntungan dalam Bentuk Kupon atau Bunga
Saat berinvestasi obligasi, orang tersebut kemudian akan memperoleh keuntungan dari bunga berupa kupon. Dalam hal ini, terdapat juga istilah current yield ataupun imbal hasil dari tingkat suku bunga berupa kupon yang investor peroleh dalam satu tahun. Perhitungan keuntungan ini kemudian akan mengacu pada persentase bunga dalam satu tahun terhadap harga obligasi.
6. Mendapat Klaim Aset Penerbit
Jika suatu penerbit obligasi ini bangkrut, sehingga terjadi gagal bayar, maka salah satu alternatifnya adalah melakukan klaim aset penerbit. Penerbit yang akan menjual aset, kemudian hasil penjualan ini akan dapat investor klaim.
KELEMAHAN OBLIGASI
Berbagai bentuk kelemahan obligasi sangat bervariasi, tergantung pada stabilitas suatu perekonomian Negara. Berikut ini kelemahan dari obligasi :
1. Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga obligasi mempunyai hubungan negatif, apabila harga obligasi naik maka tingkat bunga akan turun dan sebaliknya.
2. Obligasi merupakan instrumen keuangan yang sangat konservatif, sehingga menghasilkan yield yang cukup baik dengan resiko rendah.
3. Tingkat likuidasi obligasi rendah. Hal ini dikarenakan pergerakan harga obligasi, khususnya apabila harga obligasi menurun.
4. Risiko penarikan. Apabila dalam kontrak perjanjian obligasi yang ada persyaratan penarikan obligasi, perusahaan dapat menarik obligasi sebelum jatuh tempo dengan membayar sejumlah premi.
5. Resiko kecurangan. Apabila perusahaan penerbit mempunyai masalah likuiditas dan tidak mampu melunasi kewajibannya ataupun mengalami kebangkrutan maka pemegang obligasi akan menderita kerugian.
Contoh obligasi
Berikut adalah contoh obligasi yang diterbitkan dan diperdagangkan di pasar modal:
1) Obligasi Korporas
Ini adalah obligasi berupa surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan swasta nasional termasuk BUMN dan BUMD.
2) Surat Utang Negara (SUN)
Surat Utang Negara (SUN) atau surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah sesuai dengan UU No.24/2002.
3) Sukuk Korporasi
Ini merupakan instrumen berpendapatan tetap yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sesuai ketentuan Bapepam & LK Np. IX.A.13 tentang Efek Syariah.
4) Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Ini merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah berdasarkan syariah Islam sesuai dengan Undang-Undang No.19/2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
5) Efek Beragun Aset (EBA)
Efek Beragun Aset (EBA) adalah efek bersifat utang yang diterbitkan dengan Underlying Aset sebagai dasar penerbitan.
Keuntungan Obligasi
● Mendapatkan kupon atau nisbah secara periodik dari efek bersifat utang yang dibeli.
Tingkat kupon atau nisbah lebih tinggi dari bunga Bank Indonesia (BI Rate). Jadi, jelas sekali keuntungan surat utang adalah lebih besar ketimbang deposito.
● Memperoleh capital gain (keuntungan dari penjualan aset modal yang harganya lebih tinggi)
● Tingkat imbal hasil sudah diperhitungkan pada awal investasi
● Banyak pilihan seri efek bersifat utang yang bisa dipilih investor di pasar sekunder (efek yang dijual lagi oleh investor di BEI).
● Jika yang kamu miliki surat utang negara, sudah pasti terjamin sehingga kamu tak perlu khawatir soal keamanannya. Semua tercantum di UU Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara atau UU Nomor 24 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara. Untuk itu pasti dibayar kembali ditambah dengan return (kupon)
● Kupon obligasi memiliki nilai yang lebih tinggi daripada keuntungan bunga deposito.
Hal ini bisa bikin kamu memilih berinvestasi lewat surat utang karena keuntungannya maksimal.
