Muhammad Azizan Fitriana, MA, Direktur Program Pascasarjana Institut Sains Al-Qur'an Jakarta beserta dosen dan stafnya. Syukron, MA Ketua Program Studi Konsentrasi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta yang dengan ikhlas dan sabar memberikan motivasi dan inspirasi. Seluruh pengajar program pascasarjana Institut Sains Al-Qur'an Jakarta yang telah memberikan pencerahan dan inspirasi ilmiah kepada penulis.
Seluruh karyawan Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta yang telah membantu dan memotivasi saya dalam penyusunan skripsi ini. Rekan-rekan mahasiswa program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta khususnya program studi Konsentrasi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir. Ada lima cara mencari nikmat Allah yang terkandung dalam Al-Qur'an, berdasarkan penafsiran ayat-ayat berkah.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di dalam Al-Qur’an tersimpan berbagai pesan yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, yang di dalamnya terdapat aturan-aturan dalam beribadah dan mengabdi manusia kepada Tuhan, dalam hal ini bersifat vertikal dan mengatur hubungan antara manusia dengan manusia. Tafsir3 sebagai penafsiran Al-Qur'an dengan makna lain sebagai upaya untuk menangkap makna atau pesan-pesan Al-Qur'an terus berkembang sepanjang masa, perkembangan ini mencakup metode penafsiran itu sendiri, sumber penafsiran. atau gayanya. Secara umum penafsiran Al-Qur’an dilakukan dengan empat cara atau metode, yaitu metode ijmali4 (global), metode tahlili5 (analitis).
4 l-Tafsir al-Ijmali (global) adalah metode penafsiran yang menjelaskan ayat-ayat Al-Qur'an dengan mengungkapkan makna global (Lihat: Prof. Tujuan metode ini adalah menganalisis persamaan dan perbedaan penafsiran Al-Qur'an, daripada menganalisis isinya. Dengan mengumpulkan seluruh ayat atau beberapa ayat, para penafsir bisa menghilangkan anggapan bahwa ada pertentangan dalam ayat-ayat Al-Qur'an.
Gaya kajian tafsir Maudhu'i sesuai dengan semangat zaman modern yang menuntut kita mampu menghasilkan hukum universal bagi umat Islam yang bersumber dari Al-Qur'an. Menghidupi Al-Qur'an juga sejalan dengan hidup dalam bayang-bayang Al-Qur'an, menurut Sayyid Qutb9, orang yang hidup dalam bayang-bayang Al-Qur'an akan merasakan keberkahan yang tiada habisnya. Istilah berkah sudah menjadi keseharian, dengan pengertian yang minim tentang berkah sering kali disimpulkan berdasarkan asumsi masyarakat, bukan tafsir kata berkah dari Al-Qur'an.
Allah menyebut perkataan berkat sebanyak 32 kali dalam Al-Quran, dengan tema dan objek yang berbeza, sekali tentang Al-Quran diberkati dan sekali tentang tempat yang diberkati dsb. Sebagai contoh, penggunaan perkataan tabāraka yang terdapat sembilan kali dalam al-Quran sebenarnya hanya merujuk kepada Allah, yang menggambarkan diri-Nya dengan sifat tabārak (pemberi nikmat yang melimpah ruah). Salah satu cara untuk mencari keberkatan Allah dalam al-Quran adalah dengan mengikuti al-Quran dan bertaqwa sebagaimana firman Allah swt dalam Surah Al-An'am ayat 155.
فواد أبدل باقي, الجام المفهرس لي الفضز القرآن الكريم, دار الفكر, بجروت, نر. ١١٨.
Permasalahan
- Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Perumusan Masalah
Dari kedua ayat di atas dijelaskan bahwa mengikuti Al-Quran, keimanan dan ketakwaan adalah cara untuk mendapatkan keberkahan Allah, selain ketiga cara tersebut, ada cara lain yang juga dapat mendatangkan keberkahan dari Allah SWT, tradisi ziarah ke makam yang mana? -ulama atau tempat bersejarah juga mendatangkan keberkahan. Rangkaian pertanyaan tentang bagaimana mencari ridho Allah inilah yang mendorong penulis melakukan penelitian dengan judul “PEMAHAMAN BERKAH DALAM PERSPEKTIF INTERPRETASI”. Dari pokok-pokok permasalahan yang telah diidentifikasi di atas, maka penelitian ini akan dibatasi hanya berfokus pada poin g saja, agar penelitian tidak menyebar terlalu jauh.
