• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaan Sejahtera untuk Kemakmuran

N/A
N/A
Ratna KP

Academic year: 2024

Membagikan " Keadaan Sejahtera untuk Kemakmuran"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP SEHAT &

SAKIT

NUR INAYAH ISMANIAR, SKM.,M.KES

(2)

SEHAT

“Sehat merupakan suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau pun kelemahan.”-WHO

“Suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.”

-UU Kesehatan No 23 tahun 1992

keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. ( UU No 36 /2009 ttg Kesehatan)

(3)

• Sehat mental : suatu kondisi memungkinkan berkembangnya fisik, intelektual, emosional, yang optimal dari seseorang dan

perkembangan ini berjalan selaras dengan keadaan orang lain.

(UU no 3/1961).

• Sehat sosial : prikehidupan dalam masyarakat dimana prikehidupan ini harus sedemikian rupa sehingga setiap warga negara mempunyai

cukup kemampuan untuk memelihara memajukan kehidupan sendiri dan keluarganya dalam masyarakat yang memungkinkannya bekerja, beristirahat serta menikmati hiburan pada waktunya.

• Sehat fisik : Suatu keadaan bentuk fisik dan faalnya tidak mengalami gangguan sehingga memungkinkan berkembangnya mental dan sosial untuk dapat melaksanakan kegiatan sehari – hari dengan optimal.

(4)

SAKIT

UU No. 23 tahun 1992

Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja atau kegiatannya

terganggu.

Perkins

Sakit adalah sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik itu

dalam aktivitas jasmani, rohani dan sosial.

Konsep sakit menurut Masyarakat

Sakit adalah keadaan di mana dirasakan oleh seseorang yang sudah tidak dapat bangkit dari tempat tidurnya dan tidak dapat menjalakan pekerjaan sehari-hari.

(5)

PENYAKIT

• Penyakit merupakan perihal hadirnya sekumpulan respons tubuh yang tidak normal terhadap agen, yang mana manusia memiliki

toleransi yang sangat terbatas atau bahkan tidak memiliki toleransi sama sekali. (Elizabeth J. Crown)

• Suatu kesakitan yang biasanya mempunyai setidaknya dua sifat dari beberapa kriteria berikut ini : perubahan anatomi yang konsisten, telah teridentifikasinya beberapa tanda ataupun gejala tertentu.

(6)

PENYEBAB PENYAKIT

• Penyebab penyakit dalam epidemilogi berkembang dari rantai sebab akibat ke proses kejadian penyakit (interaksi

antara manusia/pejamu dengan penyebab/agent &

lingkungan/environment

(7)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN

• Perkembangan: Faktor Usia

• Sosial dan Kultural

• Pengalaman masa lalu

• Harapan seseorang tentang dirinya

• Keturunan

• Lingkungan: kebersihan diri

• Pelayanan: instansi kesehatan

(8)

PERKEMBANGAN TERJADINYA PENYAKIT

Gangguan makhluk halus/kemurkaan Tuhan

Hipocrates: pengaruh lingkungan (air, udara, dl)

Sebab akibat: interaksi factor manusia dan penyebab penyakit pada lingkungan dan keadaan.

Proses kejadian penyakit: Host, Agent dan Environment.

(9)

DETERMINAN TIMBULNYA SUATU PENYAKIT

A. PEJAMU (HOST)

Semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat memengaruhi timbulnya serta perjalanan penyakit.

Ex: umur, seks, ras, genetic, pekerjaan, nutrisi, status kekebalan, adat istiadat, gaya hidup dan psikis.

Karakteristik menghadapi ancaman penyakit:

a. Resistensi: kemampuan dari host untuk bertahan thd suatu infeksi.

b. Imunitas: kesanggupan host untuk mengembangkan suatu respon imunologis, dapat secara alamiah maupun diperoleh sehingga kebal thd suatu penyakit.

c. Infektiousness: potensi host yg terinfeksi untuk menularkan kuman yg berada dalam tubuh manusia yg dapat berpindah kpd manusia dan sktrnya.

(10)

B. BIBIT PENYAKIT (AGENT)

• Suatu substansi atau element2 tertentu yg keadaannya/kehadirannya dapat menimbulkan/mempengaruhi perjalanan suatu penyakit.

1. Penyebab Primer

• Agen biologis: virus, bakteri, mikroba, protozoa, etc.

• Agen nutrient: protein, lemak, karbohidrat.

• Agen kimiawi: eksogenous spt zat kmia, allergen, gas, debu dll.

• Agen fisika: panas, dingin, kelembaban, radiasi, tekanan.

• Agen mekanis: gesekan, benturan, pukulan dll

• Agen psikis: factor kehdupan sosial.

(11)

2. Penyebab Sekunder

• Infektifitas: kesanggupan dari organisme untuk beradaptasi sendiri thd lingkungan host untuk mampu tinggal dan berkembang biak dalam jaringan host. (kerentanan)

• Patogenesis: kesanggupan organisme untuk menimbulan suatu reaksi klinik khusus yang patologis terjadinya infeksi pada host yang

diserang.

• Virulensi : kesanggupan organisme tertentu untuk menghasilkan reaksi patologis yang berat yang mungkin menyebabkan kematian.

(12)

Metode Transmisi/Penularan Agen Penyakit

INHALASI: masuknya agent dgn perantaraan udara: terhirup zat kimia brp gas, uap, debu, mineral, dll

DITELAN: melalui saluran pencernaan: minuman keras, obat-obatan.

