KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
Di Susun Oleh : Mutiara Aliya Jasmi
(616080723033)
Dosen Pengampu : Malik, M.Pd.I
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN PR OFESI NERS
INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA BATAM
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yangtelah memb eri kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas makalah Pendidikan Aga ma Islam dengan judul “ Kerukukan Antar Umat Beragama ” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan NabiBesar Muham mad SAW. keluarganya berserta para sahabatnya yang telahmembimbing kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderangyang diridhoi oleh allah SWT. Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimahkasih kepada teman-teman kami yang telah memberikan p etunjuk dalamterselesaikannya tugas makalah ini.Kami menyadari bahwa makalah ini masih j auh dari kesempurnaan dankami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yangsangat sederhana ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran d annasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. Semogamakalah ni dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua. Amin
Batam, 12 Juni 2024
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara hukum yang mewajibkan warga negaranyamemilih satu dari 5 agama resmi di Indonesia. Namun kerukunan antarumat beragama di Indonesia dinilai masih banyak menyisakan masalah. Kasus-kasus yang muncul terkait masalah kerukunan beragama pun belum bisa terhapus secara tuntas. Kasus Ambon, Kupang, Poso, forum-fo rumislam ekstrimis dan lainnya menyisakan masalah ibarat api dalam sekamyang sewakt u-waktu siap membara dan memanaskan suasana disekelilingnya. Hal ini mengindikasika
n bahwa pemahaman masyarakattentang kerukunan atar umat beragama perlu ditinjau ul ang. Dikarenakan banyaknya ditemukan ketidak adanya kerukunan antar agama, yang m enjadikan adanya saling permusuhan, saling merasa ketidakadilan. Maka dari itulah penti ngnya kerukunan umat beragama, agar semua masyarakat yang mengalami dan tidak me ngalami efek negative dari ketidak rukunan agama bahwa kerukunan agama itu sangatlah penting. Islam Agama Rahmat bagi Seluruh Alam.
Kata islam berarti damai, selamat, sejahtera, penyerahan diri, taat dan patuh. Pengertia n tersebut menunjukkan bahwa agama islam adalah agama yang mengandung ajaran untu k menciptakan kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan hidup umat manusia pada khususnya dan seluruh alam pada umumnya. Agama islam adalah agama yang Allah turunkan sejak manusia pertama, Nabi pertama, yaitu Nabi Adam AS. Agama itu kemudian Allah turunkan secara berkesinambungan kepada para Nabi dan Rasul-rasul berikutnya.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yangterdiri dari beragam agama. Kemajemukan yang ditandai dengan keanekaragaman agama itu mempunyai kecenderungan kuat terhadap identitas agama masing- masing dan berpotensi konflik.
Indonesia merupakan salah satu contoh masyarakat yang multikultural. Multikultural masyarakat Indonesia tidak saja kerena keanekaragaman suku, budaya,bahasa, ras tapi juga dalam hal agama. Agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia adalah agama islam, Katolik, protestan, Hindu,Budha, Kong Hu Chu. Dari agama-agama tersebut terjadilah perbedaan agama yang dianut masing-masing masyarakat Indonesia.
Dengan perbedaan tersebut apabila tidak terpelihara kesejahteraan hidup umat manusia pada khususnya beserta seluruh alam pada umumnya dan dapat menimbulkan konflik antar umat beragama yang bertentangan dengan nilai dasar agama itu sendiri yang mengajarkan kepada kita kedamaian, hidup saling menghormati, dan saling tolong menolong. Oleh karena itu, untuk mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama yang sejati, harus tercipta satu konsep hidup bernegara yang mengikat semua anggota kelompok sosial yang berbeda agama guna menghindari ”ledakan konflik antarumat beragama yang terjadi tiba-tiba". Makalah ini akan membahas tentang pentingnya menciptakan kerukunan antar umat beragama dilingkungan masyarakat.
1.2 Tujuan Masalah
Tujuan pada makalah kerukunan antar umat beragama adalah : 1. Mengetahui definisi dari kerukunan
2. Mengetahui definisi kerukunan antar umat beragama
3. Mengetahui cara menjaga kerukunan hidup antar umat beragama 4. Mengetahui manfaat dari terciptannya kerukunan antar umat beragama
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari menciptakan suasana rukun antar umat beragama dilingku ngan masyarakat yaitu dengan rasa aman,nyaman dan sejahtera.