● Surat utang bisa kamu jadikan sebagai jaminan dan agunan. Jadi, kamu bisa gunakan untuk mengambil pinjaman ke bank atau beli saham di bursa efek
PERBEDAAN ANTARA OBLIGASI DAN SAHAM
Baik saham maupun obligasi memiliki caranya masing-masing dalam menumbuhkan dana yang investor tanamkan. Perusahaan harus melakukan keseimbangan antara dua jenis pendanaan untuk memastikan struktur modal yang tepat untuk bisnis. Berikut merupakan perbandingan faktor-faktor yang terdapat pada saham dan obligasi.
1. Bentuk Kepemilikan
Perbedaan yang paling mendasar antara saham dan obligasi adalah bentuk kepemilikannya. Saat investor berinvestasi melalui saham, maka investor akan menjadi bagian pemilik dari perusahaan tersebut. Sebagai pemegang saham investor dapat mengklaim kepemilikan pada perusahaan tersebut serta dapat hadir ke Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Sementara obligasi adalah bentuk hutang yang dijanjikan oleh entitas penerbit untuk dilunasi dalam periode tertentu. Investor yang berinvestasi pada obligasi tidak memiliki kepemilikan atas perusahaan atau penerbit yang mengeluarkan surat hutang.
2. Keuntungan
Selanjutnya, perbedaan antara saham dan obligasi adalah bagaimana instrumen tersebut menghasilkan keuntungan. Dalam saham, keuntungan yang bisa kamu dapatkan adalah capital gain yang didapat dari selisih harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga beli. Selain itu, investor juga akan menerima pembagian hasil keuntungan perusahaan yang biasa disebut dengan dividen. Di sisi lain, keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari berinvestasi obligasi adalah kupon.
Umumnya kupon obligasi lebih tinggi daripada bunga dari deposito perbankan. Selain itu, pemegang obligasi juga dapat memperjualbelikan yang dimilikinya di pasar sekunder dan akan memperoleh keuntungan berupa capital gain sama seperti saham.
3. Risiko
Meskipun tujuan berinvestasi adalah mendatangkan keuntungan namun investor tetap harus mewaspadai beberapa risiko saat berinvestasi. Investasi saham sebenarnya memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi dibandingkan obligasi karena harga saham memiliki tingkat fluktuasi yang sangat tinggi bergantung pada sentimen pasar.
Sehingga harga saham terus berubah mengikuti situasi yang terjadi di bursa. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan risiko kerugian atau capital loss yaitu kondisi dimana kamu harus menjual saham dengan harga lebih rendah daripada harga beli. Sedangkan risiko yang paling sering ditemui dalam obligasi adalah risiko likuiditas. Investor akan
mengalami risiko likuiditas jika obligasi sulit untuk dijual kembali dalam waktu singkat. Investasi obligasi dinilai tidak cukup likuid karena dana investasi ditahan dalam rentang waktu tertentu. Jika investor ingin menjual kembali obligasi tersebut sebelum jatuh tempo, maka akan terdapat potensi kerugian oleh investor.
PENERBITAN OBLIGASI
Obligasi timbull dari kontrak yang dikenal sebagai indeture obligasi (bond indeture).
Sebuah Obligasi merupakan janji untuk membayar :
1. Sejumlah uang pada tanggal jatuh tempo yang ditentukan
2. Bunga periodik pada tingkat yang ditentukan atas jumlah pada jatuh tempo (nilai nominal).
Masing masing obligasi dibuktikan dengan adanya sertifikat kertas dan biasanya memiliki nilai nominal $1000. Perusahaan biasanya melakukan pembayaran bunga obligasi setengah tahunan. Walaupun suku bunga umumnya dinyatakan sebagai tingkat tahunan. Tujuan utama Obligasi yaitu meminjam dalam jangka panjang bila jumlah dana yang dibutuhkn terlalu besar untuk diberikan oleh satu oemberi pinjaman. Dengan menerbitkan obligasi dalam denominasi $100, $1000, atau $10.000 perusahaan dapat membagi sejumlah besar utang jangka panjang ke dalam banyak unit investasi kecil, sehingga memungkinkan lebih dari satu kreditor berpartisipa dalam pinjaman tersebut.
