KISI-KISI SAT SEJARAH KELAS X Cindy Aurelia Hamson (XH/09)
No MATERI INDIKATOR
1 Teori masuknya Islam ke Nusantara 1. Menjelaskan teori-teori masuknya Islam dan bukti2 pendukungnya
- Teori Gujarat
- Islam masuk ke Nusantara pada sekitar abad ke-13 dibawa oleh pedagang aray saudagar Islam dari Gujarat India.
- Bukti pendukungnya adalah:
- Corak batu nisan pada makam Sultan Malik al Saleh (1297) bergaya India - Catatan Marcopolo
(pedagang dari Venesia) menyatakan pernah singgah di Perlak (Sumatra) pada tahun 1292 dan di sana banyak penduduk yang beragama Islam serta pedagang India yang berperan dalam penyebaran Islam
- Teori Arab (Mekah)
- Islam sudah menyebar di Nusantara sejak abad ke-7M.
- Bukti dari teori ini yaitu adanya sebutan Kerajaan Sriwijaya dalam bahasa Arab (Sabay, Zabag, Zribuza) oleh para pedagang
- Teori Persia
- Ajaran Islam di Nusantara awalnya dibawa oleh pedagang Persia pada abad ke-13 M
- Bukti:
- Adanya budaya Tabot di Bengkulu dan Tabuik di Sumatera Barat yang serupa
dengan ritual di persia setiap 10 Muharam
- Teori Cina
- Teori Cina meyakini Islam masuk ke Indonesia bersamaan dengan migrasi orang-orang Cina ke Asia Tenggara.
Mereka masuk lewat Sumatra bagian selatan Palembang pada 879 atau abad ke-9M.
- Ajaran Islam berkembang di Cina pada masa Dinasti Tang (618-905 M), dibawa oleh panglima muslim kekhalifahan di Madinah semasa era Khalifah Usman bin Affan, yakni Saad bin Abi Waqqash. Bahkan salah satu wilayah Tiongkok yaitu Kanton pernah menjadi pusat para
pendakwah muslim dari Cina.
- Bukti pendukung:
- Banyak pendakwah Islam keturunan Cina yang punya pengaruh besar di
Kesultanan Demak, sebagian dari mereka disebut
Walisanga
- Demak didirikan oleh Raden Patah, putra Raja Majapahit dari istri seorang perempuan asal Cina yang telah masuk Islam. Raden Patah memiliki nama Cina Jin Bun, dia memimpin Demak bersama wali sanga sejak 1500 M.
- Teori Coromandel
- Masuknya Islam ke Indonesia pada awalnya dibawa oleh orang-orang malabar. Wilayah malabar termasuk bagian dari kawasan pesisir India Timur.
- Bukti pendukung teori ini adalah pada kesamaan mazhab fikih yang dianut penduduk Islam di Malabar dan Nusantara. Keduanya sama-sama
menganut Mazhab Syafi’i. Maka itu, Arnold meyakini para pedagang ataupun saudagar yang datang dari India dan mengawali penyebaran Islam ke Nusantara ialah orang-orang Malabar (Coromandel), bukan Gujarat.
2. Menjelaskan kapan masuk dan
berkembangnya Islam ke Nusantara dan bukti-bukti pendukungnya
- Abad ke-7
- Islam sudah masuk pada abad ke-7 melalui perdagangan. Tahun 674 M ada orang-orang dari Ta’Shih (sebutan utk orang-orang Arab dan Persia) yang hendak menyerang kerajaan Holing.
- Berita dari Arab. Para pedagang dari Arab Islam yang telah mengadakan kegiatan perdagangan di Sriwijaya dan mereka menyebut Sriwijaya dalam bahasa Arab.
- Abad ke-11
- Penemuan makam yang ada pada batu nisannya tertulis nama Fatimah binti Maimun di Leran-Gresik berangka tahun 1082
- Abad ke-13 dan 14 - Catatan Marcopolo
- Penemuan makam Sultan Malik al Saleh yang berangka tahun 1297 M - Berita dari Ibn Battuta (1345-1346),
seorang Muslim utusan Sultan Delhi (India) ke Cina menyatakan bahwa Sumatera telah terdapat kerajaan Islam.
- Islam kemudian meluas secara politik dan muncul berbagai kerajaan Islam
- Abad ke-15 dan 16
- Berita dari Ma-Huan yaitu seorang penulis yang mengikuti perjalanan laksamana Cheng-Ho. Ia menuliskan bahwa sudah ada saudagar-saudagar
islam yang bertempat tinggal di pantai Utara Jawa (Gresik - Komplek makam di Tralaya,
Trowulan-Mojokerto berangkat tahun 1369-1611. Hal ini membuktikan bahwa di Trowulan, ibu kota Majapahit pada masa puncak kejayaan Majapahit sudah ada masyarakat Islam.
3. Menganalisis faktor pendukung
berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam di pesisir
Sebagian besar kerajaan-kerajaan berada di wilayah pesisir.
Faktor pendukung berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam di pesisir:
a. Masyarakat pesisir yang lebih terbuka dengan adanya pendatang baru.
b. Tumbuhnya Kerajaan Islam di Indonesia dilatarbelakangi oleh kedatangan para pedagang Islam ke Indonesia, yang kemudian bermukim di wilayah pesisir. Pada awal masuknya Islam ke Indonesia, warga di daerah pesisir sudah banyak yang memeluk agama Islam yang disebabkan oleh datangnya para pedagang asing. Para pedagang asing yang datang ke Indonesia berasal dari Mesir, Persia, Gujarat, dan Arab.