1.4 Rumusan masalah
Rumusan masalah pada makalah kerukunan antar umat beragama adalah :
1. Apa definisi dari kerukunan?
2. Apakah definisi dari kerukunan antar umat beragama?
3. Bagaimana menjaga kerukunan hidup antar umat beragama?
4. Apakah manfaat dari terciptannya kerukunan antar umat beragama
BAB II PEMBAHASAN
1.5 Definisi Kerukunan
Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna “baik”dan “damai”.
Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan “bersepakat” untuk tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran (Depdikbud, 1985:850) Bila pemaknaan tersebut dijadikan pegangan, maka “kerukunan” adalah sesuatu yang ideal dan didambakan
Oleh masyarakat manusia Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidakrukunan; serta kemampuan dan kemauan untuk hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta tenteram. Langkah-langkah untuk mencapai kerukunan seperti itu, memerlukan proses waktu serta dialog, saling terbuka, menerima dan menghargai sesama, serta cinta-kasih. Kerukunan antarumat beragama bermakna rukun dan damainya dinamika kehidupan umat beragama dalam segala aspek kehidupan, seperti aspek ibadah, toleransi, dan kerja sama antarumat beragama. Manusia ditakdirkan Allah Sebagai makhluk social yang membutuhkan hubungan dan interaksi sosial dengan sesama manusia. Sebagai makhluk social, manusia memerlukan kerja sama dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan material maupun spiritual.
Ajaran Islam menganjurkan manusia untuk bekerja sama dan tolong menolong (ta’awun) dengan sesama manusia dalam hal kebaikan. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan umat Islam dapat berhubungan dengan siapa saja tanpa batasan ras, bangsa, dan agama.Selain itu islam juga mengajarkan manusia untuk hidup bersaudara
karena pada hakikatnya kita bersaudara. Persaudaraan atau ukhuwah, merupakan salah satu ajaran yang pada hakikatnya bukan bermakna persaudaraan antara orang-orang Islam, melainkan cenderung memiliki arti sebagai persaudaraan yang didasarkan pada ajaran Islam atau persaudaraan yang bersifat Islami.
“Sungguh bahwa Allah telah menempatkan manusia secara keseluruhan sebagai Bani Adam dalam kedudukan yang mulia, walaqadkarramna bani Adam” (QS 17:70).
“Manusia diciptakan Allah SWT dengan identitas yang berbeda-beda agar mereka saling mengenal dan saling memberi manfaat antara yang satu dengan yang lain” (QS 49:13). “Tiap-tiap umat diberi aturan dan jalan yang berbeda, padahal andaikata Allah menghendaki, Dia dapat menjadikan seluruh manusia tersatukan dalam kesatuan umat.
Allah SWT menciptakan perbedaan itu untuk memberi peluang berkompetisi secara sehat dalam menggapai kebajikan, fastabiqul khairat” (QS 5:48). Sabda Rasul, seluruh manusia hendaknya menjadi saudara antara yang satu dengan yang lain, wakunu ibadallahi ikhwana (Hadist Bukhari).
Dari ayat-ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an dan hadist sekurang- kurangnya memperkenalkan empat macam ukhuwah,yakni:
1. Ukhuwah ‘ubudiyyah, ialah persaudaraan yang timbul dalam lingkup sesama makhluk yang tunduk kepada Allah.
2. Ukhuwah insaniyyah atau basyariyyah, yakni persaudaraan karenasama-sama memiliki kodrat sebagai manusia secara keseluruhan(persaudaraan antarmanusia, baik itu seiman maupun berbedakeyakinan).
3. Ukhuwah wataniyyah wa an nasab, yakni persaudaraan yang didasariketerikatan keturunan dan kebangsaan.
4. Ukhuwah diniyyah, yakni persaudaraan karena seiman atau seagama.Esensi dari persaudaraan terletak pada kasih sayang yangditampilkan bentuk perhatian, kepedulian, hubungan yang akrab danmerasa senasib sepenanggungan. Nabi menggambarkan hubungan persaudaraan dalam haditsnya yang artinya ” Seorang mukmin dengan mukmin yang lain seperti satu tubuh, apabila salah satu anggota tubuh terluka, maka seluruh tubuh akan merasakan demamnya.
