• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep dan Kesehatan Anak Usia Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Konsep dan Kesehatan Anak Usia Sekolah Dasar"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

Gizi adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran tentang jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang setiap hari dan merupakan ciri khas suatu kelompok masyarakat tertentu (Sulistyoningsih, 2011). Gizi adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran tentang jenis dan frekuensi konsumsi makanan yang dapat dikonsumsi seseorang dalam waktu tertentu (FKUI, 2010). Makanan yang ideal harus mengandung bahan bakar (energi) yang cukup dan semua zat gizi penting (komponen makanan yang tidak dapat disintesis sendiri oleh tubuh, tetapi diperlukan untuk kesehatan dan pertumbuhan) harus dalam jumlah yang cukup.

Prinsip metode recall 24 jam adalah mencatat jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi dalam 24 jam terakhir. Pewawancara menanyakan dan mencatat seluruh makanan ukuran rumah tangga (URT) yang dikonsumsi responden dalam 24 jam terakhir. Petugas menganalisis bahan makanan menjadi zat gizi sehingga dapat mendeteksi zat gizi pada makanan yang dikonsumsi.

Selain makanan utama, dicatat juga makanan ringan atau jajanan, termasuk makanan yang dibeli di luar rumah. Pada metode ini responden atau petugas menimbang dan mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi responden selama 1 hari. Asupan makanan dalam satu hari tidak dapat digunakan untuk mengetahui distribusi asupan makanan, karena seseorang bisa makan banyak dalam satu hari (misalnya saat merayakan pesta) atau sangat sedikit (saat sakit).

Hal ini tidak mencerminkan asupan makanan yang biasa dikonsumsi seseorang, meskipun asupan makanan dicatat dengan baik.

Pola Konsumsi Makan Anak Usia Sekolah .1 Gambaran Pola Makan Anak Usia Sekolah

Hal ini kemudian diinterpretasikan dalam standar kecukupan yang dianjurkan di Indonesia dengan AKG (Angka Kecukupan Gizi). Untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut, Anda bisa mendapatkannya dari makanan yang disediakan di rumah dan dari makanan ringan. Anak sekolah membutuhkan makanan yang kurang lebih sama dengan yang dianjurkan untuk anak prasekolah, hanya saja porsinya harus lebih besar karena kebutuhannya lebih besar mengingat berat badan dan aktivitasnya yang semakin meningkat (Pudjiadi, 2000).

Teman sebaya tidak heran jika asupan makanan akan sangat dipengaruhi oleh kebiasaan makan teman atau kelompoknya. Untuk itu perlu diciptakan kondisi pada kelompok ini dimana mereka memperoleh informasi yang baik dan akurat mengenai kebutuhan dan kesesuaian gizinya. Oleh karena itu, informasi tersebut juga harus didukung dengan informasi ilmiah yang akurat mengenai kesehatan dan gizi.

Sosial ekonomi dan uang jajan anak, kemampuan keluarga dalam membeli pangan antara lain tergantung pada tingkat pendapatan keluarga, harga pangan itu sendiri, dan tingkat pengelolaan sumber daya lahan dan pekarangan. Kecintaan terhadap jajanan di kalangan anak sekolah tidak lepas dari kehidupan ekonomi dan kebiasaan makan keluarga, karena sebenarnya kebiasaan makan juga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan ekonomi keluarga pada umumnya.

Tabel 2.1 Daftar Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013  Zat Gizi  Anak 7-9
Tabel 2.1 Daftar Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013 Zat Gizi Anak 7-9

Pengukuran Antropometri Pada Anak .1 Pengertian Antropometri

Berat badan harus selalu dievaluasi dalam konteks riwayat berat badan yang mencakup gaya hidup dan status berat badan terkini. Tinggi badan merupakan parameter penting dalam hubungan dulu dan sekarang jika usia tidak diketahui secara pasti. Selain itu tinggi badan juga merupakan ukuran penting lainnya, karena dengan menghubungkan berat badan dengan tinggi badan (Quac stick) maka faktor usia dapat dikesampingkan (Supariasa, dkk, 2012).

Hasil pengukuran tinggi dan berat badan yang akurat tidak akan ada artinya jika tidak dibarengi dengan penentuan usia yang akurat (Supariasa, dkk, 2001). Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan adalah berat badan menurut umur (WW/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan indeks massa tubuh menurut umur (BMI/U). Antropometri sangat sering digunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai ketidakseimbangan antara asupan protein dan energi.