Di samping berdagang, mereka yang datang ke Indonesia juga membawa ajaran agama masing-masing, termasuk Islam. Lewat peristiwa ini, maka Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan dan pelayaran internasional, yang dimana biasanya aktivitas perdagangan terjadi di pelabuhan dekat pesisir pantai. Ketika lewat dan singgah di pesisir Indonesia untuk berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran Islam sesuai kemampuan masing-masing. Itulah mengapa penyebaran agama Islam di daerah pesisir mengalami perkembangan pesat.
Saluran Islamisasi 4. Menjelaskan saluran-saluran islamisasi di Indonesia dan memberikan contohnya
1. Melalui perdagangan
Hal ini terkait dengan perkembangan lalu lintas pelayaran dan perdagangan pada abad ke-7 sampai ke-16 dari Eropa, Timur Tengah, India, Asia Tenggara dan Cina. Para pedagang dari Arab, Persia dan Gujarat singgah berbulan-bulan di Malaka dan pelabuhan-pelabuhan di nusantara untuk menunggu angin muson yang berubah arah.
Selama menunggu inilah terjadi interaksi dengan masyarakat dan para bangsawan setempat.
2. Melalui Perkawinan
Di antara para pedagang Arab, Persia, dan Gujarat ada yang tinggal lama dan bahkan menetap dan mereka kemudian ada yang menikah dengan wanita Indonesia. Dengan perkawinan inilah terbentuk ikatan kekerabatan besar beragama islam yang merupakan awal terbentuknya masyarakat islam.
3. Melalui pendidikan di pondok pesantren Pondok Pesantren merupakan tempat pada santri memperoleh pendidikan agama islam secara mendalam. Para santri ini setelah tamat berkewajiban menyebarkan ajaran islam.
4. Melalui Seni dan Budaya
Gamelan dan wayang merupakan seni yang sudah dikenal sejak zaman prasejarah, dimana pertunjukan wayang dan gamelan biasanya masyarakat sering berkumpul. Pada saat inilah, dakwah islam sering diselipkan dalam cerita cerita wayang. Sarana ini sering digunakan Sunan Kalijaga dalam menyebarkan ajaran Islam, Selain seni gamelan dan wayang, pengaruh islam juga berkembang melalui seni,sastra, seni rupa, seni ukir, dan kaligrafi.
5. Melalui Ajaran Tassawuf
Tassawuf mengajarkan umat islam untuk selalu mendekatkan diri pada Tuhan, Kaum Sufi hidup sederhana dan seringkali memiliki keahlian yang magis. Hal ini sesuai dengan keadaan masyarakat saat itu yang masih dipengaruhi budaya hindu-buddha yang mengajarkan juga untuk memelihara kehidupan batiniah dan juga bersifat magis.
6. Melalui Dakwah
Kegiatan dakwah adalah penyebaran Islam yang dilakukan oleh para wali. Di Pulau Jawa, dakwah ini dilakukan oleh Wali Songo.
2 5. Menyebutkan tokoh-tokoh walisongo
Sembilan wali itu adalah Syekh Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Drajad, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati.
6. Menjelaskan cara-cara walisanga dalam menyebarkan Islam
- Sunan Gresik
-
Sunan Gresik melakukan hijrah ke daerah Gujarat, India,
berkelana ke Malaka dan setelah itu baru Sunan Gresik pergi ke pulau Jawa. Tidak hanya
mengajarkan agama Islam, Sunan Gresik juga mengajarkan cara untuk bercocok tanam pada masyarakat. Strategi yang dilakukan oleh Sunan Gresik merupakan strategi dakwah Walisongo yang damai sehingga masyarakat dapat menerimanya, meskipun dengan perlahan-lahan.
- Sunan Ampel
- Ada beberapa strategi dakwah
Walisongo yang digunakan oleh
Sunan Ampel. Salah satunya
adalah dengan lima ajaran dasar Sunan Ampel yang berisi ajaran Moh limo yang terdiri dari :
- Moh main (tidak bermain judi)
- Moh ngombe (tidak minum/mabuk) - Moh maling (tidak
mencuri)
- Moh madat (tidak
mengonsumsi obat-obatan terlarang)
- Moh madon (tidak melakukan zina) - Sunan Bonang
- Strategi dakwah Walisongo yang dilakukan oleh Sunan Bonang ialah dengan melakukan pendekatan melalui akulturasi budaya. Beliau mempunyai keterampilan pada bidang sastra dan seni. Hal ini menjadikan orang-orang memberikan julukan kepada Sunan Bonang, yakni seniman yang mengajarkan Islam.
- Sunan Drajat
- Sunan Drajat mempunyai 7 ajaran dasar yang berisi
- Memangun resep tyasing sasama (membuat senang hati orang lain)
- Jroning suka kudu eling lan waspada (dalam keadaan gembira, hendaknya tetap mengingat Tuhan serta selalu waspada).
- Laksitaning subrata tan
nyipa marang pringga
bayaning lampah (dalam
mencapai cita-cita luhur, jangan menghiraukan segala halangan dan rintangan).
- Meper hardaning pancadriya (senantiasa berjuang untuk menekan hawa nafsu duniawi) - Heneng-Hening-Henung
(dalam diam akan dicapai keheningan dan dalam hening akan dicapai jalan kebebasan mulia).
- Mulya guna panca waktu (pencapaian kemuliaan lahir batin dapat dicapai dengan melakukan salat lima waktu).
- Menehono teken marang wong kang wuto.
Menehono mangan marang wong kang luwe.
Menehono busana marang wong kang wuda.
Menehono pangiyup marang wong kang
kaudanan (berikan tongkat kepada orang buta,
berikan makan kepada orang lapar, berikan pakaian kepada orang yang tak berpakaian, dan berikan tempat berteduh kepada orang kehujanan).