MELALUI KULIT: melalui kontak langsung dengan kulit: keracunan oleh bahan kosmetika tumbuh-tumbuhan dan binatang.

(13)

ENVIRONMENT: seluruh kondisi dan pengaruh - pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisasi.

Secara umum lingkungan ini dibagi atas:

• Lingkungan fisik : Bersifat abiotik seperti air, udara, tanah, cuaca, makanan, panas, radiasi, dan lain-lain.

• Lingkungan biologis : Bersifat biotik seperti tumbuh-tumbuhan,

hewan, mikroorganisme yang dapat berfungsi sebagai agen penyakit dan hospes perantara

• Lingkungan sosial : Berupa kultur, adat istiadat, kebiasaan,

kepercayaan, agama, sikap, standar dan gaya hidup, pekerjaan, kehidupan kemasyarakatan, organisasi sosial politik.

(14)

INTERAKSI ANTAR AGEN, HOST DAN ENVIRONMENT

A H

E

TERJADI KETIDAKSEIMBANGAN INTERAKSI ANTARA HOST, AGEN DAN ENVIRONMENT (PERUBAHAN PADA TIAP

ELEMEN)

(15)

• Ada 4 kemungkinan gangguan keseimbangan, yakni:

• Peningkatan kesanggupan agen penyakit, misalnya virulensi kuman bertambah, atau resistensi meningkat.

• Peningkatan kepekaan pejamu terhadap penyakit, misalnya karena gizi menurun.

• Pergeseran lingkungan yang memungkinkan penyebaran penyakit, misalnya lingkungan yang kotor.

• Perubahan lingkungan yang mengubah meningkatkan kerentanan host, misalnya kepadatan penduduk di daerah kumuh.

(16)

FENOMENA GUNUNG ES

• Dalam arti kiasan, fenomena gunung es diartikan sebagai jauh lebih banyaknya data yang tidak diketahui dibandingkan dengan data yang diketahui.

• Ex: HIV/AIDS.

Jarum suntik dan prostitusi.

hanya sedikit pengidap yang terdeteksi, sementara ada lebih banyak anggota masyarakat yang belum terdeteksi dan mengetahui dirinya mengidap HIV.

(17)

HIV (Human Immunodeficiency Virus)/

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)

• Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemkes RI melaporkan sejak pertama kali terdeteksi di Indonesia pada 1987, kasus HIV-AIDS secara akumulatif hingga Maret 2018 lalu jumlahnya mencapai

291.129 kasus HIV dan 106.965 kasus AIDS.

• Kasus-kasus tersebut dilaporkan oleh 421 kabupaten dan kota.

• Itu berarti 82 persen dari total 514 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

• terapi antiretroviral (ART)

(18)

• HIV memang tidak selalu menunjukkan gejala. Akan tetapi, penyakit yang melemahkan sistem imun ini sebenarnya memiliki gejala yang mirip dengan flu, seperti:

• Demam

• Kelelahan

• Ruam yang tidak gatal

• Pembengkakan kelenjar getah bening

• Nyeri otot

• Sakit tenggorokan

• Berkeringat di malam hari

• Luka di sekitar mulut

(19)

Adapun berbagai gejala yang biasanya

muncul ketika Anda terjangkit AIDS, yaitu:

Sariawan, adanya lapisan putih tebal di lidah atau mulut akibat infeksi jamur

Sakit tenggorokan

Penyakit radang panggul kronis

Rentan terserang infeksi jenis apa pun

Merasa sangat lelah dan pusing

Sering sakit kepala

Berat badan menurun drastis dalam waktu cepat tanpa sebab yang jelas

Lebih mudah mengalami memar

Sering mengalami diare, demam, dan keringat di malam hari

Kelenjar getah bening yang bengkak di tenggorokan, ketiak, atau selangkangan

Sering mengalami batuk kering yang cukup lama

Sesak napas

Perdarahan dari mulut, hidung, anus, atau vagina

Ruam kulit

Mati rasa di tangan atau kaki

Kehilangan kendali otot dan refleks

Mengalami kelumpuhan

Referensi

Dokumen terkait

kesadaran tidak hanya menjaga kesehatan fisik tetapi juga mental dan spiritual.. sebagai gaya hidup seimbang untuk menunjang

Mahasiswa mampu menjelaskan manusia ditinjau dari aspek kesehatan baik secara fisik, mental dan sosial dengan memperhatikan etika dan hukum yang berlaku sebagai

Definisi kesehatan kerja menurut WHO tahun 1950 adalah kesehatan kerja adalah suatu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesejahteraan fisik, mental dan sosial

Kesehatan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 1 adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang

Dokumen ini membahas tentang pentingnya tenaga listrik untuk kesejahteraan, kemakmuran, dan pembangunan yang

Dokumen ini membahas bagaimana kesehatan mental memengaruhi perilaku individu, termasuk perilaku siswa dan pasien gangguan jiwa

DEFINISI SEHAT DEFINISI SEHAT Sempurna baik fisik, mental dan sosial, tidak hanya Sempurna baik fisik, mental dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan WHO bebas dari

Kesehatan tidak hanya sekadar tidak adanya penyakit, tetapi juga kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap. Psikolog kesehatan mempelajari faktor-faktor yang membuat kita terlindungi dari penyakit dan hidup lebih lama, termasuk cara kita mengatasi