Adapun tentang nikmat Allah pada dasarnya merupakan tema yang cakupannya sangat luas karena setiap orang yang hidup di dunia pasti mendambakan hidup dalam berkah. Pertama, Menjawab tantangan zaman: Permasalahan dalam kehidupan selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan perkembangan kehidupan itu sendiri. Kedua, praktis dan sistematis: Interpretasi dengan metode tematik disusun secara praktis dan sistematis dalam upaya memecahkan permasalahan yang ada.
Ketiga, dinamis: Metode tematik menjamin penafsiran Al-Qur'an selalu dinamis sesuai tuntutan zaman, sehingga menimbulkan gambaran di benak pembaca dan pendengar bahwa Al-Qur'an selalu melindungi dan membimbing kehidupan manusia. Dengan menentukan judul yang akan dibahas maka pemahaman terhadap ayat-ayat Al-Qur'an dapat terserap secara maksimal. Dengan demikian, kami yakin bahwa metode tematik ini akan menyelesaikan permasalahan dengan lebih baik dan komprehensif.
Penelitian ini fokus menyelidiki bagaimana mencari ridho Allah. Alasan penulis memilih tema mencari ridha Allah diantara sekian banyak tema nikmat lainnya adalah karena pada dasarnya cara mencari ridho Allah merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui, setidaknya gambaran tentang alasan mengapa seseorang dirahmati Allah SWT. Oleh karena itulah penulis membatasi penelitian ini untuk memohon ridho Allah SWT dengan menggunakan kajian tematik saja.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian
- Kegunaan Penelitian
Tinjauan Pustaka
Artikel tentang barakah ditulis oleh Rafiqjauhary, Barokallahu Lakuma.20 Artikel ini menekankan pada jam berapa, pada apa dan pada siapa nikmat itu ditentukan oleh Allah SWT. Jadi pembahasannya lebih pada pembagian atau penjelasan tentang macam-macam nikmat yang terdapat di dunia ini, mulai dari unsur manusia hingga unsur benda dan hewan. Jurnal yang membahas tentang keberkahan dan hubungannya dengan pendidikan karya Burhanuddin, dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang, menulis berjudul “Konsep Keberkahan (Barakah) dari Perspektif Al-Qur'an dan Hadits serta Isinya Implementasi dalam Pendidikan” (Al-Ta’dib, Vol. 6 No. 2 Januari 2017) menyajikan ayat shalawat dan hadis shalawat yang kemudian dikaitkan dengan pendidikan.
Tesis tentang barakah yang mencoba menganalisis makna barakah dalam Al-Qur'an melalui pendekatan semantik "Makna Kata Barakah dalam Al-Qur'an: Kajian Semantik Toshihiko Izutsu." Oleh Deden Isa Almubarok (Disertasi di Universitas Islam Negeri Sunan Djati Bandung, 2018). Dalam penelitian ini, penulis mencoba menafsirkan kata barakah yang terdapat dalam Al-Qur'an dengan menggunakan suatu metode. Hubungan Rahmat dan Berkah dalam Al-Qur'an” (Disertasi: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016) oleh Uswatun Khasanah.
Penelitian ini fokus pada hubungan istilah Rahmah dan Barakah dalam Al-Quran dengan mencari persamaan antara istilah rahmah dan barakah dalam Al-Quran. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya rahmah dan barakah dalam kehidupan sehari-hari. Berkah dalam Kajian Perspektif Al-Qur'an Terhadap Benda yang Mendapat Berkah" oleh Ahmad Kusaeri (Skripsi: Universitas Islam Negeri Jakarta, 2017) Dalam penelitian ini penulis fokus mengkaji benda-benda yang menjadi objek berkah yang terdapat dalam Al-Qur'an ' termasuk.an an, seperti Al-Qur'an, masyarakat shaleh, air, pohon zaitun, tempat atau negara dan sebagainya. Ide analisis semantik dalam konteks Al-Qur'an, sebagaimana dijelaskan oleh Islah Gusmian dalam bukunya Khazanah Tafsir Indonesia, awalnya dipopulerkan oleh Toshihiko Isutzu (lahir 1914).