- Sunan Kalijaga
- Sunan Kalijaga melakukan dakwah dengan melalui
pendekatan seni dan budaya yaitu dengan cara memainkan wayang.
Pertunjukan ini tidak dibuat untuk
mendapatkan uang, sehingga semua orang dapat menontonnya.
- Sunan Muria
- Salah satu strategi dakwah yang dilakukan oleh Sunan Muria yaitu tradisi bancakan. Fungsi tumpeng di dalam tradisi tersebut diubah sebagai kenduri. Fungsinya untuk mengirim doa kepada leluhur dengan menggunakan doa-doa Islam.
- Sunan Muria juga melakukan dakwah melalui seni yaitu berupa tembang Sinom dan Kinanthi.
- Sunan Gunung Jati
- Strategi dakwah Sunan Gunung Jati dilakukan melalui jalur perkawinan.
- Pendekatan lain yang dilakukan untuk berdakwah ialah dengan memperkuat kedudukan politik.
Sekaligus memperluas
hubungannya dengan tokoh yang berpengaruh di daerah Cirebon, Banten, dan Demak.
- Sunan Giri
- Sunan Giri melakukan dakwah dengan melalui bidang
pendidikan. Selain itu, beliau juga berdakwah menggunakan karya seni khusus yang beliau ciptakan.
Contohnya, yakni permainan anak-anak dan tembang.
- Sunan Kudus
- Strategi dakwah yang dilakukan
oleh Sunan Kudus dengan cara
mendekati masyarakat. Sunan
Kudus mulai menyelami serta
memahami apa saja kebutuhan
yang diperlukan oleh masyarakat.
Oleh karena itu, Sunan Kudus mengajarkan penyempurnaan alat-alat pertukangan dalam proses dakwahnya
7. Menjelaskan alasan mengapa Islam mudah diterima masyarakat Indonesia 1. Syarat masuk islam mudah, hanya kalimat
syahadat.
2. Upacara peribadatan dalam islam sederhana.
3. Islam tidak mengenal sistem kasta, tidak ada stratifikasi sosial.
4. Islam bersifat terbuka, dapat dilakukan oleh setiap pemeluknya.
5. Penyebarannya dilakukan dengan cara damai dan menggunakan budaya setempat.
8. Menjelaskan karakteristik masyarakat pesisir dalam menerima budaya baru Masyarakat pesisir cenderung bersifat terbuka pada pendatang baru yang ingin menjalin hubungan baik untuk berdagang dan kerjasama. Mereka tinggal dekat pelabuhan yang menjadi tempat pendaratan kapal-kapal Islam yang sampai untuk berdagang dengan masyarakat pesisir di wilayah tersebut. Sifat adaptif juga mempengaruhi mereka untuk mau menerima berbagai budaya dan ideologi dari pendatang asing dengan cepat (menganut sistem nilai inklusif dan fleksibel)
3 Perkembangan dan kehidupan kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara
9. Menjelaskan tentang berdirinya kerajaan samudra Pasai
Kesultanan atau Kerajaan Samudera Pasai adalah kerajaan Islam pertama yang hadir di Nusantara.
Kerajaan Samudera Pasai hadir pada abad ke 13 hingga abad ke 16 M di Nusantara dan berdiri pada tahun 1267 serta masa kejayaannya berakhir pada tahun 1521. Pendiri dari Kerajaan Samudera Pasai adalah Marah Silu dan ketika masuk Islam, Marah Silu pun memiliki gelar Sultan Malik Al Saleh.
Menurut beberapa sumber, disebutkan bahwa
Kerajaan Samudera Pasai berdiri lebih awal dibandingkan Dinasti Usmani di Turki yang berdiri pada tahun 1297 masehi. Menurut catatan dari Marcopolo, disebutkan pula bahwa ada seorang pedagang yang berasal dari Venesia, Italia dan singgah di Samudera Pasai tahun 1292 masehi.
Dari catatan dari Marcopolo tersebut, Marcopolo menerangkan bahwa ia telah melihat sebuah kerajaan Islam yang telah berkembang pada saat itu, diketahui bahwa kerajaan Islam yang Marcopolo lihat adalah Samudera Pasai dengan ibukotanya di Pasai.
Selain dari dua catatan dari Ibnu Batutah dan Marcopolo mengenai waktu berdiri Samudera Pasai, ada pula sebuah hikayat yaitu Hikayat Raja Pasai serta beberapa tulisan dari penyelidikan sejumlah ahli sejarah di Eropa. Isi Hikayat Raja-raja Pasai menceritakan tentang para sultan penguasa Kerajaan Samudera Pasai, yang berdiri antara abad ke-13 hingga abad ke-16. Menurut para ahli sejarah di Eropa, Kerajaan Samudera Pasai muncul pada sekitar pertengahan abad ke 13 dengan raja pertamanya ialah Sultan Malik Al Saleh. Beberapa sumber menyatakan bahwa Sultan Malik Al Saleh bisa menjadi raja pertama dari Kerajaan Samudera Pasai karena Nazimuddin Al Kamil.
Nazimuddin Al Kamil adalah seorang laksamana laut yang berasal dari Mesir. Pada tahun 1238 M, Nazimuddin Al Kamil diperintahkan oleh Kesultanan Mamluk yang berada di Kairo untuk merebut sebuah pelabuhan yang bernama Kambayat berada di Gujarat India. Perebutan pelabuhan tersebut bertujuan untuk menjadikan pelabuhan sebagai tempat pemasaran barang perdagangan yang berasal dari timur.
Atas perintah dari Kesultanan Mamluk tersebut,
Nazimuddin Al Kamil kemudian mengangkat
Marah Silu atau Sultan Malik Al Saleh sebagai
pemimpin pertama atau raja pertama dari Kerajaan Samudera Pasai di Aceh dengan gelar Sultan Malikussaleh atau Sultan Malik Al Saleh pada tahun 1267 hingga 1297 M.