Perusahaan dapat menjual seluruh penerbitan obligasi ke bank investasi, yang bertindak sebagai agen penjualan dalam proses pemasaran obligasi. Dalam pengur seperti itu, bank investasi dapat menanggung seluruh penerbitan dengan menjamin sejumlah tertentu kepada perusahaan, sehingga mengambil risiko dengan menjal obligasi pada harga berapa pun yang bisa perusahaan mendapatkannya (penjaminan perusahaan--firm anderwriting).
Sebaliknya, perusahaan mungkin menjual obliga dengan menerima komisi atas hasil penjualan (penjaminan upaya terbaik-t efort underwriting). Sebagai alternatif, perusahaan penerbit dapat menjual obligasi secara langsung kepada institusi besar, institusi keuangan atau lainnya, tanpa bantu penjamin emisi (penempatan swasta-private placement).
JENIS DAN PERINGKAT OBLIGASI
Definisi beberapa jenis obligasi yang umum ditemukan dalam praktik disajikan sebagai berikut.
1. OBLIGASI DIJAMIN DAN TIDAK DIJAMIN.
Obligasi dijamin (secured bonds) didukung oleh sebuah janji atas aguran. Obligasi hipotek dijamin dengan klaim atas real estat. Obligasi collateral trust dijamin dengan saham dan obligasi perusahaan lain. Obligasi yang tidak dijaminkan oleh agunan apa pun berarti tidak dijamin (unsecured). Obligasi debenture (debenture bond) adalah contoh obligasi yang tidak dijamin. "Obligasi sampah" juga tidak dijamin dan sangat berisiko, dan oleh karena itu membayar suku bunga yang tinggi, Perusahaan sering menggunakan obligasi ini untuk membiayai leveraged buyout.
2. OBLIGASI BERJANGKA, SERIAL, DAN OPSI BELI (CALLABLE).
Penerbitan obligasi yang jatuh tempo pada satu tanggal disebut obligasi berjangka (term bonds); Penerbitan yang jatuh tempo dalam bentuk angsuran disebut obligad serial (serial bonds). Obligasi yang jatuh tempo secara bertahap sering digunakan oleh sekolah, otoritas sanitasi, kota, atau badan pajak lokal lainnya yang menerima uang melalui retribusi khusus, Obligasi opsi beli (callable bonds) memberi penerbit obligasi hak untuk menarik dan melunasi obligasi sebelum jatuh tempo
3. OBLIGASI DALAM KONVERSI, BERAGUN KOMODITAS, DAN DISKON Jika obligasi dapat dikonversi menjadi sekuritas lain dari perusahaan untuk jangka waktu tertentu setelah penerbitan, maka obligasi tersebut adalah obligast Ada dua jenis obligasi yang diciptakan untuk menarik modal dalam kon konversi (convertible bonds). pasar uang yang ketat-obligasi beragun komoditas dan diskon tinggi Obliga beragun komoditas (commodity-backed bonds)-juga disebut obligasi terkait aset- dapat ditukarkan dengan ukuran komoditas, seperti barel minyak, ton bata bara, atau ons logam langka. Untuk mengilustrasikan, Sunshine Mining (AS), perusahaan pertambangan perak, menjual dua penerbitan obligasi yang dapat ditukarkan dengan uang kas sebesar $1.000 atau 50 ons perak, mana yang lebih tinggi pada saat jatuh tempo, dan memiliki suku bunga 82 persen. Masalah akuntansi yang terlibat dengan kasus ini adalah terkait dengan proyeksi nilai jatuh tempo, terutama karena harga perak berfluktuasi antara $4 dan $40 per ons sejak diterbitkan.
Obligasi diskon dalam (deep-discount bonds), yang juga disebut obligasi debenture tanpa bunga (zero-interest debenture bonds), dijual pada harga diskon yang memberikan jumlah bunga kepada pembeli pada saat jatuh tempo.
4. OBLIGASI TERDAFTAR DAN BEARER (KUPON).
Obligasi yang diterbitkan atas nama pemiliknya adalah obligasi terdaftar (registered bonds) dan memerlukan penyerahan sertifikat dan penerbitan sertifikat baru untuk menyelesaikan penjualan. Namun, obligasi bearer atau kupon (bearer or coupon
bonds) tidak dicatat atas nama pemilik dan dapat dipindahtangankan dari satu pemilik kepemilik lainnya.