Penelitian sebelumnya terutama berfokus pada makna berkah dan belum ada penelitian yang berfokus pada mencari nikmat Allah SWT. Oleh karena itu, penulis menyatakan bahwa penelitian ini merupakan penelitian baru dan tidak mengulangi atau meniru penelitian-penelitian sebelumnya.
Metodologi Penelitian
- Jenis dan Pendekatan Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan data
- Metode Analisis Data
Sumber data yang akan diteliti oleh peneliti untuk memperoleh informasi tentang cara mencari ridho Allah, berkaitan dengan dua kategori sumber data, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kitab tafsir, berbagai literatur tafsir dari klasik hingga modern, kitab tafsir klasik yang akan menjadi sumber utama dalam penelitian ini adalah kitab Tafsîr al-Qur'ân al-'Azhîm karya Ibnu Katsir sedangkan kitab tafsir modern adalah kitab khususnya Tafsîr al-Munîr karya Dr. Wahbah al-Zuhaili dan kitab Fî Zhilal Al-Qur'an karya Sayyid Qutb terkait wacana kajian tafsir tematik menjadi sumber sekunder dalam penelitian ini.
Teknik ini dilakukan dengan mempelajari dokumen24, khususnya dengan mencari kata berkah dalam kitab Tafsîr al-Munîr karya Dr. Azhîm karya Ibnu Katsir dan Tafsir Fî Zhilal Al-Qur'an karya Sayyid Qutb, serta beberapa tafsir lainnya sekedar sebagai perbandingan. Menurut Al-Farmawi, metode tafsir Maudhu’i merupakan suatu tafsir yang mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an yang mempunyai tujuan yang sama, dengan kata lain sama-sama membahas satu topik permasalahan dan menyusunnya berdasarkan kronologis dan alasan-alasan yang mendasarinya. wahyu ayat-ayat tersebut.
Dalam penyelidikan ini, kajian barakah menggunakan kaedah tafsir maudhu'i akan mengumpulkan kesemua ayat-ayat berkaitan barakah mengikut dua tafsiran yang menjadi fokus kajian.
Sistematika Penulisan
Bab 4 Cara Mencari Nikmat Allah Dalam Al-Qur'an Pembahasan ini diawali dengan pengertian cara mencari nikmat dan ayat serta tafsirnya terkait cara mencari nikmat Allah sehingga anda akan menemukan beberapa cara mencari nikmat Allah. Allah berlandaskan Al-Qur'an 'anu kemudian juga membahas tentang perlunya mencari ridho Allah dalam kehidupan sehari-hari.
PENUTUP
SARAN
Setelah melakukan penelitian terhadap ayat-ayat shalawat, banyak sekali ayat-ayat yang menghubungkan Al-Qur'an dengan shalawat, kami berharap penelitian selanjutnya dapat membedah shalawat Al-Qur'an secara mendalam dan detail. Penelitian selanjutnya hendaknya membahas tentang keberkahan negara, karena di antara ayat-ayat keberkahan juga banyak terdapat keberkahan yang berkaitan dengan perilaku masyarakat di negara tersebut. Makna Asyhabul Yamin dalam Al-Qur'an (Analisis Perbandingan Tafsir al-Maraghi dan Tafsir al-Munir).
Tafsīr al-Munir fī al-'Aqidah wa al-Shari'ah wa al-Manhaj, Penerjemah: Abdul Hayyie al-Kattani, dkk Nilai-Nilai Pendidikan Toleransi dalam Surah Al-Kafirun (Studi Banding Tafsir Al- Kabir dan Tafsir Al-Azhar". 4): 29 dalam Tafsir Al-Misbah dan Tafsir Al-Munir dan relevansinya dengan transaksi jual beli online.
Rahayu, Lisa, “Makna Qaulan dalam Al-Qur'an; Revisi Tafsir Tematik Menurut Wahbah al-Zuhailī”, Skripsi, Fakultas Ushuluddin UIN SUSKA Universitas Riau, Pekanbaru, 2010. Saleh, Qamaruddin, dkk, Asbab Nuzul (Latar Belakang Sejarah Turunnya Ayat Al-Qur’an) ,Bandung: Diponegoro, Cet X, 1988.