Meskipun dipercaya bahwa Sultan Malik Al Saleh mendapatkan takhta Kerajaan Samudera Pasai dari pemberian Nazimuddin Al Kamil, Sultan Malik Al Saleh masih mendapatkan pengakuan sebagai pendiri sekaligus penguasa pertama dari Kerajaan Samudera Pasai.
Sementara itu ada beberapa sumber yang menyebutkan kisah berbeda mengenai cara Marah Silu atau Sultan Malik Al Saleh mendapatkan gelar sebagai pendiri dan raja pertama dari Kerajaan Samudera Pasai. Menurut para ahli sejarah di Eropa, dijelaskan bahwa Nazimuddin Al Kamil yaitu seorang laksamana laut dari Mesir yang berasal dari Dinasti Fatimiyah berhasil menaklukan kerajaan Hindu Budha yang berada di Aceh lalu mendirikan kerajaan di Pasai. Nazimuddin Al Kamil pun wafat lalu Pasai dikuasai oleh seorang laksamana bernama Johan Jani yang berasal dari Pulau We yang berasal dari Dinasti Mamluk yaitu dinasti yang menggantikan Dinasti Fatimiyah.
Johan Jani kemudian berniat untuk merebut kerajaan dari para pendahulu. Dinasti Mamaluk kemudian mengutus seorang pendakwah yang bernama Syaikh Ismail dan Fakir Muhammad yang sebelumnya pernah berdakwah di sekitar Pantai Barat India lalu bergerak ke Pasai.
Di Pasai dua pendakwah tersebut pun bertemu dengan Marah Silu yaitu salah satu anggota angkatan perang dari di Kerajaan Pasai. Syaikh Ismal serta Fakir Muhammad kemudian membujuk Marah Silu untuk memeluk agama Islam lalu mendirikan Kerajaan Samudera dengan tujuan untuk menandingi Pasai.
Usai memeluk agama Islam, Marah Silu pun
mendapatkan gelar Sultan Malik Al Saleh serta
menjadi raja pertama dari Kerajaan Samudera.
Kerajaan Samudera sendiri terletak di bagian kiri dari Sungai Pasai dan menghadap ke arah Selat Malaka.
Sultan Malik Al Saleh lalu menikah dengan putri Ganggang Sati yaitu keturunan dari Sultan Aladdin Muhammad Amin yang berasal dari Kerajaan Perlak. Lalu sejak saat itulah, dua kerajaan Islam tersebut pun bergabung menjadi satu dan menjadi Kerajaan Samudera Pasai.
Nama Samudera Pasai sendiri sebenarnya berasal dari Samudera Aca Pasai yang artinya adalah Kerajaan Samudera yang baik dengan ibu kota berada di Pasai. Usai Sultan Malik Al Saleh meninggal dunia, takhta kerajaan pun digantikan oleh putranya yaitu Sultan Muhammad atau Malik Al Tahir pada 1297 M hingga 1326 M.
Memiliki nama kecil Raja Muhammad. Dari dua sumber tersebut, dapat diketahui bahwa pendiri Kerajaan Samudera Pasai yang diakui adalah Meurah Silu atau Sultan Malik Al Saleh sebagai pendiri dan raja pertama Kerajaan Samudera Pasai.
10. Menjelaskan tentang kehidupan politik di kerajaan Samudra Pasai
a. Diperintah oleh penguasa yang bergelar sultan, dan sultan sangat dihormati rakyat sekaligus menjadi pemimpin agama b. Sultan dibantu oleh patih bergelar amir c. Menjalin hubungan diplomasi dengan China,
dengan mengirim utusan-utusan d. Menjalin komunikasi dan hubungan
diplomasi dengan kesultanan Delhi di India
11. Menjelaskan bukti-bukti keberadaan kerajaan Samudra Pasai
a. Makam2 sultan samudra pasai
cth : nisan sultan
Malik Al-Salehb. Koin dirham samudra pasai : Pada masing-masing koin dirham ini terdapat aksara Arab dengan nama-nama sultan yang sedang memerintah Samudera Pasai.
c. Lonceng Cakra Donya : benda
peninggalan era Samudra Pasai pada
tahun 1409 M. Ini merupakan hadiah
seorang Laksamana Cheng Ho kepada
Sultan Malikud-Dhahir. Hadiah tersebut
menandakan persahabatan antara Kaisar
Tiongkok dengan Kesultanan Samudra
Pasai. Lonceng ini dimanfaat sebagai
penanda bahaya, seperti pemberian
aba-aba perang serta hal-hal berbahaya
yang terjadi di laut. Serta digunakan
sebagai penanda adzan dan waktu
berbuka puasa.
d. Stempel Sultan al-Malik az-Zhahir ; Saat ditemukan, stempel Islam tertua berukuran 2 x 1 cm tersebut sudah tidak bergagang karena patah. Beratnya tak sampai satu milligram, terbuat dari sejenis tanduk hewan.
e. Hikayat Raja-raja Pasai : sebuah karya dalam bahasa Melayu yang berisi tentang
kehidupan Kerajaan Samudera Pasai.Menurut para ahli, sastra sejarah ini
diperkirakan ditulis dari zaman Sultan
Malik al-Saleh hingga sebelum 1524.