5. OBLIGASI PENGHASILAN DAN PENDAPATAN.
Obligasi penghasilan (income bonds) tidak membayarkan bunga kecuali jika perusahaan penerbit mendapatkan keuntungan. Obligasi pendapatan (revenue boils), disebut demikian karena bunga yang dibayarkan dari sumber pendapatan tertentu, biasanya diterbitkan oleh otoritas bandara, distrik sekolah, kabupaten, otoritas jalan tol, dan badan pemerintah.
PENILAIAN UTANG OBLIGASI
Penerbitan dan pemasaran obligasi ke publik tidak terjadi dalam semalam. Biasanya butuh waktu berminggu minggu bankan berbulan-bulan. Pertama, perusahaan penerbit harus membentuk tim penjamin emisi yang akan membantu memasarkan dan menjual obligasinya.
Kemudian, ia harus mendapatkan persetujuan regulator atas penerbitan obligasi, menjalani audit, dan mengeluarkan prospektus (dokumen yang menggambarkan fitur dari obligasi dan informasi keuangan terkait). Terakhir perusahaan umumnya harus mencetak sertifikat obligasi. Sering kali, perusahaan penerbit menetapkan persyaratan obligasi sebelum tanggal penjualan obligasi tersebut Rentang waktu dimana perusahaan menetapkan persyaratan ini dan waktu di mana obligasi benar-benar diterbitkan, kondisi pasar dan posisi keuangan perusahaan penerbit dapat berubah secara signifikan. Perubahan tersebut memengaruhi daya jual (marketability) obligasi dan kemudian harga jualnya.
Harga jual suatu obligasi ditetapkan oleh penawaran dan permintaan pembeli dan penjual, risiko relatif, kondisi pasar, dan keadaan ekonomi. Masyarakat investasi menilai suatu obligasi pada nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan, yang terdiri dari (1) bunga dan (2) pokok. Tingkat yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas ini adalah suku bunga yang memberikan imbal hasil investasi yang wajar, yang sepadan dengan karakteristik risiko emiten.
Suku bunga yang tertulis dalam ketentuan perjanjian obligasi (dan sering pula turut dicetak pada sertifikat obligasi) dikenal sebagai suku bunga yang dinyatakan, kupon, atau nominal (stated, coupon, or nominal rate). Emiten obligasi menetapkan suku bunga ini. Suku bunga ini dinyatakan sebagai persentase dari nilai nominal (face value) obligasi (disebut juga nilai pari-par value, jumlah pokok-principal amount, atau nilai jatuh tempo-maturity value).
OBLIGASI YANG DITERBITKAN PADA NILAI PARI
Jika suku bunga yang ditentukan oleh masyarakat investasi (pembeli) sama dengan suku bunga yang dinyatakan, maka obligasi terjual pada nilai pari. Artinya, nilai pari sama dengan nilai sekarang obligasi yang dihitung oleh pembeli (dan harga beli terkini). Untuk mengilustrasikan perhitungan nilai sekarang penerbitan obligasi (present value of a bond issue) tersebut, asumsikan bahwa Santos Company menerbitkan obligasi senilai $100.000 pada tanggal 1 Januari 2011, yang berjangka waktu lima tahun dengan bunga 9 persen dibayarkan setiap tahun pada tanggal 1 Januari. Pada saat diterbitkan, suku bunga untuk obligasi tersebut adalah 9 persen (sama dengan suku bunga dinyatakan pada obligasi).
Diagram waktu pada Ilustrasi 14-1 menggambarkan arus kas bunga dan pokok.
Ilustrasi 14.1 : Diagram waktu untuk arus kas obligasi
Arus kas pokok dan bunga aktual didiskontokan pada tingkat 9% selama 5 periode, seperti yang ditunjukkan pad ilustrasi 14.2 Perhitungan nilai sekarang penjualan obligasi pada nilai pari.
Dengan membayar $100.000 (nilai pari) pada tanggal penerbitan, investor merealisasikan suku bunga efektif/yield sebesar 9% selama periode obligasi lima tahun.
