Kurikulum Merdeka PAUD Ighfirli Inayati (22022206)
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultasi Ilmu Pendidikan, Unversitas Negeri Jakarta
Pengertian Kurikulum Merdeka PAUD
kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Kurikulum merdeka PAUD merupakan kurikulum yang dilaksanakan dengan pembelajaran intrakulikuler yang beragam, dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Konsep dari merdeka belajar ini yaitu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi semua yang terlibat dalam proses pembelajaran, yaitu men yenangkan bagi guru, peserta didik, orang tua, dan pihak lain yang terkait (Nasution, 2022)
Karakteristik Kurikulum Merdeka PAUD
Dalam penerapan kurikulum merdeka, terdapat beberapa karakteristik kurikulum merdeka seperti berikut.
1. Fokus Terhadap Materi yang Essensial
Tujuan Kurikulum Merdeka fokus terhadap materi esensial agar guru memiliki waktu yang lebih banyak untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih interaktif serta kolaboratif. Beberapa contoh metode itu adalah pembelajaran dengan diskusi dan argumentasi, pembelajaran project based learning, dan problem based learning.
Jika materi yang diajarkan esensial, guru jadi memiliki waktu lebih banyak untuk memperhatikan proses pembelajaran siswa lebih optimal, misalnya dalam menerapkan asesmen formatif. Dengan demikian, guru bisa mengetahui kemampuan awal siswa dan mampu memahami kebutuhan belajar siswa. Akhirnya, guru dapat mengajar dan memberi tugas dengan tepat sesuai kemampuan dan karakteristik siswa.
2. Lebih Fleksibel
Kurikulum Merdeka dinilai lebih fleksibel dibandingkan kurikulum sebelumnya. Artinya, guru, siswa dan sekolah lebih "merdeka" dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Sebagai contoh, siswa tidak lagi belajar di kelas dengan membaca buku atau sekadar menghafal, tetapi siswa bisa belajar di mana saja untuk membuat suatu karya atau proyek.
3. Tersedia Perangkat Ajar yang cukup Banyak
Dalam Kurikulum Merdeka, guru juga dibebaskan untuk menggunakan perangkat ajar yang cukup banyak, mulai dari buku teks, asesmen literasi dan numerasi, modul ajar, dan lain-lain. Selain itu, Kemdikbud mengeluarkan aplikasi android dan website, yaitu platform Merdeka Mengajar yang bisa digunakan guru sesuai keperluan. Ada pula modul pelatihan yang dapat diikuti guru dan kepala sekolah.
Langkah-langkah penyusunan dan pengembangan Kurikulum Merdeka PAUD 1. Menganalisis konteks Karakterisktik Satuan Pendidikan
Melalui analisis konteks, diperoleh gambaran mengenai karakteristik satuan pendidikan, termasuk peserta didik, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan sosial budaya. Untuk SMK, karakteristik melingkupi program keahliannya.
2. Merumuskan Visi, Misi dan Tujuan Visi :
Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju berdasarkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan.
Nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD)
Misi:
Misi menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi.
Nilai-nilai penting yang diprioritaskan selama menjalankan misi
Tujuan :
Tujuan akhir dari kurikulum satuan pendidikan yang berdampak kepada peserta didik.
Tujuan menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting dan selaras dengan misi.
Strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan suatu satuan pendidikan dan selaras dengan profil pelajar Pancasila
3. Menentukan Pengorganisasian Pembelajaran
Cara satuan pendidikan mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu dan beban belajar, serta cara mengelola pembelajaran untuk mendukung Capaian Pembelajaran (CP) dan profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD)
4. Menyusun Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan seperti penyusunan capaian pembelajaran (telah ditetapkan oleh pemerintah), alur tujuan pembelajaran lengkap dengan gambaran besar asesmen dan sumber belajar yang mencakup kegiatan intrakurikuler serta projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan perencanaan program prioritas satuan pendidikan.
Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas seperti rencana pelaksanaan pembelajaran atau modul ajar, perangkat ajar. Untuk dokumentasi rencana pembelajaran ini, satuan pendidikan cukup melampirkan beberapa contoh perangkat ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.
5. Merancang Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional
Pendampingan dan pengembangan profesional pendidik dalam pembelajaran merupakan salah satu tindak lanjut dari evaluasi.
Implementasi Kurikulum Merdeka PAUD
Satuan PAUD bisa menerapkan kurikulum merdeka secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing. Ada 3 pilihan implementasi yang dapat dijalankan oleh satuan pendidikan, pilihan-pilihan tersebut adalah:
1. Mandiri belajar. Apabila satuan PAUD memilih opsi ini, maka satuan pendidikan bisa menerapkan beberapa bagian dan prinsip kurikulum merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang telah diterapkan.
2. Mandiri berubah. Pilihan ini diterapkan satuan pendidikan dengan menerapkan kurikulum merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan PAUD.
3. Mandiri berbagi. Pada pilihan ini satuan PAUD menerapkan kurikulum merdeka dnegan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar di satuan PAUD
DAFTAR PUSTAKA
Suryana, D. (2013). Pengetahuan tentang strategi pembelajaran, sikap, dan motivasi guru. Jurnal ilmu pendidikan, 19(2).
Suryana, D. (2014). Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Perkembangan Anak. Jurnal Pesona: Jurnal Pendidikan Dasar dan Humaniora, 2(1), 65-72.
Suryana, D. (2016). Pendidikan Anak Usia Dini: Stimulasi & Aspek Perkembangan Anak.
Prenada Media.
Suryana, D. (2017). Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Pendekatan Saintifik di Taman Kanak-Kanak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 11(1), 67-82.
Suryana, D. (2021). Pendidikan anak usia dini teori dan praktik pembelajaran. Prenada Media.
Suryana, D., & Hijriani, A. (2022). Pengembangan Media Video Pembelajaran Tematik Anak Usia Dini 5-6 Tahun Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(2), 1077-1094.