12. Menjelaskan tentang berdirinya kerajaan Malaka
Kerajaan Malaka terletak di dekat Selat Malaka
yang merupakan jalur pelayaran dan
perdagangan internasional. Kerajaan Malaka
berdiri pada abad ke-15 sampai runtuh pada abad
ke-16. Kerajaan Malaka didirikan oleh
Parameswara, seorang pangeran Hindu
keturunan Palembang. Kerajaan Malaka
merupakan kerajaan Islam kedua di Asia
Tenggara. Kerajaan ini cepat berkembang bahkan
mengambil alih pelayaran dan perdagangan dari
Kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan Malaka
menguasai jalur pelayaran Selat Malaka sebelum
ditaklukkan Portugis pada 1511. Kerajaan
Malaka didirikan oleh Parameswara pada
(1390-1413). Saat itu, ia berhasil meloloskan diri
dari serangan Majapahit pada 1377 dan Berling
di Tumasik, nama tua Singapura saat berada di
bawah kekuasaan Siam. Pada sekitar 1400,
Malaka masih merupakan kampung kecil yang
penduduknya terdiri dari bajak laut dan
penangkap ikan. Kondisi itu memberikan rasa
aman Parameswara dari ancaman Siam. Di
Malaka, Parameswara menemukan pelabuhan
yang baik yang disinggahi kapal-kapal di segala
musim yang terletak di Selat Malaka. Berkat
bantuan para pelaut dan orang Melayu yang
datang dari Palembang, Parameswara dengan
cepat membangun pemukiman yang besar di
Malaka. Yang pada akhirnya, ia berhasil
membangun Malaka menjadi pelabuhan internasional, yang membentang dari Cina dan Maluku di timur sampai Afrika Timur dan Laut Tengah di Barat. Sebagai salah satu kesultanan Melayu yang pernah mencapai puncak kejayaan pada abad ke 15, Malaka merupakan bandar niaga terbesar di Asia Tenggara. Salah satu faktor terpenting di samping adanya perlindungan Cina adalah tempatnya aman dari gangguan angin musim. Untuk meningkatkan aktivitas perdagangan, Parameswara menganut agama Islam pada usia 71 tahun, dengan gelar Sultan Iskandar Syah. Kemudian, Islam menjadi agama resmi di Malaka. Setelah Parameswara meninggal maka digantikan Sultan Muhammad Iskandar Syah (1424-1444) yang merupakan putera Sultan Iskandar Syah. Pada masa Sultan Muzaffar Syah (1450-1458), penguasa Malaka ini memerintahkan penyusunan hukum-hukum Malaka, selama pemerintahannya. Sedangkan, Sultan Mahmud Syah (1488-1511) adalah penguasa terakhir Kesultanan Malaka. Kejayaan Kerajaan Malaka Kerajaan Malaka mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah, antara 1459 - 1477 M. Malaka tidak hanya berfungsi sebagai perdagangan melainkan penyebaran agama Islam melalui jalur perdagangan. Pada masa pemerintahannya, Malaka berhasil menguasai Pahang, Kedah, Trengganu, dan sejumlah daerah di Sumatera.
Selat Malaka menjadi gerbang keluar masuk para
pedagang untuk melakukan kegiatan ekonomi.
Selat Malaka merupakan jalur pelayaran dan perdagangan yang terpenting karena melalui Malaka, hasil bumi seperti rempah-rempah dari seluruh pelosok Nusantara dibawa ke Cina dan India. Rempah-rempah yang diperdagangkan antara lain cengkeh, pala, dan lada. Terutama Gujarat, mereka melakukan hubungan langsung dengan Malaka. Sejak 1403 M, Malaka telah berhubungan langsung dengan berbagai bangsa.
Makin lama, Malaka semakin maju dan besar, sehingga menjadi kota dagang yang terkenal.
Orang dari Kerajaan Malaka yang disebut bangsa 'Malayos' (Melayu). Kerajaan Malaka Jatuh Kejayaan Malaka menjadi incaran bangsa asing.
Pada 1511, terjadi serangan dari Portugis di bawah pimpinan Alfonso d'Albuquerque dan berhasil merebut Kerajaan Malaka. Raja terakhir Kerajaan Malaka adalah Sultan Mahmud Syah.
Pada periode ini, pemerintahan sangat lemah dan sultan tidak terlalu peduli dengan negaranya.
Dengan runtuhnya Malaka, muncul kerajaan Aceh yang kemudian mengambil alih perdagangan di Malaka.
13. Menganalisis faktor pendukung berkembangnya kerajaan Malaka
Hal itu disebabkan karena Kerajaan Malaka memiliki pengaruh yang kuat dalam perdagangan internasional saat itu dan dengan konsep perkawinan yang dilakukan oleh Sultan Mansyur Syah membuat area kekuasaannya semakin luas dan berkembang. Namun
di samping itu, perdagangan masih menjadi sumber utama kejayaan Kerajaan Malaka. Letak Kerajaan Malaka strategis, yaitu pada persimpangan jalur perdagangan maritim antara Timur dan Barat, menjadikannya sebagai salah satu pelabuhan internasional penting yang memungkinkan aksesnya ke Cina, India, Arab, dan juga Eropa. Mereka juga memungkinkan untuk melakukan kegiatan monopoli perdagangan rempah-rempah dari kepulauan Nusantara
14. Menjelaskan tentang kehidupan politik dan ekonomi kerajaan Malaka
a. Politik
Kerajaan Malaka didirikan oleh Parameswara, seorang pangeran Hindu dari Palembang, yang kemudian masuk Islam pada tahun 1414 dengan gelar Sultan Iskandar Syah. Sistem pemerintahannya adalah monarki dengan Sultan sebagai otoritas tertinggi. Melalui perkawinan politik dengan putri Kerajaan Samudera Pasai, Malaka menguasai Selat Malaka, menarik pedagang Muslim dari berbagai wilayah. Puncak kejayaan dicapai pada masa Sultan Mansyur Syah (1459-1477), memperluas wilayah dan menjadi pusat perdagangan Islam di Asia Tenggara.