Indikator BMI/U merupakan indikator terbaik untuk mengukur status gizi, menggambarkan status gizi dulu dan sekarang, karena berat badan berhubungan linier dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal, pertambahan berat badan akan searah dengan pertambahan tinggi badan pada kecepatan tertentu. Indeks ini tidak memberikan kesan underestimation pada anak overweight dan obesitas serta kesan overestimation pada anak undernutrisi (WHO, 2007).

Massa lemak dihitung sebagai persentase berat badan dengan menjumlahkan ketebalan lemak di 4 area pengukuran.

Kajian Anak Obesitas .1 Definisi Obesitas

Menurut Kamus Dorland, obesitas adalah peningkatan berat badan melebihi kebutuhan tulang dan fisik akibat penimbunan lemak yang berlebihan di dalam tubuh. Dalam keadaan surplus energi, kelebihan energi tersebut akan disimpan sebagai lemak di dalam sel-sel lemak, sehingga berat badan akan semakin meningkat seiring bertambahnya timbunan lemak. Berat badan berlebih yang terus menerus akan menyebabkan tubuh mencapai kelebihan berat badan dan kemudian obesitas.

Obat-obatan juga dapat menyebabkan obesitas, yaitu obat-obatan tertentu seperti steroid dan beberapa antidepresan dapat menyebabkan penambahan berat badan dan lain sebagainya. Orang yang mengalami obesitas, terutama yang mengalami obesitas pada masa kanak-kanak, dapat memiliki sel lemak hingga lima kali lebih banyak dibandingkan orang dengan berat badan normal. Jumlah sel lemak tidak dapat dikurangi, oleh karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah lemak pada setiap selnya.

Seseorang yang menjalani kehidupan kurang aktif (sedentary life) atau tidak melakukan aktivitas fisik seimbang dan mengonsumsi makanan tinggi lemak akan cenderung mengalami obesitas. Kebanyakan anak tidak akan menyadari berapa banyak makanan yang telah mereka makan jika mereka makan sambil menonton TV atau di depan komputer. Pada anak-anak berusia kurang dari 7 tahun tanpa komplikasi, disarankan untuk menjaga berat badan secara sederhana, dan pada anak-anak dengan obesitas di atas 7 tahun, dianjurkan untuk menurunkan berat badan.

Prinsip pengaturan pola makan pada anak kelebihan berat badan adalah pola makan seimbang, hal ini dikarenakan anak masih mengalami tumbuh kembang. Mengubah perilaku makan dengan mengontrol porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi serta mengurangi ngemil. Kendalikan diri Anda dengan menghindari makanan berkalori tinggi yang umumnya enak dan pilihlah makanan rendah kalori.

Menurut Nurlela dkk (1990), selain olah raga, pengaturan pola makan sangat penting dalam penanganan anak obesitas. Tujuan dietetika adalah mencapai berat badan ideal secara bertahap dengan mengurangi asupan energi di bawah kebutuhan, namun tumbuh kembang harus tetap optimal. Pada obesitas ringan, tujuan diet bukanlah untuk menurunkan berat badan, namun untuk mencegah kenaikan berat badan yang besar.

Cara sederhananya adalah dengan menghindari makanan yang tinggi karbohidrat seperti: tepung terigu, gula, dll. Pangan harus memenuhi kebutuhan gizi berupa makanan yang seimbang, banyak mengandung serat, serta cukup vitamin dan mineral.

Tabel 2.3 Standart Diet Rendah Kalori (1000 kalori)
Tabel 2.3 Standart Diet Rendah Kalori (1000 kalori)

Kajian Pendidikan Kesehatan .1 Definisi Pendidikan Kesehatan

Sebagai suatu usaha atau kegiatan, pendidikan kesehatan bertujuan untuk membantu individu, kelompok atau masyarakat meningkatkan keterampilan perilakunya untuk mencapai kesehatan yang optimal (Notoadmojo, 2007). Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga, dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam upaya mencapai kesehatan yang optimal. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik jasmani, rohani, dan sosial, guna menurunkan tingkat kesakitan dan kematian.