Santos membuat jurnal saat menerbitkan obligasi sebagai berikut.
OBLIGASI YANG DITERBITKAN PADA DISKONTO ATAU PREMI
Jika suku bunga yang ditentukan oleh masyarakat investasi (pembeli) berbeda dari suku bung yang dinyatakan, maka nilai sekarang dari obligasi yang dihitung oleh pembeli (dan harga beli terkini) akan berbeda dari nilai nominal obligasi. Selisih antara nilai nominal dan nilai sekarang obligasi menentukan harga aktual yang dibayarkan pembeli untuk obligasi tersebut. Selisih ini adalah diskonto atau premi.
● Jika obligasi dijual kurang dari nilai nominal, obligasi tersebut dijual pada diskonto (discount).
● Jika obligasi dijual lebih besar dari nilai nominal, obligasi tersebut dijual pada premi (premium).
Suku bunga yang benar-benar diperoleh oleh pemegang obligasi disebut yield efektif (effective yield) atau suku bunga pasar (market rate). Jika obligasi dijual pada diskonto, yield efektif melebihi saku bunga yang dinyatakan. Sebaliknya, jika obligasi dijual pada premi, yield efektif lebih rendah dari suku bunga yang dinyatakan. Beberapa variabel memengaruhi harga obligasi selama obligasi tersebut masih beredar (outstanding), terutama suku bunga pasar. Ada hubungan terbalik antara suku bunga pasar dan harga obligasi.
Untuk mengilustrasikan, asumsikan bahwa Santos menerbitkan obligasi sebesar
$100.000, jatuh tempo dalam lima tahun dengan suka bunga 9 persen yang dibayarkan setiap tahun pada akhir tahun. Pada saat penerbitan, suku bunga pasar untuk obligasi tersebut adalah 11 persen. Diagram waktu pada Ilustrasi 14-3 menggambarkan arus kas bunga dan pokok.
Ilustrasi 14.3 Diagram waktu untuk arus kas obligasi
Arus kas pokok dan bunga aktual didiskontokan pada tingkat 11% selama 5 periode seperti yang ditunjukkan pada ilustrasi 14.4 berisi perhitungan nialai sekarang penjualan obligasi pada diskonto.
Dengan membayar $92.608,10 pada tanggal peneroran, investor merealisasikan suku bunga efektif atau yield sebesar 11 persen selama jangka waktu lima tahun. Obligasi ini akan dijual pada diskonto sebesar $7.391,90 ($100.000 - $92.608,10). Harga jual obligasi biasanya dinyatakan sebagai persentase dari nilai nominal atau nilai pari obligasi. Misalnya, Santos menjual obligasi seharga 92,6 (92,6% dari nilai pari). Jika Santes menerima sebesar $.02.000, maka obligasi tersebut dijual seharga 102 (102% dari nilai pari).
Bila obligasi dijual lebih kecil dari nilai nominal, berarti investor meminta suku bunga yg lebih tinggi dari suku bunga yang dinyatakan. Biasanya, ini terjadi karena investor bisa memperoleh suku bunga yang lebih tinggi pada alternatif investasi dengan risk yang investornoter tidak dapat mengubah suku bunga yang dinyatakan, sehingga mereka menolak untukrok tuk membayar nilai nominal obligasi. Dengan demikian, dengan mengubah nilai yang divestasikandamestasikan, mereka mengubah tingkat imbal hasil efektif. Investor menerima suku bunga yg dihitung berdasarkan nilai nominal, tetapi sebenarnya mereka memperoleh sukumemperkuku bunga efektif yang melebihi suku bunga yang dinyatakan karena mereka membayar lebih kecil dari nilai nominal obligasi.
METODE BUNGA OBLIGASI
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, dengan membayar lebih atau kurang pada penerbitan, investor memperoleh suku bunga yang berbeda dari tingkat kupon obligasi Ingatlah bahwa perusahaan penerbit membayar suku bunga kontrak selama jangka waktu obligas, tetapi juga harus membayar nilai nominal obligasi pada saat janih tempo lika obligasi diterbitkan pada diskonto, jumlah yang dibayarkan pada saat atuh tempo akan lebih besar dari
jumlah saat penerbitan. Jika diterbitkan pada premi. perusahaan membayar lebih sedikit pada saat jatuh tempo dibandingkan dengan pada saat penerbitan.