Namun, setelahnya, kekuatan Malaka merosot. Di bawah Sultan Alauddin Syah (1477-1488) dan Sultan Mahmud Syah (1488-1511), kekuasaannya menyusut.
Akhirnya, Malaka runtuh pada serangan Portugis di bawah Alfonso d'Albuquerque.
b. Ekonomi
Kehidupan perekonomian masyarakat Malaka bertumpu pada perdagangan dan pelayaran.
Masyarakat Malaka dapat disebut sebagai masyarakat maritim. Masyarakatnya banyak yang berprofesi sebagai pedagang dan nelayan. Sebagai masyarakat yang hidup dalam dunia maritim, hubungan sosial masyarakatnya sangat terbatas.
15. Menganalisis dampak keruntuhan kerajaan Malaka
Dampak keruntuhan Kerajaan Malaka:
- Rute perdagangan yang semula melalui selat Malaka beralih melalui Pantai barat Sumatera
dan Selat Sunda karena para pedagang Islam enggan berdagang dengan Portugis yang tidak beragama Islam.
- Berkembangnya kerajaan Banten
- Para pedagang Malaka berpindah ke Aceh sehingga Aceh menjadi pusat perdagangan yang ramai dan menggantikan peran Malaka.
16. Menjelaskan tentang berdirinya kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh atau disebut juga Kesultanan Aceh Darussalam adalah sebuah kerajaan Islam yang terletak di Sumatera tepatnya Nanggroe Aceh Darussalam. Sultan pertama yang memerintah Kerajaan Aceh Darussalam adalah Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1514 – 1528 M. Kerajaan Aceh Darussalam terbentuk menjelang runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai.
Seperti yang tercatat dalam sejarah, Samudera Pasai takluk oleh Majapahit pada tahun
1360 M.Sejak saat itu Kerajaan Samudera Pasai mengalami kemunduran. Dapat dikatakan
Kerajaan Aceh Darussalam merupakan kelanjutan dari Samudera Pasai dalam halmeraih kegemilangan kerajaan Islam di Nusantara. Kerajaan Aceh Darussalam terletak pada jalur pelayaran internasional yang sangat strategis. Dengan letaknya ini, Aceh Darussalam memiliki andil besar dalam urat nadi perdagangan dunia.
17. Menjelaskan kehidupan politik di kerajaan Aceh
a. Dasar-dasar politik luar negeri Kerajaan Aceh:
- Mencukupi kebutuhan sendiri sehingga tidak perlu bergantung pada pihak luar
- Menjalin persahabatan yang lebih erat dengan kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara - Bersikap waspada terhadap negara Barat
- Menerima bantuan tenaga ahli dari pihak luar - Menjalankan dakwah Islam ke seluruh Nusantara
b. Kepemimpinan atau Sistem Pemerintahan:
Kehidupan politik Kerajaan Aceh dipimpin oleh seorang Sultan (raja), dan menerapkan sistem monarki atau garis keturunan.
- Sultan Ali Mughayat Syah (1514 - 1528 M) Membantu menyerang penjajah Portugis - Sultan Alaudin Riayat Syah Al Kahar
(1537-1568 M) Perbaikan pemerintahan dan memperluas wilayah sampai Kerajaan Aru, setelah itu, mengalami kegoyahan.
- Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M) Melakukan serangan ke Johor dan Portugis (memperluas wilayah dan menguasai jalur perdagangan) dan memulihkan kegoyahan kepemimpinan sebelumnya
18. Menjelaskan kehidupan budaya di kerajaan Aceh
a. Peninggalan Budaya:
- Masjid Baiturrahman
- Meriam Kerajaan Aceh Darrusalam - Uang Emas
- Benteng Indra Patra - Hikayat Aceh
- Taman Sari Gunongan
- Makam Sultan Iskandar Muda
b. Tidak banyak yang diketahui dalam bidang kebudayaan, dan lebih bersinar pada perekonomian.
19. Menjelaskan tentang berdirinya kerajaan Demak
Kerajaan Demak adalah sebuah kerajaan Islam
pertama yang ada di pantai utara Jawa. Dulu,
wilayah Demak pertama muncul sebagai
kabupaten dari Kerajaan Majapahit. Kesultanan
atau Kerajaan Demak menjadi salah satu pelopor yang cukup besar dalam menyebarkan Agama Islam di wilayah Pulau Jawa. Namun, umur Kerajaan Demak relatif pendek dibandingkan dengan kerajaan lainnya. Salah satu peninggalan yang cukup terkenal dari Kerajaan Demak yaitu Masjid Agung Demak, yang didirikan oleh para Wali Songo.
Selain itu, Kerajaan Demak juga menjadi salah satu pusat persebaran Agama Islam yang ada di Indonesia. Pendiri Kerajaan Demak sendiri yaitu Raden Patah. Selain pendiri, Raden Patah juga menjadi raja pertama di kesultanan tersebut.
Setelah Ia pergi meninggalkan Majapahit, Raden Patah memperoleh dukungan dari Bupati yang berkuasa di sekitar wilayah Demak. Lalu, Ia mendirikan Kerajaan Demak. Hingga kemudian kerajaan tersebut menjadi sebuah kerajaan Islam, sehingga aturan dan norma yang diterapkan berlandaskan pada nilai-nilai dan ajaran Islam.
Tak hanya itu saja, berdirinya Kerajaan Demak ditandai oleh keberadaan condro sengkolo.
Menurut cerita yang beredar hingga saat ini, ketika Raden Patah pergi berkunjung ke Glagah Wangi, Ia berjumpa dengan seorang yang dikenal dengan panggilan Nyai Lembah. Disana Raden Patah kemudian disarankan untuk menetap di Glagah Wangi.