Ukhuwwah adalah persaudaraan yang berintikan kebersamaan dan kesatuan antarsesama. Kebersamaan di kalangan muslim dikenal dengan istilah ukhuwwah Islamiyah atau persaudaraan yang diikat oleh kesamaan aqidah. Kerja sama antar umat bergama merupakan bagian dari hubungansosial anatar manusia yang tidak dilarang dalam ajaran Islam. Hubungandan kerja sama dalam bidang-bidang ekonomi, politik, maupun budayatidak dilarang, bahkan dianjurkan sepanjang berada dalam ruang lingkupkebaikan.
1.6 Kerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan antar umat beragama adalah suatu kondisi sosial ketikasemua golongan agama bisa hidup bersama tanpa menguarangi hak dasarmasing-masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya. Masing-masing pemeluk agama yang baik haruslah hidup rukun dan damai. Karena itukerukunan antar umat beragama tidak mungkin akan lahir dari sikapfanatisme buta dan sikap tidak peduli atas hak keberagaman dan perasaanorang lain. Tetapi dalam hal ini tidak diartikan bahwa kerukunan hidupantar umat beragama memberi ruang untuk mencampurkan unsur-unsur tertentu dari agama yang berbeda, sebab hal tersebut akan merusak nilaiagama itu sendiri.Menurut Muhammad Maftuh Basyuni dalam seminar kerukunanantar umat beragama tanggal 31
Desember 2008 di Departemen Agama, mengatakan bahwa kerukunan umat beragama merupakan pilar kerukunannasional adalah sesuatu yang dinamis, karena itu harus dipelihara terusdari waktu ke waktu.
Kerukunan hidup antar umat beragama sendiri berarti keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kerukunan antar umat beragama itu sendiri juga bisa diartikan dengan toleransi antar umat beragama. Dalam toleransi itu sendiri pada dasarnya masyarakat harus bersikap lapang dada dan menerima perbedaan antar umat beragama. Selain itu masyarakat juga harus saling menghormati satu sama lainnya misalnya dalam hal beribadah, antar pemeluk agama yang satu dengan lainnya tidak saling mengganggu.Kerukunan umat Islam dengan penganut agama lainnya telah jelas disebutkan dalam Alqur’an dan Al-hadits. Hal yang tidak diperbolehkan adalah dalam masalah akidah dan ibadah, seperti pelaksanaan sosial, puasadan haji, tidak dibenarkan adanya toleransi, sesuai dengan firman-Nya dalam surat Al Kafirun: 6, yang artinya:
“Bagimu agamamu, bagikuagamaku”.
Beberapa prinsip kerukunan antar umat beragama berdasar Hukum Islam :
1. Islam tidak membenarkan adanya paksaan dalam memeluk suatu agama (QS.Al- Baqarah : 256).
2. Allah SWT tidak melarang orang Islam untuk berbuat baik,berlaku adil dan tidak boleh memusuhi penganut agama lain,selama mereka tidak memusuhi,tidak memerangi dan tidak mengusir orang Islam.(QS. Al-Mutahanah : 8).
3. Setiap pemeluk agama mempunyai kebebasan untuk mengamalkan syari'at agamanya masing-masing (QS.Al-Baqarah :139).
4. Islam mengharuskan berbuat baik dan menghormati hak-hak tetangga,tanpa membedakan agama tetangga tersebut.Sikap menghormati terhadap tetangga itu dihubungkan dengan iman kepadaAllah SWT dan iman kepada hari akhir (Hadis Nabi riwayat MuttafaqAlaih).
5. Barangsiapa membunuh orang mu'ahid, orang kafir yang mempunyai perjanjian perdamaian dengan umat Islam, tidak akan mencium bausurga;padahal bau surga itu telah tercium dari jarak perjalanan empat puluh tahun (Hadis Nabi dari Abdullah bin 'Ash riwayat Bukhari).
Sudah banyak perjanjian damai dan perjanjian HAM yang dibuat oleh Negara Islam dan seluruh Negara di dunia soal itu. Dan hanya sedikit yang melanggar, diantara yang melanggar itu diantaranya Israel,sedangkan yang tidak melanggar dan sangatlah banyak, seperti Jerman, Cheko, Irlandia dan masih sangat banyak yang tidak saya sebut satu persatu yang tetap menjaga perdamaian. Jadi mereka yang menjaga perjanjian damai dengan orang Islam. Tidaklah dibenarkan membunuhorang-orang yg tetap menjaga perdamaian dengan orang Islam.Bahkan menurut hadis tersebut tidak akan mencium bau surga bagiyang membunuh orang tersebut tanpa kesalahan yang jelas.Kerukunan antar umat beragama sangat diperlukan dalam kehidupan sehari- hari. Dengan adanya kerukunan antar umat beragama kehidupan akan damai dan hidup saling berdampingan.