Perusahaan mencatat penyesuaian ini pada biaya sebagai beban bunga obligasi selama umur obligasi melalui proses yang disebut dengan amortisasi (amortization) Amortisasi diskonto meningkatkan beban bunga obligasi, sementara amortisasi premi menurunkan beban bunga obligasi. Prosedur yang diperlukan untuk amortisas diskonto atau premi adalah metode bunga efektif (effective-interest method) disebut amortisasi nilai sekarang. Dengan metode bunga efektif, perusahaan: [1]
1. Menghitung beban bunga obligasi terlebih dahulu dengan mengalikan nilai tercatat (carrying value)-nilai buku-dari obligasi pada awal periode dengan suku bunga elektif.
2. Menentukan amortisasi diskonto atau premi obligasi berikutnya dengan membandingkan beban bunga obligasi dengan bunga (kas) yang dibayarkan
Metode bunga efektif menghasilkan beban bunga periodik yang sama dengan persentase konstan dari nilai tercatat obligasi.
Obligasi yang Diterbitkan pada Diskonto
Untuk mengilustrasikan amortisasi diskonto herdasarkan metode bunga efektif, bermaster Corporation menerbitkan obligasi senilai $100.000 dengan kupon hunga peram pada tanggal 1 Januari 2011, jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2016 Jengan bunga dibayarkan setiap tanggal 1 Juli dan 1 Januari. Oleh karena investor meratkan soku bunga elektif 10 persen, investor hanya membayar sejumlah 192.775 unik mendapatkan obligasi senilai $100.000 tersebut, menghasilkan diskonta sebesar $7.722. Evermaster menghitung diskonto $7.722 tersebut sebagai berikut.
Evermaster mencatat penertbitan obligasi pada diskonto pada tanggal 1 Januari 2011, sebagai berikut.
Kas 92.278
Utang Obligasi 92.278
Evermaster memcatat pembayaran bunga yang pertama pada tanggal 1 Juli 2011 dan amortisasi diskonto sebagai beriku.
Beban bunga obligasi 4.614
Utang Obligasi 614
Kas 4.000
Evermaster mencatat beban bunga yang diakru pada tanggal 31 Desember 2011 (akhir tahun) dan amortisasi diskonto sebagai berikut.
Beban bunga obligasi 4.645
Utang bunga obligasi 4.000
Utang Obligasi 645
Obligasi yang Diterbitkan pada Premi
sekarang asumsikan bahwa untuk penerbitan obligasi yang dijelaskan di atas, investor bersedia meneri na suku bunga efekti sebesar 6 persen. Dalam hal ini, investor akan membayar sebesar 10 530, atau premi sebesar $8.530, dihitung sebagai berikut.
Ever nast
Evermaster mencatat penerbitan obligasi tersebut pada premi pada tanggal 1 Januari 20211, sebagai berikut.
Kas 108.530
Utang Obligasi 108.530
Evermaster mencatat pembayaran bunga yang pertama pada tanggal 1 Juli 2011 dan amortisasi premi sebagai berikut.
Beban bunga obligasi 3.256
Utang Obligasi 744
Kas 4.000
Evermaster harus mengamortisasi diskonto atau premi sebagai penyesuaian pada banga selama umur obligasi sedemikian rupa, sehingga menghasilkan suku binga yang konstan bila diterapkan pada jumlah tercatat atang yang beredar pada al periode tertentu.
Bunga yang Masih Harus Dibayar
Dalam contoh sebelumnya, tanggal pembayaran bunga dan tanggal laporan keuangan diterbitkan pada saat yang sama. Misalnya. Ketika Evermaster menjual obligasi pada premi kedua tanggal pembayaran bunga tersebut kebetulan bertepatan dengan tanggal laporan keuangan. Namun, apa yang terjadi jika Evermaster menyiapkan laporan keuangan pada akhir Februari 2011? Dalam hal ini, perusahaan menetapkan tingkal premi yang sama dengan jumlah bulan untuk mendapatkan beban bunga yang tepat, seperti berikut ini.