Setelah menerima saran tersebut, akhirnya Raden
Patah menerimanya dan mulai tinggal di wilayah
tersebut. Sekarang, daerah Glagah Wangi dikenal
dengan julukan Bintoro Demak. Seiring
berjalannya waktu, wilayah Bintoro Demak
berubah menjadi pusat Ibu Kota untuk seluruh kegiatan Kerajaan Demak.
20. Menjelaskan tentang kehidupan politik di kerajaan Demak
a. Sistem Kerajaan Merupakan Kerajaan dengan sistem monarki yang dipimpin oleh seorang raja - Raden Patah (1500-1518 M)
- Pati Unus (1518-1521 M)
- Sultan Trenggono (1521-1546 M)
b. Peran Wali Songo Mereka berperan sebagai penyebar agama ISlam di Jawa. Dari situ, mereka menjadi penasihat kerajaan
- Sunan Kudus Saat itu menjadi penasihat kerajaan, Panglima Perang dan Hakim Kerajaan.
- Sunan Kalijaga Memberikan corak kepemimpinan dan pengaturan hidup bernegara
c. Diplomasi Perkawinan Kerajaan Demak
cenderung menjalankan diplomasi perkawinan untuk menyelesaikan pergolakan politik atau perluasan wilayah.
- Ratu Mas dikawinkan dengan Pangeran Langgar (Madura)
- Ratu Mas Pemantingan dijodohkan dengan Panembahan Tejowulan
- Ratu Mas Gorobgang dikawinkan dengan Sultan Hasanudin (Cirebon)
- Ratu Kalinyamat (Penguasa Jepara) dengan Pangeran Hadiri (Aceh)
- dsb.
d. Tugas kerabat keraton
- Ratu Kalinyamat sebagai penguasa Jepara - Pangeran Timur sebagai Panembahan di Madiun - Jipang diserahkan pada Arya Penangsang
e. Perang Saudara Setelah Sultan Trenggono wafat (1546 M), terjadi perebutan kekuasaan di kalangan keluarga kerajaan Demak.
- Pangeran Sekar Sedolepen seharusnya mewarisi takhta, dibunuh oleh Sunan Prawoto
- Arya Penangsang (putra Sekar Sedolepen)
membunuh Sunan Prawoto dan pendukungnya (1547 M)
- Arya Penangsang dibunuh oleh Jaka Tingkir (Sultan Hadiwijaya, menantu Sultan Trenggono menjadi adipati di Pajang
- Munculnya Kerajaan Pajang di bawah Sultan Hadiwijaya
21. Menjelaskan tentang kehidupan ekonomi di kerajaan Demak
Kehidupan perekonomian Kerajaan Demak berkembang pada sektor perdagangan dan pertanian dengan lebih menitikberatkan pada sektor perdagangan karena letak Kerajaan Demak yang sangat strategis, yaitu berada pada jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan antara penghasil rempah rempah di wilayah Indonesia bagian timur dan Malaka sebagai pasar di indonesia bagian barat. Perekonomian Kerajaan Demak berkembang dengan pesat dalam dunia maritim. Hal tersebut didukung oleh sektor pertanian yang cukup besar di Kerajaan Demak.
22. Menjelaskan tentang kehidupan politik di kerajaan Pajang
a. Kerajaan Pajang ini bisa dikatakan sebagai kerajaan bekas dari Demak. Hal ini karena sejarah berdirinya Kerajaan Pajang tidak bisa dipisahkan dari Kerajaan Demak. Pendiri Kerajaan Pajang adalah Joko Tingkir yang kala itu berhasil menumpas Aryo Penangsang. Aryo Penangsang sendiri adalah raja di Demak yang tidak diinginkan oleh peihak keluarga besar Demak. Dari sini kemudian keluarga meminta bantuan Joko Tingkir untuk menyingkirkan Aryo
Penangsang. Setelah berjalannya waktu, Kerajaan Demak runtuh maka Joko Tingkir kemudian menggeser pusat pemerintahan di Demak ke Pajang yang sekaligus menjadi penanda berdirinya Kerajaan Islam Pajang.
b. Kehidupan politik Kerajaan Pajang ini sebenarnya mulai mapan dan stabil. Namun disayangkan
perjalanan Kerajaan Islam Pajang tidak cukup lama karena beberapa konflik yang terjadi. Kerajaan Pajang sendiri berpusat di Jawa Tengah bekas Kerajaan Demak lebih tepatnya yaitu di daerah Kartasura dekat Surakarta atau Solo. Kerajaan Pajang ini sebenarnya meski muncul belakangan, pernah juga disebut oleh Hayam Wuruk dalam kitab Negarakertagama. Pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, kerajaan Pajang dan kerajaan Demak sudah disinggung di dalam kitab tersebut
23. Menjelaskan tentang kehidupan ekonomi di kerajaan Pajang
Kerajaan Pajang merupakan kerajaan yang bersifat maritim, agraris. Hal ini karena
mengandalkan hasil pertanian dan perkebunan sebagai tulang punggung perekonomian.24. Menjelaskan tentang kehidupan politik di kerajaan Mataram Islam
Kehidupan politik Kerajaan Mataram Islam menerapkan sistem feodalisme. Dalam sistem ini, raja adalah pemilik seluruh tanah kerajaan.
Di samping itu, raja juga berperan sebagai panatagama atau pengatur kehidupan beragama Islam.