Menurut WHO, tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk mengubah perilaku individu dan/atau masyarakat di bidang kesehatan. Perorangan yang mempunyai permasalahan keperawatan dan kesehatan, dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, puskesmas, rumah bersalin, posyandu, keluarga binaan dan masyarakat binaan. Keluarga binaan yang mempunyai masalah kesehatan dan keperawatan tergolong dalam keluarga risiko tinggi, antara lain: 1) Anggota keluarga yang menderita penyakit menular, 2) Keluarga yang kondisi sosial ekonomi dan pendidikannya rendah, 3) Keluarga yang mempunyai masalah sanitasi lingkungan yang buruk, 4 ) Keluarga dengan kondisi gizi buruk, 5) Keluarga dengan jumlah anggota keluarga yang banyak melebihi kemampuan keluarga. C. Kelompok sasaran khusus dalam penyuluhan kesehatan masyarakat adalah: 1) Kelompok ibu hamil, 2) Kelompok ibu yang mempunyai anak balita, 3) Kelompok pasangan usia subur yang mempunyai risiko obstetrik tinggi, 4) Kelompok masyarakat rentan. untuk permasalahan kesehatan antara lain kelompok lanjut usia, kelompok perempuan tunawisma, kelompok remaja yang terlibat penyalahgunaan narkoba, 5) Kelompok masyarakat di berbagai lembaga pelayanan kesehatan seperti anak sekolah dan pekerja perusahaan.

Masyarakat yang menjadi sasaran pendidikan kesehatan adalah: 1) masyarakat binaan puskesmas, 2) masyarakat nelayan, 3) masyarakat pedesaan, 4) masyarakat yang datang ke lembaga pelayanan kesehatan seperti puskesmas, posyandu, yang mendapat pendidikan kesehatan massal, 5) Masyarakat luas, menderita gangguan kesehatan seperti wabah DBD, muntaber dan sebagainya. Luaran yang diharapkan dari pendidikan kesehatan masyarakat adalah perubahan sikap dan perilaku individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat guna menanamkan prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai kesehatan yang optimal. Menurut Notoadmojo (2007), ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain: dimensi aspek kesehatan, dimensi tatanan atau tempat dilaksanakannya pendidikan kesehatan, dan dimensi tingkat pelayanan kesehatan. .

Pendidikan kesehatan di tempat-tempat umum, termasuk terminal bus, bandara, tempat olah raga, dll. Menurut Notoatmodjo (2007), pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah kegiatan atau upaya menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Menurut Notoatmodjo (2007), alat peraga pendidikan kesehatan adalah alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan materi pendidikan, yang biasa disebut alat peraga, yang fungsinya membantu dan mendemonstrasikan sesuatu dalam proses pendidikan, yang kemudian dapat digunakan.

Alat bantu non proyeksi : dua dimensi (gambar, peta, grafik, dan lain-lain), tiga dimensi (bola dunia, wayang, dll) 2. Merupakan alat bantu yang dapat membantu merangsang indera pendengar pada saat proses penyampaian materi pendidikan/pengajaran . Alat bantu pengajaran yang 'rumit', seperti film, strip film, slide, dan lain-lain, memerlukan listrik dan proyektor.

Gambar

Tabel 2.1 Daftar Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013  Zat Gizi  Anak 7-9
Tabel 2.3 Standart Diet Rendah Kalori (1000 kalori)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan suatu masalah tentang Adakah hubungan pola makan dengan terjadinya karies gigi pada anak usia sekolah

Tabel 4.9 Distribusi Pola Makan Berdasarkan Jenis dan Frekuensi Makanan Jajanan yang Dikonsumsi Anak Sekolah Dasar di Desa Perbukitan dan di Desa Tepi Danau Tahun 2010..

Pola konsumsi pangan atau kebiasaan makan adalah berbagai informasi yang dapat memberikan informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai jumlah, jenis, dan frekuensi bahan

Untuk tahapan yang dilakukan dalam kegiatan penguatan konsep matematika dasar ini antara lain: 1) Tahap perencanaan dan persiapan, pada tahap ini kegiatan yang dilakukan

Status gizi dikatakan baik, apabila pola makan seimbang, artinya berbagai jenis makanan yang dimakan sesuai dengan kebutuhan tubuh.. Apabila asupan makanan melebihi

Selain itu, dikumpulkan data perilaku konsumsi anak sekolah dasar mencakup jenis dan jumlah makanan yang biasa dikonsumsi anak sehari-hari, baik makanan utama yang biasa

Dokumen ini membahas tentang prinsip dasar dan konsep dasar akuntansi, termasuk pengertian, tujuan, peran, pihak yang membutuhkan informasi, serta sejarah

Penelitian tentang edukasi makanan sehat untuk anak sekolah dasar guna meningkatkan pengetahuan dan perilaku konsumsi makanan