Perlu di ingat satu hal bahwa kerukunan antar umat beragama bukan berarti kita megikutiagama mereka bahkan menjalankan ajaran agama mereka.Untuk itulah kerukunan hidup antar umat beragama harus kita jagaagar tidak terjadi konflik-konflik antar umat beragama. Terutama dimasyarakat Indonesia yang multikultural dalam hal agama, kita harus bisahidup dalam kedamaian, saling tolong menolong, dan tidak saling
bermusuhan agar agama bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yangsecara tidak langsung memberikan stabilitas dan kemajuan negara.
1.7 Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama
Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama salah satunya dengan dialog antar umat beragama. Salah satu prasyarat terwujudnyamasyarakat yang modern yang demokr atis adalah terwujudnya masyarakatyang menghargai kemajemukan (pluralitas) masyarak at dan bangsa sertamewujudkannya dalam suatu keniscayaan. Untuk itulah kita harus sali ngmenjaga kerukunan hidup antar umat beragama. Secara historis banyakterjadi konflik antar umat beragama, misalnya konflik di Poso antara umatislam dan umat kristen. Agam a disini terlihat sebagai pemicu atau sumberdari konflik tersebut. Sangatlah ironis konflik yang terjadi tersebut padahalsuatu agama pada dasarnya mengajarkan kepada para pemel uknya agarhidup dalam kedamaian, saling tolong menolong dan juga salingmenghormati.
Untuk itu marilah kita jaga tali persaudaraan antar sesamaumat beragama.
Konflik yang terjadi antar umat beragama tersebut dalam masyarakat yang multkultur al adalah menjadi sebuah tantangan yang besar bagi masyarakat maupun pemerintah. Kar ena konflik tersebut bisa menjadi ancaman serius bagi integrasi bangsa jika tidak dikelola secara baik dan benar. Supaya agama bisa menjadi alat pemersatu bangsa, maka kemaje mukan harus dikelola dengan baik dan benar, maka diperlukan carayang efektif yaitu dial og antar umat beragama untuk permasalahan yang mengganjal antara masing-masing kel ompok umat beragama. Karena mungkin selama ini konflik yang timbul antara umat bera gama terjadi karena terputusnya jalinan informasi yang benar diantara pemeluk agama da ri satu pihak ke pihak lain sehingga timbul prasangka-prasangka negatif.
Menurut Prof. Dr. H Muchoyar H.S, MA dalam menyikapi perbedaan agama terkait d engan toleransi antar umat beragama agar dialog antar umat beragama terwujud memerlu kan 3 konsep yaitu :
1. Setuju untuk tidak setuju, maksudnya setiap agama memiliki akidah masing- masing s ehingga agama saling bertoleransi dengan perbedaan tersebut.
2. Setuju untuk setuju, konsep ini berarti meyakini semua agama memiliki kesamaan dal am upaya peningkatan kesejahteraan dan martabat umatnya.
3. Setuju untuk berbeda, maksudnya dalam hal perbedaan ini disikapi dengan damai buk an untuk saling menghancurkan.
1.8 Manfaat Kerukunan Antar Umat Beragama
Umat Beragama Diharapkan menjunjung tinggi Kerukunan antar umat beragama sehingga dapat dikembangkan sebagai faktor pemersatu maka yang akan memberikan stabilitas dan kemajuan negara.Dalam pemberian stabilitas dan kemajuan negara, perlu diadakannya dialog singkat membahas tentang kerukunan antar umat beragama dan masalah yang dihadapi dengan selalu berpikir positif dalam setiap penyelesaiannya.
Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni berharap dialog antar-umat beragama dapat memperkuat kerukunan beragama dan menjadikan agama sebagai faktor pemersatu dalam kehidupan berbangsa. "Sebab jika agama dapat dikembangkan sebagai faktor pemersatu maka ia akan memberikan sumbangan bagi stabilitas dan kemajuan suatu negara," katanya dalam Pertemuan Besar Umat Beragama Indonesia untuk Mengantar NKRI di Jakarta, Rabu. Pada pertemuan yang dihadiri tokoh-tokoh agama Islam, Kristen,Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu itu Maftuh menjelaskan,kerukunan umat beragama di Indonesia pada dasarnya telah mengalami banyak kemajuan dalam beberapa
dekade terakhir namun beberapa persoalan, baik yang bersifat internal maupun antar- umat beragama,hingga kini masih sering muncul.
Dalam hal ini, Maftuh menjelaskan, tokoh dan umat beragama dapat memberikan kontribusi dengan berdialog secara jujur, berkolaborasi dan bersinergi untuk menggalang kekuatan bersama guna mengatasi berbagai masalah sosial termasuk kemiskinan dan kebodohan. Ia juga mengutip perspektif pemikiran Pendeta Viktor Tanja yang menyatakan bahwa misi agama atau dakwah yang kini harus digalakkan adalah misi dengan tujuan meningkatkan sumber daya insani bangsa, baiksecara ilmu maupun karakter. "Hal itu kemudian perlu dijadikan sebagai titik temu agenda bersama lintas agama," katanya. Mengelola kemajemukan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)KH Ma'ruf Amin mengatakan masyarakat Indonesia memang majemuk dan kemajemukan itu bisa menjadi ancaman serius bagi integrasi bangsa jika tidak dikelola secara baik dan benar."Kemajemukan adalah realita yang tak dapat dihindari namun itu bukan untuk dihapuskan. Supaya bisa menjadi pemersatu, kemajemukan harus dikelola dengan baik dan benar," katanya. Ia menambahkan, untuk mengelola kemajemukan secara baik dan benar diperlukan dialog berkejujuran guna mengurai permasalahan yang selama ini mengganjal dimasing-masing kelompok masyarakat. Senada dengan Ma'ruf, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Mgr.M.D Situmorang, OFM. Cap mengatakan dialog berkejujuran antarumat beragama merupakan salah satu cara untuk membangun persaudaraan antar- umat beragama.
Menurut Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Budi STanuwibowo, agenda agama-agama ke depan sebaiknya difokuskan untuk menjawab tiga persoalan besar yang selama ini menjadi pangkal masalah internal dan eksternal umat beragama yakni rasa saling percaya,kesejahteraan bersama dan penciptaan rasa aman bagi masyarakat. "Energi dan militansi agama seyogyanya diarahkan untuk mewujudkan tiga halmulia itu," demikian Budi S Tanuwibowo. Dengan adanya dialog antar agama ini juga diharapkan dapat menumbuh kembangkan sikap optimis terhadap tujuan untuk mencapai kerukunan antar umat beragama.
BAB III PENUTUP
1.9 Kesimpulan
Pentingnya kerukunan hidup antar umat beragama adalah terciptanya kehidupan masy arakat yang harmonis dalam kedamaian, salingtolong menolong, dan tidak saling bermus uhan agar agama bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak langsung m emberikan stabilitas dan kemajuan Negara. Cara menjaga sekaligus mewujudkankerukun an hidup antar umat beragama adalah dengan mengadakan dialog antar umat beragama y ang di dalamnya membahas tentang hubungan antarsesama umat beragama. Selain itu ad a beberapa cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama a ntara lain:
1. Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemelukagama lain.
2. Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan tetapi salahka n orangnya.
3. Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan mengganggu umatlain yang sedan g beribadah.
4. Hindari diskriminasi terhadap agama lain.
1.10 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk masyarakat di Indonesia supaya menanamkan sejak dini pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama agar terciptanya hidup rukun a ntar sesama sehingga masyarakat merasa aman, nyaman dan sejahtera.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Ali Masrur. 2014. Problem dan Prospek Dialog Antar agama .Al-Faruqi, Ismail. 2010. Atlas Budaya Islam, Menjelajah Khazanah Peradaban Gemilan, Cet. III, Mizan : Bandung.
Ash-Shiddiqieqy, Hasbi TM. 2015. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Hukum Islam, Jakarta: Bulan Bintang.
Daud Ali, Mohammad, 2015. Pendidikan Agama Islam, Jakarata: Rajawalu pers.
Sairin, Weinata. 2002. Kerukunan umat beragama pilar utama kerukunan berbangsa: butir- butir pemikiran.
Wahyuddin.dkk. 2009.Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi .Jakarta; PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia.