• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Dasar Seksualitas: Pemahaman dan Implikasinya

N/A
N/A
WAHYUNI HUTOMO

Academic year: 2025

Membagikan "Konsep Dasar Seksualitas: Pemahaman dan Implikasinya"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP SEKSUALIAS

NS. WAHYUNI MARIA PRASETYO HUTOMO, S.KEP., M.KEP., M.KES.

(2)

Capaian Pembelajaran

Ketepatan dalam menjelaskan dan memahami : Konsep seksualitas Definisi Seksualitas

Dimensi seksualitas

Perkembangan seksualitas Hak seksualitas

Faktor-faktor

Penyebab Perilaku Seksual

(3)

Seks adalah topik yang dianggap tabu untuk diperbincangkan oleh orang dewasa

Perlu bagi perkembangan manusia

Karena KESEHATAN SEKSUALITAS

merupakan suatu KESEJAHTERAAN

(4)

1. Kekhawatiran mencakup melakukan kembali hubungan sex setelah melahirkan

Kenormalan perkembangan sex 2.

3. Ansietas terhadap efek p a d a f u n g s i s e xs u a l

obat antihipertensif

Untuk itu perawat perlu mengetahui

pengetahuan dasar tentang sexsualitas

(5)

Sexsualitas memiliki aspek kehidupan dan di ekspresikan melalui belajar perilaku

Sexsualitas bukan semata- mata bagian instrinsik dari seseorang tetapi juga melaus berhubungan dengan orang lain

Keintiman dan kebersamaan fisik merupakan kebutuhan sosial dan biologis sepanjang kehidupan

>

KESEHATAN SEKSUAL pengintegrasian aspek somatik, emosional, intelektual dan sosial darikehidupan seksual dengan cara yang positif

memperkaya dan meningkatkan kepribadian, komunikasi dengan cinta

(WH0,1975)

(6)

Definisi Seksualitas

 Seksualitas adalah bagian dari

kehidupan manusia yang mencakup

jenis kelamin biologis, identitas gender,

orientasi seksual, hubungan emosional,

serta reproduksi. Seksualitas tidak

hanya sebatas hubungan seksual,

tetapi juga bagaimana seseorang

merasa, berpikir, dan berperilaku

sebagai makhluk seksual.

(7)

SEKSUAL YANG SEHAT

Meliputi :

■ Bebas dari gangguan fisik maupun psikologis.

■ Bersikap positif terhadap seksual.

■ Mempunyai pengetahuan yang akurat tentang seksualitas.

■ Kesesuaian antara jenis kelamin, identitas,

dan peran

(8)

HUBUNGAN SEKSUAL

■ Merupakan hubungan biologis yang paling intim antara dua

tujuan

individu yang mempunyai

□ Mendapatkan keturunan (reproduksi)

□ Memenuhi kebutuhan biologis (rekreasi)

(9)

PERILAKU

■ Dapat terjadi

■ Dapat terjadi

SEKS

kehamilan kanker

BEBAS

■ Terjangkit penyakit menular (PMS)

□ Syphilis

L Gonorrhoe

seksual

□ Kondiloma

■ dll

akuminata

(10)

ORGAN SEKSUAL WANITA

■ Alat kelamin luar ■ Alat kelamin dalam

□ □

□ □

-.

-.

-.

Labia Labia

majora minora

Vagina Cervik

Uterus : 3 lapisan Perimetrium

Myometrium Endometrium Ovarium

Tuba Falofi Clitoris

Hymen Pubis

■ Breast

(11)

ORGAN

■ Penis

SEKSUAL LAKI-LAKI

■ Testis (2 bh): yg memproduksi -. sperma, untuk laki-laki yg

fertile mengeluarkan 160 jt / ejakulasi.

± 120 -

-. Tertosteron yg untuk suara yg

bertanggung jawab berat, rambut pd tubuh,

■ Scrotum

pertumbuhan janggut.

(12)

TUBUH MANUSIA MEMILIKI ZONA EROTIC

■ Alat genital

■ Kulit

■ Paha

■ Bibir

■ Telinga

■ Buah dada

Bila dirangsang menyebabkan sexual

arousal & desire (keinginan)

(13)

EKPRESISEKSUAL

■ Masturbasi

■ Kunilingus/oral

■ Sodomi

■ Sadisme

■ Masokosme

seks

(14)

EKPRESISEKSUAL

■ Dipengaruhi oleh

L Sentuhan

LI Bau

□ Penglihatan

L Suara

□ Perasaan

□ Fikiran

□ Fantasy

:

(15)
(16)

Dimensi Seksualitas

Seksualitas memiliki beberapa dimensi utama, yaitu:

Biologis: Berkaitan dengan anatomi tubuh, hormon, dan fungsi reproduksi.

Psikologis: Berkaitan dengan perasaan, emosi, hasrat, dan persepsi diri terhadap seksualitas.

Sosial dan Budaya: Norma, nilai, dan harapan masyarakat terhadap perilaku seksual.

Spiritual: Pandangan moral atau keyakinan agama yang memengaruhi pandangan terhadap seksualitas.

Gender dan Identitas Seksual: Peran dan ekspresi gender serta orientasi seksual seseorang.

(17)
(18)

DIMENSI ETNIK DAN AGAMA

Memiliki keyakinan dan nilai yangberbeda ses uai dengan agama yang

dianut dan sesuai deng an dim ana individu ber ada

DIMENSI PSIKOLOGIS

··Berhubungan dengan

··Kadang orang tua akan

perilaku

memperlakukan anak wanita berbeda

pria

dengan

(19)

IDENTITAS BIOLOGIS oDitentukan pada masa konsepsi perbedaan antara wanita dan pria oKromosom X dan IDENTITAS JENDER

Rasa menjadi maskulin atau feminin

DIMENSI BIOLOGIS

Ditanamakan dari

masa bayi dengan cara menyeseuaikan

perilaku mereka untuk berhubungan dengan

Y oHormon seks juga akanmembedakan antara wanita dan bayi wanita atau pria pr1a

ORIENTASI SEKSUAL

Preferensi yang jelas, persisten dan erotik seseorang untuk jenis kelaminnya/orla

Heteroseksual

Homoseksual/Lesbian

Biseksual ; melakukan hubungan dg 2 jenis kelamin Homofobia; rasa takut yang tidak rasional tentang homoseksualitas ditunjukkan oleh sebagian

masyarakat yangmengakibatkan aktivitas agresi, tindak kekerasan dan pelecehan secara verbal

(20)

'\E _

VARIASI dalam EKSPRESI SEKSUAL

• Transeksual adalah orang yang identitas seksual atau jendernya berlawanan dengan seks biologisnya

• DISFORIA JENDER perasaan "terperangkap"

misal : seorang laki-laki berpikir tentang dirinya sebagai wanita dalam tubuh pria atau seorang wanita

menggambarkan dirinya sebagai pria yang terperangkap dalam tubuh wanita

· TRANSVESTITIE adalah pria heteroseksual yang secara periodik berpakaian seperti wanita untuk pemuasan psikoogis dan seks ual

bersifat pribadi dan rahasia

lingkupnya

(21)

Perkembangan Seksualitas

Perkembangan seksualitas dimulai sejak seseorang lahir dan terus berkembang sepanjang hidup, melalui tahap-tahap:

Masa anak-anak: Mengenal perbedaan gender dan bagian tubuh.

Masa remaja: Mulainya pubertas, timbul rasa tertarik terhadap lawan jenis/sejenis, eksplorasi identitas

seksual.

Masa dewasa: Pemahaman lebih dalam tentang hubungan seksual, komitmen, dan peran sebagai pasangan.

Masa lanjut usia: Penyesuaian terhadap perubahan fisik dan psikologis terkait seksualitas.

(22)

Bayi laki- laki maupun wanita dilahirkan dengan kapasitas untuk kesenangan dan respons seksual Genitalia bayi sensitif terhadap sentuhan sejak lahir Stimulasi bayi laki- laki berespon dengan

ereksi penis dan bayi wanita dengan lubrikasi vaginal

Perilaku dan respon ini tidak berhubungan dengan kontak psikologis erotik

Stimulasi yang diberikan seperti menyusu,

memeluk, dan menyentuh atau membuai

akanmembentu bayi dalam mendefinisikan

kenyamanan dan kesenangan

(23)

MASA USIA BERMAIN DAN PRASEKOLAH

□ □

Anak usia 1 - 5/6 tahun menguatkan rasa indentitas jender Membedakan perilaku sesuai jender yang didef inisikan secara

sosial

Proses pembelajaran ini terjadi dalam perjalanan interaksi normal orang dewasa- anak dari boneka yang diberikan kepada anak, pakaian yang dikenakan, permainan yang dimainkan dan respon yang dihargai

Anak menirukan perilaku orang dewasa yang berjenis kelamin sama dan mempertahankan atau memodif ikasi perilaku yang didasarkan pada umpan balik orang tua

Eksplorasi tubuh terus berlanjut mencakup mengelus diri sendiri, manipulasi genital,memeluk boneka, hewan peliharaan atau orang di sekitar mereka

(24)

MASA USIA SEKOLAH

□ Anak-anak dari usia 6 - 10 tahun, edukasi dan penekanan

tentang seksualitas datang dari orang tua dan gurunya tetapi lebig signifikan

□ Stimulasi

dari kelompok sebayanya

diri seperti masturbasi namun hal ini tidak memberikan atau emosional yang membahayakan

efek fisik

□ Anak- anak

menunjukkan sesual

□ Anak- anak

akan terus mempertanyakan tentang seks dan kemandirian mereka dengan menguji perilaku

usia ini mempunyai keinginan dan kebutuhan privasi

□ Anak usia 10 tahun baik laki maupun wanita sebagian mengalami ' perubhan pubertas dimana tubuh mereka mengalami

perubahan, mengalamai menstruasi

□ Usia sekolah dini, anak harus diberi informasi untuk berhjati- hati terhadap potensial penganiayaan seksual

.

(25)

_ Awit an pada anak gadis biasanya dit andai dengan perkembangan payudara, putting dan aerola ukurannya meningkat, kadar

esterogen meningkat mempengaruhi genital, uterus mulai

membesar dan terjadi peningkatan lubrikasi vaginal dapat terjadi secara spontan atau akibat perangsangan seksual. Vagina

memanjang dan rambut pubis dan aksila mulai tumbuh. Menarche sangat bervariasi mungkin dapat usia 8 tahun sampai 16 tahun

□ Awit an pada anak laki- laki diant adi dengan peningkat an ukuran penis, testis, prostat Ejakulasi pada anak laki- laki tidak terjadi sampai organ seksnya matur yaitu usia 12 - 14 tahun dapat ditandai dengan adanya mimpi basah. Perkembangan genital, rambut pubis, wajah dan tubuh mulai tumbuh

Perubahan emosi selama pubertas dan masa remaja sama

dramatisnya seperti perubahan fisik. Mulai tanggung jawab dan asimilasi pengharapan masyarakat

o

(26)

MASA DEWASA

□ Masa dewasa mencapai masturasi tetapi terus

,mengesplorasi dan menemukan maturasi emosional dalam hubungan

Masa dewasa berperan dalam melahirkan anak atau membesarkan anak

Keintiman dan seksualitas merupakan masalah

Dalam mengembangkan hubungan yang int im secara seksual akt if harus belaj ar tehnik st imulasi dan respon seksual yang memuaskan bagi pasangannya

Pada akhir masa dewasa, individu menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial dan emosi sejalan dengan anak- anak mereka meninggalkan rumah

(27)

MASA DEWASA TUA (LANSIA)

□ Seksualitas penekanan komunikasi kesenangan

dalam usia tua beralih menjadi

pada pertemanan, kedekatan fisik, int im dan hubungan fisik mencari

Proses penuaan mempengaruhi perilaku seksual Masa dewasa harus menyesuaikan tindakan

seksual dan bereaspon terhadap penyakit kronis, medikasi, sakit dan nyeri atau masalah

kesehatan lainnya

(28)

Hak Seksualitas

Hak seksual adalah bagian dari hak asasi manusia, mencakup:

Hak untuk mendapatkan informasi dan pendidikan seksual yang benar.

Hak untuk menentukan pilihan seksual secara bebas dan bertanggung jawab.

Hak atas integritas tubuh dan perlindungan dari kekerasan seksual.

Hak untuk mendapatkan layanan kesehatan reproduksi.

Hak untuk tidak didiskriminasi berdasarkan orientasi atau identitas seksual.

(29)

Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Seksual

Beberapa faktor yang memengaruhi seseorang dalam berperilaku seksual antara lain:

Faktor biologis: Hormon dan dorongan seksual alami.

Faktor psikologis: Emosi, harga diri, dan pengalaman masa lalu.

Faktor sosial dan lingkungan: Pengaruh teman sebaya, media, budaya, dan keluarga.

Faktor pendidikan: Tingkat pengetahuan tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi.

Faktor ekonomi: Kondisi finansial yang dapat

memengaruhi keputusan dalam hubungan seksual.

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen ini membahas tentang konsep dasar manajemen dan definisi

Makalah ini membahas tentang definisi konsep dasar belajar dan hakikat

Dengan pemahaman yang baik tentang definisi ekonomi dan konsep-konsep terkait, masyarakat dapat menghadapi dinamika kompleks ekonomi dengan lebih baik, mengoptimalkan sumber daya, dan

Makalah ini membahas konsep dasar pendidikan dan kesehatan gigi, serta konsep perilaku dan perilaku

Konsep dasar perilaku konsumen, termasuk faktor-faktor yang memengaruhi ekspektasi konsumen sebelum, saat, dan sesudah membeli

Makalah ini membahas konsep dasar manajemen perubahan, termasuk definisi, komponen utama, proses, pendekatan, dan lingkungan perubahan dalam

Dokumen ini membahas definisi manajemen menurut beberapa ahli dan menjelaskan pentingnya manajemen dalam mengatur sumber daya untuk mencapai tujuan