25. Menjelaskan tentang kehidupan ekonomi di kerajaan Mataram Islam
Perekonomian Kerajaan Mataram Islam
dapat berkembang pesat karena adanya penarikan upeti. Penarikan upeti dilakukan oleh KerajaanMataram Islam dari wilayah-wilayah kekuasaan penghasil beras. "Kehidupan ekonomi Kerajaan Mataram Islam bergantung terhadap pertanian karena letak kerajaan yang ada di daerah pedalaman."
26. Menjelaskan tentang kehidupan politik di kerajaan Banten
Untuk mencegah ekspansi Demak yang terus meluas, Kerajaan Pajajaran mengadakan perjanjian kerja sama dengan Portugis. Demak mengadakan penyerbuan ke Pajajaran. Setelah berhasil dalam penyerangan tersebut, Fatahillah mendirikan kerajaan Banten. Namun, oleh Fatahillah kekuasaan Banten diserahkan kepada anaknya yaitu Sultan Hasanudin, sedangkan Fatahillah ke Cirebon.
27. Menjelaskan tentang kehidupan ekonomi di kerajaan Banten
Kehidupan ekonomi rakyat Banten banyak ditopang dari sektor perdagangan karena sebagai pusat pelayaran dan perdagangan Banten memiliki ekspor, yaitu lada.
28. Menjelaskan tentang kehidupan politik di kerajaan Makassar
Sultan Hasanudin memegang tampuk kekuasaan Makassar dari tahun 1653 hingga 1667. Pada masa pemerintahannya, Makassar menjadi kerajaan maritim besar diwilayah Indonesia bagian timur, wilayah kekuasaannya hingga ke Nusa Tenggara.
Sultan Hasanuddin terkenal gigih menentang monopoli perdagangan Belanda (VOC), sehingga sering terjadi perselisihan dengan VOC. Dalam rangka menguasai Makassar, Belanda melakukan politik devide et impera. Untuk itu, Belanda bekerja sama dengan Raja Soppeng Aru Palaka. Dengan bantuan Aru Palaka, pasukan Belanda berhasil menaklukan Makassar sehingga Sultan Hasanuddin harus menandatangani Perjanjian Bongaya tahun 1667.
29. Menjelaskan tentang kehidupan ekonomi di kerajaan Makassar
Gowa-Tallo disebut-sebut kaya akan beras putih dan bahan makanan lainnya yang diperdagangkan.
Mereka juga menjual kapur barus hitam, yang ditukar dengan berbagai komoditas wilayah lain.
Gowa mampu menjalin perdagangan dengan Jawa, Maluku, Malaka, dan bahkan sampai ke India dan Cina. Impor tekstil dari India, dan keramik dari Cina banyak ditemukan sebagai bukti perdagangan yang berlangsung dalam kurun waktu lama.
Pelabuhan Somba Opu menjadi bandar utama mengalirnya rempah-rempah dari Maluku ke wilayah barat.Gowa-Tallo tentunya mendapat keuntungan yang amat besar dari wilayah ini.
30. Menjelaskan tentang kehidupan politik di kerajaan Ternate-Tidore
Kerajaan Ternate dan Tidore merupakan dua kerajaan yang berkuasa di Maluku dan menjadi pusat perdagangan yang sukses. Portugis datang dan bersekutu dengan Ternate, sementara Spanyol datang dan bersekutu dengan Tidore. Hal ini membuat persaingan perdagangan menjadi ketat. Pada akhirnya, Portugis berhasil mengusir Spanyol dan menguasai Maluku.
Perjuangan melawan Portugis terus berlangsung dan dipicu oleh terbunuhnya Sultan Hairun, padahal sudah tercapai kesepakatan. Rakyat Maluku bangkit melawan Portugis. Di abad ke-17, Belanda merebut Maluku dan berlaku semena-mena. Akibatnya, pemberontakan sering terjadi. Di abad ke-17, pemberontakan yang dipimpin oleh Sultan Nuku berhasil menyatukan Ternate dan Tidore.
31. Menjelaskan tentang kehidupan ekonomi di kerajaan Ternate-Tidore
Kerajaan Ternate dan Tidore sering disinggahi para pedagang karena lokasinya yang strategis. Selain itu,
Kerajaan Ternate dan Tidore terkenal dengan hasil perkebunannya yaitu cengkeh dan pala. Keduanya merupakan komoditi utama yang laris manis di negeri lain, terutama sangat diincar oleh bangsa Eropa.
Pelabuhannya diatur dengan rapi, sehingga perdagangan Kerajaan Ternate dan Tidore berjalan sangat lancar
4 Warisan budaya peninggalam masa Islam
32. Menjelaskan warisan budaya masa Islam dalam bidang politik
Terjadi proses akulturasi pada masa Islam. Dalam sistem kerajaan/monarki gelar raja diganti dengan sultan, susuhunan. Penasihat-penasihat raja berasal dari tokoh-tokoh agama (kyai).
33. Menjelaskan warisan budaya masa Islam dalam bidang kesusastraan
Pada zaman itu dihasilkan karya sastra berupa hikayat, syair, tambo, juga suluk (teks sastra yang mengandung ajaran tasawuf)
34. Menjelaskan bentuk akulturasi kebudayaan Islam-Hindu-Budha dalam bidang
arsitektur
Bentuk akulturasi kebudayaan
Islam-Hindu-Budha dalam bidang arsitektur adalah pada pembangunan masjid. Contohnya adalah pada menara masjid Kudus yang merupakan perpaduan dengan bangunan Hindu. Juga pada pembangunan makam raja-raja dimana terdapat jirat/cungkup.
35. Menjelaskan warisan budaya masa Islam dalam bidang seni rupa
Dalam ajarannya, Islam dilarang menggambarkan makhluk hidup secara realistis, sehingga muncul ide kreatif untuk menyamarkannya. Ini sering disebut dengan stilisasi. Juga muncul seni
kaligrafi.