Obligasi yang Diterbitkan di Antara Tanggal Bunga
Perusahaan biasanya melakukan pembayaran bunga obligan setengah tahunan pada tanggal yang ditentukan dalam perjanjian obligasi. Ketika perusahaan menerbitkan obligasi pada tanggal selain tanggal pembayaran bunga investor obligasi akan membayar kepada penerbit obligasi sejumlah banga yang timbul dari pembayaran bunga terakhir sampai dengan tanggal penerbitan obligasi Investor obligasi pada dasarnya membayar (menalang) terlebih dahulu bagian bunga vang bukan hak mereka kepada penerbit obligasi, karena mereka belum memegang obligasi selamu periode Kemudian pada tanggal pembayaran bunga setengah tahunan berikutnya, investor obligati akan menerima pembayaran bunga selama enam bulan penuh.
Obligasi yang diterbitkan pada Nilai Pari
Untuk mengilustrasikan, asumsikan bahwa daripada menerbitkan obligasi pada tanggal 1 Januari 2011. Evermaster menerbitkan oblihgasi lima tahun yang tertanggal 1 Januari 2011.
Pada tanggal 1 Mei 2011, pada nilai pari ($100.000). Evermaster mencatat penerbitan obligasi antara tanggal bunga sebagai berikut.
1 Mei 2011
Kas 100.000
Utang Obligasi 100.000
(Mencatat penerbitan obligasi pada nilai pari)
Kas 2.667
Beban Bunga Obligasi ($100.000x0.08x4/12) 2667
Oleh karena itu Evermaster menerbitkan obligasi diantara tangga bunga, perusahaan mencatat penerbitan obligasi pada nilai pari ($100.000) ditambah bunga yang masih haruss dibayar ($2.667). Artinya jumlah tootal yang dibayarkan oleh investor obligasi encakup pula bunga yang masih harus dibayar selama empat bulan (di mana investor belum memiliki obligasi tertentu.
Pada tanggal 1 Juli 2011, dua bulan setelah tanggal pembelian. Evermaster membyara bunga enam bulan dengan penuh kepada investor, dengan membuat jurnal sebagai berikut.
1 Juli 2011
Beban Bunga Obligasi ($100.000x0.08x1/2) 4.000
Kas 4.000
(Untuk mencatat pembayaran bunga pertama)
Akun Beban Bunga Obligasi sekarang berisi saldo debit sebesar $1.333 ($4.000-$2.667), yang merupakan jumlah beban bunga yang tepat, yaitu selama dua bulan pada tingkat 8 pesen atas nominal sebesar $100.000.
Obligasi yang Diterbitkan pada Diskonto atau Premi
Ilustrasi diatas disederhanakan dengan menerbitkan obligasi tertanggal 1 Januari 2011 pada tanggal 1 Mei 2011 sebesar nilai pari. Namu, jika obligasi tersebut diterbitkan pada harga diskonto atau premi antara tanggal bunga, Evermaster tidak hanya harus memperhitungkan pembayaran bunga parsial, tetapi juga harus memperhitungkan jumlah amotisasi efektif untu periode parsial tersebut.
Untuk menilustrasikan, asumsikan obligasi Evermaster 8persendemikian, obligasi tersebut diterbitkan pada harga premi; dalam hal ini, harganya adalah $108.039. Evermaster mencatat penerbitan obligasi antara tanggal bunga sebagai berikut.
1 Mei 2011
Kas 106.039
Utang Obligasi 106.039
(Untuk mencatat nilai sekarang dari arus kas)
Kas 2.667
Beban Bunga Obligasi ($100.000x0.08x4/12) 2.667
(Untuk mencatat bunga yang masih harus dibayar. Sebagai alternatif. Utang Bunga dapat juga dikreditkan sebagai penggantinya.
Dalam hal ini, Evermaster menerima total sebesar $110.706 pada penerbitan terdiri dari harga obligasi sebesar $108.039 ditambah bunga yang masihharus dibayar sebesar $2.667. Dengan menikuti prodesur bunga, efektif, Evermaster kemudian menentukan beban bunga sejak tanggal penjualan (1 Mei 2011), bukan sejak tanggal obligasi (1 Januari 2011)
Seperti yang ditunjukan, beban bunga dan amortisaisi obligasi mencerminkan periode diua bulan yang lebih pendek antara tangga penerbitan dan pembayaran bungapertama. Oleh karenaitu, Evermaster membuat jurnal pada tanggal 1 Juli 20211, untuk mencatat pembayaan bunga dan amotisasi premi, sebagai berikut.
1 Juli 2011
Beban Bunga Obligasi 4.000
Kas 4000
(Untuk mencatat (Pemberian penyerahan bunga pertama)
Utang Obligasi 253
Beban bunga ($100.000x0.08x4/12) 253
(Untuk mencatat amortusasu premi dua bulan.
Akun Beban Bunga Obligasi sekarang berisi saldo debit sebesar $1.080 ($4.000-32.667 = $253), yang mewakili jumlah beban bunga yang tepat, yaitu untuk periode dua bulan pada suku bunga efektif tahunan sebesar 6 persen atas $108.039.
CONTOH SOAL:
PT. Sinar Tani menerbitkan obligasi yang akan jatuh tempo 10 tahun, dengan nilai nominal Rp. 10.000.000, - tertanggal 1 Januari 2006. bunga ditetapkan sebesar 10 % dengan jatuh tempo bunga setiap 1 Januari dan 1 Juli.
Diminta:
a. Hitung dan buatlah jurnal saat penerbitan obligasi b. Pembayaran bunga pertama
c. Jurnal penyesuaian untuk tanggal 31 Desember 2006 Penyelesaian:
a. Saat Penerbitan:
Kas 10.000.000
Hutang Obligasi 10.000.000 b. Pembayaran bunga pertama
Bunga satu semester = 10.000.000*1/2*10% = 500.000 Biaya Bunga Obligasi 500.000
Kas 500.000
c. Penyesuaian
Biaya bunga obligasi 500.000
Hutang bunga obligas 500.000
Menerbitkan Obligasi berbeda nilai Par dan pada tanggal jatuh tempo (Diskonto atau Premium)
PT. Sinar Tani menerbitkan obligasi dengan nilai 97 % atau 105 %, yang akan jatuh tempo 10 tahun, dengan nilai nominal Rp. 10.000.000,- tertanggal 1 Januari 2006. bung ditetapkan sebesar 10 % dengan jatuh tempo bunga setiap 1 Januari dan 1 Juli.
Diminta:
a. Hitung dan buatlah jurnal saat penerbitan obligasi b. Pembayaran bunga pertama
c. Jurnal penyesuaian untuk tanggal 31 Desember 2006
Penyelesaian :
Jika nilai penerbitan 97%
a. Jurnal saat penerbitan
Nilai nominal 100.000.000
Nilai jual 97% * 10.000.000 9.700.000
Diskonto atas obligasi 300.000
Jurnal
Kas 9.700.000
Diskonto atas Obligasi 300.000
Hutang Obligasi 10.000.000
b. Pembayaran bunga pertama :
Bunga persemester = 10.000.000*10*1/2 = 500.000 Jurnal
Beban Bunga Obligasi 515.000
Diskonto atas Obligasi 15.000
Kas 500.000
c. Penyesuaian Akhir Tahun
a. Jurnal saat penerbitan
b. Amortisasi premium obligasi dan bayar bunga
Bunga persemester = 10.000.000*10*1/2=500.000
c. Penyesuaian
Beban bunga obligasi 475.000 Premium atas Obligasi 25.000 `
Hutang bunga obligasi 500.000
DAFTAR PUSTAKA
Kieso, Weygandt. Warfield. (2017). Intermediate Accounting Vol 1 Edisi IFRS. Jakarta Selatan: Salemba Empat.
https://www.gramedia.com/literasi/obligasi/
https://repository.ump.ac.id/2356/3/BAB%20II_ANING
%20LISTIANINGRUM_AKUNTANSI%2715.pdf
Dr. Timbul Sinaga, S., & Ardin Doloksaribu,SE. (t.thn.). Akuntansi Keuangan Menengah. Medan:
Galasibot.